Masih bersama mereka yang senyumnya kini mengudara, melejitkan semangat
seorang pemimpi dan berusaha merelalisasikannya. Masih bersama pagi yang menggantungkan misi dan persahabatan, Jogjkakarta, 26 Agustus 20! "agi dini hari, tidak seharusnya jogja sedingin ini, rasanya gigi gemeletuk dan malas mandi, padahal kita harus berkumpul di meeting point habis solat subuh on#time. $a pake ngelantur. %ulan ini bulan ber nomaden ria bagiku, dari turun gunung &eremai, aku harus menepati janjiku untuk 'mlaku#mlaku( kembali bersama team 'jalan#jalan selalu( )ersi team ke&il kami, awut#awutan,modal bajet uang lebaran dan tetap aku yang paling &antik disini *narsis. +alo kota Semarang ! u&apan selamat datang dengan truk yang besar# besar menghimpit motor kami, asap yang keluar dari pantat nya mengepul,menyemprot muka kami menjadi hitam, bulukan. Semarang adalah kota industrialisasi, kota dengan panas menyengat kulit dan dipenuhi pabrik#pabrik besar bertuliskan ", bla bla bla hampir setiap jalan sejak masuk Ambarawa menjadi pemandangan kami. "erjalananan yang membuat pantat lumayan tepos, perkiraan ! jam sudah sampai pada destinasi pertama, ditambah jam nyasar#nyasar nya, boleh dihitung kami mengukur aspal total berapa jam-, oh shit. .mage plat Men&ari jalan Simongan itu rumit. Setelah kami berdiri di tengah tengah kota Semarang dengan berbagai simpang. Mengambil titik tugu muda sebagai pa&uan, kemudian kami bingung. "ada akhirnya keberadaan kuil Sam poo kong yang merah menyala itu berhasil kami temukan lewat pesan pak tukang sampah. Matahari yang semakin naik mengahajar tubuh kami, keringat, dan terus berkeringat. .mages sampo %ersandar di bangku panjang, muat untuk kami bertiga 'selonjoran(, daun#daun dari pohon yang menungi kami ditiup# tiup angin, berjatuhan, tak ada suara yang kami timbulkan ke&uali suara angin yang berkibas kibas pada daun telinga kami, menyejukkan. Sam poo kong, klenteng berdarah ,ionghoa ini semua penjaganya bermata sipit, hanya yang jaga toilet dan tukang sapu bermata 'belo(. /lenteng sam poo kong semuanya merah, dominan merah menyala nyala, sebagiannya ada kuning,hijau dan &okelat warna si naga#naga khas negeri ,iongkok. ,ernyata ada yang menguasai tempat ini, patung besar di hadapan kami hanya diam memandang halaman klenteng yang luas. Aku memperhatikan matanya, patung dengan tubuh besar ini adalah patung 0aksamana 1heng +o yang terkenal di buku sejarah itu ada di hadapanku. 2.mage &heng ho3 "atung itu mengisyaratkan laksamana asal ,iongkok itu pernah singgah di Semarang. /onon, dahulu kala Semarang salah satu wilayah yang disinggahi se&ara tak sengaja oleh 0aksamana +o dalam misi perdamaian 4usantara sekitar abad ke# 5. 6an beliau terpaksa berlabuh disini lantaran anak buahnya ada yang sakit. Setelah menggila bersama di Sam poo kong, puas narsis di depan kuil yang mirip latar di negeri orang, sekarang kami membantu program pemerintah 'Museum di hatiku( sebagai rangkaian )isit Semarang Agustus 20!. Stay di motor, dan mulai haus dan lapar. Jalanan mulai punya 7atamorgana terpantul dari terik. 0alu seperti apa Museum 8onggowarsito yang sering disebut#sebut sebagai salah satu museum terlengkap di .ndonesia,yang memiliki sekitar 50 ribu koleksi itu- .mages museum Seharusnya banyak orang yang sadar akan pentingnya sejarah, di Semarang ini banyak memiliki museum.Selain museum diatas, /ota Semarang keseluruhan merupakan sebuah museum yang terus berubah se&ara dinamis. 9n7ortunately, museum#museum di .ndonesia relati)e sepi pengunjung. 6an seperti saat kita berkunjung ke museum ini. 0et(s "arty ! Anggap ini museum pribadi. /ita bisa lari# lari sepuasnya, melewati batas pagar pengunjung dan ber7oto gila di dalam tanpa harus malu diliatin orang. :rang pengunjungnya hanya kita.. Joss gandos banget. Sebelum berkeliling kita showeran gratis pake kipas )olt A1 dari pintu masuk dengan 7ormasi berjejer menghilangkan panas dari luar. Segerr.. 6i dalamnya banyak galeri yang sudah tidak berdaya, alias sudah tidak memiliki daya tarik. ;ntah sepertinya ini harus banyak ino)asi lagi untuk menarik hati para pengunjung. Melihat museum ini rasanya aku tidak bahagia, tempat yang seharusnya dibanggakan dengan peninggalannya, namun di era seperti ini, para bo&ah pun enggan berkunjung ke tempat ini, terkesan kuno atau udik, padahal sedikit saja kau tahu, bahwa museum adalah miniature sederhana dari budaya dan sejarah tanahmu yang kita &intai bersama ini.. %agaimana pak pemerintah- Sudikah anda membuat gebrakan baru untuk bangsa ini terkait tentang museum di hati kami- ,wo 6ay Seri)e,dari ,erbit hingga ,enggelam hingga terbit lagi <aktu terus berputar, semuanya telah terekam oleh kaki#kaki kami yang terus berjalan. =ang bungkam adalah dompet saya karena diperas oleh mereka,bagiku kami ini tra)eler yang &ukup unik, makan harus iuran, beli kar&is pun iuran, tak peduli apapun, kami saling menjaga dan bahagia <alau kami selalu jelas diperuntukan untuk sekedar membunuh rasa ingin tahu, di tengah /ota ini seperti mengulang keberadaan nenek moyang kita jaman dulu, ketika berusaha mengambil hak merdeka .ndonesia. 6engan rasa pimpinan Jepang, di depan mata saya sambil terkibas bentuknya oleh lalu lalang kendaraan, ,ugu Muda, menjadi saksi )ital terbunuh banyak orang pribumi disini. 0agi#lagi Jepang harus menang dan bersikap semena terhadap negeri kami. =ang kali ini bau %elanda, mengisi hampir semua ruang yang ada. %entuk bangunan ini masih tampak mistis dan klasik. ,api bangunan ini tidak bisa tergantikan posisinya sebagai primadona di /ota Semarang ini. <hat is- >oto#7oto 0S Sudah malam, waktunya badan ini dibaringkan sejenak. Jangan takut lagi pada kesendirian, esok masih ada Matahari. %erhari#hari meng#gembel, dan malam ini, tanpa tak tahu lagi, kami harus pulang ke Jogja atau tinggal di Jalanan /ota Semarang ini. ,ak ada persiapan, semuanya naturalist. Murni takdir dari ,uhan. Mengingat tentang ke#religius an, Semarang punya ikon masjid megah di Jawa ,engah. 6i masjid ini mampu menampung jemaah hingga sekitar delapan ribu orang. 1adas. /eistimewaannya lagi, masjid ini memiliki enam payung raksasa otomatis yang dapat memayungi halaman masjid,namun hanya dibuka pada hari Jum(at dan hari#hari keagamaan tertentu. "ayungnya menyerupai payung di Masjid 4abawi. .mages majt 0agi#lagi harus berbagi, saatnya kita mandi di masjid besar itu setelah berjalan seharian penuh, dengan modal beli satu sabun batang dan harus di bagi dua, satu untuk mandi mereka, dan satunya untuk aku. %enar#benar miris, harus beli sikat gigi, sampo sa&het yang tidak berhasil kami temukan di mini market, alhasil kami hanya sabunan dan sikatan. =ang lebih menyedihkan, aku tak membawa handuk. .tu yang parah. So, kita mandi lalu main#main di pelataran masjid hingga masjid tengah ditutup. /emudian kita belum ada ren&ana untuk bermalam dimana. +ingga akhirnya, kami bermalam di kost an teman kami di ,embalang. ;ntah bagaimana lelahnya saya, sampai kost an itu, langsung tepar, bermimpi ria. Semarang, 2? Agustus dini hari /ita kembali ke Masjid Agung Jawa ,engah untuk menikmati Menara Al#+usna nya setinggi @@ meter itu. 6iatas sini angin sangat ken&ang, mengibarkan semua baju dan kerudung saya. <ah, kalo gak dipegang ini bisa &opot bakal bahaya, pikir saya. 6ari atas sini kita bisa melihat keindahan /ota Semarang, bisa dengan mata telanjang ataupun memasukan koin ke dalam teropong besar yang telah disediakan. Jujur, kalau lama#lama di atas sana bisa masuk angin saya. .mages menara +ari itu juga, kami telah memutuskan untuk kembali ke Jogjakarta. Masih dengan motor dengan plat nomer AA dan A%, kami siap menjelajah kembali untuk membelah jalanan demi men&intai negeri ini. .mages smpe jumpa