Sebaran tumbuh Sebaran alaminya di Irian J aya dan Kepulauan Maluku. Sumber benih terdapat di Kediri (J awa Timur). Tumbuh pada ketinggian 0 1200 m dpl dengan curah hujan 2400 4800 mm/tahun. J enis ini tumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainase baik. Toleran terhadap tanah asam, padat dan terpaan angin. Musim buah Umumnya bulan J uli Agustus. Pengumpulan benih Buah/polong masak berwarna coklat. J umlah benih per 1 kg adalah 25.000 28.000 butir. Ekstraksi benih Dengan cara polong dijemur selama 1 hari, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dipukul-pukul dengan memakai kayu hingga polongnya hancur. Benih dipisahkan dari kotorannya dengan ditampi. Seleksi/sortasi benih dapat dilakukan dengan menggunakan seed gravity table. Penyimpanan benih Disimpan pada kadar air rendah (5 8%). Pengeringan benih dengan cara dijemur selama 1 hari. Dikemas dalam wadah kedap (plastik dimasukkan dalam kaleng). Ruang simpan yang digunakan adalah ruang kamar, ber AC atau DCS. Dengan cara ini viabilitas dapat dipertahankan selama kurang lebih 12 bulan. Perkecambahan Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1). Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam dengan air mendidih dibiarkan dingin sampai dengan 24 jam. Uji viabilitas benih secara cepat dapat digunakan TZ (Konsentrasi tetrazolium klorida 0,5%, perendaman 2 jam). Ciri benih viabel yaitu titik tumbuh berwarna merah, dan maksimal 50% dari cotyledon berwarna putih. Pembiakan Vegetatif - Pencegahan Hama dan Penyakit Untuk mencegah perkembangan jamur, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung. Misal : Dithane M45, Benlate. Persemaian Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm. Dalam penyemaian diperlukan naungan 50% cahaya. Bibit siap tanam setelah berumur 3 bulan. Sumber : Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Teknologi Perbenihan, Departemen Kehutanan R.I