Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GEOLOGI TEKTONIKA

GEOSINKLIN







Yudistira Nur Riyadi (270110100042)
Ade Prima Indra (270110100045)
Hana Morina (270110100046)
M. Riftikar (270110100059)
Khairul Saleh Siregar (270110100051)
Tamara Ismiqha Deyana (270110100053)
Greisella Kencana Kartika G (270110100054)
Margareth Junitaully (270110100063)
Axel Derian F (270110100066)
Tegar Kharisma Putra (270110100074)



FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
GEOSINKLIN
Konsep Geosinklin pertama kali berkembang pada pertengahan abad ke 18 , saat
geologiawan Amerika James Hall dan James Dwight Dana menaruh perhatian besar terhadap
Pegunungan Appalachian. Teorinya pertama kali digunakan untuk menjelaskan cekungan yang
terus terisi sembari terus mendalam yang pada akhirnya diperkirakan akan menghasilkan
kontraksi pada kerak yang diakibatkan oleh pendinginan dan kontraksi dari bumi. Meskipun
sering diterjemahkan sedikit berbeda oleh beberapa peneliti tapi secara umum teori ini adalah
sekungan yang terus menerus mendalam sepanjang batas benua yang kemudian terdeformasi
menjadi bagian dari pegunungan.
Beberapa fase yang penting dari geosinklin, tektogenik dan orogenesa diantaranya adalah
pengakumulasian sedimen pada palung subduksi yang hadir bersamaan dengan endapan
marginal atau hasil erupsi sub-marine dari lava basa dan ultrabasa termasuk ofiolit, terdapatnya
lipatan , sesar naik dan separasi pada batuan di geosinklin, pengangkatan dan penggantian
sedimentasi pada daerah palung marginal pada pelebaran zona geosinklin, metamorfisme
regional dan penggantian oleh batolit, pengangkatan epirogenik dengan erupsi volkanik dari
basal, andesit, dan riolit serta intrusi plutonik yang ko magmatis dan peneplasi.
Teori ini kemudian berkembang pesat pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dan
dipergunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena cekungan pembentukan pegunungan
sebelum digantikan oleh teori tektonik lempeng pada tahun 1960.
Perbedaan pandangan yang terjadi diantara pengemuka geosinklin dari Amerika dan
Eropa terjadi dalam perkembangan teori geosinklin. Hal ini terjadi karena kedua kelompok
geologiawan tersebut menggunakan dua pegunungan yang berbeda satu sama lain. Geologiawan
Amerika menggunakan analog dari pegunungan Appalachia sementara geologiawan
menggunakan Pegunungan Alpine sebagai contoh.

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami
depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrem sedimen yang tebal. Proses
pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen
yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk
pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat
menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan
tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.
Konsep geosinklin oleh geologis Amerika :
! Di suatu ketebalan sedimen, sedimen yang ditemukan pada zona laut dangkal akan
mencirikan terdapatnya suatu cekungan (geosinklin).
! Pengendapan supply sedimen pada geantiklin (sebelah geosinklin) mengikuti rata-rata
jumlah sedimentasi yang terendapkan pada cekungan tersebut.
! Geosinklin berada pada daerah marginal sampai continent.
Konsep geosinklin geologis Eropa
! Menjelaskan terjadinya sedimen pada zona laut dalam dan menyimpulkan bahwa
geosinklin merupakan daerah yang dalam, berupa cekungan yang memanjang.
! Sulit terjadi kesetimbangan pada sistem pengendapan di geosinklin, dan sejarah serta
durasi dari geosinklin bergantung pada rata-rata relatif dari penurunan cekungan dan
sedimentasi.
! Geosinklin terbentuk pada daerah marginal sampai continent atau diantara continental
masses.
Konsep geosinklin dapat diklasifikasikan menggunakan dua elemen yang penting yakni:
elemen tektonik dan karakteristik batuan beku dan sedimen.
1. Pembagian geosinklin menggunakan elemen tektonik
Stille 1935-1940 Kay 1951
Krumbein and
Sloss 1963;
Badgley 1965
Sinityzn and
Peyve 1950
Aubouin 1965
Orthogeosynclines
Eugeosynclines
Miogeosynclines
Orthogeosynclines
Eugeosynclines
Miogeosynclines
Orthogeosycline
Miogeosynclinal
transitional zone
Primary
geosyncline
Geosynclines
Eu-furrows
Mio-furrows
Eu-ridges
Mio-ridges
Epieugeosyncline
Postorogenic
basins
Secondary
geosynclines
Back-deep
Intra-deep
Intracratonal
geosynclines
Exogeosycline
Zeugeosyncline
Autogeosyncline
Intracratonic
basins
Marginal basin
Yoked basin
Interior basin
Residual
geosynclines
Foredeep
Intracratonic
furrows
Basins
Parageosynclines
Taphrogeosynclines
Paraliageosynclines
Rift valley
Coastal
geosyncline

Trenchs
Hochkraton
Tiefkraton
Craton
Craton
Platform

Stable shelf
Unstable shelf
2. Pembagian geosinklin berdasarkan karakteristik batuan
Atlantic type Andean type Island arc type Japan sea type
Miogeosycline Eugeosyncline Mountains Trench Islands Trench Margin of restricted basin
Continental
crust
Oceanic crust
Continental
crust
Oceanic
crust
Intermediate
crust
Oceanic
crust
Intermediate, modified
crust
Abundant A
and B
Common C;
Rare D;
Abundant E
Rare A and
B; Rare to
abundant
F;
Abundant
H;
Common I
Abundant
C; Rare
to
common
E;
Common
to rare G
Locally
abundant B;
Rare C;
Abundant F
and G;
Common I
Abundant C;
Common G
Abundant A and E; Locally
common B; C present if
basin floor oceanic; Tuffs of
F; Rare G


Karakteristik tipe batuan:
! Shallow marine and coastal plain
clastic sediments

! Calc-alkaline volcanic rocks and
minor instrusions
! Carbonate sediments
! Calc-alkaline volcanic turbidites
! Interbedded pelagic sediments,
thoelitic lavas, and ultrabasic rocks
! Continent-derived coarse clastic
sediments
Thoelitic volcanic turbidites
! Intermediate or acidic plutonic
rocks
! Compositionally mature turbidites



Beberapa istilah yang sering digunakan dalam menjelaskan bagian bagian dari geosinklin,
diantaranya:
! Miogeosinklina geosinklin yang terbentuk sepanjang batas kontinen pada kerak kontinen
dan tersusun atas sedimen dengan kehadiran batugamping, batupasir dan serpih.
! Eugeosinklin geosinklin yang terbentuk agak jauh dari tepi kontinen. Hal ini
mengakibatkan komposisi batuan di daerah ini terdiri dari batuan dengan ukuran butir
lebih halus atau endapan-endapan laut dalam. Endapan-endapan di lingkungan
eugeosinklin akan mendapat pengaruh yang besar dari deformasi, metamorfosa dan
terintrusi oleh pluton batuan beku; terkadang juga mengandung sediment melange dan
terkadang mengandung material eksotis dari flysch.
! Orthogeosinklina sabuk geosinklin yang terletak diantara kontinen dan samudera dan
memiliki sabuk volcanik internal
! Zeugogeosyncline geosinklin yang berada di kraton atau daerah yang stabil yang juga
merupakan daerah yang sudah terangkat
! Parageosynclinea cekungan geosinklin yang terbentuk berbarengan dengan terbentuknya
pegunungan geosinklin yang teletak di tengah kraton.
! Exogeosynclineaparageosinklin yang terletak sepanjang batas kraton dan mendapatkan
suplai sedimen tari orthogeosinklin di luar kraton; dikenal juga dengan nama geosinklin
delta, foredeep atau cekungan transverse.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik
dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan
teori geosinklin.
Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi
merupakan gaya vertical. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama
yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.



Daftar Pustaka
http:2.bp.blogspot.com_b-4tol4ie-
kTKgvBB8TqTIAAAAAAAAAAw0Sc7kop1AaIs16uugeosinklin.png

http:iu.wikipeuia.oigwikiTeoii_geosinklin

http:uokteibumi.com2u11u611peikembangan-teoii-bumi-geosinklin-continental-uiift-
tektonik

http:ueweisgeologist.blogspot.com2u11uSteoii-geosinklin.html

http:alfenui.blogspot.com2uu9u2geosinklin.html

http:ml.sciibu.comuoc978S62SuPeikembangan-%E2%8u%9S-peikembangan-teoii-
ueotektonik

Anda mungkin juga menyukai