Anda di halaman 1dari 6

Politeknik Negeri Bali I-1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Saat ini, penggunaan energi listrik sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak dapat
dipisahkan dalam menunjang segala aktivitas sehari-hari di berbagai bidang.
Meningkatnya penggunaan energi listrik untuk aktivitas sehari-hari secara langsung
mengakibatkan penambahan beban pada jaringan listrik. Untuk dapat memenuhi semua
kebutuhan energi listrik, maka diperlukan suatu sistem tenaga listrik yang handal dan
dapat menjangkau semua daerah.
Trafo distribusi berperan sangat penting dalam jaringan distribusi untuk
mentransformasikan energi listrik dari tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah
230/400 V. Seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan, penggunaan trafo
distribusi sebagai penyedia tenaga listrik harus diperhitungkan agar mampu melayani
beban yang ditanggungnya. Kapasitas trafo distribusi harus disesuaikan dengan beban
yang ditanggungnya. Apabila trafo kelebihan beban atau overload maka kontinyuitas
penyaluran energi listrik akan terganggu karena umur trafo akan berkurang serta
kerusakan trafo akibat panas berlebih sehingga nantinya perlu dilakukan pemeliharaan
yang akan berakibat berhentinya suplai listrik ke pelanggan. Demikian pula sebaliknya,
jika trafo dengan kapasitas besar dibebani terlalu sedikit, tingkat efisiensi trafo akan
rendah sehingga PLN sebagai penyedia jasa tenaga listrik akan mengalami kerugian dari
segi ekonomi dimana trafo dengan kapasitas besar tersebut seharusnya dapat digunakan
untuk menanggung beban yang lebih besar. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan efisiensi trafo dengan cara penyesuaian kapasitas trafo distribusi dengan
beban yang ditanggungnya, sehingga trafo tidak overload serta efisiensi trafo dapat
tercapai. Trafo yang dikatakan overload merupakan istilah dalam menyatakan
transformator distribusi yang tingkat pembebanannya melebihi dari standar yang
diizinkan oleh PLN yaitu 80% dari daya pengenal trafo.
Salah satu kasus yang ditemui di lapangan yaitu pada gardu distribusi SW061 dan
SW065 yang berlokasi di Desa Sangsit yang keduanya merupakan gardu pada
penyulang Sawan. Dipilihnya gardu SW061 dan SW065 ini berdasarkan histori
pengukuran awal beban yang dilayani gardu dimana data awal menunjukan bahwa trafo
Politeknik Negeri Bali I-2

pada gardu SW065 mengalami overload. Sedangkan pada gardu SW061, beban yang
ditanggung oleh trafo masih sangat rendah.
Dengan adanya masalah overload pada trafo yang dipasang di gardu SW065, akan
berpengaruh pada susut umur trafo dan potensi kerusakan trafo akibat panas berlebih.
Oleh sebab itu, salah satu solusi untuk masalah di atas adalah dilakukan manajemen
trafo yaitu dengan cara menukar trafo yang sudah terpasang pada gardu SW065 dengan
trafo pada gardu SW061, dan begitu juga sebaliknya. Manajemen trafo yang dimaksud
adalah cara pengelolaan trafo-trafo distribusi yang terpasang di jaringan maupun yang
terdapat di gudang yang bertujuan mengatasi mengatasi trafo overload dan pembebanan
trafo rendah sehingga efisiensi trafo meningkat. Dengan demikian, maka trafo pada
gardu SW065 tidak overload dan pembebanan gardu SW061 meningkat sehingga
efisiensi trafo meningkat.
1.2. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah :
1. Apa akibat yang ditimbulkan karena ketidaksesuaian kapasitas trafo dengan beban
pada gardu SW061 dan SW065?
2. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi trafo pada gardu SW061
dan SW065?
3. Berapa kapasitas trafo distribusi yang sesuai dipasang pada gardu SW061 dan
SW065?
4. Berapa prosentase pembebanan, rugi-rugi, serta efisiensi trafo pada gardu SW061
dan SW065 sebelum dan setelah manajemen trafo?
Dari permasalahan di atas, maka dalam penyusunan tugas akhir dibatasi pada :
1. Akibat yang ditimbulkan karena ketidaksesuaian kapasitas trafo dengan beban pada
gardu SW061 dan SW065.
2. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi trafo pada gardu SW061 dan
SW065.
3. Menentukan kapasitas trafo distribusi yang sesuai dipasang pada gardu SW061 dan
SW065.
4. Perhitungan prosentase pembebanan, rugi-rugi, serta efisiensi trafo pada gardu
SW061 dan SW065 sebelum dan setelah manajemen trafo.

Politeknik Negeri Bali I-3

1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui akibat yang ditimbulkan karena ketidaksesuaian kapasitas trafo dengan
beban pada gardu SW061 dan SW065.
2. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi trafo pada gardu
SW061 dan SW065.
3. Mengetahui kapasitas trafo distribusi yang sesuai dipasang pada gardu SW061 dan
SW065.
4. Mengetahui prosentase pembebanan, rugi-rugi, serta efisiensi trafo pada gardu
SW061 dan SW065 sebelum dan setelah manajemen trafo.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan tugas akhir ini antara lain :
1. Manfaat Bagi Penulis
Penulis mengetahui bagaimana kondisi pembebanan pada trafo distribusi di PT. PLN
(Persero) dan dapat menentukan apakah metode manajemen trafo dapat meningkatkan
efisiensi trafo.
2. Manfaat Bagi Pembaca
Pembaca mengetahui lebih dalam tentang metode manajemen trafo disribusi 20 kV
dalam upaya mengoptimalkan penggunaan trafo distribusi pada jaringan.
3. Manfaat Bagi Perusahaan
Perusahaan mengetahui kondisi pembebanan dan nilai efisiensi trafo pada gardu SW061
dan SW065 sebelum dan setelah dilakukan manajemen trafo.
1.5. Metodologi
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan
Pada awal persiapan pengumpulan data, penulis melakukan observasi awal pada
perusahaan yang dalam hal ini adalah PT. PLN (Persero) Rayon Singaraja guna
mengetahui gambaran umum tentang objek yang akan diteliti. Selain itu studi lapangan
ini juga dimaksudkan untuk memahami lebih jauh tentang masalah yang telah
dirumuskan sebelumnya. Dengan mengetahui kondisi awal dilapangan, akan
mempermudah penulis untuk melakukan penafsiran awal terhadap masalah yang dalam
hal ini mengenai manajemen trafo distribusi.

Politeknik Negeri Bali I-4

2. Studi Pustaka
Selain melakukan observasi langsung ke lapangan, penulis juga melakukan studi
pustaka untuk mengetahui teori-teori yang menjadi dasar dalam permasalahan
manajemen trafo ini dan juga bertujuan untuk membantu dalam pemecahan
permasalahan. Studi pustaka ini dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi
yang berhubungan dengan masalah serta dengan mengumpulkan beberapa penelitian-
penelitian yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan permasalahan.
3. Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan mendiskusikan langsung permasalahan ini dengan
pihak-pihak terkait yang dalam hal ini adalah tim pelaksana manajemen trafo PT. PLN
(Persero) Rayon Singaraja Bidang Distribusi. Metode ini sangat memudahkan penulis
dalam menganalisa permasalahan. Salah satu masalah yang ditemui dalam penelitian ini
adalah prosentase pembebanan trafo distribusi yang mengalami overload dan
pembebanan trafo yang masih sangat rendah. Prosentase pembebanan maksimal yang
dijadikan batasan toleransi oleh unit Rayon Singaraja adalah 80%. Apabila suatu trafo
distribusi memiliki prosentase pembebanan lebih dari 80%, maka unit Rayon Singaraja
akan merencanakan untuk dilakukan upaya untuk mengatasi trafo overload, salah
satunya dengan cara manajemen trafo tersebut.
1.5.2. Metode Pengolahan Data
Data yang didapat akan diolah berdasarkan referensi-referensi yang menjadi acuan
dalam penelitian ini. Berdasarkan perumusan-perumusan yang ada, setiap data akan
diolah sehingga nantinya didapatkan suatu hasil yang dapat dibandingkan dan
selanjutnya akan dianalisa. Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
mengenai seberapa besar prosentase pembebanan, rugi-rugi serta efisiensi trafo
distribusi pada gardu SW061 dan SW065 Penyulang Sawan sebelum dan setelah
dilakukan manajemen trafo dalam upaya meningkatkan efisiensi trafo. Perumusan-
perumusan tersebut yakni sebagai berikut :
Untuk menghitung arus beban penuh (full load) pada sisi sekunder trafo dapat
menggunakan persamaan :
I
FL
=



Dimana :
I
FL
= arus beban penuh (A)
S = daya pengenal transformator (kVA)
Politeknik Negeri Bali I-5

V
l-l
= tegangan sisi sekunder transformator (V)
Untuk menghitung prosentase pembebanan trafo digunakan persamaan sebagai berikut :
% Beban =

x 100%
Rumus untuk menghitung Irata-rata adalah :
I
rata-rata
=



Dimana :
I
rata-rata
= rata-rata arus beban (A)
I
FL
= arus beban penuh (A)
Ir = arus fasa R (A)
Is = arus fasa S (A)
It = arus fasa T (A)
Kemudian dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui kondisi pembebanan trafo
distribusi pada gardu SW061 dan SW065 apakah pembebanannya masih rendah atau
overload
Selain itu, dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai rugi-rugi dan efisiensi trafo
distribusi sebelum dan setelah dilakukan manajemen trafo yang dapat dihitung dengan
persamaan berikut :




(



)
Rumus untuk menghitung daya input adalah :

Dimana :
= efisiensi
Daya input = daya masukan (W)
Daya output = daya keluaran (W)
rugi = rugi total trafo (W)
P
i
= rugi-rugi inti (W)
P
cu
= rugi-rugi tembaga (W)
K = % beban trafo (100% = 1)
Politeknik Negeri Bali I-6

Cos = faktor daya (0,85)
S = daya trafo (VA)
Konstanta-konstanta P
i
dan P
cu
berdasarkan data pada Tabel Spesifikasi Transformator
Distribusi Fase-Tiga SPLN 50 : 1997.
Selanjutnya analisa berapa kapasitas trafo yang sesuai untuk dipasang pada gardu
SW061 dan SW065 dimana sesuai dengan ketentuan yang digunakan di PLN Rayon
Singaraja pembebanan maksimal trafo distribusi adalah 80%.
Rumus berikut digunakan untuk menentukan kapasitas trafo distribusi yang akan
digunakan:


1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
manfaat, dan sistematika penulisan untuk memberikan gambaran umum
tugas akhir ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Memuat tentang teori-teori dasar yang digunakan sebagai penunjang dalam
membahas manajemen trafo distribusi untuk meningkatkan efisiensi trafo.
BAB III : PEMBAHASAN DAN ANALISA
Memuat tentang data-data pendukung serta perhitungan kapasitas trafo
distribusi yang sesuai digunakan, perhitungan prosentase pembebanan
transformator, efisiensi transformator dan energi yang hilang.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat simpulan akhir dari hasil pembahasan dan saran-saran yang dapat
diberikan kepada pembaca dan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai