PERCOBAAN VII
PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan
ini yaitu:
1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
2. Membuat kalium nitrat
II. Landasan Teori
Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau
pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan
dalam pelarut yang cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara
zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya.
Larutan yang terjadi dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang
diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya.
Proses kristalisasi adalah kebalikan dari proses pelarutan. Mula-mula
molekul zat terlarut membentuk agrerat dengan molekul pelarut, lalu terjadi kisi-
kisi diantara molekul zat terlarut yang terus tumbuh membentuk Kristal yang lebih
besar diantara molekul pelarutnya, sambil melepaskan sejumlah energy.
Kristalisasi dari zat akan menghasilkan Kristal yang identik dan teratur bentuknya
sesuai dengan sifat Kristal senyawanya. Dan pembentukan Kristal ini akan
mencapai optimum bila berada dalam kesetimbangan.
Untuk merekristalisasi suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang
cocok dengan senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut dilarutkan
kedalam pelarut yang sesuai kemudian dipanaskan sampai semua senyawanya
larut sempurna. Apabila pada temperatur kamar, senyawa tersebut telah larut
sempurna di dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan pemanasan.
Pemanasan hanya dilakukan apabila senyawa tersebut belum atau tidak larut
sempurna pada keadaan suhu kamar. Salah satu faktor penentu keberhasilan
proses kristalisasi dan rekristalisasi adalah pemilihan zat pelarut.
120
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pelarut yang sesuai
adalah sebagai berikut:
1. Pelarut tidak hanya bereaksi dengan zat yang akan dilarutkan.
2. Pelarut hanya dapat melarutkan zat yang akan dimurnikan dan tidak
melarutkan zat pencemarnya.
3. Titik didh pelarut harus rendah, hal ini akan mempermudah pengeringan
Kristal yang terbentuk.
4. Titik didih harus lebih rendah dari titik leleh zat yang akan dimurnikan agar
zat tersebut tidak terurai.
Metode pengendapan rekristalisasi ini berprinsip pada penambahan ion-
ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu larutan. Pertama-tama filtrat garam
dari perlakuan awal dijenuhkan dengan gas HCl sampai sebagian terbentuk
endapan. Gas HCl dibuat dengan mereaksikan NaCl dengan asam sulfat pekat.
Reaksi yang terjadi :
2 NaCl
(s)
+ H
2
SO
4(aq)
2 HCl
(g)
+ Na
2
SO
4(aq)
Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm yang ditandai dengan timbulnya
panas pada tabung reaksi. Gas HCl disalurkan ke dalam larutan II dengan pipa
bengkok sehingga gas HCl masuk ke dalam larutan untuk mengkondisikan larutan
garam NaCl menjadi lewat jenuh sehingga terbentuk endapan NaCl yang lebih
murni.
Reaksinya :
NaCl(s) Na
+
+ Cl
-
Penambahan ion Cl
-
akan mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kiri
atau kearah NaCl hingga terbentuk endapan. Gas HCl dapat mengendapkan kristal
NaCl karena pengaruh ion sejenis Cl
-
. Adanya ion sejenis yaitu Cl
-
akan
menambah konsentrasi ion Cl
-
dalam larutan NaCl hingga Ksp terlampaui dan
NaCl akan mengendap, akan tetapi pengotor pengotor lain tidak terendapkan
karena nilai Ksp dari pengotor pengotor lain lebih besar dibanding dengan hasil
kali ion - ionnya. Penambahan gelembung gas akan dihentikan apabila kristal
sudah tidak terbentuk lagi.hasil dari percobaan ini terbentuk 0,1 gram kristal NaCl
yang sangat bening.
121
Kelebihan dari metode pengendapan
Kristal yang terbentuk lebih cepat dan lebih murni dari pada menggunakan
metode penguapan karena pada metode pengendapan dihasilkan kristal NaCl
tanpa zat pengotor.
Kelemahan dari metode Pengendapan
Rendemen yang dihasilkan lebih kecil daripada rendemen metode penguapan,
karena pada metode pengendapan NaCl yang terbentuk tidak mengandung
pengotor - pengotornya, sedangkan pada metode penguapan NaCl yang terbentuk
masih terdapat pengotor - pengotornya
(Svehla, 1985)
Pengaruh kenaikan suhu pada kelarutan zat berbeda satu dengan yang lain.
Perbedaan itu dapat dipakai untuk memisahkan campuran dua zat atau lebih
dengan cara rekristalisasi bertingkat,contohnya memisahakan KNO
3
dengan
NaCl. Dari percobaan terlihat kelarutan KNO
3
sangat terpengaruh oleh kenaikan
suhu sedangkan NaCl tidak terpengaruh oleh suhu. Jika campuran ini dimasukkan
dalam air panas maka kelarutan KNO
3
lebih besar daripada natriumklorida
sehingga natrium klorida lebih banyak mengkristal pada suhu tinggi dalam
keadaan panas.
(Syukri,1999)
Melalui metode pengendapan, kristal yang dihasilkanakan lebih murni
dibandingkan dengan kristal yang dihasilkan melalui penguapan. Hal ini
disebabkan karenakristal melalui pengendapan tidak terkontaminasi oleh zat-zat
pengotor (seperti Ba
2+
, Ca
2+
, Mg
2+
) pada endapan tersebut, karena pengotor
pengotor tersebut tidakterendapkan atau masih dalam bentuk ion ionnya. Sehingga
kristal yang dihasilkan berwarna lebih putih dan kristalnya mengkilap.
(Khopkar,1990)
Kecepatan terbentuknya kristal melalui pengendapanlebih cepat
dibandingkan melalui penguapan. Hal inidisebabkan karena faktor-faktor yang
mempengaruhikecepatan kristal, antara lain:
a) Derajat Lewat Jenuh
Makin tinggi derajat lewat jenuh, maka makin besarkemungkinan untuk
membentuk inti baru. Sehingga makin cepat untuk membentuk kristal.
122
b) Jumlah Inti yang Ada atau Luas Permukaan Total
Jika kecepatan pembentukan kristal tinggi, maka jumlahinti yang dihasilkan
ke dalam bentuk kristal akan semakinbanyak. Semakin luas permukaan total
kristal, makasemakin banyak larutan yang ditempatkan pada kisi kristal.
c) Pergerakan antara Larutan dan Kristal Transportasi
Molekul atau ion dalam larutan dalam larutan ke permukaan kristal dengan
cara difusi dapat berlangsung semakin cepat jikaderajat lewat jenuh dalam
larutan akan semakin besar.
d) Banyaknya Pengotor
Adanya pengotor akan memperlambat kecepatan untuk membentuk kristal.
Pada metode penguapan, pembentukan kristal lebih lama dibanding dengan
metode pegendapan.
(Handojo,1995)
123
III. Prosedur Kerja
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Gelas kimia 400 mL
2. Corong
3. Gelas kimia 600 mL
4. Cawan penguap
5. Spatula
6. Kaca arloji
3.1.2 Bahan
1. Kalium klorida
2. Natrium nitrat
3. Akuades
3.2 Skema Kerja
Dilarutkan dalam 250 mL air panas
Dicampur ke dua larutan
Diuapkan larutan sampai volume
menjadi 200 mL
Disaring selagi larutan panas
Diuapkan kembali hingga volume
larutan 100 mL
Didinginkan larutan maka akan
terbentuk kristal kalium nitrat
Dimurnikan dengan cara
mengkristalkan sehingga bebas dari
ion klorida
Ditimbang kristal yang terbentuk
Dihitung rendemennya
75 gr KCl dan 85 gr NaNO
3
Larutan KCl dan NaNO
3
Kristal Kalium Nitrat
HASIL
124
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
No. Variabel yang diamati Hasil Pengamatan
1. Menimbang kertas saring
Menimbang KCl
Menimbang NaNO
3
Massa kertas = 1,1 g
Massa KCl = 14,91 g
Massa NaNO
3
= 17 g
2. 14,91 g KCl + 50 mL air
panas
Larutan bening (Larutan
I)
3. 17 NaNO
3
+ 50 mL air
panas
Larutan bening (Larutan
II)
4. Mencampur larutan I dan
II
Larutan bening
5. Menguapkan larutan
sampai volume tersisa 40
ml mL
Larutan keruh
Terdapat endapan
6. Menyaring larutan
Filtrat berupa larutan
bening
7. Menguapkan larutan
menjadi 10 mL kemudian
mendiamkan hingga
terbentuk kristal
Kristal KNO
3
8. Mengeringkan dan
menimbang kristal KNO
3
Massa KNO
3
= 30,99 g
125
4.2 Pembahasan
Kalium nitrat ialah suatu senyawa kimia anorganik dengan rumus KNO
3
.
Senyawa ini adalah gar2 KNO
3
2 KNO
2
+ O
2
Kalium nitrat dapat larut sedang dalam air, tetapi k am ion dari ion kalium,
K
+
dan ion nitrat, NO
3
x 100%
= 153,41%
3. Hitung kalium nitrat yang melarut dalam 50
Jawab :
Dari kurva
pad suhu
131
50C KNO
3
menunjukkan 130 g KNO
3
dalam 100 g air.
mol KNO
3
=
= 1,28 mol
mol air =
= 5,556 mol
mol total = mol KNO
3
+ mol air
= 1,28 mol + 5,556 mol
= 6,836 mol
X
KNO3
=
=
= 0,18
Jadi pada suhu 50C fraksi mol KNO
3
adalah 0,18. Mol air adalah 100.000/
18 g/mol = 5,56 mol.
X
air
= 1 X
KNO3
= 1 0,18
= 0,82
0,82 =
4,55592 mol + 0,82 mol KNO
3
= 5,556 mol
mol KNO
3
=
mol KNO
3
= 1,22 mol
berat KNO
3
= mol KNO
3
x Mr KNO
3
= 1,22 mol x 101 g/mol
= 123,22g
= 0,12322 kg
Jadi, berat KNO
3
yang melarut dalam 100l/1 kg air pada suhu 50C adalah
0,12322 kg.
4. Apa yang terjadi jika 50 g kalium nitrat, 100 g air didinginkan dari 40
menjadi 20.
Jawab:
Dari kurva pada suhu 40C KNO
3
menunjukkan 90 g KNO
3
dalam 100 g
air. Maka :
132
mol KNO
3
=
= 0,89 mol
mol air =
= 5,556 mol
mol total = mol KNO
3
+ mol air
= 0,89 mol + 5,556 mol
= 6,446 mol
X
KNO3
=
=
= 0,13
X
air
= 1- 0,1109
= 0,8891
X
air
=
0,8891 =
4,94 mol + 0,8891 mol KNO
3
= 5,556 mol
mol KNO
3
=
mol KNO
3
= 0,75 mol
berat KNO
3
= mol KNO
3
x Mr KNO
3
= 0,75 mol x 101 g/mol
= 75,75g
= 0,07575 kg
Pada suhu 20C KNO
3
menunjukkan 50 g KNO
3
dalam 100 g air. Maka :
mol KNO
3
=
= 0,49 mol
mol air =
= 5,556 mol
mol total = mol KNO
3
+ mol air
= 0,49 mol + 5,556 mol
= 6,046 mol
X
KNO3
=
=
= 0,08
X
air
= 1- 0,08
133
= 0,92
X
air
=
0,92 =
5,11 mol + 0,92 mol KNO
3
= 5,556 mol
mol KNO
3
=
mol KNO
3
= 0,485 mol
berat KNO
3
= 0,485 mol x 101 g/mol
= 48,985 g
= 0,048985 kg
Pada soal disebutkan bahwa hanya 50 gram KNO
3
yang dilarutkan dalam 100
gram air pada suhu 40C, sedangkan pada suhu ini kelarutan KNO
3
adalah
75,75 g/100 g air, berarti semua massa KNO
3
melarut (50 gram KNO
3
semuanya larut). Sedangkan pada suhu 20C (setelah didinginkan)
kelarutannya 48,985 g/100 g air. Sisanya yaitu 50 g 48,985 g= 1,015 g
KNO
3
yang akan mengendap membentuk KNO
3
(kristal).
5. Jelaskan faktor faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan kelarutan dari
senyawa KNO
3
dan senyawa NaNO
3
Jawab :
- Ksp dari KNO
3
dan NaNO
3
- suhu kelarutan
- luas permukaan zat
6. Berdasarkan hasil percobaan reaksi endoterm atau eksotermkah
pembentukan senyawa KNO
3
jawab :
reaksi pembentukan senyawa KNO
3
adalah rekasi eksoterm, diman terjadi
kenaikan suhu.
7. Usulkanlah cara pembuatan senyawa NaNO
3
berdasarkan pengalaman
dalam pembuatan KNO
3
Jawab:
134
Menurut saya senyawa NaNO
3
dapat dibuat dengan cara merekasikan
NaCl dengn HNO
3
dengan komposisi yang pas, dimana reaksi yang terjadi
yaitu:
NaCl
(s)
+ HNO
3(aq)
NaNO
3(aq)
+ HCl
(aq)