PENDAHULUAN
Vitamin A dikenal sebagai vitamin penglihatan karena kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan gangguan penglihatan yang dikenal dengan buta senja atau
xeropthalmia yang dikenal dengan mata kering yang dapat berlanjut pada kebutaan.
Sejak awal tahun 19!"an diketahui bahwa angka kematian meningkat pada anak balita
yang kurang vitamin A# bahkan sebelum ada tanda"tanda xeropthalmia# $VA termasuk
kedalam empat masalah gi%i utama. &enelitian yang dilakukan 'rganisasi $esehatan
(unia )*+', tahun 199- menunjukkan dari -! juta balita di .ndonesia yang berumur
enam bulan hingga lima tahun# setengahnya menderita kurang vitamin A. Sedangkan
data *+' tahun 199/ menyebutkan .ndonesia adalah salah satu negara di Asia yang
tingkat pemenuhan terhadap vitamin A tergolong rendah.
Sementara studi yang dilakukan 0utrition and Health Surveillance System )0SS,#
(epartemen $esehatan# tahun -!!1 menunjukkan sekitar /! persen anak .ndonesia
usia 1-"-1 bulan tidak mengonsumsi vitamin A dengan 2ukup dari makanan sehari"
hari. 'leh karena itu sangat penting untuk mngetahui masalah k$urang vitamin A
)$VA,.
$ekurangan Vitamin A )$VA, masih merupakan masalah yang tersebar di seluruh
dunia terutama negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada
masa pertumbuhan )balita,. $ekurangan vitamin A dapat menurunkan sistem kekebalan
tubuh dan menurunkan epitelisme sel"sel kulit. $ekurangan vitamin A dapat terjadi
karena beberapa sebab antara lain konsumsi makanan yang tidak 2ukup mengandung
vitamin A atau provitamin A untuk jangka waktu yang lama# bayi yang tidak diberikan
AS. eksklusi3# menu tidak seimbang )kurang mengandung lemak# protein# %ink atau %at
gi%i lainnya, yang diperlukan untuk penyerapan vitamin A dan penggunaan vitamin A
dalam tubuh# adanya gangguan penyerapan vitamin A dan provitamin A seperti pada
penyakit"penyakit antara lain diare kronik# $4& dan lain"lain sehingga kebutuhan
vitamin A meningkat# adanya kerusakan hati yang menyebabkan gangguan
pembentukan retinol binding protein )56&, dan pre"albumin yang penting untuk
penyerapan vitamin. 7asalah gi%i adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan
perorangan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan
%at gi%i yang diperoleh dari makanan. Sedang yang dimaksudkan dengan %at gi%i
adalah %at kimia yang terdapat dalam makanan yang diperlukan manusia untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sampai saat ini dikenal berbagai ma2am %at
gi%i yang digolongkan menjadi dua yaitu %at gi%i makro )%at gi%i sumber energi seperti
karbohidrat# lemak dan protein, serta %at g%i%i mikro seperti vitamin dan mineral
)Soekirman -!!!,
$VA merupakan suatu kondisi dimana mulai timbulnya gejala kekurangan
konsumsi vitamin A. (e3isiensi vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat
kurang konsumsi. $VA dapat pula disebut kekurangan sekunder apabila disebabkan
oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh# kebutuhan yang
meningkat# atau karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. $VA
sekunder dapat terjadi pada penderita $4&# penyakit hati# al3a dan beta lipoproteinemia#
atau gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu.
$VA menghalangi 3ungsi sel"sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan
digantikan oleh sel"sel epitel bersisik dan kering. $ulit menjadi kering# kasar# dan luka
sukar sembuh. 7embran mukosa tidak dapat mengeluarkan 2airan se2ara sempuna
sehingga mudah terserang in3eksi. 8apisan sel yang menutupi trakea dan paru"paru
mengalami keratinisasi# tidak mengeluarkan lendir# sehingga mudah dimasuki
mikroorganisme dan menyebabkan in3eksi. 6ila in3eksi ini terjadi pada permukaan
dinding usus akan menyebabkan diare. &erubahan pada permukaan saluran kemih dan
kelamin dapat menimbulkan in3eksi pada ginjal# kantung kemih# dan vagina. &erubahan
ini dapat juga meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan
gangguan kantung kemih. &erubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin
dapat menimbulkan in3eksi pada ginjal dan kantong kemih. &ada anak"anak dapat
menyebabkan komplikasi pada 2ampak yang dapat mengakibatkan kematian.
B. PENGERTIAN DAN METABOLISME ZAT
" Pengertian vitamin A
Vitamin A adalah salah satu %at gi%i dari golongan vitamin yang sangat di
perlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata )agar dapat melihat dengan
baik, dan untuk kesehatan tubuh )meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan
penyakit misalnya 2ampak# diare dan penyakit in3eksi lain,. )&uspitorini# -!!,
Vitamin A adalah salah satu %at gi%i mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna
untuk meningkatkan daya tahan tubuh )imunitas, dan kesehatan mata. )9sianturi#
-!!:,.
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Se2ara luas vitamin A
merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor;provitamin
A ; karotenoid mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. )Suhardjo# -!!-,
$VA merupakan suatu kondisi dimana mulai timbulnya gejala kekurangan
konsumsi vitamin A. (e3isiensi vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat
kurang konsumsi. $VA dapat pula disebut kekurangan sekunder apabila disebabkan
oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh# kebutuhan yang
meningkat# atau karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. $VA
sekunder dapat terjadi pada penderita $4&# penyakit hati# al3a dan beta lipoproteinemia#
atau gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu.
" 7etabolisme %at gi%i vitamin A
Vitamin A mempunyai provitamin yaitu karoten. &ada sayuran vitamin A terdapat
sebagai provitamin dalam bentuk pigmen berwarna kuning < karoten# yang terdiri atas
dua molekul retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid rantai karbonnya.=etapi
karena < karoten tidak mengalami metabolisme yang e3isien #maka < karoten
mempunyai e3ekti3itas sebagai sumber vitamin A hanya seper sepuluh retinal.
4ster retinal yang terlarut dalam lemak makanan akan terdispersi di dalam getah
empedu dan dihidrolisis di dalam lumen intestinum diikuti oleh penyerapan langsung ke
dalam epitel intestinal. < > $aroten yang dikomsumsi mungkin dipe2ah lewat reaksi
oksidasi oleh en%im < > karoten dioksigenase . &eme2ahan ini menggunakan oksigen
molekuler# digalakkan dengan adanya garam"garam empedu dan menghasilkan -
molekul retinaldehid ) retinal ,. (emikian pula #di dalam mukosa intestinal #retinal
direduksi menjadi retinal oleh en%im spesi3ik retinaldehid reduktase dengan
menggunakan 0A(&+.
5etinal dalam 3rahsi yang ke2il teroksidasi menjadi asam retinoat . Sebagian
besar retinal mengalami esteri3ikasi dengan asam"asam lemak dan menyatu ke dalam
kilomikron lim3e yang masuk ke dalam aliran darah.6entuk ini kemudian diubah menjadi
3ragmen kilomikron yang diambil oleh hati bersama"sama dengan kandungan retinolnya
.
(i dalam hati# vitamin A disimpan dalam bentuk ester di dalam liposit# yang
mungkin sebagai suatu kompleks lipoglikoprotein.?ntuk pengngkutan ke jaringan#
vitamin A dihidrolisis dan retinal yang terbentuk terikat dengan protein pengikat
aporetinol ) 56& ,.+olo" 56& yang dihasilkan diproses dalam apparatus golgi dan
disekresikan ke dalam plasma .Asam retinoat diangkut dalam plasma dalam keadaan
terikat dengan albumin.6egitu di dalam sel"sel ekstrahepatik # retinal terikat dengan
protein pengikat retinol seluler )@56&, .=oksisitaas vitamin A terjadi setelah kapasitas
56& dilampaui dan sel"sel tersebut terpapar pada retinal yang terikat.
5etinal dan retinal mengalami interkonversi dengan adanya en%im"en%im
dehidrogenase atau reduktase yang memerlukan 0A( atau 0A(& di dalam banyak
jaringan. 0amun demikian# begitu terbentuk dari retinal# asam retinoat tidak dapat
diubah kembali menjadi retinal atau menjadi retinal.Asam retinoat dapat mendukung
pertumbuhan dan di33erensiasi# tetapi tidak dapat menggantikan retinal dalam
peranannya pada penglihatan atau pun retinal dalam dukungannya pada system
reproduksi.
5etinol setelah diambil oleh @56& diangkut ke dalam sel dan terikat dengan
protein nu2leus#di dalam nu2leus inilah retinal terlibat dalam pengendalian ekspresi
gen"gen tertentu# sehingga retinal bekerja menyerupai hormon steroid. 5etinal
merupakan kompoenen pigmen visual rodopsin#yang mana rodopsin terdapat dalam
sel"sel batang retina yang bertanggung jawab atas penglihatan pada saat 2ahaya
kurang terang. 11 > sis > 5etinal yaitu isomer all > transretinal#terikat se2ara spesi3ik
pada protein visual opsin hingga terbentuk rodopsin.$etika terkena 2ahaya# rodopsin
akan terurai serta mambentuk all"trans retinal dan opsin. 5eaksi ini disertai dengan
perubahan bentuk yang menimbulkan saluran ion kalsium dalam membran sel batang.
Aliran masuk ion"ion kalsium yang 2epat akan memi2u impuls syara3 sehingga
memungkin 2ahaya masuk ke otak. Asam retinoat turut serta dalam sintesis
glikoprotein. +al ini dapat dijelaskan bahwa asam retinoat bekerja dalam menggalakkan
pertumbuhan dan di33erensiasi jaringan.
5etinoid dan karotenoid memiliki aktivitas antikanker. 6anyak penyakit kanker pada
manusia timbul dalam jaringan epitel yang tergantung pada retinoid untuk
berdi33erensiasi seluler yang normal .<>karoten merupakan %at antioksidan dan
mungkin mempunyai peranan dalam menangkap radikal bebas peroksi di dalam
jaringan dengan tekanan parsial oksigen yang rendah. $emampuan <>karoten
bertindak sebagai antioksidan disebabkan oleh stabilisasi radikal bebas peroksida di
dalam struktur alkilnya yang terkonjugasi. $arena < > karoten e3ekti3 pada konsentrasi
oksigen yang rendah# %at provitamin ini melengkapi si3at"si3at antioksidan yang dimiliki
vitamin 4 yang e3ekti3 dengan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi.
$ekurangan atau de3isiensi vitamin A disebabkan oleh mal3ungsi berbagai
mekanisme seluler yang di dalamnya turut berperan senyawa"senyawa
retinoid.(e3isiensi vitamin A terjadi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari
)buta senja,. .ni terjadi karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis.
(eplesi selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel mata# paru"paru# traktus
gastrointestinal dan genitourinarius# yang ditambah lagi dengan pengurangan sekresi
mu2us. $erusakan jaringan mata# yaitu sero3talmia akan menimbulkan kebutaan.
(e3isiensi vitamin A terjadi terutama dengan dasar diet yang jelekdengan kekurangan
komsumsi sayuran# buah yang menjadi sumber provitamin A.
C. KEBUTUHAN ZAT GIZI / AKG
Vitmain A ditemukan pada tahun 1911 oleh 72. @ollum dan (avis. Vitamin A adalah
vitamin antioksidan yang larut dalam minyak dan penting bagi penglihatan dan
pertumbuhan tulang. Se2ara luas vitamin A merupakan nama generi2 yang menyatakan
semua retinoid dan pre2ursor; provitamin A; karotenid yang mempunyai aktivitas
biologi2 sebagai retinol. 5etinol diserap dalam bentuk prekursor.
Vitamin A adalah kristal alkohol yang dalam bentuk aslinya berwarna putih dan larut
dalam lemak atau pelarut lemak. (alam makanan vitamin A biasanya terdapat dalam
bentuk ester retenil# yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang. 5umus $imia dari
Vitamin A adalah @
-!
+
1!
' dan mempunyai berat molekul -A.:/A g;mol .
Angka ke2upukan gi%i vitamin A yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan
jenis kelamin untuk .ndonesia dapat dilihat pada =abel
=abel Angka ke2ukupan gi%i yang dianjurkan untuk vitamin A
Golongan
umur
AKG*
(RE)
Golongan
umur
AKG*
(RE)
0-6 bl
7-12 bl
1-3 th
4-6 th
7-9 th
13-15 th
Pria:
10-12 th
13-15 th
16-19 th
20-45 th
46-59 th
60 th
350
350
350
360
400
500
600
700
700
700
600
Wanita:
10-12 th
13-15 th
16-19 th
10-50 th
46-59 th
60 th
Hamil:
Menyusui:
0-6 bl
7-12 bl
500
500
500
500
500
500
200
350
300
SumberB *idyakarya &angan dan 9i%i# 199.
+alati )-!!A, menyatakan bahwa angka ke2ukupan gi%i )A$9, anak balita sekitar
1/! 5etinol 4kuivalen )54,. Angka ini dihitung dari kandungan vitamin A dalam
makanan nabati atau hewani yang dikonsumsi.
Sebagai gambaran# angka 1/! 54 terdapat pada tiga butir telur atau -/! grambayam.
Cadi seorang anak balita memenuhi ke2ukupan gi%i vitamin A jika ia mengonsumsi tiga
telur atau -/! gram bayam dalam sehari. =api# tentu saja# seorang anak akan bosan
jika terus menerus diberi telur dan bayam# apalagi dalam jumlah besar. =erdapat
banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin A. Sayuran dan buah yang
mengandung A$9 dalam jumlah besar# lebih dari 1/! 54;1!! gr# adalah pepaya#
bayam# kangkung# wortel# ubi jalar# mangga# dan sebagainya. Sementara sumber
makanan nabati dengan kandungan vitamin A lebih rendah# sekitar 1"A! 54;1!! gr#
terdapat pada jagung# semangka# tomat# pisang# belimbing# dan sejenisnya. ?ntuk
sumber makanan hewani# kandungan vitamin A dalam jumlah besar terdapat pada telur#
daging ayam dan hati. Sedangkan ikan# susu segar# dan udang memiliki kandungan
vitamin A tergolong ke2il. ?ntuk lebih mudah mengingat jenis makanan apa saja yang
mengandung vitamin A. Cenis lainnya adalah makanan yang sudah di3orti3ikasi atau
ditambah %at gi%inya seperti jenis mie instan# biskuit# mentega dan susu instan.
D. PATOLOGI KEKURANGAN ITAMIN A
(alam gejala klinis de3isiensi vitamin A akan tampak bila 2adangan vitamin A dalam
hati dan organ"organ tubuh lain sudah menurun dan kadar vitamin A dalam serum
men2apai garis bawah yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan metabolik mata.
(eplesi vitamin A dalam tubuh merupakan proses yang memakan waktu lama.
(iawali dengan habi snya persediaan vitamin A di dalam hati# menurunnya kadar
vitamin A plasma )kelainan biokimia,# kemudian terjadi dis3ungsi sel batang pada retina
)kelainan 3ungsional,# dan akhirnya timbul perubahan jaringan epitel )kelai nan
antomi s,. &enurunan vi tamin A pada serum tidak menggambarkande3isiensi
vitamin A dini# karena deplesi telah terjadi jauh sebelumnya.
Vitamin A merupakan body regulators dan berhubungan erat dengan proses"
proses metabolisme. Se2ara umum 3ungsi tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu B
D Eang berhubungan dengan pengelihatan
D Eang tidak berhubugan dengan pengelihatan
Fungsi yang berhubungan dengan pengelihatan di jelaskan melalui mekanisme
5ods )batang, yang ada di retina yang sensitive terhadap 2ahaya dengan intensitas
yang rendah# sedangkan @ones )keru2ut, untuk 2ahaya dengan intensitas yang tinggi
dan untuk menagkap 2ahaya berwarna. &igmen yang sensitive terhadap 2ahaya dari
5ods disebut sebagai 5hodopsin.
Ada dua ma2am sel reseptor pada retina# yaitu sel keru2ut )sel konkus, dan sel
batang )sel basilus,. 5etina adalah kelompok prostetik pigmen 3otosensiti3 dalam batang
maupun keru2ut# perbedaan utama antara pigmen pengelihatan dalam batang
)rhodopsin, dan dalam keru2ut )iodopsin, adalah protein alami yang terikat pada retina.
Vitamin A ber3ungsi dalam pengelihatan normal pada 2ahaya remang. (i dalam mata#
retinol )bentuk vitamin A yang terdapat di dalam darah, dioksidasi menjadi retinal.
5etinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk rhodopsin )suatu pigmen
pengelihatan,. 5hodopsin merupakan %at yang menerima rangsangan 2ahaya dan
mengubah energi 2ahaya menjadi energi biolistrik yang merangsang indra
pengelihatan. 6eta karoten e3ekti3 dalam memperbaiki 3otosensivitas pada penderita
dengan protopor3iria erithopoetik.
7ata membutuhkan waktu beradaptasi dan dapet melihat dari ruangan dengan
2ahaya terang ke ruangan dengan 2ahaya remang"remang. 6ila seseorang berpindah
dari tempat terang ke tempat gelap# akan terjadi regenerasi rhodopsin se2ara
maksilmal. 5hodopsin sangat penting dalam pengelihatan di tempat gelap. $e2epatan
mata untuk beradaptasi# berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia di
dalam darah untuk membentuk rhodopsin. Apabila kurang vitamin A# rhodopsin tidak
terbentuk dan akan memnyebabkan timbulnya tanda pertama kekurangan vitamin A
yaitu rabun senja.
$ekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelainan pada sel"sel epitel pada
selaput lendir mata. $elainan tersebut karena terjadinya proses metaplasi sel"sel epitel#
sehingga kelanjar tidak memproduksi 2airan yang dapat menyebabkan terjadinya
kekeringan pada mata yang disebut xerosis konjungtiva. 6ila kondisi ini berlanjut akan
terjadi yang disebut ber2ak bitot )6itot Spot, yaitu suatu ber2ak putih# berbentuk segi
tiga di bagian temporal dan diliputi bahan seperti busa.
(e3isiensi lebih lanjut menyebabkan xerosis kornea# yaitu kornea menjadi kering dan
kehilangan kejernihannya karena terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi
kornea. &ada stadium yang lanjut# kornea menjadi lebih keruh# berbentuk in3iltrat#
berlaku pelepasan sel"sel epitel kornea# yang berakibat pada pelunakan dan pe2ahnya
kornea. 7ata juga dapat terkena in3eksi. =ahap terakhir deri gejala mata yang terin3eksi
adalah keratomalasia )kornea melunak dan dapat pe2ah,# sehingga menyebabkan
kebutaan total.
(e3isiensi vitamin A dapat menyebabkan 3ungsi kekebalan tubuh menurun# sehingga
mudah terkena in3eksi. $ekurangan vitamin A menyebabkan lapisan sel yang menutupi
paru"paru tidak mengeluarkan lendir# sehingga mudah dimasuki mikroorganisme#
bakteri# dan virus yang dapat menyebabkan in3eksi. Cika hal ini terjadi pada permukaan
dinding usus halus# akan menyebabkan diare.
Vitamin A menpunyai peranan penting pada sintesis protein yaitu pembentukan 50A
sehingga berperan terhadap pertumbuha sel. Vitamin A dibutuhkan untuk
perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email gigi. &ada orang yang
kekurangan vitamin A# pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal.
&ada anak"anak yang kekurangan vitamin A# terjadi kegagalan pertumbuhan.
&ada keadaan dimana terjadi de3isiensi vitamin A akan terjadi gangguan mobilisasi %at
besi dari hepar# dengan akibat terjadi penurunan kadar 3eritin. 9angguan mobilisasi %at
besi jugaakan menyebabkan rendahnya kadar %at besi dalam plasma# dimana hal ini
akan mengganggu proses sintesis hemoglobin sehingga akan menyebabkan rendahnya
kadar +b dalam darah.
(e3isiensi vitamin A kronis anemia serupa seperti yang dijumpai pada de3isiensi
besi# ditandai dengan Mean Corpuscular Volume )7@V, dan Mean Corpuscular
Haemoglobin Concentration )7@+@, rendah# terdapat anisositosis dan poikilositosis#
kadar besi serum rendah tetapi 2adangan besi )ferritin, didalam hati dan sumsum
tulang meningkat. $VA menghambat penggunaan kembali besi untuk eritropoiesis#
mengganggu pembentukan trans3erin dan mengganggu mobilisasi besi.
E. GE!ALA/TANDA"TANDA KEKURANGAN ITAMIN A
$VA amerupakan kelainan sistemik yang dapat mempengaruhi jaringan epitel dari
organ"organ seluruh tubuh# termasuk paru"paru# usus# mata dan organ lain. Akan tetapi
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mata.
$elainan kulit pada umumnya tampak pada tungkai bawah bagian depan dan lengan
atas bagian belakang# kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan. $elainan ini selain
disebabkan karena $VA dapat juga disebabkan karena kekurangan asam lemak
essensial# kurang vitamin golongan 6 atau $urang 4nergi &rotein )$4&, tingkat berat
atau gi%i buruk.
9ejala klinis $VA pada mata akan timbul bila tubuh mengalami $VA yang telah
berlangsung lama. 9ejala tersebut akan lebih 2epat timbul bila anak menderita penyakit
2ampak# diare# .S&A )in3eksi saluran perna3asan akut, dan penyakit in3eksi lainnya.
=anda"tanda dan gejala klinis $VA pada mata menurut klasi3ikasi *+' ; ?SA.(
?0.@4F ; +$. ; .VA@9# 199A sebagai berikut B
" G0 B 6uta senja
" G.A B Gerosis konjungtiva )kekeringan pada selaput lendir mata,
" G.6 B Gerosis konjungtiva disertai ber2ak bitot
" G- B Gerosis kornea )kekeringan pada selaput bening mata,
" G1A B $eratomalasia atau ulserasi kornea )borok kornea, kurang dari 1;1 permukaan
kornea
" GS B Caringan parut kornea )sikatriks ; s2ar,
" GF B Fundus xero3talmia# dengan gambaran seperti 2endol.
7ahdalia )-!!1, menyatakan bahwa tanda"tanda khas pada mata karena
kekurangan vitamin A dimulai dari rabun senja )G0, dimana penglihatan penderita akan
menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang
2ahaya. &ada tahap ini penglihatan akan membaik dalam waktu -": hari dengan
pemberian kapsul vitamin A yang benar. 6ila dibiarkan dapat berkembang menjadi
xerosis konjungtiva )G1A,. Selaput lendir atau bagian putih bola mata tampak kering#
berkeriput# dan berubah warna menjadi ke2oklatan dengan permukaan terlihat kasar
dan kusam. Gerosis konjungtiva akan membaik dalam -"1 hari dan kelainan pada mata
akan menghilang dalam waktu - minggu dengan pemberian kapsul vitamin A yang
benar. 6ila tidak ditangani akan tampak ber2ak putih seperti busa sabun atau keju yang
disebut ber2ak 6itot )G16, terutama di daerah 2elah mata sisi luar. &ada keadaan berat
akan tampak kekeringan pada seluruh permukaan konjungtiva atau bagian putih mata#
serta konjungtiva tampak menebal# berlipat"lipat dan berkerut"kerut. 6ila tidak segera
diberi vitamin A# dapat terjadi kebutaan dalam waktu yang sangat 2epat. =etapi dengan
pemberian kapsul vitamin A yang benar dan dengan pengobatan yang benar ber2ak
bitot akan membaik dalam -"1 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam -
minggu.
=ahap selanjutnya bila tidak ditangani akan terjadi xerosis kornea )G-,
dimanakekeringan akan berlanjut sampai kornea atau bagian hitam mata. $ornea
tampak suram dan kering dan permukaannya tampak kasar. $eadaan umum anak
biasanya buruk dan mengalami gi%i buruk# menderita penyakit 2ampak# .S&A# diare.
&emberian kapsul vitamin A dan pengobatan akan menyebabkan keadaan kornea
membaik setelah -"/ hari dan kelainan mata sembuh setelah -"1 minggu. 6ila tahap ini
berlanjut terus dan tidak segera diobati akan terjadi keratomalasia )G1A, atau kornea
melunak seperti bubur dan ulserasi kornea )G16, atau perlukaan. Selain itu keadaan
umum penderita sangat buruk. &ada tahap ini kornea dapat pe2ah. $ebutaan yang
terjadi bila sudah men2apai tahap ini tidak bisa disembuhkan. Selanjutnya akan terjadi
jaringan parut pada kornea yang disebut xeropthalmia scars )GS, sehingga kornea
mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis.
#. AKIBAT KURANG ITAMIN A
" $urang vitamin A )$VA, pada anak"anak yang berada di daerah pengungsian
dapat menyebabkan mereka rentan terhadap penyakit in3eksi# sehingga
mudah sakit.
" Anak yang menderita kurang vitamin A# bila terserang 2ampak# diare atau
penyakit in3eksi lain# penyakitnya tersebut akan bertambah parah dan dapat
mengakibatkan kematian. .n3eksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk
menyerap %at"%at gi%i dan pada saat yang sama akan mengikis habis
simpanan vitamin A dalam tubuh.
" $ekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengakibatkan
terjadinya gangguan pada mata# dan bila anak tidak segera mendapat vitamin
A akan mengakibatkan kebutaan.
" 6ayi"bayi yang tidak mendapat AS. mempunyai resiko lebih tinggi untuk
menderita $VA# karena AS. merupakan sumber vitamin A yang baik.
)9sianturi# -!!:,
$ekurangan )de3isiensi, Vitamin A terutama pada anak"anak balita. =anda"tanda
kekurangan terlihat bila simpanan tubuh habis terpakai. $ekurangan vitamin A dapat
merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi# atau kekurangan sekunder
karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh# ataupun karena
gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A.
G. #AKTOR $ANG MEMPENGARUHI KE!ADIAN KURANG ITAMIN A
Arisman )-!!-, menyatakan bahwa $VA bisa timbul karena menurunnya 2adangan
vitamin A pada hati dan organ"organ tubuh lain serta menurunnya kadar serum vitamin
A dibawah garis yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan metabolik bagi
mata.Vitamin A diperlukan retina mata untuk pembentukan rodopsin dan pemeliharaan
di3erensiasi jaringan epitel. 9angguan gi%i kurang vitamin A dijumpai pada anak"anak
yang terkait dengan B kemiskinan# pendidikan rendah# kurangnya asupan makanan
sumber vitamin A dan pro vitamin A )karoten,# bayi tidak diberi kolostrum dan disapih
lebih awal# pemberian makanan arti3isial yang kurang vitamin A. &ada anak yang
mengalami kekurangan energi dan protein# kekurangan vitamin A terjadi selain karena
kurangnya asupan vitamin A itu sendiri juga karena penyimpanan dan transpor vitamin
A pada tubuh yang terganggu.
$elompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah
kelompok bayi usia A"11 bulan dan kelompok anak balita usia 1-"/9 bulan )1"/ tahun,.
Sedangkan yang lebih berisiko menderita kekurangan vitamin A adalah bayi berat lahir
rendah kurang dari -#/ kg# anak yang tidak mendapat AS. eksklusi3 dan tidak diberi AS.
sampai usia - tahun# anak yang tidak mendapat makanan pendamping AS. yang 2ukup#
baik mutu maupun jumlahnya# anak kurang gi%i atau di bawah garis merah pada $7S#
anak yang menderita penyakit in3eksi )2ampak# diare# =6@# pneumonia, dan
ke2a2ingan# anak dari keluarga miskin# anak yang tinggal di dareah dengan sumber
vitamin A yang kurang# anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan
imunisasi di posyandu maupun puskesmas# serta anak yang kurang;jarang makan
makanan sumber vitamin A.
=erjadinya kekurangan vitamin A berkaitan dengan berbagai 3aktor dalam hubungan
yang kompleks seperti halnya dengan masalah kekurangan kalori protein )$$&,.
7akanan yang rendah dalam vitamin A biasanya juga rendah dalam protein# lemak dan
hubungannya antara hal"hal ini merupakan 3aktor penting dalam terjadinya kekurangan
vitamin A.
$ekurangan vitamin A bisa disebabkan seorang anak kesulitan mengonsumsi vitamin A
dalam jumlah yang banyak# kurangnya pengetahuan orangtua tentang peran vitamin A
dan kemiskinan. Sedangkan untuk mendapatkan pangan yang di3orti3ikasi bukan hal
yang mudah bagi penduduk yang miskin. $arena# harga pangan yang di3orti3ikasi lebih
mahal daripada pangan yang tidak di3orti3ikasi.
6eberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak dan
vitamin yang larut dalam lemak# meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin
A. &enyakit tersebut adalahB
" &enyakit seliak#
" Fibrosa kistik#
" &enyumbatan saluran empedu.
&embedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan e3ek kekuranganvitamin
A. 6ayi"bayi yang tidak mendapat AS. mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita
kekurangan vitamin A # karena AS. merupakan sumber vitamin A yang baik.$ekurangan
vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita $urang 4nergi &rotein )$4&,# penyakit
hati# gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu. )Suhardjo# -!!-,
&enyebab lain $VA pada balita dikarenakan kurang makan sayuran dan buah"buahan
berwarna serta kurang makanan lain sumber vitamin A seperti B daun singkong# bayam#
tomat# kangkung# daun ubi jalar# wortel# daun pepaya# ke2ipir# daun sawi hijau# bun2is#
daun katu# pepaya# mangga# jeruk# jambu biji# telur ikan dan hati. Akibatnya menurun
daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. )(epkes 5.# -!!/,
H. PENCEGAHAN KURANG ITAMIN A
Vitamin A dapat diperoleh dari AS. atau makanan yang berasal dari hewan )susu#
hati# daging ayam# telur, atau dari sayuran hijau serta buah bewarna merah atau kuning
)mangga# pepaya,.
(alam keadaan darurat# dimana makanan sumber alami menjadi sangat terbatas#
suplementasi kapsul vitamin A menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit. )9sianturi#-!!:,
?ntuk men2egah kekurangan vitamin A# maka di adakan pemberian vitamin A dosis
tinggi se2ara rutin dua kali dalam satu tahun. Suplementasi vitamin A dosis tinggi yang
dilakukan se2ara berkala pada anak# dimaksudkan untuk menghimpun 2adangan
vitamin A dalam hati# agar tidak terjadi kekurangan vitamin A dan akibat buruk yang
ditimbulkannya seperti kebutaan dan kematian. @adangan vitamin A dalam hati ini
dapat digunakan sewaktu"waktu bila diperlukan. )&uspitorini# -!!,
7enurut Soekirman )-!!!,# 2ara pen2egahan dan penanggulangan $VA dilakukan
dengan dua pendekatan. &ertama pendekatan melalui makanan atau food based
intervention dan kedua tidak melalui makanan atau non food based intervention.
.ntervensi $VA berbasis makanan
&enanggulangan vitamin A berbasis makanan adalah upaya peningkatan
konsumsi vitamin A dari makanan yang kaya akan vitamin A. Sebaliknya bila bahan
makanan yang aslinya tidak mengandung vitamin A bisa diperkaya dengan vitamin A
melalui teknologi 3orti3ikasi. Cenis pangan yang mengandung vitamin A antara
lainsayuran berwarna hijau# kuning atau merah# buah berwarna kuning atau merah#
serta sumber makanan hewani.
Ada perbendaan bentuk antara vitamin A yang terkandung dalam bahan
makanan hewani dan nabati. 6ahan makanan hewani mengandung vitamin A dalam
bentuk yang mempunyai aktivitas yang disebut preformed vitamin A. sedangkan dalam
bahan makanan nabati mengandung vitamin A dalam bentuk pro-vitamin
A atauprekursor vitamin A yang terdiri dari ikatan karoten. Sumber vitamin
A preformed yang dipekatkan biasa digunakan sebagai obat suplemen vitamin A.
I. DA#TAR PUSTAKA
httpB;;aguskrisnoblog.wordpress.2om;-!11;!A;1!;standart"ke2ukupan"gi%i"dan"
peren2anaan"pemenuhannya"berbasis"bahan"hayati"lokal"untuk"meningkatkan"
kesehatan"ibu"hamil"menyusui"dan"balita;
httpB;;poppyherlianty.blogspot.2om;
httpB;;www.news"medi2al.net;health;Vitamin"A"(e3i2ien2y"H-.ndonesian
H-9.aspx
httpB;;syeha2eh.wordpress.2om;
kurang"vitamin"kvaI1J.html
httpB;;paramitara2hma.blogspot.2om;
httpB;;srimurny.blogspot.2om;-!11;!:;kekurangan"vitamin"kva.html
httpB;;learntogether"aries..2om;-!11;!9;kekurangan"vitamin.html
S47'9A 6457A0FAA=KKLatoel..B(
KEKURANGAN VITAMIN A ( KVA )
Sri Murni
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dipne!r
I" #ENDA$U%UAN
Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang pertama ditemukan, vitamin
A merupakan nama generik yang menyatakan bahwa seluruh retinoid dan
prekusor/provitamin A/karatenoid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai
retinol. Selain dikenal sebagai vitamin yang berperan dalam kesehatan mata,
vitamin A juga secara umum penting dalam kelangsungan hidup manusia. Di
seluruh dunia ( !", #$$# % diantara anak&anak prasekolah diperkirakan
terdapat '&( juta kasus baru )ero*talmia setiap tahun, kurang lebih #+,
diantaranya menderita kerusakan kornea. Diantara yang menderita
kerusakan kornea ini '+, meningal dalam waktu satu tahun, sedangkan
diantara yang hidup, -., menjadi buta dan .+&'+, setengah buta.
/erbedaan angka kematian antara anak yang kekurangan dengan yang tidak
kekurangan kurang lebih sebesar 0+,. Disamping itu kekurangan vitamin A
meningkatkan resiko anak terhadap penyakit in*eksi seperti 1S/A dan Diare,
meningkatkan angka kematian akibat campak serta menyebabkan
keterlambatan pertumbuhan.
II" DEFINISI
2urang Vitamin A (2VA% merupakan penyakit sistemik yang merusak sel dan
organ tubuh dan menghasilkan metaplasi keratinasi pada epitel, saluran
na*as, saluran kencing dan saluran cerna (Arisman -++-%. /enyakit 2urang
Vitamin A (2VA% tersebar luas dan merupakan penyebab gangguan gi3i yang
sangat penting. /revalensi 2VA terdapat pada anak&anak dibawah usia lima
tahun. Sampai akhir tahun #$'+&an 2VA merupakan penyebab utama
kebutaan pada anak.
III" E#IDEMI&%&GI
2ekurangan asopan vitamin A dapat menyebabkan kebutaaan terutama pada
anak&anak usia ' 4 .$ bulan, apalagi bila disertai dengan penyulit penyakit
berikut 5
gi3i buruk,
anak yang tidak mendapat AS1 eksklusi* dan tidak diberi AS1 sampai
usia - tahun
6ayi yang lahir dengan berat kurang dari -,. kg
Anak yang menderita penyakit kronis seperti 7 campak, diare,
pneumonia, 869 dan cacingan
/ola epidemiologi dipengaruhi oleh 5
#. :sia
/ada bayi dan ibu hamil kekurangan vitamin A
/ada usia penyapihan dini
/ada anak dengan /;8/pasi kekurangan vitamin A
-. Seks
<aki&laki beresiko ==( >? @ >#&6%
<aki&laki dan wanita beresiko sama terhadap >0 4 A dan 6
0. ;usim
;usim panas, kering, campak dan diare beresiko tinggi kekurangan vitamin
A
A. 2elompok masyarakat
Disebabkan karena kebiasaan makan
/erawatan kesehatan yang kurang diperhatikan
Anak yang hidup dekat dengan kekurangan vitamin A akti* beresiko lebih
tinggi
IV" SUM'ER VITAMIN A
a. Akti* ( retinol % sumber bahan hewani 5 susu, hati, kuning telur, daging
ayam/sapi dan ikan
b. 8idak akti* ( karotenoid % sumber bahan nabati 5 sayur daun hijau, buah warna
kuning, ubi merah, wortel, bayam , melon, labu kuning.
V" FUNGSI VITAMIN A
Selain ber*ungsi pada sistem penglihatan, di*erensiasi sel, pertumbuhan dan
perkembangan, Beproduksi, dan pencegahan kanker, Vitamin A juga
ber*ungsi dalam sistem kekebalan ( anti in*eksi %. alaupun mekanismenya
belum diketahui pasti, Betinol berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
de*erensiasi lim*osit 6 ( leukosit yang berperan dalam proses kekebalan
humoral %. Disamping itu, kekurangan vitamin A menurunkan respon
antibody yang bergantung pada sel&8 (lim*osit yang berperan pada
kekebalan sesular%. Sebaliknya, in*eksi dapat memperburuk kekurangan
vitamin A.
Dalam kaitan vitamin A berperan sebagai *ungsi kekebalan, ditemukan
bahwa5
#% Ada hubungan kuat antara status vitamin A dengan in*eksi pernapasan
-% Ada hubungan antara kekurangan vitamin A dengan diare
0% 2ekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan komplikasi
yang dapat berakibat kematian.
6ila vitamin A kurang, maka *ungsi kekebalan tubuh menjadi menurun,
sehingga mudah terserang in*eksi. Disamping itu lapisan sel yang menutupi
trakea dan paru&paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lender
sehingga mudah dimasuki mikroorganisme penyebab in*eksi saluran
pernapasan. 6ila terjadi pada permukaan usus halus dapat terjadi diare.
/erubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan
in*eksi pada ginjal dan kantong kemih. /ada anak&anak dapat menyebabkan
komplikasi pada campak yang dapat mengakibatkan kematian.
VI" #EN(E'A'
a. Diet CC kekurangan vitamin A jangka lma
b. Dangguan resorbsi vitamin A ( diare kronis, kecacingan , kelainan pankreas %
c. DeEsiensi protein , lemak dan vitamin F
VII" GE)A%A KEKURANGAN VITAMIN A
Adapun gejala kekurangan vitamin A meliputi gejala )eropthalmia (mata
kering% suatu kelainan pada selaput lendir (konjungtiva% dan selaput bening
(kornea% mata. 2eadaan kekurangan vitamin A yang mengenai mata ini bila
dibiarkan tanpa penanganan yang serius dapat berakibat kebutaan yang
permanen. 8ahapan gejala )eropthalmia hingga terjadi kebutaaan melalui
beberapa proses .
#. Dejala awal dari proses )eropthalmia adalah berupa buta senja.
2ebutaan ini biasanya terjadi pada senja hari dan tidak disadari oleh
orang lain karena keadaan mata seakan masih normal atau tak
nampak satu kelainan apapun pada mata. !anya dapat diketahui
ketika seseorang menderita kekurangan Vitamin A ini sering menabrak
benda benda yang berada disekitar ketika berjalan dalam suatu
ruangan. Sedangkan bagi yang belum bisa berjalan sering terlihat
memojok dan tidak melihat barang atau makanan yang ada
didepannya.
-. Selanjutnya timbul gejala kekeringan pada selaput lendir pada
bagian putih mata yang disebut )erosis kunjungtiva. /ada bagian
konjungtiva akan terlihat kering, keriput dan kusam. "rang tua sering
mengeluhkan bahwa mata anaknya tampak kering dan berubah warna
seperti kecoklatan.
0. 2onjungtiva bertambah kering dan ditambah ada benda asing
seperti busa sabun atau keju (disebut bercak 6itot% terutama pada
celah mata sisi luar. "rang tua sering mengeluhkan mata anak ada
sisiknya atau timbul busa. Dalam keadaan yang lebih berat lagi terjadi
kekeringan pada seluruh bagian putih mata.
A. 8anpa penanganan yang maksimal kekeringan bisa berlanjut
hingga ke bagian hitam mata (kornea mata% yang tampak buram dan
kering dan permukaan kornea tampak kasar.
.. 2eratomalasia atau perlunakan permukan kornea seakan&akan
seperti bubur dan dapat terjadi ulkus/ luka pada permukaan mata,
pada tahap ini juga bisa terjadi per*orasi bola mata (kornea pecah%.
'. 8ahap terakhir dari )eropthalmia bisa terjadi jaringan parut pada
kornea mata yang disebut dalam istilah medis sebagai G )ero*tamia
scar G sikatrik kornea. 6ola tampak menjadi putih atau bola mata
tampak mengempis.
Secara ringkas oleh !", #$$' 8ahapan )ero*tmia dijabarkan dalam satu
penggolongan berikut 5
a. (>?% H 6uta senja
;ani*estasi deEsiensi vitamin A paling awal
/englihatan menurun pada senja hari
8idak bisa melihat pada lingkungan dengan cahaya kurang
Bespon baik dan cepat ( #&- hari% dengan terapi vitamin A
6ersi*at reversibel
b. (>#A% H >erosis konjungtiva
6agian putih bola mata kasar, kering, keriput dam berubah warna menjadi
kecoklatan
/ada awal timbul didaerah temporal yaitu didaerah nasal
Bespon baik terhadap terapi vitamin A (-&' hari% dan hilang dalam - minggu
c. (>#6% H >erosis konjungtiva dan bercak 6itot
Ada becak berbentuk segitiga warna abu&abu dan berbuih
2onjungtiva tampak menebal, berlipat&lipat dan berkerut&kerut
2erutan yang disebabkan oleh bitot dapat menetap beberapa bulan
Bespon baik terhadap terapi vitamin A (-&. hari%
d. (>-% H >erosis kornea
/ada kornea terlihat kering, berkabut, dan tidak bercahaya seperti warna
susu
8erdapat plak tebal pada kornea
Bepon baik terhadap terapi vitamin A (-&. hari%, kornea normal dalam #&-
minggu
e. (>0A% H :cus 2ornea
2erusan menepap pada bagian atau seluruh kornea
:lcus berwarna putih abu&abu, dangkal dan dalam (C#/0 kornea%
:lcus superEsial dengan terapi vitanin A dapat sembuh menjadi jaringan
parut
:lcus dibagian dalam membentuk leukoma
*. (>06% H 2eratomalasia
/enebalan kornea pada stroma
2erusakan yang di akibatkan C#/0
2erusakan yang terjadi lebih luas
/er*omasi bola mata hilang
8erapi yang cepat dengan vitamin A dapat selamatkan mata pada bagian
sebelah
g. (>S% H >ero*talmia scar/sikatrik (jaringan parut%kornea
2ornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis.
Dejala sisa beberapa jaringan parutdengan berbagai densitas ( nebula,
makula, leukoma%
Dapat berupa penonjolan lapisan kornea yang tersisa
VIII" #ENANGGU%ANGAN
;elihat dampak yang dapat diakibatkan oleh kekurangan vitamin A seperti
yang dijelaskan di atas, maka masalah deEsiensi vitamin A ini tidak boleh
diremehkan karena dapat mengakibatkan kematian atau kita akan
kehilangan sumber daya manusia yang unggul. :ntuk mengatsi ini ada
beberapa langkah yang harus terus dilaksanakan, antara lain yaitu 5
a% ;emperbaiki pola makanan masyarakat melalui penyuluhan&penyuluhan
sehingga
masyarakat kita semakin gemar mengkonsumsi sayuran dan buah&buahan.
b% ;elakukan *ortiEkasi vitamin A terhadap beberapa bahan makanan yang
banyak dikonsumsi masyarakat dengan memperhatikan syarat&syarat
*ortiEkasi misalnya tidak menyebabkan perubahan rasa pada bahan
makanan tersebut atau tidak menyebabkan kenaikan harga yang terlalu
tinggi. 9ontoh bahan makanan yang dapat dilakukan *ortiEkasi adalah pada
;SD atau pada ;ie instan.
c% ;eningkatkan program pemberian suplemen vitamin A yang sudah berjalan
pada kelompok sasaran, yaitu 5
6ayi umur ' 4 #- bulan 5 diberikan kapsul vitamin A warna biru, dosis
#++.+++ :1 setiap bulan pebruari dan Agustus
Anak umur # 4 . 8ahun 5 diberikan kapsul vitamin A warna merah, dosis
-++.+++ :1 setiap bulan pebruari dan Agustus
1bu ni*as 5 diberikan kapsul vitamin A dosis -++.+++ :1 sehari setelah
melahirkan dan diberikan lagi -A jam kemudian ( masing&masing satu kapsul
Anak yang terserang campak, diberikan kapsul vitamin A dosis -++.+++ 1:
d% /emerian imunisasi pada anak harus terus dipantau supaya terhindar dari
penyakit in*eksi
e% ;engkonsumsi makanan yang seimbang agar metabolism vitamin A dalam
tubuh dapat berjalan secara normal.
REFERENSI
#. Arisman.-++-.Di3i dalam daur kehiduan.6agian 1lmu Di3i Iakultas 2edokteran
:niversitas /alembang./royek peningkatan /enelitian /endidikan
8inggi.Direktorat Jendral /endidikan 8inggi.
-. Sunita Almatsir. /rinsip Dasar 1lmu Di3i. Jakarta5 Dramedia. -++0
0. www.who.int
Senin% &' O(t)*er +&,-
&40A099?8A09A0 7ASA8A+ $4$?5A09A0 V.=A7.0 A
)$VA,
A. De.eni/i
M $urang vitamin A pada awalnya akan menderita buta senja yaitu ketidak mampuan melihat pada 2ahaya
remang"remang pada sore hari.
M $urang vitamin A Subklinis yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata. $VA subklinis ditandai
dengan rendahnya kadar vitamin A dalam darah di laboratorium
M Gero3talmia adalah istilah yang menerangkan gangguan kekurangan vitamin A pada mata# termasuk
terjadinya kelainan anatomi bola mata dan gangguan 3ungsi sel retina yang berakibat kebutaan.
Gero3talmia berasal dari bahasa latin berarti mata kering karena terjadinya kekeringan pada selaput lendir
)konjungtiva, dan selaput lendir )kornea, mata.
B. #0ng/i itamin A
Fungsi vitamin A pada mata terutama pada proses penglihatan dimana vitamin A berperan dalam
membantu proses adaptasi dari temopat yang terang ke tempat yang gelap. $ekurangan vitamin A
mengakibatkan kelainan tersebutkarena terjadinya prosses metaplasi sel"sel epitel# sehingga kelenjar"
kelenjar tidak memproduksi 2airan yang dapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata# disebut
xerosis konjungtiva. 6ila kondisi ini berlanjut akan terjadi yang disebut ber2ak 6itot )6itot Spot,.
C. Pen1e*a* Ke(0rangan itamin A
Gero3talmia terjadi akibat kekurangan vitamin A. 6ila ditinjau dari konsumsi makanan sehari"hari
kekurangan vitamin A disebabkan oleh B
M $onsumsi makan yang tidak mengandung 2ukup vitamin A atau pro vitamin A untuk jangka waktu yang
lama
M &ada bayi# bila tidak diberikan AS. eksklusi3
M 7enu tidak seimbang )kurang mengandung lemak# protein# seng# atau %at gi%i lainnya, yang digunakan
untuk penyerapan vitamin A dan penggunaan vitamin A dalam tubuh
M Adanya gangguan penyerapan vitamin A atao &ro vitamin A seperti pada penyakit antara lain penyakit
pankreas# diare kronik# kurang energi protein )$4&, dan lain"lain sehingga kebutuhan vitamin A
meningkat.
M Adanya kerusakan hati# seperti $wahiorkhor dan hepatitis kronik# menebabkan gangguan pembentukan
56& )5etinol 6inding &rotein, dan pre"albumin yang penting dalam penyerapan vitamin A.
D. A(i*at Ke(0rangan itamin A
M 9angguan pengllihatan )5abun Senja dan Gero3talmia,
M 9angguan pertumbuhan
M (aya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit terutamam penyakit saluran
pernapasan atau saluran pen2ernaan.
E. Tan2a"Tan2a Dan Ge3a4a K4ini/
$urang vitdamin A )$VA, adalah kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ"organ
seluruh tubuh# termasuk paru"paru# usus# mata dan organ lain# akan tetapi gangguan yang karakteristik
langsung terlihat pada mata
=anda"tanda klinis dan gejala klinis $VA pada mata menurut *+';?SA.(;?0.@4F;+$.;.@A@9# 199A
sebagai berikut B
M G0 B buta senja )hemeralopia# nu2lopia,
M G.A B serosis konjungtiva
M G16 B serosis konjungtiva disertai ber2ak 6itot
M G- B serosis kornea
M G1A B keratomalasia atau ulserasi kornea kurang dari 1;1 permukaan kornea
M G16 B keratomala2ia atau ulserasi sama atau lebih dari 1;1 pemukaan kornea
M GS B jaringan parut kornea
M GF B 3undus xero3talmia# dengan gambaran seperti 2endol
#. Pen5ega6an Dan Penangg04anan K0rang itamin A
?ntuk men2egah dan menanggulangi kurang vitamin a adalah dengan menyediakan vitaminA yang 2ukup
untuk tubuh dengan jalan B
M 7eningkatkan konsumsi atau memperbanyak makan makanan sumber vitamin A alami baik dari sumber
sel hewani maupun nabati. @ontoh B bahan makan yang tinggi vitamin A B munyak ikan# hati sapi# telur
ayam# pepaya kuning# pisang ambon# tomat masak# wortel# sawi# ubi rambat merah# daun katu dll.
M Forti3ikasi yaitu menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dimakan terutama oleh golongan
yang mudah terkena kurang vitamin A. 7isalnya menambahkan vitdamin A pada susu# biskuit dan
makanan" makanan lainnya.
7engkonsumsi kapsul vitdamin A dosis tinggi se2ara berkala terbukti e3ekti3 megatasi masalah
kekurangan vitamin A.
G. Sa/aran Dan D)/i/ Pem*erian itamin A
M 6ayi ?mur A"11 6ulan
Satu kapsul vitamin A 1!!.!!! S. )warna biru, diberikan 1 kali se2ara serentak pada bulan 3ebruari dan
agustus.
M Anak balita umur 1"/ tahun
Satu kapsul vitamin A -!!.!!! S. )warna merah, diberikan 1 kali se2ara serentak pada bulan 3ebruari dan
agustus.
M .bu 0i3as)habis melahirkan,
Satu kapsul vitamin A -!!.!! S. )warna merah, diberikan kepada ibu yang baru melahirkan )ni3as,
sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang 2ukup melalui AS.# kapsul vitamin A diberikan paling
lambat setelah :! hari setelah melahirkan.
M $ejadian tertentu
i. Gero3talmia B
6ila ditemukan bayi atau anak balita dengan salah sastu tanda xero3talmia sperti
ii. $asus @ampak# &neumonia# (iare# gi%i 6uruk# dan .n3eksi lainnya.
KURANG VITAMIN A (KVA)
7asalah gi%i adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak
terpenuhinya kebutuhan akan %at gi%i yang diperoleh dari makanan. Sedang yang dimaksudkan dengan %at gi%i adalah %at
kimia yang terdapat dalam makanan yang diperlukan manusia untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sampai
saat ini dikenal berbagai ma2am %at gi%i yang digolongkan menjadi dua yaitu %at gi%i makro )%at gi%i sumber energi seperti
karbohidrat# lemak dan protein, serta %at g%i%i mikro seperti vitamin dan mineral )Soekirman -!!!,
Vitamin A dikenal sebagai vitamin penglihatan karena kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan
yang dikenal dengan buta senja atau xeropthalmia yang dikenal dengan mata kering yang dapat berlanjut pada kebutaan.
Sejak awal tahun 19!"an diketahui bahwa angka kematian meningkat pada anak balita yang kurang vitamin A# bahkan
sebelum ada tanda"tanda xeropthalmia# $VA termasuk kedalam empat masalah gi%i utama. &enelitian yang dilakukan
'rganisasi $esehatan (unia )*+', tahun 199- menunjukkan dari -! juta balita di .ndonesia yang berumur enam bulan
hingga lima tahun# setengahnya menderita kurang vitamin A. Sedangkan data *+' tahun 199/ menyebutkan .ndonesia
adalah salah satu negara di Asia yang tingkat pemenuhan terhadap vitamin A tergolong rendah.
Sementara studi yang dilakukan 0utrition and Health Surveillance System )0SS,# (epartemen $esehatan# tahun -!!1
menunjukkan sekitar /! persen anak .ndonesia usia 1-"-1 bulan tidak mengonsumsi vitamin A dengan 2ukup dari makanan
sehari"hari.'leh karena itu sangat penting untuk mngetahui masalah k$urang vitamin A )$VA,.
De.ini/i K0rang itamin A 7KA8
$urang Vitamin A )$VA, merupakan penyakit sistemik yang merusak sel dan organ tubuh dan menghasilkan
metaplasi keratinasi pada epitel# saluran na3as# saluran ken2ing dan saluran 2erna )Arisman -!!-,. &enyakit $urang Vitamin
A )$VA, tersebar luas dan merupakan penyebab gangguan gi%i yang sangat penting. &revalensi $VA terdapat pada anak"
anak dibawah usia lima tahun. Sampai akhir tahun 19A!"an $VA merupakan penyebab utama kebutaan pada anak.
7ahdalia )-!!1, menyatakan bahwa tanda"tanda khas pada mata karena kekurangan vitamin A dimulai dari rabun
senja )G0, dimana penglihatan penderita akan menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat di lingkungan yang
kurang 2ahaya. &ada tahap ini penglihatan akan membaik dalam waktu -": hari dengan pemberian kapsul vitamin A yang
benar. 6ila dibiarkan dapat berkembang menjadi xerosis konjungtiva )G1A,. Selaput lendir atau bagian putih bola mata
tampak kering# berkeriput# dan berubah warna menjadi ke2oklatan dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Gerosis
konjungtiva akan membaik dalam -"1 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam waktu - minggu dengan
pemberian kapsul vitamin A yang benar. 6ila tidak ditangani akan tampak ber2ak putih seperti busa sabun atau keju yang
disebut ber2ak 6itot )G16, terutama di daerah 2elah mata sisi luar. &ada keadaan berat akan tampak kekeringan pada
seluruh permukaan konjungtiva atau bagian putih mata# serta konjungtiva tampak menebal# berlipat"lipat dan berkerut"kerut.
6ila tidak segera diberi vitamin A# dapat terjadi kebutaan dalam waktu yang sangat 2epat. =etapi dengan pemberian kapsul
vitamin A yang benar dan dengan pengobatan yang benar ber2ak bitot akan membaik dalam -"1 hari dan kelainan pada
mata akan menghilang dalam - minggu.
=ahap selanjutnya bila tidak ditangani akan terjadi xerosis kornea )G-, dimana kekeringan akan berlanjut sampai
kornea atau bagian hitam mata. $ornea tampak suram dan kering dan permukaannya tampak kasar. $eadaan umum anak
biasanya buruk dan mengalami gi%i buruk# menderita penyakit 2ampak# .S&A# diare. &emberian kapsul vitamin A dan
pengobatan akan menyebabkan keadaan kornea membaik setelah -"/ hari dan kelainan mata sembuh setelah -"1 minggu.
6ila tahap ini berlanjut terus dan tidak segera diobati akan terjadi keratomalasia )G1A, atau kornea melunak seperti bubur
dan ulserasi kornea )G16, atau perlukaan. Selain itu keadaan umum penderita sangat buruk. &ada tahap ini kornea dapat
pe2ah. $ebutaan yang terjadi bila sudah men2apai tahap ini tidak bisa disembuhkan. Selanjutnya akan terjadi jaringan parut
pada kornea yang disebut xeropthalmia scars )GS, sehingga kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak
mengempis. 6erikut ini merupakan klasi3ikasi xeropthalmia berdasarkan keparahan kelainan mata B
G0 B 6uta senja (night blindeness
G.A B Gerosis konjugtiva
G.6 B 6er2ak bitot (bitot spot
G- B Gerosis kornea
G1A B ?lkus kornea atau keratomalasia )N1;1O
G16 B ?lkus kornea atau keratomalasia )P atau O 1;1 permukaan kornea,
GS B 6ekas luka kornea
GF B &engerasan dasar bola mata (fundus xeropthalmia
Pen1e*a* K0rang itamin A 7KA8
Arisman )-!!-, menyatakan bahwa $VA bisa timbul karena menurunnya 2adangan vitamin A pada hati dan organ"organ
tubuh lain serta menurunnya kadar serum vitamin A dibawah garis yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan metabolik
bagi mata.Vitamin A diperlukan retina mata untuk pembentukan rodopsin dan pemeliharaan di3erensiasi jaringan epitel.
9angguan gi%i kurang vitamin A dijumpai pada anak"anak yang terkait dengan B kemiskinan# pendidikan rendah# kurangnya
asupan makanan sumber vitamin A dan pro vitamin A )karoten,# bayi tidak diberi kolostrum dan disapih lebih awal#
pemberian makanan arti3isial yang kurang vitamin A. &ada anak yang mengalami kekurangan energi dan protein#
kekurangan vitamin A terjadi selain karena kurangnya asupan vitamin A itu sendiri juga karena penyimpanan dan transpor
vitamin A pada tubuh yang terganggu.
$elompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah kelompok bayi usia A"11 bulan
dan kelompok anak balita usia 1-"/9 bulan )1"/ tahun,. Sedangkan yang lebih berisiko menderita kekurangan vitamin A
adalah bayi berat lahir rendah kurang dari -#/ kg# anak yang tidak mendapat AS. eksklusi3 dan tidak diberi AS. sampai usia
- tahun# anak yang tidak mendapat makanan pendamping AS. yang 2ukup# baik mutu maupun jumlahnya# anak kurang gi%i
atau di bawah garis merah pada $7S# anak yang menderita penyakit in3eksi )2ampak# diare# =6@# pneumonia, dan
ke2a2ingan# anak dari keluarga miskin# anak yang tinggal di dareah dengan sumber vitamin A yang kurang# anak yang tidak
pernah mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun puskesmas# serta anak yang kurang;jarang makan
makanan sumber vitamin A.
Pen5ega6an 2an Penangg04angan K0rang itamin A 7KA8
7enurut Soekirman )-!!!,# 2ara pen2egahan dan penanggulangan $VA dilakukan dengan dua pendekatan.
&ertama pendekatan melalui makanan atau food based intervention dan kedua tidak melalui makanan atau non food
based intervention.
.ntervensi $VA berbasis makanan
&enanggulangan vitamin A berbasis makanan adalah upaya peningkatan konsumsi vitamin A dari makanan yang
kaya akan vitamin A. Sebaliknya bila bahan makanan yang aslinya tidak mengandung vitamin A bisa diperkaya dengan
vitamin A melalui teknologi 3orti3ikasi. Cenis pangan yang mengandung vitamin A antara lainsayuran berwarna hijau# kuning
atau merah# buah berwarna kuning atau merah# serta sumber makanan hewani. 6ahan makanan yang mengandung vitamin
A dapat dilihat pada tabel di bawah ini B
Bahan Makanan Satuan
Internasional
(SI)/100gram
Bahan Makanan Satuan
Internasional
(SI)/100gram
Bahan Makanan Nabati Bahan Makanan Heani
!agung mu"a# $un%ng# b%&% 117A'am (10
!agung $un%ng )an*n baru# b%&% 440+at% ,a)% 43900
!agung $un%ng )an*n lama# b%&% 510G%n&al ,a)% 1150
-b% rambat# m*rah 7700.*lur %t%$ 1230
/amtoro# b%&% mu"a 4230$an ,*gar 150
Ka1ang %&o $*r%ng 1572ag%ng ,a)% $uru, 20
3ort*l 12000 Buah :
4a'am 6000A)o$at 1(0
2aun m*l%n&o 100004*l%mb%ng 170
2aun ,%ng$ong 110005angga ma,a$ )ohon 6350
G*n&*r 3(00A)*l 90
Kang$ung 63000!ambu b%&% 25
=abel (a3tar 6ahan 7akanan Sumber Vitamin A;$aroten
Ada perbendaan bentuk antara vitamin A yang terkandung dalam bahan makanan hewani dan nabati. 6ahan
makanan hewani mengandung vitamin A dalam bentuk yang mempunyai aktivitas yang disebut preformed vitamin A.
sedangkan dalam bahan makanan nabati mengandung vitamin A dalam bentuk pro-vitamin A atauprekursor vitamin A yang
terdiri dari ikatan karoten. Sumber vitamin A preformed yang dipekatkan biasa digunakan sebagai obat suplemen vitamin A.
+alati )-!!A, menyatakan bahwa angka ke2ukupan gi%i )A$9, anak balita sekitar 1/! 5etinol 4kuivalen )54,.
Angka ini dihitung dari kandungan vitamin A dalam makanan nabati atau hewani yang dikonsumsi.
Sebagai gambaran# angka 1/! 54 terdapat pada tiga butir telur atau -/! gram bayam. Cadi seorang anak balita memenuhi
ke2ukupan gi%i vitamin A jika ia mengonsumsi tiga telur atau -/! gram bayam dalam sehari. =api# tentu saja# seorang anak
akan bosan jika terus menerus diberi telur dan bayam# apalagi dalam jumlah besar. =erdapat banyak sayuran dan buah
yang mengandung vitamin A. Sayuran dan buah yang mengandung A$9 dalam jumlah besar# lebih dari 1/! 54;1!! gr#
adalah pepaya# bayam# kangkung# wortel# ubi jalar# mangga# dan sebagainya. Sementara sumber makanan nabati dengan
kandungan vitamin A lebih rendah# sekitar 1"A! 54;1!! gr# terdapat pada jagung# semangka# tomat# pisang# belimbing# dan
sejenisnya. ?ntuk sumber makanan hewani# kandungan vitamin A dalam jumlah besar terdapat pada telur# daging ayam dan
hati. Sedangkan ikan# susu segar# dan udang memiliki kandungan vitamin A tergolong ke2il. ?ntuk lebih mudah mengingat
jenis makanan apa saja yang mengandung vitamin A. Cenis lainnya adalah makanan yang sudah di3orti3ikasi atau ditambah
%at gi%inya seperti jenis mie instan# biskuit# mentega dan susu instan.
.ntervensi $VA berbasis bukan makanan
7en2egah dan menanggulangi $VA dengan basis bukan makanan atau non food based intervention dilakukan
dengan program suplementasi yaitu pemberian tambahan )suplemen, vitamin A kepada anak atau ibu dalam bentuk pil atau
kapsul.&rogram ini merupakan program utama dan berhasil menanggulangi $VA di .ndonesia dan banyak negara lain.
?ntuk men2egah terjadinya kekurangan vitamin A di &osyandu atau &uskesmas pada setiap bulan Februari dan Agustus
seluruh bayi usia A"11 bulan# harus mendapat 1 kapsul vitamin A biru dan seluruh anak balita usia 1-"/9 bulan mendapat
kapsul vitamin A warna merah. Sedangkan untuk ibu ni3as sampai 1! hari setelah melahirkan mendapat 1 kapsul vitamin A
warna merah.
?ntuk mengobati anak dengan gejala buta senja )G0, hingga xerosis kornea )G-,# dimana penglihatan masih
dapat disembuhkan# diberikan kapsul vitamin A pada hari pertama pengobatan sebanyak Q )/!.!!! S., kapsul biru untuk
bayi berusia kurang atau sama dengan / bulan# 1 kapsul biru )1!!.!!! S., untuk bayi berusia A sampai 11 bulan atau 1
kapsul merah )-!!.!!! S., untuk anak 1-"/9 bulan. &ada hari kedua diberikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur dan dua
minggu kemudian diberi lagi 1 kapsul vitamin A juga sesuai umur.
(epartemen $esehatan juga terus melakukan program penanggulangan kekurangan vitamin A sejak tahun 19J!"
an. 7enurut 2atatan (epkes# tahun 199- bahaya kebutaan akibat kekurangan vitamin A mampu diturunkan se2ara
signi3ikan. 0amun sebanyak /!#- persen balita masih menderita kekurangan vitamin A sub"klinis yang juga sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup anak. 9una menanggulangi hal ini# (epkes melaksanakan program pemberian
kapsul vitamin A bagi anak usia A"/9 bulan di .ndonesia. Vitamin A dosis tinggi diberikan pada balita dan ibu ni3as. &ada
balita diberikan dua kali setahun# setiap bulan Februari dan Agustus dengan dosis 1!!.!!! .? untuk anak A"1- bulan dan
-!!.!!! .? untuk anak 1-"/9 bulan dan ibu ni3as.
C)nt)6 Diet 0nt0( Pen2erita K0rang itamin A 7KA,
7akan pagi B
0asi
=umis tempe R wortel
.kan kembung goreng
Selingan . B
7angga
7akan siang B
0asi
Sayur bening wortel R bayam
Semur ayam
Selingan .. B
?bi rebus
Cus apel
7akan 7alam B
0asi
=umis kangkung
+ati sapi goreng
DA#TAR PUSTAKA
Arisman. -!!-. 9i%i dalam (aur $ehidupan. 6agian .lmu 9i%i Fakultas $edokteran ?niversitas &alembang. &royek
&eningkatan &enelitian &endidikan =inggi. (irektorat Cenderal &endidikan =inggi. (epdiknas.
+alati. -!!A. Vitamin A. www.ilmusehat.2om. S1: September -!!T.
7ahdalia. -!!1. $urang Vitamin A# 6ola 7ata Anak
7engempis.httpB;;www.sinarharapan.2o.id;iptek;kesehatan;-!!1;!!1;kes1.html . S1:September -!!T
Soekirman. -!!!. .lmu 9i%i dan Aplikasinya untuk $eluarga dan 7asyarakat. CakartaB (irekrorat Cenderal &endidikan =inggi
(epartemen &endidikan 0asional.
B!B I
P"N#!H$%$!N
1&1 %atar Belakang
K*$urangan 6%tam%n A (K7A) m*ru)a$an ma,alah $*,*hatan utama "% n*gara 'ang
,*"ang b*r$*mbang t*rma,u$ 0n"on*,%a8 K7A t*rutama ,*$al% m*m)*ngaruh% ana$ $*1%l#
"%antara m*r*$a 'ang m*ngalam% "*9%,%*n,% "a)at m*ngalam% :*ro)hthalm%a "an "a)at b*ra$h%r
m*n&a"% $*butaan# )*rtumbuhan 'ang t*rbata,# )*rtahanan tubuh 'ang l*mah# *$,a,*rba,% %n9*$,%
,*rta m*n%ng$at$an r*,%$o $*mat%an8 +al %n% m*n&a"% n'ata bah;a K7A "a)at t*ru, b*rlang,ung
mula% u,%a ,*$olah "an r*ma&a h%ngga ma,u$ $* u,%a "*;a,a8 (K*%th "an 3*,t# 200()
5*,$%)un $on,*$u*n,% $*,*hatan "ar% K7A t%"a$ "%gambar$an "*ngan ba%$ "% ata, ana$
u,%a "%n%# namun "ata t*ra$h%r m*nun&u$$an bah;a K7A )a"a ;an%ta u,%a r*)ro"u$,% "a)at
m*n%ng$at$an r*,%$o $*,a$%tan "an $*mat%an ,*lama $*ham%lan "an )*r%o"* a;al )o,t)artum8
K7A 'ang b*rat )a"a mat*rnal &uga m*mb*r%$an $*rug%an bag% ana$ baru lah%r $ar*na "a)at
a$%bat$an )*n%ng$atan $*mat%an "%bulan )*rtama $*h%"u)an8 <*baga% $on,*$u*n,% "ar%
m*n%ng$atn'a )*mahaman t*ntang K7A ma$a ,angat )*nt%ng bah;a b*ban $*,*hatan'ang
"%ha,%l$an "%$uant%9%$a,% ,*t*)at mung$%n# ,*baga% "a,ar t%n"a$an "an )*mantauan ,*rta*6alua,%
)rogram )*n1*gahan ,*lan&utn'a8 K*ma&uan t*lah "%la$u$an ,*lama 4 "*$a"* t*ra$h%r"alam
m*m)*r$%ra$an b*ban K7A# t*rutama "*ngan m*nggabung$an "anm*ng*$,tra)ola,%$an "ata
)r*6al*n,% "ar% n*gara "%mana t*lah "%$um)ul$an "alam )o)ula,%"*ngan )ro9%l "*mogra9%, 'ang
,ama "an r%,%$o 'ang t*lah "%ant%,%)a,%8 2alam b*b*ra)a tahun
t*ra$h%r# K7A t*lah "%)*r$%ra$an m*m)*ngaruh% antara 75 "an 254 &uta ana$ )ra,*$olah ,*t%a)
tahun# &auh "ar% &ara$ 'ang a$urat8 .%"a$ a"a )*r$%raan )*rma,alahan $*,*hatan global K7A%bu
atau a"an'a %n,%"*n,% tahunan $*butaan malam %bu (=>)8 ( Arla))a# 2012? K*%th "an 3*,t# 200()
K7A )a"a ana$ b%a,an'a t*r&a"% )a"a ana$ 'ang m*n"*r%ta Kurang En*rg% @rot*%n (KE@)
atau G%A% buru$ ,*baga% a$%bat a,u)an Aat g%A% ,angat $urang# t*rma,u$ Aat g%A% m%$ro "alam hal
%n% 6%tam%n A8 Ana$ 'ang m*n"*r%ta K7A mu"ah ,*$al% t*r,*rang %n9*$,% ,*)*rt% %n9*$,% ,aluran
)*rna9a,an a$ut# 1am)a$# 1a1ar a%r# "%ar* "an %n9*$,% la%n $ar*na "a'a tahan ana$ t*r,*but
m*nurun8 >amun ma,alah K7A "a)at &uga t*r&a"% )a"a $*luarga "*ngan )*ngha,%lan 1u$u)8 +al
%n% t*r&a"% $ar*na $urangn'a )*ng*tahuan orang tua B %bu t*ntang g%A% 'ang ba%$8 Gangguan
)*n'*ra)an )a"a u,u, &uga "a)at m*n'*bab$an K7A ;alau)un hal %n% ,angat &arang t*r&a"%8
Kurangn'a $on,um,% ma$anan (C (0 D AKG) 'ang b*r$*)an&angan a$an m*n'*bab$an ana$
m*n"*r%ta K7A# 'ang umumn'a t*r&a"% $ar*na $*m%,$%nan# "%mana $*luarga t%"a$ mam)u
m*mb*r%$an ma$an 'ang 1u$u)8 <am)a% ,aat %n% ma,alah K7A "% 0n"on*,%a ma,%h m*mbutuh$an
)*rhat%an 'ang ,*r%u,8 El*h $ar*na %tu "%ra,a$an )*rlun'a @rogram )*nanggulangan ma,alah
K7A b*rtu&uan untu$ m*nurun$an )r*6al*n,% K7A t*rutama "%tu&u$an $*)a"a $*lom)o$ ,a,aran
r*ntan 'a%tu bal%ta "an ;;an%ta 'ang b*ra"a )a"a u,%a r*)ro"u$,%8 @rogram %n% ,*&alan
"*ngan Vision 2020 The Right to Sight 'ang b*rtu&uan untu$ m*nurun$an ma,alah $*butaan "%
0n"on*,%a8( +*%&thu%&,*n# *t al #2013)
1&'& (umusan Masalah
4*r"a,ar$an latar b*la$ang ma,alah# )*nul%, %ng%n m*n'a&%$an ma$alah m*ng*na%
K*$urangan 7%tam%n A (K7A) 'ang m*l%)ut% )*ng*rt%an# )*n'*bab# 9a$tor r*,%$o# h%ngga )a"a
t*ra)% "an )rogram )*n1*gahan K*$urangan 7%tam%n A (K7A) "% 0n"on*,%a8
1&)& *u+uan Penulisan
Fang m*n&a"% tu&uan "alam )*nul%,an ma$alah %n% a"alah untu$ m*ng*tahu% gambaran
umum m*ng*na% K7A (Kurang 7%tam%n A) b*,*rta )rogram G )rogram 'ang "a)at "%la$u$an
"alam u)a'a )*n1*gahan ma,alah K7A %n%8
B!B II
*IN,!$!N P$S*!-!
'&1 .itamin !
'&1&1& Pengertian .itamin !
7%tam%n A m*ru)a$an ,alah ,atu 6%tam%n 'ang larut "alam l*ma$ atau m%n'a$ "an
m*ru)a$an 6%tam%n 'ang *,*n,%al untu$ )*m*l%haraan $*,*hatan "an $*lang,ungan h%"u)8
7%tam%n A ,tab%l t*rha"a) )ana,# a,am "an al$al% t*ta)% ,angat mu"ah t*ro$,%"a,% ol*h u"ara "an
a$an ru,a$ )a"a ,uhu t%ngg%8 (El,on "an 5*llo#2011)
7%tam%n A m*ru)a$an $om)on*n )*nt%ng "ar% r*t%na (,*la)ut &ala)# ma$a 9ung,% utama
a"alah untu$ )*ngl%hatan8 2%,am)%ng %tu 6%tam%n A &uga m*mbantu )*rtumbuhan "an
m*m)un'a% )*ranan )*nt%ng "alam &ar%ngan *)%t*l8 (5ar,*t'o H Karta <a)o*tra# 2003)
'&1&'& In/ikator Status .itamin !
'&1&'&1& In/ikator Saat Ini
0n"%$ator b%olog%,# 9ung,%onal "an h%,tolog%, ,tatu, 6%tam%n A m*l%)ut% :*ro)hthalm%a#
rabun ,*n&a# ,%tolog% $on&un1t%6a ,*rta t*, a"a)ta,% g*la) (a"a)tom*tr') (.ab*l 1)8 <aat %n%# buta
,*n&a ,*lama $*ham%lan "an t*, a"a)ta,% g*la) t*lah "%u,ul$an
,*baga% m*to"* )*n%la%an )o)ula,%ol*h 07AIG )a"a tahun 20018 <*m*ntara t*, tan"a "an 9ung,%
mata ma,%h "%guna$an )a"a "a*rah "%mana t*r&a"% $*$urangan 6%tam%n A 'ang b*rat# $*$urangan
6%tam%n A ,ub$l%n%, l*b%h,*r%ng t*r&a"%8 Ion&un1t%6al
%m)r*,,%on
1'tolog' (I0I) t*lah "%guna$an )a"a )*n*l%t%an namun tam)a$ m*mb*r%$an )*ngaruh 'ang
n*gat%6* )a"a n*gara $*r%ng A9r%$a8 @*ralatan 'ang )*nt%ng untu$ m*la$u$an I0I t%"a$lah
mahal8 <%ng$atn'a# l%ng$aran $*1%l $*rta, ,ar%ng "*ngan 1*)at m*n'*ntuh $* )*rmu$aan mata
m*ngguna$an )*rang$at )om)a manual untu$ "alam )o,%,% m*m*gang $*rta,8 K*rta,
,ar%ng$*mu"%an "%t*m)at$an "alam 9%$,a,% "an $*mu"%an "%;arna% untu$ m*mb*"a$an ,*l
gobl*t "ar%,*l *n"ot*l8 <*l-,*l gobl*t "%h%tung "% ba;ah m%$ro,$o) "an mata "%$la,%9%$a,%$an
,*baga%normal atau abnormal b*r"a,ar$an ¨ah ,*l gobl*t8 2alam )*ngalaman $am% "*ngan
ana$-ana$ 0n"on*,%a# ban'a$ 'ang han'a m*m%l%$% ,atu mata 'ang abnormal# 'ang b*r$or*la,%
"*ngan%n"%$ator ,tatu, 6%tam%n A 'ang l*b%h ,*n,%t%9 la%nn'a ha,%ln'a m*n&a"% normal8
(.anum%har"&o#2011)
5*to"* )*m*r%$,aan b%o$%m%a 'ang t*r,*"%a t*rma,u$ ,*rum r*t%nol "an $on,*ntra,%
r*t%nol "alam a%r A<0# r*,)on t*rha"a) "o,%, r*lat%9 "an t*, r*,)on t*rha"a) "o,%, r*lat%6*
'ang"%mo"%9%$a,% ,*rta t*, "*ut*rat*" r*t%nol %,oto)* "%lut%on (.ab*l 2)8 (.anum%har"&o#2011)
Kon,*ntra,% r*t%nol ,*rum t*lah "%guna$an ,*1ara lua, untu$ m*ng%"*nt%9%$a,% )o)ula,%
'ang b*r%,%$o t*rha"a) K7A8 K*l*mahan utama "ar% ,*rum r*t%nol a"alah ,am)*l "arah 'ang
"%)*rlu$an8 <*la%n %tu# )a"a orang ,*hat# $on,*ntra,% ,*rum r*t%nol 'ang ,*1ara
hom*o,tat%$"%$ontrol "an t%"a$ mula% m*nurun ,am)a% 1a"angan 6%tam%n
A "% hat% 'ang ,angat r*n"ah8<*lan&utn'a# )rot*%n )*ng%$at
r*t%nol (R4@) a"alah n*gat%9 )rot*%n 9a,* a$ut# ,*h%ngga ,*rumr*t%nol "an $on,*ntra,% R4@ a$an
turun ,*lama ma,a %n9*$,%8 Kar*na t%ngg%n'a t%ng$at %n9*$,%)a"a ana$-
ana$ 'ang b*r*,%$o K7A "an m*$an%,m* hom*o,tat%,# ,*rum r*t%nol t%"a$
,*lalum*r*,)on ,trat*g% %nt*r6*n,% 6%tam%n A8 <tatu, nutr%,% la%nn'a# $hu,u,n'a $*$urangan Aat
b*,%#mung$%n &uga b*r)*ngaruh n*gat%9 t*rha"a) $on,*ntra,% ,*rum r*t%nol8 K*$urangan Aat b*,%
&uga"a)at m*nurun$an )*ngg*ra$an 6%tam%n A "ar%
)*n'%m)anan hat%8 Kon,*ntra,% r*t%nol A<0 &uga t*lah "%a&u$an ,*baga% u$uran ,tatu,
6%tam%n A )a"a )o)ula,%8 @*ngum)ulan A<0 $urang %n6a,%9"an b%a,an'a l*b%h mu"ah
"ar%)a"a m*nggambar "arah8 <am)*l A<0 t%"a$ )*rlu "%)ro,*, l*b%h lan&ut "% J%*l"
<tat%on# ,*h%ngga m*m)*r,%ng$at ;a$tu )*r,%a)an ,am)*l8 <*m*ntara %n"%$ator'ang un%$
untu$ %bu m*n'u,u%# ,tatu, %bu b%a,an'a "a)at m*n&a"% )r*"%$,% )*ra;atan ba'%8 El*h $ar*na
%tu# &%$a )*r*m)uan m*n'u,u% "ar% ma,'ara$at 'ang m*m%l%$% ,tatu, 6%tam%n
A marg%nal#$*mung$%nan b*,ar bah;a ana$ - ana$ )a"a ma,'ara$at t*r,*but &uga
b*r%,%$o m*ngalam% K7A8 Kam% t*lah m*n'*"*rhana$an u&% A<0 "*ngan m*ngguna$an 3#4-
"%"*h'"ror*t%n'l a,*tat,*baga% ,tan"ar %nt*rnal8 5*,$%)un *9%,%*n,% *$,tra$,% (atau
t%ng$at ,a)on%9%$a,%) 'ang "%)*rol*h a"alah 23-(9D "*ngan
m*m6ar%a,%$an ma,a ,a)on%9%$a,%# I7 m*to"* %n% han'a 4#1 "an 1#(Duntu$ ma,%ng G
ma%,ng 250 "an 500 / ,am)*l A<08 <*lama 2 "*$a"* t*ra$h%r# m*to"* la%n untu$ m*n*ntu$an
,tatu, 6%tam%n A t*lah "%$*mbang$an bah;a 'ang l*b%h m*n1*rm%n$an1a"angan 6%tam%n A "%
hat% m*ru)a$an ,tan"ar *ma,8 (.anum%har"&o *t al# 2007)
.*, r*lat%6* "o,* r*,)on,* (R2R)# 'ang m*l%)ut% m*mb*r%$an "o,%, r*n"ah r*t%n'l *,t*r
"an m*ngamb%l ,am)*l "arah 0 "an 5 &am ,*t*lah "o,%, "an m*ngh%tung )*n%ng$atan "alam
)*r,*n t*lah "%guna$an "alam b*b*ra)a )*n*l%t%an8 .*, R2R b*r"a,ar$an )r%n,%) bah;a ,*lama
$urangn'a 6%tam%n A a)o-R4@ t*ra$umula,% "% hat%8 2*ngan m*mb*r%$an ,*buah
tantangan "o,%,r*t%n%l *,t*r# 'ang a$an m*ng%$at r*t%nol "*ngan
$*l*b%han R4@ "an "%$%r%m $*luar $* ,*rum,*baga% holo-R4@-r*t%nol $om)l*$,8 5o"%9%$a,% "ar%
m*to"* %n% "%buat "*ngan m*ngguna$an3#4-"%"*h'"ror*t%n'l a1*tat* ,*baga% "o,%, tantangan "an
,*lan&utn'a "%,*but mo"%K*" r*lat%6* "o,* r*,)on,* (5R2R) t*,8 Kar*na $on,*ntra,% ,%r$ula,%
3#4-"%"*h'"or*t%nol ,angat r*n"ah "%"alam )la,ma manu,%a# ,am)*l "arah tunggal a"alah ,*mua
'ang "%)*rlu$an 4 ,am)a% 6 &am ,*t*lah "o,%, "an ra,%o 3#4-
"%"*h'"or*t%nol $* r*t%nol "%h%tung8 @a"a ana$-ana$ Am*r%$a 'ang ,*hat "an orang "*;a,a "ar%
$*luarga b*r)*n"a)atan m*n*ngah h%ngga t%ngg%# n%la%-n%la% 5R2R( ra,%o "*h'"ror*t%nol
t*rha"a) r*t%nol )a"a 5 &am )a,1a "o,%,) ,*lalu "%t*mu$an 0#04(.anum%har"&o "an El,on#2006)8
.*, 5R2R t*lah "%guna$an ,*1ara lua, "%,*luruh "un%a untu$ m*n"%agno,a ,tatu,
,ub$l%n%, 6%tam%n A8 )*n*l%t%an "% 0n"on*,%a t*lah m*nun&u$$an )*rb*"aan 'ang ,%gn%9%$an antara
$*lom)o$ ana$ G ana$ 'ang t%nggal ,*1ara har9%ah b*rb*"a ,atu ,ama la%n8 <tatu, r*n"ah 6%tam%n
A )a"a ;an%ta ham%l "an m*n'u,u% "% n*gara ,*"ang b*r$*mbang t*lah m*nun&u$$an b*,arn'a
)r*,*nta,* n%la% 5R2R abnormal8 (.anum%har"&o *t al#2007)
'&1&'&' In/ikator #i Masa #e0an
5*to"* 'ang "alam )*ng*mbangan
m*l%)ut% 24< r*t%nol "*t*rm%na,%# $on,*ntra,%)rot*%n )*ng%$at r*t%nol "an r*t%nol b%n"%ng
)rot*%n untu$ ra,%o tran,th'r*t%n (R4@L ..R)#r*t%no'l-glu$uron%"a (RAG) u&% h%"rol%,%, "an I-
r*t%nol %,oto) u&% "%lu,% 13 m*ngguna$an ga,$romatogra9%-)*mba$aran-ra,%o %,oto) ,)*$trom*tr%
ma,,a (GII0R5<) "*t*$,% (.ab*l 2)8( Ira9t#2009)
<umb*r L .anum%har"&o#200(
'&1&)& Man1aat .itamin !
a8 @*ngl%hatan
7%tam%n A b*r9ung,% "alam )*ngl%hatan normal )a"a 1aha'a r*mang8 4%la $%ta "ar% 1aha'a
t*rang "%luar $*mu"%an m*ma,u$% ruangan 'ang r*mang-r*mang 1aha'an'a# ma$a $*1*)atan
mata b*ra"a)ta,% ,*t*lah t*r$*na 1aha'a t*rang b*rhubungan lang,ung "*ngan 6%tam%n A 'ang
t*r,*"%a "%"alam "arah8 .an"a )*rtama $*$urangan 6%tam%n A a"alah rabun ,*n&a8 <u)l*m*nta,%
6%tam%n A "a)at m*m)*rba%$% )*ngl%hatan 'ang $urang b%la %tu "%,*bab$an $ar*na $*$urangan
6%tam%n A8(5*l*nott* *t al8#2012)
b8 @*rtumbuhan "an @*r$*mbangan
7%tam%n A "%butuh$an untu$ )*r$*mbangan tulang "an ,*l *)%t*l 'ang m*mb*ntu$ *ma%l
"alam )*rtumbuhan g%g%8 @a"a $*$urangan 6%tam%n A# )*rtumbuhan tulang t*rhambat "an b*ntu$
tulang t%"a$ normal8 @a"a ana$ G ana$ 'ang $*$urangan 6%tam%n A# t*r&a"% $*gagalan "alam
)*rtumbuhann'a8 2%mana 6%tam%n A "alam hal %n% b*r)*ran ,*baga% a,am r*t%noat8 (.an,uM ># *t
al8 2010)
18 R*)ro"u$,%
@*mb*ntu$an ,)*rma )a"a h*;an &antan ,*rta )*mb*ntu$an ,*l t*lur "an )*r$*mbangan
&an%n "alam $an"ungan m*mbutuh$an 6%tam%n A "alam b*ntu$ r*t%nol8 +*;an b*t%na "*ngan
,tatu, 6%tam%n A r*n"ah mam)u ham%l a$an t*ta)% m*ngalam% $*guguran atau $*,u$aran "alam
m*lah%r$an8 K*mam)uan r*t%no%" m*m)*ngaruh% )*r$*mbangan ,*l *)%t*l "an $*mam)uan
m*n%ng$at$an a$t%6%ta, ,%,t*m $*$*balan "%"uga b*r)*ngaruh "alam )*n1*gahan $an$*r $ul%t#
t*nggoro$an# )aru-)aru# )a'u"ara "an $an"ung $*m%h8(Knut,on "an 2am*#2011)
"8 Jung,% K*$*balan
7%tam%n A b*r)*ngaruh t*rha"a) 9ung,% $*$*balan tubuh )a"a manu,%a8 2%mana
$*$urangan 6%tam%n A "a)at m*nurun$an r*,)on ant%bo"' 'ang b*rgantung )a"a l%m9o,%t 'ang
b*r)*ran ,*baga% $*$*balan )a"a tubuh ,*,*orang (Almat,%*r#200()8
*8 @*r$*mbangan !antung
2*9*$ $ar"%a$ "an 1abang aorta "%amat% ,*baga% bag%an "ar% ,%n"roma $*$urangan
6%tam%n A8 ,%ng$at $ata# )*ranan 6%tam%n A "alam )*r$*mbangan &antung mamal%a
m*l%)ut% )*mb*ntu$an )%)a )ola &antung "an l%ng$aran# ruang "an $atu) ,aluran
$*luar# trab*$ula,%6*ntr%$*l# "%9*r*n,%a,% $ar"%om%o,%t "an )*ng*mbangan
)*mbuluh $oron*r8 (Knut,on "an 2am*#2011)
98 @*r$*mbangan G%n&al "an <aluran K*n1%ng
K*$urangan 6%tam%n A )a"a $*ham%lan "a)at b*r$or*la,% "*ngan $*$urangan ¨ah
n*9ron ,ub-$l%n%, "an ,*"%$%t "*9%,%t n*9ron 'ang t%"a$ "%,a"ar% )a"a ,aat lah%r# ta)% mung$%n
b%,ab*r$ontr%bu,% "alam &ang$a )an&ang t*r&a"%n'a gagal g%n&al "an h%)*rt*n,%8 (Knut,on "an
2am*#2011)
g8 2%a9ragma
Jung,% "%a9ragma ,*baga% otot utama r*,)%ra,% "an ,*baga% )*mbata, antara rongga "a"a
"an )*rut8 +*rn%a "%a9ragma $ong*n%tal (I2+) t*r&a"% )a"a ,*$%tar ,atu "ar% 3000 $*lah%ran#"an
b*rhubungan "*ngan $*mat%an n*onatal 'ang t%ngg%8 7%tam%n A ,angat )*nt%ng bag%
)*r$*mbangan "%a9ragma normal# "an t*lah "%,%m)ul$an bah;a gangguan ,%n'al r*t%no%" "a)at
b*r$ontr%bu,% )a"a *t%olog% "ar% gangguan manu,%a8 (Knut,on "an 2am*#2011)
h8 @aru "an <aluran >a9a, Ata, ,*rta Al%ran -"ara
2*9*$ R*,)%ra,% t*rma,u$ ag*n*,%, )aru $%r%# h')o)la,%a )aru b%lat*ral# "an ag*n*,%,
*,o)hagotra1h*al ,*)tum "%gambar$an "a% lam ,%n"roma K7A a;al namun "%$ara$t*r%,t%$$an
,*baga% $*la%nan 'ang &arang t*r&a"%8 @aru b*r$*mbang "ar% 9or*gut *n"o"*rm ,*lama
)*r*$*mbangan a;al *mbr%o8 RA "ar% m*,o"*rm ,)lan1hn%1 "%
,*$%tar *n"o"*rm 9or*gut t*lah)*nt%ng "%t*mu$an untu$ )*mb*ntu$an
tuna, )aru )r%mor"%al8 <*buah la)oran t*rbaru "% >*; Englan" !ournal o9
5*"%1%n* m*nun&u$$an bah;a# "% "a*rah *n"*m%$ "*ngan "*9%,%*n,% 6%tam%n A (r*t%nol)# ana$-
ana$ 'ang %bun'a m*n*r%ma ,u)l*m*nta,% 6%tam%n A ,*b*lum# ,*lama# "an,*lama 6 bulan ,*t*lah
$*ham%lan m*m%l%$% 9ung,% )aru-)aru 'ang l*b%h ba%$ $*t%$a m*r*$a "%u&% )a"a 9 ,am)a%
11 tahun "ar%)a"a ana$-ana$ 'ang %bun'a m*n*r%ma ,u)l*m*n b*ta $arot*n atau )la,*bo8 <*la%n
%tu# m*r*$a m*n*mu$an bah;a )*r%o"* "% mana ,u)l*m*nta,% "*ngan 6%tam%n A'ang )al%ng
)*nt%ng a"alah "ar% $*ham%lan u,%a )o,tnatal "ar% 6 bulan8 (Knut,on "an 2am*#2011)
'&1&2& Sumber .itamin !
@a"a umumn'a $*1u$u)an 7%tam%n A )a"a orang "*;a,a "%"a)at "ar% ma$anan 'ang "%
$on,um,% ,*t%a) har%8 2*m%$%an &uga bag% ana$ ana$ ,*la%n "%"a)at "ar% ma$anan &uga "ar%
,u)l*m*n 7%tam%n A8 ,*"ang$an bag% ba'% 'ang b*rumur $urang "ar% 6 bulan $*butuhan 7%tam%n
A "%)*rol*h "ar% A%r <u,u 0bu (<ug%arno8 2010)8 A<0 t*ta) m*n&a"% ,umb*r 'ang )*nt%ng "ar%
6%tam%n A "an $arot*n (Aat g%A% 'ang ban'a$ t*r"a)at ,*1ara alam% "alam buah-buahan "an ,a'ur-
,a'uran)8 Karot*n "a)at m*mbantu ,%,t*m $*$*balan tubuh8 +at%# t*lur# "an $*&u m*ru)a$an
,umb*r-,umb*r 6%tam%n A 'ang ba%$8 7%tam%n A &uga t*r"a)at "alam b*ta-$arot*n ,*rta
$arot*no%" la%nn'a8 .ubuh manu,%a "a)at m*n,%nt*,a 6%tam%n A "ar% $arot*n atau )ro 6%tam%n A
'ang t*r"a)at "% ,a'uran "an buah-buahan 'ang b*r;arna# ,*)*rt% ;ort*l# tomat# a)*l# ,*mang$a#
"an ,*baga%n'a8 (2%n$*, !at*ng# 2007)
Ka"ar 7%tam%n A "alam a%r ,u,u ,angat "%)*ngaruh% ol*h ¨ah "an &*n%, ma$anan 'ang
"%$on,um,% ,*lama m*n'u,u%8 -ntu$ %tu bag% %bu n%9a, "%an&ur$an ban'a$ m*ng$on,um,%
,a'uran t*rumata 'ang ban'a$ m*ngan"ung 7%tam%n A8 (<ug%arno8 2010)
7%tam%n A ,angat )*nt%ng bag% $*,*hatan $ul%t# $*l*n&ar# ,*rta 9ung,% mata8 <*$al%)un
)a"a ;a$tu lah%r ba'% m*m%l%$% ,%m)anan 6%tam%n A# 7%tam%n A a"alah ,alah ,atu Aat g%A% *,*n,%al
'ang t%"a$ b%,a "%)ro"u$,% ,*n"%r% ol*h tubuh manu,%a8 -ntu$ m*m)*rol*hn'a haru, "%amb%l "ar%
,umb*r "%luar tubuh t*rutama "ar% ,umb*r alam# ,*)*rt% bahan ,*r*al# umb%# b%&%-b%&%an# ,a'uran#
buah-buahan# h*;an% "an bahan-bahan olahan la%nn'a8(2*,% H 2;%# 2009)
'&1&3& -ebutuhan .itamin !
K*butuhan 6%tam%n A 'ang "%an&ur$an untu$ ana$ bal%ta 250 m%$rogram r*t%nol (6%tam%n
A) atau 750 m%$rogram b*ta-$arot%n ,*har% (Kar"&at% "an Al%,&ahbana# 2005)8 <*"ang$an
$*butuhan ;an%ta m*n'u,u% b*rumur 19 tahun $*ata, "%an&ur$an m*ng$on,um,% 18300
m%$rogram 6%tam%n A )*r har%8 7%tam%n A atau a,*ro9tol m*m)un'a% 9ung,%-9ung,% )*nt%ng "%
"alam tubuh 'a%tu (Karta,a)o*tra "an 5ar,*t'o# 2003) L
a8 @*rtumbuhan ,*l-,*l *)%t*l?
b8 @ro,*, o$,%"a,% "alam tubuh?
18 5*ngatur rang,ang ,%nar )a"a ,ara9 mata8
@*m*nuhan $*butuhan 6%tam%n A ,angat )*nt%ng untu$ )*m*l%haraan $*lang,ungan h%"u)
,*1ara normal8 K*butuhan tubuh a$an 6%tam%n A untu$ orang 0n"on*,%a t*lah "%baha, "an
"%t*ta)$an "alam 3%"'a$ar'a >a,%onal )angan "an G%A% (2007) "*ngan m*m)*rt%mbang$an
9a$tor-9a$tor $ha, "ar% $*,*hatan tubuh orang 0n"on*,%a8 (3%"'a$ar'a >a,%onal# 2007)
*abel 1& #a1tar -e4uku0an .itamin !
Sumber: Almat,%*r# 2003
'&1&5& -lasi1ikasi -.!
$ekurangan vitamin A merupakan masalah nutrisi kesehatan masyarakat di negara
berkembang. 6erdasarkan *orld +ealth 'rgani%ation )*+',# konsentrasi serum retinol
diklasi3ikasikan menjadi U
a. 0ormal
Apabila konsentrasi serum retinol V!.J! Wmol;8
b. 7arginal
Apabila konsentrasi serum retinol !.1/"!.J! Wmol;8
c! "eficient
Apabila konsentrasi serum retinol N!.1/ Wmol;8
$esehatan masyarakat mengenai derajad beratnya $VA dikategorikan dalam mild#
moderate# dan severe. (ikatakan mild jika prevalensi dari anak >anak usia pra sekolah atau
ibu hamil dengan konsentrasi plasma serum -"1!H# moderate jika prevalensi konsentrasi
plasma serum 1!"-!H# dan severe apabila prevalensi konsentrasi plasma serum V-!H.
*+' membagi 2akupan $VA kedalam dua kelompok utama yaituB Gerophthalmia
dan rabun senja sebagai masalah kesehatan yang serius pada negara yang termasuk
kelompok pertama# seperti diantaranya negara di A3rika dan Asia =enggara. &ada negara
yang termasuk kedalam kelompok kedua# tanda klinis $VA jarang terdeteksi namun
marginal $VA sekitar 1!"1!H dari populasinya dan direkomendasikan monitoring status
vitamin A se2ara berkelanjutan. =he &an"Ameri2an +ealth 'rgani%ation )&A+',
memutuskan bahwa $VA sebagai masalah kesehatan masyarakat ketika 1/H atau lebih
populasi menunjukkan konsentrasi plasma serum o3 !.J! Wmol;8. diantara wanita# dua
batas konsentrasi retinol digunakan untuk estimasi $VA apabila !.J! Wmol;8 dan untuk
status deficient vitamin A jika 1.!/ Wmol;8. $onsentrasi retinol pada AS. kurang dari 1.!/
Wmol;8 merupakan $VA pada ibu menyusui. &revalensi N1!H# X1! to N-/H# V-/H dari
retinol AS. 1.!/ Wmol;8 mengindikasikan $VA golongan mild# moderate dan severe pada
masalah kesehatan masyarakat. )=ansuY 0# et al. -!1!,
'&1&6& *an/a /an 7e+ala -ekurangan .itamin !
K*$urangan 6%tam%n A ,*r%ng t*r&a"% )a"a ana$ bal%ta8 Gangguan )a"a mata "a)at t*r&a"%
"alam b*b*ra)a taha)# t*rgantung b*rat r%ngann'a "*9%,%*n,% 6%tam%n A# t*rganggun'a
$*mam)uan untu$ b*ra"a)ta,% "an m*l%hat "alam $on"%,% g*la)# :*ro)hthalm%a# h%ngga a$h%rn'a
m*ngalam% $*butaan "a)at t*r&a"%8 Korn*a mata t*r)*ngaruh ,*1ara "%n% ol*h $*$urangan 6%tam%n
A8 $*l*n&ar a%r mata t%"a$ mam)u m*ng*luar$an a%r mata ,*h%ngga t*r&a"% )*ng*r%ngan )a"a
,*la)ut 'ang m*nutu)% $orn*a "*ngan tan"a )*mburaman8 @*la)%,an ,*l *)%t*l $orn*a 'ang
a$h%rn'a b*ra$%bat m*luna$n'a "an b%,a )*1ah 'ang m*n'*bab$an $*butaan total8 4*b*ra)a
tan"a "an g*&ala la%n &%$a $*$urangan 6%tam%n A a"alah $*l*lahan 'ang ,angat# an*m%a# $ul%t
m*n&a"% $*r%ng# gatal "an $a,ar8 @a"a rambut "a)at t*r&a"% $*$*r%ngan "an gangguan
)*rtumbuhan rambut "an $u$u8 (Almat,%*r# 200()
G*&ala "%n% "ar% a$%bat $*$urangan 7%tam%n A a"alah buta ,*n&a (n%$tato)%a)8 @*n"*r%ta
buta ,*n&a t%"a$ "a)at m*l%hat "alam $*a"aan g*la)8 A)ab%la g*&ala buta ,*n&a %n% t%"a$ "a)at
"%tanggulang% ma$a a$an mun1ul g*&ala l*b%h lan&ut 'a%tu Kon&ungt%6a ,*ro,%, ()*ng*r%ngan
,*la)ut b*n%ng 'ang m*nutu)% bag%an "*)an bola mata)8 2a)at )ula t*r&a"% $*la%nan "alam
b*ntu$ la%n 'a%tu a"an'a b*r1a$ )a"a bola mata ("%,*but b*r1a$ b%tot)8 4*r1a$ b%tot m*ru)a$an
b%nt%$-b%nt%$ ;arna $*labu t*rang "an b*rbu,a 'ang t*r"a)at "% $on&ungt%6a mata8 5*,$%)un
"%a$u% ,*baga% man%9*,ta,% $*$urangan 7%tam%n A a$an t*ta)% $*$urangan 7%tam%n A
m*n'*bab$an t%mbuln'a b*r1a$ b%tot8 .an"a $l%n%, ,*lan&utn'a a"alah )*ng*r%ngan )a"a $orn*a
mata ($orn*a ,*ro,%,)8 G*&ala $*$urangan 7%tam%n A 'ang )al%ng ,*r%u,# $orn*a mata m*n&a"%
$*ruh# $*r%ng "an m*luna$8 Gangguan )*ngl%hatan 'ang "a)at t*r&a"% t*rgantung b*r,arn'a
$*ru,a$an )a"a $orn*a mata8 @*ngobatan ,*g*ra "a)at "an tunta, "a)at m*ng*mbal%$an 9ung,%
$orn*a mata# a$an t*ta)% )*ngobatan 'ang t*rlambat "a)at m*n'*bab$an $*butaan total8
K*,*luruhan g*&ala 'ang t*r&a"% )a"a mata a$%bat $*$urangan 7%tam%n A ,*1ara umum "%,*but
=*ro)htalm%a8 (<ug%arno8 2010)
'&1&8& Masalah 9 Masalah :ang Berhubungan #engan .itamin !
1& -elebihan .itamin !
+%)*r6%tam%no,%, 7%tam%n A a"alah ,uatu $on"%,% "%mana $a"ar 6%tam%n A "alam "arah
atau &ar%ngan tubuh ,angat t%ngg% ,*h%ngga m*n'*bab$an t%mbuln'a g*&ala-g*&ala 'ang t%"a$
"%%ng%n$an8 +%)*r6%tam%no,%, 7%tam%n A a"a 2 ( "ua ) ma1am# 'a%tu L
a8 +%)*r6%tam%no,%, A$ut 'ang "%,*bab$an $ar*na )*mb*r%an "o,%, tunggal 7%tam%n A 'ang ,angat
t%ngg%# atau )*mb*r%an b*rulang "o,%, tunggal 'ang l*b%h $*1%l t*ta)% ma,%h t*rma,u$ "o,%, b*,ar
$ar*na "%$on,um,% "alam )*r%o"* 1-2 har%8 @*ngobatann'a a"alah "*ngan m*ngh*nt%$an
,u)l*m*nta,% 7%tam%n A "an )*ngobatan ,%m)tomat%,8
b8 +%)*r6%tam%no,%, Kron%, 'ang "%,*bab$an $ar*na m*ng$on,um,% 7%tam%n A "o,%, t%ngg% 'ang
b*rulang-ulang "alam &ang$a ;a$tu b*b*ra)a bulan atau b*b*ra)a tahun8 K*a"aan %n% b%a,an'a
han'a t*r&a"% )a"a orang "*;a,a 'ang m*ngatur )*ngobatann'a ,*n"%r%8 @*ngobatann'a a"alah
"*ngan m*ngh*nt%$an ,u)l*m*nta,% 7%tam%n A "an )*ngobatan ,%m)tomat%,8
!%$a ,*,*orang m*ng$on,um,% 7%tam%n A "o,%, t%ngg% 'ang m*l*b%h% 2008000 <0# ma$a
,*baga%an b*,ar "ar% 7%tam%n A 'ang b*rl*b%han t*r,*but "alam b*ntu$ 'ang t%"a$ b*rubah a$an
"%$*luar$an m*lalu% a%r ,*n% "an t%n&a "an ,*l*b%hn'a "%,%m)an "alam hat%8 (<ug%arno# 2010)
'& -ekurangan .itamin !
9ejala dini dari akibat kekurangan Vitamin A adalah buta senja )niktatopia,.
&enderita buta senja tidak dapat melihat dalam keadaan gelap. Apabila gejala buta senja ini
tidak dapat ditanggulangi maka akan mun2ul gejala lebih lanjut yaitu $onjungtiva serosis
)pengeringan selaput bening yang menutupi bagian depan bola mata,. (apat pula terjadi
kelainan dalam bentuk lain yaitu adanya ber2ak pada bola mata )disebut ber2ak bitot,.
6er2ak bitot merupakan bintik"bintik warna kelabu terang dan berbusa yang terdapat di
konjungti3a mata. 7eskipun diakui sebagai mani3estasi kekurangan Vitamin A akan tetapi
kekurangan Vitamin A menyebabkan timbulnya ber2ak bitot. =anda klinis selanjutnya adalah
pengeringan pada kornea mata )kornea serosis,. 9ejala kekurangan Vitamin A yang paling
serius# kornea mata menjadi keruh# kering dan melunak. 9angguan penglihatan yang dapat
terjadi tergantung bersarnya kerusakan pada kornea mata. &engobatan segera dapat dan
tuntas dapat mengembalikan 3ungsi kornea mata# akan tetapi pengobatan yang terlambat
dapat menyebabkan kebutaan total. $eseluruhan gejala yang terjadi pada mata akibat
kekurangan Vitamin A se2ara umum disebut Gerophtalmia. (e3isiensi vitamin A pada orang
dewasa juga akan berakibat pada terjadinya kasus 2ampak yang berat. 0amun orang
dewasa yang kekurangan vitamin A namun tidak terin3esi 2ampak dapat beresiko tinggi
terhadap banyak penyakit berat apabila mereka terin3eksi virus.) Sugiarno# -!1! dan
7elenotte et al#-!1-,
)& #am0ak -ekurangan .itamin ! Bagi !nak
2am)a$ $*$urangan 7%tam%n A bag% bal%ta antara la%n L
a8 +*marolo)%a atau $oto$ a'am (rabun ,*n&a)8
b8 Jr%no"*rma# )*mb*ntu$an *)%t*l%um $ul%t tangan "an $a$% t*rganggu# ,*h%ngga $ul%t tangan "an
$a$% b*r,%,%$8
18 @*n"arahan )a"a ,*la)ut u,u,# g%n&al "an )aru-)aru8
"8 K*ru,a$an )a"a bag%an )ut%h mata m*ng*r%ng "an $u,am (=*ro,%, $on&ungt%6a)# b*r1a$ ,*)*rt%
bu,a )a"a bag%an )ut%h mata (b*r1a$ b%tot)# bag%an $orn*a $*r%ng "an $u,am (=*ro,%, $orn*a)#
,*bag%an h%tam mata m*luna$ ( K*ratomala,%a )# <*luruh $orn*a mata m*luna$ ,*)*rt% bubur
(-l,*ra,% Korn*a) "an 4ola mata m*ng*1%l B m*ng*m)%, (=*ro9tahalm%a <1ar,)8
*8 .*rh*nt%n'a )ro,*, )*rtumbuhan8
98 .*rganggun'a )*rtumbuhan )a"a ba'%8
g8 m*nga$%bat$an 1am)a$ 'ang b*rat 'ang b*r$a%tan "*ngan a"an'a $om)l%$a,% )a"a ana$-ana$
,*rta m*nghambat )*n'*mbuhan8 (5*l*nott* *t al#2012)
>amun "*m%$%an )*rlu &uga "%)*rhat%$an bah;a )*mb*r%an "o,%, 7%tam%n A 'ang t*rlalu
t%ngg% "alam ;a$tu 'ang lama "a)at m*n%mbul$an a$%bat 'ang $urang ba%$ antara la%n L
a8 +%)*r6%tam%no,%, A )a"a ana$-ana$ "a)at m*n%mbul$an ana$ t*r,*but 1*ng*ng# )a"a ,*$%tar
tulang 'ang )an&ang m*mb*ng$a$# $ul%t $*r%ng "an gatal-gatal8
b8 +%)*r6%tam%no,%, )a"a orang "*;a,a m*n%mbul$an ,a$%t $*)ala# mual-mual "an "%ar*8
(<ug%arno8 2010)
'&1&;& Pen4egahan /an Pengobatan -.!
7%tam%n A a"alah ,alah ,atu Aat g%A% "ar% golongan 6%tam%n 'ang ,angat "%)*rlu$an ol*h
tubuh 'ang b*rguna untu$ $*,*hatan mata (agar "a)at m*l%hat "*ngan ba%$) "an untu$ $*,*hatan
tubuh (m*n% ng$at$an "a'a tahan tubuh untu$ m*la;an )*n'a$%t m%,aln'a 1am)a$# "%ar*# "an
)*n'a$%t %n9*$,% la%n) (2*)$*, R0# 2009)
@a"a %bu ham%l "an m*n'u,u%# 6%tam%n A b*r)*ran )*nt%ng untu$ m*m*l%hara $*,*hatan
%bu ,*lama ma,a $*ham%lan "an m*n'u,u%8 4uta ,*n&a )a"a %bu m*n'u,u%# ,uatu $on"%,% 'ang
$*ra) t*r&a"% $ar*na $urang 6%tam%n A (K7A)8 4*rhubungan *rat )a"a $*&a"%an an*m%a )a"a %bu#
$*$urangan b*rat ba"an# $urang g%A%# m*n%ng$atn'a r*,%$o %n9*$,% "an )*n'a$%t r*)ro"u$,%# ,*rta
m*nurun$an $*lang,ungan h%"u) %bu h%ngga "ua tahun ,*t*lah m*lah%r$an (2%n$*, !at*ng# 2007)
<*mua ana$# ;alau)un m*r*$a "%lah%r$an "ar% %bu 'ang b*r,tatu, g%A% ba%$ "an t%nggal "%
>*gara ma&u# t*rlah%r "*ngan 1a"angan 6%tam%n A 'ang t*rbata, "alam tubuhn'a (han'a 1u$u)
m*m*nuh% $*butuhan untu$ ,*$%tar "ua m%nggu)8 2% >*gara b*r$*mbang# )a"a bulan-bulan
)*rtama $*h%"u)ann'a# ba'% ,angat b*rgantung )a"a 6%tam%n A 'ang t*r"a)at "alam A<08 El*h
,*bab %tu# ,angatlah )*nt%ng bah;a A<0 m*ngan"ung 1u$u) 6%tam%n A8 Ana$-ana$ 'ang ,ama
,*$al% t%"a$ m*n"a)at$an A<0 a$an b*r*,%$o l*b%h t%ngg% t*r$*na =*ro)thalm%a "%ban"%ng$an
"*ngan ana$-ana$ 'ang m*n"a)at$an A<0 ;alau han'a "alam &ang$a ;a$tu t*rt*ntu8 4*rbaga%
,tu"% 'ang "%la$u$an m*ng*na% 6%tam%n A %bu n%9a, m*m)*rl%hat$an ha,%l 'ang b*rb*"a-b*"a8
Ana$-ana$ u,%a *nam bulan 'ang %bun'a m*n"a)at$an $a),ul 6%tam%n A ,*t*lah
m*lah%r$an# m*nun&u$$an bah;a t*r"a)at )*nurunan ¨ah $a,u, "*mam )a"a ana$-ana$
t*r,*but "an ;a$tu $*,*mbuhan 'ang l*b%h 1*)at ,aat m*r*$a t*r$*na 0<@A8 0bu ham%l "an
m*n'u,u% ,*)*rt% haln'a &uga ana$-ana$# b*r%,%$o m*ngalam% K7A $ar*na )a"a ma,a t*r,*but %bu
m*mbutuh$an 6%tam%n A 'ang t%ngg% untu$ )*rtumbuhan &an%n "an )ro"u$,% A<08
-)a'a m*n%ng$at$an $on,um,% bahan ma$anan ,umb*r 6%tam%n A m*lalu% )ro,*,
Komun%$a,% 0n9orma,% E"u$a,% (K0E) m*ru)a$an u)a'a 'ang )al%ng aman8 >amun "%,a"ar%
bah;a )*n'uluhan t%"a$ a$an ,*g*ra m*mb*r%$an "am)a$ n'ata8 <*la%n %tu $*g%atan $on,um,%
$a),ul 6%tam%n A ma,%h b*r,%9at r%nt%,an8 El*h ,*bab %tu )*nanggulangan K7A ,aat %n% ma,%h
b*rtum)u )a"a )*mb*r%an $a),ul 6%tam%n A "o,%, t%ngg%8
a8 4a'% umur 6-11 bulan# ba%$ ,*hat mau)uan t%"a$ ,*hat# "*ngan "o,%, 1008000 <0
(;arna b%ru)8 <atu $a),ul "%b*r%$an ,atu $al% ,*1ara ,*r*nta$ )a"a bulan J*bruar% "an
Agu,tu,8
b8 Ana$ bal%ta umur 1-5 tahun# ba%$ ,*hat mau)un t%"a$ ,*hat# "*ngan "o,%, 2008000
<0 (;arna m*rah)8 <atu $a),ul "%b*r%$an ,atu $al% ,*1ara ,*r*nta$ )a"a bulan J*bruar%
"an Agu,tu,8
18 0bu n%9a,# )al%ng lambat 30 har% ,*t*lah m*lah%r$an# "%b*r%$an ,atu $a),ul 6%tam%n
A "o,%, 2008000 <0 (;arna m*rah)# "*ngan tu&uan agar ba'% m*m)*rol*h 6%tam%n A 'ang
1u$u) m*lalu% A<0 (2*)$*, R0# 2009)8
"8 3an%ta ham%l L ,u)l*m*n 6%tam%n A t%"a$ "%r*$om*n"a,%$an ,*lama $*ham%lan ,*baga% bag%an
"ar% ant*natal 1ar* rut%n untu$ m*n1*gah mat*rnal an" %n9ant morb%"%t' "an mortal%t'8 >amun#
)a"a "a*rah "%mana t*r"a)at ma,alah $*,*hatan )ubl%$ 'ang b*rat 'ang b*r$a%tan "*ngan
$*$urangan 6%tam%n A# ma$a ,u)l*m*nta,% 6%tam%n A "%r*$om*n"a,%$an untu$ m*n1*gah rabun
,*n&a8 <*1ara $hu,u,# ;an%ta ham%l "a)at m*ng$on,um,% h%ngga 10#000 0- 6%tam%n A ,*t%a)
har%n'a atau 6%tam%n A h%ngga 25#000 0- ,*t%a) m%nggu8 <u)l*m*nta,% "a)at "%lan&ut$an h%ngga
12 m%nggu ,*lama $*ham%lan h%ngga m*lah%r$an8 +al %n% )*rlu "%t*$an$an bah;a 3+E
m*ng%"*nt%9%$a,% )o)ula,% b*r%,%$o ,*baga% m*r*$a 'ang )r*6al*n,% m*n"*r%ta rabun ,*n&a 5D
)a"a ;an%ta ham%l atau 5D )a"a ana$ G ana$ 'ang b*ru,%a 24G59 bulan8( 51Gu%r*# 2012)
*8 0bu n%9a,: ,u)l*m*nta,% 6%tam%n A )a"a %bu n%9a, t%"a$lah "%r*$om*n"a,%$an untu$ m*n1*gah
morb%"%ta, "an mortal%ta, )a"a %bu "an ba'%8 ( 51Gu%r* <8 2012)
K*$urangan ma$an ma$anan b*rg%A% 'ang b*rlarut-larut# ,*la%n m*mbuat orang m*n&a"%
$uru, &uga $*$urangan 6%tam%n-6%tam%n# t*rma,u$ $*$urangan 6%tam%n A8 )*n'a$%t u,u, 'ang
m*nahun a$an m*nga$%bat$an )*n'*ra)an 6%tam%n A "ar% u,u, t*rganggu8 -ntu$ m*la$u$an
)*ngobatan haru, b*robat )a"a "o$t*r "an b%a,an'a "o$t*r a$an m*mb*r%$an ,unt%$an 6%tam%n A
,*t%a) har% ,am)a% g*&alan'a h%lang8 -ntu$ m*n1*gah $*$urangan 6%tam%n A ma$anlah )*)a'a#
;ort*l "an ,a'ur-,a'uran 'ang b*r;arna ( +a,,an# 200()8
@rogram na,%onal )*mb*r%an ,u)l*m*n 6%tam%n A a"alah u)a'a )*nt%ng untu$ m*n1*gah
$*$urangan 6%tam%n A "% antara ana$-ana$ 0n"on*,%a8 .u&uan @rogram %n% a"alah untu$
m*n"%,tr%bu,%$an $a),ul 6%tam%n A )a"a ,*mua ana$ "% ,*luruh ;%la'ah 0n"on*,%a "ua $al% "alam
,atu tahun8 <*t%a) J*bruar% "an Agu,tu,# $a),ul 6%tam%n A "%"%,tr%bu,%$an ,*1ara grat%, $*)a"a
,*mua ana$ 'ang m*ngun&ung% @o,'an"u "an @u,$*,ma,8 7%tam%n A 'ang t*r"a)at "alam $a),ul
t*r,*but 1u$u) untu$ m*mbantu m*l%n"ung% ana$-ana$ "ar% t%mbuln'a b*b*ra)a )*n'a$%t 'ang
)a"a g%l%rann'a a$an m*mbantu m*n'*lamat$an )*ngl%hatan "an $*h%"u)an m*r*$a ( 5ar'am#
2010 )8
@*mb*r%an 6%tam%n A a$an m*mb*r%$an )*rba%$an n'ata "alam ,atu ,am)a% "ua m%nggu8
2%an&ur$an b%la "%agno,a "*9%,%*n,% 6%tam%n A "%t*ga$$an ma$a b*r%$an 6%tam%n A 2008000 0-
)*roral "an )a"a har% $*,atu "an $*"ua8 4*lum a"a )*rba%$an ma$a "%b*r%$an obat 'ang ,ama
)a"a har% $*t%ga8 4%a,an'a "%obat% gangguan )rot*%n$alor% mal nutr%,% "*ngan m*nambah 6%tam%n
A# ,*h%ngga )*rlu "%b*r%$an )*rba%$an g%A%8
@*n1*gahan "an )*ngobatan "% $ut%) b*r"a,ar$an $*t*rangan "ar% bro,ur ,u)l*m*nta,%
6%tam%n A $a),ul 'ang t*r"%r% "ar% L
a8 Ka),ul 6%tam%n A b*r;arna b%ru (1008000 0-)
.%a) $a),ul m*ngan"ung 6%tam%n A )alm%tat 1#7 &uta 0- 6487059 mg (,*tara "*ngan 6%tam%n A
1008000 0-) "*ngan "o,%,
1) @*n1*gahan ba'% umur 6 bulan G 11 bulan L 1 $a),ul
2) 4a'% "*ngan tan"a $l%n%, :*ro9thalm%a L
- <aat "%t*mu$an ,*g*ra b*r% 1 $a),ul
- +ar% b*r%$utn'a 1 $a),ul
- 4 m%nggu b*r%$utn'a 1 $a),ul
3) 4a'% "*ngan 1am)a$# )n*umon%a# "%ar*# g%A% buru$ "an %n9*$,% la%nn'a "%b*r% 1 $a),ul8
b8 Ka),ul 6%tam%n A b*r;arna m*rah (2008000 0-) t%a) $a),ul 6%tam%n A
m*ngan"ung )alm%tat 1#7 &uta 0- 1298529( mg (,*tara "*ngan 6%tam%n A 2008000 0-)
"*ngan "o,%, L
1)8 @*n1*gahan ba'% umur 1 tahun G 3 tahun L 1 $a),ul
2)8 4a'% "*ngan tan"a $l%n%, :*ro9thalm%a L
- <aat "%t*mu$an ,*g*ra b*r% 1 $a),ul
- +ar% b*r%$utn'a 1 $a),ul
- 4 m%nggu b*r%$utn'a 1 $a),ul
3)8 4a'% "*ngan 1am)a$# )n*umon%a# "%ar*# g%A% buru$ "an %n9*$,% "an %n9*$,% la%nn'a "%b*r% 1
$a),ul ( @u,)%tor%n%# 2007)8
'&1&10& ,a/al Pemberian #osis .itamin !
Ana$-ana$ 'ang m*ngalam% g%A% $urang m*m)un'a% r*,%$o 'ang t%ngg% untu$ m*ngalam%
$*butaan ,*hubungan "*ngan "*9%,%*n,% 6%tam%n A# $ar*na ala,an %n% 6%tam%n A "o,%, t%ngg% haru,
"%b*r%$an ,*1ara rut%n untu$ ,*mua ana$ 'ang m*ngalam% g%A% $urang )a"a har% )*rtama# $*1ual%
b%la "o,%, 'ang ,ama t*lah "%b*r%$an )a"a bulan 'ang lalu8 2o,%, t*r,*but a"alah ,*baga% b*r%$utL
508000 0- untu$ ba'% b*ru,%a C 6 bulan# 1008000 0- untu$ ba'% b*rumur 6 - 12 bulan # "an
2008000 0- untu$ ana$ b*ru,%a N 12 bulan8 !%$a t*r"a)at tan"a $l%n%, "ar% "*9%,%*n,% 6%tam%n A
(,*)*rt% rabun ,*n&a# :*ro,%, $on&ungt%6a "*ngan b%totO, ,)ot# :*ro,%, $orn*a atau ul1*rat%on# atau
$*tomala,%a)# ma$a "o,%, 'ang t%ngg% haru, "%b*r%$an untu$ "ua har% )*rtama# "%%$ut% "o,%, $*t%ga
,*$urang-$urangn'a 2 m%nggu $*mu"%an (5ar'am# 2010)8
'&1&11& "1ek Sam0ing /ari Penggunaan .itamin !
@*mb*r%an 6%tam%n A "*ngan "o,%, 'ang t*rlalu t%ngg% "an t*r&a"% "alam ;a$tu 'ang lama
"a)at m*n&a"% to$,%n (ra1un) bag% tubuh8 +%)*r6%tam%no,%, A ban'a$ "%&um)a% )a"a ana$-ana$
"*ngan tan"a-tan"a 1*ng*ng# b*ng$a$ "%,*$%tar tulang-tulang 'ang )an&ang# $ul%t $*r%ng "an
gatal8 +%)*r6%tam%no,%, A "a)at t*r&a"% "alam 2 t%ng$at L
a8 +%)*r6%tam%no,%, A a$ut# 'a%tu &%$a ana$ u,%a 1 tahun G 5 tahun m*ng$on,um,% l*b%h t%ngg%
(3008000 0-) "o,%, tunggal# mung$%n a$an m*n"*r%ta mual# ,a$%t $*)ala "an anor*$,%a (t%"a$
na9,u ma$an)8 @*non&olan ubun-ubun &uga "a)at t*r&a"% )a"a bal%ta C 1 tahun "an a$an h%lang
"alam ;a$tu 1 har% G 2 har%8
1) .*r&a"% a$%bat )*mb*r%an "o,%, tunggal 6%tam%n A 'ang ,angat b*,ar atau )*mb*r%an b*rulang
"o,%, tunggal 'ang l*b%h $*1%l t*ta)% ma,%h t*rma,u$"o,%, b*,ar $ar*na "% $on,um,% "alam
)*r%o"* 1 har% G 2 har%8
2) @*ngobatann'a "%la$u$an "*ngan 1ara )*mb*r%an 6%tam%n A "an )*ngobatan ,%m)tomat%,8
b8 +%)*r6%tam%no,%, A $ron%,# 'a%tu &%$a ba'% "an bal%ta m*ng$on,um,% N 258000 0- t%a) har%
,*lama N 3 bulan atau b*b*ra)a tahun ba%$ 'ang b*ra,al "ar% ma$anan mau)un "ar% )*mb*r%an
6%tam%n A "o,%, t%ngg%8 4%a,an'a han'a t*r&a"% )a"a orang "*;a,a8
1) @a"a ana$ u,%a mu"a "an ba'% b%a,an'a "a)at m*n'*bab$an anor*$,%a# $ul%t $*r%ng# gatal-gatal
,*rta $*m*rahan "% $ul%t# )*n%ng$atan %ntra1ran%al# b%b%r )*1ah-)*1ah# tung$a% "an l*ngan l*mah
"an b*ng$a$8
2) @*ngobatann'a ,ama "*ngan h%)*r6%tam%no,%, A a$ut8 (2*)$*,#200()
B!B III
P"N$*$P
)&1&-esim0ulan
A"a)un $*,%m)ulan "ar% ,*rang$a%an )*nul%,an ma$alah "% ata, a"alah ,*baga% b*r%$utL
18 7%tam%n A m*ru)a$an ,alah ,atu 6%tam%n 'ang larut "alam l*ma$ atau m%n'a$ "an m*ru)a$an
6%tam%n 'ang *,*n,%al untu$ )*m*l%haraan $*,*hatan "an $*lang,ungan h%"u)8
28 7%tam%n A ,tab%l t*rha"a) )ana,# a,am "an al$al% t*ta)% ,angat mu"ah t*ro$,%"a,% ol*h u"ara "an
a$an ru,a$ )a"a ,uhu t%ngg%8
38 @rogram )*nanggulangan ma,alah K7A b*rtu&uan untu$ m*nurun$an )r*6al*n,% K7A t*rutama
"%tu&u$an $*)a"a $*lom)o$ ,a,aran r*ntan 'a%tu bal%ta8
48 K*,*hatan ma,'ara$at m*ng*na% "*ra&a" b*ratn'a K7A "%$at*gor%$an "alam mild,
moderate, "an severe8
58 +%)*r6%tam%no,%, 7%tam%n A a"alah $a"ar 6%tam%n A "alam "arah ,angat t%ngg% ,*h%ngga
m*n'*bab$an t%mbuln'a g*&ala-g*&ala 'ang t%"a$ "%%ng%n$an8
68 7%tam%n A 'ang b*rl*b%han t*r,*but "alam b*ntu$ 'ang t%"a$ b*rubah a$an "%$*luar$an m*lalu%
a%r ,*n% "an t%n&a "an ,*l*b%hn'a "%,%m)an "alam hat%8
78 2am)a$ $*$urangan 7%tam%n A bag% bal%ta antara la%n 'a%tu h*marolo)%a atau rabun ,*n&a#
9r%no"*rma# )*n"arahan )a"a ,*la)ut u,u,# g%n&al "an )aru-)aru# :*ro,%, $on&ungt%6a# b*r1a$
b%tot# :*ro,%, $orn*a# $*ratomala,%a# ul,*ra,% $orn*a# :*ro9tahalm%a ,1ar,# t*rh*nt%n'a )ro,*,
)*rtumbuhan# ,*rta t*rganggun'a )*rtumbuhan )a"a ba'%8
(8 0bu ham%l "an m*n'u,u% ,*)*rt% haln'a &uga ana$-ana$# b*r%,%$o m*ngalam% K7A
$ar*na )a"a ma,a t*r,*but %bu m*mbutuh$an 6%tam%n A 'ang t%ngg% untu$ )*rtumbuhan
&an%n "an )ro"u$,% A<08
98 @*mb*r%an $a),ul 6%tam%n A "%la$,ana$an "*ngan 1ara t*r&a";al# $un&ungan
rumah atau )a"a $*&a"%an t*rt*ntu8
)&'&Saran
1. @*rlu a"an'a )*n'uluhan ,*1ara b*r$ala m*ng*na% )*nt%ngn'a a,u)an 6%tam%n A
'ang 1u$u) agar t*rh%n"ar "ar% )*n'a$%t G )*n'a$%t t*rt*ntu ,*)*rt% :*ro)talm%a
-. @*rlu a"an'a $*r&a ,ama "*ngan $*lom)o$ @KK "% l%ng$ungan ,*$%tar )u,$*,ma,
"alam u,aha 9ort%9%$a,% 6%tam%n A "alam m*nu ma$anan $*luarga ,*har% G har%
1. 2%hara)$an t*naga $*,*hatan agar "a)at l*b%h )ro a$t%9 "alam m*la$u$an home
visitt*rha"a) $l%*n 'ang t%"a$ "atang ,aat )*n'uluhan m*ng*na% )*nt%ngn'a 6%tam%n A %n%
b*rlang,ung8
Vitamin A
inShare
inShare
Vitamin A is a vitamin &hi0h is needed b( the retina 'f the e(e in the f'rm 'f a
spe0ifi0metab'lite, the light-abs'rbing m'le0ule retinal. This m'le0ule is abs'lutel(
ne0essar( f'r b'th s0't'pi0 and 0'l'r visi'n. /itamin A als' fun0ti'ns in a ver( different
r'le, as an irreversibl( '3idi1ed f'rm retin'i0 a0id, &hi0h is an imp'rtant h'rm'ne-like
gr'&th fa0t'r f'r epithelial and 'ther 0ells.
*n f''ds 'f animal 'rigin, the maj'r f'rm 'f vitamin A is an ester, primaril( retin(l palmitate,
&hi0h is 0'nverted t' an al0'h'l "retin'l% in the small intestine. The retin'l f'rm fun0ti'ns as
a st'rage f'rm 'f the vitamin, and 0an be 0'nverted t' and fr'm its visuall( a0tive aldeh(de
f'rm, retinal. The ass'0iated a0id "retin'i0 a0id%, a metab'lite &hi0h 0an be irreversibl(
s(nthesi1ed fr'm vitamin A, has 'nl( partial vitamin A a0tivit(, and d'es n't fun0ti'n in the
retina 'r s'me essential parts 'f the repr'du0tive s(stem.
All f'rms 'f vitamin A have a beta-i'n'ne ring t' &hi0h an is'pren'id 0hain is atta0hed,
0alled a 55retin(l gr'up55. This stru0ture is essential f'r vitamin a0tivit(. The 'range pigment
'f 0arr'ts - beta-0ar'tene - 0an be represented as t&' 0'nne0ted retin(l gr'ups, &hi0h are
used in the b'd( t' 0'ntribute t' vitamin A levels. Alpha-0ar'tene and gamma-0ar'tene als'
have a single retin(l gr'up &hi0h give them s'me vitamin a0tivit(. 4'ne 'f the 'ther
0ar'tenes have vitamin a0tivit(. The 0ar'ten'id beta-0r(pt'3anthin p'ssesses an i'n'ne
gr'up and has vitamin a0tivit( in humans.
/itamin A 0an be f'und in t&' prin0ipal f'rms in f''ds6
retin'l, the f'rm 'f vitamin A abs'rbed &hen eating animal f''d s'ur0es, is a (ell'&,
fat-s'luble substan0e. Sin0e the pure al0'h'l f'rm is unstable, the vitamin is f'und in
tissues in a f'rm 'f retin(l ester. *t is als' 0'mmer0iall( pr'du0ed and administered as
esters su0h as retin(l a0etate 'r palmitate.
The 0ar'tenes alpha-0ar'tene, beta-0ar'tene, gamma-0ar'tene7 and the 3anth'ph(ll
beta-0r(pt'3anthin "all 'f &hi0h 0'ntain beta-i'n'ne rings%, but n' 'ther 0ar'ten'ids,
fun0ti'n as vitamin A in herbiv'res and 'mniv're animals, &hi0h p'ssess the en1(me
re8uired t' 0'nvert these 0'mp'unds t' retinal. 9arniv'res in general are p''r
0'nverters 'f i'nine-0'ntaing 0ar'ten'ids, and pure 0arniv'res su0h as 0ats and ferets
la0k beta-0ar'tene +5 and 0ann't 0'nvert an( 0ar'ten'ids t' retinal "resulting in
55n'ne55 'f the 0ar'ten'ids being f'rms 'f vitamin A f'r these spe0ies%.
Vitamin A History
inShare
The dis0'ver( 'f vitamin A ma( have stemmed fr'm resear0h dating ba0k t' +,0:,
indi0ating that fa0t'rs 'ther than 0arb'h(drates, pr'teins, and fats &ere ne0essar( t' keep
0attle health(. )( +,+; 'ne 'f these substan0es &as independentl( dis0'vered b( <lmer
M09'llum at the =niversit( 'f #is0'nsin>Madis'n, and ?afa(ette Mendel and Th'mas )urr
sb'rne at @ale =niversit(. Sin0e A&ater-s'luble fa0t'r )A "/itamin )% had re0entl( been
dis0'vered, the resear0hers 0h'se the name Afat-s'luble fa0t'r AA "vitamin A%. ?ater, a unit
0alled retin'l e8uivalent "B<% &as intr'du0ed. + B< 0'rresp'nded t' + Cg retin'l, 2 Cg D-
0ar'tene diss'lved in 'il "it is 'nl( partl( diss'lved in m'st supplement pills, due t' ver(
p''r s'lubilit( in an( medium%, : Cg D-0ar'tene in n'rmal f''d "be0ause it is n't abs'rbed
as &ell as &hen in 'ils%, and +2 Cg 'f either E-0ar'tene, F-0ar'tene, 'r D-0r(pt'3anthin in
f''d "these m'le0ules 'nl( pr'vide 50G 'f the retin'l as D-0ar'tene, due t' 'nl( half the
m'le0ule being 0'nvertible t' usable vitamin%.
4e&er resear0h has sh'&n that the abs'rpti'n 'f pr'vitamin-A 0ar'ten'ids is 'nl( half as
mu0h as previ'usl( th'ught, s' in 200+ the =S *nstitute 'f Medi0ine re0'mmended a ne&
unit, the retin'l a0tivit( e8uivalent "BA<%. + Cg BA< 0'rresp'nds t' + Cg retin'l, 2 Cg 'f D-
0ar'tene in 'il, +2 Cg 'f Adietar(A beta-0ar'tene, 'r 2. Cg 'f the three 'ther dietar(
pr'vitamin-A 0ar'ten'ids.
Su*stan+e an, its +he-i+al
envirn-ent
Mi+r!ra-s . retinl e/uivalent per
-i+r!ra- . the su*stan+e
retinol #
beta&carotene, dissolved in oil #/-
beta&carotene, common dietary #/#-
alpha&carotene, common
dietary
#/-A
gamma&carotene, common
dietary
#/-A
beta&crypto)anthin, common
dietary
#/-A
)e0ause the pr'du0ti'n 'f retin'l fr'm pr'vitamins b( the human b'd( is regulated b( the
am'unt 'f retin'l available t' the b'd(, the 0'nversi'ns appl( stri0tl( 'nl( f'r vitamin A
defi0ient humans. The abs'rpti'n 'f pr'vitamins als' depends greatl( 'n the am'unt
'f lipids ingested &ith the pr'vitamin7 lipids in0rease the uptake 'f the pr'vitamin.
The 0'n0lusi'n that 0an be dra&n fr'm the ne&er resear0h is that fruits and vegetables are
n't as useful f'r 'btaining vitamin A as &as th'ught7 in 'ther &'rds, the *=5s that these
f''ds &ere rep'rted t' 0'ntain &ere &'rth mu0h less than the same number 'f *=5s 'f fat-
diss'lved 'ils and "t' s'me e3tent% supplements. This is imp'rtant f'r vegetarians. "4ight
blindness is prevalent in 0'untries &here little meat 'r vitamin A-f'rtified f''ds are
available.%
A sample vegan diet f'r 'ne da( that pr'vides suffi0ient vitamin A has been published b(
the H''d and 4utriti'n )'ard "page +206
%i.e Sta!e
Grup
Re+--en,e, Dietary
All0an+es (RDA)
A,e/uate Intakes (AI1)
<g//ay
Upper
%i-it
2!3,ay
In.ants+4'
months
(4#- months
A++K
.++K
'++
'++
4hil,ren#40
years
A4L years
0++
A++
'++
$++
Males$4#0
years '++ #(++
#A4#L years
#$ & =(+ years
$++
$++
-L++
0+++
Fe-ales$4#0
years
#A4#L years
#$ & =(+ years
'++
(++
(++
#(++
-L++
0+++
#re!nan+yC#$
years
#$ & =.+ years
(.+
((+
-L++
0+++
%a+tatinC#$
years
#$ & =.+ years
#-++
#0++
-L++
0+++
"4'te that the limit refers t' s(ntheti0 and natural retin'id f'rms 'f vitamin A. 9ar'tene
f'rms fr'm dietar( s'ur0es are n't t'3i0.%
A00'rding t' the *nstitute 'f Medi0ine 'f the 4ati'nal A0ademies, ABDAs are set t' meet the
needs 'f alm'st all ",; t' ,- per0ent% individuals in a gr'up. H'r health( breastfedinfants,
the A* is the mean intake. The A* f'r 'ther life stage and gender gr'ups is believed t' 0'ver
the needs 'f all individuals in the gr'up, but la0k 'f data prevent being able t' spe0if( &ith
0'nfiden0e the per0entage 'f individuals 0'vered b( this intake.A
Vitamin A Food Sourcs
inShare
inShare
/itamin A pla(s a r'le in a variet( 'f fun0ti'ns thr'ugh'ut the b'd(, su0h as6
/isi'n
Jene trans0ripti'n
*mmune fun0ti'n
<mbr('ni0 devel'pment and repr'du0ti'n
)'ne metab'lism
$aemat'p'iesis
Skin health
Anti'3idant A0tivit(
Vision
The r'le 'f vitamin A in the visi'n 0(0le is spe0ifi0all( related t' the retinal f'rm. #ithin the
e(e, ++-550is55-retinal is b'und t' rh'd'psin "r'ds% and i'd'psin "0'nes% at 0'nserved l(sine
residues. As light enters the e(e the ++-550is55-retinal is is'meri1ed t' the all-AtransA f'rm.
The all-AtransA retinal diss'0iates fr'm the 'psin in a series 'f steps 0alled blea0hing. This
is'meri1ati'n indu0es a nerv'us signal al'ng the 'pti0 nerve t' the visual 0enter 'f
the brain. =p'n 0'mpleti'n 'f this 0(0le, the all-AtransA-retinal 0an be re0(0led and
0'nverted ba0k t' the ++-A0isA-retinal f'rm via a series 'f en1(mati0 rea0ti'ns. Additi'nall(,
s'me 'f the all-AtransA retinal ma( be 0'nverted t' all-AtransA retin'l f'rm and then
transp'rted &ith an interph't're0ept'r retin'l-binding pr'tein "*B)2% t' the pigment
epithelial 0ells. Hurther esterifi0ati'n int' all-AtransA retin(l esters all'& this final f'rm t' be
st'red &ithin the pigment epithelial 0ells t' be reused &hen needed.
Gn transcri!tion
/itamin A, in the retin'i0 a0id f'rm, pla(s an imp'rtant r'le in gene trans0ripti'n. n0e
retin'l has been taken up b( a 0ell, it 0an be '3idi1ed t' retinal "b( retin'l deh(dr'genases%
and then retinal 0an be '3idi1ed t' retin'i0 a0id "b( retinal '3idase%. The 0'nversi'n 'f
retinal t' retin'i0 a0id is an irreversible step, meaning that the pr'du0ti'n 'f retin'i0 a0id is
tightl( regulated, due t' its a0tivit( as a ligand f'r nu0lear re0ept'rs. The BAB-BKB
heter'dimer re0'gni1es retin'id a0id resp'nse elements "BAB<s% 'n the D4A &hereas the
BKB-BKB h'm'dimer re0'gni1es retin'id AKA resp'nse elements "BKB<s% 'n the D4A. The
'ther BKB heter'dimers &ill bind t' vari'us 'ther resp'nse elements 'n the D4A.
*s'tretin'in is a terat'gen and its use is 0'nfined t' medi0al supervisi'n.
Rtina"#rtino" $rsus rtinoic acid
/itamin A deprived rats 0an be kept in g''d general health &ith supplementati'n 'f retin'i0
a0id. This reverses the gr'&th-stunting effe0ts 'f vitamin A defi0ien0(, as &ell as
3er'phthalmia. $'&ever, su0h rats sh'& infertilit( "in b'th male and females% and 0'ntinued
degenerati'n 'f the retina, sh'&ing that these fun0ti'ns re8uire retinal 'r retin'l, &hi0h are
intra0'nvertable but &hi0h 0ann't be re0'vered fr'm the '3idi1ed retin'i0 a0id.
This arti0le is li0ensed under the 9reative 9'mm'ns Attributi'n-ShareAlike ?i0ense. *t uses
material fr'm the #ikipedia arti0le 'n A/itamin AA All material adapted used fr'm #ikipedia
is available under the terms 'f the 9reative 9'mm'ns Attributi'n-ShareAlike ?i0ense.
#ikipediaL itself is a registered trademark 'f the #ikimedia H'undati'n, *n0.
Rcnt Vitamin A N%s
4e& strateg( 0'uld lead resear0hers t' rapidl( dete0t nutriti'nal defi0ien0iesM'hns $'pkins
resear0hers have dem'nstrated that levels 'f 0ertain pr'teins in the bl''dstream ma( be used t' estimate
levels 'f essential vitamins and minerals &ith'ut dire0tl( testing f'r ea0h nutri...
9ertain f''d and lifest(le habits 0an turn 'n 'r 'ff e3pressi'n 'f 0an0er related genesBesear0h
perf'rmed at the 9enter 'f Besear0h and Advan0ed Studies "9investav% has identified that 0ertain f''d and
lifest(le habits 0an turn 'n 'r 'ff the e3pressi'n 'f 0an0er related genes.
S0ientists dis0'ver 0riti0al regulat'r f'r dire0ting plurip'tent stem 0ells t' make bl''d-f'rming stem
0ellsStem 0ell s0ientists have m'ved 'ne step 0l'ser t' pr'du0ing bl''d-f'rming stem 0ells in a 2etri dish b(
identif(ing a ke( regulat'r 0'ntr'lling their f'rmati'n in the earl( embr(', sh'&s resear0h pub...
4'rthumbria =niversit( ps(0h'l'gist t' intr'du0e diners t' the s0ien0e behind f''d and drinkDiners
&ill dis0'ver h'& the f''d 'n their plate 0an impa0t their brain fun0ti'n at a spe0ial dining e3perien0e during
the )ritish S0ien0e Hestival in 4e&0astle.
Man( devel'ping 0'untries in Asia-2a0ifi0 regi'n fa0e t&in burdens 'f under and 'vernutriti'nAsia
and the 2a0ifi05s drive f'r f''d se0urit( has f'0used t'' narr'&l( 'n 8uantit(, &ith a surge in 'besit( and still
high levels 'f malnutriti'n in s'me 0'untries highlighting the need f'r a ne& app...
Vitamin A &'icincy
inShare
/itamin A defi0ien0( is estimated t' affe0t milli'ns 'f 0hildren ar'und the &'rld.
Appr'3imatel( 250,000-500,000 0hildren in devel'ping 0'untries be0'me blind ea0h (ear
'&ing t' vitamin A defi0ien0(, &ith the highest prevalen0e in S'utheast Asia and Afri0a.
A00'rding t' the #'rld $ealth rgani1ati'n "#$%, vitamin A defi0ien0( is under 0'ntr'l in
the =nited States, but in devel'ping 0'untries vitamin A defi0ien0( is a signifi0ant 0'n0ern.
#ith the high prevalen0e 'f vitamin A defi0ien0(, the #$ has implemented several
initiatives f'r supplementati'n 'f vitamin A in devel'ping 0'untries. S'me 'f these
strategies in0lude intake 'f vitamin A thr'ugh a 0'mbinati'n 'f breast feeding, dietar(
intake, f''d f'rtifi0ati'n, and supplementati'n. Thr'ugh the eff'rts 'f #$ and its partners,
an estimated +.25 milli'n deaths sin0e +,,- in .0 0'untries due t' vitamin A defi0ien0(
have been averted.
/itamin A defi0ien0( 0an '00ur as either a primar( 'r se0'ndar( defi0ien0(. A primar(
vitamin A defi0ien0( '00urs am'ng 0hildren and adults &h' d' n't 0'nsume an ade8uate
intake 'f (ell'& and green vegetables, fruits and liver. <arl( &eaning 0an als' in0rease the
risk 'f vitamin A defi0ien0(. Se0'ndar( vitamin A defi0ien0( is ass'0iated &ith 0hr'ni0
malabs'rpti'n 'f lipids, impaired bile pr'du0ti'n and release, l'& fat diets, and 0hr'ni0
e3p'sure t' '3idants, su0h as 0igarette sm'ke. /itamin A is a fat s'luble vitamin and
depends 'n mi0ellar s'lubili1ati'n f'r dispersi'n int' the small intestine, &hi0h results in
p''r utili1ati'n 'f vitamin A fr'm l'&-fat diets. Nin0 defi0ien0( 0an als' impair abs'rpti'n,
transp'rt, and metab'lism 'f vitamin A be0ause it is essential f'r the s(nthesis 'f
the vitamin A transp'rt pr'teins and the '3idati'n 'f retin'l t' retinal. *n maln'urished
p'pulati'ns, 0'mm'n l'& intakes 'f vitamin A and 1in0 in0rease the risk 'f vitamin A
defi0ien0( and lead t' several ph(si'l'gi0al events.
Sin0e the uni8ue fun0ti'n 'f retin(l gr'up is the light abs'rpti'n in retin(lidene pr'tein, 'ne
'f the earliest and spe0ifi0 manifestati'ns 'f vitamin A defi0ien0( is impaired visi'n,
parti0ularl( in redu0ed light - night blindness. 2ersistent defi0ien0( gives rise t' a series 'f
0hanges, the m'st devastating 'f &hi0h '00ur in the e(es. S'me 'ther '0ular 0hanges are
referred t' as 3er'phthalmia. Hirst there is dr(ness 'f the 0'njun0tiva "3er'sis% as the
n'rmal la0rimal and mu0us se0reting epithelium is repla0ed b( a keratini1ed epithelium. This
is f'll'&ed b( the build-up 'f keratin debris in small 'pa8ue pla8ues ")it't5s sp'ts% and,
eventuall(, er'si'n 'f the r'ughened 0'rneal surfa0e &ith s'ftening and destru0ti'n 'f the
0'rnea "kerat'mala0ia% and t'tal blindness. ther 0hanges in0lude impaired immunit(,
h(p'kerat'sis "&hite lumps at hair f'lli0les%, kerat'sis pilaris and s8uam'us metaplasia 'f
the epithelium lining the upper respirat'r( passages and urinar( bladder t' a keratini1ed
epithelium. #ith relati'ns t' dentistr(, a defi0ien0( in /itamin A leads t' enamel h(p'plasia.
Ade8uate suppl( 'f /itamin A is espe0iall( imp'rtant f'r pregnant and breastfeeding&'men,
sin0e defi0ien0ies 0ann't be 0'mpensated b( p'stnatal supplementati'n.. $'&ever, e30ess
/itamin A, espe0iall( thr'ugh vitamin supplementati'n, 0an 0ause birth defe0ts and sh'uld
n't e30eed re0'mmended dail( values.
Vitamin A To(icity
inShare
Sin0e vitamin A is fat-s'luble, disp'sing 'f an( e30esses taken in thr'ugh diet is mu0h
harder than &ith &ater-s'luble vitamins ) and 9, thus vitamin A t'3i0it( ma( result. This
0an lead t' nausea, jaundi0e, irritabilit(, an're3ia "n't t' be 0'nfused &ith an're3ia
nerv'sa, the eating dis'rder%, v'miting, blurr( visi'n, heada0hes, hairl'ss, mus0le
andabd'minal pain and &eakness, dr'&siness and altered mental status.
A0ute t'3i0it( generall( '00urs at d'ses 'f 25,000 *=Okg 'f b'd( &eight, &ith 0hr'ni0
t'3i0it( '00urring at .,000 *=Okg 'f b'd( &eight dail( f'r :>+5 m'nths. $'&ever, liver
t'3i0ities 0an '00ur at levels as l'& as +5,000 *= per da( t' +.. milli'n *= per da(, &ith an
average dail( t'3i0 d'se 'f +20,000 *= per da(. *n pe'ple &ith renal failure .000 *= 0an
0ause substantial damage. Additi'nall(, e30essive al0'h'l intake 0an in0rease t'3i0it(.
9hildren 0an rea0h t'3i0 levels at +,500 *=Okg 'f b'd( &eight.
*t has been estimated that ;5G 'f pe'ple ma( be ingesting m're than the BDA f'r vitamin
A 'n a regular basis in devel'ped nati'ns. *ntake 'f t&i0e the BDA 'f pref'rmed vitamin A
0hr'ni0all( ma( be ass'0iated &ith 'ste'p'r'sis and hip fra0tures. This ma( be due t' the
fa0t that an e30ess 'f vitamin A 0an bl'0k the e3pressi'n 'f 0ertain pr'teins that are
dependent 'n vitamin !. This 0'uld h(p'theti0all( redu0e the effi0a0('f vitamin D, &hi0h
has a pr'ven r'le in the preventi'n 'f 'ste'p'r'sis and als' depends 'n vitamin ! f'r
pr'per utili1ati'n.
$igh vitamin A intake has been ass'0iated &ith sp'ntane'us b'ne fra0tures in animals. 9ell
0ulture studies have linked in0reased b'ne res'rpti'n and de0reased b'ne f'rmati'n &ith
high vitamin A intakes. This intera0ti'n ma( '00ur be0ause vitamins A and D ma( 0'mpete
f'r the same re0ept'r and then intera0t &ith parath(r'id h'rm'ne &hi0h regulates 0al0ium.
*ndeed, a stud( b( H'rsm' 55et al.55 sh'&s a 0'rrelati'n bet&een l'& b'ne mineral densit(
and t'' high intake 'f vitamin A.
T'3i0 effe0ts 'f vitamin A have been sh'&n t' signifi0antl( affe0t devel'ping fetuses.
Therapeuti0 d'ses used f'r a0ne treatment have been sh'&n t' disrupt 0ephali0 neural 0ell
a0tivit(. The fetus is parti0ularl( sensitive t' vitamin A t'3i0it( during the peri'd
'f'rgan'genesis.
These t'3i0ities 'nl( '00ur &ith pref'rmed "retin'id% vitamin A "su0h as fr'm liver%. The
0ar'ten'id f'rms "su0h as beta-0ar'tene as f'und in 0arr'ts%, give n' su0h s(mpt'ms, but
e30essive dietar( intake 'f beta-0ar'tene 0an lead t' 0ar'ten'dermia, &hi0h 0auses 'range-
(ell'& dis0'l'rati'n 'f the skin.
Besear0hers have su00eeded in 0reating &ater-s'luble f'rms 'f vitamin A, &hi0h the(
believed 0'uld redu0e the p'tential f'r t'3i0it(. $'&ever, a 200I stud( f'und that &ater-
s'luble vitamin A &as appr'3imatel( +0 times as t'3i0 as fat-s'luble vitamin.
A 200: stud( f'und that 0hildren given &ater-s'luble vitamin A and D, &hi0h are t(pi0all(
fat-s'luble, suffer fr'm asthma t&i0e as mu0h as a 0'ntr'l gr'up supplemented &ith the fat-
s'luble vitamins.
9hr'ni0all( high d'ses 'f /itamin A 0an pr'du0e the s(ndr'me 'f Apseud'tum'r 0erebriA.
This s(ndr'me in0ludes heada0he, blurring 'f visi'n and 0'nfusi'n. *t is ass'0iated &ith
in0reased intra0erebral pressure.
Vitamin A
(aripada *ikipedia# ensiklopedia bebas.
Struktur retinol# bentuk permakanan vitamin A paling biasa
itamin A berkait dengan keluarga molekul yang mempunyai bentuk yang serupa# retinoids# yang
melengkapkan baki turutan vitamin. 6ahagian pentingnya adalah kumpulan retinyl# yang boleh didapati dalam
beberapa bentuk. (alam makanan berasaskan sumber haiwan# bentuk utama vitamin A adalah bentuk jarang
oktagon pastry ester# terutamanya retinyl palmitate# yang ditukar kepada )retinol, alkohol dalam usus ke2il.
Vitamin A juga boleh wujud sebagai )retinal, aldehyde# atau sebagai asid )asid retinoi2,. Awalan kepada vitamin
)provitamin, juga wujud dalam makanan berasaskan tumbuhan sebagai sebahagian ahli keluarga
sebatian 2arotenoid.
S1T
Semua bentuk vitamin A memiliki 2e2in2in beta"ionone yang mana rantaian isoprenoid ditambat. Struktur ini
penting bagi aktiviti vitamin.
S1T
&ewarna kuning bata bagi lobak " beta"2arotene > boleh diwakili sebagai dua
kumpulan retinyl bersambung# yang digunakan oleh badan bagi menyumbang kepada tahap Vitamin A.
$umpulan retinyl# apabila bergabung dengan protein khisus# merupakan satu"satunya penyerap 2ahaya utama
dalam daya penglihatan )visual per2eption,# dan nama sebatian berkait dengan retina pada mata. Vitamin A
boleh didapati dalam pelbagai bentukB
retinol# bentuk vitamin A yang diserap apabila memakan sumber makanan berasaskan haiwan#
adalah vitamin kuning# larut"lemak# yang penting bagi penglihatan dan pertumbuhan tulang. 'leh kerana
bentuk alkohol adalah tidak stabil# vitamin ini biasanya dihasilkan dan diberikan dalam bentuk
retinyl a2etate atau palmitate.
retinoid lain# kelas sebatian kimia yang berkait se2ara kimia dengan vitamin A# digunakan dalam
perubatan.
S-T
I/i (an20ngan
SsorokkanT
1 Cumpaan vitamin A
- Setara retinoids dan 2arotenoids ).?,
1 @adangan pengambilan harian
: Sumber vitamin A
/ Fungsi metaboli2 vitamin A
o /.1 &englihatan
o /.- &embentukan gen
o /.1 (ermatologi
A $ekurangan
J $era2unan
8ihat juga
9 5ujukan
1! 6a2aan lanjut
11 &autan luar
!0m9aan vitamin A:/0nting ; /0nting /0m*er<
Cumpaan vitamin A mungkin bermula dari penyelidikan sejak 19!A# yang menunjukkan bahawa 3a2tor lain
selain karbohidrat# protein# dan lemak adalah perlu bagi mengekalkan kesihatan ternakan lembu..
S1T
7enjelang
191J satu dari bahan ini dijumpai se2ara bebas oleh 4lmer 72@ollum di ?niversiti *is2onsin>7adison# dan
ahli kimia 8a3ayette 7endel dan =homas 6urr 'sborne di?niversiti Eale. 'leh kerana Z3a2tor 6 larut"air Z
)Vitamin 6, baru dijumpai# penyelidik memilih nama Z3a2tor A larut"lemak Z )vitamin A,.
S1T
Vitamin A pertama kali
disistesis pada 19:J oleh dua ahli kimia 6elanda# (avid Adriaan van (orp dan Co%e3 Ferdinand Arens.
Setara retin)i2/ 2an 5ar)ten)i2/ 7IU8:/0nting ; /0nting /0m*er<
'leh kerana sesetengah 2arotenoids boleh ditukar kepada vitamin A# 2ubaan telah dilakukan bagi menentukan
jumlah dalam permakanan adalah sama dengan jumlah tertentu retinol# agar perbandingan boleh dilakukan
mengenai kebaikan dalam makanan berbe%a. 7alangnya# keadaan mengelirukan kerana persamaan yang
diterima telah bertukar. ?ntuk selama beberapa tahun# system persamaan yang telah digunakan di mana unit
antarabangsa )international unit > .?, bersamaan kepada !.1 Wg retinol# !.A Wg ["2arotene# atau 1.- Wg
2arotenoids provitamin"A yang lain.
S:T
$emudian# unit yang dikenali sebagai setanding retinol )retinol e\uivalent
> 54, diperkenalkan. 1 54 bersamaan dengan 1 Wg retinol# - Wg ["2arotene dilarutkan dalam minyak )sebagai
pil tambahan,# A Wg ["2arotene dalam makanan biasa )kerana ia tidak diserap sebaik pil tambahan,# dan 1- Wg
samaada ]"2arotene atau ["2ryptoxanthin dalam makanan.
6agaimanapun# penyelidikan lanjut menunjukkan bahaya penyerapan 2arotenoids provitamin"A hanya separuh
dari apa yang di3ikirkan dahulu# dengan itu pada -!!1 ?S .nstitute o3 7edi2ine men2adangkan unit
baru# setanding aktiviti retinol )retinol a2tivity e\uivalent > 5A4,. 1 Wg 5A4 bersamaan dengan 1 Wg retinol# -
Wg o3 ["2arotene dalam minyak# 1- Wg beta"2arotene ZpermakananZ# atau -: Wg permakanan 2arotenoids
provitamin"A yang lain.
S/T
'ahan ,an persekitaran
ki-ianya
Mikr!ra- setan,in! retinl per
-ikr!ra- *ahan
retinol #
beta&carotene, larut dalam
minyak
#/-
beta&carotene, permakanan
biasa
#/#-
alpha&carotene, permakanan
biasa
#/-A
beta&crypto)anthin,
permakanan biasa
#/-A
(isebabkan penghasilan retinol melalui provitamins oleh badan manusia dikawal oleh jumlah retinol terdapat
bagi badan# penukaran ini khusus hanya bagi manusia yang mengalami kekurangan vitamin A. &enyerapan
provitamins juga sebahagian besarnya bergantung kepada jumlah lipid yang dimakan bersama provitaminU lipid
meningkatkan penyerapan provitamin.
SAT
Satu rumusan yang boleh diambil daripada penyelidikan baru adalah buah dan sayuran tidak begitu berkesan
membekalkan vitamin A sebagaiman yang pernah di3ikirkan^dalam kata lain# $andungan .? yang dilaporkan
hanya bernilai separuh dari jumlah .? yang sama dalam tambahan larut"lemak. .ni adalah penting
bagi vegetarian. )5abun malam boleh dihalang di negara di mana sedikit daging atau makanan ditambah
vitamin A boleh didapati., @ontoh permakanan vegan bagi satu hari yang membekalkan vitamin A yang
men2ukupi telah diterbitkan oleh __Food and 0utrition 6oard __)muka surat 1-!
S/T
,. Sebaliknya# nilai rujukan bagi
retinol atau yang standing dengannya# yang diberikan oleh __0ational A2ademy o3 S2ien2es__# telah
berkurangan. 5(A )bagi lelaki dewasa, pada 19A adalah /!!! .? )1/!! Wg retinol,. &ada 19J: 5(A
ditetapkan kepada 1!!! 54 )1!!! Wg retinol,# di mana kini (ietary 5e3eren2e .ntake adalah 9!! 5A4 )9!! Wg
atau 1!!! .? retinol,. .ni bersamaan dengan 1!! Wg ["2arotene tambahan )1!!! .?, atau 1!!! Wg ["
2arotene dalam makanan )1!!! .?,.
Ca2angan 9engam*i4an 6arian:/0nting ; /0nting /0m*er<
itamin A
5ujukan &engambilan &ermakanan
SJT
B
Ku-pulan
Tahap usia
RDA3AI
1
<g/sehari
U%
<g/sehari
'ayi
0G6 bulan
7G12 bulan
A++K
.++K
'++
'++
Kanak5kanak
1G3 tahun
4G( tahun
0++
A++
'++
$++
%elaki
9G13 '*ar,
14G1( tahun
19 - N70 tahun
'++
$++
$++
#(++
-L++
0+++
6anita
9G13 '*ar,
14G1( tahun
19 - N70 tahun
'++
(++
(++
#(++
-L++
0+++
$a-il
C19 tahun
19 - N50 tahun
(.+
((+
-L++
0+++
Menyusu
C19 tahun
19 - N50 tahun
#-++
#0++
-L++
0+++
5(A P 5e2ommended (ietary Allowan2es
A.` P Ade\uate .ntakes
?8 P ?pper 8imit
)Ambil perhatian bahawa had merujuk kepada bentuk retinoid sintatik dan semulajadi vitamin A.
6entuk @arotene dari sumber permakanan tidak bera2un.
STS9T
,
7enurut .nstitute o3 7edi2ine o3 the 0ational A2ademies# Z5(A di set bagi memenuhi keperluan hampir
kesemua )9J hingga 9 peratus, individual dalam kumpulan. 6agi bayi sihat menyusu# A. adalah pengambilan
purata. A. bagi tahap usia lain dan kumpulan jantina diper2ayai men2akupi keperluan kesemua individual
dalam kumpulan# tetapi kekurangan data menghalang bagi menyatakan dengan yakin peratusan individu yang
dirangkumi oleh pengambilan ini.Z
S1!T
S0m*er vitamin A:/0nting ; /0nting /0m*er<
Vitamin A terdapat se2ara semulajadi dalam banyak jenis makananB
hati )lembu# babi# ayam# ayam belanda# ikan, )-1A:9 Wg;.? :11H,
S11T
ubi keledek )-!J! Wg;.? :1JH,
S1-T
lobak )1AJ!/ Wg;.? 11:H,
S11T
(aun brokoli )!! Wg 9H, " A22. to ?S(A database. 6unga brokoli kurang sedikitU lihat nota.
S1:T
kale )A1 Wg JAH,
mentega )A: Wg JAH,
6ayam hijau ):A9 Wg /-H,
Sayur"sayuran
8abu )1A9 Wg :1H,
2ollard greens )111 Wg 1JH,
=embikai madu )1A9 Wg 19H,
=elor )1:! Wg 1AH,
Aprikot )9A Wg 11H,
6etik )// Wg AH,
7angga )1 Wg :H,
pea )1 Wg :H,
6rokoli )11 Wg 1H,
$undur )Zwinter s\uashZ,
0otaB 0ilai dalam kurungan adalah setara retinol dan peratusan bagi lelaki dewasa 5(A )Z5e2ommended
(ietary Allowan2eZ, per 1!!g.
#0ng/i meta*)4i5 vitamin A:/0nting ; /0nting /0m*er<
Vitamin A memainkan peranan dalam pelbagai 3ungsi di seluruh tubuh# sepertiB
&englihatan
&enyalinan 9en
Fungsi imunisasi
&erkembangan janin dan pembiakan
7etabolis tulang
+aematopoiesis
$esihatan kulit
Aktiviti antioxidant
Peng4i6atan:/0nting ; /0nting /0m*er<
&eranan vitamin A dalam kitaran penglihatan adalah khusus berkait dengan bentuk retinal. (alam mata# 11"cis"
retinal terikat kepada rhodopsin )rods, dan iodopsin )kon, pada sisa lysine kekal )2onserved lysine residues,.
Apabila 2ahaya memasuki mata 11"cis"retinal menjadi isomeri%ed kepada bentuk all"ZtransZ. 5etinal all"ZtransZ
terpisah dari opsin dalam beberapa langkah berturutan yang dikenali sebagai pelunturan. .someri%ation ini
memi2u isyarat sara3 sepanjang sara3 penglihatan kepada pusat penglihatan di otak. Apabila kitaran ini
lengkap# retinal all"ZtransZ boleh dikitar dan ditukar kembali kepada bentuk retinal 11"Z2isZ melalui siri tindak
balas en%im. =ambahan lagi# sesetengah retinal all"ZtransZ mungkin ditukar kepada bentuk retinol all"ZtransZ
dan kemudiannya diangkut melalui protein pengikat" retinol ).56&, ke sel epithelial pewarna. 4steri3i2ation
lanjut kepada retinyl esters all"ZtransZ membenarkan bentuk akhir ini disimpan dalam sel epithelial pewarna
bagi digunakan semula apabila diperlukan.
S1/T
&enukaran akhir retinal"11"cis akan mengikat kepada opsin bagi
membentuk rhodopsin dalam retina. 5hodopsin diperlukan bagi melihat hitam dan putih dan juga bagi melihat
waktu malam. .ni merupakan pun2a kekurangan vitamin A akan menghalang pembentukan rhodopsin dan
mendorong kepada rabun malam.
S1AT
Pem*ent0(an gen:/0nting ; /0nting /0m*er<
Vitamin A# dalam bentuk asid retinoi2# memainkan peranan penting dalam pembentukan gen. Apabila retinol
telah diserap oleh sel# ia boleh dioksida kepada retinal )oleh retinol dehydrogenases, dan kemudian retinal
boleh di oksida kepada asid retinoi2 )melalui retinal oxidase,. &erubahan retinal kepada asid retinoi2 adalah
langkah tidak boleh diundur# bererti penghasilan asid retinoi2 dikawal ketat# disebabkan aktivitinya sebagai
ligand bagi penerima nuklear )nu2lear re2eptors,.
S1/T
Asid retinoi2 mampu mengikat dua penerima nuklear bagi
memulakan )atau mengekang, pembentukan genB &enerima asid retinoi2 )retinoi2 a2id re2eptors > 5A5, atau
penerima ZGZ retinoid )retinoid ZGZ re2eptors >5G5s,. 5A5 dan 5G5 perlu dimeri%e sebelum ia mampu
mengikat kepada (0A. 5A5 akan membentuk heterodimer dengan 5G5 )5A5"5G5,# tetapi ia sukar
membentuk homodimer )5A5"5A5,. Sebaliknya# 5G5 mudah membentuk homodimer )5G5"5G5, dan akan
membentuk heterodimer dengan kebanyakan penerima nu2lear yang lain# termasuk penerima hormone thyroid
)thyroid hormone re2eptor " 5G5"=5,# penerima Vitamin (1 )5G5"V(5,# penerima pengakti3"pengganda
peroksisom )Zperoxisome proli3erator"a2tivated re2eptor " 5G5"&&A5, dan penerima ZGZ hati )5G5"8G5,.
S1JT
5A5"5G5 heterodimer mengenali tindak balas asid retinoid unsur )5A54s, pada (0A manakala 5G5"5G5
homodimer mengenali tindak balas retinoid ZGZ unsur )5G54s, pada (0A. +eterodimers 5G5 yang lain akan
mengikat pada pelbagai unsur tindak balas lain pada (0A.
S1/T
Apabila sahaja asid retinoi2 terikat pada
penerima dan dimeri%ation telah berlaku# penerima menjalani pertukaran pematuhan )2on3ormational 2hange
yang menyebabkan sesama"pemendam )2o"repressors, menyingkir daripada penerima. 5akan pengakti3
kemudian boleh mengikat pada kompleks penerima# yang mungkin membantu melonggarkan struktur
2hromatin daripada histones atau mungkin bertindak balas dengan mesin transkripsi.
S1JT
&enerima
kemudiannya boleh mengikat pada unsure tindak balas pada (0A dan naikkawal )upregulate, atau turun
kawal )downregulate, gambaran gen sasaran# seperti protin pengikat retinol selular )2ellular retinol"binding
protein > @56&, termasuk juga gen yang mengkod bagi penerima itu sendiri.
S1/T
Dermat)4)gi:/0nting ; /0nting /0m*er<
Vitamin A kelihatannya ber3ungsi bagi mengekalkan kulit sihat normal. 7ekanisma di belakang agen
therepeutik retinoid dalam rawatan penyakit dermatologi sedang dikaji. 6agi rawatan jerawat# dadah yang
paling berkesan adalah 11"2is asid retinoi2 )isotretinoin,. Sungguhpun tindakan mekanismanya kekal tidak
diketahui# ia satu"satunya retinoid yang mengurangkan sai% dan pengeluaran kelenjar sebum. .sotretinoin
mengurangkan bilangan ba2teria dalam kedua"dua liang dan permukaan kulit. .ni diper2ayai terhasil akibat
pengurangan sebum# sumber %at bagi bakteria. .sotretinoin mengurangkan keradangan dengan mengekang
tindak balas 2hemotati2 oleh monosit dan neutrophils.
S1/T
.sotretinoin juga dibuktikan memulakan perubahan
kelanjar sebumU memi2u perubahan dalam penonjolan gen yang menyebabkan apoptosis.
S1T
.sotretinoin
merupakan teratogen dan kegunaanya terhad kepada penyeliaan perubatan.
Ke(0rangan:/0nting ; /0nting /0m*er<
$ekurangan vitamin A dianggarkan menjejaskan jutaan kanak"kanak diseluruh dunia. Sekitar -/!#!!!"/!!#!!!
kanak"kanak dinegara membangun menjadi buta setiap tahun akibat kekurangan vitamin A# dengan kejadian
terbanyak di Asia =enggara dan A3rika.
S19T
7enurut 6adan $esihatan Sedunia )*orld +ealth 'rgani%ation >
*+',# kekurangan vitamin A adalah terkawal di Amerika Syarikat# tetapi di negara membangunkekurangan
vitamin A adalah kebimbangan besar. (engan kekurangan vitamin A yang meluas# *+' telah melaksanakan
beberapa usaha bagi vitamin A tambahan bagi negara membangun. Sesetengah strategi ini termasuk
pengambilan vitamin A melalui gabungan penyusuan# melalui permakanan# pengukuhan makanan# dan
tambahan. 7elalui usaha *+' dan rakan kongsinya# dianggarkan sekitar 1.-/ juta kematian sejak 199 di :!
negara akibat kekurangan vitamin A telah dihalang.
S-!T
$ekurangan vitamin A boleh berlaku sebagai kekurangan utama atau kedua. $ekurangan utama berlaku
dikalangan dewasa dan kanak"kanak yang tidak mengambil sayuran hijau dan kuning yang men2ukupi# buah#
dan hati. 6erhenti menyusu awal juga meningkatkan risiko kekurangan vitamin A. $ekurangan vitamin A kedua
dikaitkan dengan ke2a2atan penyerapan kronik lipids# penghasilan dan pembebasan hempedu teren2at#
permakanan lemak rendah# dan pendedahan kronik kepada oksida# seperti asap rokok. Vitamin A merupakan
vitamin larut"lemak dan bergantung kepada kelarutan mi2elar bagi pengagihan pada usus ke2il# yang
mengakibatkan penggunaan vitamin A rendah akibat permakanan rendah lemak. $ekurangan %ink turut
melemahkan penyerapan# pengangkutan# dan metabolis vitamin A kerana ia penting bagi pensistesis protein
pengangkut vitamin A dan pengoksidaan retinol kepada retinal. (ikalangan penduduk kebuluran# pengambilan
rendah vitamin A dan %in2 meningkatkan risiko kekurangan vitamin A dan mendorong kepada kejadian
physiologi teruk.
S1/T
$ajian di 6urkina Faso menunjukkan pengurangan besar kematian malaria dengan
tambahan gabungan vitamin A dan %in2 bagi kanak"kanak.
S-1T
'leh kerana 3ungsi unik kumpulan retinyl adalah penyerapan 2ahaya dalam protin retinylidene# salah satu
tanda"tanda awal dan khusus bagi kekurangan vitamin A adalah penglihatan 2a2at# terutama dalam 2ahaya
samara " 5etinol. $ekurangan berkekalan menimbulkan siri perubahan# yang paling teruk pada mata.
Sesetengah perubahan okular dirujuk sebagai xerophthalmia.
'leh kerana 3ungsi unik kumpulan retinyl adalah penyerapan 2ahaya dalam protin retinylidene# salah satu
tanda"tanda awal dan khusus bagi kekurangan vitamin A adalah penglihatan 2a2at# terutama dalam 2ahaya
samara " 5etinolapenglihatan malam rabun malam. $ekurangan berkekalan menimbulkan siri perubahan# yang
paling teruk pada mata. Sesetengah perubahan okular dirujuk sebagai xerophthalmia. &ertama sekali berlaku
kekeringan pada 2onjun2tiva )xerosis, kerana la2rimal dan epithelium penghasir lendir normal kini diganti oleh
keratini%ed epithelium. .ni diikuti dengan penebalan sisa keratin dalam kepingan lut2ahaya ke2il )titik 6itot, dan#
akhirnya# hakisan pada permukaan kornel kasar dengan pelembutan dan kemusnahan kornea )keratomala2ia,
dan buta sepenuhnya.
S--T
&erubahan lain termasuk ke2a2atan daya ketahanan# hipokeratosis )ketulin putih
pada helaian 3olik rambut,# keratosis pilaris dan s\uamous metaplasiapada lapisan epithelium pada bahagian
atas laluan perna3asan dan pundi ken2ing menjadi keratini%ed epithelium. 6erkait dengan pergigian#
kekurangan Vitamin A mendorong kepada enamel hypoplasia.
6ekalan Vitamin A yang men2ukupi adalah penting terutama bagi wanita yang mengandung dan menyusukan
anak# kerana kekurangan tidak boleh diganti dengan tambahan lepas lahirpostnatal.
S-1TS-:T
.
Kera50nan:/0nting ; /0nting /0m*er<
$encana utama% Hypervitaminosis A
'leh kerana vitamin A adalah larut"lemak# menyingkir sebarang lebihan yang diambil melalui permakanan
adalah lebih sukar berbanding vitamin 6 dan @ yang larut"air. 'leh itu# kera2unan vitamin A boleh terhasil.
.ni boleh mendorong kepada mual# jaundise# resah# anorexia )jangan dikelirukan dengan anorexia
nervosa# masaalah permakanan,# muntah# penglihatan kabur# sakit kepala# sakit otot dan perut dan lemah#
mengantuk dan status mental berubah.
$era2unan akut biasanya berlaku pada dos -/#!!! .?;kg dari berat badan# dengan kera2unan kronik
berlaku pada :#!!! .?;kg berat badan sehari bagi tempoh A>1/ bulan.
S-/T
6agaimanapun# kera2unan hati
boleh berlaku pada tahap serendah 1/#!!! .? sehari sehingga 1.: juta .? sehari# dengan purata harian
dos kera2unan pada 1-!#!!! .? sehari. 6agi mereka dengan kegagalan ginjal :!!! .? mampu
menyebabkan kerosakan teruk. =ambahan lagi pengambilan alkohol melampau boleh meningkatkan
kera2unan. $anak"kanak boleh men2e2ah tahap kera2unan pada 1/!!.?;kg dari berat badan.
S-AT
(alam kes kronik# kehilangan rambut# kulit kering# kekeringan selaput lendir# demam# insomnia# lesu#
kehilangan berat badan# keretakan tulang# anemia# dan 2irit"birit boleh menjadi bukti selain tanda"tanda
yang dikaitkan dengan kera2unan tidak serious.
S-JT
.anya telah dijangka bahawa J/H orang mungkin mengambil lebih dari yang disyorkan 5(A untuk vitamin
A pada kadar tetap di negara membangun. &engambilan dua kali ganda 5(A bagi vitamin A prabentuk
se2ara kronik mungkin dikaitkan dengan osteoporosis dan keretakan tulang pinggul. .ni mungkin
disebabkan 3akta bahawa vitamin A melampau mampu menghalang tugas protein tertentu yang
bergantung kepada vitamin $. .ni boleh se2ara hipotesis mengurangkan keberkesanan vitamin (# yang
terbukti mempunyai peranan bagi menghalang osteoporosis dan juga bergantung kepada vitamin $ bagi
penggunaan yang betul
S-T
.
&engambilan vitamin A yang tinggi telah dikaitkan dengan keretakan tulang tiba"tiba pada haiwan. $ajian
struktur sel telah mengaitkan peningkatan semula tulang dengan pengambilan vitamin A yang tinggi.
.nteraksi ini muungkin berlaku kerana vitamin A dan ( mungkin bersaing bagi penerima yang sama dan
kemudian bertindak balas dengan hormon parathyroid yang mengawal kalsium.
S-AT
7alah# kajian oleh
Forsmo et al! menunjukkan kaitan antara kekurangan kepadatan mineral tulang adn pengambilan vitamin
A yang terlampau banyak.
S-9T
$esan kera2unan vitamin A telah ditunjukkan memberi kesan buruk kepada perkembangan 3etus. (os
therapeutik yang digunakan bagi rawatan jerawat telah dibuktikan menjejaskan aktiviti sara3 sel 2ephali2.
Canin amat senseti3 kepada kera2unan vitamin A semasa tempoh organogenesis.
S1/T
$era2unan ini hanya berlaku dengan vitamin A prabentuk )retinoid, )seperti dari hati,. 6entuk 2arotenoid
)seperti beta"2arotene yang dijumpai pada lobak,# tidak menunjukkan simptom sebegitu# tetapi
permakanan berlebihan beta"2arotene boleh mendorong kepada 2arotenodermia# yang menyebabkan
perubahan warna kulit kepada kuning"bata"kuning.
S1!TS11TS1-T
&enyelidik telah berjaya men2ipta bentuk larut"air bagi vitamin A# yang mereka per2aya mampu
mengurangkan potensi kera2unan.
S11T
6agaimanapun dalam kajian -!!1 mendapati vitamin A larut"air
adalah dianggarkan 1! kali ganda lebih bera2un berbanding vitamin larut"lemak.
S1:T
$ajian -!!A mendapati
bahawa kanak"kanak yang diberikan vitamin A dan ( larut"air# yang biasanya larut"lemak# mengalami
asthma dua kali ganda berbanding kumpulan kawalan yang mengambil vitamin larut"lemak.
S1/T
(os tinggi Vitamin A yang kronik mampu menyebabkan sindrom Zpseudotumor 2erebriZ.
S1AT
Sindrom ini
termasuk sakit kepala# penglihatan kabur dan kekeliruan. .a dikaitkan dengan peningkatan tekanan
intraserebral.
S1JT
ki*at Kekuran!an Vita-in A
$ekurangan vitamin pada tubuh akan membuat banyaknya timbul gejala penyakit. (iri kita butuh
asupan vitamin setiap hari sehingga jangan sampai makan makanan yang tidak banyak gi%i menjadi
kebiasaan. =anda"tanda kekurangan vitamin A pada tubuh sangatlah banyak. +al paling sering
ditemui pada orang yang kekurangan vitamin A adalah dideritanya penyakit mata atau kelainan pada
mata. 7isalnya saja#rabun senja# katarak# dan daya pandang menurun. Apakah hanya mengenai
organ mata sajab
=ernyata kekurangan vitamin A tidak hanya berakibat pada organ mata. 7emang se2ara umum#
orang akan mengatakan dan menduga penyakit mata karena kekurangan vitamin A. &adahal
masalah tubuh lain juga bisa timbul dari kekurangan vitamin A. Sebelumnya Anda harus tahu lebih
dulu penyakit akibat kekurangan atau de3isiensi vitamin A. &enyebab utama de3isiensi vitamin A
adalah karena kurangnya konsumsi vitamin ini. =api dapat pula disebut kekurangan disebabkan oleh
gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh# kebutuhan yang meningkat# atau
karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. (e3isiensi 2adangan dapat terjadi pada
penderita $4&# penyakit hati# al3a dan beta lipoproteinemia# atau gangguan absorpsi karena
kekurangan asam empedu.
Tan2a"tan2a Ke(0rangan itamin A
&ernah dengar berat bayi lahir rendahb &asti pernah kan. 0ah# berat bayi lahir rendah yang terjadi
dapat memun2ulkan adanya kekurangan vitamin A. $arena bayi dengan berat rendah# dimana berat
badan bayi kurang dari -#/ $g lebih mudah teran2am kekurangan vitamin A. &ada perkembangan
umurnya jika sang bayi tidak segera ditangani mendapatkan asupan vitamin A# penyakit seperti
rabun senja# xerosis kornea akan dideritanya.
&enyakit lain seperti penyakit paru"paru autoimun dan .S&A ).n3eksi Saluran &erna3asan Akut,.
&enyakit paru ini akibat kurangnya berbagai vitamin termasuk vitamin A. 6iasanya penyakit
autonium pada paru"paru ini menyerang orang dewasa yang punya kebiasaan merokok. 0amun
dapat juga menyerang bayi jika kekurangan asupan vitamin A. $arena menurut tabel de3isiensi
vitamin# bahwa vitamin A yang memberi pengaruh lebih besar terhadap sel = pada tubuh. Sel =
inilah yang berpengaruh pada imunitas tubuh.
Pen1a(it A(i*at Ke(0rangan itamin A B0(an Han1a Pa2a Mata 2an Par0"9ar0
Apa benar kekurangan vitamin A ini dapat berdampak pada selain organ mata dan paru"paru yang
telah dibahas diatasb Anda bisa memba2anya di artikel ini sebagai tambahan wawasan Anda.
7emang benar kekurangan vitamin A bisa berdampak pada berbagai ma2am penyakit. Seperti usus
dan saluran kemih dan otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu penyakit yang menyerang kulit
seperti kanker kulit# kulit kasar# kulit pe2ah"pe2ah dan juga 2ampak juga akibat dari kekurangan
vitamin A.
&ada penyakit yang menyerang usus dan saluran kemih# dimana vitamin A sangat berpengaruh
dalam menjaga dinding"dinding usus agar tetap dapat bekerja optimal sebagaimana 3ungsinya.
Anda juga tahu bahwa usus menyerap berbagai ma2am nutrisi pada makanan dan juga air. Cika
dinding usus saja terganggu akibatnya asupan vitamin A ini akan berkurang dan mempengaruhi
penyerapan air dan nutrisi pun terganggu. Akibatnya terjadi in3eksi saluran kemih karena kurangnya
penyerapan air yang optimal setiap harinya. Sehingga penyakit pada usus harus segera diobati agar
asupan vitamin A dapat terjaga serta tidak mengundang penyakit lainnya yang berkaitan dengan
kekurangan vitamin A.
8alu kekurangan vitamin A juga menyerang pada kulitb 6enar. $ekurangan vitamin A dapat
menurunkan kemampuan sel"sel kelenjar memproduksi mukus dan akan digantikan oleh sel"sel
epitel yang bersisik dan kering. +al tersebut menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar serta luka
sukar sembuh. 7embran mukosa yang tidak dapat mengeluarkan 2airan mukus dengan sempurna
akan mudah terserang bakteri )in3eksi,. Sehingga mukus ini sangat penting menjaga kelembapan
kulit. &ada tingkat yang lebih akut# kulit bisa mengalami pe2ah"pe2ah hingga kanker kulit.
Sebenarnya kulit sendiri memiliki $emampuan retinoid dalam memengaruhi perkembangan sel
epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan sehingga dapat men2egah kanker kulit ini.
itamin A Se*agai Pem*ent0( Per(em*angan T0*06
=ubuh ternyata juga membutuhkan vitamin A loh. =erutama pada rangka tubuh. =ulang ternyata juga
membutuhkan vitamin A dalam pembentukannya. Sel epitel juga dibentuk akibat vitamin A ini. *alau
tidak se2ara langsung# karena vitamin A hanya mensintesis protein sehingga tumbuhnya sel dibantu
oleh vitamin A ini. Sehingga mengisi sel"sel pembentukan tulang dan gigi. 0amun akibat kekurangan
vitamin A ini adalah adanya juga penyakit jaringan ikat. &enyakit ini timbul akibat kolagen yang
dibentuk oleh tubuh berkurang jumlahnya. Sehingga 3ungsi dari pembentukan tulang lebih optimal.
&erlu diperhatikan juga bahwa metabolisme di dalam tubuh dan yang berkaitan dengan daya tahan
tubuh juga dipengaruhi oleh konsumsi vitamin A ini. 6anyak sekali penderita penyakit"penyakit
seperti diatas dikarenakan akumulasi konsumsi vitamin A yang sangat kurang. 6ahkan
berkepanjangan hingga harus dilakukannya pengobatan se2ara rutin berkala terhadap penderita.
(engan asupan vitamin berupa kapsul ataupun suntik dengan jumlah besar harus diberikan.
Sayangnya pemberian vitamin A berlebihan dalam waktu singkat pun menimbulkan banyak masalah
kesehatan. Seperti sulit tidur# kera2unan kronis# gejala xeropthalmia juga terjadi dalam konsumsi
vitamin A berlebih ini. Cadi kesimpulan dari penjelasan diatas bahwa anda tetap perlu
mengkonsumsi vitamin A walaupun penyakit akibat kekurangan vitamin A telah anda dapati. =idak
perlu berke2il hati karena memperbaiki konsumsi vitamin A ini sangat dapat membantu anda
mendapatkan hidup yang lebih baik.
Sumber Vitamin A (Retinol), Fungsi, Manfaat, Defisiensi
Fungsi dan Manfaat Vitamin A(Retinol) Bagi Tubuh. Makanan sumber vitamin A terbaik, serta
akibat dari kekurangan vitamin A (Defisiensi).
Vitamin A atau dikenal uga dengan nama Retinol meru!akan vitamin "ang sangat di!erlukan
tubuh. #elama ini, keban"akan dari kita han"a mengenal vitamin A sebagai vitamin "ang berfungsi
menaga kesehatan mata. $amun sebenarn"a, fungsi dari vitamin ini sangatlah ban"ak.
Retinol adalah bentuk he%an vitamin A "ang disim!an dalam hati setelah !en"era!an dan
digunakan oleh tubuh ketika dibutuhkan. Dengan menelan tertentu buah&buahan, sa"uran, bii&
biian dan su!lemen, Anda da!at memastikan asu!an vitamin A Anda ter!enuhi. Rata&rata orang
harus mengkonsumsi setidakn"a '(( mikrogram vitamin A !er hari, dan tidak lebih dari ).(((
mikrogram.
Fungsi dan Manfaat Vitamin A
Berikut ini adalah fungsi vitamin A bagi manusia selain untuk kesehatan mata*
1. Mengoptimalkan perkembangan janin
Vitamin A sangat !enting bagi ibu hamil. +arena sifatn"a mudah larut dalam air dan lemak sehingga
di!erlukan untuk kesehatan si abang ba"i. #e!erti membantu !erkembangan sel mata, organ mata,
untuk !ertumbuhan tulang, untuk kesehatan kulitn"a, dan membantu !erkembangan antung.
2. Mengambat sel kanker pa!u"ara
Berdasarkan !enelitian terbaru ilmuan asal Amerika, diungka!kan bah%a vitamin A ini da!at
menghambat !ertumbuhan kanker "ang sering men"erang %anita, "aitu kanker !a"udara. ,alau
tidak se-ara langsung, namun bentuk turunann"a beru!a asam retinoat atau retinol inilah "ang akan
menghambat !ertumbuhan aringan kanker itu sendiri.
#. Meningkatkan kekebalan tubu ($munitas)
Vitamin A "ang mengandung retinil !almitat dan retinil asetat da!at men-egah infeksi dari berbagai
ma-am organisme ke-il "ang da!at merugikan tubuh. #e!erti bakteri "ang men-oba masuk dalam
tubuh melalui !ernafasan dan makanan.
%. Mengambat proses penuaan "ini
Vitamin A ini sendiri da!at menghasilkan antioksidan "ang mana bisa menangkal radikal bebas.
Radikal bebas ini adalah udara tidak bersih "ang terhiru! oleh organ !ernafasan kita. +arena
semakin tinggi reaksi antioksidan itu sendiri maka semakin ban"ak !olusi "ang masuk ke dalam
tubuh. $amun dengan vitamin A ini, maka kerusakan akibat radikal bebas da!at di-egah untuk
mem!erlambat !roses !enuaan !ada kulit.
Ma-am&ma-am #umber Vitamin A
.. #ereal
Berasal dari agung kuning dan gandum
/. 0mbi&umbian
0mbi&umbian "ang mengandung ban"ak vitamin A adalah ubi kuning, ubi kuning kukus, ubi alar
merah, ubi rambat merah,
). Bii&biian
Dari bii&biian atau ka-ang&ka-angan adalah ka-ang er-is dan ka-ang merah
1.#a"uran
#a"uran "ang mengandung ban"ak vitamin A diantaran"a bakung, ba"am, ba"am keri!ik goreng,
bunkil daun talas, ba"am merah, daun gener, daun ambu, daun ambu mete, daun ka-ang !anangl,
serta daun hiauan lainn"a, 2andaria, ka-ang !anang, kankung, kol -ina, labu kuning, !ak so", !utri
malu, ranti muda, rum!ut laut, sa%i, semanggi, terong hintalo dan %ortel.
3. Buah&buahan
4ontohn"a adalah a!el, buah negeri, kesemek, mangga, !e!a"a, !isang, so%a serta sukun.
5. 6e%ani
#umber vitamin A 6e%ani berasal dari daging a"am, bebek, ginal domba, hati sa!i, hati a"am, sosis
hati, berbagai enis ikan (baronang, -akalang, gabus, ka%alin"a, kima, lehoma, malugis, raungan,
sarden, sunu, titang dan tongkol), telur ikan dan uga telur asin.
7. 6asil olahan
#elain vitamin A alami ada uga "ang berasal dri olahan se!erti ke!ala susu, mentega, min"ak ikan,
min"ak kela!a sa%it, te!ung ikan serta te!ung susu.
Makanan "ang mengandung vitamin A Tinggi
hati (sa!i, babi, a"am, kalkun, ikan) (53(( mg 7//8)
%ortel (9)3 ug ')8)
brokoli daun (9(( mg 9'8)
ubi alar (7(' mg 7'8)
mentega (591 mg 758)
kangkung (59. ug 758)
ba"am (15' ug 3/8)
labu (1(( mg 1.8)
-ollard hiau ())) mg )78)
+eu -heddar (/53 mg /'8)
melon melon (.5' mg .'8)
telur (.1( mg .58)
a!rikot ('5 mg ..8)
!e!a"a (33 mg 58)
mangga ()9 mg 18)
ka-ang ()9 mg 18)
brokoli (). mg )8)
susu (/9 mg )8)
+ekurangan Vitamin A (Defisiensi)
&an"a'tan"a (ekurangan Vitamin A
:ernah dengar berat ba"i lahir rendah; :asti !ernah kan. $ah, berat ba"i lahir rendah "ang teradi
da!at memun-ulkan adan"a kekurangan vitamin A. +arena ba"i dengan berat rendah, dimana berat
badan ba"i kurang dari /,3 +g lebih mudah teran-am kekurangan vitamin A. :ada !erkembangan
umurn"a ika sang ba"i tidak segera ditangani menda!atkan asu!an vitamin A, !en"akit se!erti
rabun sena, <erosis kornea akan dideritan"a.
:en"akit lain se!erti !en"akit !aru&!aru autoimun dan =#:A (=nfeksi #aluran :ernafasan Akut).
:en"akit !aru ini akibat kurangn"a berbagai vitamin termasuk vitamin A. Biasan"a !en"akit
autonium !ada !aru&!aru ini men"erang orang de%asa "ang !un"a kebiasaan merokok. $amun
da!at uga men"erang ba"i ika kekurangan asu!an vitamin A. +arena menurut tabel defisiensi
vitamin, bah%a vitamin A "ang memberi !engaruh lebih besar terhada! sel T !ada tubuh. #el T
inilah "ang ber!engaruh !ada imunitas tubuh.
)en!akit akibat kekurangan Vitamin A
> 6emeralo!ia "ang timbul karena menurunn"a kemam!uan sel basilus !ada %aktu sena
> Bintik bitot (kerusakan !ada retina)
> #eroftalmia (kornea mata mengering karena terganggun"a kelenar air mata)
> +eratomalasi (kornea mata rusak sama sekali karena berkurangn"a !roduksi min"ak meibom)
> Frinoderma (kulit kaki dan tangan bersisik karena !embentukan e!itel kulit terganggu)
> :endarahan !ada sela!ut usus, ginal, dan !aru&!aru karena rusakn"a e!itel organ
> :roses !ertumbuhan terhenti
Vitamin A de3i2ien2y
From *ikipedia# the 3ree en2y2lopedia
Vita-in A ,e7+ien+y
Classifcation and external resources
I4D589 F .+
I4D5: -'A.$
DiseasesD' #0$+-
eMe,i+ine med/-0L#
MeS$ D+#AL+-
itamin A 2e.i5ien51 is a la2k o3 vitamin A in humans. .t is 2ommon in poorer 2ountries but rarely seen in more
developed 2ountries. 0ight blindnessis one o3 the 3irst signs o3 vitamin A
de3i2ien2y. Gerophthalmia# keratomala2ia# and 2omplete blindness 2an also o22ur sin2e Vitamin A has a major
role in phototransdu2tion. Approximately -/!#!!! to /!!#!!! malnourished 2hildren in the developing world go
blind ea2h year 3rom a de3i2ien2y o3 vitamin A# approximately hal3 o3 whom die within a year o3 be2oming blind.
=he ?nited 0ations Spe2ial Session on @hildren in -!!- set the elimination o3 vitamin A de3i2ien2y by -!1!.
=he prevalen2e o3 night blindness due to vitamin A de3i2ien2y is also high among pregnant women in many
developing 2ountries. Vitamin A de3i2ien2y also 2ontributes to maternal mortality and other poor out2omes
in pregnan2y and la2tation.
S1TS-TS1TS:T
Vitamin A de3i2ien2y also diminishes the ability to 3ight in3e2tions. .n 2ountries where 2hildren are
not immuni%ed# in3e2tious disease like measleshave higher 3atality rates. As elu2idated by (r. Al3red Sommer#
even mild# sub2lini2al de3i2ien2y 2an also be a problem# as it may in2rease 2hildrencs risk o3 developing
respiratory and diarrheal in3e2tions# de2rease growth rate# slow bone development# and de2rease likelihood o3
survival 3rom serious illness.
Vitamin A de3i2ien2y is estimated to a33e2t approximately one third o3 2hildren under the age o3 3ive around the
world.
S/T
.t is estimated to 2laim the lives o3 AJ!#!!! 2hildren under 3ive annually.
SAT
Approximately -/!#!!!"
/!!#!!! 2hildren in developing 2ountries be2ome blind ea2h year owing to vitamin A de3i2ien2y# with the highest
prevalen2e in Southeast Asia and A3ri2a. A22ording to the *orld +ealth 'rgani%ation )*+',# vitamin A
de3i2ien2y is under 2ontrol in the ?nited States# but in developing 2ountries vitamin A de3i2ien2y is a signi3i2ant
2on2ern.
C)ntent/
ShideT
1 Signs and symptoms
- @auses
1 5ates o3 in3e2tion
: =reatment
/ 9lobal .nitiatives
A 4pidemiology
J See also
5e3eren2es
9 Further reading
1! 4xternal links
Sign/ an2 /1m9t)m/:e2it<
7ost 2ommon 2ause o3 blindness in developing 2ountries is vitamin A de3i2ien2y )VA(,. =he *orld +ealth
'rgani%ation )*+', estimates 11. million 2hildren to have some degree o3 visual loss related to VA(.
SJT
0ight
blindness and its worsened 2ondition# xerophthalmia# are markers o3 VA(# as VA( 2an also lead to impaired
immune 3un2tion# 2an2er# and birth de3e2ts. @olle2tions o3 keratin in the 2onjun2tiva# known as Z6itotcs Spots#Z
are also seen.
0ight blindness is the di33i2ulty 3or the eyes to adjust to dim light. A33e2ted individuals are unable to distinguish
images in low levels o3 illumination. &eople with night blindness have poor vision in the darkness# but see
normally when ade\uate light is present.
VA( a33e2ts vision by inhibiting the produ2tion o3 rhodopsin# the eye pigment responsible 3or sensing low light
situations. 5hodopsin is 3ound in the retina and is 2omposed o3 retinal )an a2tive 3orm o3 vitamin A, and opsin )a
protein,. 6e2ause the body 2annot 2reate retinal in su33i2ient amounts# a diet low in vitamin A will lead to a
de2reased amount o3 rhodopsin in the eye# as there is inade\uate retinal to bind with opsin. 0ight blindness
results.
0ight blindness 2aused by VA( has been asso2iated with the loss o3 goblet 2ells in the 2onjun2tiva# a
membrane 2overing the outer sur3a2e o3 the eye. 9oblet 2ells are responsible 3or se2retion o3 mu2us# and their
absen2e results in xerophthalmia# a 2ondition where the eyes 3ail to produ2e tears. (ead epithelial and
mi2robial 2ells a22umulate on the 2onjun2tiva and 3orm debris that 2an lead to in3e2tion and possibly blindness.
ST
(e2reasing night blindness re\uires the improvement o3 vitamin A status in at risk populations. Supplements
and 3orti3i2ation o3 3ood have been shown to be e33e2tive interventions. Supplement treatment 3or night
blindness in2ludes high doses o3 vitamin A )-!!#!!! .?, in the 3orm o3 retinyl palmitate to be taken by mouth#
whi2h is administered two to 3our times a year.
S9T
.ntramus2ular inje2tions are poorly absorbed and are
ine33e2tive in delivering su33i2ient bio"available vitamin A. Forti3i2ation o3 3ood with vitamin A is 2ostly# but 2an be
done in wheat# sugar# and milk.
S1!T
+ouseholds may 2ir2umvent expensive 3orti3ied 3ood by altering dietary
habits. @onsumption o3 yellow"orange 3ruits and vegetables ri2h in 2arotenoids# spe2i3i2ally beta 2arotene#
provides pro"vitamin A pre2ursors that will prevent VA( related night blindness.
Ca0/e/:e2it<
&revalen2e o3 vitamin A de3i2ien2y. Sour2eB *+'
=he major 2ause is roughage whi2h in2lude 3ew animal sour2es o3 pre"3ormed vitamin A. .n addition to dietary
problems# there are other 2auses o3 vitamin A de3i2ien2y. .ron de3i2ien2y 2an a33e2t vitamin A uptake. 4x2ess
al2ohol 2onsumption 2an deplete vitamin A# and a stressed liver may be more sus2eptible to vitamin A toxi2ity.
&eople who 2onsume large amounts o3 al2ohol should seek medi2al advi2e be3ore taking vitamin A
supplements. .n general# people should also seek medi2al advi2e be3ore taking vitamin A supplements i3 they
have any 2ondition asso2iated with 3at malabsorption su2h as pan2reatitis# 2ysti2 3ibrosis#tropi2al sprue d biliary
obstru2tion.
Rate/ ). in.e5ti)n:e2it<
Along with poor diet there is a large amount o3 in3e2tion and disease present in many developing 2ommunities.
.n3e2tion is very draining on vitamin A reserves and this vitamin A de3i2it leaves the individual more sus2eptible
to in3e2tion )@ombs# 1991,U in2reased do2umentation o3 xerophthalmia has been seen a3ter an outbreak o3
measles and the varying stages o3 xerophthalmia be2ome a good re3eren2e point 3or the extent o3 de3i2ien2y
)with mortality in2reasing with severity o3 the eye disease,. .n a longitudinal study o3 pres2hool .ndonesian
2hildren it was 3ound that sus2eptibility to disease in2reased nine times when severe VA( was present )(ole
-!!9,.
=he reason 3or the in2reased in3e2tion rate in vitamin A de3i2ient populations is due to the ="killer 2ells whi2h
re\uire retinoids to proli3erate 2orre2tly )Athanassiades191,. 5etinoi2 a2id binds the promoter region o3
spe2i3i2 genes and so a2tivates the trans2ription pro2ess and there3ore 2ell repli2ation )6aron 191,. A vitamin
A de3i2ient diet will have a very limited surplus o3 retinol and so 2ell proli3eration and repli2ation will be
suppressed# 2ontributing to a redu2ed number o3 ="2ells and lympho2ytes. Suppression o3 these will result in a
la2k o3 immune rea2tion i3 pathogens be2ome present in the body and 2onse\uently a greater sus2eptibility to
in2ubation o3 disease.
VA( and in3e2tions aggravate ea2h other and there3ore with in3e2tion the vitamin A levels are depleted whi2h in
turn redu2es intestinal absorption o3 vitamin A )*+' 19-,. Very o3ten seen with vitamin A de3i2ien2y is protein
energy malnutrition )&47,. *ith &47 the synthesis o3 retinol binding protein )56&, is de2reased# 2onse\uently
the uptake o3 retinol is redu2ed )@ombs# 1991,. =his leads to an inability to utilise any vitamin A present as the
56& is absent and so the retinol 2annot be transported to the liver maximising the VA( ).kekpea%u -!1!,.
Treatment:e2it<
=reatment o3 vitamin A de3i2ien2y 2an be undertaken with both oral and inje2table 3orms# generally as vitamin A
palmitate.
As an oral 3orm# the supplementation o3 vitamin A is e33e2tive 3or lowering the risk o3 morbidity#
espe2ially 3rom severe diarrhea# and redu2ing mortality 3rom measles and all"2ause mortality. Studies have
shown that vitamin A supplementation o3 2hildren under 3ive who are at risk o3 vitamin A de3i2ien2y 2an
redu2e allM2ause mortality by -1 per 2ent.
S11T
Some 2ountries where vitamin A de3i2ien2y is a publi2 health
problem address its elimination by in2luding vitamin A supplements available in 2apsule 3orm with 0ational
.mmuni%ation (ays )0.(s, 3or polio eradi2ation or measles. Vitamin A 2apsules 2ost about ?Se!.!-. =he
2apsules are easy to handleU they don_t need to be stored in a re3rigerator or va22ine 2arrier. *hen the
2orre2t dosage is given#vitamin A is sa3e and has no negative e33e2t on sero2onversion rates 3or 'ral &olio
Va22ine or measles va22ine. +owever# be2ause the bene3it o3 vitamin A supplements is transient# 2hildren
need them regularly every 3our to six months. Sin2e 0.(s provide only one dose per year# 0.(s"linked
vitamin A distribution must be 2omplemented by other dose programs to maintain vitamin A in 2hildren
S1-T
S11T
7aternal high supplementation bene3its both mother and breast"3ed in3antB high dose vitamin A
supplementation o3 the la2tating mother in the 3irst month postpartum 2an provide the breast"3ed in3ant with
an appropriate amount o3 vitamin A through breast milk. +owever# high"dose supplementation
o3 pregnant women should be avoided be2ause it 2an 2ausemis2arriage and birth de3e2ts.
S1:T
Food 3orti3i2ation is also use3ul 3or improving vitamin A de3i2ien2y. A variety o3 oily and dry 3orms o3 the
retinol esters# retinyl a2etates and retinyl palmitate are available 3or 3ood 3orti3i2ation o3vitamin
A. 7argarine and oil are the ideal 3ood vehi2les 3or vitamin A 3orti3i2ation. =hey prote2t vitamin
A 3rom oxidation during storage and prompt absorption o3 vitamin A. ["2arotene and retinyl a2etate
or retinyl palmitate are used as a 3orm o3 vitamin A 3or vitamin A 3orti3i2ation o3 3at"based 3oods. Forti3i2ation
o3 sugar with retinyl palmitate as a 3orm o3 vitamin A has been used extensively throughout @entral
Ameri2a. @ereal 3lours# milk powder# and li\uid milk are also used as 3ood vehi2les 3or vitamin A
3orti3i2ation.
S1/TS1AT
9eneti2 engineering is another method o3 3ood 3orti3i2ation# and this has been a2hieved
with golden ri2e#
S1JTS1T
but opposition to geneti2ally modi3ied 3oods has prevented its use as o3 Culy -!1-.
(ietary diversi3i2ation 2an also 2ontrol vitamin A de3i2ien2y. 0on"animal sour2es o3 vitamin A whi2h
2ontain pre"3ormed vitamin A a22ount 3or greater than !H o3 intake 3or most individuals in the developing
world. =he in2rease in 2onsumption o3 vitamin A"ri2h 3oods o3 animal origin in addition
to 3ruits and vegetables has bene3i2ial e33e2ts on vitamin A de3i2ien2y.
S19T
5esear2hers at the Agri2ultural
5esear2h Servi2e have been able to identi3y geneti2 se\uen2es in 2orn that are asso2iated with higher
levels o3 beta"2arotene# the pre2ursor to vitamin A. =hey 3ound that breeders 2an 2ross 2ertain variations o3
2orn to produ2e a 2rop with an 1"3old in2rease in beta"2arotene. Su2h advan2ements in nutritional plant
breeding 2ould one day aid in the illnesses related to vitamin A de3i2ien2y in developing 2ountries.
S-!T
G4)*a4 Initiative/:e2it<
9lobal e33orts to support national governments in addressing vitamin a de3i2ien2y are led by the 9lobal Allian2e
3or Vitamin A )9AVA,# whi2h is an in3ormal partnership between A-f# the @anadian .nternational (evelopment
Agen2y# +elen $eller .nternational# 7i2ronutrient .nitiative# ?0.@4F# ?SA.(# and the *orld 6ank. Coint 9AVA
a2tivity is 2oordinated by the 7i2ronutrient .nitiative.
Vitamin Angels has 2ommitted itsel3 to eradi2ating 2hildhood blindness due to Vitamin A de3i2ien2y on the
planet by the year -!-!. 'peration -!;-! was laun2hed in -!!J and will 2over 1 2ountries. =he program gives
2hildren two high dose vitamin A and anti"parasiti2 supplements )twi2e a year 3or 3our years,# whi2h provides
2hildren with enough o3 the nutrient during their most vulnerable years in order to prevent them 3rom going blind
and su33ering 3rom other li3e"threatening diseases 2aused by Vitamin A (e3i2ien2y.
S-1T
About J/ per 2ent o3 the vitamin A re\uired 3or supplementation a2tivity by developing 2ountries is supplied by
the 7i2ronutrient .nitiative with support 3rom the @anadian .nternational (evelopment Agen2y.
S--T
An estimated 1.-/ million deaths due to vitamin A de3i2ien2y have been averted in :! 2ountries sin2e 199.
S-1T
.n -!! it was estimated that an annual investment o3 ?SeA! million in vitamin A and %in2 supplementation
2ombined would yield bene3its o3 more than ?Se1 billion per year# with every dollar spent generating bene3its o3
more than ?Se1J.
S-:T
=hese 2ombined interventions were ranked by the @openhagen @onsensus -!! as the
world_s best development investment.
S-:T
V.=A7.0 A (4F.@.40@E
B1 !enni.er Brett% N.D.
C)mment/
Vitamin A de3i2ien2y is 2ommon in the ?nited States among low"in2ome groups. @hildren are
espe2ially vulnerable be2ause they are still growing rapidly. &eople who eat very"low"3at diets and
who limit their 2onsumption o3 liver# dairy 3oods and dark green vegetables# and those who
experien2e 3at malabsorption 3rom 2onditions like 2elia2 disease or in3e2tious hepatitis 2an also
be2ome de3i2ient in vitamin A. A %in2 de3i2ien2y 2an also trigger a vitamin A de3i2ien2y by making it
di33i2ult to use the bodycs own stores o3 the vitamin.
An early warning sign o3 vitamin A de3i2ien2y is the inability to see well in the dark# a 2ondition
2alled night blindness. .3 the de3i2ien2y is not 2orre2ted# the outer layers o3 the eyes be2ome dry#
thi2kened# and 2loudy# eventually leading to blindness i3 le3t untreated.
Vitamin A de3i2ien2y also 2auses dry and rough skin# making it take on a kind o3 Zgoose 3leshZ
appearan2e. .n addition# one 2an be2ome more sus2eptible to in3e2tious diseases. =hatcs be2ause a
la2k o3 vitamin A damages the lining o3 the gastrointestinal and respiratory tra2ts# so they 2anct a2t as
e33e2tive barriers against ba2teria. .n3e2tions o3 the vagina and the urinary tra2t are also more likely.
=reatment 3or 2hildren with xerophthalmia starts with large doses o3 vitamin A# de2reasing to smaller
amounts a3ter a 3ew days. 6lindness 2an be averted i3 treatment is started be3ore too mu2h eye
damage has o22urred.
(iseases su2h as obstru2tive jaundi2e or 2ysti2 3ibrosis 2ause poor absorption o3 dietary 3at and the
3at"soluble vitamins. So even i3 people with these diseases 2onsume ade\uate vitamin A# they may
still develop a de3i2ien2y be2ause o3 poor absorption. =o over2ome this obsta2le# patients 2an take
large amounts o3 a water"soluble 3orm o3 vitamin A.
A disease a22ompanied by prolonged 3ever# su2h as in3e2tious hepatitis or rheumati2 3ever# 2an
rapidly deplete the livercs reserves o3 vitamin A. As part o3 the treatment# a do2tor may pres2ribe this
vitamin in amounts greater than the 5(A to prevent de3i2ien2y. fin2 is needed to transport vitamin A#
so %in2 may also be re2ommended at low levels.
Dietar1 Re=0irement/
=he 5e2ommended (ietary Allowan2e )5(A, 3or vitamin A is 9!! retinol e\uivalents )54, 3or men
and J!! 54 3or women. 5etinol e\uivalents are the pre3erred measure 3or vitamin A# be2ause this
method takes into a22ount both 3orms o3 the vitamin "" retinol and 2arotenoids. 'ne 54 is e\ual to
1.11 international units ).?, o3 retinol or 1! .? o3 beta"2arotene or 1- .? o3 mixed 2arotenes.
Assuming you get the vitamin 3rom both sour2es# the 5(As are e\uivalent to about /#!!! .? 3or men
and :#!!! .? 3or women.
.tcs not ne2essary to obtain the 5(A amount 3or vitamin A ea2h day. 6e2ause vitamin A is not soluble
in water# you do not ex2rete ex2ess amounts o3 the vitamin. =he liver stores vitamin A# and the body
2an tap into the reserves whenever dietary intake is too low. For most adults it takes months to
deplete stored amounts. As long as you have a well"balan2ed diet that in2ludes milk and yellow"
orange and green vegetables# your overall intake should be su33i2ient to provide the vitamin A your
body needs. Stri2t vegetarians# su2h as vegans# 2an obtain su33i2ient vitamin A i3 they eat a lot o3
pigmented vegetables.
.3 you 2hoose to take vitamin A supplements to get your daily re\uirements# make sure you donct
overdo it "" too mu2h vitamin A 2an be toxi2.
=his in3ormation is solely 3or in3ormational purposes. .= .S 0'= .0=40(4( =' &5'V.(4 74(.@A8
A(V.@4. 0either the 4ditors o3 @onsumer 9uide )5,# &ubli2ations .nternational# 8td.# the author nor
publisher take responsibility 3or any possible 2onse\uen2es 3rom any treatment# pro2edure#
exer2ise# dietary modi3i2ation# a2tion or appli2ation o3 medi2ation whi2h results 3rom reading or
3ollowing the in3ormation 2ontained in this in3ormation. =he publi2ation o3 this in3ormation does not
2onstitute the pra2ti2e o3 medi2ine# and this in3ormation does not repla2e the advi2e o3 your
physi2ian or other health 2are provider. 6e3ore undertaking any 2ourse o3 treatment# the reader must
seek the advi2e o3 their physi2ian or other health 2are provider.
Nutritin
?utrition home
?utrition topics
Databases
/ublications
9ollaborating centres
Begional oNces
About us
Mi+rnutrient ,e7+ien+ies
Vita-in A ,e7+ien+y
A .e0 salient .a+ts
An estimated -.+ million preschool children are vitamin A deEcient and it is likely
that in vitamin A deEcient areas a substantial proportion o* pregnant women is vitamin A
deEcient.
An estimated -.+ +++ to .++ +++ vitamin A&deEcient children become blind every
year, hal* o* them dying within #- months o* losing their sight.
The +hallen!e
Vitamin A deEciency (VAD% is the leading cause o* preventable blindness in children and
increases the risk o* disease and death *rom severe in*ections. 1n pregnant women VAD
causes night blindness and may increase the risk o* maternal mortality.
Vitamin A deEciency is a public health problem in more than hal* o* all countries, especially
in A*rica and South&Fast Asia, hitting hardest young children and pregnant women in low&
income countries.
9rucial *or maternal and child survival, supplying adeOuate vitamin A in high&risk areas can
signiEcantly reduce mortality. 9onversely, its absence causes a needlessly high risk o*
disease and death.
Ior children, lack o* vitamin A causes severe visual impairment and blindness, and
signiEcantly increases the risk o* severe illness, and even death, *rom such common
childhood in*ections as diarrhoeal disease and measles.
Ior pregnant women in high&risk areas, vitamin A deEciency occurs especially during
the last trimester when demand by both the unborn child and the mother is highest. 8he
motherPs deEciency is demonstrated by the high prevalence o* night blindness during this
period. 8he impact o* VAD on mother&to&child !1V transmission needs *urther investigation.
The respnse; plantin! the see,s< +ultivatin! the !ar,en
!"Ps goal is the worldwide elimination o* vitamin A deEciency and its tragic conseOuences,
including blindness, disease and premature death. 8o success*ully combat VAD, short&term
interventions and proper in*ant *eeding must be backed up by long&term sustainable
solutions. 8he arsenal o* nutritional Qwell&being weaponsG includes a combination o*
breast*eeding and vitamin A supplementation, coupled with enduring solutions, such as
promotion o* vitamin A&rich diets and *ood *ortiEcation.
!"/?!D
8he impact o* this single supplementation on childhood mortality is as great or greater than that o* any one
vaccine 4 and it costs only a couple o* cents a dose.
Planting the seeds
8he basis *or li*elong health begins in childhood. Vitamin A is a crucial component. Since
breast milk is a natural source o* vitamin A, promoting breast*eeding is the best way to
protect babies *rom VAD.
Ior deEcient children, the periodic supply o* high&dose vitamin A in swi*t, simple, low&cost,
high&beneEt interventions has also produced remarkable results, reducing mortality by -0,
overall and by up to .+, *or acute measles suRerers.
/lanting these QseedsG between ' months and ' years o* age can reduce overall child
mortality by a Ouarter in areas with signiEcant VAD. !owever, because breast*eeding is
time&limited and the eRect o* vitamin A supplementation capsules lasts only A&' months,
they are only initial steps towards ensuring better overall nutrition and not long&term
solutions.
9ultivating the garden, both literally and Eguratively, is the ne)t phase necessary to achieve
long&term results.
Iood *ortiEcation takes over where supplementation leaves oR. Iood *ortiEcation, *or
e)ample sugar in Duatemala, maintains vitamin A status, especially *or high&risk groups and
needy *amilies.
Ior vulnerable rural *amilies, *or instance in A*rica and South&Fast Asia, growing *ruits and
vegetables in home gardens complements dietary diversiEcation and *ortiEcation and
contributes to better li*elong health.
Partnerships for progress
1n #$$L !" and its partners 4 :?19FI, the 9anadian 1nternational Development Agency,
the :nited States Agency *or 1nternational Development and the ;icronutrient 1nitiative 4
launched the Vitamin A Dlobal 1nitiative. 1n addition, over the past *ew years, !", :?19FI
and others have provided support to countries in delivering vitamin A supplements. <inked
to sick&child visits and national poliomylitis immuni3ation days, these supplements have
averted an estimated #.-. million deaths since #$$L in A+ countries.
Synonyms: hypovitaminosis A
Vitamin A was the Erst vitamin identiEed (;c9ollum, Davis, #$#.% and hence given the
Erst letter in the alphabet. Vitamin A (retinol% is a *at&soluble vitamin, present in liver,
milk and eggs.
6eta&carotene and other provitamin carotenoids occur in green lea*y and orange/yellow
vegetables and *ruits. 8hey are converted to retinal by small intestine mucosal cells,
reduced to retinol, then esteriEed and stored in the liver (as retinyl palmitate%. Vitamin A
is trans*erred round the body as retinol bound to retinol&binding protein and prealbumin
(transthyretin%. Betinol is converted to rhodopsin (photoreceptor pigment% in the retina,
and is also used to regulate gene e)pression and guide diRerentiation in a variety o*
other tissues.
S
#
T
#ri-ary vita-in A ,e7+ien+y
8his is caused by prolonged dietary deEciency, particularly where rice is the
staple *ood (doesnUt contain carotene%.
Vitamin A deEciency occurs with protein&energy malnutrition
(marasmus orkwashiorkor% mainly because o* dietary deEciency (but vitamin A
storage and transport are also impaired%.
Save ti-e = i-prve yur #D# n #atient"+"uk
Add notes to any clinical page and create a reVective diary
Automatically track and log every page you have viewed
/rint and e)port a summary to use in your appraisal
4li+k t 7n, ut -re >
Se+n,ary vita-in A ,e7+ien+y
8his occurs where there are problems in converting carotene to vitamin A, or
reduced absorption, storage, or transport o* vitamin A.
8his occurs in coeliac disease, tropical sprue,giardiasis, cystic Ebrosis, other
pancreatic disease,cirrhosis, duodenal bypass surgery, and bile duct obstruction.
Fpidemiology
it is rare in the :2,
S
-
T
but is e)tremely common in developing countries, especially
A*rica, Asia and the estern /aciEc.
6etween #++ and #A+ million children are vitamin A deEcient7 -.+,+++&.++,+++
o* these children become blind every year and hal* o* these die within #- months o*
losing their sight.
1n pregnant women, vitamin A deEciency occurs especially in the last trimester
(demand by *etus and mother is highest%.
S
0
T
"ther risk *actors *or vitamin A deEciency include5
S
A
T
Iat malabsorption, cholestasis, inVammatory bowel disease, cystic
Ebrosis,pancreatic insuNciency or *ollowing small&bowel bypass surgery.
Vegan diet.
Alcoholism.
8oddlers and preschool children living below the poverty line.
Becent immigrants or re*ugees *rom developing countries.
/resentation
S
?
T
;ild *orms o* vitamin A deEciency may cause no symptoms. !owever, there may still be
an increased risk o* developing respiratory in*ections and gastroenteritis, and delayed
growth and bone development. 8here is also a risk o* in*ertility secondary to impaired
spermatogenesis, and an increased risk o* miscarriage. Iatigue may present as a
conseOuence o* vitamin A deEciency anaemia.
Fye and vision5 pathognomonic changes occur in the eye (usually bilateral,
although may be o* diRering degrees%5
/oor adaptation to darkness & night blindness.
2eratomalacia (thinning and ultimately ulceration o* the cornea &
colliOuative necrosis%.
9onjunctival dryness, corneal dryness, )erophthalmia.
6itotUs spots (areas o* abnormal sOuamous cell proli*eration and
keratinisation o* the conjunctiva, causing oval, triangular or irregular *oamy
patches on the white o* the eye%.
S
-
T
9orneal per*oration.
6lindness due to structural damage to the retina.
Skin and hair5
Dry skin, dry hair, pruritus.
6roken Engernails.
Iollicular hyperkeratosis secondary to blockage o* hair *ollicles, with plugs
o* keratin.
"ther less speciEc changes include5
2eratinisation o* mucous membranes.
1ncreased susceptibility to in*ection (due to impairment o* the humoral and
cell&mediated immunity%.
Skin changes (*ollicular hyperkeratosis% are also common.
1nvestigations
S
?
T
Serum retinol study is costly. Serum retinol&binding protein study is easier to
per*orm and less e)pensive.
Winc level (3inc deEciency inter*eres with production o* retinol&binding protein%.
1ron studies (iron deEciency can aRect the metabolism o* vitamin A%.
I695 anaemia and in*ection may occur.
Benal *unction tests, electrolytes and <I8s to evaluate *or nutritional and
hydration status.
1n children, >&rays o* the long bones may be use*ul to evaluate bone growth and
*or e)cessive deposition o* periosteal bone.
Dark&adaptation threshold should be tested.
DiRerential diagnosis
S
?
T
!ypothyroidism
Winc deEciency
#atient#lus
8rachoma
Dry Fyes
;anagement
8reatment *or subclinical vitamin A deEciency includes the consumption o*
vitamin A&rich *oods & *or e)ample, liver, bee*, chicken, eggs, *ortiEed milk, carrots,
mangoes, sweet potatoes and lea*y green vegetables.
S
A
T
Dood animal sources o* vitamin A include liver, egg yolks, whole milk, animal
butter and whole small Esh (with liver intact%.
Animal sources, including vitamin A in breast milk, are more bioavailable than
vegetable sources, which include carrots and other orange/yellow *ruits and
vegetables, and dark green lea*y vegetables.
S
0
T
Dru!s
Ior clinically evident vitamin A deEciency, treatment includes daily oral vitamin A
supplements5
S
A
T
9hildren aged 0 years or younger & '++ micrograms (-,+++ 1:%.
9hildren aged A&L years & $++ micrograms (0,+++ 1:%.
9hildren aged $� years & #,(++ micrograms (.,''. 1:%.
9hildren aged #A&#L years & -,L++ micrograms ($,00. 1:%.
All adults & 0,+++ micrograms (#+,+++ 1:%.
8herapeutic doses *or severe disease include '+,+++ micrograms (-++,+++
1:%, which have been shown to reduce child mortality rates by 0.&(+,.
;assive overdose o* vitamin A can cause rough skin, dry hair, an enlarged liver,
and a raised erythrocyte sedimentation rate and raised serum calcium and serum
alkaline phosphatase concentrations.
S
.
T
1n view o* evidence suggesting that high levels o* vitamin A may cause birth
de*ects, women who are (or may become% pregnant are advised neither to take
vitamin A supplements (including tablets and Esh&liver oil drops%, e)cept on medical
advice, nor to eat liver or products such as liver patX or liver sausage.
S
.
T
/rognosis
/rognosis is good i* patients are treated when the deEciency is subclinical. ;orbidity
increases once blindness has progressed. 1rreversible conditions include punctate
keratopathy, keratomalacia, and corneal per*oration.
S
A
T
Ior patients with early mild eye problems, prompt treatment can result in *ull
preservation o* sight without residual impairment (heals completely within a *ew
weeks%.
1n the developing world, because a severe degree o* vitamin A deEciency is o*ten
accompanied by severe generalised malnutrition, death is the most likely outcome.
;ortality in in*ants with severe vitamin A deEciency is up to .+,.
"nly about A+, o* patients with corneal )erophthalmia are alive one year later
(-., are totally blind, and the remainder partially blind%.
/revention
S
?
T
<iver, bee*, chicken, eggs, whole milk, *ortiEed milk, carrots, mangoes, orange
*ruits, sweet potatoes, spinach, kale, and other green vegetables are among *oods
rich in vitamin A.
Fating at least . servings o* *ruits and vegetables per day is recommended in
order to provide a comprehensive distribution o* carotenoids.
A variety o* *oods, such as break*ast cereals, pastries, breads, crackers, and
cereal grain bars, are o*ten *ortiEed with vitamin A.
/rovide *eedback
Further reading d re3eren2es
Vitamin A DeEciency, orld !ealth "rgani3ation
Sight and <i*e & 9ombating Vit A DeEciency
#. Vitamin A DeEciency, ;erck ;anual
-. Bamsay A, Sabrosa ?A, /avesio 9F7 6itotUs spots and vitamin A deEciency in a child *rom the
:2.7 6r J "phthalmol. -++# ;ar7L.(0%50(-.
0. Vitamin and mineral reOuirements in human nutrition, Second edition, orld !ealth
"rgani3ation, -++A
A. Ansstas D et al, Vitamin A DeEciency, e;edicine, Dec -+#+
.. 6ritish ?ational Iormulary7 '+th Fdition (September -+#+% 6ritish ;edical Association and
Boyal /harmaceutical Society o* Dreat 6ritain, <ondon.
6a2kground
=he word vitamin was originally derived 3rom Funkcs term Zvital amine.Z .n 191-# he was re3erring to
@hristian 4ijkmancs dis2overy o3 an amine extra2ted 3rom ri2e polishings that 2ould prevent beriberi.
Funkcs re2ognition o3 the antiberiberi 3a2tor as vital 3or li3e was indeed a22urate. 5esear2hers have sin2e
3ound that vitamins are essential organi2 2ompounds that the human body 2annot synthesi%e. Vitamins A#
(# $# and 4 are 2lassi3ied as 3at"soluble vitamins# whereas others are 2lassi3ied as water"soluble vitamins.
S1# -T
Vitamin A was the 3irst 3at"soluble vitamin to be dis2overed. 4arly observations by an2ient 4gyptians
re2ogni%ed that night blindness 2ould be treated with 2onsumption o3 liver. =wo independent resear2h
teams# 'sborne and 7endel at Eale ?niversity and 72@ollum and (avis at the ?niversity o3 *is2onsin#
simultaneously dis2overed vitamin A in 1911. Vitamin A is made up o3 a 3amily o3 2ompounds 2alled the
retinoids. =he retinoid designation resulted 3rom 3inding that vitamin A had the biologi2 a2tivity o3 retinol#
whi2h was originally isolated 3rom the retina.
=here are essentially 1 3orms o3 vitamin AB retinols# beta 2arotenes# and 2arotenoids. 5etinol# also known
as pre3ormed vitamin A# is the most a2tive 3orm and is mostly 3ound in animal sour2es o3 3ood. 6eta
2arotene# also known as provitamin A# is the plant sour2e o3 retinol 3rom whi2h mammals make two"thirds
o3 their vitamin A. @arotenoids# the largest group o3 the 1# 2ontain multiple 2onjugated double bonds and
exist in a 3ree al2ohol or in a 3atty a2yl"ester 3orm.
.n the human body# retinol is the predominant 3orm# and 11"cis "retinol is the a2tive 3orm. 5etinol"binding
protein )56&, binds vitamin A and regulates its absorption and metabolism. Vitamin A is essential 3or
vision )espe2ially dark adaptation,# immune response# bone growth# reprodu2tion# the maintenan2e o3 the
sur3a2e linings o3 the eyes# epithelial 2ell growth and repair# and the epithelial integrity o3 the respiratory#
urinary# and intestinal tra2ts. Vitamin A is also important 3or embryoni2 development and the regulation o3
adult genes. .t 3un2tions as an a2tivator o3 gene expression by retinoid alpha"re2eptor trans2ription 3a2tor
and ligand"dependent trans2ription 3a2tor.
(e3i2ien2y o3 vitamin A is 3ound among malnourished# elderly# and 2hroni2ally si2k populations in the
?nited States# but it is more prevalent in developing 2ountries. Abnormal visual adaptation to darkness#
dry skin# dry hair# broken 3ingernails# and de2reased resistan2e to in3e2tions are among the 3irst signs o3
vitamin A de3i2ien2y )VA(,.
S1T
Re5ent /t02ie/
.n a Vene%uelan study# Cimene% et al investigated the e33e2t o3 a single# oral -!!#!!! .? dose o3 vitamin A
on iron and vitamin A nutritional status# the phago2yti2 3un2tion o3 neutrophils# and the rate o3 anemia# in a
population o3 pres2hool 2hildren with a high prevalen2e o3 VA(. =he study group 2onsisted o3 ! 2hildren#
in2luding 1- 2ontrolsU no iron supplementation was provided.
.n an assessment o3 the 2hildren 1! days a3ter the administration o3 vitamin A# the authors 3ound that
those who had re2eived the supplement exhibited a signi3i2ant in2rease in 2on2entrations o3 hemoglobin
)+b,# mean 2orpus2ular +b# and serum retinol# while the rates o3 anemia and VA( among the 2hildren 3ell
3rom 1J.AH to 11.-H and 3rom -/H to 11.-H# respe2tively. .n addition# the phago2yti2 2apa2ity o3
neutrophils in2reased in the supplement group. =he authors 2on2luded that vitamin A supplementation
2ould help to de2rease the 3re\uen2y o3 VA( and anemia# as well as to in2rease the immune response# in
pres2hool 2hildren.
S:T
&athophysiology
'n2e ingested# provitamins A are released 3rom proteins in the stoma2h. =hese retinyl esters are then
hydroly%ed to retinol in the small intestine# be2ause retinol is more e33i2iently absorbed. @arotenoids are
2leaved in the intestinal mu2osa into mole2ules o3 retinaldehyde# whi2h is subse\uently redu2ed to retinol
and then esteri3ied to retinyl esters. =he retinyl esters o3 retinoid and 2arotenoid origin are transported via
mi2elles in the lymphati2 drainage o3 the intestine to the blood and then to the liver as 2omponents o3
2hylomi2rons. .n the body# /!"!H o3 vitamin A is stored in the liver# where it is bound to the 2ellular 56&.
=he remaining vitamin A is deposited into adipose tissue# the lungs# and the kidneys as retinyl esters#
most 2ommonly as retinyl palmitate.
Vitamin A 2an be mobili%ed 3rom the liver to peripheral tissue by a pro2ess o3 deesteri3i2ation o3 the retinyl
esters. .n blood# vitamin A is bound to 56&# whi2h transports it as a 2omplex with transthyretin. =he
hepati2 synthesis o3 56& is dependent on the presen2e o3 %in2 and amino a2ids to maintain its narrow
serum range o3 :!"/! m2g;d8. =hrough a re2eptor"mediated pro2ess# the retinol is taken up by the
peripheral tissues 3rom the 56&"transthyretin 2omplex.
VA( may be se2ondary to de2reased ingestion# de3e2tive absorption and altered metabolism# or
in2reased re\uirements. An adult liver 2an store up to a yearcs reserve o3 vitamin A# whereas a 2hildcs liver
may have enough stores to last only several weeks. Serum retinol 2on2entration re3le2ts an individualcs
vitamin A status. 6e2ause serum retinol is homeostati2ally 2ontrolled# its levels do not drop until the
bodycs stores are signi3i2antly limited. =he serum 2on2entration o3 retinol is a33e2ted by several 3a2tors#
in2luding 56& synthesis in the liver# in3e2tion# nutritional status# and the existing level o3 other nutrients#
su2h as %in2 and iron.
S/T
.n %in2 de3i2ien2y# impaired synthesis o3 proteins o22urs with rapid turnover )eg# 56&,. .n turn# this
impairment a33e2ts retinol transport by 56& 3rom the liver to the 2ir2ulation and to other tissues. =he
me2hanism by whi2h iron a33e2ts vitamin A metabolism has not been identi3ied# but randomi%ed# double"
blind studies have shown that vitamin A supplementation alone is not su33i2ient to improve VA( in the
presen2e o3 2oexisting iron de3i2ien2y.
=he bioavailability o3 the 2arotenoids variesU this availability depends on absorption and on their yield o3
retinol. 'nly :!"A!H o3 ingested beta 2arotene 3rom plant sour2es is absorbed by the human body#
whereas !"9!H o3 retinyl esters 3rom animal proteins are absorbed. @arotenoid absorption is a33e2ted by
dietary 3a2tors# in2luding %in2 de3i2ien2y# abetalipoproteinemia# and protein de3i2ien2y.
6e2ause vitamin A is a 3at"soluble vitamin# any 9. diseases a33e2ting the absorption o3 3ats also a33e2t
vitamin A absorption. &atients with 2ysti2 3ibrosis#sprue# pan2reati2 insu33i2ien2y# in3lammatory bowel
disorder ).6(,# or 2holestasis# as well as persons who have undergone small"bowel bypass surgery# are
at in2reased risk 3or VA(. =hese patients should be advised to 2onsume vitamin A.
'ne 3a2tor a33e2ting the metabolism o3 vitamin A is al2oholism. Al2ohol dehydrogenase 2ataly%es the
2onversion o3 retinol to retinaldehyde# whi2h is then oxidi%ed to retinoi2 a2id. =he a33inity o3 al2ohol
dehydrogenase to ethanol impedes the 2onversion o3 retinol to retinoi2 a2id.
.n2reased re\uirements o3 vitamin A most 2ommonly o22ur among si2k 2hildren. =he Ameri2an A2ademy
o3 &ediatri2s has re2ommended vitamin A supplementation 3or in3ants aged A"-: months who are
hospitali%ed with measles and 3or all hospitali%ed 2hildren older than A months. .n the 19A!s# the *orld
+ealth 'rgani%ation )*+', undertook the 3irst global survey o3 VA( with asso2iated xerophthalmia and
2ompli2ated measles.
SAT
.n 19J1# an international vitamin A board was set up to alleviate
global malnutrition.
=he *+' and the ?nited 0ations .nternational @hildrencs 4mergen2y Fund )?0.@4F, have issued joint
statements re2ommending that vitamin A be administered to all 2hildren# espe2ially those younger than -
years# who are diagnosed with measles. @oexistent VA( in young 2hildren in2reases the risk o3 death.
A Cochrane "atabase of Systematic $evie&s arti2le 2on2luded that daily treatment with -!!#!!! .? o3
vitamin A 3or at least - days redu2es mortality rates.
SJ# T
A more re2ent Cochrane "atabase of Systematic $evie&s arti2le# in2luding :1 randomi%ed trials
representing -1/#A11 2hildren# provides strong support 3or the importan2e o3 vitamin A supplementation in
preventing 2hildhood mortality.
S9T
®nant women do not re\uire in2reased vitamin A supplementation. .n 3a2t# the =eratology So2iety
advo2ates that women be in3ormed o3 the possible risk o3 2ranial neural 2rest de3e2ts and other
mal3ormations resulting 3rom ex2essive use o3 vitamin A shortly be3ore or during pregnan2y.
S1!T
=he
re2ommended daily allowan2e )5(A, o3 !! m2g 3or all adult 3emales is also appropriate 3or pregnant
women# be2ause their stores o3 vitamin A meet the 3etal a22retion rate. =he re\uirements 3or la2tating
women have been debated# but the 2urrent 5(A is 11!! m2g in the 3irst A months and 1-!! m2g in the
se2ond A months.
=he 5(As o3 vitamin A 3or various age groups are as 3ollowsB
.n3ants aged 1 year or younger " 1J/ m2g
@hildren aged 1"1 years " :!! m2g
@hildren aged :"A years " /!! m2g
@hildren aged J"1! years " J!! m2g
All males older than 1! years " 1!!! m2g
All 3emales older than 1! years " !! m2g
4pidemiology
#re=0en51
Unite2 State/
Statisti2s 3rom the ?S @enters 3or (isease @ontrol and &revention# based on a 19"1991 survey#
showed that age"spe2i3i2 intakes o3 2arotenes were higher among males than 3emales during that period
and were higher among adults than 2hildren.
S11T
Signi3i2ant di33eren2es in intake existed among di33erent
ethni2 groups.
Internati)na4
@lini2al and sub2lini2al VA( are problems in at least J/ 2ountries.
S1-T
.n 199:# the *+' 2lassi3ied 2ountries
as having 2lini2al or sub2lini2al# severe# moderate# or mild VA(. @lini2al VA( )in whi2h 2hildren
demonstrate ophthalmi2 signs and symptoms# in2luding blindness, o22urs mainly in 2ountries in
Southeast Asia and sub"Saharan A3ri2a.
SAT
Severe VA( is also 3ound in persons in re3ugee settlements and
in displa2ed populations.
S11# 1:# 1/T
M)rta4it1/M)r*i2it1
?nited States " VA( is un2ommon in the general population# but subgroups o3 patients su33ering
3rom 3at malabsorption# 2holestasis# or .6( or who have undergone small"bowel bypass may have
sub2lini2al de3i2ien2y with dark"adaptation abnormalities in the range o3 A!H. Vegans# persons with
al2oholism# toddlers and pres2hool 2hildren living below the poverty line# and re2ent immigrants or
re3ugees 3rom developing 2ountries all have in2reased risk o3 VA( se2ondary to de2reased ingestion.
(eveloping 2ountries " An estimated -/! million 2hildren are at risk 3or vitamin de3i2ien2y
syndromes. =he most widely a33e2ted group in2ludes up to 1! million malnourished 2hildren# who develop
xerophthalmia and have an in2reased risk o3 2ompli2ations and death 3rom measles. 4a2h year# -/!#!!!"
/!!#!!! 2hildren be2ome blind be2ause o3 VA(. .mproving the vitamin A status o3 2hildren with
de3i2ien2ies )aged A"/9 mo, 2an redu2e measles and diarrhea mortality rates by /!H and 11H#
respe2tively# and 2an de2rease risk rates 3rom all 2auses o3 mortality by -1H.
&revious
itamin A De.i5ien51 S1m9t)m/% Ca0/e/ an2
Treatment
(e2ember # -!1-
&osted by (r. &adam &ande
8ow levels or la2k o3 Vitamin A in a human body 2auses Vitamin A de3i2ien2y and it is the number
one 2ause o3 what is known as preventable blindness in 2hildren and severe visual impairment.
Vitamin A de3i2ien2y also in2reases the risk o3 death in in3ants.
.t is known to 2ause night blindness in pregnant women and es2alates the 2han2es o3 maternal
mortality. .t is usually the third trimester when the nutritional demands o3 both the mother and the
unborn 2hild be2ome the highest. (uring this time i3 the body is su33ering 3rom Vitamin A de3i2ien2y
then the mother 2an be at severe risk o3 night blindness.Vitamin A# there3ore# is ne2essary 3or the
body mainly to maintain normal visual 3un2tion.
+owever it has be2ome evident that Vitamin A de3i2ien2y 2an also lead to the body_s growing inability
to 3ight against in3e2tions. =hat will eventually result in many other illnesses and diseases. @hildren
who su33er 3rom it 2an even die 3rom measles# extreme diarrhea or respiratory in3e2tion. 4ven a slight
de3i2ien2y 2an a33e2t them in the development o3 bones and their overall growth.
T6e Stati/ti5/ ). itamin A De.i5ien51
Vitamin A de3i2ien2y is mostly registered in the developing 2ountries and is rare in most o3 the
developed ones. As it is# vitamin A de3i2ien2y has been diagnosed in almost hal3 o3 all 2ountries on
the earth with most o3 them lo2ated in South Asia# South"4ast Asia and A3ri2a. For some reason
Vitamin A de3i2ien2y mainly a33e2ts 2hildren o3 small ages and pregnant women.
.t is obvious# that Vitamin A de3i2ien2y has dire impli2ations# there3ore a study has very re2ently been
2arried out by the *orld +ealth 'rgani%ation to 2al2ulate the approximate number o3 2hildren in
these regions who su33er 3rom it.
=he survey shows that around -/! million pres2hool kids already su33er 3rom this health problem and
it leads to a rising 2on2ern that pla2es 3rom where these numbers have been taken# might be
inhabited by a large number o3 vitamin A de3i2ient pregnant women.
=he survey also shows that every year a drasti2 number o3 -/!#!!! > /!!#!!! 2hildren be2ome
vi2tims o3 vitamin A de3i2ien2y. +al3 o3 these kids then die within a year o3 losing their sight. =he
number o3 2hildren who su33er 3rom it every year and are under the age o3 3ive is AJ!#!!!.
.n order to understand the impli2ations# 2auses and treatment o3 Vitamin A de3i2ien2y 2ompletely#
let_s go through them step by step in this arti2le.
Symptoms o3 Vitamin A (e3i2ien2y
.mage @redit B httpB;;wa2ky/.2om;2orneal"per3oration"3ormation"o3"3alse"2ornea.html
=here are many symptoms o3 Vitamin A de3i2ien2y through whi2h one 2an dete2t low levels o3
Vitamin A in the body. =hese symptoms are as 3ollows#
5edu2ed vision in the night or dim lightU whi2h means that they will not be able to distinguish
outlines o3 images in redu2ed illumination. =hey might however still go on to see normally during
day light hours until the night blindness turns into some other severe 3orm.
(ry eyes whi2h 2ould also lead to xeropthalmiaU this is a severe 3orm o3 night blindness in
whi2h the outer membrane o3 the eye# known as 2onjun2tiva loses its goblet 2ells. =hese 2ells
per3orm to release mu2us in the eye# to keep it lubri2ated. =he loss o3 goblet 2ells results in this
2ondition > xeropthalmia in whi2h the eye 2an no longer produ2e tears. =hese dead or lost 2ells
2an even a22umulate on the outer layer o3 the eye resembling a 3orm o3 debris. =his debris 2an
easily lead to blindness or any other in3e2tion.
4ye in3lammation 2an also result 3rom Vitamin A de3i2ien2y. 6e2ause o3 the in3lammation# the
eyelids and surrounding tissues along with eyes 2an get a33e2ted. =his may in2lude 2orneal
in3lammation as well.
=he 2hild or adult may experien2e sus2eptibility towards respiratory in3e2tion and urinary
in3e2tions.
9rowth 2an be halted in 2hildren due to vitamin A de3i2ien2y.
Skin might also show signs o3 Vitamin A de3i2ien2y. For example it may get rough and;or dry.
@auses o3 Vitamin A (e3i2ien2y
=he best way to eradi2ate a problem is to dis2over what is 2ausing it. Vitamin A de3i2ien2y# as is
apparent 3rom above"state in3ormation 2an lead to some serious health issues. .t is important that
everyone and espe2ially pregnant mothers know about this as their vitamin A de3i2ien2y a33e2ts two
people. Following is a list o3 some dire2t and indire2t 2auses o3 Vitamin A de3i2ien2y.
'3 2ourse the biggest reason behind Vitamin A de3i2ien2y is malnutrition. &eople who have a
low intake o3 animal 3oods usually are at a risk o3 this de3i2ien2y. Animal 3ood produ2ts and some
vegetables are a ri2h sour2e o3 Vitamin A.
6reast milk 2ontains good amount o3 Vitamin A 3or newborns. =he mothers who don_t breast
3eed their 2hildren put them at a risk o3 developing Vitamin A de3i2ien2y.
.3 a pregnant or la2tating mother is Vitamin A de3i2ient then the newborn baby is very likely
going to be vitamin A de3i2ient as well.
7al"absorption o3 vitamin A by the body 2an also lead to its de3i2ien2y. .t 2an be due to
sprue# 2elia2 disease# obstru2tive jaundi2e# 2irrhosis# giardiasis# 2ysti2 3ibrosis or an over use o3
mineral oil as laxative.
'ver ex2retion o3 urine is also known to 2ause Vitamin A de3i2ien2y. 7assive ex2retion 2an
be 2aused by tuber2ulosis# ?=.# 2an2er# pneumonia and nephritis.
8a2k o3 storage ability o3 Vitamin A by the body resulting 3rom hepati2 disease also 2auses
vitamin A de3i2ien2y.
=reatment o3 Vitamin A (e3i2ien2y
Vitamin A de3i2ien2y 2an be treated i3 the state has not worsened 3or whi2h early diagnosis matters a
lot.
A diet whi2h is ri2h in Vitamin A is usually the treatment and the best prevention method o3
vitamin A de3i2ien2y. 8iver# kidney# milk# 2heese# 2ream and butter are ri2h sour2es o3 Vitamin A.
Vitamin A 2an also be absorbed in the body through @arotene whi2h is 3ound in vegetables
whi2h have dark green vegetables. Vitamin A is also said to be present in 3ruits and vegetables
that are yellow and orange in 2olor.
Food 3orti3i2ation also helps improve 3ood \uality. A lot o3 3ood stu33 is 3orti3ied with Vitamin A
to 2ountera2t the vitamin A de3i2ien2y. 6oth dry and oily 3orms o3 retinol a2etates# retinylpalmitate
and retinal esters 2an be added to 3orti3y the produ2t with Vitamin A. =hey are usually added to
2ooking oil and margarine.
'ther than the oil and margarine# Vitamin A is also added to sugar# 2ereals and milk;milk powder. .3
vitamin A de3i2ien2y is dete2ted then it is imperative that one should start taking 3ood produ2ts that
are naturally ri2h in Vitamin A and those that have been 3orti3ied with it.
Vitamin A 2an also be taken through medi2ation in oral and inje2table 3orms. 'rally they 2an
be taken as supplements a3ter meals or with meals. &eople who are su33ering 3rom intense
vitamin A de3i2ien2y 2an be given vitamin A solution ..7. or a\ueous ..V. supplement.
A good physi2ian will re2ommend what treatment is best at di33erent stages o3 vitamin A de3i2ien2y
and 3or di33erent age groups. =his arti2le will help you identi3y i3 you or someone in your 3amily is
su33ering 3rom vitamin A de3i2ien2y. .3 it is true or i3 it is suspe2ted then it should be reported to the
do2tor immediately.
*ntr'du0ti'n
See Pui0kHa0ts f'r eas(-t'-read fa0ts ab'ut /itamin A.
/itamin A is the name 'f a gr'up 'f fat-s'luble retin'ids, in0luding retin'l, retinal, retin'i0 a0id, and
retin(l esters Q+-IR. /itamin A is inv'lved in immune fun0ti'n, visi'n, repr'du0ti'n, and 0ellular
0'mmuni0ati'n Q+,.,5R. /itamin A is 0riti0al f'r visi'n as an essential 0'mp'nent 'f rh'd'psin, a
pr'tein that abs'rbs light in the retinal re0ept'rs, and be0ause it supp'rts the n'rmal differentiati'n
and fun0ti'ning 'f the 0'njun0tival membranes and 0'rnea Q2-.R. /itamin A als' supp'rts 0ell gr'&th
and differentiati'n, pla(ing a 0riti0al r'le in the n'rmal f'rmati'n and maintenan0e 'f the heart, lungs,
kidne(s, and 'ther 'rgans Q2R.
T&' f'rms 'f vitamin A are available in the human diet6 pref'rmed vitamin A "retin'l and its esterified
f'rm, retin(l ester% and pr'vitamin A 0ar'ten'ids Q+-5R. 2ref'rmed vitamin A is f'und in f''ds fr'm
animal s'ur0es, in0luding dair( pr'du0ts, fish, and meat "espe0iall( liver%. )( far the m'st imp'rtant
pr'vitamin A 0ar'ten'id is beta-0ar'tene7 'ther pr'vitamin A 0ar'ten'ids are alpha-0ar'tene and
beta-0r(pt'3anthin. The b'd( 0'nverts these plant pigments int' vitamin A. )'th pr'vitamin A and
pref'rmed vitamin A must be metab'li1ed intra0ellularl( t' retinal and retin'i0 a0id, the a0tive f'rms
'f vitamin A, t' supp'rt the vitamin5s imp'rtant bi'l'gi0al fun0ti'ns Q2,IR. ther 0ar'ten'ids f'und in
f''d, su0h as l(0'pene, lutein, and 1ea3anthin, are n't 0'nverted int' vitamin A.
The vari'us f'rms 'f vitamin A are s'lubili1ed int' mi0elles in the intestinal lumen and abs'rbed b(
du'denal mu0'sal 0ells Q5R. )'th retin(l esters and pr'vitamin A 0ar'ten'ids are 0'nverted t' retin'l,
&hi0h is '3idi1ed t' retinal and then t' retin'i0 a0id Q2R. M'st 'f the b'd(5s vitamin A is st'red in the
liver in the f'rm 'f retin(l esters.
Betin'l and 0ar'ten'id levels are t(pi0all( measured in plasma, and plasma retin'l levels are useful f'r
assessing vitamin A inade8ua0(. $'&ever, their value f'r assessing marginal vitamin A status is limited
be0ause the( d' n't de0line until vitamin A levels in the liver are alm'st depleted QIR. ?iver vitamin A
reserves 0an be measured indire0tl( thr'ugh the relative d'se-resp'nse test, in &hi0h plasma retin'l
levels are measured bef're and after the administrati'n 'f a small am'unt 'f vitamin A Q5R. A plasma
retin'l level in0rease 'f at least 20G indi0ates an inade8uate vitamin A level QI,5,:R. H'r 0lini0al
pra0ti0e purp'ses, plasma retin'l levels al'ne are suffi0ient f'r d'0umenting signifi0ant defi0ien0(.
A plasma retin'l 0'n0entrati'n l'&er than 0.;0 mi0r'm'lesO? "'r 20 mi0r'grams Qm0gROd?% refle0ts
vitamin A inade8ua0( in a p'pulati'n, and 0'n0entrati'ns 'f 0.;0>+.05 mi0r'm'lesO? 0'uld be
marginal in s'me pe'ple Q5R. *n s'me studies, high plasma 'r serum 0'n0entrati'ns 'f s'me
pr'vitamin A 0ar'ten'ids have been ass'0iated &ith a l'&er risk 'f vari'us health 'ut0'mes, but these
studies have n't definitivel( dem'nstrated that this relati'nship is 0ausal.
Be0'mmended *ntakes
*ntake re0'mmendati'ns f'r vitamin A and 'ther nutrients are pr'vided in the Dietar( Beferen0e
*ntakes "DB*s% devel'ped b( the H''d and 4utriti'n )'ard "H4)% at the *nstitute 'f Medi0ine 'f the
4ati'nal A0ademies "f'rmerl( 4ati'nal A0adem( 'f S0ien0es% Q5R. DB* is the general term f'r a set 'f
referen0e values used f'r planning and assessing nutrient intakes 'f health( pe'ple. These values,
&hi0h var( b( age and gender, in0lude6
Be0'mmended Dietar( All'&an0e "BDA%6 average dail( level 'f intake suffi0ient t' meet the
nutrient re8uirements 'f nearl( all ",;G>,-G% health( individuals.
Ade8uate *ntake "A*%6 established &hen eviden0e is insuffi0ient t' devel'p an BDA and is set
at a level assumed t' ensure nutriti'nal ade8ua0(.
<stimated Average Be8uirement "<AB%6 average dail( level 'f intake estimated t' meet the
re8uirements 'f 50G 'f health( individuals. *t is usuall( used t' assess the ade8ua0( 'f nutrient
intakes in p'pulati'n gr'ups but n't individuals.
T'lerable =pper *ntake ?evel "=?%6 ma3imum dail( intake unlikel( t' 0ause adverse health
effe0ts.
BDAs f'r vitamin A are given as m0g 'f retin'l a0tivit( e8uivalents "BA<% t' a00'unt f'r the different
bi'a0tivities 'f retin'l and pr'vitamin A 0ar'ten'ids "see Table +%. )e0ause the b'd( 0'nverts all
dietar( s'ur0es 'f vitamin A int' retin'l, + m0g 'f ph(si'l'gi0all( available retin'l is e8uivalent t' the
f'll'&ing am'unts fr'm dietar( s'ur0es6 + m0g 'f retin'l, +2 m0g 'f beta-0ar'tene, and 2. m0g 'f
alpha-0ar'tene 'r beta-0r(pt'3anthin. Hr'm dietar( supplements, the b'd( 0'nverts 2 m0g 'f beta-
0ar'tene t' + m0g 'f retin'l.
9urrentl(, vitamin A is listed 'n f''d and supplement labels in internati'nal units "*=s% even th'ugh
nutriti'n s0ientists rarel( use this measure. 9'nversi'n rates bet&een m0g BA< and *= are as f'll'&s
Q;R6
+ *= retin'l S 0.I m0g BA<
+ *= beta-0ar'tene fr'm dietar( supplements S 0.+5 m0g BA<
+ *= beta-0ar'tene fr'm f''d S 0.05 m0g BA<
+ *= alpha-0ar'tene 'r beta-0r(pt'3anthin S 0.025 m0g BA<
An BA< 0ann't be dire0tl( 0'nverted int' an *= &ith'ut kn'&ing the s'ur0e"s% 'f vitamin A. H'r
e3ample, the BDA 'f ,00 m0g BA< f'r ad'les0ent and adult men is e8uivalent t' I,000 *= if the f''d
'r supplement s'ur0e is pref'rmed vitamin A "retin'l%. $'&ever, this BDA is als' e8uivalent t' :,000
*= 'f beta-0ar'tene fr'm supplements, +-,000 *= 'f beta-0ar'tene fr'm f''d, 'r I:,000 *= 'f alpha-
0ar'tene 'r beta-0r(pt'3anthin fr'm f''d. S' a mi3ed diet 0'ntaining ,00 m0g BA< pr'vides bet&een
I,000 and I:,000 *= 'f vitamin A, depending 'n the f''ds 0'nsumed.
Ta)" *+ Rcommndd &itary A""o%ancs (R&As) 'or Vitamin A ,-.
A/ Ma" Fma" 0r/nancy 1actation
0>: m'nthsT .00 m0g BA< .00 m0g BA<
;>+2 m'nthsT 500 m0g BA< 500 m0g BA<
+>I (ears I00 m0g BA< I00 m0g BA<
.>- (ears .00 m0g BA< .00 m0g BA<
,>+I (ears :00 m0g BA< :00 m0g BA<
+.>+- (ears ,00 m0g BA< ;00 m0g BA< ;50 m0g BA< +,200 m0g BA<
+,>50 (ears ,00 m0g BA< ;00 m0g BA< ;;0 m0g BA< +,I00 m0g BA<
5+U (ears ,00 m0g BA< ;00 m0g BA<
T Ade8uate *ntake "A*%, e8uivalent t' the mean intake 'f vitamin A in health(, breastfed infants.
S'ur0es 'f /itamin A
Food
9'n0entrati'ns 'f pref'rmed vitamin A are highest in liver and fish 'ils Q2R. ther s'ur0es 'f
pref'rmed vitamin A are milk and eggs, &hi0h als' in0lude s'me pr'vitamin A Q2R. M'st dietar(
pr'vitamin A 0'mes fr'm leaf( green vegetables, 'range and (ell'& vegetables, t'mat' pr'du0ts,
fruits, and s'me vegetable 'ils Q2R. The t'p f''d s'ur0es 'f vitamin A in the =.S. diet in0lude dair(
pr'du0ts, liver, fish, and f'rtified 0ereals7 the t'p s'ur0es 'f pr'vitamin A in0lude 0arr'ts, br'00'li,
0antal'upe, and s8uash Q.,5R.
Table 2 suggests man( dietar( s'ur0es 'f vitamin A. The f''ds fr'm animal s'ur0es in Table 2 0'ntain
primaril( pref'rmed vitamin A, the plant-based f''ds have pr'vitamin A, and the f''ds &ith a mi3ture
'f ingredients fr'm animals and plants 0'ntain b'th pref'rmed vitamin A and pr'vitamin A.
Ta)" 2+ S"ctd Food Sourcs o' Vitamin A ,3.
Food
mc/ RA4
!r
sr$in/
IU !r
sr$in/
0rcnt
&V5
S&eet p'tat', baked in skin, + &h'le +,.0I 2-,05- 5:+
)eef liver, pan fried, I 'un0es :,5-2 22,+;5 ...
Spina0h, fr'1en, b'iled, V 0up 5;I ++,.5- 22,
9arr'ts, ra&, V 0up .5, ,,+-, +-.
2umpkin pie, 0'mmer0iall( prepared, + pie0e .-- I,;.I 2.,
9antal'upe, ra&, V 0up +I5 2,;0: 5.
2eppers, s&eet, red, ra&, V 0up ++; 2,II2 .;
Mang's, ra&, + &h'le ++2 2,2.0 .5
)la0k-e(ed peas "0'&peas%, b'iled, + 0up :: +,I05 2:
Ta)" 2+ S"ctd Food Sourcs o' Vitamin A ,3.
Food
mc/ RA4
!r
sr$in/
IU !r
sr$in/
0rcnt
&V5
Apri0'ts, dried, sulfured, +0 halves :I +,2:+ 25
)r'00'li, b'iled, V 0up :0 +,20- 2.
*0e 0ream, Hren0h vanilla, s'ft serve, + 0up 2;- +,0+. 20
9heese, ri0'tta, part skim, + 0up 2:I ,.5 +,
T'mat' jui0e, 0anned, W 0up .2 -2+ +:
$erring, Atlanti0, pi0kled, I 'un0es 2+, ;I+ +5
Bead(-t'-eat 0ereal, f'rtified &ith +0G 'f the D/ f'r vitamin A, W>+
0up "m're heavil( f'rtified 0ereals might pr'vide m're 'f the D/%
+2;>+., 500 +0
Milk, fat-free 'r skim, &ith added vitamin A and vitamin D, + 0up +., 500 +0
)aked beans, 0anned, plain 'r vegetarian, + 0up +I 2;. 5
<gg, hard b'iled, + large ;5 2:0 5
Summer s8uash, all varieties, b'iled, V 0up +0 +,+ .
Salm'n, s'0ke(e, 0''ked, I 'un0es 5, +;: .
@'gurt, plain, l'& fat, + 0up I2 ++: 2
2ista0hi' nuts, dr( r'asted, + 'un0e . ;I +
Tuna, light, 0anned in 'il, drained s'lids, I 'un0es 20 :5 +
9hi0ken, breast meat and skin, r'asted, V breast 5 +- 0
TD/ S Dail( /alue. D/s &ere devel'ped b( the =.S. H''d and Drug Administrati'n "HDA% t' help
0'nsumers 0'mpare the nutrient 0'ntents 'f pr'du0ts &ithin the 0'nte3t 'f a t'tal diet. The D/ f'r
vitamin A is 5,000 *= f'r adults and 0hildren age . and 'lder. H''ds pr'viding 20G 'r m're 'f the D/
are 0'nsidered t' be high s'ur0es 'f a nutrient. The =.S. Department 'f Agri0ulture5s
"=SDA5s% 4utrient Database #eb site Q-R lists the nutrient 0'ntent 'f man( f''ds and pr'vides a
0'mprehensive list 'f f''ds 0'ntaining vitamin A in *=s and f''ds 0'ntaining beta-0ar'tene in m0g.
Dietary supplements
/itamin A is available in multivitamins and as a stand-al'ne supplement, 'ften in the f'rm 'f retin(l
a0etate 'r retin(l palmitate Q2R. A p'rti'n 'f the vitamin A in s'me supplements is in the f'rm 'f beta-
0ar'tene and the remainder is pref'rmed vitamin A7 'thers 0'ntain 'nl( pref'rmed vitamin A 'r 'nl(
beta-0ar'tene. Supplement labels usuall( indi0ate the per0entage 'f ea0h f'rm 'f the vitamin. The
am'unts 'f vitamin A in stand-al'ne supplements range &idel( Q2R. Multivitamin supplements t(pi0all(
0'ntain 2,500>+0,000 *= vitamin A, 'ften in the f'rm 'f b'th retin'l and beta-0ar'tene.
Ab'ut 2-G>I;G 'f the general p'pulati'n uses supplements 0'ntaining vitamin A Q,R. Adults aged ;+
(ears 'r 'lder and 0hildren ('unger than , are m're likel( than members 'f 'ther age gr'ups t' take
supplements 0'ntaining vitamin A.
/itamin A *ntakes and Status
A00'rding t' an anal(sis 'f data fr'm the 200;>200- 4ati'nal $ealth and 4utriti'n <3aminati'n
Surve( "4$A4<S%, the average dail( dietar( vitamin A intake in Ameri0ans aged 2 (ears and 'lder is
:0; m0g BA< Q+0R. Adult men have slightl( higher intakes ":., m0g BA<% than adult &'men "5-0 m0g
BA<%. Alth'ugh these intakes are l'&er than the BDAs f'r individual men and &'men, these intake
levels are 0'nsidered t' be ade8uate f'r p'pulati'n gr'ups.
Data fr'm 4$A4<S ***, 0'ndu0ted in +,-->+,,., f'und that appr'3imatel( 2:G 'f the vitamin A in
BA<s 0'nsumed b( men and I.G 'f that 0'nsumed b( &'men in the =nited States 0'mes fr'm
pr'vitamin A 0ar'ten'ids, &ith the remainder 0'ming fr'm pref'rmed vitamin A, m'stl( in the f'rm 'f
retin(l esters Q5R.
The ade8ua0( 'f vitamin A intake de0reases &ith age in 0hildren Q.R. Hurtherm're, girls and Afri0an-
Ameri0an 0hildren have a higher risk 'f 0'nsuming less than t&'-thirds 'f the vitamin A BDA than
'ther 0hildren Q.R.
/itamin A Defi0ien0(
Hrank vitamin A defi0ien0( is rare in the =nited States. $'&ever, vitamin A defi0ien0( is 0'mm'n in
man( devel'ping 0'untries, 'ften be0ause residents have limited a00ess t' f''ds 0'ntaining pref'rmed
vitamin A fr'm animal-based f''d s'ur0es and the( d' n't 0'mm'nl( 0'nsume available f''ds
0'ntaining beta-0ar'tene due t' p'vert( Q2R. A00'rding t' the #'rld $ealth rgani1ati'n, +,0 milli'n
pres0h''l-aged 0hildren and +,.+ milli'n pregnant &'men ar'und the &'rld have a serum retin'l
0'n0entrati'n bel'& 0.;0 mi0r'm'lesO? Q++R. *n these 0'untries, l'& vitamin A intake is m'st str'ngl(
ass'0iated &ith health 0'nse8uen0es during peri'ds 'f high nutriti'nal demand, su0h as during
infan0(, 0hildh''d, pregnan0(, and la0tati'n.
*n devel'ping 0'untries, vitamin A defi0ien0( t(pi0all( begins during infan0(, &hen infants d' n't
re0eive ade8uate supplies 'f 0'l'strum 'r breast milk Q++R. 9hr'ni0 diarrhea als' leads t' e30essive
l'ss 'f vitamin A in ('ung 0hildren, and vitamin A defi0ien0( in0reases the risk 'f diarrhea Q5,+2R. The
m'st 0'mm'n s(mpt'm 'f vitamin A defi0ien0( in ('ung 0hildren and pregnant &'men is
3er'phthalmia. ne 'f the earl( signs 'f 3er'phthalmia is night blindness, 'r the inabilit( t' see in l'&
light 'r darkness Q2,+IR. /itamin A defi0ien0( is 'ne 'f the t'p 0auses 'f preventable blindness in
0hildren Q++R. 2e'ple &ith vitamin A defi0ien0( "and, 'ften, 3er'phthalmia &ith its 0hara0teristi0 )it't5s
sp'ts% tend t' have l'& ir'n status, &hi0h 0an lead t' anemia QI,++R. /itamin A defi0ien0( als'
in0reases the severit( and m'rtalit( risk 'f infe0ti'ns "parti0ularl( diarrhea and measles% even bef're
the 'nset 'f 3er'phthalmia Q5,++,+IR.
Jr'ups at Bisk 'f /itamin A *nade8ua0(
The f'll'&ing gr'ups are am'ng th'se m'st likel( t' have inade8uate intakes 'f vitamin A.
Premature Infants
*n devel'ped 0'untries, 0lini0al vitamin A defi0ien0( is rare in infants and '00urs 'nl( in th'se &ith
malabs'rpti'n dis'rders Q+.R. $'&ever, preterm infants d' n't have ade8uate liver st'res 'f vitamin A
at birth and their plasma 0'n0entrati'ns 'f retin'l 'ften remain l'& thr'ugh'ut the first (ear 'f life
Q+.,+5R. 2reterm infants &ith vitamin A defi0ien0( have an in0reased risk 'f e(e, 0hr'ni0 lung, and
gastr'intestinal diseases Q+.R.
Infants and Young Children in Developing Countries
*n devel'ped 0'untries, the am'unts 'f vitamin A in breast milk are suffi0ient t' meet infants5 needs
f'r the first : m'nths 'f life. )ut in &'men &ith vitamin A defi0ien0(, breast milk v'lume and vitamin
A 0'ntent are sub'ptimal and n't suffi0ient t' maintain ade8uate vitamin A st'res in infants &h' are
e30lusivel( breastfed Q+:R. The prevalen0e 'f vitamin A defi0ien0( in devel'ping 0'untries begins t'
in0rease in ('ung 0hildren just after the( st'p breastfeeding QIR. The m'st 0'mm'n and readil(
re0'gni1ed s(mpt'm 'f vitamin A defi0ien0( in infants and 0hildren is 3er'phthalmia.
Pregnant and Lactating Women in Developing Countries
2regnant &'men need e3tra vitamin A f'r fetal gr'&th and tissue maintenan0e and f'r supp'rting
their '&n metab'lism Q+;R. The #'rld $ealth rgani1ati'n estimates that ,.- milli'n pregnant &'men
ar'und the &'rld have 3er'phthalmia as a result 'f vitamin A defi0ien0( Q++R. ther effe0ts 'f vitamin
A defi0ien0( in pregnant and la0tating &'men in0lude in0reased maternal and infant m'rbidit( and
m'rtalit(, in0reased anemia risk, and sl'&er infant gr'&th and devel'pment.
People with Cystic Fibrosis
M'st pe'ple &ith 0(sti0 fibr'sis have pan0reati0 insuffi0ien0(, in0reasing their risk 'f vitamin A
defi0ien0( due t' diffi0ult( abs'rbing fat Q+-,+,R. Several 0r'ss-se0ti'nal studies f'und that +5G>.0G
'f patients &ith 0(sti0 fibr'sis have vitamin A defi0ien0( Q20R. $'&ever, impr'ved pan0reati0
repla0ement treatments, better nutriti'n, and 0al'ri0 supplements have helped m'st patients &ith
0(sti0 fibr'sis be0'me vitamin A suffi0ient Q+,R. Several studies have sh'&n that 'ral supplementati'n
0an 0'rre0t l'& serum beta-0ar'tene levels in pe'ple &ith 0(sti0 fibr'sis, but n' 0'ntr'lled studies
have e3amined the effe0ts 'f vitamin A supplementati'n 'n 0lini0al 'ut0'mes in patients &ith 0(sti0
fibr'sis Q+,-2+R.
/itamin A and $ealth
This se0ti'n f'0uses 'n three diseases and dis'rders in &hi0h vitamin A might pla( a r'le6 0an0er, age-
related ma0ular degenerati'n "AMD%, and measles.
Cancer
)e0ause 'f the r'le vitamin A pla(s in regulating 0ell gr'&th and differentiati'n, several studies have
e3amined the ass'0iati'n bet&een vitamin A and vari'us t(pes 'f 0an0er. $'&ever, the relati'nship
bet&een serum vitamin A levels 'r vitamin A supplementati'n and 0an0er risk is un0lear.
Several pr'spe0tive and retr'spe0tive 'bservati'nal studies in 0urrent and f'rmer sm'kers, as &ell as
in pe'ple &h' have never sm'ked, f'und that higher intakes 'f 0ar'ten'ids, fruits and vegetables, 'r
b'th are ass'0iated &ith a l'&er risk 'f lung 0an0er Q+,22R. $'&ever, 0lini0al trials have n't sh'&n
that supplemental beta-0ar'tene andO'r vitamin A helps prevent lung 0an0er. *n the 9ar'tene and
Betin'l <ffi0a0( Trial "9AB<T%, +-,I+. 0urrent and f'rmer sm'kers "in0luding s'me males &h' had
been '00upati'nall( e3p'sed t' asbest's% t''k dail( supplements 0'ntaining I0 mg beta-0ar'tene and
25,000 *= retin(l palmitate f'r . (ears, 'n average Q2IR. *n the Alpha-T'0'pher'l, )eta-9ar'tene
"AT)9% 9an0er 2reventi'n Stud(, 2,,+II male sm'kers t''k 50 mgOda( alpha-t'0'pher'l, 20 mgOda(
beta-0ar'tene, 50 mgOda( alpha-t'0'pher'l and 20 mgOda( beta-0ar'tene, 'r pla0eb' f'r 5>- (ears
Q2.R. *n the beta-0ar'tene 0'mp'nent 'f the 2h(si0ians5 $ealth Stud(, 22,0;+ male ph(si0ians t''k
I25 mg aspirin plus 50 mg beta-0ar'tene, 50 mg beta-0ar'tene plus aspirin pla0eb', I25 mg aspirin
plus beta-0ar'tene pla0eb', 'r b'th pla0eb's ever( 'ther da( f'r +2 (ears Q25R. *n all three 'f these
studies, taking ver( high d'ses 'f beta-0ar'tene, &ith 'r &ith'ut 25,000 *= retin(l palmitate 'r I25
mg aspirin, did n't prevent lung 0an0er. *n fa0t, b'th the 9AB<T and AT)9 studies sh'&ed a
signifi0ant in0rease in lung 0an0er risk am'ng stud( parti0ipants taking beta-0ar'tene supplements 'r
beta-0ar'tene and retin(l palmitate supplements. The 2h(si0ians5 $ealth Stud( did n't find an
in0reased lung 0an0er risk in parti0ipants taking beta-0ar'tene supplements, p'ssibl( be0ause 'nl(
++G 'f ph(si0ians in the stud( &ere 0urrent 'r f'rmer sm'kers.
The eviden0e 'n the relati'nship bet&een beta-0ar'tene and pr'state 0an0er is mi3ed. 9AB<T stud(
parti0ipants &h' t''k dail( supplements 'f beta-0ar'tene and retin(l palmitate had a I5G l'&er risk
'f n'naggressive pr'state 0an0er than men n't taking the supplements Q2:R. $'&ever, the AT)9 stud(
f'und that baseline serum beta-0ar'tene and retin'l levels and supplemental beta-0ar'tene had n'
effe0t 'n survival Q2;R. M're'ver, men in the highest 8uintile 'f baseline serum retin'l levels &ere
20G m're likel( t' devel'p pr'state 0an0er than men in the l'&est 8uintile Q2-R.
The AT)9 and 9AB<T stud( results suggest that large supplemental d'ses 'f beta-0ar'tene &ith 'r
&ith'ut retin(l palmitate have detrimental effe0ts in 0urrent 'r f'rmer sm'kers and &'rkers e3p'sed
t' asbest's. The relevan0e 'f these results t' pe'ple &h' have never sm'ked 'r t' the effe0ts 'f beta-
0ar'tene 'r retin'l fr'm f''d 'r multivitamins "&hi0h t(pi0all( have m'dest am'unts 'f beta-0ar'tene%
is n't kn'&n. M're resear0h is needed t' determine the effe0ts 'f vitamin A 'n pr'state, lung, and
'ther t(pes 'f 0an0er.
Age!elated "acular Degeneration
Age-related ma0ular degenerati'n "AMD% is a maj'r 0ause 'f signifi0ant visi'n l'ss in 'lder pe'ple.
AMD5s eti'l'g( is usuall( unkn'&n, but the 0umulative effe0t 'f '3idative stress is p'stulated t' pla( a
r'le. *f s', supplements 0'ntaining 0ar'ten'ids &ith anti'3idant fun0ti'ns, su0h as beta-0ar'tene,
lutein, and 1ea3anthin, might be useful f'r preventing 'r treating this 0'nditi'n. ?utein and
1ea3anthin, in parti0ular, a00umulate in the retina, the tissue in the e(e that is damaged b( AMD.
The Age-Belated <(e Disease Stud( "AB<DS%, a large rand'mi1ed 0lini0al trial, f'und that parti0ipants
&ith s'me degree 'f AMD redu0ed their risk 'f devel'ping advan0ed AMD b( 25G b( taking a dail(
supplement 0'ntaining beta-0ar'tene "+5 mg%, vitamin < ".00 *= dl-alpha-t'0'pher(l a0etate%,
vitamin 9 "500 mg%, 1in0 "-0 mg%, and 0'pper "2 mg% f'r 5 (ears 0'mpared t' parti0ipants taking a
pla0eb' Q2,R.
A f'll'&-up AB<DS2 stud( 0'nfirmed the value 'f this supplement in redu0ing the pr'gressi'n 'f AMD
'ver a median f'll'&-up peri'd 'f 5 (ears but f'und that adding lutein "+0 mg% and 1ea3anthin "2 mg%
'r 'mega-I fatt( a0ids t' the f'rmulati'n did n't 0'nfer an( additi'nal benefits QI0R. *mp'rtantl(, the
stud( revealed that beta-0ar'tene &as n't a re8uired ingredient7 the 'riginal AB<DS f'rmulati'n
&ith'ut beta-0ar'tene pr'vided the same pr'te0tive effe0t against devel'ping advan0ed AMD. *n a
m're detailed anal(sis 'f results, supplementati'n &ith lutein and 1ea3anthin redu0ed the risk 'f
advan0ed AMD b( 2:G in parti0ipants &ith the l'&est dietar( intakes 'f these t&' 0ar'ten'ids &h'
t''k a supplement 0'ntaining them 0'mpared t' th'se &h' did n't take a supplement &ith these
0ar'ten'ids QI0R. The risk 'f advan0ed AMD &as als' +-G l'&er in parti0ipants &h' t''k the m'dified
AB<DS supplement 0'ntaining lutein and 1ea3anthin but n't beta-0ar'tene than in parti0ipants &h'
t''k the f'rmulati'n &ith beta-0ar'tene but n't lutein 'r 1ea3anthin.
*ndividuals &h' have 'r are devel'ping AMD sh'uld talk t' their health 0are pr'vider ab'ut taking 'ne
'f the supplement f'rmulati'ns used in AB<DS.
"easles
Measles is a maj'r 0ause 'f m'rbidit( and m'rtalit( in 0hildren in devel'ping 0'untries. Ab'ut half 'f
all measles deaths happen in Afri0a, but the disease is n't limited t' l'&-in0'me 0'untries. /itamin A
defi0ien0( is a kn'&n risk fa0t'r f'r severe measles. The #'rld $ealth rgani1ati'n re0'mmends high
'ral d'ses "200,000 *=% 'f vitamin A f'r t&' da(s f'r 0hildren 'ver age + &ith measles &h' live in
areas &ith a high prevalen0e 'f vitamin A defi0ien0( QI+R.
A 9'0hrane revie& 'f eight rand'mi1ed 0'ntr'lled trials 'f treatment &ith vitamin A f'r 0hildren &ith
measles f'und that 200,000 *= 'f vitamin A 'n ea0h 'f t&' 0'nse0utive da(s redu0ed m'rtalit( fr'm
measles in 0hildren ('unger than 2 and m'rtalit( due t' pneum'nia in 0hildren QI+R. /itamin A als'
redu0ed the in0iden0e 'f 0r'up but n't pneum'nia 'r diarrhea, alth'ugh the mean durati'n 'f fever,
pneum'nia, and diarrhea &as sh'rter in 0hildren &h' re0eived vitamin A supplements. A meta-
anal(sis 'f si3 high-8ualit( rand'mi1ed 0'ntr'lled trials 'f measles treatment als' f'und that t&'
d'ses 'f +00,000 *= in infants and 200,000 *= in 'lder 0hildren signifi0antl( redu0ed measles m'rtalit(
QI2R. The vitamin A d'ses used in these studies are mu0h higher than the =?. The effe0tiveness 'f
vitamin A supplementati'n t' treat measles in 0'untries, su0h as the =nited States, &here vitamin A
intakes are usuall( ade8uate is un0ertain.
The b'd( needs vitamin A t' maintain the 0'rneas and 'ther epithelial surfa0es, s' the l'&er serum
0'n0entrati'ns 'f vitamin A ass'0iated &ith measles, espe0iall( in pe'ple &ith pr'tein-0al'rie
malnutriti'n, 0an lead t' blindness. 4'ne 'f the studies evaluated in a 9'0hrane revie& evaluated
blindness as a primar( 'ut0'me QIIR. $'&ever, a 0areful 0lini0al investigati'n 'f +I0 Afri0an 0hildren
&ith measles revealed that half 'f all 0'rneal ul0ers in these 0hildren, and nearl( all bilateral blindness,
'00urred in th'se &ith vitamin A defi0ien0( QI.R.
$ealth Bisks fr'm <30essive /itamin A
)e0ause vitamin A is fat s'luble, the b'd( st'res e30ess am'unts, primaril( in the liver, and these
levels 0an a00umulate. Alth'ugh e30ess pref'rmed vitamin A 0an have signifi0ant t'3i0it( "kn'&n as
h(pervitamin'sis A%, large am'unts 'f beta-0ar'tene and 'ther pr'vitamin A 0ar'ten'ids are n't
ass'0iated &ith maj'r adverse effe0ts QI5R. The manifestati'ns 'f h(pervitamin'sis A depend 'n the
si1e and rapidit( 'f the e30ess intake. The s(mpt'ms 'f h(pervitamin'sis A f'll'&ing sudden, massive
intakes 'f vitamin A, as &ith Ar0ti0 e3pl'rers &h' ate p'lar bear liver, are a0ute QI:R. 9hr'ni0 intakes
'f e30ess vitamin A lead t' in0reased intra0ranial pressure "pseud'tum'r 0erebri%, di11iness, nausea,
heada0hes, skin irritati'n, pain in j'ints and b'nes, 0'ma, and even death Q2,.,5R. Alth'ugh
h(pervitamin'sis A 0an be due t' e30essive dietar( intakes, the 0'nditi'n is usuall( a result 'f
0'nsuming t'' mu0h pref'rmed vitamin A fr'm supplements 'r therapeuti0 retin'ids QI,5R. #hen
pe'ple 0'nsume t'' mu0h vitamin A, their tissue levels take a l'ng time t' fall after the( dis0'ntinue
their intake, and the resulting liver damage is n't al&a(s reversible.
bservati'nal studies have suggested an ass'0iati'n bet&een high intakes 'f pref'rmed vitamin A
"m're than +,500 m0g dail(X'nl( slightl( higher than the BDA%, redu0ed b'ne mineral densit(, and
in0reased fra0ture risk Q+,.,I;R. $'&ever, the results 'f studies 'n this risk have been mi3ed, s' the
safe retin'l intake level f'r this ass'0iati'n is unkn'&n.
T'tal intakes 'f pref'rmed vitamin A that e30eed the =? and s'me s(ntheti0 retin'ids used as t'pi0al
therapies "su0h as is'tretin'in and etretinate% 0an 0ause 0'ngenital birth defe0ts Q2-.R. These birth
defe0ts 0an in0lude malf'rmati'ns 'f the e(e, skull, lungs, and heart Q.R. #'men &h' might be
pregnant sh'uld n't take high d'ses 'f vitamin A supplements Q2R.
=nlike pref'rmed vitamin A, beta-0ar'tene is n't kn'&n t' be terat'geni0 'r lead t' repr'du0tive
t'3i0it( Q+R. And even large supplemental d'ses "20>I0 mgOda(% 'f beta-0ar'tene 'r diets &ith high
levels 'f 0ar'ten'id-ri0h f''d f'r l'ng peri'ds are n't ass'0iated &ith t'3i0it(. The m'st signifi0ant
effe0t 'f l'ng-term, e30ess beta-0ar'tene is 0ar'ten'dermia, a harmless 0'nditi'n in &hi0h the skin
be0'mes (ell'&-'range Q+,22R. This 0'nditi'n 0an be reversed b( dis0'ntinuing beta-0ar'tene
ingesti'n.
Supplementati'n &ith beta-0ar'tene, &ith 'r &ith'ut retin(l palmitate, f'r 5>- (ears has been
ass'0iated &ith an in0reased risk 'f lung 0an0er and 0ardi'vas0ular disease in 0urrent and f'rmer male
and female sm'kers and in male 0urrent and f'rmer sm'kers '00upati'nall( e3p'sed t' asbest's
Q2.,I-R. *n the AT)9 stud(, beta-0ar'tene supplements "20 mg dail(% &ere als' ass'0iated &ith
in0reased m'rtalit(, mainl( due t' lung 0an0er and is0hemi0 heart disease Q2.R. The 9AB<T stud(
ended earl(, after the investigat'rs f'und that dail( beta-0ar'tene "I0 mg% and retin(l palmitate
"25,000 *=% supplements in0reased the risk 'f lung 0an0er and 0ardi'vas0ular disease m'rtalit( QI-R.
The H4) has established =?s f'r pref'rmed vitamin A that appl( t' b'th f''d and supplement intakes
Q5R. The H4) based these =?s 'n the am'unts ass'0iated &ith an in0reased risk 'f liver abn'rmalities
in men and &'men, terat'geni0 effe0ts, and a range 'f t'3i0 effe0ts in infants and 0hildren. The H4)
als' 0'nsidered levels 'f pref'rmed vitamin A ass'0iated &ith de0reased b'ne mineral densit(, but did
n't use these data as the basis f'r its =?s be0ause the eviden0e &as 0'nfli0ting. The H4) has n't
established =?s f'r beta-0ar'tene and 'ther pr'vitamin A 0ar'ten'ids Q22R. The H4) advises against
beta-0ar'tene supplements f'r the general p'pulati'n, e30ept as a pr'vitamin A s'ur0e t' prevent
vitamin A defi0ien0(.
Ta)" 6+ To"ra)" U!!r Inta7 1$"s (U1s) 'or 0r'ormd Vitamin A ,-.5
A/ Ma" Fma" 0r/nancy 1actation
0>+2 m'nths :00 m0g BA<
"2,000 *=%
:00 m0g BA<
"2,000 *=%
Ta)" 6+ To"ra)" U!!r Inta7 1$"s (U1s) 'or 0r'ormd Vitamin A ,-.5
A/ Ma" Fma" 0r/nancy 1actation
+>I (ears :00 m0g BA<
"2,000 *=%
:00 m0g BA<
"2,000 *=%
.>- (ears ,00 m0g BA<
"I,000 *=%
,00 m0g BA<
"I,000 *=%
,>+I (ears +,;00 m0g BA<
"5,::; *=%
+,;00 m0g BA<
"5,::; *=%
+.>+- (ears 2,-00 m0g BA<
",,III *=%
2,-00 m0g BA<
",,III *=%
2,-00 m0g BA<
",,III *=%
2,-00 m0g BA<
",,III *=%
+,U (ears I,000 m0g BA<
"+0,000 *=%
I,000 m0g BA<
"+0,000 *=%
I,000 m0g BA<
"+0,000 *=%
I,000 m0g BA<
"+0,000 *=%
T These =?s, e3pressed in m0g and in *=s "&here + m0g S I.II *=%, 'nl( appl( t' pr'du0ts fr'm
animal s'ur0es and supplements &h'se vitamin A 0'mes entirel( fr'm retin'l 'r ester f'rms, su0h as
retin(l palmitate. $'&ever, man( dietar( supplements "su0h as multivitamins% d' n't pr'vide all 'f
their vitamin A as retin'l 'r its ester f'rms. H'r e3ample, the vitamin A in s'me supplements 0'nsists
partl( 'r entirel( 'f beta-0ar'tene 'r 'ther pr'vitamin A 0ar'ten'ids. *n su0h 0ases, the per0entage 'f
retin'l 'r retin(l ester in the supplement sh'uld be used t' determine &hether an individual5s vitamin
A intake e30eeds the =?. H'r e3ample, a supplement labeled as 0'ntaining +0,000 *= 'f vitamin A &ith
:0G fr'm beta-0ar'tene "and theref're .0G fr'm retin'l 'r retin(l ester% pr'vides .,000 *= 'f
pref'rmed vitamin A. That am'unt is ab've the =? f'r 0hildren fr'm birth t' +I (ears but bel'& the
=? f'r ad'les0ents and adults.
*ntera0ti'ns &ith Medi0ati'ns
/itamin A 0an intera0t &ith 0ertain medi0ati'ns, and s'me medi0ati'ns 0an have an adverse effe0t 'n
vitamin A levels. A fe& e3amples are pr'vided bel'&. *ndividuals taking these and 'ther medi0ati'ns
'n a regular basis sh'uld dis0uss their vitamin A status &ith their health 0are pr'viders.
#rlistat
rlistat "AlliL, Keni0alL%, a &eight-l'ss treatment, 0an de0rease the abs'rpti'n 'f vitamin A, 'ther
fat-s'luble vitamins, and beta-0ar'tene, 0ausing l'& plasma levels in s'me patients QI,R. The
manufa0turers 'f Alli and Keni0al re0'mmend en0'uraging patients 'n 'rlistat t' take a multivitamin
supplement 0'ntaining vitamin A and beta-0ar'tene, as &ell as 'ther fat-s'luble vitamins Q.0,.+R.
!etinoids
Several s(ntheti0 retin'ids derived fr'm vitamin A are used 'rall( as pres0ripti'n medi0ines. <3amples
in0lude the ps'riasis treatment a0itretin "S'riataneL% and be3ar'tene "TargretinL%, used t' treat the
skin effe0ts 'f T-0ell l(mph'ma. Betin'ids 0an in0rease the risk 'f h(pervitamin'sis A &hen taken in
0'mbinati'n &ith vitamin A supplements QI,R.
/itamin A and $ealthful Diets
The federal g'vernment5s 20+0 Dietary $uidelines for Americans n'tes that Anutrients sh'uld 0'me
primaril( fr'm f''ds. H''ds in nutrient-dense, m'stl( inta0t f'rms 0'ntain n't 'nl( the essential
vitamins and minerals that are 'ften 0'ntained in nutrient supplements, but als' dietar( fiber and
'ther naturall( '00urring substan0es that ma( have p'sitive health effe0ts. ...Dietar(
supplements...ma( be advantage'us in spe0ifi0 situati'ns t' in0rease intake 'f a spe0ifi0 vitamin 'r
mineral.A
The Dietary $uidelines for Americans des0ribes a health( diet as 'ne that6
<mphasi1es a variet( 'f fruits, vegetables, &h'le grains, and fat-free 'r l'&-fat milk and milk
pr'du0ts.
Man( fruits, vegetables, and dair( pr'du0ts are g''d s'ur0es 'f vitamin A. S'me read(-t'-eat
breakfast 0ereals are f'rtified &ith vitamin A.
*n0ludes lean meats, p'ultr(, seaf''d, beans and peas, eggs, and nuts and seeds.
)eef liver 0'ntains high am'unts 'f vitamin A. ther s'ur0es 'f the nutrient in0lude s'me fish,
beans, and nuts.
?imits s'lid fats "saturated fats and trans fats%, 0h'lester'l, salt "s'dium%, added sugars, and
refined grains.
Sta(s &ithin ('ur 0al'rie needs.
H'r m're inf'rmati'n ab'ut building a healthful diet, refer t' the Dietar( Juidelines f'r Ameri0ans and
the =.S. Department 'f Agri0ulture5s f''d guidan0e s(stem, M(2late.
Beferen0es
+. M'hns'n <M, Bussell BM. )eta-9ar'tene. *n6 9'ates 2M, )et1 MM, )la0kman MB, et al., eds.
<n0(0l'pedia 'f Dietar( Supplements. 2nd ed. ?'nd'n and 4e& @'rk6 *nf'rma $ealth0are7 20+06++5-
20.
2. B'ss 9A. /itamin A. *n6 9'ates 2M, )et1 MM, )la0kman MB, et al., eds. <n0(0l'pedia 'f Dietar(
Supplements. 2nd ed. ?'nd'n and 4e& @'rk6 *nf'rma $ealth0are7 20+06;;--,+.
I. B'ss A. /itamin A and 9ar'ten'ids. *n6 Shils M, Shike M, B'ss A, 9aballer' ), 9'usins B, eds.
M'dern 4utriti'n in $ealth and Disease. +0th ed. )altim're, MD6 ?ippin0'tt #illiams Y #ilkins7
200:6I5+-;5.
.. S'l'm'ns 4#. /itamin A. *n6 )'&man ), Bussell B, eds. 2resent !n'&ledge in 4utriti'n. ,th
ed. #ashingt'n, D96 *nternati'nal ?ife S0ien0es *nstitute7 200:6+5;--I.
5. *nstitute 'f Medi0ine. H''d and 4utriti'n )'ard. Dietar( Beferen0e *ntakes f'r /itamin A,
/itamin !, Arseni0, )'r'n, 9hr'mium, 9'pper, *'dine, *r'n, Manganese, M'l(bdenum, 4i0kel, Sili0'n,
/anadium, and Nin0 . #ashingt'n, D96 4ati'nal A0adem( 2ress7 200+.
:. Tanumihardj' SA. /itamin A6 bi'markers 'f nutriti'n f'r devel'pment. Am M 9lin 4utr
20++7,.6:5-S-:5S. Q2ubMed abstra0tR
;. tten MM, $ell&ig M2, Me(ers ?D, eds. Dietar( Beferen0e *ntakes6 The <ssential Juide t'
4utrient Be8uirements . #ashingt'n, D96 The 4ati'nal A0ademies 2ress7 200:.
-. =.S. Department 'f Agri0ulture, Agri0ultural Besear0h Servi0e. =SDA 4ati'nal 4utrient
Database f'r Standard Beferen0e, Belease 2.. 4utrient Data ?ab'rat'r( $'me 2age, 20++.
,. )aile( B?, Jah0he MM, ?entin' 9/, D&(er MT, <ngel MS, Th'mas 2B, et al. Dietar( supplement
use in the =nited States, 200I-200:. M 4utr 20++7+.+62:+-:. Q2ubMed abstra0tR
+0. =.S. Department 'f Agri0ulture, Agri0ultural Besear0h Servi0e. #hat #e <at in Ameri0a, 200;-
200-.
++. #'rld $ealth rgani1ati'n. Jl'bal 2revalen0e 'f /itamin A Defi0ien0( in 2'pulati'ns at Bisk
+,,5>20056 #$ Jl'bal Database 'n /itamin A Defi0ien0( . Jeneva6 #'rld $ealth rgani1ati'n7
200,.
+2. Ma('-#ils'n <, *mdad A, $er1er !, @ak''b M@, )hutta NA. /itamin A supplements f'r
preventing m'rtalit(, illness, and blindness in 0hildren aged under 56 s(stemati0 revie& and meta-
anal(sis. )MM 20++7I.I6d50,.. Q2ubMed abstra0tR
+I. S'mmer A. /itamin A defi0ien0( and 0lini0al disease6 An hist'ri0al 'vervie&. M 4utr
200-7+I-6+-I5-,. Q2ubMed abstra0tR
+.. Ma0tier $, #eaver ?T. /itamin A and preterm infants6 &hat &e kn'&, &hat &e d'n5t kn'&, and
&hat &e need t' kn'&. Ar0h Dis 9hild Hetal 4e'natal <d 20057,06H+0I--. Q2ubMed abstra0tR
+5. Darl'& )A, Jraham 2M. /itamin A supplementati'n t' prevent m'rtalit( and sh'rt and l'ng-
term m'rbidit( in ver( l'& birth&eight infants. 9'0hrane Database S(st Bev 200;69D00050+.
Q2ubMed abstra0tR
+:. liveira-Meneg'11' MM, )ergamas0hi D2, Middlet'n 2, <ast 9<. /itamin A supplementati'n f'r
p'stpartum &'men. 9'0hrane Database S(st Bev 20+069D005,... Q2ubMed abstra0tR
+;. van den )r'ek 4, D'u ?, thman M, 4eils'n M2, Jates S, Julme1'glu AM. /itamin A
supplementati'n during pregnan0( f'r maternal and ne&b'rn 'ut0'mes. 9'0hrane Database S(st Bev
20+069D00-:::. Q2ubMed abstra0tR
+-. Jraham-Maar B9, S0hall M*, Stettler 4, Nemel )S, Stallings /A. <levated vitamin A intake and
serum retin'l in pread'les0ent 0hildren &ith 0(sti0 fibr'sis. Am M 9lin 4utr 200:7-.6+;.--2. Q2ubMed
abstra0tR
+,. 54eil 9, Shevill <, 9hang A). /itamin A supplementati'n f'r 0(sti0 fibr'sis. 9'0hrane
Database S(st Bev 20+069D00:;5+.pub2. Q2ubMed abstra0tR
20. )'r'&it1 D, )aker BD, Stallings /. 9'nsensus rep'rt 'n nutriti'n f'r pediatri0 patients &ith
0(sti0 fibr'sis. M 2ediatr Jastr'enter'l 4utr 20027I562.:-5,.
2+. Mi0hel S$, Ma8b''l A, $anna MD, Mas0arenhas M. 4utriti'n management 'f pediatri0 patients
&h' have 0(sti0 fibr'sis. 2ediatr 9lin 4'rth Am 200,75:6++2I-.+. Q2ubMed abstra0tR
22. *nstitute 'f Medi0ine. H''d and 4utriti'n )'ard. Dietar( Beferen0e *ntakes f'r /itamin 9,
/itamin <, Selenium, and 9ar'ten'ids . #ashingt'n, D96 4ati'nal A0adem( 2ress7 2000.
2I. menn JS, J''dman J<, Th'rn8uist MD, )almes M, 9ullen MB, Jlass A, et al. <ffe0ts 'f a
0'mbinati'n 'f beta 0ar'tene and vitamin A 'n lung 0an0er and 0ardi'vas0ular disease. 4 <ngl M Med
+,,:7II.6++50-5. Q2ubMed abstra0tR
2.. The Alpha-T'0'pher'l, )eta-9ar'tene 9an0er 2reventi'n Stud( Jr'up. The effe0t 'f vitamin <
and beta 0ar'tene 'n the in0iden0e 'f lung 0an0er and 'ther 0an0ers in male sm'kers. 4 <ngl M Med
+,,.7II06+02,-I5. Q2ubMed abstra0tR
25. $ennekens 9$, )uring M<, Mans'n M<, Stampfer M, B'sner ), 9''k 4B, et al. ?a0k 'f effe0t 'f
l'ng-term supplementati'n &ith beta 0ar'tene 'n the in0iden0e 'f malignant ne'plasms and
0ardi'vas0ular disease. The 4e& <ngland j'urnal 'f medi0ine +,,:7II.6++.5-,. Q2ubMed abstra0tR
2:. 4euh'user M?, )arnett MM, !ristal AB, Ambr's'ne 9), !ing *), Th'rn8uist M, et al. Dietar(
supplement use and pr'state 0an0er risk in the 9ar'tene and Betin'l <ffi0a0( Trial. 9an0er <pidemi'l
)i'markers 2rev 200,7+-62202-:. Q2ubMed abstra0tR
2;. #atters M?, Jail M$, #einstein SM, /irtam' M, Albanes D. Ass'0iati'ns bet&een alpha-
t'0'pher'l, beta-0ar'tene, and retin'l and pr'state 0an0er survival. 9an0er Bes 200,7:,6I-II-.+.
Q2ubMed abstra0tR
2-. M'ndul AM, #atters M?, Mannist' S, #einstein SM, Sn(der !, /irtam' M, et al. Serum retin'l
and risk 'f pr'state 0an0er. Am M <pidemi'l 20++7+;I6-+I-2+. Q2ubMed abstra0tR
2,. Age-Belated <(e Disease Stud( Besear0h Jr'up. A rand'mi1ed, pla0eb'-0'ntr'lled, 0lini0al
trial 'f high-d'se supplementati'n &ith vitamins 9 and <, beta 0ar'tene, and 1in0 f'r age-related
ma0ular degenerati'n and visi'n l'ss6 AB<DS rep'rt n'. -. Ar0h phthalm'l 200+7++,6+.+;-I:.
Q2ubMed abstra0tR
I0. The Age-Belated <(e Disease Stud( 2 "AB<DS2% Besear0h Jr'up. ?utein U 1ea3anthin and
'mega-I fatt( a0ids f'r age-related ma0ular degenerati'n6 the Age-Belated <(e Disease Stud( 2
"AB<DS2% rand'mi1ed 0lini0al trial. MAMA 20+I7I0,62005-+5. Q2ubMed abstra0tR
I+. @ang $M, Ma' M, #an 9. /itamin A f'r treating measles in 0hildren . 9'0hrane Database S(st
Bev 20++72005.
I2. Sudfeld 9B, 4avar AM, $alse( 4A. <ffe0tiveness 'f measles va00inati'n and vitamin A
treatment. *nt M <pidemi'l 20+07I, Suppl +6i.--55. Q2ubMed abstra0tR
II. )ell' S, Meremik&u MM, <jem't-4&adiar' B*, du&'le . B'utine vitamin A supplementati'n
f'r the preventi'n 'f blindness due t' measles infe0ti'n in 0hildren. 9'0hrane Database S(st Bev
20++69D00;;+,. Q2ubMed abstra0tR
I.. H'ster A, S'mmer A. 9'rneal ul0erati'n, measles, and 0hildh''d blindness in Tan1ania. )r M
phthalm'l +,-;7;+6II+-.I. Q2ubMed abstra0tR
I5. Jrune T, ?iet1 J, 2al'u A, B'ss A9, Stahl #, Tang J, et al. )eta-0ar'tene is an imp'rtant
vitamin A s'ur0e f'r humans. The M'urnal 'f 4utriti'n 20+07+.0622:-S--5S. Q2ubMed abstra0tR
I:. B'dahl !, M''re T. The vitamin A 0'ntent and t'3i0it( 'f bear and seal liver. )i'0hem M
+,.I7I;6+::--. Q2ubMed abstra0tR
I;. Biba(a-Mer0ad' MD, )lumberg M). /itamin A6 is it a risk fa0t'r f'r 'ste'p'r'sis and b'ne
fra0tureZ 4utr Bev 200;7:56.25-I-. Q2ubMed abstra0tR
I-. J''dman J<, Th'rn8uist MD, )almes M, 9ullen MB, Me(skens H?, menn JS, et al. The beta-
0ar'tene and retin'l effi0a0( trial6 in0iden0e 'f lung 0an0er and 0ardi'vas0ular disease m'rtalit( during
:-(ear f'll'&-up after st'pping D-0ar'tene and retin'l supplements. M 4atl 9an0er *nst 200.7,:6+;.I-
50. Q2ubMed abstra0tR
I,. 4atural Medi0ines 9'mprehensive Database . /itamin A. 20++.
.0. Jenente0h =SA, *n0. Keni0al 2a0kage *nsert . 20+0.
.+. Jla3'Smith!line. Alli6 2'tential f'r Misuse and Drug *ntera0ti'ns. 20++.
Dis0laimer
This fa0t sheet b( the ffi0e 'f Dietar( Supplements pr'vides inf'rmati'n that sh'uld n't take the
pla0e 'f medi0al advi0e. #e en0'urage ('u t' talk t' ('ur health 0are pr'viders "d'0t'r, registered
dietitian, pharma0ist, et0.% ab'ut ('ur interest in, 8uesti'ns ab'ut, 'r use 'f dietar( supplements and
&hat ma( be best f'r ('ur 'verall health. An( menti'n in this publi0ati'n 'f a spe0ifi0 brand name is
n't an end'rsement 'f the pr'du0t.
TABLE O# CONTENTS
*ntr'du0ti'n
Be0'mmended *ntakes
S'ur0es 'f /itamin A
/itamin A *ntakes and Status
/itamin A Defi0ien0(
Jr'ups at Bisk 'f /itamin A *nade8ua0(
/itamin A and $ealth
$ealth Bisks fr'm <30essive /itamin A
*ntera0ti'ns &ith Medi0ati'ns
/itamin A and $ealthful Diets
Beferen0es
Dis0laimer
R$i%d+ Mune 05, 20+I
itamin A De.i5ien51
De.initi)n
Vitamin A de3i2ien2y exists when the 2hroni2 3ailure to eat su33i2ient amounts o3 vitamin A or beta"2arotene
results in levels o3 blood"serum vitamin A that are below a de3ined range. 6eta"2arotene is a 3orm o3 pre"
vitamin A# whi2h is readily 2onverted to vitamin A in the body. 0ight blindness is the 3irst symptom o3
vitamin A de3i2ien2y. &rolonged and severe vitamin A de3i2ien2y 2an produ2e total and irreversible
blindness.
De/5ri9ti)n
Vitamin A )2alled retinol in mammals, is a 3at"soluble vitamin. =he re2ommended dietary allowan2e )5(A,
3or vitamin A is 1.! mg;day 3or the adult man and !. mg;day 3or the adult woman. Sin2e beta"2arotene is
2onverted to vitamin A in the body# the bodycs re\uirement 3or vitamin A 2an be supplied entirely by beta"
2arotene. Six mg o3 beta"2arotene are 2onsidered to be the e\uivalent o3 1 mg o3 vitamin A. =he best
sour2es o3 vitamin A are eggs# milk# butter# liver# and 3ish# su2h as herring# sardines# and tuna. 6ee3 is a
poor sour2e o3 vitamin A. &lants do not 2ontain vitamin A# but they do 2ontain beta"2arotene and other
2arotenoids. =he best sour2es o3 beta"2arotene are dark"green# orange# and yellow vegetablesU spina2h#
2arrots# oranges# and sweet potatoes are ex2ellent examples. @ereals are poor sour2es o3 beta"2arotene.
Vitamin A is used 3or two 3un2tions in the body. ?sed in the eye# it is a 2omponent o3 the eyecs light"
sensitive parts# 2ontaining rods and 2ones# that allow 3or night"vision or 3or seeing in dim"light
2ir2umstan2es. Vitamin A )retinol, o22urs in the rods. Another 3orm o3 Vitamin A# retinoi2 a2id# is used in
the body 3or regulating the development o3 various tissues# su2h as the 2ells o3 the skin# and the lining o3
the lungs and intestines. Vitamin A is important during embryologi2al development# sin2e# without vitamin
A# the 3ertili%ed egg 2annot develop into a 3etus.
Ca0/e/ an2 /1m9t)m/
Vitamin A de3i2ien2y o22urs with the 2hroni2 2onsumption o3 diets that are de3i2ient in both vitamin A and
beta"2arotene. *hen vitamin A de3i2ien2y exists in the developed world# it tends to happen in al2oholi2s
or in people with diseases that a33e2t the intestinecs ability to absorb 3at. 4xamples o3 su2h diseases
are 2elia2 disease )2hroni2 nutritional disorder,# 2ysti2 3ibrosis# and 2holestasis )bile"3low 3ailure or
inter3eren2e,. Vitamin A de3i2ien2y o22urred in in3ants during the early 19!!s in (enmark. =he de3i2ien2y
resulted when milk 3at was made into butter 3or export# leaving the by"produ2t )skimmed milk, 3or in3ant
3eeding. Vitamin A de3i2ien2y has taken pla2e in in3ants in impoverished populations in .ndia# where the
only 3oods 3ed to the in3ants were low in beta"2arotene. Vitamin A de3i2ien2y is also 2ommon in areas like
Southeast Asia# where polished ri2e# whi2h la2ks the vitamin# is a major part o3 the diet.
Ke1 term/
Bit)t>/ /9)t/ ^ 6itotcs spots are super3i2ial# 3oamy gray# triangular spots on the white o3 the eyeball.
Car)ten)i2/ ^ @arotenoids are yellow to deep"red pigments.
C)n30n5tiva ^ =he 2onjun2tiva is a 2lear layer o3 2ells that 2overs the eye and dire2tly 2onta2ts the
atmosphere. =he 2onjun2tiva is about 3ive"2ells thi2k.
C)rnea ^ =he 2ornea is a 2lear layer o3 2ells that 2overs the eye# just under the 2onjun2tiva. =he 2ornea
is about /!"2ells thi2k.
#at"/)40*4e vitamin ^ Fat"soluble vitamins 2an be dissolved in oil or in melted 3at. *ater"soluble
vitamins 2an be dissolved in water or jui2e.
Kerat)ma4a5ia ^ $eratomala2ia is ul2eration o3 the 2ornea.
Re5)mmen2e2 Dietar1 A44)?an5e 7RDA8 ^ =he 5e2ommended (ietary Allowan2es are \uantities o3
nutrients in the diet that are re\uired to maintain good health in people. 5(As are established by the
Food and 0utrition 6oard o3 the 0ational A2ademy o3 S2ien2es# and may be revised every 3ew years. A
separate 5(A value exists 3or ea2h nutrient. =he 5(A values re3er to the amount o3 nutrient expe2ted to
maintain good health in people. =he a2tual amounts o3 ea2h nutrient re\uired to maintain good health in
spe2i3i2 individuals di33er 3rom person to person.
@er)96t6a4mia ^ Gerophthalmia is a dry# thi2kened# lusterless 2ondition o3 the eyeball resulting 3rom
vitamin A de3i2ien2y.
=he earliest symptom o3 vitamin A de3i2ien2y is night blindness. &rolonged de3i2ien2y results in drying o3
the 2onjun2tiva )the mu2ous membrane that lines the inner sur3a2e o3 the eyelids and extends over the
3orepart o3 the eyeball,. *ith 2ontinued vitamin A de3i2ien2y# the drying extends to the 2ornea
)xerophthalamia,. =he 2ornea eventually shrivels up and be2omes ul2erated )keratinomala2ia,.
Super3i2ial# 3oamy gray triangular spots may appear in the white o3 the eye )6itotcs spots,. Finally#
in3lammation and in3e2tion o22ur in the interior o3 the eye# resulting in total and irreversible blindness.
Diagn)/i/
Vitamin A status is measured by tests 3or retinol. 6lood"serum retinol 2on2entrations o3 1!"A! mg;dl are
2onsidered in the normal range. 8evels that 3all below this range indi2ate vitamin A de3i2ien2y. 0ight
blindness is measured by a te2hni\ue 2alled ele2troretinography. Gerophthalamia# keratinomala2ia# and
6itotcs spots are diagnosed visually by trained medi2al personnel.
Treatment
Vitamin A de3i2ien2y 2an be prevented or treated by taking vitamin supplements or by getting inje2tions o3
the vitamin. =he spe2i3i2 doses given are oral retinyl palmitate )11! mg,# retinyl a2etate )AA mg,# or
inje2ted retinyl palmitate )// mg, administered on ea2h o3 two su22essive days# and on2e a 3ew weeks
later i3 symptoms are not relieved.
Pr)gn)/i/
=he prognosis 3or 2orre2ting night blindness is ex2ellent. Gerophthalamia 2an be 2orre2ted with vitamin A
therapy. ?l2erations# tissue death# and total blindness# 2aused by severe vitamin A de3i2ien2y# 2annot be
treated with vitamin A.
Preventi)n
Vitamin A de3i2ien2y 2an be prevented by in2luding 3oods ri2h in vitamin A or beta"2arotene as a regular
2omponent o3 the dietU liver# meat# eggs# milk# and dairy produ2ts are examples. Foods ri2h in beta"
2arotene in2lude red peppers# 2arrots# pumpkins# as well as those just mentioned. 7argarine is ri2h in
beta"2arotene# be2ause this 2hemi2al is used as a 2oloring agent in margarine produ2tion. .n A3ri2a#
.ndonesia# and the &hilippines# vitamin A de3i2ien2y is prevented by publi2 health programs that supply
2hildren with inje2tions o3 the vitamin.
Re/)0r5e/