Anda di halaman 1dari 63

SENARAI KANDUANGAN

Kandungan Muka surat


Tugasan A.............................................................................................
Tugasan B
Laporan amali............................................................................
Praktikal 1
Praktikal 2
Praktikal 3
Praktikal 4
Tugasan C
PCK.................................................................................................
Tugasan D
Refleksi...........................................................................................
Bibliografi..................................................................................................
Borang Kolaborasi





TUGASAN A
PRAKTIKAL 1
AWAN
SUMBER 2 :
Pembentukan Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka
terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih
cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di
satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah
awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan
menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan
awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya
ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah
dan turunlah hujan
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap
dan awan menghilang. Inilah yang
menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam
awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-
kadang ada awan yang tidak membawa hujan
Awab tinggi
Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub
, 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000
dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis
Awan tengah
Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500 kaki (2.000 m), tetapi dapat terbentuk
pada ketinggian sampai 13.000 kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000 kaki
(8.000 m), tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar
awan. Nimbostratus awan kadang-kadang disertakan dengan awan menengah. [2] The
World Meterological Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan
menengah yang dapat mengentalkan ke dalam rentang ketinggian rendah selama hujan
Awan rendah
Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus
genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun
tidak semua bentuk kabut dari Stratus
Awan rendah tengah
Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000
m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke
bagian bawah kisaran menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah.
Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar
mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan dapat
mencapai ketebalan yang signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan
vertikal (Keluarga D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak
sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau
paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang,
tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik
Jenis jenis awan
-Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
-Awan Stratus, yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
-Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal
es tetapi tak menimbulkan hujan
Awan-awan itu memiliki berbagai macam bentuk khas dan sifatnya sendiri-sendiri.
Dalam golongan awan rendah ada yang bernama Comulonimbus yang diberi kode
Internasional penerbangan Cb. Sifatnya adalah berada di ketinggian rendah, gumpalan
sangat besar, dan umumnya berwarna gelap. Cb sangat berbahaya karena
mengandung arus listrik dan disertai golakan udara yang dahsyat. Para pilot sangat
menghindari karena fatal akibatnya bila pesawat terbang masuk ke dalam awan Cb.
Selain itu dalam golongan awan rendah ada yang bernama Cumulus (Cu), Stratus (St),
dan Stratocumulus (Sc). Cu umumnya terlihat sebagai tumpukan kapuk di angkasa.
Jumlahnya tidak tetap, kadang tebal, tapi lebih sering kecil dan tipis. Sedang St
letaknya lebih tinggi dari Cu warnanya agak kecoklatan dan cenderung tipis. Sc yang
paling tinggi berbentuk ombak dan kadang dalam bentuk kecil-kecil. Ada tiga jenis yang
termasuk awan medium yaitu Nimbostratus (Ns), Altostratus (As), dan Altocumulus
(Ac). Ns adalah awan tebal dengan warna gelap dan seringkali mengandung air hujan
atau salju. Diatasnya adalah awan As yang berbentuk tidak stabil, kadang tebal gelap,
kadang tipis cerah. Sementara Ac berwarna kecoklatan dan cenderung tipis karena
kecendrungan awan, makin tinggi maka makin tipis.Tiga jenis awan tinggi, yaitu
Cirrostratus(Cs), Cirrocumulus (Cc), dan awan paling tinggi dari semua awan yaitu
awan Cirrus (Cs). Berbentuk tipis, putih, dan mengandung partikel es. Partikel inilah
yang menyebabkan efek optik bila terkena sinar matahari.
Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya.
Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin
disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-
gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus). Di daerah
rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung
yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan
yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di
daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan
terjadinya guruh dan petir.
Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih
dari 3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai
(3.078 m), di puncak-puncak pegununganJaya Wijaya di Irian yang tingginya antara
4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m)
puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian
menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan
alto-sirus.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan
siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk
awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat
terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap.
1. Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti benanghalus atau pecah-
pecah atau jalur-jalur sempit atau matapancing atau bulu ayam atau serabut yang
berwarna putihkeperak-perakan.
2. Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik
ikan, bulu domba yang tipis yangberwarna putih bersih.
3. Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan denganpuncak seperti serabut
halus menutupi sebagian atauseluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan.
Awan iniumumnya menimbulkan phenomena lingkaran putihdisekeliling bulan atau
matahari.
4. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak
melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-
duanya.
5. Awan Alto Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-lapisan
jalur yang berwarna abu-abuatau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan
hujanmerata.
6. Awan Nimbo Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-
lapisan yang tebal, dengan warna abuabudan gelap. Jenis awan ini sering
menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini.
7. Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis denganwarna abu-abu dengan
dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.
8. Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap, berwarna
abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50.
9. Awan Cumulus adalah awan yang terpisah-pisah umumnyapadat dengan batas yang
jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk
seperti bungakool.
10. Awan Cumulus Nimbus adalah awan yang besar, padat danmeluas puncaknya
menyerupai gunung atau menara yangbesar atau seperti cengger ayam dengan warna
gelap.

SUMBER 3
1. Awan rendah ( Low )
Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus masuk ke klasifikasi awan
rendah, letaknya kurang dari 3000 m dari permukaan bumi. Awan stratokumulus
kelihatan kasar, awan Nimbostratus warnanya gelap dan memiliki lapisan lapisan jelas,
disebut juga awan hujan, sedangkan awan Stratus terletak di bagian langit rendah,
tebal dan berwarna kelabu.
Awan Nimbostratus
yang ini awan Stratus
ini stratokumulus

2. Awan sederhana tinggi ( Mid high ) Yang masuk ke jenis awan Mid high itu
awan Altokumulus dan awan Altostratus. Berada di ketinggian di antara 3000 m
sampai dengan 6000 m, makanya disebut awan mid high, karena disebut tinggi gak
kesampean tapi gak bisa juga disebut rendah, Awan Altokumulus cirinya berkepul-
kepul, berlapis dan enggak rata, biasanya awan ini menandakan hari yang cerah, kalau
awan Altostratus kelihatan lebih padat dan berwarna lebih gelap nampak seperti air.
Check this out..

Awan Altostratus
Awan Altokumulus

Awan tinggi ( High ) Tidak ada info yang spesifik mengenai ketinggian dari Awan tinggi
ini, yang jelas pasti di langit yang tinggi, makanya namanya awan tinggi , yang
termasuk awan tinggi diantaranya awan Sirus, awansirokumulus, dan
awan sirostratus. Awan sirus berbentuk seperti kapas yang tipis dan lembut,
menandakan cuaca yang lumayan cerah, awan sirokumulus nampak mirip dengan
awan Altokumulus, namun kelihatan lebih rapat menyerupai sisik ikan, terakhir awan
Sirostratus berwarna putih cerah, kelihatan memiliki texture yang tipis dan lembut

Awan Sirus ( bener-bener kelihatan tipis )

Awan Sirokumulus ( kelihatan seperti gabungan kumulus dan sirus )

Awan Sirostratus

3. Awan tinggi ke atas ( Up high ) Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa
kelompok awan ini terdapat di lapisan langit yang sangat tinggi sekitar 6 km hingga 9
km. Nah awan Kumulus dan awan Kumolonimbus lah yang termasuk ke kelompok
ini. Awan kumulus sering kita lihat di langit, bentuknya paling familiar menyerupai
kumpulan awan-awan yang lumayan besar, sedangkan awan Kumolonimbus
menyerupai kumpulan awan yang sangat besar yang berwarna cerah dan gelap,
biasanya disebut juga awan badai, sebab awan ini bukan hanya membawa hujan,
melainkan kilat dan petir juga

Awan Kumulus
Awan kumolonimbus



























Daripada batuan jenis lain
melalui proses metamorfisma
Proses metamorfisma, satu jenis
batuan bertukar menjadi jenis
batuan yg lain akibat :
Haba yg tinggi
Tekanan yg tinggi
Perubahan dlm susunan
mineral batuan
berkenaan.
Batuan metamorfosis yg terhasil
melalui proses metamorfosis
berlainan drpd batuan asal drpd
segi:
a) Struktur batuan
b) Tekstur batuan
c) Warna batuan
d) Kandungan mineral
Mempunyai
susunan mineral
berbentuk lapisan
selari. Contohnya
batuan gneis, syis,
dan batu loh.
Apabila batuan
metamorfosis
berjalur memecah,
batuan ini menjd
kepingan nipis.
Contohnya batu
marmar dan kuartzit.
Berjalur

Tidak berjalur tidak
berlapis

Berlaku apabila
batuan di kawasan
yg luas terdedah
kepada haba dan
tekanan yg tinggi

Berlaku apabila
batuan dipanaskan
kerana bersentuhan
dgn lava atau magma
Proses

Terbentuk

Jenis

Melalui proses
metamorfisma,batuan enapan dan
batuan igneus blh bertukar
menjadi batuan metamorfosis
METAMORFOSIS

























ENAPAN
Jenis

Terbentuk

Mekanik

Daripada
timbunan
serpihan
batuan dan
tanih
Bahan enapan
termendap
secara lapisan
demi lapisan.

Terbentuk secara
Organik

Kimia

Terbentuk drpd
proses
pemadatan dan
perekatan.
Tekanan beban
dari atas akan
memadatkan
lapisan bahan
mendapan.
Bahan
mendapan akan
berpada menjadi
batuan enapan
ini dipanggil
klastik.
Batuan enapan
Terdiri drpd
mendapan sisa
organisma dan
tumbuhan di
dasar laut
seperti kulit dan
tulang
organisma yg
telah mati.
Lapisan bahan
kalkeria yg
termendap akan
mengalami
pemadatan dan
perekatan.
Proses ini
menghasilkan
Terbentuk drpd
mineral yg
terlarut di dalam
air / apabila air di
dlm batuan itu
tersejat.
Garam batuan
terbentuk drpd
proses sejatan
tasik garam / laut
cetek.
Gipsum batuan
terbentuk
daripada proses
sejatan larutan
sulfat di laut
pedalaman.
Lapisan-lapisan enapan
menjadi mampat melalui
proses pemadatan dan
perekatan

Tekanan tinggi yang
diwujudkan oleh lapisan
atas akan memampatkan
lapisan-lapisan bawah.


























Jenis

Terbentuk

Rejahan

Daripada
penyejukan dan
pemejalan
magma atau lava
Terobosan

Terbentuk drpd magma di dlm
kerak bumi.
Terbentuk apabila magma
mengalir masuk ke retakan di dlm
bumi lalu menyejuk dan memejal
di sini.
Terletak amat jauh di dalam kerak
bumi dipanggil batuan pluton.
Batuan igneus rejahan yg terletak
berhampiran dgn permukaan bumi
dipanggil batuanhipabis.
Batuan hipabis menyejuk lebih
cepat daripada batuan pluton.
Batuan pluton bersaiz besar.
Batuan hipabis mempunyai tekstur
Terbentuk drpd lava yg
menyejuk dan memejal dgn
cepat di permukaan bumi.
Sesetengah batuan igneus
terobosan bersifat licin dan
berkace kerana lava asalnya
terlalu cepat menyejuk
sehingga hablurnya tidak
sempat terbentuk.
Batuan tuff merupakan batuan
igneus terobosan yg terbentuk
drpd abu gunung berapi.
Batuan ini juga terbentuk
apabila aliran lava membentuk
dataran tinggi lava,misalnya
Dataran Tinggi Deccan di India.
IGNEUS



























Batuan igneus rejahan
Contoh batuan Warna Tekstur
Granit Cerah Kasar
Gabro Gelap Kasar
Batuan igneus terobosan
Contoh batuan Warna Tekstur
Basalt Gelap Halus
Pumis Cerah Berkaca
Obsidian Gelap Berkaca
Riolit Cerah Halus
Batuan
Igneus
Batuan asal Batuan metamorfosis
Granit (Batuan igneus) Gneis
Syal ( Batuan enapan) Syis
Batu kapur ( Batuan enapan) Batu marmar
Batu pasir (Batu enapan) Kuartzit
Batu arang (Batu enapan ) Grafit

Jenis-jenis batuan metamorfosis dan batuan asalnya.












PRAKTIKAL 2
BATUAN
SUMBER 2
Types of Rocks


There are three types of rock.

1. Igneous: these are rocks that solidified directly from
molten silicates, which geologists call magma. Examples are:
granite, basalt, pumice and flint (which is a form of quartz).

2. Sedimentary: these are formed when igneous rocks are
eroded as a sediment under the sea. Fossils are often found in
this layer. Examples are limestone, chalk, sandstone.

3. Metamorphic: these are made up of igneous and
sedimentary rocks of all ages which have been subjected to
intense pressure. Examples are: slate, marble, quartzite.


SUMBER 3
Types of Rock

Geologists classify rocks in three groups, according to the major Earth processes that
formed them. These are igneous, sedimentary, and metamorphic rocks.

Sedimentary - Sedimentary rocks are formed on the surface of the Earth, either in
water or on land. They are called secondary, because they often result from the
accumulation of small pieces broken off from pre-existing rocks. Most sedimentary
rocks become cemented together by minerals and chemicals present when they are
formed, and others are held together by electrical attraction. Some, however, remain
loose, crumbly and unconsolidated. You can put sedimentary rocks into three
subclasses:
Clastic: basic sedimentary rock which is composed of clasts: little pieces of broken-up
rock which are joined together as a result of compaction and cementation.
Chemical: these are often formed as a result of repeated flooding and evaporation.
When water evaporates it leaves a layer of dissolved minerals behind. Deposits of salt
and gypsum are characteristic examples of these processes.
Organic: rocks which form from organic material such as the calcium from the shells
and bones of animals.

Gypsum also known as "desert rose"
Igneous - Igneous rocks get their name from the Latin word ignis, meaning "fire." They
form from volcanic magma when a volcano erupts and are also referred to as volcanic
rocks.Under the surface of the Earth the magna is kept liquid by high temperature and
high pressure. As the volcano erupts hot magna reaches the surface. Afterward the lava
rapidly cools down and solidifies. The crystals formed by cooling magma are usually
small. Magna doesn't always reach the surface. Sometimes it is trapped underground in
pockets of other rocks. In this case the magma cools down more slowly forming larger
crystals and coarse-grained rocks. How the rocks form will depend not only on the
different cooling temeratures of the magna but also its chemical composition. Granite,
basalt, and obsidian are examples of igneous rocks.

Granite rocks are igneous rocks which were formed by
slowly cooling pockets of magma that were trapped
beneath the earth's surface.

Obsidian rocks are igneous rocks that form when lava
cools quickly above ground. Obsidian is actually glass
and not a mixture of minerals.
Metamorphic - Sedimentary and igneous rocks which were subjected to more intense
pessure or heat and as a result underwent a complete change. Metamorphic rocks form
deep within the Earth's crust. The process of metamorphism does not melt the rocks,
but transforms them into other rocks which are denser and more compact. New
minerals are created either by the rearrangement of a mineral's components or by
reactions with fluids that enter the rocks.



Gneiss Marble
These are two examples of metamorphic rock





SISTEM SURIA
Air pasang dan
surut
Gerhana
matahari dan
gerhana bulan.
Rembulan
muda, sukuan
pertama, bulan
pernama, dan
sukuan akhir.
(Fasa-fasa
bulan)
Perbezaan
panjang waktu
siang dan
Empat musim
Perubahan
ketinggian
matahari tengah
Peredaran
Bumi
Pasang surut
Pembiasan
angin dan
arus laut
Perbezaan
waktu
tempatan
Kejadian
Siang dan
Malam
Putaran Bumi
PERGERAKAN BUMI
Asteroid
Meteor dan
Meteorit
Komet
Satelit-satelit
semula jadi
9 buah planet
Matahari
PEREDARAN
BULAN
UMUM
PRAKTIKAL 4
MATAHARI TERBIT
Sunrise
From Wikipedia, the free encyclopedia
For other uses, see Sunrise (disambiguation).
Not to be confused with dawn.


Just after sunrise over the Cua Lo,Vietnam.
Sunrise or sun up is the instant at which the upper edge of the Sun appears on
the horizon in themorning. The term can also refer to the entire process of the sun
crossing the horizon and its accompanying atmospheric effects.
Terminology
Rise"
Although the Sun appears to "rise" from the horizon, it is actually the Earth's motion, not
the Sun's, that causes the Sun to appear. The illusion of a moving Sun results from
Earth observers being in a rotating reference frame; this apparent motion is so
convincing that most cultures had mythologies and religions built around
the geocentric model, which prevailed for over 1500 years until astronomer Nicolaus
Copernicus first formulated the heliocentric model in the 16th century.
Architect Buckminster Fuller proposed the terms "sunsight" and "sunclipse" to better
represent the heliocentric model, though the terms have not entered into common
language.
]Beginning and end
Astronomically, sunrise occurs for only an instant: the moment at which the upper limb
of the Sun appears tangent to the horizon.[1]However, the term sunrise commonly
refers to periods of time both before and after this point:
Twilight, the period during which the sky is light but the Sun is not yet visible. The
beginning of twilight is called dawn.
The period after sunrise during which striking colors and atmospheric effects are still
seen.
[edit]Measurement


A diagram of the Sun at sunrise, showing the effects of atmospheric refraction.
Angle
Sunrise occurs before the Sun actually reaches the horizon because the Sun's image
is refracted by the Earth's atmosphere. The average amount of refraction is
34 arcminutes, though this amount varies based on atmospheric conditions.
Also, unlike most other solar measurements, sunrise occurs when the Sun's upper limb,
rather than its center, appears to cross the horizon. The apparent radius of the Sun at
the horizon is 16 arcminutes.
These two angles combine to define sunrise to occur when the Sun's center is 50
arcminutes below the horizon, or 90.83 from thezenith.
Time of day
The timing of sunrise varies throughout the year and is also affected by the viewer's
longitude and latitude, altitude, and time zone. These changes are driven by the axial
tilt of Earth, daily rotation of the Earth, the planet's movement in its annual elliptical orbit
around the Sun, and the Earth and Moon's paired revolutions around each other.
In the late winter and early spring, sunrise occurs earlier each day, reaching its earliest
time near (but not necessarily on) the summer solstice; the exact date varies by latitude.
After this point, the sunrise time gets later each day, reaching its latest sometime
around thewinter solstice. The offset between the solstice and the earliest or latest
sunrise time is caused by the eccentricity of Earth's orbit, and is described by
the equation of time.
Variations in atmospheric refraction can alter the time of sunrise by changing its
apparent position. Near the poles, the time-of-day variation is exaggerated, since the
Sun crosses the horizon at a very shallow angle and thus rises more slowly.
Accounting for atmospheric refraction and measuring from the leading edge slightly
increases the average duration of day relative to night. The sunrise equation, however,
which is used to derive the time of sunrise and sunset, uses the Sun's physical center
for calculation, neglecting atmospheric refraction and the non-zero angle subtended by
the solar disc.
Location on the horizon
Due to Earth's axial tilt, whenever and wherever sunrise occurs, it is always in the
northeast quadrant from the March equinox to the September equinox and in the
southeast quadrant from the September equinox to the March equinox.[4] Sunrises
occur due east on the March and September equinoxes for all viewers on Earth.[5]
]Appearance
Colors


Colors 10 minutes before sunrise. Rocher Perc (Perc Rock), Quebec, Canada.
Air molecules and airborne particles scatter white sunlight as it passes through the
Earth's atmosphere. This is done by a combination of Rayleigh scattering and Mie
scattering.
Rayleigh scattering by smaller particles
Pure sunlight is white in color, containing a spectrum of colors from violet to red. When
sunlight interacts with atmospheric particles much smaller than the wavelength of visible
light, a phenomenon known as Rayleigh scattering occurs. In this process, light is
scattered in various directions, with shorter wavelengths (violet, blue, and green) being
scattered more strongly than longer ones (orange and red).
Because of this effect, the Sun generally appears yellow when observed on Earth, since
some of the shorter wavelengths are scattered into the surrounding sky. This also
makes the sky appear increasingly blue farther away from the Sun. During sunrise and
sunset, the longer path through the atmosphere results in the removal of even more
violet and blue light from the direct rays, leaving weak intensities of orange to red light in
the sky near the Sun.
Mie scattering by larger particles
After Rayleigh scattering has removed the violets and blues from the direct rays, the
remaining reddened sunlight can then be scattered by cloud droplets and other
relatively large particles to light up the horizon red and orange. These larger particles,
with sizes comparable to and longer than the wavelength of light, scatter light by
mechanisms treated by the Mie theory.
Mie scattering does not depend heavily on wavelength, but it has the largest effect
when an observer views the light directly (such as toward the Sun), rather than looking
in other directions. Mie scattering is responsible for the light scattered by clouds, and
also for the daytime halo of white light around the Sun (forward scattering of white light).
Without Mie scattering at sunset and sunrise, the sky along the horizon has only a dull-
reddish appearance, while the rest of the sky remains mostly blue and sometimes
green.
Ash from volcanic eruptions, trapped within the troposphere, tends to mute sunset and
sunrise colors, whereas volcanic ejecta lofted into thestratosphere (as thin clouds of tiny
sulfuric acid droplets) can yield beautiful post-sunset colors called afterglows and pre-
sunrise glows. A number of eruptions, including those of Mount Pinatubo in 1991
and Krakatoa in 1883, have produced sufficiently high stratospheric sulfuric acid clouds
to yield remarkable sunset afterglows (and pre-sunrise glows) around the world. The
high-altitude clouds serve to reflect strongly-reddened sunlight still striking the
stratosphere after sunset down to the surface.
Sunrise vs. Sunset colors
Sunset colors are sometimes more brilliant than sunrise colors because evening air
typically contains more large particles, such as clouds and smog, than morning air.
These particles glow orange and red due to Mie scattering during sunsets and sunrises
because they are illuminated with the longer wavelengths that remain after Rayleigh
scattering.
If the concentration of large particles is too high (such as during heavy smog), the color
intensity and contrast is diminished and the lighting becomes more homogenous. When
very few particles are present, the reddish light is more concentrated around the Sun
and is not spread across and away from the horizon
Optical illusions and other phenomena


This is a False Sunrise, a very particular kind of Parhelion
Atmospheric refraction causes the Sun to be seen while it is still below the horizon.
The Sun appears larger at sunrise than it does while higher in the sky, in a manner
similar to the moon illusion.
The Sun appears to rise above the horizon and circle the Earth, but it is actually the
Earth that is rotating, with the Sun remaining fixed. This effect results from the fact that
an observer on Earth is in a rotating reference frame.
Occasionally a false sunrise occurs, demonstrating a very particular kind
of Parhelionbelonging to the optical phenomenon family of halos.
Sometimes just before sunrise or after sunset a green flash can be seen. This is an
optical phenomenon in which a green spot is visible above the sun, usually for no more
than a second or two.



SUMBER 2 :
Gong Kedak
Halaman 1 dari 12


WAKTU MATAHARI TERBIT / TERBENAM DAN
BULAN TERBIT / TERBENAM
GONG KEDAK
(102
o
17 ' 24 " T, 05
o
28 ' 48 " U)
Ketinggian : 0 meter dari aras laut
TARIKH HARI MATAHARI
TERBIT
MATAHARI
TERBENAM
BULAN
TERBIT
BULAN
TERBENAM
01-Jan-
2012
Ahad 7:20 19:08 12 : 55 00 : 38
02-Jan-
2012
Isnin 7:20 19:09 13 : 35 01 : 22
03-Jan-
2012
Selasa 7:21 19:09 14 : 18 02 : 07
04-Jan-
2012
Rabu 7:21 19:10 15 : 02 02 : 53
05-Jan-
2012
Khamis 7:21 19:10 15 : 49 03 : 41
06-Jan-
2012
Jumaat 7:22 19:11 16 : 39 04 : 31
07-Jan-
2012
Sabtu 7:22 19:11 17 : 30 05 : 22
08-Jan-
2012
Ahad 7:23 19:12 18 : 23 06 : 14
09-Jan-
2012
Isnin 7:23 19:12 19 : 17 07 : 06
10-Jan-
2012
Selasa 7:23 19:13 20 : 10 07 : 56
11-Jan-
2012
Rabu 7:24 19:13 21 : 02 08 : 46
12-Jan-
2012
Khamis 7:24 19:14 21 : 53 09 : 33
13-Jan-
2012
Jumaat 7:24 19:14 22 : 44 10 : 20
14-Jan-
2012
Sabtu 7:25 19:15 23 : 36 11 : 07
15-Jan-
2012
Ahad 7:25 19:16 -- : -- 11 : 55
16-Jan-
2012
Isnin 7:25 19:16 00 : 29 12 : 44
17-Jan-
2012
Selasa 7:25 19:16 01 : 23 13 : 36
18-Jan-
2012
Rabu 7:26 19:16 02 : 20 14 : 32
19-Jan-
2012
Khamis 7:26 19:17 03 : 19 15 : 29
20-Jan-
2012
Jumaat 7:26 19:17 04 : 19 16 : 29
21-Jan-
2012
Sabtu 7:26 19:18 05 : 18 17 : 28
22-Jan-
2012
Ahad 7:27 19:18 06 : 15 18 : 25
23-Jan-
2012
Isnin 7:27 19:18 07 : 08 19 : 20
24-Jan-
2012
Selasa 7:27 19:19 07 : 58 20 : 11
25-Jan-
2012
Rabu 7:27 19:19 08 : 44 21 : 00
26-Jan-
2012
Khamis 7:27 19:19 00 : 21 12 : 33
27-Jan-
2012
Jumaat 7:27 19:20 10 : 09 22 : 31
28-Jan-
2012
Sabtu 7:27 19:20 10 : 50 24 : 01
29-Jan-
2012
Ahad 7:27 19:20 11 : 31 24 : 01
30-Jan-
2012
Isnin 7:28 19:21 12 : 12 00 : 01
31-Jan-
2012
Selasa 7:28 19:21 12 : 56 00 : 46

Source: Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM)


PRAKTIKAL 5
BURUJ
SUMBER 2
1. Buruj adalah gugusan bintang di langit yang membentuk corak tertentu.
2. Terdapat empat Buruj utama yang perlu diketahui iaitu
a. Buruj Pari
b. Buruj Belantik
c. Buruj Biduk
d. Buruj Skorpio


Buruj Pari Buruj Belantik



Buruj Biduk Buruj Skorpio

3. Buruj Pari menggambarkan palang dan bintang di hujung palang sentiasa
menunjukkan ke arah selatan.
4. Buruj Belantik adalah menyerupai seorang pemburu dengan bintang di kepala
menunjukkan arah utara.
5. Buruj Biduk berbentuk senduk dengan dua bintang di hujung menunjuk ke arah
utara.
6. Buruj Skorpio pula menggambarkan seekor kala jengking.
7. Pada zaman dahulu manusia menggunakan buruj bagi menentukan arah apabila
keluar mengembara.

PRAKTIKAL 5
FASA BULAN
SUMBER 2
Sistem Orbit dari Fasa Bulan
Bulan dan matahari beredar pada satah yang berasingan. Bulan beredar di satah
peredarannya berbanding dengan matahari yang beredar di satah ekliptik. Satah
peredaran bulan dan matahari akan bersilangan di titik- titik nod (uqdah) pada sudut
persilangan purata 5 09'. Oleh kerana orbit bulan mengelilingi bumiberbentuk elips,
maka jarak bulan ke bumi sentiasa berubah. Bulan berada di kedudukan terjauh dari
bumi dinamakan titik apogi'pada jarak sejauh 406 610 km, manakala titik terdekat iaitu
perigi sejauh 356 334 km. Kedudukan yang berbeza-beza ini akan menyebabkan halaju
pergerakan bulan dan saiz diameternya sentiasa berubah dalam satu pusingan
qamariyah.
Bagi pemerhati di bumi, bahagian bulan yang dapat dilihat sama di sepanjang masa,
kecuali pada bahagian-bahagian tertentu akibat kesan liberasi. Fasa bulan bermula
dengan berlakunya ijtimak. Dalam astronomi takwim ijtimak disifatkan sebagai
pemisahan antara fasa bulan lama dengan bulan baru. Secara Fizikal, ijtimak berlaku
apabilabulan berada di antara bumi dengan matahari. Ketika ijtimak, bahagian bulan
yang bercahaya menghadap ke arah matahari, manakala bahagian yang gelap
menghadap ke arah bumi. Berdasarkan kedudukan bulan dan matahari di satah
peredaran masing-masing, ketika ijtimak kedua-dua akan berada di longitud yang
sama. Oleh itu untuk mengetahui waktu berlaku ijtimak, perlu dikirakan kedudukan
longitud bulan dan matahari. Data waktu berlaku ijtimak boleh diperolehi dalam almanak
di bawah jadual bulan baru astronomi (newmoon). Pengiraan waktu berlaku ijtimak
boleh juga dibuat dengan menggunakan formula tertentu.
Selepas berlaku ijtimak, pembesaran fasa bulan selanjutnya ditentukan oleh perubahan
kedudukan bulan berbanding dengan matahari. Dalam sistem orbit bulan dan bumi
berpusatkan matahari, bulan selepas ijtimak berada sebelah timur matahari,
sebagaimana Rajah di bawah. Julat di antara proses berlaku ijtimak dengan
pembentukan fasa selanjutnya boleh ditunjukkan sama ada dalam kuantiti perbezaan
longitud, arka pemisahan bulan dan matahari iaitu perbezaan jarak hamal ataupun
umur bulan yang merujuk kepada susulan masa selepas berlaku ijtimak.

Perubahan fasa bulan
Misalnya umur bulan ketika waktu matahari atau bulan terbenam. Secara umum,
kuantiti ini dapat memberikan gambaran perbezaan kedudukan di antara bulan dengan
matahari dan fasa bulan yang berkaitan. Dalam sehari, bulan beredar pada kadar 13
atau 0.5 per jam. Secara berperingkat, sedikit demi sedikit bahagian bulan yang
bercahaya mula kelihatan dan bumi sebagai anak bulan (hilal). Selepas tujuh hari, fasa
bulan menjadi suku muda. pada hari ke-14 atau 15, fasa bulan menjadi purnama. Dari
segi fizikal, fasa purnama berlaku apabila bulan berada pada kedudukan setentang
dengan matahari. Ketika ini bahagian bulan
yang menerima cahaya matahari menghadap ke arah bumi sepenuhnya. Lebih kurang
tujuh hari selepas fasa bulan purnama, fasa berikutnya ialah suku tua atau suku ketiga.
Ketika ini bulan telah mendekati matahari pada sebelah barat. Apabila bulan sekali lagi
berada di tengah-tengah di antara bumi dengan matahari, maka berlaku sekali lagi
proses ijtimak bagi fasa bulan berikutnya.
Terbit dan Terbenam Bulan
Terbit dan terbenam bulan berkait rapat dengan perubahan fasanya. Selepas ijtimak
bulan akan terbit selepas matahari terbit, dan kelihatan rendah di ufuk barat selepas
matahari terbenam. Semakin hari bulan akan terbit semakin lewat pada kadar purata 51
minit setiap hari. Ketika bulan sabit muda, bulan akan terbit pada waktu tengah hari dan
terbenam pada waktu tengah malam. Sebelum fasa bulan purnama, bulan akan terbit
sebelum waktu matahari terbenam, dan terbenam sebelum matahari terbit. Manakala
bulan suku tua pula akan terbit ketika tengah malam dan terbenam pada tengah hari
berikutnya. Sebelum berlaku ijtimak, bulan akan terbit pada waktu subuh menyebabkan
bulan yang berbentuk sabit kelihatan rendah di ufuk timur sebelum waktu matahari
terbit.

SUMBER 3
Understanding The Moon Phases
Have you ever wondered what causes the moon phases? We all know that its
appearance changes over time. But why? The good way to understand the phases of
the moon is to examine an earth-moon-sun diagram:


MoonConnection.com All Rights Reserved. This moon phases diagram is NOT public
domain and may not be used on websites, copied, printed or republished except by
permission.
Diagram Explanation
The illustration may look a little complex at first, but it's easy to explain.
Sunlight is shown coming in from the right. The earth, of course, is at the center of the
diagram. The moon is shown at 8 key stages during its revolution around the earth. The
moon phase name is shown alongside the image. The dotted line from the earth to the
moon represents your line of sight when looking at the moon. To help you visualize how
the moon would appear at that point in the cycle, you can look at the larger moon
image. This means for the waning gibbous, third quarter, and waning crescent phases
you have to mentally turn yourself upside down. When you do this, you'll "see" that the
illuminated portion is on your left, just as you see in the large image.
One important thing to notice is that exactly one half of the moon is always illuminated
by the sun. Of course that is perfectly logical, but you need to visualize it in order to
understand the phases. At certain times we see both the sunlit portion and the
shadowed portion -- and that creates the various moon phase shapes we are all familiar
with. Also note that the shadowed part of the moon is invisible to the naked eye; in the
diagram above, it is only shown for clarification purposes.
So the basic explanation is that the lunar phases are created by changing angles
(relative positions) of the earth, the moon and the sun, as the moon orbits the earth.
If you'd like to examine the phases of the moon more closely, via computer software,
you may be interested in this moon phases calendar software.
Moon Phases Simplified
It's probably easiest to understand the moon cycle in this order: new moon and full
moon, first quarter and third quarter, and the phases in between.
As shown in the above diagram, the new moon occurs when the moon is
positioned between the earth and sun. The three objects are in approximate alignment
(why "approximate" is explained below). The entire illuminated portion of the moon is on
the back side of the moon, the half that we cannot see.
At a full moon, the earth, moon, and sun are in approximate alignment, just as the new
moon, but the moon is on the opposite side of the earth, so the entire sunlit part of the
moon is facing us. The shadowed portion is entirely hidden from view.
The first quarter and third quarter moons (both often called a "half moon"), happen
when the moon is at a 90 degree angle with respect to the earth and sun. So we are
seeing exactly half of the moon illuminated and half in shadow.
Once you understand those four key moon phases, the phases between should be fairly
easy to visualize, as the illuminated portion gradually transitions between them.
An easy way to remember and understand those "between" lunar phase names is by
breaking out and defining 4 words: crescent, gibbous, waxing, and waning. The
word crescent refers to the phases where the moon is less that half illuminated. The
word gibbous refers to phases where the moon is more than half
illuminated. Waxing essentially means "growing" or expanding in illumination,
and waning means "shrinking" or decreasing in illumination.
Thus you can simply combine the two words to create the phase name, as follows:
After the new moon, the sunlit portion is increasing, but less than half, so it is waxing
crescent. After the first quarter, the sunlit portion is still increasing, but now it
is more than half, so it iswaxing gibbous. After the full moon (maximum illumination), the
light continually decreases. So the waning gibbous phase occurs next. Following the
third quarter is the waning crescent, which wanes until the light is completely gone -- a
new moon.
The Moon's Orbit
You may have personally observed that the moon goes through a complete moon
phases cycle in about one month. That's true, but it's not exactly one month.
The synodic period or lunation is exactly 29.5305882 days. It's the time required for the
moon to move to the same position (same phase) as seen by an observer on earth. If
you were to view the moon cycling the earth from outside our solar system (the
viewpoint of the stars), the time required is 27.3217 days, roughly two days less. This
figure is called the sidereal period or orbital period. Why is the synodic period different
from the sidereal period? The short answer is because on earth, we are viewing the
moon from a moving platform: during the moon cycle, the earth has moved
approximately one month along its year-long orbit around the sun, altering our angle of
view with respect to the moon, and thus altering the phase. The earth's orbital direction
is such that it lengthens the period for earthbound observers.
Although the synodic and sidereal periods are exact numbers, the moon phase can't be
precisely calculated by simple division of days because the moon's motion (orbital
speed and position) is affected and perturbed by various forces of different strengths.
Hence, complex equations are used to determine the exact position and phase of the
moon at any given point in time.
Also, looking at the diagram (and imagining it to scale), you may have wondered why, at
a new moon, the moon doesn't block the sun, and at a full moon, why the earth doesn't
block sunlight from reaching the moon. The reason is because the moon's orbit about
the earth is about 5 degrees off from the earth-sun orbital plane.
However, at special times during the year, the earth, moon, and sun do in fact "line up".
When the moon blocks the sun or a part of it, it's called a solar eclipse, and it can only
happen during the new moon phase. When the earth casts a shadow on the moon, it's
called a lunar eclipse, and can only happen during the full moon phase. Roughly 4 to 7
eclipses happen in any given year, but most of them minor or "partial" eclipses. Major
lunar or solar eclipses are relatively uncommon.

























TUGASAN B

























TUGASAN C
Tarikh : 21 Mac 2012
Hari : Selasa
Masa : 10.45-11.45 pagi
Tahun : 5 Bestari
Bilangan murid : 23 orang
Subjek : Sains
Tema : Menyiasat Alam Semesta
Bidang Pembelajaran : Buruj
Objektif Pembelajaran : Memahami buruj
Hasil Pembelajaran : Di akhir pengajaran dan pembelajaran murid dapat
i. Menyatakan 3 daripada 4 jenis buruj.
ii. Melukis 3 daripada 4 jenis buruj.
iii. Mengenalpasti 3 daripada 4 arah jenis buruj
Pendekatan pengajaran dan pembelajaran : Konstruktivisme
Strategi dan Teknik :, Penyoalan, Pembelajaran koperatif,
Pengetahuan sedia ada : Murid sudah mengetahui bintang.
Kemahiran Proses Sains : Memerhati, berkomunikasi, meramal, melakukan eksperimen
Kemahiran manipulatif : Menggunakan peralatan Sains dengan sebaiknya, menyimpan
peralatan sains
Nilai-nilai murni Bekerjasama, berfikir secara rasional, berani mencuba.
Sumber pengajaran : Tayangan video, Kad bergambar buruj, Kertas mahjong, Kad
perkataan, Kotak buruj.

Fasa
Pengajaran
Isi kandungan Aktiviti pengajaran dan
pembelajaran
Catatan
Orinetasi
(5 minit)
Tayangan video

SG : Apakah
yang anda
perhatikan

JM: Gugusan
bintang yang
banyak.
Murid diminta melihat
tayangan video.
Guru bersoal jawab
dengan murid
Murid diminta meneka
topik yang ingin diajar
pada hari ini dengan
bantuan guru.
KPS :
Memerhati,
Berkomunikasi,
Meramal

BBM :
Tayangan
video.

Nilai murni :
Semangat dan
minat ingin
tahu yang
tinggi pada
persekitaran.


Pencetusan
idea (10 minit)
Mengenalpasti
jenis-jenis buruj.

Murid diminta
membentuk 4
kumpulan dan
dinamakan kumpulan
1,2,3,dan 4.
Setiap wakil kumpulan
diminta berada di
hadapan untuk
mengambil kertas
mahjong.
Guru menampalkan
kad bergambar jenis-
KPS :
Berkomunikasi,
Meramal

Nilai murni :
Bekerjasama

BBM:
Kertas
mahjong, kad
bergambar,
marker pen
jenis buruj.
Murid secara
kumpulan diminta
menamakan buruj
seperti kad gambar
ditunjukkan.
Murid diminta
menampalkan hasil
perbincangan pada
papan hitam mengikut
kumpulan.
Penstruktruran
idea (30 minit)
Jenis-jenis buruj
yang dapat dilihat
di langit.
Setiap wakil kumpulan
datang ke hadapan
mengambil kad
indeks.
Secara berkumpulan,
murid diminta pergi ke
stesen yang telah
ditetapkan oleh guru
seperti stesen 1,
2,3,4.
Murid-murid diminta
melihat bentuk buruj
melalui kotak yang
telah diubahsuai.
Murid-murid secara
berkumpulan diminta
melukis buruj yang
dilihat pada kotak
tersebut pada kad
indeks.
BBM : Kad
indeks, kotak
wayang buruj

KB :
Membanding
beza

Nilai-nilai murni
: Berani
mencuba,
Bekerjasama


Kemahiran
manipulatif :
Menggunakan
peralatan
dengan
sebaiknya.
Muzik dimainkan dan
apabila muzik berhenti
murid,murid diminta
ke stesen berikutnya.
Guru meminta wakil
daripada setiap
kumpulan
membentangkan hasil
keputusan
eksperimen.
Guru meminta setiap
kumpulan
memberikan
kesimpulan
berdasarkan hasil
dapatan masing-
masing.
Guru mengukuhkan
hasil perbincangan
murid dan memberi
takrifan buruj.

.
Aplikasi idea
(10 minit)
Lembaran kerja


Dalam kumpulan,
murid diminta
melakukan lembaran
kerja.
Guru berbincang
jawapan bersama
dengan murid.


Dalam aktiviti
BBM :
Lembaran
kerja

KB : Menilai
dan membuat
kesimpulan

KPS :
Memerhati,


kumpulan, ahli
kumpulan yang
berkelakuan baik akan
diberikan token.
Meramal,
Berkomunikasi,
Membuat
gambaran
mental.


Refleksi
(5 minit)
Seuaikan nama
burujdan
kesimpulan
terhadap topik
pengajaran hari
ini.
Guru menunjukkan 4
kad perkataan nama
buruj satu persatu
kepada murid .
Murid mengangkat
kad perkataan (biduk,
pari, belantik,
skorpio).
Murid diminta
memberikan
kesimpulan mengenai
topik yang diajar hari
ini.
Murid diminta
menyusun kerusi
dalam keadaan
kemas.
KPS : Kad
bergambar,
kad perkataan.

Nilai-nilai murni
:
Bekerjasama,
berfikir secara
rasional.
LAPORAN
Saya memilih melakukan tajuk ini pada waktu selepas rehat kerana selepas rehat murid
masih lagi aktif dan mampu menumpukan pelajaran dengan baik apabila fisiologi
mereka telah mencukupi. Saya juga memilih tajuk buruj kerana tajuk buruj amat
menarik untuk diajar kerana melibatkan penglibatan murid yang banyak serta murid
dapat belajar apabila menggunakan benda-benda maujud bagi menggantikan buruj di
langit.
Pada fasa orientasi, saya menggunakan teknik tayangan video serta penyoalan. Saya
menggunakan tayangan video kerana ingin memberikan murid melihat sendiri keadaan
sebenar bintang yang berada di langit pada jarak dekat menggunakan teleskop
berbanding melihat secara mata kasar. Tayangan video juga dapat menarik minat
pelajar kerana kebanyakkan pelajar yang berada di luar bandar amat berminat
mengenai teknologi serta mudah tertarik dengan video berbanding menggunakan teknik
penyoalan. Bukan itu sahaja, ini juga memberikan pendedahan kepada pelajar bagi
melihat keadaaan bintang di angkasa.
Bagi fasa pencetusan idea, saya menggunakan kad bergambar dan meminta pelajar
menamakan buruj bagi setiap kad bergambar kerana saya ingin melihat pengetahuan
sedia ada mereka. Adakah mereka
mengetahuinya dengan melihat di
televisyen ataupun pernah
membaca di media cetak. Saya juga
meminta melakukan dalam
kumpulan bagi mengeratkan
silaturrahim antara murid serta
dalam keadaan tidak sedar,mereka
mempelajari cara menghormati
pandangan kawan-kawan mereka.
Saya tidak menggunakan teknik penyoalan pada pencetusan idea kerana bagi saya
teknik penyoalan agak bosan bagi pelajar serta sebahagian daripada mereka malas
untuk berfikir jika mereka tahu adanya kawan mereka yang akan menjawab soalan
tersebut.

Bagi fasa penstrukturan idea, saya tidak menggunakan tayangan video bagi
menunjukkan buruj terhadap murid
namun saya menggunakan kotak
buruj bagi melakukan aktiviti ini.
Saya juga memilih teknik
pembelajaran koperatif iaitu
menggunakan stesen bagi
melibatkan semua murid dan murid
bergerak aktif. Jika tidak melakukan
aktiviti yang bergerak, murid akan
cepat berasa bosan dan agak menantok selepas mereka makan. Saya juga mengitar
semula bahan dengan menggunakan kotak yang tidak digunakan. Hal ini dapat
mengajar murid-murid supaya menghargai bumi kita ini. Saya meminta setiap kumpulan
membentangkan hasil dapatan daripada stesen adalah bagi membina keyakinan diri
terhadap murid-murid tersebut. Selain itu, saya meminta murid-murid membuat
kesimpulan kerana ingin melihat sejauh mana murid-murid faham mengenai
topikpengajaran saya. Saya menggunakan muzik sebgai stop kerana ingin melatih
murid-murid supaya lebih peka serta bagi memberikan keseronokan semasa proses
pengajaran dan pembelajaran. Hal ini juga dapat mengurangkan guru menjerit-jerit
kerana apabila murid-murid belajar dalam kumpulan, mereka sibuk berbincang dan
mereka tidak akan mendengar suara. Hal ini disbebabkan mereka akan lagi
menguatkan suara mereka.
Bagi fasa aplikasi, saya memberikan lembaran kerja kepada murid-murid kerana mahu
melihat sejauh mana mereka faham mengenai topik yang diajar kepada mereka.
Mereka dibenarkan berbincang dengan rakan-rakan mereka kerana ingin bertukar
pendapat dan dapat mewujudkan persaingan yang sihat. Guru berbincang jawapan
dengan murid adalah perlu bagi meneguhkan lagi pemahaman murid-murid. Jika guru
menangguhkan perbincangan jawapan untuk berbincang kemudian hari, maka murid-
murid akan cepat lupa apa yang telah mereka lakukan dan berkemungkinan kertas
lembaran kerja yang diberikan akan hilang disebabkan mereka menggunakan kertas
tersebut melakukan jet ataupun adik mereka menggunakannya.
Bagi fasa refleksi, saya meminta murid mengangkat kad perkataan bagi setiap bentuk
buruj kerana dapat melihat adakah pelajar dapat mengenal pasti bentuk buruj serta apa
yang telah diajar pada hari ini. Murid diminta menyusun kembali kerusi secara kemas
adalah untuk mengingatikan supaya murid-murid bertanggungjawab terhadap peralatan
atau bahan-bahan yang digunakan.

Kotak Wayang Buruj tersebut diolah dari kotak
terbuang,di satu bahagian hujungnya di lekatkan
kertas hitam yang diubangkan meggunakan jarum dan
membentuk pelbagai jenis buruj. Apabila dilihat dari
hujung sebelah lagi, maka akan kelihatan bentuk buruj yang
bercahaya.





ANALISI DATA
No soalan Jawapan bagi jenis buruj
Betul Salah
a) 18 5
b) 20 3
c) 20 3
d) 23 0

Jadual 1


Graf 1

0
5
10
15
20
25
a) b) c) d)
K
e
k
e
r
a
p
a
n

j
a
w
a
p
a
n

Nombor soalan
Graf kekerapan jawapan melawan nombor soalan.
Jawapan bagi buruj Betul
Jawapan bagi buruj Salah
Graf 1 dan Jadual 1 menunjukkan kekerapan jawapan betul dan salah yang dilakukan
oleh murid-murid semasa mengajar topic buruj. Dapt dilihat bagi buruj Belantik ramai
murid-murid iaitu sebanyak 5 orang berbanding dengan buruj skorpio dan biduk. Bagi
buruj pari semua murid-murid menjawab dengan betul. Hal ini bagi pendapat saya,
buruj pari adalah mudah untuk dikenal pasti.
Bagi buruj biduk dan skorpio adalah sama bagi murid-murid melakukan kesalahan iaitu
sebnayak 3. Hal ini mungkin disebabkan faktor murid-murid keliru dengan buruj biduk
atau menyambung bintang bukan dengan cara yang betul.
No soalan Jawapan bagi bentuk buruj
Betul Salah
a) 20 3
b) 19 4
c) 22 1
d) 23 0
Jadual 2


Graf 2
Jadual 2 dan Graf 2 menunjukkan kekerapan data bagi soalan bentuk buruj. Jawapan
yang paling tinggi yang betul adalah bagi bentuk buruj bagi soalan (d) iaitu laying-
layang. Hal ini disebabkan buruj pari mudah untuk dikenalpasti. Namun bagi jawapan
yang paling tinggi sebanyak 9 dalam kesalahan adalah bagi soalan (b) iaitu kala
jengking. Hal ini disebabkan bentuk buruj tidak benar-benar membentuk seperti kala
jengking hanya Nampak sedikit sahaja. Mungkin bagi murid-murid sekolah rendah
mereka tidak dapat Nampak dengan jelas bentuk kala jengking kerana berbeza dengan
bentuk kala jengking yang reality mereka lihat.
No soalan Jawapan betul
Jenis buruj Bentuk buruj
a) 18 20
b) 20 19
c) 20 22
0
5
10
15
20
25
a) b) c) d)
K
e
k
e
r
a
p
a
n

j
a
w
a
p
a
n

No soalan
Graf kekerapan jawapan melawan nombor
soalan
Jawapan bagi bentuk buruj
Betul
Jawapan bagi bentuk buruj
Salah
d) 23 23
Jumlah 81 74

Peratusan betul bagi jenis buruj dan bentuk buruj
Jenis buruj Bentuk buruj
81 / 92 x 100 = 88.04 % 74 / 92 x 100 = 81.32%
Jadual 3


Carta pie

Peratusan bagi jawapan betul untuk jenis buruj dan bentuk buruj berbeza sebanyak
6.72%. Perbezaan ini adalah disebabkan kebanyakan murid keliru untuk melihat bentuk
belantik sebagai pemburu dan skorpian sebagai kala jengking. Hal ini disebabkan bagi
bentuk pemburu adalah tidak sebetulnya kelihatan seperti pemburu berbanding dengan
pari yang benar-benar kelihatan seperti laying-layang. Namun perbezaan peratusan
tidaklah sebegitu besar kerana murid-murid adalah daripada kelas yang pandai.
Peratusan ini juga dapat member gambaran bahawa murid faham mengenai apa yang
diajar dan hasil pembelajaran pada hari tersebut dapat dicapai.

88.04%
81.32%
Peratus bagi jawapan betul
Jenis buruj
Bentuk buruj
REFLEKSI
KEKUATAN AKTIVITI
Kekuatan aktiviti yang saya jalankan adalah melibatkan keseluruhan murid dan boleh
dikategorikan sebagai pengajaran berpusatkan murid dan guru hanya bertindak sebagai
fasilitator. Penglibatan murid yang aktif dapat memberikan suasana pengajaran
koperatif yang berkesan serta murid-murid juga dapat belajar cara menghormati kawan-
kawan mereka. Aktiviti yang saya terapkan menggunakan kotak wayang buruj
memberikan situasi seperti melihat langit pada malam hari dengan menggunakan
teleskop. Bukan itu sahaja, kekuatan aktiviti saya seperti budak diminta melukis apa
yang mereka lihat dalam kotak wayang buruj dapat melatih psikomotor mereka. Selain
itu kekuatan aktiviti saya adalah memberikan peluang kepada murid-murid untuk
menjadi berani dengan membentangkan hasil dapatan mereka.
KELEMAHAN AKTIVITI
Kelemahan aktiviti yang dijalankan adalah murid-murid terlalu suka terhadap kotak
wayang buruj dan ingin mereka bermain dengannya. Hal ini menyebabkan arahan yang
diberikan mereka tidak mendengar dengan teliti. Kelemahan dalam melakukan stesen
adalah murid-murid tidak pernah didedahkan dengan pembelajaran stesen tersebut.
Hal ini membuatkan saya terpaksa mengulangi beberapa kali. Apabila pergi ke
stesen,mereka juga berebut-rebut untuk melihat kotak wayang buruj sehingga ada yang
melepaskan kata-kata yang tidak enak didengar kepada rakan-rakan mereka.
CADANGAN AKTIVITI PADA MASA HADAPAN
Saya berharap semoga saya dapat memperbaiki lagi aktiviti yang saya lakukan ini pada
masa hadapan dengan mempelbagaikan teknik dan strategi yang berlainan bagi
menarik perhatian murid. Cadangan bagi aktiviti ini pada masa hadapan adalah dengan
membawa membawa murid-murid pergi lawatan ke planetarium bagi mereka
merasakan suasana seperti berada di angkasa lepas. Aktiviti ini juga saya bercadang
akan menambah baikkan kelemahan yang diperolehi semasa aktiviti ini dijalankan.

REFLEKSI
Syukur ke hadrat Ilahi kerana akhirnya saya dapat menyiapkan tugasan kerja kursus
saya ini dengan sebaiknya. Jutaan terima kasih kepada pensyarah saya En. Rosdi bin
Omar kerana memberi tunjuk ajar kepada saya bagi mneyiapkan tugasan ini. Terima
kasih juga kepada rakan-rakan saya yang banyak membantu saya dalam melicinkan
lagi proses saya menyiapkan tugasan ini.

Saya dapat mempelajari pelbagai perkara baru daripada tugasan yang telah saya
lakukan ini. Bagi tugasan A saya mendapat mencari pelbagai maklumat dalam
menyiapkan kerja kursus saya ini. Pemerolehan ilmu saya dapati adalah daripada
pelbagai sumber bukan sahaja internet namun juga buku. Pemerolehan ilmu ini saya
mendapati bahawa terlalu banyak mendapatkan sumber dan dapat dilihat bahawa
kebanyakan nya adalah sama sahaja. Mencari maklumat dengan internet adalah
kebanyakan adalah sama sahaja maklumat yang diberikan apabila mencari dalam
Bahasa Melayu, namun apabila mencari dalam Bahasa Inggeris terlalu banyak
maklumat sehinggakan dapati saya pelajari daripadaa apa yang saya cari. Namun saya
menghadapi masalah apabila mencari maklumat mengenai praktikal 4 iaitu matahari
terbit dalam Bahasa Melayu dan juga Inggeris. Hal ini amat menyukarkan saya untuk
melakukan praktikal amali saya. Jika mencari dalam Bahasa Inggerisn the rising of the
Sun kebanyakannya menceritakan mengenai negara Jepun dan adanya mengenai
akhbar The Sun. Dalam Bahasa Melayu pula kebanyakannya menceritakan mengenai
matahari terbit dari Barat (bercanggah dari teori dalam buku mengenai matahari terbit
dari Timur). Atas akibat kesusahan mencari maklumat saya hanya mendapatkan 2
sumber sahaja mengenai matahari terbit.

Bagi tugasan B iaitu melaksanakan eksperimen dan menyediakan laporan amali juga
dapat memberikan saya lebih pengetahuan cara untuk mengendalikan alat radas serta
merekodkan data dengan melihat secara mata kasar (mengambil gambar) seperti
praktikal awan, matahari terbit. Hal ini dapat saya aplikasikan untuk mengajar murid-
murid mengenai cara mengendalikan alat radas dengan betul. Melakukan eksperimen
memberikan pengetahuan kepada saya bahawa eksperimen yang dijalankan hampir
tidak sama dengan teori. Hal ini disebabkan oleh persekitaran yang tidak sama
dijalankan oleh saintis serta kenkangan masa yang tidak mencukupi untuk mengulangi
langkah-langkah eksperiemen sebanyak 3 kali. Saya menghadapi masalah dalam
menyediakan laporan amali kerana amali bagi awan, matahari terbit serta buruj adalah
sesuatu yang baru bagi saya. Bukan itu shaja, amali yang dilakukan ini memerlukan
aplikasi daripada pemerolehan ilmu. Jarang menjumpai amali sedemikian dan hal ini
menyebabkan kesukaran untuk melakukan rujukan.

Bagi bahagian C dengan melakukan suatu mini projek semasa praktikum di sekolah
dengan mengajar murid mengenai topik yang dipilih iaitu buruj. Saya mendapat
pelbagai pengetahuan dalam menyiapkan tugasan bahagian C ini iaitu saya dapat
belajar untuk mengintepretasi data serta menganalisis hasil dapatan yang diperolehi
daripada hasil kerja murid. Saya juga dapat mempelajari untuk cara membuat data. Hal
ini bagi saya diperlukan untuk saya bagi menghadapi Kajian Tindakan semasa di tahun
akhir. Walaubagaimanapun, saya menghadapi masalah dalam menyiapkan tugasan
bahagian C kerana saya tidak tahu cara sebenar menganalisis dan mengintepretasi
data. Saya mengalami kebuntuan untuk memilih carta pie, ataupun carta bar, serta
carta garisan pada awalnya untuk mengintepretasi data yang diperolehi. Namun, saya
dapat menyelesaikan masalah ini dengan bertanyakan pensyarah serta rakan-rakan
saya. Saya juga mengalami sedikit masalah apabila saya perlu menyediakan refleksi
bagi aktiviti yang dijalankan. Saya bertanya kepada rakan-rakan saya bagi mengatasi
masalah ini.

Saya berharap hasil tugasan saya ini mengikuti kehendak soalan. Saya cadangkan
supaya kerja kursus sebegini dapat diteruskan lagi bagi memberikan pendedahan
kepada pelajar mengenai cara-cara untuk menganalisis aktiviti yang kita jalankan
semasa di sekolah. Dengan adanya kerja kursus sebegini maka kita dapat mengetahui
sejauh mana kefahaman murid-murid semasa berlakunya proses pengajaran dan
pembelajaran.
Sekian, terima kasih.























BIBLIOGRAFI
Sumber buku :
Broadfoot J.B. (2004). Weather and Climate. Brisbane: QUT.

Geoffrey Thicket, Jim Stamell, (2001). Science Tracks 10
th
Edition. Macmillan Education
Australia PTY LTD. Melbourne.

Geoffrey Thicket, Jim Stamell Lynette Thicket. (2000). Science Tracks 8
th
Edition.
Macmillan Education Australia PTY LTD. Melbourne.

John Farndon. (2002). Planet Earth. Miles Kelly Publishing. Hong Kong.

Lutgens, F.K. and Tarbuck, E.J. (2005). Foundations of earth Science (4
th
Edition).
Pearson Prentice Hall. New Jersey.

Needham, Massachusetts. (2002). Science Explorer, weather and Climate. Prentice
Hall. New Jersey.

Tolman, M.N (1995). Hands-On Earth Science Activities for Grades K-6, West Nyack.
Sumber Internet :
______________________ (2011)Jenis-jenis awan
http://geoenviron.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-awan.html diakses pada 10 April
2012

Ridwan Gracia (2011) Jenis-jenis awan
http://infokapal.wordpress.com/2011/01/15/634/ diakses pada 10 April 2012

_______________ (2010) Types of rocks http://www.zephyrus.co.uk/rocktypes.html
diakses pada 9 April 2012)

_________________ (2011) Types of rocks http://www.rockcollector.co.uk/rocktype.htm
diakses pada 10 April 2012.

_______________(2002)
http://www.tutor.com.my/tutor/arkib2002.asp?e=UPSR&s=SCI&b=JUL&m=3&r=m&i=N
OTA diakses pada 11 April 2012

Mazlina (2011) http://mazlinasktt.blogspot.com/2011/05/fasa-fasa-bulan.html diakses
pada 11 April 2012

Anda mungkin juga menyukai