Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan yang mendasar antara konduktor dan isolator adalah pada konduktor, muatan

bebasnya memiliki mobilitas yang tinggi, sedangkan pada bahan isolator atau bahan dielektrik,
muatan bebasnya memiliki mobilitas yang rendah atau bahkan tidak dapat bergerak sama sekali.
Kekuatan dielektrik merupakan ukuran tekanan elektrik yang dibutuhkan untuk membuat
muatan-muatan yang terikat menjadi bergerak pada bahan dielektrik. Kekuatan dielektrik dapat
memburuk jika terdapat air atau suhu yang meingkat. Pada aplikasi tegangan tinggi, kekuatan
dielektrik adalah hal yang paling penting dalam membuat bahan isolasi.
Resisitivitas adalah ukuran seberasa besar arus yang akan mengalir dari konduktor ke permukaan
bahan dielektrik. Isolator dapat dikatakan baik jika memiliki resistivitas sama dengan atau lebih
dari 10
3
ohm-cm.
Ketika bahan dielektrik dikenai suatu medan listrik, maka electron-elektron akan mengalami
gaya yang arahnya beralwanan dengan arah medan elektrik, sedang inti atom yang bermuatan
positif akan mengalami gaya yang searah dengan arah medan listrik. Gaya ini akan
memindahkan elektron dari posisinya semula, sehingga molekul-molekul akan berubah menjadi
dipol yang letaknya sejajar dengan medan listrik seperti ditunjukkan pada gambar suatu
dielektrik yang molekul-molekulnya berubah menjadi dipol, disebut terpolarisasi. Jika medan
listrik berubah arah, maka gaya pada muatan-muatan dipol akan berubah arah membuat dipol
berputar 180
o
seperti yang ditunjukkan ada gambar.. ketika molekul-molekul yang
terpolarisasi berubah posisi, maka akan terjadi gesekan antar molekul. Jika medan listrik berubah
arah secara berulang, maka gesekan antar molekul juga terjadi secara berulang. Gesekan yang
berulang ini akan menimbulkan panas dielektrik, dan panas inilah yang disebut dengan rugi-rugi
dielektrik. Oleh karena itu, rugi-rugi dielektri hanya terjadi pada medan listrik bolak-balik, yaitu
medan yang ditimbulkan oleh sumber bolak-balik (AC). Jika frekuensi tegangan semakin tinggi,
maka frekuensi gesekan antar molekul akan meningkat, akibatnya rugi-rugi dielektri semakin
besar. Tetapi jika frekuensi sangat tinggi, maka perubahan posisi dipol hanya sedikit, krena
molekul harus segera kembali ke posisi semula. Sehingga, pada frekuensi yang sangat tinggi,
rugi-rugi dielektrik akan berkurang.
Konstanta dielektri, yang juga dikenal sebagai permitivitas relative adalah ukuran kemampuan
suatu dielektrik dapat berpolarisasi
Properties
Bahan isolasi dapat diklasifikasikan menjadi bahan isolasi padat, cair dan gas. Bahan isolasi padat
sendiri dapat dibagi menjadi bahan isolasi padat yang bersifat lentur (flexible) atau kaku (rigid).
Isolasi Padat
Bahan isolasi hidrokarbon yang bersifat lentur diklasifikasikan menjadi bahan thermoplastic dan
thermosetting. Bahan thermosetting berbahan dasar lunak, dan dapat berubah bentuk hanya
menggunakan tekanan. Apabila temperature meningkat, maka bahan thermosetting akan semakin
keras dan kuat. Sedangkan pada bahan thermoplastic, apabila temperatur meningkat, maka bahan
thermoplastic akan semakin lunak, dan dapat mengeras kembali apabila didinginkan. Jenis bahan
ini dapat berubah bentuk jika terkena panas.
Bahan isolasi yang bersifat kaku (rigid) diantaranya adalah kaca, mika, eksposi, porselin, dan
berbagai jenis bahan keramik. Bahan isolasi kaku, selain mika, biasa digunakan untuk isolasi
pada ujung saluran sistem tenaga listrik (pothead) atau sebagai isolator pendukung pada saluran
yang memakai bahan isolasi utamanya udara. Struktur dari bahan rigid ini harus tahan terpaan
(shock-resistant), kedap air, serta mampu menahan korona pada permukaannya.

Read more: http://www.answers.com/topic/electrical-insulation#ixzz2vBNelmoO

Anda mungkin juga menyukai