A. PERUBAHAN SOSIAL 1. Definisi Perubahan Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari hari kita telah menyentuh perubahan. Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh: 1. William F. Ogburn Ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur kebudayaan material dan non material, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur kebudayaan material terhadap unsur non material 2. Kingsley Davis Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat 3. Gillin dan Gillin Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yang telah diterima yang disebabkan karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat 4. Samuel Koenig Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern 5. Selo Soemarjan Segala perubahan pada lembaga lemabaga kemasyrakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai nilai, sikap sikap dan pola pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat
2. Teori Teori Perubahan Sosial Menurut Lauer ada dua teori utama perubahan sosial: a. Teori Siklus Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang ulang, tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern tidak jelas Menurut beberapa ahli: Oswald Spengler, Jerman (1880 1936) : setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar tanpa akhir. Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai peradaban yang lebih tinggi Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang nomaden
b. Teori Linier atau Teori Perkembangan Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu: Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang orang yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat berkembang melaui tahapan yang pasti Teori Linier dibedakan menjadi: f. Teori evolusi Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif) Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri Beberapa teori Evolusi a) Teori Evolusi Unilinear Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, berawal dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari Vilfredo Pareto b) Teori Evolusi Universal Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer) c) Teori Evolusi Multilinear Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang tertentu dalam evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan
g. Teori Revolusi Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan) Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan (revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah : 1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan 2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat 3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat 4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat masyarakat 5. adanya momentum untuk revolusi
B. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
1. Perubahan secara cepat dan lambat Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Sosial di Prancis, Revolusi Amerika Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan semangat kegotongroyongan yang mulai luntur, perubahan pola hidup dari masyarakat nomaden kemudian menetap
2. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan yang diproses melalui program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib belajar 9 tahun). Perubahan yang direncanakan ke arah kemajuan (progress) dapat disebut pembangunan. Adapaun perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi karena diluar kehendak masyarakat, misal perang, bencana alam. Biasanya mengarah ke kemunduran (regress)
3. Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak berpengaruh luas Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur masyarakat. Misal proses industrialisasi pada masyarakat agraris, masuknya listrik ke daerah terisolir Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas pada lingkungan tertentu saja, tidak mengubah struktur masyarakat. Misal, perubahan mode pakaian kalangan remaja Adapun pola pola yang sering tampak pada perubahan sosial budaya adalah : a. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru, baik yang bersifat progress maupun regress, misal adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus menerus b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan, misal perubahan model pakaian, pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur dalam proses ekonomi c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya, terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi
C. PROSES PERUBAHAN SOSIAL 1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah: 1. bertambah atau berkurangnya penduduk 2. penemuan penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention hal ini karena: a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan c) perangsang bagi aktivitas aktivitas penciptaan dalam masyarakat Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan. 3. Konflik dalam masyarakat 4. Terjadi pemberontakan atau revolusi
Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention adalah proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat. Kemudian penemuan baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan.
Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain: 1. perpecahan dari masyarakat tersebut 2. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru 3. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif 4. pemimpin yang progresif
Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab perubahan sosial adalah : 1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam 2. peperangan 3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi. Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah; - Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan baru yang lebih berdaya guna - Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru sehingga membentuk sistem baru - Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama yang masih berlaku - Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang - Originasi, yaitu masuknya unsur unsur budaya yang sama sekali baru sehingga membawa perubahan yang sangat besar
Faktor Pendorong Perubahan Sosial 1. Kontak dengan kebudayaan lain - difusi intra masyarakat - difusi antar masyarakat 2. Sistem pendidikan formal yang maju 3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju 4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan merupakan delik 5. Sistem lapisan masyarakat terbuka 6. Penduduk yang heterogen 7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan tertentu 8. Oreintasi ke masa depan 9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
Faktor Penghambat Perubahan Sosial 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain 2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat 3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional 4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interest 5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan 6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup 7. Hambatan hambatan yang bersifat ideologis 8. Adat atau kebiasaan 9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
2. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan Adanya unsur unsur baru dalam masyarakat dapat mengakibatkan gangguan terhadap keserasian masyarakat. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial (maladjustment). Saluran saluran perubahan sosial dan budaya (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dan lain-lan
3. Dampak Perubahan Sosial a. Dampak Positif Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau akomodasi. Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan norma norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan b. Dampak Negatif Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau disorganisasi. Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut: a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie b. munculnya konflik sosial dan horizontal c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran e. munculnya krisis multidimensi Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial adalah: 1) Kriminalitas 2) Pergolakan daerah dan separatisme 3) Aksi protes (demonstrasi) 4) Kenakalan remaja 5) Prostitusi D. GLOBALISASI DAN MODERNISASI
Pengertian Modernisasi Pengertian modernisasi menurut beberapa ahli adalah: 1. Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap masyarakat modern 2. Astrid S.Susanto: modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan 3. Oghburn dan Nimkoff : modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada factor factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif 4. Soerjono Soekanto : modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut sosial planning 5. J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian revolusi industri. Schoorl merumuskan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua aktivitas merupakan factor penting dalam modernisasi Dilihat dari definisi diatas modernisasi dapat dilihat sebagai suatu perubahan fisik yaitu cara cara tradisional kearah modern atau penggunaan teknologi atau mesin serta dari pola pikir yaitu pola pikir tradisional menjadi pola pikir rasional. Praktis dan efisien
Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah : 1. cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking) 2. sistem administrasi yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi 3. adanya sistem pengumpulan datayang baik dan teratur dan terpusat 4. penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat alat komunikasi massa 5. tingkat organisasi yang tinggi 6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
Setiap modernisasi hal yang paling mendukung adalah sumber daya manusia modern. Adapun konsep manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles adalah sebagai berikut: 1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-penemuan baru 2. Senantiasa siap menerima perubahan 3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah masalah yang dihadapi di sekitarnya 4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai pendiriannya 5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang 6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya 7. Tidak parah pada nasib 8. Percaya pada keampuhan iptek 9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain
Pengertian Globalisasi Pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah : 1. Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI 2. Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian)
Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia. Biasanya unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah berupa teknologi tepat guna dan mudah aplikasinya, pendidikan formal serta unsur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Sedang unsur globalisasi yang sulit diteriba biasanya berupa teknologi yang rumit dan mahal, menyangkut ideologi, politik dan kepercayaan serta sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat. Masyarakat penerima globalisasi ada yang mampu menerima globalisasi tersebut atau ada yang menolak. Adapun mereka yang menolak biasanya adalah : 1. kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan 2. kelompok masyarakat tertinggal yang terasing 3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung mencurigai globalisasi
Adapun kelompok masyarakat atau individu yang menerima globalisasi adalah 1. kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah mapan 2. kelompok masyarakat kota yang telah menikmati berbagai media komunikasi dan informasi globalisasi 3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki kecenderungan terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi
Dampak Perubahan Sosial Budaya sebagai Akibat Modernisasi dan Globalisasi
Dampak positif modernisasi adalah 1. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa 2. Meningkatnya industri yang memungkinkan masyarakat lebih sejahtera (lapangan kerja, barang konsumsi, volume ekspor dan lain-lain) 3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kerja, transportasi dan komunikasi 4. Meningkatnya sector ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber daya manusia
Dampak negatif modernisasi antara lain 1. Pudarnya pengetahuan tradisional 2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional 3. Bergesernya nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan 4. Melemahnya etos kerja tradisional 5. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan remaja 6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan 7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi
Dampak positif globalisasi 1. Masuknya nilai nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan) 2. Mempercepat proses pembangunan karena perkembangan iptek 3. Menumbuhkan dinamika terbuka dan tanggap terhadap unsur unsur pembaruan
Dampak negatif globalisasi 1. Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat globalisasi 2. Terjadinya cultural lag yaitu unsur unsur globalisasi tidak berlangsung secara serempak 3. Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan sedang nilai dan norma baru belum terbentuk.
Tantangan global terhadap eksistensi Jati Diri Bangsa
Jati Diri Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia adalah masyarakat multikultur yang sesungguhnya sulit untuk dirumuskan jati dirinya. Tetapi bangsa Inodesia memiliki puncak-puncak kebudayaan daerah yang luhur dan akhirnya diterima oleh seluruh bangsa sehingga memunculkan budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia adalah budaya-budaya yang khas atau karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang mampu membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jati diri bangsa Indonesia antara lain 1. mementingkan nilai-nilai religius dan ketakwaan terhadap Tuhan YME 2. senantiasa menempuh jalan musyawarah 3. mementingkan gotong royong 4. menghormati harkat dan martabat orang lain (santun dan malu terhadap hal yang berkaitan dengan kesusilaan) 5. dapat menerima perbedaan serta menghargai perbedaan Adanya modernisasi maupun globalisasi dapat memudarkan budaya dan jati dir bangsa. Adapun tantangan global terhadap keberadaan jati diri yang dimiliki bangsa adalah adanya sikap, unsur atau nilai: 1. Konsumerisme 2. Westernisasi 3. Sekulerisme 4. Kekurangmandirian 5. Adanya demoralisasi, kenakalan remaja 6. Munculnya kondisi disharmonis 7. Meningkatnya sikap egois dan materialistis 8. Munculnya pola kehidupan yang kompetitif dan disorganisasi sosial 9. Kerusakan lingkungan
Upaya Mencegah Memudarnya Budaya dan Jati Diri Bangsa Adanya arus globalisasi dan modernisasi memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh karena itu upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun secara penuh kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain: 1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu subkebudayaan 2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali 3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat 4. Mengupayakan pelembagaan budaya 5. Melakukan implementasi budaya
NAMA :SOFYAN HALIM KELAS : XII IPS
Pengertian Perubahan Sosial
Selo Soemardjan Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai- nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, perubahan-perubahan mana kemudian mempengaruhi segi-segi struktur masyarakat lainnya.
Kingsley Davis Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan.
Teori Perubahan Sosial a. Teori Siklus - Perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang.
b. Teori Perkembangan (Linier) - Perubahan dapat diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu.
Jenis atau Bentuk Perubahan Sosial
a. Perubahan cepat dan perubahan lambat
1) Perubahan cepat (revolusi) Contoh : Revolusi Mesir. *Revolusi : perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Revolusi mencoba untuk menempatkan pemerintahan baru.
Syarat-syarat terjadinya revolusi : a. Harus ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan suatu perubahan. b. Adanya pemimpin yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan. c. Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi dari masyarakat dan merumuskannya menjadi program kerja. d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. e. Harus ada momentum yang tepat untuk memulai gerakan.
2) Perubahan lambat (evolusi) Contoh : perkembangan sistem berburu dan meramu ke sistem pertanian modern
b. Perubahan kecil dan perubahan besar 1) Perubahan kecil : pengaruh yang ditimbulkan tidak luas. Contoh : perubahan mode pakaian.
2) Perubahan besar : pengaruh yang ditimbulkan luas. Contoh : proses industrialisasi.
c. Perubahan yang direncanakan (planned change) / perubahan yang dikehendaki (intended change) dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) / perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change)
1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki : perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu. Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga sejahtera.
Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki perubahan.
2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki : perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Contoh : a. PHK mednyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat b. Penggunaan mesin pertanian memicu berkembangnya sikap individualis
d. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
1) Perubahan struktural : perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contoh : Perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik.
2) Perubahan proses : perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contoh : Perubahan dalam kurikulum pendidikan yang menyempurnakan kurikulum sebelumnya.
Penyebab Perubahan Sosial
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial :
a. faktor intern : - penemuan baru - bertambah atau berkurangnya penduduk - terjadinya pemberontakan atau revolusi - pertentangan dalam masyarakat
b. faktor ekstern : - bencana alam - masuknya kebudayaan dari masyarakat lain - peperangan dengan negara lain
Faktor pendorong perubahan sosial : 1. Sistem pendidikan formal yang maju. 2. Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan untuk maju. 3. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat. 4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang. 5. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. 6. Penduduk yang heterogen. 7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik. 8. Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
Difusi budaya : proses penyebaran budaya dari suatu masyarakat ke masyarakat lain.
Faktor penghambat perubahan sosial : 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. 2. Adanya adat atau kebiasaan yang sulit diubah 3. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interests) 4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. 5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan. 6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. 7. Sikap masyarakat yang sangat tradisional. 8. Prasangka terhadap hal-hal baru dan asing.
Dampak Perubahan Sosial
Modernisasi Pengertian modernisasi : transformasi sikap masyarakat dari tradisional menjadi modern sesuai dengan tuntutan zaman dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dampak positif modernisasi : adanya penemuan peralatan modern yang dapat membantu manusia. - Dampak positif perubahan di bidang ekonomi : Kecenderungan masyarakat untuk menabung guna menyejahterakan dirinya di masa mendatang.
Dampak positif demokratisasi bagi masyarakat : meningkatnya partisipasi rakyat.
Dampak positif modernisasi di bidang teknologi infiormasi : tersebarnya berita dengan cepat ke seluruh dunia.
Dampak negatif modernisasi : adanya peralatan canggih menimbulkan pengangguran. - Dampak negatif pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan mengakibatkan : pencemaran lingkungan.
- Dampak negatif kemajuan teknologi : Berkembangnya telepon selular (HP) yang didalamnya terdapat kamera, menyebabkan beredar gambar porno di kalangan pelajar SMA.
Syarat modernisasi : 1. Cara berpikir ilmiah 2. Sistem administrasi negara yang baik 3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur 4. Penciptaan iklim yang menyenangkan bagi masyarakat 5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin tinggi 6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
Globalisasi Pengertian globalisasi : proses penyebaran unsur-unsur baru atau hal-hal baru khususnya yang menyangkut informasi secara duniawi melalui media cetak dan elektronik.
Dampak positif globalisasi : - mempercepat keberhasilan pembangunan di bidang sumber daya manusia - pertumbuhan ekonomi antarnegara tanpa batas
Dampak negatif globalisasi : - goncangan budaya (culture shock), - pergeseran nilai-nilai budaya, dan - ketertinggalan budaya (cultural lag).
Nama : Yanuar syahbani Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda (a.l.) Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan. Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan IKADA(yang sekarang telah menjadi lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno karena di lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No.56. Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta. Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (tepatnya sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. [1]
Latar belakang Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang. Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.