Anda di halaman 1dari 9

Identitas pasien

Nama Pasien : Ny. Zn


Usia : 20 tahun
Alamat : Sambiroto sooko
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
No RM : S-1403039030
Masuk RS : 24 Maret 2014
Keluar RS : 25 Maret 2014

Riwayat pasien
Pasien datang ke poli tanggal 19- 03- 2014
Subjective: Bibir vagina tumbuh daging seperti jembel
Rps : Mengeluarkan darah putih (fluor) setiap hari
Rpd : HT (-), DM (-), Alergi (-), Asma (-)
R. haid : Teratur, terakhir tanggal 26 Februari 2014, cyclusnya
28 hari, awal haid usia 12 tahun, lamanya 7 hari, banyak
dan encer, berwarna merah berbau anyir dan saat haid
merasa sakit
R. Pernikahan : paien belum menikah
R. coitus : -
Objective: Kesadaran : Compos Mentis
Ku : Cukup
Vital sign : TD : 110/70 mmHg
t : 36,5
o
C
HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
K/L : A(-)/I(-)/C(-)/D(-)
Thorax : Cor : S
1
S
2
tunggal M: (-), G: (-)
Pul : simetris, vesikuler (+), R: (-), W: (-)
Abdomen : sopel, bising usus: normal, meteorismus (-)
Vagina : - Ditemukan daging tubuh seperti jengger 1,5 cm di
perineum
- Keluar cairan putih kehijauan
Assessment: Kondyloma akuminata
Planning: Couter di OK

Follow up
Tanggal 24 Maret 2014 jam 11.00
S O A P
Muncul seperti
kutil di
kemaluan.
Gatal dan perih
1 bulan
R. koitus: +

Kesadaran : CM, k/u : cukup
TD: 110/80mmHg
HR :82x/m, RR :20x/m, t: 36 C
k/l : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorak :
Cor : s1 s2 tunggal,wh -/- rh-/-
Pul : vesikuler (+)
Abdomen : supel , BU (+),
met (-)
Vagina : keluar cairan putih
kehijauan, Tampak jengger
1,5 cm di perineum
Ekstrimitas : akral hangat
(+), odema (-)

Kondyloma
akuminata

Pro couter di OK
KIE + TTD
persetujuan


Tanggal 25 Maret 2014 Jam 07.00
S O A P
Gatal di bagian
kemaluan


Kesadaran : CM, k/u : cukup
TD: 100/60mmHg
HR :82x/m, RR :20x/m, t: 36 C
k/l : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorak :
Cor : s1 s2 tunggal,wh -/- rh-/-
Pul : vesikuler (+)
Abdomen : supel , BU (+),
met (-)
Vagina : masih keluar
cairan putih kehijauan,
Tampak jengger 1,5 cm di
perineum
Ekstrimitas : akral hangat
(+), odem (-)
Kondyloma
akuminata

Pro couter di OK
Pasien puasa
Pasang infus RL


Tanggal 25 Maret 2014 Jam 11.30
S O A P
Datang dari
RR sadar


Kesadaran : CM, k/u : cukup
TD: 110/70mmHg
HR :80x/m, RR :20x/m, t: 36,8 C
k/l : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorak :
Cor : s1 s2 tunggal,wh -/- rh-/-
Pul : vesikuler (+)
Abdomen : supel , BU (+),
met (-)
Vagina : fluksus (+) sedikit
Ekstrimitas : akral hangat
(+), odema (-)
Kondyloma
akuminata

Infus RL 20 tpm
Diit NTKTP
Minum obat oral
- As. Mefenamat
500mg 3x1
- Cefadroxil
500mg 3x1
- SF 2x1 tab
Kontrol ke poli
kandungan 01-
April- 2014

Kondiloma akuminata
Devinisi
Kutil genitalis (kondiloma akuminata) merupakan kutil yang tumbuh di sekeliling
vagina, penis, dan rektum. Ditularkan melalui hubungan seksual. (Medicastore. 2014)
Kutil genitalis sering ditemukan dan menyebabkan kecemasan karena:
- Tidak enak dilihat
- Bisa terinfeksi bakteri
- Bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem kekebalan

Kondiloma merupakan vegetasi oleh Human papiloma virus tipe tertentu, bertangkai
dan permukaanya berjonjot (Djuanda. A. Hamzah M.2009). lesi berupa papulomatosa yang
tampak seperti kutil, dapat memberi gambaran cauli flower atau buah anggur yang
berkelompok, berwarna kemerahan hingga kehitaman, berukuran rata- rata 2mm-5mm dan
terdapat pada daerah genital.(James W.D.2006)
Kondiloma akuminuta atau genital warts atau kutil kelamin atau penyakit jengger
ayam adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus tipe
tertentu dengan kelainan berupa tumor pada kulit dan mukosa. Virus ini menyebabkan
pertumbuhan jaringan yang bertangkai dan permukaannya berjonjot, bersifat jinak, superfisial
di daerah genital. Penyakit ini mengenani kulit dan permukaan mukosa genitalia eksterna dan
perianal. (Diah Woro Pamularsih,S.ked.2008)

Etiologi
Penyebab dari kondiloma akuminata adalah Human Papilloma Virus (HPV). HPV
adalah virus DNA yang merupakan virus epiteliotropik(menginfeksi epitel) dan tergolong
dalam famili Papovaviridae (Handoko, 2010; Zubier, 2003). Menurut Zubier (2003) sampai
sekarang ini telah dapat diisolasi lebih dari 120 tipe HPV, sedangkan menurut Handoko
(2010) sampai saat ini telah dikenal sekitar 70 tipe HPV. Tapi tidak seluruhnya menyebabkan
kondiloma akuminata. Tipe yang pernah ditemui pada kondiloma akuminata adalah tipe 6, 11,
16, 18, 30, 31, 33, 35, 39, 41, 42, 44, 51, 52, dan 56 (Handoko, 2010). Dari semua tipe
tersebut yang sering di jumpai pada kondiloma akuminata adalah HPV tipe 6, 11, 16, dan 18
(Hunter, Savin, dan Dahl, 2002; Oats dan Abraham, 2005; Kerdel dan Jeminez-Acosta, 2003;
Wolff et al, 2008).
Adanya hubungan antara infeksi HPV tipe tertentu dengan terjadinya karsinoma
serviks maka HPV dibagi menjadi 2 berdasarkan terjadinya displasia epitel dan keganasan
yaitu(Zubier,2003)
1. HPV yang mempunyai resiko rendah (low risk) Yaitu: HPV tipe 6 dan tipe 11
2. HPV yang mempunyai resiko tinggi (high risk) mempunyai potensi onkogen yang
tinggi Yaitu: HPV tipe 16 dan tipe 18
HPV tidak mempunyai envelope sehingga lebih tahan terhadap kondisi lingkungan.
HPV merupakan virus DNA yang bersifat nonlitik dan melakukan replikasi di sel- sel epitel
skuamosa. Jaringan target meliputi kulit dan membrana mukosa.bagian tubuh yang diserang
adalah tangan, kaki, dan daerah genital. Infeksi kronis HPV tipe tertentu dapat menyebabkna
keganasan.(Androphy EJ.2007)

Patofisiologi
HPV masuk melalui mikro lesi pada kulit, biasanya pada daerah kelamin dan
melakuakan penetrasi pada kulit sehingga menimbulkan abrasi permukaan epitel. HPV
adalah virus epiteliotropik, yang sifatnya mempunyai afinitas tinggi pada sel- sel
epitel. Replikasinya tergantung pada adanya deferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA
dapat ditemukan pada lapisan terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus infeksius
ditemukan pada lapisan superficial sel- sel yang berdiferensiasi. HPV dapat masuk
kelapisan basal sel epidermis dapat mengambil alih DNA dan mengalami replikasi
yang tidak terkendali.
Fase laten virus dimulai dengan tidak adanya tanda gejala yang berlangsung
sebulan bahkan setahun. Setelah fase laten produksi virus DNA, kapsid, dan partikel
dimulai. Sel tuan rumah (hostpes) menjadi infeksius dari struktur koilosid atipik dari
kondiloma akuminata berkembang.(Valarie.2012)
Lamanya inkubasi sejak pertamakali terpapar virus sekitar 3 minggu sampai 8
bulan atau dapat lebih lama. HPV yang masuk ke sel basal epidermis ini dapat
menyebabkan nodul kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul merah ini
membentuk gambaran seperti bunga kol. Nodul ini dapat pecah dan terbuka sehingga
terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena pelepasan virus bersama
epitel. (Djuanda A. 2010)
HPV yang masuk ke epitel dapat menyebabkan respon radang yang
merangsang pelepasan mediator inflamasi yaitu histamine yang dapat menstimulasi
saraf perifer. Stimulasi tersebut menghantarkan pesan gatal ke otak dan timbul implus
elektrokimia sepanjang nervus ke dorsal spinal cord kemudian ketalamus dan
presepsikan sebagai rasa gatal di korteks serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV
dapat menyebabkan keputihan dan disertai infeksi mikroorganisme yang berbau, gatal,
dan rasa terbakar sehingga tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual.(Djuanda
A.2010)






































Hubungan seksual
Kontak dengan HPV
PV 6&11 masuk
lewat mikro lesi
Penetrasi melalui
kulit
Mikroba permukaan
epitel
HPV masuk lapisan
basal
Mengambil alih
DNA
HPV naik ke
epidermis
berreplikasi
Tidak terkendali
Nodul kemerahan
disekitar genitalia
Ditumpangi oleh
patogen
Respon radang Keputihan disertai
infeksi
mikroorganisme
Merangsang
histamine
Stimulasi saraf
perifer
Bau, berwarna hijau
Gatal dan rasa
terbakar
Tidak nyaman saat
melakukan
hubungan
Menghantarkan
pesan gatal ke otak
Thalamus
Korteks
Persepsi gatal
Gangguan rasa tidak
nyaman
Gangguan pola
fungsi
Permukaan nodul
merah membentuk
seperti bunga kol
Gangguan
citra diri
Pecah atau muncul
lesi
Gangguan
integritas kulit
Lesi terbuka terpajan
mikroorganisme
Pelepasan virus
basal sel epitel
Resti penularan
Gejala klinis
Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multipel (banyak)
dengan permukaan yang verukous atau mirip jengger ayam.
Terkadang penderita mengeluh nyeri. Jika timbul infeksi sekunder berwarna
kemerahan akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna. Pada pria, misalnya
di: perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, gland penis, muara uretra eksterna,
prepusium, korpus dan pangkal penis. Pada wanita, misalnya di: vulva dan sekitarnya,
introitus vagina, labia mayor, labia minor, terkadang pada porsio uteri.

Diagnosa
1) Anamnesa
- R. coitus
2) Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Pemeriksaan ginekologi: Ispeksi dan palpasi
3) Pemeriksaan Penunjang
- Tes asam asetat
- Kolposkopi
- Tes sitologi
- Histologi
- Biopsi


Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
- Tingtur podofilin
- Asam trikloroasetat
- 5-Fluorourasil
2. Tindakan bedah
- Bedah skalpel
- Bedah listrik
- Bedah beku (N2 cair, N2O cair)
- Bedah laser (CO2 laser)
3. Interferon
4. Immunoterapi

Anda mungkin juga menyukai