Peran Islam dalam perkembangan iptek dan seni pada dasarnya ada 2 (dua).
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan seni.
Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler
seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam
wajib dijadikan landasan pemikiran (qaidah fikriyah) bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala maam
ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. !aka
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan,
sedang yang bertentangan dengannya, wajib dit"lak dan tidak b"leh diamalkan.
#edua, menjadikan $yariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar
bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari%hari. $tandar atau kriteria inilah
yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat
(pragmatisme&utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. $tandar syariah ini
mengatur, bahwa b"leh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan
halal%haram (hukum%hukum syariah Islam). 'mat Islam b"leh memanfaatkan iptek
dan mengembangkan seni, jika telah dihalalkan "leh $yariah Islam. $ebaliknya jika
suatu aspek iptek dan seni telah diharamkan "leh $yariah, maka tidak b"leh umat
Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
#emajuan ilmu pengetahuan dan tekn"l"gi dunia, yang kini dipimpin "leh
perdaban barat satu abad terakhir ini, menengangkan banyak "rang di berbagai
penjuru dunia. #esejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan
"leh perkembangan iptek m"dern membuat "rang lalu mengagumi dan meniru% niru
gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak
negatif yang diakibatkanya.
(ukan hanya itu saja, pengaruh barat tidak hanya pada bidang iptek saja,
tetapi juga pada bidang seni. !isalnya penyanyi di jaman sekarang sebagian besar
memakai pakaian yang sangat minim, dan tidak menutup aurat.
#enyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi ambuk bagi kita
bangsa Ind"nesia yang may"ritas muslim untuk gigih memperjuangkan iptek dan
seni yang islami.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah
$)*. Ada banyak ara untuk beribadah kepada Allah $)* seperti sh"lat, puasa, dan
menuntut ilmu. !enuntut ilmu ini hukumnya wajib. $eperti sabda +asulullah $A),
- menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki%laki dan
perempuan.. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.
PEMBAHASAN
/.Pengertian iptek dan seni dan kaitanya dengan islam
'ntuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu
pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diper"leh melalui
pr"ses yang disebut met"de ilmiah (sientifi meth"d) .$edang tekn"l"gi adalah
pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan manusia sehari%hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala
langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan
iptek
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa $yariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan iptek. #etentuan halal%haram (hukum%hukum
syariah Islam) wajib dijadikan t"l"k ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun
juga bentuknya. Iptek yang b"leh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan "leh
syariah Islam. $edangkan iptek yang tidak b"leh dimanfaatkan, adalah yang telah
diharamkan syariah Islam.
#ata -seni. adalah sebuah kata yang semua "rang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. #"n"n kata seni berasal dari
kata -$A0I. yang kurang lebih artinya -1iwa 2ang 3uhur& #etulusan jiwa.. 0amun
menurut kajian ilimu di 4r"pa mengatakan -A+*. (arti5isial) yang artinya kurang
lebih adalah barang& atau karya dari sebuah kegiatan.
Pandangan Islam tentang seni. $eni merupakan ekspresi keindahan. 6an
keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada peniptaan jagat raya
ini. Allah melalui kalamnya di Al%7uran mengajak manusia memandang seluruh
jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman, Maka
apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?
[QS 50: 6].
2.Kewajiban mencari ilmu
Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah
kepada Allah. *entunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di
Al%7uran dan Al%8adist. *idak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh
dan sungguh%sungguh perped"man pada Al%7uran dan Al%8adist.
6isebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib diari se"rang muslim ada 9,
sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). #etiga ilmu tersebut
adalah ayatun muhkamatun (ayat%ayat Al%7uran yang menghukumi), sunnatun
q"imatun (sunnah dari Al%hadist yang menegakkan) dan faridh"tun adilah (ilmu
bagi waris atau ilmu far"idh yang adil)
6alam sebuah hadist rasulullah bersabda, mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya
bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.H!. "bnu
Maja# dan lainya$
1uga pada hadist rasulullah yang lain,carilah ilmu walau sampai ke negeri
cina. 6alam hadist ini kita tidak dituntut menari ilmu ke ina, tetapi dalam hadist
ini rasulullah menyuruh kita menari ilmu dari berbagai penjuru dunia. )alau jauh
ilmu haru tetap dikejar.
6alam kitab - Talimul mutaalim. disebutkan bahwa ilmu yang wajib
dituntut trlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang dseketika itu pasti
digunakan dal diamalkan bagi setiap "rang yang sudah baligh. $eperti ilmu tauhid
dan ilmu fiqih. Apabila kedua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu%
ilmu lainya, misalnya ilmu ked"kteran, fisika, matematika, dan lainya.
#adang%kadang "rang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih
mengutamakan ilmu%ilmu umum daripada ilmu agama. !aka anak menjadi "rang
yang buta agama dan menyepelekan kewajiban%kewajiban agamanya. 6alam hal ini
"rang tua perlu sekali memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya
mempelajari ilmu%ilmu umum.
6alam hadist yang lain +asulullah bersabda, sedekah yang paling utama
adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada
orang lain.H!. "bnu Maja#$
!aksud hadis diatas adalah lebih utama lagi "rang yang mau menuntut ilmu
kemudian ilmu itu diajarkan kepada "rang lain. Inilah sedekah yang paling utama
dianding sedekah harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu
agama, berarti menenan amal yang mutaadi (dapat berkembang) yang manfaatnya
bukan hanya dikenyam "rang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat dinikmati
"rang lain.
%. Keutamaan &rang yang berilmu
:rang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi
Allah dan masyarakat. Al%7uran menggelari g"l"ngan ini dengan berbagai gelaran
mulia dan terh"rmat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan
mereka di sisi Allah $)* dan makhluk%0ya. !ereka digelari sebagai al-aasikhun
!il "lm (Al Imran , ;), #lul al-"lmi (Al Imran , /<$, #lul al-%ab (Al Imran , /=>),
al-%asir dan as-&ami' (8ud , 2?), al-('limun (al%A@nkabut , ?9), al-#lama
(Aatir , 2<$, al-(hya' (Aatir , 9B) dan berbagai nama baik dan gelar mulia lain.
6alam surat ali Imran ayat ke%/<, Allah $)* berfirman, )(llah menyatakan
bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan *ia +yang berhak disembah$, ,ang
menegakkan keadilan- .ara Malaikat dan orang- orang yang berilmu +juga
menyatakan yang demikian itu$- Tak ada Tuhan melainkan *ia +yang berhak
disembah$, ,ang Maha .erkasa lagi Maha %ijaksana)- 6alam ayat ini ditegaskan
pada g"l"ngan "rang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi Allah $)* .
!ereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi saksi #eesaan Allah
$)*. Peringatan Allah dan +asul%0ya sangat keras terhadap kalangan yang
menyembunyikan kebenaran&ilmu, sebagaimana firman%0ya, )&esungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan +yang jelas$ dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya
kepada manusia dalam (l-Kitab, mereka itu dilaknati (llah dan dilaknati pula
oleh semua +mahluk$ yang dapat melaknati-) Al'Ba(ara#) *+,$ +asulullah saw
juga bersabda, )%arangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendali
mulutnya oleh (llah pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka-) (8+ Ibnu
8ibban di dalam kitab sahih beliau. 1uga diriwayatkan "leh Al%8akim. Al 8akim dan
adC%6Cahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih) 1adi setiap "rang yang berilmu
harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia per"leh dapat bermanfaat. !isalnya
dengan ara mengajar atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal%hal yang
bermanfaat.
-. .anggung jawab ilmuwan ter#adap alam
!anusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki ketergantungan terhadap
alam. 0amun, di sisi lain, manusia justru suka merusak alam. (ahkan tak ukup
merusak, juga menhanurkan hingga tak bersisa.
*iap sebentar kita mendengar berita menyedihkan tentang kerusakan baru
yang timbul pada sumber air, gunung atau laut. Para ilmuwan mengumumkan
anaman meluasnya padang pasir, semakin berkurangnya hutan, berkurangnya
adangan air minum, menipisnya sumber energi alam, dan semakin punahnya
berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
$ayangnya, meski nyata terasa dampak akibat kerusakan tersebut, sebagian
besar manusia sulit menyadarinya. !ereka berdalih apa yang mereka lakukan adalah
demi kepentingan masa depan. Padahal yang terjadi justru sebaliknyaD tragedi masa
depan itu sedang berjalan di depan kita. 6an, kitalah sesungguhnya yang menjadi
biang ker"k dari tragedi masa depan tersebut.
!anusia telah diperingatkan Allah $)* dan +asul%0ya agar jangan
melakukan kerusakan di bumi. 0amun, manusia mengingkari peringatan tersebut.
Allah $)* menggambarkan situasi ini dalam Al%7uran, *an bila dikatakan
kepada mereka, /0anganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka
menjawab, /&esungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan- /S
Al'Ba(ara#)**$
Allah $)* juga mengingatkan manusia, Telah tampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya (llah merasakan
kepada mereka sebagian dari +akibat$ perbuatan mereka, agar mereka kembali
+ke jalan yang benar$- Katakanlah, /(dakan perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu- Kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan +(llah$- /S Ar'ruum)
-*'-2$
Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi mutlak diperlukan.
*ujuannya mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga jangan sampai berbagai
unsur lingkungan menjadi hanur, teremar, atau rusak.
'ntuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai ilmuwan harus bisa
melestarikan alam. !ungkin bisa dengan ara mengembangkan teknl"gi ramah
lingkungan, tekn"l"gi daur ulang, dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam
dengan bijak.
+. K&nsep "lmu Pengeta#uan .ekn&l&gi dan Seni "P.EKS$
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan panaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan
yang telah diklasifikasi, di"rganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga
menghasilkan kebenaran "byektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
seara ilmiah. 6alam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu
bidang kajian. #arena sese"rang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai
spesialis, sedangkan "rang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam disebut
generalis. 6engan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang
ditemukan "rang yang menguasai beberapa ilmu seara mendalam.
Istilah tekn"l"gi merupakan pr"duk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang
budaya dan tekn"l"gi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan. !eskipun pada dasarnya tekn"l"gi juga memiliki
karakteristik "byektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini tekn"l"gi tidak
netral lagi karena memiliki p"tensi yang merusak dan p"tensi kekuasaan, disitulah
letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan tekn"l"gi.
*ekn"l"gi dapat membawa dampak p"sitif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa
ketimpang%ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. 0etralitas
tekn"l"gi dapat digunakan untuk yang memanfaatkan yang sebesar%besarnya bagi
kehidupan manusia atau digunakan untuk menghanurkan manusia itu sendiri. $eni
adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala pr"sesnya, seni juga
merupakan ekspresi jiwa sese"rang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat
berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan
keindahan.
$eni yang lepas dari nilai%nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya
adalah nafsu bukan akal dan budi. $eni mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah bagi "rang%"rang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
0. Sumber ilmu pengeta#uan
6alam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu ikal dan wahyu.
#eduanya tidak b"leh ditentangkan, karena manusia diberi kebebasan dalam
mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntutan al%7uran dan sunnah rasul.
Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial
kn"wledge) dan tingkat kebenarannya bersifat mutlak (abs"lute) karena bersumber
dari wahyu Allah dan ilmu yang bersifat per"lehan (aquired kn"wledge) tingkat
kebenarannya bersifat nisbi (relati5e) karena bersumber dari akal pikiran manusia.
Prestasi yang gemilang dalam pengembangan IP*4#$ pada hakikatnya tidak
lebih dari sekedar menemukan pr"ses sunnatullah itu terjadi di alam ini, bukan
merenanakan dan meniptakan suatu hukum baru diluar sunnahtullah (hukum
Allah&hukum alam)
1. "nteraksi iman2 ilmu dan amal
6alam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, tekn"l"gi dan seni
terdapat hubungan yang harm"nis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu
sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur p"k"k yaitu
akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya
dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. 6i dalam al%7uran dinyatakan
yang artinya -*idaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam) seperti sebatang p"h"n yang baik,
akarnya k"k"h (menghujam kebumi) dan abangnya menjulang ke langit, p"h"n itu
mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seiCin *uhannya. Allah membuat
perumpamaan%perumpamaan itu untuk manusia agar mereka ingat..
6ari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu
dan amal atau syariah dan akhlak dengan menganal"gikan dinul Islam bagaikan
sebatang p"h"n yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan
amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama
lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah p"h"n yang menupang tegaknya
ajaran Islam, ilmu bagaikan batang p"h"n yang mengeluarkan dahan. 6ahan dan
abang%abang ilmu pengetahuan. $edangkan amal ibarat buah dari p"h"n itu ibarat
dengan tekn"l"gi dan seni. IP*4#$ yang dikembangkan di atas nilai%nilai iman dan
ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.
3. "lmu
#ata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang <B? kali dalam Al%7uran. #ata ini
digunakan dalam arti pr"ses penapaian pengetahuan dan "bjek pengetahuan. EIlm
dari segi bahasa berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya
mempunyai iri kejelasan. Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang
gejala alam yang diper"leh melalui pr"ses yang disebut met"de ilmiah (sientifi
meth"d.
Perhatikan misalnya kata Ealam (bendera), Eulmat (bibir sumbing), Ealam (gunung%
gunung), Ealamat (alamat), dan sebagainya. Ilmu adalah pengetahuan yang jelas
tentang sesuatu. $ekalipun demikian, kata ini berbeda dengan Earafa (mengetahui)
arif (yang mengetahui), dan marifah (pengetahuan).
Allah $)* tidak dinamakan arif tetapi Ealim, yang berkata kerja yalam (6ia
mengetahui), dan biasanya Al%7uran menggunakan kata itu Funtuk AllahF dalam
hal%hal yang diketahuinya, walaupun gaib, tersembunyi, atau dirahasiakan.
Perhatikan "bjek%"bjek pengetahuan berikut yang dinisbahkan kepada Allah,
yalamu ma yusirrun (Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan), yalamu ma fi
al%arham (Allah mengetahui sesuatu yang berada di dalam rahim), ma tahmil kullu
untsa (apa yang dikandung "leh setiap betina&perempuan), ma fi anfusikum (yang di
dalam dirimu), ma fissamawat wa ma fil ardh (yang ada di langit dan di bumi),
khainat al%ayun wa ma tukhfiy ash%shudur (kedipan mata dan yang disembunyikan
dalam dada). 6emikian juga Eilm yang disandarkan kepada manusia, semuanya
mengandung makna kejelasan.
6alam pandangan Al%7uran, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia
unggul terhadap makhluk%makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan.
,. 4bjek "lmu dan 5ara Memper&le#nya
(erdasarkan pembagian ilmu yang disebutkan terdahulu, seara garis besar "bjek
ilmu dapat dibagi dalam dua bagian p"k"k, yaitu alam materi dan alam n"n%materi.
$ains mutakhir yang mengarahkan pandangan kepada alam materi, menyebabkan
manusia membatasi ilmunya pada bidang tersebut. (ahkan sebagian mereka tidak
mengakui adanya realitas yang tidak dapat dibuktikan di alam materi. #arena itu.
"bjek ilmu menurut mereka hanya menakup sains kealaman dan terapannya yang
dapat berkembang seara kualitatif dan penggandaan, 5ariasi terbatas, dan
pengalihan antarbudaya.
:bjek ilmu menurut ilmuwan !uslim menakup alam materi dan n"n%materi.
#arena itu, sebagai ilmuwan !uslim Fkhususnya kaum sufi melalui ayat%ayat Al%
7uranF memperkenalkan ilmu yang mereka sebut al%hadharat Al%Ilahiyah al%khams
(lima kehadiran Ilahi) untuk menggambarkan hierarki keseluruhan realitas wujud.
#elima hal tersebut adalah,
(l) alam nasut (alam materi),
(2) alam malakut (alam kejiwaan)
(9) alam jabarut (alam ruh)
(?) alam lahut (sifat%sifat Ilahiyah), dan
(B) alam hahut ()ujud Gat Ilahi).
*entu ada tata ara dan sarana yang harus digunakan untuk meraih pengetahuan
tentang kelima hal tersebut.
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun. dan 6ia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu
bersyukur (menggunakannya sesuai petunjuk Ilahi untuk memper"leh pengetahuan)
(7$ Al%0ahl H/IJ, ;<).
Ayat ini mengisyaratkan penggunaan empat sarana yaitu, pendengaran, mata
(penglihatan) dan akal, serta hati.
*rial and err"r ("ba%"ba), pengamatan, per"baan, dan tes%tes kemungkinan
(pr"bability) merupakan ara%ara yang digunakan ilmuwan untuk meraih
pengetahuan. 8al itu disinggung juga "leh Al%7uran, seperti dalam ayat%ayat yang
memerintahkan manusia untuk berpikir tentang alam raya, melakukan perjalanan,
dan sebagainya, kendatipun hanya berkaitan dengan upaya mengetahui alam materi.
Perhatikanlah apa yang terdapat di langit dan di bumi K (7$ 2unus H/>J, />/).
Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta diiptakan, bagaimana langit
ditinggikan, bagaimana gunung ditanapkan dan bagaimana bumi dihamparkanL
(7$ Al%Mhasyiyah H<<J, /;%2>).
Apakah mereka tidak memperhatikan bumiL (erapa banyak #ami tumbuhkan di
bumi itu aneka ragam tumbuhan yang baikL (7$ Al%$yuara H2IJ, ;) Apakah mereka
tidak melakukan perjalanan di bumi K (7$ /2, />=D 22, ?ID 9B, ??D dan lain%lain).
6i samping mata, telinga, dan pikiran sebagai sarana meraih pengetahuan, Al%7uran
pun menggarisbawahi pentingnya peranan kesuian hati.
)ahyu dianugerahkan atas kehendak Allah dan berdasarkan kebijaksanaan%0ya
tanpa usaha dan ampur tangan manusia. $ementara firasat, intuisi, dan
semaamnya, dapat diraih melalui penyuian hati. 6ari sini para ilmuwan !uslim
menekankan pentingnya taCkiyah an%nafs (penyuian jiwa) guna memper"leh
hidayat (petunjuk&pengajaran Allah), karena mereka sadar terhadap kebenaran
firman Allah,
Aku akan memalingkan "rang%"rang yang meny"mb"ngkan diri di muka bumi dari
ayat%ayat #u K (7$ Al%Araf H;J, /?I).
(erkali%kali pula Al%7uran menegaskan bahwa inna Allah la yahdi, sesungguhnya
Allah tidak akan memberi petunjuk kepada al%Chalimin ("rang%"rang yang berlaku
aniaya), al%kafirin ("rang%"rang yang kafir), al%fasiqin ("rang%"rang yang fasik), man
yudhil ("rang yang disesatkan), man huwa kadCibun kaffar (pemb"h"ng lagi amat
inkar), musrifun kaCCab (pemb"r"s lagi pemb"h"ng), dan lain%lain.
!emang, mereka yang durhaka dapat saja memper"leh seerah ilmu *uhan yang
bersifat kasbi, tetapi yang mereka per"leh itu terbatas pada sebagian fen"mena alam,
bukan hakikat (n"mena). (ukan pula yang berkaitan dengan realitas di luar alam
materi. 6alam k"nteks ini Al%7uran menegaskan,
*etapi banyak manusia yang tidak mengetahui. !ereka hanya mengetahui yang lahir
(saja) dari kehidupan dunia sedangkan tentang akhirat mereka lalai (7$ Al%+um
H9>J, I%;).
Para ilmuwan !uslim juga menggarisbawahi pentingnya mengamalkan ilmu. 6alam
k"nteks ini, ditemukan ungkapan yang dinilai "leh sementara pakar sebagai hadis
0abi saw, -(arangsiapa mengamalkan yang diketahuinya maka Allah
menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya..
$ebagian ulama merujuk kepada Al%7uran surat Al%(aqarah ayat 2<2 untuk
memperkuat kandungan hadis tersebut.
(ertakwalah kepada Allah, nisaya 6ia mengajar kamu. 6an Allah !aha mengetahui
segala sesuatu. (7$. Al%(aqarah ayat 2<2)
Atas dasar itu semua, Al%7uran memandang bahwa sese"rang yang memiliki ilmu
harus memiliki sifat dan iri tertentu pula, antara lain yang paling men"nj"l adalah
sifat khasyat (takut dan kagum kepada Allah) sebagaimana ditegaskan dalam firman%
0ya, .
$esungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba%hamba%0ya adalah ulama
(7$ Aathir H9BJ, 2<).
6alam k"nteks ayat ini, ulama adalah mereka yang memiliki pengetahuan tentang
fen"mena alam.
+asulullah saw menegaskan bahwa -Ilmu itu ada dua maam, ilmu di dalam dada,
itulah yang bermanfaat, dan ilmu sekadar di ujung lidah, maka itu akan menjadi
saksi yang memberatkan manusia..
*6. .ekn&l&gi
6alam #amus (esar (ahasa Ind"nesia, tekn"l"gi diartikan sebagai -kemampuan
teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan pr"ses teknis..
*ekn"l"gi adalah ilmu tentang ara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam
bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.
!enelusuri pandangan Al%7uran tentang tekn"l"gi, mengundang kita meneng"k
sekian banyak ayat Al%7uran yang berbiara tentang alam raya. !enurut sebagian
ulama, terdapat sekitar ;B> ayat Al%7uran yang berbiara tentang alam materi dan
fen"menanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan
memanfaatkan alam ini. $eara tegas dan berulang%ulang Al%7uran menyatakan
bahwa alam raya diiptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
6an dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya (sebagai anugerah) dari%0ya (7$ Al%1atsiyah H?BJ, /9).
Penundukan tersebut Fseara p"tensialF terlaksana melalui hukum%hukum alam
yang ditetapkan Allah dan kemampuan yang dianugerahkan%0ya kepada manusia.
Al%7uran menjelaskan sebagian dari iri tersebut, antara lain,
(a) $egala sesuatu di alam raya ini memiliki iri dan hukum%hukumnya.
$egala sesuatu di sisi%0ya memiliki ukuran (7$ Al%+ad H/9J,.
!atahari dan bulan yang beredar dan memanarkan sinar, hingga rumput yang
hijau subur atau layu dan kering, semuanya telah ditetapkan "leh Allah sesuai
ukuran dan hukum%hukumnya. 6emikian antara lain dijelaskan "leh Al%7uran surat
2a $in ayat 9< dan $abihisma ayat 2%9 .
(b) $emua yang berada di alam raya ini tunduk kepada%0ya,
8anya kepada Allah%lah tunduk segala yang di langit dan di bumi seara sukarela
atau terpaksa (7$ Al%+ad H/9J, /B).
() (enda%benda alam Fapalagi yang tidak bernyawaF tidak diberi kemampuan
memilih, tetapi sepenuhnya tunduk kepada Allah melalui hukum%hukum%0ya.
#emudian 6ia menuju kepada peniptaan langit dan langit yang ketika itu masih
merupakan asap, lalu 6ia (Allah) berkata kepada%0ya, -6atanglah (*unduklah)
kamu berdua (langit dan bumi) menurut perintah%#u suka atau tidak sukaN. !ereka
berdua berkata, -#ami datang dengan suka hati. (7$ Aushshilat (?/) , ayat //).
6i sisi lain, manusia diberi kemampuan untuk mengetahui iri dan hukum%hukum
yang berkaitan dengan alam raya, sebagaimana diinf"rmasikan "leh firman%0ya
dalam Al%7uran surat Al%(aqarah ayat 9/,
Allah mengajarkan Adam nama%nama semuanya. (7$. Al%(aqarah ayat 9/)
2ang dimaksud nama%nama pada ayat tersebut adalah sifat, iri, dan hukum sesuatu.
Ini berarti manusia berp"tensi mengetahui rahasia alam raya.
Adanya p"tensi itu, dan tersedianya lahan yang diiptakan Allah, serta
ketidakmampuan alam raya membangkang terhadap perintah dan hukum%hukum
*uhan, menjadikan ilmuwan dapat memper"leh kepastian mengenai hukum%hukum
alam. #arenanya, semua itu mengantarkan manusia berp"tensi untuk
memanfaatkan alam yang telah ditundukkan *uhan. #eberhasilan memanfatkan
alam itu merupakan buah tekn"l"gi.
**. PENE!APAN "P.EK
Penerapan sains yang benar dan tepat sasaran yang dilandasi "leh nilai Islam
sebagai agama -+ahmatan lil alamin. sudah pasti memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan serta mengangkat harkat dan martabat manusia lebih baik dan tinggi
disisi Allah. #arena dalam Islam "rang yang berilmu dan menggunakan ilmunya di
jalan Allah untuk kemaslahatan umat manusia "leh Allah akan diangkat derajatnya
lebih tinggi dari mereka yang tidak berilmu, karena dapat memberikan manfaat bagi
"rang lain. *api sebaliknya penguasaan dan penerapan yang salah dan tidak
dilandasi "leh nilai nilai agama, kata Allah tunggulah giliran kehanuran.
Al%7uran menjebut gejala%gejala alam sebagai tanda%tanda *uhan dan
menganjurkan kajian atas berbagai gejala alam sebagai jalan untuk menyembah
Allah. Arti seara mendalam sebenarnya tafakur sesungguhnya adalah bukan
sekedar mengagumi dan berdiam diri seperti "rang menyaksikan suatu
pemandangan yang sangat indah dan antik, tetapi dibalik itu terkadung makna
tindakan selanjutnya mempelajari sampai menemukan suatu bentuk sains maupun
tekn"l"gi. 8al yang sama di sampaikan Allah dalam surat al%EAlaq manusia
diperintahkan membaa dan meneliti dan menulis (mengembangkan sains dan
tekn"l"gi). $esungguhnya "rang yang mengembangkan ilmu pengetahuan (sains)
adalah "rang yang sedang berjihad dijalan Allah..
:leh karena itu pemikir dan intelektual Islam harus berani dan terus menerus
menyampaikan bahwa keserasian islam dengan sains dan tekn"l"gi bukan hanya
sekedar pertukaran bebas ide ide (dial"g intelektual) dan memperjuangkan untuk
menyebarkan Islam dan mempertahankan tuduhan%tuduhan barat sebagai
fundamentalisme yang tidak mengenal k"mpr"mi dan keterbelakangan. *etapi
sebagaimana kini intelektual muslim dan barat hidup dan bekerjasama sebagai
tetangga. !aka debat%bedat "rt"d"ks yang sengit, tendensius menyudutkan islam
dan bersifat negatif akan segera memberikan jalan bagi dial"g%dial"g yang
bersahabat dan k"nstruktif, yang bertujuan bukan untuk menghitung p"in bagi satu
keperayaan dan peradaban atas yang lain. *etapi untuk membantu menyuburkan
respek bagi semua kehidupan manusia termasuk kehidupan fl"ra dan fauna, dalam
rangka menjaga kesimbangan dengan alam dan perkembangan sain dan tekn"l"gi.
(O!!)