Browse: Home Kesehatan, Ocehanku Pengertian Abu Vulkanik dan Efek Abu Vulkanik
Pengertian Abu Vulkanik dan Efek Abu Vulkanik
Abu Vulkanik, sering disebut juga Pasir Vulkanik atau Jatuhan Piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Sebagai contoh letusan Gunung Krakatau tahun 1883 dapat mengitari bumi berhari-hari, juga letusan Gunung Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia. Bahaya Abu Vulkanik Efek yang paling merusak dari abu vulkanik ini berasal dari aliran piroklastik. Hal ini terjadi ketika sebuah letusan gunung berapi menciptakan avalanche atau awan panas (sering juga di sebut sebagai wedhus gembel), gas, dan batu yang mengalir dengan kecepatan tinggi menyusuri tiap sisi-sisi gunung berapi. Pada tahun 1902, kota St Pierre di Martinique dihancurkan oleh aliran piroklastik yang menewaskan lebih dari 29.000 orang. Menghirup abu vulkanik dapat menimbulkan masalah bagi orang-orang lebih-lebih mereka yang mengidap penyakit asma atau emphysema. Tekstur kasar dapat menyebabkan iritasi dan goresan permukaan mata. Orang yang memakai lensa kontak harus memakai kacamata selama adanya hujan abu yang disebabkan oleh awan panas tadi yang bertujuan untuk mencegah kerusakan mata. Kombinasi abu vulkanik dengan uap air yang terhirup oleh manusia bisa membuat zat mirip dengan semen cair di dalam paru-paru. Oleh karena itu, orang harus ekstra hati-hati ketika berada di wilayah yang penuh dengan Abu Vulkanik. Salah satu caranya adalah dengan memakai penutup hidung dan mulut menggunakan kain lembab atau masker. By : Mas Adi Sites
Pengertian Vulkanisme 12 Desember 2011 2 Votes Vulkanisme adalah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan magma. Magma sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala arah baik secara vertical, miring, menyusup atau mendatar, yang bergerak dipermukaan bumi ataupun hanya di dalam bumi. Bagian bumi tempat keluarnya magma disebut gunung berapi, sedangkan gerakan magma yang dapat mengangkat lapisan batuan yang cembung ke atas dan mengikis ruangan yang gejala-gejala vulkanisme tersebut meliputi : 1) Instruksi Magma Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu mencapai permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan di dalam dapur magma. - Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur magma. - Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara dua lapisan batuan berbentuk lensa cembung. - Sill/keeping intrusi, batuan beku yang berbentuk diantara dua lapisan batuan, berbentuk pipih dan melebar. - Gang, yaitu magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak/miring, berbentuk pipih dan melebar. - Apofisa, yaitu batuan beku yang berbentuk dicabang-cabang gang, berukuran kecil. 2) Ekstrusi Magma Yaitu gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.erupsi dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut: a) Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau celah. b) Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma melalui terusan kepundan - Gunung api perisai (tameng) Terjadi akibat magma keluar sangat encer. Selanjutnya magma yang emcer ini mengalir kesegala arah membentuk lereng yang sangat landai, sekitar 10 100. - Gunung Api Maar Terjadi akibat letusan ekspolosif yang membentuk lubang lingkaran besar di permukaan bumi. Dapur magma yang kecil dan dangkal mengakibatkan letusan satu kali dan mati. Gunung api maar tidak tinggi dan terdiri atas timbunan bahanbahan padat atau efflata dan dibawahnya kadang-kadang terdapat air. Misalnya danau Klakah. - Gunung Api Strato Terjadi akibat erupsi eksplosip yang diselingi dengan erupsi efusif sehingga lerengnya berlapis- lapis dan terdiri atas bermacam-macam batuan. Gunung api strato paling banyak terdapat di dunia, seperti di Indonesia adalah gunung merbabu dan Merapi Jawa Tengah, semeru dan Kelud (Jawa Timur) c) Erupsi Areal, yaitu keluarnya magma pada satu areal tertentu karena dekatnya dapur magma dengan permukaan bumi. Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas dua macam, yaitu : Erupsi eksplosif, adalah erupsi atau letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi ini biasanya menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat cair. Erupsi efusif atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Pada proses erufsi ini material yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil. Selanjutnya bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng gunung sebagai aliran lava. Tipe Letusan Gunung Api Berdasarkan derajat kekentalan magma, tekanan gas magnetic, kedalam dapur magma dan bahan material yang dikeluarkan, letusan gunung api dibedakan menjadi : o Letusan tipe Hawaii o Letusan tipe stromboli o Letusan tipe vulkano o Letusan tipe merapi o Letusan tipe perret atau plinian o Letusan tipe pelee o Letusan tipe Sint Vincent Gejala-Gejala Gunung Api Akan Meletus o Terjadinya getaran bumi o Suhu disekitar kawah naik o Sumber air tiba-tiba kurang atau kering o Terdengar suara gemuruh o Binatang di puncak turun ke lereng o Pohon-pohon di sekitar kawah mengering Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api saat meletus adalah sebagai berikut : 1) Material vulkanis padat (efflata) a) berdasarkan asalnya - Efflata autogen, bersala dari bekuan magma yang keluar. - Efflata aulogen, berasal dari pipa kawah yang terlempar. b) Berdasarkan ukurannya - Boom berukuran besar - Lapili sebesar kerikil - Pasir vulkanik sebesar butiran pasir - Abu vulkanis efflata yang halus 2) Material berupa cairan a) lava, yaitu aliran magma ke permukaan bumi b) Lahar panas, yaitu lava yang merupakan campuran lava dengan air c) Lahar dingin yaitu lava yang membeku bersama air hujan. 3) Material gas, terdiri dari atas uap air, gas nitrogen, gas belerang, asam arang dan lain-lain Peristiwa pascavulkanis dan postvulkanis Gejala postvulkanis adalah peristiwa yang terdapat pada gunung api yang telah mati. Peristiwa tersebut antara lain sebagi berikut : 1) Ekshalasi (sumber gas) berupa : a) solfatar, yaitu gas belerang (H2S) b) Fumarol, yaitu gas uap air (H2O) c) Mofet, yaitu gas asam arang 2) Mata air panas Air tanah terletak dekat dapur magma, keluar sebagai air panas 3) Sumber air mineral Mata air panas yang mengandung mineral 4) Geiser Sumber air panas yang memancar secara berkala. Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan a) Pengaruh vulkanisme yang menguntungkan Manfaat gunung berapi bagi kehidupan - Gunung api merupakan daerah penangkapan hujan - Abu vulkanik bersifat menyuburkan tanah pertanian - Hancuran bahan vulkanis mengandung unsure hara. - Menghasilkan bahan galian, seperti belerang, perak dan lain-lain - Hutan di daerah gunung berapi berfungsi menahan erosi serta menyimpan air hujan b) Pengaruh vulkanisme yang merugikan - Letusan gunung api merusak lahan pertanian - Hujan abu merusak semua yang dilaluinya - Lahar panas bersifat merusak kehidupan - Awan panas merusak kehidupan - Lahar dingin mendangkalkan sungai - Gas beracun mematikan manusia - Gelombang pasang Usaha-usaha mengurangi bahaya gunung berapi 1) Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau. 2) Mendirikan pos-pos pengamatan di sekitar gunung berapi. 3) Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung berapi yang akan meletus. 4) Membuat dam-dam penampungan di daerah aliran lahar. Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu: Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi. By : WORLD EDUCATION
Jenis Material Vulkanik Ada tiga macam material vulkanik: lahar, fragmen batuan, dan gas. Ada juga sifat dari lava dan jenis lava. Lava adalah cair yang berarti meleleh menjadi cair. Lava yang keluar dari gunung berapi. Di pusat bumi inti adalah sumber dari pencairan batu. Kemudian lava yang keluar dari gunung berapi pada waktu itu tanah adalah sekitar 11 kali lebih panas dari titik didih! Lava membuat silikat yang terdiri dari silikon dan oksigen. Hal ini dekat dengan bahan air benar- benar panas di formula dari granit, atau dalam basal kata yang berbeda yang berarti batu gelap berbutir halus. Ketika lava mendingin beberapa bentuk kristal dalam proses ini. Banyak bentuk kaca. Gunung berapi, atau Anda dapat memanggil mereka yang berarti celah retak, memiliki lava yang kadang eksplosif. Gunung api kadang-kadang mengeluarkan debu beberapa. Beberapa memiliki banyak gas menguap. Ketika gas mengembang, itu terjebak dalam lahar dan membuat gelembung. Apung jenis lava yang memiliki banyak gelembung. Tanah yang memiliki lava di atasnya sekarang subur. Alasan untuk ini adalah lava yang memecah tanah. Lavas disebut Perlite dapat dipanaskan dalam tungku. Mereka dapat dibuat menjadi beton ringan.
Ada dua jenis lava. Mereka disebut AA, yang merupakan nama lucu, dan pahoehoe. Aa benar- benar lengket. Poehoehoe adalah cairan yang turun gunung lebih cepat dari seseorang dapat berjalan. Kedua dingin sangat cepat! Lava Bagian dalam membuat lava luar retak terbuka sehingga lava mengalir ke bawah gunung berapi. Dalam proses ini ia meninggalkan lubang raksasa. Fragmen batuan disebut taphra dan terbentuk dari aa. Ketika lava lengket mulai membentuk gas tidak dapat dengan mudah dilepaskan. Terakhir, gas membuat tekanan yang ledakan lava ke taphra.
Banyak gas yang keluar selama letusan. Gas ini terbuat dari uap. Ini termasuk karbon dioksida, sulfur dioksida, nitrogen, dan gas yang berbeda. Sebagian besar berasal dari magma. Gas membawa debu. Sepertinya asap gelap. By : Google Terjemahan
Pengertian Vulkanisme Written on Aug-25-10 3:42pmAug-25-10 3:42pm - [Edit] - From: itsfetriyannorrahman.co.cc
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
1) Material Hasil Aktivitas Vulkanisme Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan oleh adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material padat , cir dan gas. a) Benda padat (efflata) adalah debu, pasir,lapili (batu kerikil) batu-batu besar (bom),dan batu apung. b) Benda cair (effusive) adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin. Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang memiliki danau kawah (kaldera), contoh kaldera yang terkenal di Indonesia adalah kawah Bromo. Lahar dingin adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap, kemudian mengalir deras menuruni lereng gunung. c) Benda gas (ekshalasi), adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di gunung berapi. Fumarol adalah uap air panas. Mofet adalah gas asam arang (CO2), seperti yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Dieng. Proses keluarnya magma dinamakan letusan atau erupsi, ada yang berupa erupsi leleran (efusif), dan ada pula erupsi yang berupa ledakan (eksplosif). Berdasarkan banyaknya celah pada permukaan bumi dan waktu keluarnya magma, erupsi dibedakan menjadi empat, yaitu erupsi linear, erupsi sentral, erupsi campuran, dan erupsi areal. a) Erupsi Linear Gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau retakan-retakan disebut erupsi linear atau erupsi belahan. Erupsi linear menghasilkan lava yang cair dan membentuk plato, misalnya Plato Sukadana (Lampung), Columbia (Afrika Selatan), serta daerah yang mengelilingi Kutub Utara, seperti Tanah Hijau, Iceland, Asia Utara, dan Spitsbergen. b) Erupsi Sentral Erupsi sentral adalah lava yang keluar melalui terusan kepundan. c) Erupsi Campuran Erupsi campuran menghasilkan gunung berapi strato atau gunung berapi berlapis. Erupsi ini terdiri atas bahan-bahan lepas dan lava. Hampir seluruh gunung api di Indonesia adalah gunung api strato. d) Erupsi Areal Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi melalui lubang yang sangat luas. Sampai saat ini erupsi areal masih diragukan kejadiannya di bumi.
2) Intrusi Magma Penerobosan magma ke permukaan bumi tetapi belum sampai ke permukaan disebut intrusi magma. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut. a) Keping intrusi atau sills, yaitu sisipan magma yang membeku di antara dua lapisan litosfer, relatif tipis, dan melebar. b) Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, karena penurunan suhu yang sangat lambat. c) Lakolit, yaitu batuan beku yang berasal dari resapan magma di antara dua lapisan litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung. d) Gang atau dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. e) Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
3) Tipe Letusan Gunung api a) Tipe Hawaii Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia adalah pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah. b) Tipe Stromboli Tipe ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan setengah padatan bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli di Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa. Sifat semburan Gunung Raung menyemburkan lava tipe baraltik, namun terdapat erupsi- erupsi pendek yang bersifat eksplosif menyemburkan batuan-batuan piroklastik tipe bom dan lapili. c) Tipe Vulkano Tipe ini mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu cair. Di samping mengeluarkan awan debu, tipe ini juga menghasilkan lava. Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung). Peralihan antara kedua tipe ini juga dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo. d) Tipe Merapi Dicirikan dengan lavanya yang cair-kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa Barat. e)Tipe Perret (Tipe Plinian) Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km. f) Tipe Pelle Gunung api tipe ini menyemburkan lava kental yang menguras di leher, menahan lalu lintas gas dan uap. Hal itulah yang menyebabkan mengapa letusan pada gunung api tipe ini disertai dengan guncangan-guncangan bawah tanah dengan dahsyat untuk menyemburkan uap-uap gas, abu vulkanik, lapili, dan bom. Contoh letusan gunung api tipe pelle di Indonesia adalah Gunung Kelud di Jawa Timur.
4) Gejala Pravulkanik Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai berikut. a) Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan. b) Banyak sumber-sumber air atau mata air yang mulai mengering. c) Sering terjadi (terasa) adanya gempa. d) Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah kaki gunung. e) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.
5) Gejala Pascavulkanik Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati, kadang-kadang masih terdapat gejala yang menunjukkan sisa aktivitas vulkanisme. Gejala itu dinamakan gejala pascavulkanik. Gejala tersebut antara lain: a) munculnya sumber air panas, seperti yang terdapat di Cipanas dan Ciater di Jawa Barat, dan Baturaden di Jawa Tengah, b) munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung larutan mineral. Air dari tempat ini seringkali dijadikan obat karena mengandung belerang. Contohnya Maribaya dan Sangkanurip di Jawa Barat, c) munculnya geiser, yaitu sumber air panas yang memancar berkala, seperti yang ditemukan di Cisolok dan Kamojang Jawa Barat dan The Old Faithful geiser yang terkenal di Yellowstone National Park Amerika Serikat, dan d) munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain sumber gas belerang yang disebut solfatara yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber gas uap air atau zat lemas (N2) disebut fumarol antara lain terdapat di Kamojang Jawa Barat, dan Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber gas asam arang (CO2 atau CO) yang disebut mofet.
6) Bencana dan Manfaat Keberadaan Gunung Api Bencana yang ditimbulkan gunung api antara lain sebagai berikut. a) Bahaya langsung, berupa letusan yang disertai hamburan abu, bom, batu apung, prioklastika, aliran lumpur, dan lava. b) Bahaya tidak langsung, merupakan bencana yang terjadi karena adanya aktivitas gunung api, misalnya gelombang pasang (tsunami), gempa vulkanik, perubahan muka tanah, hilangnya sumber air tanah dan sebagainya. c) Munculnya gas-gas yang berbahaya seperti asam sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), dan monoksida (CO). d) Bahaya lanjutan seperti perubahan mutu lingkungan fisik (gerakan tanah, longsoran, guguran batuan dan sebagainya). e) Letusan besar sebuah gunung berapi dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dan hilangnya harta benda bagi penduduk daerah di sekitarnya. f) Letusan gunung berapi dapat menimbulkan banjir lahar, baik lahar panas maupun lahar dingin. Lahar ini dapat merusak semua benda di sekitar daerah yang dilaluinya. Manfaat dari gunung api antara lain sebagai berikut. a) Sumber mineral, daerah mineralisasi dan potensi air tanah merupakan aspek-aspek positif yang dapat dimanfaatkan dari adanya aktivitas gunung api. b) Daerah tangkapan hujan. c) Daerah pertanian yang subur, kesuburan tanah di daerah tersebut diperoleh dari produk gunung api yang telah mengalami pelapukan. Bermacam-macam perkebunan dibuka di lereng gunung api yang subur dengan iklim yang sejuk. Antara lain teh, kina, kol, wortel, dan berbagai hortikultura diusahakan di lereng gunung api. d) Daerah objek wisata, keindahan panorama gunung api dengan kepundan yang aktif dengan lembah-lembah yang curam, fumarol serta danau kepundan menarik bagi para wisatawan nusantara maupun manca negara. e) Sumber energi, tenaga panas bumi yang dihasilkan dari aktivitas gunung api dapat diubah menjadi pembangkit tenaga listrik. By : Fetriyan Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain: 1) Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu. 2) Lava dan lahar, berupa material cair. 3) Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam. Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain: 1) Suhu di sekitar gunung naik. 2) Mata air mejadi kering 3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa) 4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan 5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi. Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain: 1) terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2. 2) Sumber air panas atau geiser. Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. bahkan dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah gunung berapi. Danau vulkanik Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau. Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores. Manfaat dan kerugian vulkanisme Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain: 1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah) 2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat. 3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian. Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena: 1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan. 2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar. 3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.