Anda di halaman 1dari 19

KERATITIS

Pembimbing : dr. Ira Karina Siregar, Sp.M



Dian Kusuma Wardani
09310272
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Keratitis atau rada pada kornea biasanya
adalah permasalahan mata yang cukup sering di
jumpai mengingat lapisan kornea merupakan
lapisan yang berhubungan langsung sedangan
lingkungan luar sehingga rentan terjadinya
trauma ataupun infeksi. Hampir seluruh kasus
keratitis akan mengagnggu kemampuan
penglihatan seseorang yang pada akhirnya akan
menurunkan kualitas hidup seseorang.
Tinjauan Pustaka
B. Anatomi dan Fisiologi Mata
Kornea merupaka selaput mata yang
tembus cahaya,bersifat traspara, berukuran
11-12 mm horizontal dan 10-11 vertikal.
Indeks bias kornea 1,375 dengan
kekuatanpembiasan 80%.
Batas antara sclera dan kornea disebut
limbus kornea.
Kornea bersifat avaskuler, maka sumber-
sumber nutrisi korneaberasal dari pembuluh-
pembuluh darah limbus, humor aquaeus dan
air mata.
Kornea dipersarafi oleh banyak serat saraf
sensorik yang didapat dari percabangan
pertama (oftalmika) dari nervus kranialis V.








Gambar Anatomi Kornea

KERATITIS
a. Definisi : radang pada kornea atau
infiltrasi sel radang padakornea yang
akan mengakibatkan kornea menjadi
keruh sehingga tajam penglihatan
menurun.
b. Etiologi
1. Virus
2. Bakteri
3. Jamur
4. Paparan sinar ultraviolet
5. Iritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak
6. Mata kering
7. Adanya benda asing di mata
8. Reaksi terhadap obat tetes mata
9. Efek samping obat tertentu

c. Patofisiologi
Toksin bakteri mikroorganisme

Proses radang pada kornea

Jaringan nekrosis di kornea

Terjadi vaskularisasi pada kornea

Elemen- elemen darah : makrofag,leukosit,limfosit
masuk ke kornea

Reaksi imunologik pada kornea
d. Klasifikasi
Klasifikasi keratitis berdasarkan lapisan
kornea yang terkena, yaitu:
1. Keratitis pungtata
2. Keratitis interstitial
3. Keratitis marginal
Klasifikasi keratitis berdasarkan
penyebabnya, yaitu:
1. Keratitis bakteri
2. Keratitis fungi (jamur)
3. Keratitis virus
4. Keratitis alergi
Keratitis pungtata
Keratitis yang terkumpul didaerah
Bowman dengan infiltrat berbentuk
bercak-bercak halus. Keratitis pungtata
superfisial memberikan gambaran seperti
infiltrat halus bertitik-titik pada permukaan
kornea. Merupakan cacat halus kornea
superfisialis dan hijau bila diwarnai
fluoresein. Sedangkan keratitis pungtata
subepitel adalah keratitis yang terkumpul
di daerah membran Bowman.

Keratitis Marginal
Merupakan infiltrat yang tertimbun
pada tepi kornea sejajar denganlimbus.
Penyakit infeksi lokal konjungtiva dapat
menyebabkan keratitiskataral atau keratitis
marginal ini. Keratitis marginal kataral
biasanyaterdapat pada pasien setengah
umur dengan adanya blefarokonjungtivitis.

Keratitis Intersisial
Keratitis intersitial adalah kondisi seriua
dimana masuknya pembuluh darah ke
dalam kornea dan dapat menyebabkan
transplantasi kornea. Keratitis interstitial
dapat berlanjut menjadi kebutaan. Sifilis
adalah penyebab paling sering dari
keratitis interstitial.

Keratitis Bakteri
faktor risiko terjadinya keratitis bakteri
diantaranya: penggunaan lensa kontak,
trauma, kontaminasi pengobatan mata,
riwayat keratitis bakteri sebelumnya.
Etiologi

Manifestasi klinis : Pasien keratitis
biasanya mengeluh mata merah, berair,
nyeri padamata yang terinfeksi,
penglihatan silau, adanya sekret
danpenglihatan menjadi kabur.
Pemeriksaan Lab : kultur bakteri, biopsi
kornea.
Terapi : antibiotik spektrum luas.


Keratitis Fungi (jamur)
Etiologi : jamur befilamen, jamur
ragi(yeast), jamur difasik.
Manifestasi klinis : menyebabkan nekrosis
pada lamella kornea, peradangan akut ,
respon antigenik dengan formasi cincin
imun, hipopion, dan uveitis yang berat.
Px. Penunjang : kerako kornea, biopsi
jaringan kornea.
Terapi : obat anti jamur polyenes, azoles.
Keratitis Virus
Etiologi : hepes simplek virus (HSV)
Patofisiologi : pada epitelial, pada stroma.
Manifestasi klinis : nyeri, fotofobia,
penglihatankabur, mata berair, mata merah,
tajam penglihatan turun terutama jika bagian
pusat yang terkena.
Px. Penunjang : usapan epitel dengan
giemsa multinuklear.
Terapi : debridement,terapi obat, terapi
bedah.
Keratitis Alergi
Etiologi : reaksi hipersensitivitas tipe I yg
mengenai kedua mata.
Manifestasi klinis : palbra (cobble stone),
limbus (tantras dot), gatal, fotofobia,
sensasi benda asing, mata berair dan
bleferospasme.
Terapi : steroid tpokal,kompes air dingin,
obat vasokonstriktor, biasanya sembuh
sendiri tanpa diobati.
Kesimpulan
Keratitis merupakan suatu infeksi pada kornea yang di tandai
dengan adanya infiltrat yang disebabkan oleh beberapa faktor
Klasifikasinyanya di bagi dari berdasarkan tempat dan
penyebabnya.
Gejala umum keratitis adalah visus turun mendadak, mata
merah, rasa silau, dan merasa ada benda asing di matanya.
jika keratitis tidak ditangani dengan benar maka penyakit ini
akan berkembang menjadisuatu ulkus yang dapat merusak
kornea secara permanen sehingga akan menyebabkan
gangguan penglihatan bahkan dapat sampai menyebabkan
kebutaan.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai