Anda di halaman 1dari 14

PERILAKU DISLOKASI SELAMA

DEFORMASI PLASTIS
1. Yogi Prasetyo
2. Khoirul Umam

Kristal dapat dideformasi plastis dengan mudah pada tegangan yang jauh lebih
rendah dari pada kekuatan teoritis

=

2
. Hal ini terjadi akibat mobilitas
dislokasi.

Gesekan kisi ternyata peka terhadap lebar dislokasi dan oleh Peirels dan
Nabarro telah diperlihatkan bahwa : = exp(
2

)

Untuk gerakan kisi berbentuk persegi empat dengan jarak antar bidang dan
= /2(1

= (1 )

Faktor berlawanan yang mempengaruhi nilai w adalah :
1. energi elastis kristal, yang berkurang dengan penyebaran regangan elastis
2. nergi ketidakcocokan, yang bergantung pada jumlah atom salah letak yang
melintas bidang slip.
Mobilitas Dislokasi
Gambar kebergantungan tegangan pada kecepatan dislokasi sisi dan
dislokasi ulir dalam litium flourida (dari Johnston and Gilman, 1959 ; seixin
the Americal Institute of Physics)
Gambar Korelasi antar teganga yang
menimbulkan pergerakan dislokasi
dengan tegangan luluh-makro pada
kristal.
Gambar pergerakan dislokasi sisi dalam
kristal Fe-3% Si ( dari stein and Low, 1960;
seizin the American Istitute of Physics)
Pergerakan dislokasi sisi lebih cepat dibandingkan dislokasi ulir karena
hambatan gesek dari jog pada dislokasi ulir.

Kecepatan dislokasi tersebut berubah dengan cepat dengan meningkatnya
tegangan t yang bekerja sesuai dengan rumus empiris t, dimana t adalah
tegangan untuk satuan kecepatan dan n adalah indeks yang tergantung pada
jenis material.
Gambar variasi tegangan luluh dengan (a) temperatur (b) laju-regangan untuk kristal
dengan struktur (i) fcc, (ii) bcc, (iii) ikatan ionik, (iv) ikatan-kovalen
Variasi Tegangan Luluh dengan Temperatur dan Laju Regangan
Gambar disosiasi di bidang
basal dari dislokasi ulir yang
bergerak di bidang non basal
Gambar geseran yang
dihasilkan oleh dislokasi
yang meluncur
Tegangan Pierls-Nabarro yang tinggi, yang
dikalitkan dengan material yang memiliki
dislokasi yang sempit, menghasilkan
penghalang rentang-dekat untuk pergerakan
dislokasi. Penghalang seperti ini hanya efektif
pada beberapa jarak atomik, sehingga aktivitas
termal membantu tegangan yang diterapkan
untuk mengatasinya.
Ketika material mengalami tegangan spesimen akan
mengalami deformasi plastis dengan laju yang di
tentukan oleh besarnya laju regangan proses deformasi.

Frank dan Read dapat menjelaskan peningkatan jumlah
dislokasi aktif slama peregangan dan penggandaan
dislokasi regeneartif.
Peluluhan Diskontinu
Pada bebrapa material, awal aliran plastis makrokopis
mulai secara tiba-tiba dengan turunnya keluluhan dan
tegangan yang ditetapkan juga mengalami penurunan
slama peluluhan. Dari titik luluh atas ke titik luluh
bawah.
Titik luluh
Dimana spesimen material yang mengalami deformasi
tarik memiliki prilaku elastis hingga beban tertentu,
yang disebut titik luluh atas, dan kemudian tiba-tiba
mengalami lulus plastis
Peregangan Lebih
Titik luluh dapat dilenyapkan untuk sementara dengan
memberikan pra tegangan pasltis awal yang kecil pada
spesimen.
Pengerasan penuaan -regangan
apabila spesimen yang telah mengalami peregangan
lebih untuk menghilangkan titik luluh dibiarkan, atau
mengalami penuaan sebelum diuji ulang, titik luluh akan
muncul kembali. Proses ini akan diikuti pengerasan, ini
disebut penuaan regangan.
Pembentukan Pita Luders
Pembentuka pita luders berkaitan
dengan titik luluh. Pita tersebut
meninggalkan tanda di permukaan
spesimen yang membedakan bagian
spesimen yang mengalami
peluluhan A dan tidak mengalami
peluluhan B.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai