Anda di halaman 1dari 4

1

ANALISIS KRITIS
GENETIC ALTERATIONS IN PANCREATIC CARCINOMA
Biologi 8C

Fariezal Adhi Gunawan ( 10431110)

A. Bibliography
Gunter Schneider and Roland M Schmid, Klinikum rechts der Isar, II. Department
of Internal Medicine, Ismaningerstr. 22, D-81675 Munich Germany
B. Tujuan Penulis
Penulis ingin menyampaikan informasi tentang genetic alterations in pancreatic
carcinoma.
C. Fakta Unik
Kanker pankreas eksokrin merupakan kelima penyebab kematian kanker pada
populasi Negara Barat dengan tingkat kelangsungan hidup penderita lima tahun
kedepan di bawah 5%. Karena beberapa pilihan pengobatan, pemahaman tentang
patologi molekuler adalah prasyarat untuk mengidentifikasi target potensial
molekuler untuk terapi obat. Panin (pankreas neoplasia intraepithelial) klasifikasi
menggambarkan berbagai perubahan saluran pankreas sistem membedakan tiga
kelas Panin (Panin 1 -PANIN 3) menurut tingkat displasia struktural dan atypia
hadir sitologi pada lesi . Microdissection teknik mengungkapkan perubahan genetik
yang menyebabkan gen dalam lesi premaligna diduga mirip untuk karsinoma
pankreas. Kombinasi dari morfologi dan observasi mengarah ke model
perkembangan tumor untuk karsinoma pankreas sebanding dengan urutan adenoma-
karsinoma in kolorektal karsinoma . Akuisisi berurutan mutasi di-proto onkogen K-
RAS dan tumor suppressors INK4A, TP53 dan DPC4/SMAD4 menyebabkan
gangguan mendalam dalam regulasi siklus sel, ciri dari pankreas kanker. Mutasi di
K-RAS, INK4A, TP53 dan DPC4 / SMAD4 sering terjadi, sedangkan mutasi pada
tumor penekan BRCA2, gen perbaikan yang tidak cocok dan serinethreonine kinase
AKT2 dan LKB1/STK11 merupakan peristiwa genetic yang langka. Tabel 1
2
merangkum frekuensi dilaporkan genetik utama perubahan dalam perkembangan
model tumor pankreas. Secara umum epitel sel-sel manusia tidak sangat sensitif
terhadap transformasi onkogen. Sebaliknya fibroblas tumore utama dapat efisien
berubah oleh bermutasi RAS dalam konser dengan kedua onkogen atau hilangnya
supresor tumor. Transfeksi jenis liar Ras ke tikus fibroblas menghambat
pertumbuhan anchorage-independen dan pembentukan koloni, disebabkan oleh gen
Ras oncogenic.
Penekan tumor fungsi k-ras mungkin juga ada di pankreas. Hilangnya wildtype
k-ras alel ter pantau di beberapa karsinoma garis sel pankreas dengan mutasi pada k-
ras. Penghapusan homozigot p16ink4a / p14 arf lokus perubahan genetik merupakan
karakteristik yang diamati pada 80 % - 95 % dari manusia kanker pankreas. Gen
penekan tumor tp53 yang bermutasi, terutama oleh missense mutasi dna di urutan
pemrograman untuk mengikat domain, lebih besar dari 50 % pankreas
adenocarcinomas. Mutasi adalah yang sering disertai dengan hilangnya wildtyp alel
dan terjadi di akhir perkembangan model. P53 faktor transkripsi mengatur
pemeriksaan penting pertumbuhan yang melindungi terhadap genom penataan ulang
atau akumulasi mutasi, dan menekan selular transformasi yang disebabkan oleh
aktivasi onkogen atau hilangnya jalur supresor tumor. Hilangnya p53 merupakan
terkait dengan aneuploidy, fitur yang luar biasa dari kanker pankreas, menunjukkan
bahwa p53 fungsi mempertahankan stabilitas genomik 41,42.Germline mutasi dalam
tp53 telah digambarkan sebagai li-fraumeni syndrome, Pada reseptor aktivasi smad
protein mendapatkan phosphorylated dan heterodimerize dengan smad4 untuk
mengirimkan hulu sinyal untuk inti dan transactivate latin dari target spesifik gen.
Brca2 pada kromosom 13q mengodekan untuk protein yang diperlukan untuk
pemeliharaan stabilitas genomik dengan mengatur proses perbaikan DNA. Sel
normal, kekurangan untuk brca2, mengumpulkan lethal aberrations kromosom.
.Baru-baru ini akt persinyalan itu dikaitkan dengan ditegakkan insulin-like faktor
pertumbuhan aku reseptor ekspresi, mempromosikan invasiveness sel-sel kanker
pankreas 68
3

Dari table di atas dietahui bahwa yang memiliki perubahan genetic dari
frekuensi yang tertinggi adalah gen INK4a.

D. Pertanyaan yang dapat dimunculkan
1. Berapa banyak presentasi frekuensi perubahan genetic pada karsinoma pada tiap
gen(K-RAS, INK4a, TPS3, DPC4)?
2. Bagaimana kondisi penderita kanker pankreas setelah melakukan terapi
kemoterapi ?
3. Mengapa kanker pankreas memiliki ras mutasi tertinggi dalam insiden tumor
manusia?
4. Bagaimana mekanisme senescence menjadi pertahanan terhadap stres
oncogenic?
5. Bagaimana cara p53 mempertahankan stabilitas genomic?

E. Refleksi
Pada analisis kritis jurnal ini saya merupakan analisis internasional yang paling
cepat saya kerjakan, pada biasa nya saya memerlukan 1 minggu untuk memahami
konsep dalam jurnal, analisis ini saya kerjakan dalam waktu 2 hari 1 malam,
sehingga saya belum bisa memahami materi yang ada. Hal ini dikarenakan sibuk
mengerjakan skripsi, dari membaca jurnal ini pada awalnya saya paham tentang
kanker pankreas merupakan penyakit yang berbahaya, penderita kanker pankreas
masa hidup nya tinggal 5% untuk 5 tahun kedepan, saya juga teringat tetangga saya
yang meninggal karena kanker pankreas tersebut, setelah di vonis kanker pankreas
hidupnya tidak lebih 2 tahun setelah di vonis. Selanjutnya saya membaca lagi jurnal
ini, tetapi banyak bahasa kode kode tentang sel yang membuat saya bingung, karena
masih awam.
4
Setelah itu saya memahami lagi saya mendapat pemahaman jika kombinasi dari
morfologi dan observasi mengarah ke model perkembangan tumor untuk karsinoma
pankreas sebanding dengan urutan adenoma-karsinoma di dalam kolorektal
karsinoma. Kanker pankreas memiliki insiden tertinggi mutasi RAS pada tumor
manusia teridentifikasi sampai saat ini. Mutasi gen K-RAS, H-RAS dan N-RAS
tidak terkena, umumnya ditemukan di kodon 12. Tergantung pada teknik yang
digunakan frekuensi mutasi kodon 12. dilaporkan antara 20 sampai 100% dan terjadi
pada awal tumor pengembangan model. Kumpulan protein RAS yang tersandi kecil
dalam sitoplasma GTP-binding protein yang menengahi efek pleiotropic termasuk
proliferasi sel, kelangsungan hidup dan migrasi.
Hanya itu yang bisa tangkap dari jurnal, pertanyaan yang dimunculkan saya
akan mencari jawaban dengan mencari referensi rujukan yang mudah dipahami.
Mungkin ini analisis kritis internasional saya terakhir pada jenjang S-1 ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marheny, yang telah mengajari saya tentang
menganalisis sebuah jurnal penelitian, banyak ilmu yang saya peroleh dari ibu,
semoga ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya dan kepada teman-teman
merupakan sebuah Amal Jariah untuk ibu.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai