Anda di halaman 1dari 5

1

DIAGNOSIS
Cara menegakkan diagnosa polip hidung, yaitu :
1
Anamnesis
Keluhan utama penderita polip nasi ialah hidung rasa tersumbat dari yang ringan sampai
berat, rinore mulai yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia. Mungkin disertai
bersin-bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala daerah frontal. Bila disertai
infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan rinore purulen. ejala sekunder
yang dapat timbul ialah bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur
dan penurunan kualitas hidup. !apat menyebabkan gejala pada saluran napas ba"ah,
berupa batuk kronik dan mengi, terutama pada penderita polip nasi dengan asma. #elain
itu harus ditanyakan ri"ayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin dan alergi
obat lainnya serta alergi makanan.
$emeriksaan fisik
- %nspeksi
&erlihat deformitas hidung luar sehingga hidung tampak melebar
- 'hinoskopi anterior
Memperlihatkan massa translusen pada rongga hidung. !eformitas septum
membuat pemeriksaan menjadi lebih sulit.

&ampak sekret mukus dan
polip multipel atau soliter. $olip kadang perlu dibedakan dengan konka nasi
inferior, yakni dengan (ara memasukan kapas yang dibasahi dengan larutan
efedrin 1) *+asokonstriktor,, konka nasi yang berisi banyak pembuluh darah akan
menge(il, sedangkan polip tidak menge(il. $olip dapat diobser+asi berasal dari daerah
sinus etmoidalis, ostium sinus maksilaris atau dari septum
2
ambar - : $olip .asi
- 'hinoskopi $osterior
Kadang - kadang dapat dijumpai polip koanal.#ekret mukopurulen ada kalanya
berasal dari daerah etmoid atau rongga hidung bagian superior, yang menandakan
adanya rinosinusitis
$embagian stadium polip menurut Ma(kay dan /und *1001,, stadium 1 : polip masih
terbatas di meatus medius, stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius, tampak di
rongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung, stadium - : polip yang masif, polip
yang sudah menyebabkan obstruksi total.
.aso-3ndoskopi
Adanya fasilitas endoskop *teleskop, akan sangat membantu diagnosis kasus polip yang
baru. $olip stadium 1 dan 2 kadang-kadang tidak terlihat pada pemeriksaan rinoskopi
anterior tetapi tampak dengan pemeriksaan nasoendoskopi. $ada kasus polip koanal juga
sering dapat dilihat tangkai polip yang berasal dari ostium asesorius sinus maksila.4ntuk
melihat polip yang masih ke(il dan belum keluar dari kompleks osteomeatal.
3

ambar 5 : $olip .asi
'adiologi
6oto polos sinus paranasal *posisi "aters, A$, Cald"ell dan lateral, dapat
memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara (airan di dalam sinus, tetapi
kurang bermamfaat pada kasus polip. $emeriksaan tomografi komputer *&K, C& s(an,
sangat bermamfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal
apakah ada proses radang, kelainan anatomi, polip atau sumbatan pada kompleks
ostiomeatal. &K terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal diobati dengan
terpai medikantosa, jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada peren(anaan tindakan
bedah terutama bedah endoskopi.
Biopsi
!i anjurkan jika terdapat massa unilateral pada pasien berusia lanjut, menyerupai
keganasan pada penampakan makroskopis dan ada gambaran erosi tulang pada foto polos
rontgen.

II.5 PENATALAKSANAAN
$engobatannya berupa terapi obat-obatan dan operasi. &erapi medikamentosa ditujukan
pada polip yang masih ke(il yaitu pemberian kortikosteroid sistemik yang diberikan dalam
jangka "aktu singkat, dapat juga diberiksan kortikosteroid hidung atau kombinasi keduanya.
-,5
4
4ntuk polip edematosa, dapat diberikan pengobatan kortikosteroid : 1. 7ral, misalnya
prednison 89 mg:hari atau deksametason selama 19 hari, kemudian dosis diturunkan perlahan ;
lahan *tappering off,. 2. #untikan intrapolip, misalnya triamsinolon asetonid atau prednisolon 9,8
((, tiap 8 ; 1 hari sekali, sampai polipnya hilang. -. 7bat semprot hidung yang mengandung
kortikosteroid, merupakan obat untuk rinitis alergi, sering digunakan bersama atau sebagai
lanjutan pengobatn kortikosteroid per oral. 3fek sistemik obat ini sangat ke(il, sehingga lebih
aman.
-,5,8
4ntuk polip yang ukurannya sudah besar dilakukan pembedahan. $embedahan dilakukan
jika :
1. $olip menghalangi saluran nafas
2. $olip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus.
-. $olip berhubungan dengan tumor
5. $ada anak ; anak dengan multipel polip atau kronik rhinosinusitist yang gagal pengobatan
maksimum dengan obat- obatan.
4ntuk polip yang ukurannya sudah besar dilakukan ektraksi polip *polipektomi, dengan
menggunakan senar polip. $olipektomi merupakan tindakan pengangkatan polip menggunakan
senar polip dengan bantuan anestesi lokal, untuk polip yang besar dan menyebabkan kelainan
pada hidung, memerlukan jenis operasi yang lebih besar dan anestesi umum. Kategori polip
yang diangkat adalah polip yang besar namun belum memadati rongga hidung. $olipektomi
sederhana (ukup efektif untuk memperbaiki gejala pada hidung, khususnya pada kasus polip
yang tersembunyi atau polip yang sedikit. Surgical micro debridement merupakan prosedur yang
lebih aman dan (epat, pemotongan jaringan lebih akurat dan mengurangi perdarahan dengan
+isualisasi yang lebih baik. 3tmoidektomi atau bedah sinus endoskopi fungsional merupakan
tindakan pengangkatan polip sekaligus operasi sinus, merupakan teknik yang lebih baik yang
tidak hanya membuang polip tapi juga membuka (elah di meatus media yang merupakan tempat
asal polip yang tersering sehingga akan membantu mengurangi angka kekambuhan. Kriteria
polip yang diangkat adalah polip yang sangat besar, berulang, dan jelas terdapat kelainan di
5
kompleks osteomeatal. Antibiotik sebagai terapi kombinasi pada polip hidung bisa kita berikan
sebelum dan sesudah operasi. Berikan antibiotik bila ada tanda infeksi dan untuk langkah
profilaksis pas(a operasi.
-,8

Anda mungkin juga menyukai