Anda di halaman 1dari 143

MODUL PENGANTAR

KOMUNIKASI MEDIK
& BIOETIKA
Danny Wiradarma
KPM : dr. Danny Wiradharma, SH, MS
Kontributor :
Dr. dr. Rudy Hartanto, M. Fils
dr. Danny Wiradharma, SH, MS
dr. Maria Magdalena, M. Kes
dr. Lee T. Merijanti, MKK.


TUJUAN MODUL
Agar mahasiswa peka dan peduli
terhadap masalah2 kemanusiaan,
memahami nilai sosiobudaya yang
mengacu kepada sikap inklusif dan
pemahaman kemajemukan, serta mampu
berkomunikasi dlm rangka membina
hubungan dokter-pasien yang berkualitas.
POKOK BAHASAN
1. Pengantar Humaniora
Topik :
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Keindahan
Manusia dan Penderitaan
POKOK BAHASAN (2)
2. Pengantar Komunikasi
Topik :
Mendengar dengan Empatik
Bersikap Asertif
Komunikasi Efektif Dokter-Pasien
3. Pengantar Perilaku
Topik :
Dasar-dasar Perilaku
Perilaku Komunikasi
Perilaku Kepemimpinan
Pengembangan Pengorganisasian
Masyarakat
POKOK BAHASAN (3)
POKOK BAHASAN (4)
4. Pengantar Filsafat
Topik :
Pengantar Filsafat Barat
Pengantar Kebijaksanaan Timur
Pengantar Filsafat Ilmu
POKOK BAHASAN (5)
5. Pengantar Etika Kedokteran
Topik :
Pengantar Etika Umum
Pengantar Bioetika
Pengantar Etika Profesi Medis
POKOK BAHASAN (6)
6. Pengantar Ilmu Hukum Kedokteran
Topik :
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Indonesia
Pengertian-pengertian dasar ilmu hukum
Pengertian-pengertian dasar tata hukum Indonesia
Pengantar Ilmu Hukum Kedokteran
Rumusan hukum kesehatan
Perikatan medis
Hak-hak pasien dan kewajiban-kewajibannya
Tindakan medis
Kewajiban-kewajiban dokter dan hak-haknya
POKOK BAHASAN (7)
Peraturan perundang2an bidang kesehatan
UU tentang kesehatan
UU tentang praktik kedokteran
Permenkes PTM
Permenkes RM
MATERI MODUL
Materi MP2, dikaitkan dengan :
Lingkup bidang ilmu yang dipelajari :
social science/ilmu-ilmu sosial.
Tingkatan baru dalam pola berpikir yang
tidak hanya mengandalkan NALAR saja,
tetapi menyadari bahwa yang menentukan
tujuan-tujuan dalam kehidupan seseorang
adalah :
Kebutuhan emosional,
NALURI mempertahankan diri, dan
Sikap BUDAYA.
MATERI MODUL (2)
Tingkatan baru dalam pola berpikir :
Berpusat pada prinsip
Berdasar karakter
Dari dalam ke luar
Pada efektivitas pribadi dan antarpribadi

PERAN MODUL
PERAN / kedudukan MP2 dalam
kurikulum baru FK USAKTI ini adalah
menyumbang / mewarnai TINDAKAN
MEDIS yang dilakukan setiap praktisi
medis lulusan FK USAKTI
TINDAKAN MEDIS
1. Keputusan Medis
-Indikasi medis
-Standar medis
2. Keputusan Etis
-Pilihan pasien (kebebasan diagnostik/
terapeutik)
-Kualitas hidup
-Struktur sosiobudaya masyarakat yg
plural
PERANAN MODUL
PERANAN / fungsi MP2, adalah
memberikan pengertian-pengertian dasar
mengenai keenam pokok bahasan, yaitu
(1-6), sehingga tindakan yang diambil
oleh setiap lulusan FK USAKTI
diupayakan memenuhi syarat :
BENAR, sesuai aturan yang merupakan
kewajiban
BAIK, tujuan maupun akibatnya
TEPAT, karena dapat
dipertanggungjawabkan
Danny Wiradarma
= The humanities
= Pengetahuan budaya
Humanus ~ manusiawi
berbudaya
halus
lembut
Latin colere culture
BUDDHAYAH = buddhi (plural)

Istilah Latin klasik : Humus = tanah, bumi
Homo = makhluk bumi = manusia
Humanus = membumi = manusiawi
Istilah latin : Humilis = kesederhanaan,
kerendahan hati
Pada masa Yunani klasik :
Berawal dari pertimbangan-pertimbangan yang
kodrati tentang manusia
Pada abad pertengahan :
Berangkat dari keyakinan dasar tentang manusia
sebagai makhluk kodrati & adikodrati
Inti persoalannya adalah : humanus atau
manusia itu sendiri
Artinya : bagaimana membentuk manusia
(humanus) itu menjadi lebih manusiawi,
melalui humanismus, serta pihak yang
bertanggung jawab dalam proses
pembentukannya (humanist)
= isme atau aliran tentang manusia
= manusia isme
Arti luas : konsep tentang manusia sebagai
pusat eksistensi
Kehadiran manusialah yang membuat segala
eksistensi menjadi berarti
Kemudian dari sini lahirlah konsep
antroposentrisme, yang dapat dipandang
sebagai salah satu ekspresi ekstrim dari
humanisme, yang mereduksi segala sesuatu
semata pada pokok persoalan manusia sebagai
pusatnya
Humanisme tumbuh sebagai konsep kultis
tentang manusia
Sebagai istilah : berawal dari Italia pada abad
pertengahan
Sebagai konsep filosofis : berkembang sejak
filsafat Yunani sekitar abad ke-4 S.M.
= Merupakan konsep ontologis tentang
manusia, khususnya dalam kaitan dengan
eksistensi esensialnya
= Keadaan ideal di mana manusia
diperlakukan dan memperlakukan dirinya
sebagaimana adanya sebagai manusia
Merupakan konsep pendidikan yang bertujuan
untuk menjunjung tinggi dan mengembangkan
kemanusiaan, baik secara individual untuk
yang bersangkutan, maupun secara sosial
untuk masyarakat pada umumnya
1. Learning to know
2. Learning to do
3. Learning to be
4. Learning to live together
5. Learning to learn
6. Learning to love
CIPTA : kerinduan ~ rahasia segala yg dialami
ilmu pengetahuan
KARSA : kerinduan ~ asal sebelum lahir ke mana
sesudah mati
agama, kepercayaan
RASA : kerinduan ~ keindahan
seni
KEBUDAYAAN = HASIL cipta, rasa, & karsa
Biasa / KNOWLEDGE
Ilmiah / SCIENCE / SAINS
Filsafat / PHILOSOPHY
Ketuhanan / THEOLOGY
Kesenian / ART
BUDAYA = buddhi + hridaya (=jantung = rasa)
Orang yg berbudaya = orang yg berbudi baik &
memiliki perasaan
Berbudi baik, merupakan hasil dari pikiran yg
jernih, yg tdk mengkotak2an manusia menurut suku,
ras, agama, warna kulit, dll
Rasa, menghasilkan KASIH, yg dpt mengatasi
segala masalah
Keseluruhan sistem gagasan & tindakan
manusia utk memenuhi kehidupannya dlm
suatu masyarakat, dgn cara belajar, TIDAK
diwariskan, atau merupakan tindakan
instingtual, atau gerakan refleks.

MANUSIA, dibedakan dgn hewan antara lain
berkaitan dgn kebudayaan.
HEWAN memiliki instink2 hewani yg merupakan
kebutuhan dasar :
1.Makan-minum, utk mengatasi lapar-haus
2.Seks, utk mengatasi gejolak nafsu / birahi
3.Tidur, utk mengatasi kantuk
4.Kenyamanan
Masih memiliki instink2 hewani, utk terutama
mempertahankan hidup, & mind (=akal budi =
perasaan + persepsi + motivasi + kesadaran), utk
mengendalikan instink2 hewaninya.
Manusia sajalah satu2nya makhluk yg memiliki
tujuan pada dirinya sendiri, yg dgn CINTA
sebagai ciri kemanusiaannya dpt mencapai
kesadaran tertinggi, yaitu KASIH.
HEWAN : hanya untuk kelangsungan
hidupnya
MANUSIA : lebih dari itu, untuk
mengembangkan kebudayaan, memberi
makna pada kehidupan, memanusiakan
dirinya
Manusia memiliki paling sedikit 2 hal :
Bahasa yang komunikatif
Berpikir nalar
INDUKTIF, dari kasus-kasus yang bersifat
khusus, ditarik kesimpulan yang umum ;
berkaitan dengan EMPIRISME, pengalaman
inderawi yang kongkret
DEDUKTIF, dari pernyataan yang bersifat
umum, ditarik kesimpulan yang khusus ;
berkaitan dengan RASIONALISME, pemikiran
rasional yang abstrak
Danny Wiradarma
Hampir selalu dimulai secara seksual
Tujuannya, untuk mencapai tingkat kesadaran
rohaniah yg tertinggi, yaitu KASIH
from passion to compassion
KETIGANYA merupakan suatu
ENERGI yg sama, yg terdapat di dlm
diri manusia, dgn persentase yg
berbeda2, tergantung pada tingkat
kesadaran masing2.
MASING2 berbeda, jangan
disalahdefinisikan, misalnya SEX
dianggap CINTA.
Merupakan salah satu jenis NAFSU
(=passion).
Nafsu bisa merupakan obsesi akan :
-harta
-tahta
-wanita
-kemahsyuran
Ciri2nya, a.l. :
-Ingin dipuaskan segera
-Tidak membeda2kan
-Tidak ada tanggung jawab
-Selalu menuntut
Apabila nafsu ditekan, ia akan menerobos
keluar, sehingga timbul :
-Perkosaan, perzinahan
-Keserakahan, korupsi
-Menghalalkan segala cara
AKTIVITAS SEKSUAL,
-Harus benar2 memperhatikan KUALITAS,
bukan kuantitas
-Perlakukan sebagai seni
-Merupakan persembahan kepada pasangan
-Dalam keadaan RILEKS total
-Kepuasan tdk hanya fisik, tetapi juga mental-
emosional & spiritual

Merupakan energi yg berkembang dari nafsu
Tidak hanya menuntut
Mulai timbul kesadaran untuk memberi, ada
take and give
Variasinya begitu luas, ada cinta istri, anak,
negara, Tuhan
Di negara timur, tidak ada istilah make
love, yang ada adalah senggem, yang
berarti pertemuan dua hati
Pertemuan antara sifat feminin dan sifat
maskulin, bukan antara female dan male
Pada saat inilah tercapai yang disebut
rising in love
Being one with love, tingkat yang paling tinggi
dalam kasih, compassion, di mana kasih itu
menjadi segala-galanya
Istilah ini sebaiknya dibedakan dengan
CINTA.
Tidak membeda-bedakan
Selalu memberi, memberi, dan terus memberi
Kasih dan pengorbanan berjalan bersama
tanpa gembar-gembor
Bila suara langkahnya terdengar, ketahuilah,
itu bukan kasih, bukan pengorbanan
Danny Wiradarma
Adalah ILMU dan SENI yg bertujuan utk :
-Memelihara kesehatan
-Mencegah sakit
-Menyembuhkan
-Memulihkan
Ada 2 alam : - Material / jasmaniah
- Spiritual / rohaniah
Yang dipahami lewat :
-Ilmu
-Pengalaman religius / penghayatan
kesenian / renungan falsafi
Para filsuf membicarakan seni dalam kaitannya
dgn filsafat mereka, tentang apa yg disebut
KEINDAHAN.

Asal kata aistheton (Yunani) = kemampuan
melihat lewat penginderaan
KARYA SENI tdk selalu indah, hal ini yg
dipersoalkan dalam estetika
FILSAFAT SENI, mempersoalkan hakekat seni
ILMU SENI, tdk sama dgn SENI
Ilmu seni merupakan pemahaman, utk dipahami
Seni merupakan penghayatan, utk dinikmati
KEINDAHAN karya seni berbeda dgn keindahan
alam

KARYA SENI ALAM
Mengekspresikan gagasan
& perasaan
Tdk mengandung makna
ekspresi semacam itu
Ada makna tertentu dlm
dirinya, utk berkomunikasi
Sepertinya tanpa makna,
tanpa tujuan, apa adanya
Dapat meniru alam Tidak berkaitan dengan
tiru-meniru
Memiliki makna, juga
membawa nilai2 lain di
samping nilai keindahan
Merupakan keindahan
tanpa pamrih
(= disinterestedness)
Memerlukan material
tertentu
Creatio ex nihillo,
diciptakan dari ketiadaan
Merupakan salah satu tolok ukur bagi tindakan
kita
Bila tindakan kita menyebabkan kerusakan,
merusak keindahan, kita harus berhenti
Danny Wiradharma
Communis = kebersamaan
Communico = berbagi
Yang dibagi adalah pemahaman bersama
melalui pertukaran pesan

PENGERTIAN UMUM
Segala bentuk penyampaian pesan
ARTI KHUSUS, berkaitan dengan komunikasi
sebagai ilmu :
Upaya penyampaian pesan antar manusia

Kata upaya menggambarkan adanya unsur
kesengajaan, adanya motif komunikasi yang
menyebabkan seseorang dengan sengaja
menyampaikan pesan kepada orang lain
Ada motif-motif yang disadari
(consciousness), yang terencana, yang
proaktif ; ada pula motif-motif komunikasi
yang tidak disadari (subconsciousness), yang
mendorong disampaikannya pesan secara
reaktif, tanpa terencana
Sesungguhnya agar dapat terjadi komunikasi,
ada komunikator pengirim, ada pesan, dan ada
komunikan penerima
Adapun idealnya ketiganya harus ada,
meskipun bisa saja sepertinya komunikator
tidak ada, tetapi komunikan memaknai ada
pesan dari komunikator yang tidak disengaja
oleh komunikator sendiri
Atau bisa juga komunikator sengaja mengirim
pesan, tetapi tidak diterima oleh komunikan
Kedua yang terakhir bukan komunikasi efektif
Penyampaian pesan antara manusia dengan
makhluk selain manusia di luar konteks topik ini
Oleh karena manusia terdiri dari perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software), maka
pesan diolah oleh kedua perangkat tersebut
Jasmani sebagai hardaware perlu dipelihara agar
rohani sebagai software dapat berfungsi optimal
Tingkatan baru dalam pola berpikir, tidak hanya
berdasarkan penalaran (ilmiah) saja, tetapi ada
kebutuhan emosional, naluri, dan sikap budaya
yang menentukan tujuan hidup seseorang
Salah satu pengetahuan dan keterampilan yang
paling penting
Setiap mahasiswa kedokteran harus memahami teori
dasar komunikasi dan memiliki ketrampilan
berkomunikasi
Setiap praktisi medis seyogyanya memiliki karakter
mendengar secara empati
TINDAKAN YANG DILAKUKAN OLEH SATU
ORANG ATAU LEBIH
MENGIRIM SEKALIGUS MENERIMA PESAN
YANG UMUMNYA TERDISTORSI
DALAM KONTEKS TERTENTU
ADA UMPAN BALIK
MEMILIKI DAMPAK BAGI YANG TERLIBAT
Dokter harus memahami keluhan pasien, baik
pikiran maupun perasaannya, sebelum mendiagnosis
dan memberikan terapi
MENDENGAR AKTIF merupakan keahlian
komunikasi yang paling utama
Dasarnya adalah kepercayaan, yang dilandasi oleh
kesetaraan dengan menghormati martabat masing-
masing
Sikap Asertif, merupakan dasar komunikasi efektif
Tidak mendengar dengan maksud untuk mengerti
Mendengar dengan maksud untuk menjawab
Mereka menyaring segalanya melalui paradigma
mereka sendiri
Mengabaikan kawan bicara kita, tidak sungguh-
sungguh mendengarkan
Berpura-pura mendengarkan
Mendengar secara selektif
Mendengar secara atentif
Tetapi tingkat mendengarkan yang paling tinggi
adalah mendengarkan aktif / empatik
Bahasa - Penerimaan - Terbuka - Terapeutik
- Penolakan - Tertutup - Destruktif
TEKNIK
1. Diam, memperhatikan dgn sungguh2, dgn telinga,
mata & hati. Menggunakan otak kanan sekaligus
otak kiri.
2. Mengulangi dgn kata2 sendiri, pikiran & perasaan
pasien
3. Ajukan pertanyaan, utk memastikan pemahaman
kita, & mendorong pasien agar mengeluarkan
uneg2nya.
Mau sungguh2 menolong
Dapat menerima perasaan2 pasien
Menyadari bahwa perasaan itu tidak permanen
Percaya akan kemampuan pasien mengatasi
masalahnya, dia bisa memberdaya dirinya sendiri
Mampu melihat pasien sebagai individu unik, di luar
dirinya, sehingga kita bisa bersikap empatik utk
menolongnya, tdk menjadi terlarut bersamanya
Komunikasi yg tidak efektif dapat menimbulkan
ketegangan kepada komunikan (dokter maupun
pasien)
Kuncinya adalah kesetaraan
Bersikap lugas = lugu (apa adanya) & tegas
Saling menghormati martabat manusia
Memiliki rasa percaya diri yg mantap
Kendalikan diri, selaraskan rasio & rasa
Nada & volume suara mantap
PENGANTAR
KEBIJAKSANAAN TIMUR
Oleh
DANNY WIRADHARMA
PENGERTIAN UMUM TENTANG
FILSAFAT
1. Sistem pemikiran ilmiah,
pengetahuan metodis, sistematis,
dan koheren tentang seluruh
kenyataan, filsafat barat
2. Kebijaksanaan hidup, pedoman
hidup, filsafat timur.
KEBIJAKSANAAN TIMUR
ISTILAH LAIN :
Filsafat Perenial
Ancient Wisdom
Karifan Abadi
KEPUSTAKAAN KEBIJAKSANAAN
TIMUR
Asia Tengah
- Lao Tze, Tao Teh Ching
-I Ching
-Zen
Timur Tengah
-Yesus
-Kebijaksanaan Sufi
KEPUSTAKAAN
KEBIJAKSANAAN TIMUR (2)
Timur
- Bhagavad Gita
-Shankara
Nusantara
- Wedhatama, Mangkunagoro IV
- Ronggowarsito
- Niti Sastra
METODE ILMIAH NEWTON
Dengan 2 kriteria, yaitu
RASIONALITAS dan OBJEKTIVITAS,
yg merupakan gabungan dari :
Metode deduksi logis, filsafat Rene
Descartes
Eksperimen kuantitatif, empirisme
Francis Bacon
PERTENGAHAN ABAD 20, DUA
REVOLUSI BESAR
Teori Relativitas Einstein, mengoreksi
mekanika Newton untuk benda2 yg
bergerak dgn kecepatan mendekati
kecepatan cahaya
Teori Kuantum, mengoreksi mekanika
Newton untuk benda2 yg ukurannya
lebih kecil dari ukuran atom
FRITJOF CAPRA
Adalah doktor dari University of
Vienna 1966, melakukan riset
fisika teoritik energi tinggi di
Eropa & Amerika, yg menyadari
bahwa :
Fisika tdk seyogyanya berakhir
dgn bom nuklir, atau peralatan
komunikasi yg mencerai-
beraikan manusia melalui
benturan budaya
TINGKAT2 EKSISTENSI
Tingkat2 eksistensi yg ingin
diperkenalkan kembali oleh Capra.
Sesuai teori evolusi yg
mempengaruhi sains Barat,
urutannya adalah :
Benda / materi = p
Tetumbuhan = p + x
Hewan = p + x + y
Manusia = p + x + y

TINGKAT2 EKSISTENSI (2)
x adalah hidup
y adalah kesadaran
z adalah kesadaran diri / self
awareness
TINGKAT2 EKSISTENSI (3)
Urutan dari atas, memperlihatkan
penurunan kualitas
Manusia = P
Hewan = P z
Tetumbuhan = P z y
Benda = P z y x
TINGKAT2 EKSISTENSI (4)
Manusia yg kehilangan akal-budi-
rasa, adalah HEWAN
Hewan yg pingsan / kehilangan
kesadaran, adalah TETUMBUHAN
Tetumbuhan yg mati, adalah
BENDA / MATERI
Capra : mengerti manusia secara
lebih holistik, berarti mengerti
manusia sebagai insan yg
menyeluruh, yg memerlukan
pengertian lengkap = p + x + y + z
Nitisastra
Ancient wisdom for modern leaders,
kebijaksanaan klasik bagi manusia
Indonesia baru
Anand Krishna, 2008
Niti
Niti = pedoman perilaku, adalah
sebuah sastra atau shastra, senjata
ampuh, alat yang baik dan berguna
untuk menghadapi hidup ini ; sarana
untuk menerjemahkan pedoman itu
dalam keseharian hidup
Sejarawan R.Ng.Dr.Poerbatjaraka
menyajikannya dalam Bibliotheca Javanica
54 No. B tahun 1933
Tahun 1960 R.M.B. Djajahendra
menerjemahkannya ke dalam bahasa Jawa
Modern, diterbitkan Balai Pustaka
Tahun 1978 Padmodihardo dan Resowidjojo
menerjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia
Sir Stamford Raffles dalam karya
monumentalnya, The History of J ava,
memuat bagian-bagian penting dari Niti
Sastra dalam bahasa Inggris

Bab I, 6
Gunakan batang tunjung untuk mengetahui
kedalaman air ; perhatikan tingkah laku dan
gerak-gerik manusia untuk mengetahui
kemuliaan sifatnya
Ia yang berpengetahuan bersikap sabar,
ikhlas, halus, dan berbudi tenang
Ia yang telah mencapai kesempurnaan ilmu
berbicara dengan tenang dan para
pendengarnya pun girang
Penjelasan
Sabar, ikhlas, dan tenang adalah tiga
kemuliaan utama, yang merupakan
tritunggal, tiga tapi satu
Sabar adalah bahan baku yang kita
masukkan ke dalam mesin kehidupan kita
Keikhlasan adalah proses yang terjadi,
olah diri yang diwarnai olehnya
Kemudian, hasil akhirnya adalah ketenangan
; yang dapat dibagikan kepada orang lain,
dan memunculkan kebahagiaan sejati
Bab I, 7
Kaya, tapi berperilaku tak layak ;
Berpengetahuan, tapi berkumpul
dengan orang jahat ;
Berusia tua, namun berakhlak rendah,
Hidup mereka sungguh tidak berarti,
tidak bermakna
Bab I, 8
Ketiga sifat itu memang tidak terpuji,
namun masih ada satu lagi yang
sungguh lebih menyakiti, yaitu tidak
menepati janji
Penjelasan
Tidak menepati janji sungguh
menyakitkan bagi orang yang
memegang janji kita, tetapi dengan itu
sebenarnya kita rugi lebih besar lagi
Pertama, kita tidak lagi dipercaya
orang ; dan kedua kita sendiri akan
kehilangan kepercayaan diri kita
karena dalam hati kita tahu bahwa kita
tidak bisa diandalkan
Inilah jalan menuju kehancuran
Bab I, 12
Sebagaimana anak ikan, burung, dan
kura-kura belajar dengan hanya
mencontoh perilaku induk mereka
Seorang anak manusia pun haruslah
mengikuti jejak orang tuanya, meniru
perbuatannya
Bab I, 13
Namun tidak selalu terjadi demikian
Karena itu, anak manusia
membutuhkan pendidikan, perawatan,
dan pemeliharaan kesadarannya serta
dibangkitkan pula semangatnya
Penjelasan
Hewan tidak membutuhkan pendidikan,
kecuali bila Anda ingin memaksakan
kebiasaan-kebiasaan lain kepadanya,
yang tidak alami baginya
Anak manusia tidak hanya
membutuhkan pendidikan, tapi juga
perawatan dan pemeliharaan fisik,
mental, emosional
Setiap lapisan kesadaran di dalam diri
manusia perlu dirawat dan dipelihara ;
dengan cara membangkitkan
semangat dalam dirinya ; dengan cara
memberdayakan dirinya
Bab II, 2
Harta yang kau peroleh sebagai hasil jerih
payahmu sendiri itulah yang terbaik
Harta yang kau peroleh sebagai warisan
dari ayahmu, masih tergolong baik
Yang tidak baik adalah pemberian ibu ;
lebih-lebih lagi uang pemberian istrimu
Namun, di atas segalanya adalah
rampasan perang sangat tidak baik
Bab II, 3
Untuk mengakhiri perselisihan dengan
lawan, kau dapat berdamai dengannya,
memecah belah kubunya, bersikap penuh
kasih, atau memaksa dan menghukumnya
Silakan menguasai keempat cara itu,
namun upayakan selalu untuk mengakhiri
segala persoalan dengan kasih sayang
Bab III, 2
Harta benda dan anggota keluarga,
semua tertinggal di dunia saat ajal tiba
Ditangisi sebentar dan ditinggal pergi,
tak satu pun menemani
Hanya segala perbuatanmu yang
menemanimu saat itu
Sebab itu, beramallah selalu ; itulah
satu-satunya bekalmu
Penjelasan
Alam bergejolak ketika keselarasannya
terganggu
Dan, keselarasan itu terganggu ketika
kita tidak hidup dengan alam
Hidup harmonis dengan alam berarti
hidup sesuai dengan hukumnya
Alam memberi tanpa pamrih
Itulah hukum pertama sekaligus utama ;
hukum yang paling penting
Bila kita berkarya tanpa pamrih, hidup
kita menjadi harmonis
Hukum kedua ialah bekerja sesuai
dengan kemampuan dan potensi diri,
berkarya sesuai dengan peran yang
diberikan kepada kita
Danny Wiradharma
HUBUNGAN HUKUM
= perikatan
2 pihak, melaksanakan
Peranan / fungsi
Satu terhadap yang lain
PERANAN, untuk
Diri sendiri = HAK ~ boleh
Orang lain = KEWAJIBAN ~ harus
PERAN
Peran = Status = Kedudukan para pihak adalah sebagai
SUBYEK HUKUM
= pendukung hak & kewajiban
SUBYEK HUKUM
1. Orang
2. Badan hukum, misalnya :
-PT
-Yayasan
-Perkumpulan
HUBUNGAN HUKUM
Pelaku : Subyek hukum
Obyek : Obyek hukum
HUB. HUKUM = PERIKATAN
Perjanjian = kesepakatan
Peraturan perundang-undangan
SYARAT SAHNYA SUATU PERJANJIAN
Menurut pasal 1320 KUHPer
SUBYEKTIF
- Kesepakatan
- Cakap hukum
OBYEKTIF
- Tertentu
- Legal
SUMBER TANGGUNG JAWAB HUKUM
Pelaksanaan perjanjian
Pelaksanaan UU
Perbuatan melanggar hukum :
1. Sendiri : sengaja & tdk sengaja
2. Orang lain / pihak lain
3. Kejadian lain
Sikap tindak lain
JENIS2 HUKUM
ISI
1. Privat :
- Perdata
- Dagang
2. Publik :
- Pidana
- Tata usaha negara
- Tata negara
JENIS2 HUKUM (2)
CARA MEMPERTAHANKANNYA
1. Materiel
- KUHP
- KUHPer
2. Formil / h. acara
- KUHAP
- KUHAPerdata
HUMAN ERROR
SEBAGAI PENYEBAB ADVERSE
EVENTS
Danny Wiradharma
Hubungan medis
DOKTER PASIEN
Altruisme Percaya
Proses asuhan medis merupakan usaha
bersama

Tuhan yang menyembuhkan dengan cara :
Oleh pasien sendiri
Dibantu dokter
Anamnesis symptom Perumusan masalah
medis
Pasien Data Rencana
Pem.fisik sign medis terapi
diagnosis medis
Prosedur standar
1. Secukupnya
2. Lengkap
Masalah Medis
Gawat & darurat
Gawat, tidak darurat
Darurat, tidak gawat
Tidak gawat, tidak darurat
Kesalahan Diagnosis
No-Fault Error
Diagnosis sulit ditegakkan, karena :
Atypical presentation
Silent illness
System Related Error
Kelemahan sistem pelayanan kesehatan
Peralatan tidak cukup
Tidak ada SOP
Kesalahan Diagnosis
Cognitive Error
Pengetahuan / kompetensi dokter kurang
Salah menyimpulkan data klinis
Ilmu Kedokteran
Bukan ilmu pasti, karena yang dihadapi adalah
individu sebagai makhluk bio-psiko-sosial
yang memiliki variabilitas
Gabungan science & art
Alat rontgen film, mengikuti kaidah ilmu fisika
Pembacaan oleh radiolog yang berbeda, bisa
berbeda penafsirannya
Tugas Dokter
Menjawab 2 pertanyaan :
Bagaimana keadaan sebenarnya, apa yang
terjadi dalam tubuh yang sakit ini?
Apa yang sebenarnya dibutuhkan pasien?
Human Error sebagai Penyebab
Adverse Events
Human error
Tidak bisa dihindarkan (selamanya), karena
manusia memiliki keterbatasan
Adverse events
Kejadian yang tidak diinginkan, yang seharusnya
bisa dicegah
Teori Bad Apple
Apel busuk harus dibuang!
Personil yang melakukan kesalahan harus
dihukum!

Hal ini seperti mengatasi gejala saja, tidak
mengatasi penyebabnya
Teori Sistem
Mengapa manusia bisa berbuat error?
Bagaimana menciptakan sistem agar manusia
melakukan sesuatu dengan benar, dan sulit
melakukan kesalahan

Medical error
Merupakan kajian ilmu kognitif, bukan kajian
bidang medis
Teori kognitif
Rasmussen, J. Reason, & Norman
Kesalahan terjadi karena penyimpangan fungsi
mental
Model Pengolahan Informasi
Stimuli reseptor sensoris memori sensoris
pengolahan memori & program motorik
respons tindakan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Respons terhadap Stimuli
Perhatian
Memori
Otomatisasi
Tanggap situasi
Klasifikasi Perbuatan Manusia,
berdasarkan :
Keterampilan : skill based level
Aturan : rule based level
Pengetahuan : knowledge based level

Demikian pula, error diklasifikasikan
berdasarkan hal-hal tersebut
Skill Based Error
Bersifat otomatis, tanpa disadari dalam situasi
rutin
Mengendarai mobil
Dokter bedah mengoperasi
Dokter obsgin menolong partus
Rule Based Error
Tindakan yang berdasarkan aturan-aturan
yang terdapat dalam memori, untuk persoalan-
persoalan rutin yang ada SOP-nya
Pasien dengan sign & symptom appendicitis
acuta
Knowledge Based Error
Pada situasi baru/sulit, sehingga perlu berpikir
sebelum mengambil keputusan
Pasien dengan sesak :
Paru-paru?
Jantung?
Lambung?
Diagnosis ditegakkan melalui Clinical
Reasoning & Clinical judgement
Human
Failure
Human error, tdk
sengaja
Slip & lapse
Skill B.E
Mistake
Rule B.E Knowl. B.E
Violations,
sengaja
Rutin Exceptional
Slip & Lapse
Maksudnya benar, tapi tindakannya salah,
karena :
Gangguan perhatian : slip
Gangguan memori : lapse
Tindakan tersebut merupakan sesuatu yang
sudah rutin dilakukan
Penyebab = lingkungan kerja yang tidak
kondusif :
Lelah
Jenuh
Berisik, panas

Mistake
Perencanaan salah (informasi < pengetahuan
<)
Maka tindakan pun salah
1. Rule-based mistake
SpPD : nyeri ulu hati gastritis. Tanpa periksa
EKG, ternyata infark jantung
SpB : operasi batu empedu berdasarkan USG
yang salah dari radiolog
2. Knowledge-based mistake
Dihadapkan pada situasi penyakit yang
sulit/aneh
Violation
Pelanggaran, sadar melanggar
1. Rutin
Karena aturan yang ada dianggap :
Tidak ketat
Tidak ada sanksi
Tidak ada risiko
Mis : tidak cuci tangan waktu operasi kecil
Violation
2. Exceptional
Melanggar aturan dengan sadar dan nekad
menghadapi risiko
Mis :
Perawat tidak melaksanakan instruksi dokter
Dokter tidak konsul kasus yang di luar
kompetensinya
Pendekatan Mengatasi Human
Failure
1. Personal
Berhenti pada kesalahan proses klinis
Tidak menyentuh persoalan akar penyebab
masalah
Sehingga menghambat program penerapan
safety
Penerimaan kesalahan terkait human error, baru
merupakan langkah awal untuk mencari akar
penyebab masalah, sebab adverse event bersifat
multifaktorial
Human error, biasanya merupakan proximate
cause (penyebab langsung), bukan merupakan
akar masalah
Pendekatan Mengatasi Human
Failure
Institute of medicine (USA) melaporkan adverse
events lebih banyak karena kesalahan sistem
daripada kesalahan individu
2. Sistem
Kesalahan dipandang sebagai akibat dari
kegagalan sistem
Dasar : premis bahwa manusia memiliki
keterbatasan sehingga dapat berbuat salah,
meskipun dalam suatu organisasi yang dikelola
baik
Pendekatan Mengatasi Human
Failure
Asumsi : kita tidak dapat mengubah kondisi
manusia. Yang dapat diubah adalah kondisi
tempat bekerja
Jadi bila timbul kesalahan yang dicari adalah :
Bukan siapa yang harus dipersalahkan
Melainkan bagaimana & mengapa sistem
pertahanan terhadap keselamatan bisa gagal
Kita harus dapat melihat hutan, jangan hanya
pohon-nya
Pendekatan Mengatasi Human
Failure
Bila kita melihat setiap kesalahan sebagai
kesalahan manusia, bukan sebagai kesalahan
sistem, artinya sama dengan kita melihat pohon
(personal), & bukan hutan (sistem)
Teori interaksi manusia & sistem yang berperan
dalam terjadinya kecelakaan :
WOOD
Teori Blunt End & Sharp End
James Reason
The Swiss Cheese Model



Wood
Sisi tumpul : organisasi, kebijakan, prosedur,
berfungsi sebagai pelindung, mencegah
kesalahan
Sisi tajam : praktisi klinis (dokter, suster) yang
langsung berhubungan dengan pasien,
dipengaruhi oleh faktor :
Resources
Constraints
Wood
Yang bila :
Seimbang diagnosis benar
SEMBUH
rencana terapi benar
Tidak imbang : staf kurang
MISTAKES,
pasien banyak
ADVERSE EVENTS



J. Reason


J. Reason
Hampir semua adverse events terjadi karena
Kegagalan sistem pengaman
Kegagalan aktif (active failure, unsafe act)
Kondisi laten
1. Potongan-potongan kue keju diibaratkan
sebagai sistem pengaman terhadap kelalaian
manusia, yang bila masih utuh, ideal
Bila ada lubang-lubang, tidak berfungsi
optimal
Kecelakaan terjadi bila lubang-lubang itu
terbentuk secara liner
J. Reason
2. Dilakukan oleh praktisi di lapangan karena
human error atau violation
3. Kondisi laten latent error
Merupakan cermin kelemahan organisasi &
manajemen yang menciptakan kondisi yang
memudahkan timbulnya kecelakaan
Bila active failure lebih sulit diproduksi, maka
latent error dapat diidentifikasi & diperbaiki
sebelum timbul adverse events
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai