SEORANG WANITA USIA 36 TAHUN DENGAN SKIZOAFEKTIF TIPE
MANIK DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Disusun Oleh : David Kurniawan S G99131028
Pembimbing : dr. Adriesti Herdaetha, SpKJ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RS JIWA DAERAH SURAKARTA SURAKARTA 2013 STATUS PENDERITA
2
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Umur : 36 tahun Jenis Kelamin : perempuan Alamat : Ngablak, Karanganyar Pendidikan : SD Pekerjaan : Swasta Status : Sudah Menikah Agama : Islam Suku : Jawa Masuk Rumah Sakit : 6 Desember 2013 Tanggal Pemeriksaan : 11 Desember 2013 No. RM : 01 86 07
II. RIWAYAT PSIKIATRI Riwayat penyakit pasien didapatkan dari anamnesis terhadap pasien (autoanamnesis) maupun dari keluarga (alloanamnesis). 1. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Srikandi RS Jiwa Daerah Surakarta pada tanggal 11 Desember 2013. 2. Alloanamnesis dilakukan terhadap ibu pasien yaitu Ny. W, pada tanggal 11 Desember 2013.
A. Keluhan Utama: Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh ibunya dan pamannya karena mengamuk dan memukuli perempuan-perempuan disekitar rumahnya tanpa sebab yang jelas.
3 B. Riwayat Penyakit Sekarang: 1. Alloanamnesa Menurut ibu pasien, pada tanggal 6 Desember 2013 pasien memukuli perempuan-perempuan di sekitar rumah, kata pasien, perempuan-perempuan itu adalah selingkuhan suaminya. Pasien juga bercerita kepada ibunya bahwa ada yang menyuruhnya untuk memukuli perempuan itu dan mangatakan bahwa perempua- perempuan itu pantas untuk dipukuli. Pasien dirumah terkadang menangis, tersenyum, tertawa dan keliling desa jika sedang kambuh. Pasien juga bernah bererita bahwa pasien dapat melihat orang-orang yang tidak dapat dilihat oleh keluargaya. Ketika SD, pasien termasuk anak yang pintar. pasiem memiliki sifat agak penyendiri dan tidak terlalu terbuka. Pasien pernah menikah dengan Tn. S, namun Tn.S menghamili wanita lain di jambi dan memeinta pasien untuk menandatangani surat cerai agar dapat menikah dengan wanita lain di jambi, lalu pasien marah dan stress. Kejadian ini berlangsung sekitar 11 tahun yang lalu. Selama 5 tahun pasien tidak dibawa berobat dengan keluhan yang ada, baru 6 tahun belakangan ini pasien sempat menjalani perawatan di RSJD Surakarta. 2. Autoanamnesa Pasien mengaku bernama Ny. S, lahir tahun 1978 namun mengaku berusia 23 tahun. Pasien mengaku berasal dari Ngeblak, Karanganyar. Pasien mengakui bahwa tempat ia tinggal sekarang ini adalah rumahnya yang baru saja dibangun. Rumahnya dijadikan kos- kosan, sedangkan perawat dan teman bangsal yang lain adalah oang- orang yang menyewa di kosan miliknya. Pasien mengaku mempunyai banyak suami dan 29 anak, namun hanya ada 6 anak yang hidup, sedangkan yang lainnya miskram. Nama anak-anaknya adalah: Fraida 12 tahun, Elias 10 tahun, Ilham 8 tahun,
4 Ramadhan 5 tahun, Afrika 6 bulan 8 hari, Ahli surga 5 bulan. Pasien tidak mengetahui jenis kelamin anak-anaknya karena anaknya diasuh oleh orang lain. Beberapa tahun yang lalu pasien menikah lagi, namun suaminya bertindak kasar dan suka memukuli pasien Pasien mengaku mendengar bisikan banyak orang wanita yang menyuruhnya mencuci piring dan pakaian, pasien mengaku dapat melihat orang yang orang lain tidak dapat melihatnya. Pasien juga mengaku memiliki kekuatan untuk mengubah wajahnya dan wajah orang lain. Pasien tidak mengakui bahwa dirinya sakit dan merasa senang tinggal di rumahnya, pasien juga mengaku orang-orang disekitarnya baik padanya.
C. Riwayat Penyakit dahulu 1. Riwayat Psikiatri Gangguan jiwa sebelumnya : (+) sudah 4 kali dibawa ke RSJD Surakarta 2. Riwayat Gangguan Medis - Riwayat hipertensi : disangkal - Riwayat diabetes mellitus : disangkal - Riwayat trauma kepala : disangkal - Riwayat kejang : disangkal - Riwayat pingsan : disangkal 3. Riwayat Penyalahgunaan obat/zat a. Riwayat konsumsi alkohol : disangkal b. Riwayat merokok : disangkal c. Riwayat konsumsi obat psikotropik : disangkal
D. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
5 Pasien anak kedua dari tiga bersaudara. Saat hamil,ibu pasien tidak mengalami gangguan kehamilan dan pasien lahir normal dari persalinan normal. 2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun) Pasien diasuh oleh ayah dan ibu kandungnya. 3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun) Pasien bersekolah SD dan lulus. Pasien tergolong pintar.. 4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja) Pasien tidak bersekolah SMP dan SMA. 5. Riwayat Masa Dewasa a. Riwayat Pekerjaan Pasien bekerja di perusahaan konveksi. b. Riwayat Perkawinan Sudah menikah c. Riwayat Pendidikan Pasien tamat SD d. Riwayat Agama Pasien beragama Islam e. Riwayat Psikoseksual Pasien menyukai lawan jenis f. Riwayat Kemiliteran dan hukum Pasien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kemiliteran dan masalah hukum g. Situasi Hidup Sekarang Sebelum tinggal di rumah sakit jiwa, pasien tinggal bersama suaminya
6 E. Riwayat Keluarga
Ket.: : laki-laki : perempuan : laki-laki sudah meninggal : pasien dengan gangguan jiwa : tinggal serumah
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL A. Gambaran Umum 1. Penampilan Pasien adalah seorang wanita, usia 36 tahun. Pasien tampak berpenampilan sesuai umur, perawatan diri baik, menggunakan seragam RSJD, suka berdandan dan memeaki lipstik. 2. Pembicaraan Volume jelas, intonasi dan artikulasi jelas, produksi kata berlebih 3. Psikomotor hiperaktif. 4. Sikap terhadap pemeriksa Sikap pasien terhadap pemeriksa cukup kooperatif. Saat ditanya, pasien bersedia untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa. Kontak mata adekuat.
7 B. Kesadaran 1. Kuantitatif : compos mentis, E 4 V 5 M 6
2. Kualitatif : berubah C. Alam Perasaan 1. Mood : senang 2. Afek : meningkat 3. Kesesuaian : serasi 4. Empati : tidak dapat diraba rasakan D. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi : auditorik (-), visual (+) 2. Ilusi : (-) 3. Depersonalisasi : (+) 4. Derealisasi : (+) E. Proses Pikir 1. Bentuk pikir : non realistik 2. Isi pikir : waham kebesaran (+) 3. Arus pikir : assosaisi longgar F. Sensorium dan Kognisi 1. Orientasi Orang : terganggu Tempat : terganggu Waktu : baik, pasien mengetahui waktu saat dilakukan pemeriksaan yaitu pada siang hari 2. Daya ingat segera : baik Jangka pendek : baik Jangka panjang : baik 3. Daya konsentrasi dan perhatian a. Konsentrasi : terganggu b. Perhatian : mudah ditarik tapi sulit mempertahankan 4. Kemampuan visuospasial : baik.
8 5. Pikiran abstrak : baik. 6. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien dapat makan, minum, mandi, dan bisa tidur sendiri. G. Tilikan Derajat tilikan : derajat I (penyangkalan penuh terhadap penyakitnya). H. Reliabilitas : informasi yang diutarakan pasien dapat dipercaya. I. Daya Nilai Realita: terganggu Sosial: terganggu
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT A. Status Interna 1. Kesadaran : compos mentis 2. Vital Sign : a. Tekanan darah : 120/80 mmHg b. Nadi : 84 kali/menit c. Suhu : 36,7 o C d. Respirasi : 20 kali/menit Kesan : Pemeriksaan vital sign dalam batas normal Kepala, leher, thorax, abdomen, ekstremitas tidak ada kelainan. B. Status Neurologis 1.Fungsi kesadaran : GCS E 4 V 5 M 6
2.Fungsi luhur : baik 3.Fungsi kognitif : dalam batas normal 4.Fungsi sensorik : dalam batas normal N N N N 5.Fungsi motorik : dalam batas normal
9 Kontraksi otot Tonus otot +5 +5 N N +5 +5 N N Reflek fisiologis Reflek patologis +2 +2 - - +2 +2 - - 6.Nervus cranialis : N III, VII, XII dalam batas normal. Kesan : Pemeriksaan status neurologi dalam batas normal
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien adalah seorang wanita, berusia 36 tahun, tampak berpenampilan sesuai umur, perawatan diri baik. Ketika ditanya oleh pemeriksa, pasien bersifat cukup kooperatif. Pasien dibawa ke RS Jiwa Daerah Surakarta karena mengamuk, marah- marah dan memukuli perempuan disekitarnya. Pasien mengaku melihat perempuan-perempuan itu sebagai selingkuhan suaminya. Pasien tidak merasa sakit bahkan mengaku bahwa RSJD ini adalah rumahnya. Dari pemeriksaan status mentalis didapatkan, wanita sesuai umur, perawatan diri baik, psikomotor hiperaktif, pembicaraan dengan volume, ntonasi dan artikulasi yang jelas, sikap terhadap pemeriksa kooperatif. Produksi kata yang berlebih dengan assosiasi longgar. Kesadaran pasien komposmentis dan berubah. Mood senang dengan afek meningkat dan empati yang tidak dapat dirabarasakan. Bentuk pikir nonreralistik dengan adanya halusinasi auditorik dan visual. Tilikan derajat I.
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK Pada pasien ini ditemukan perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) pada fungsi pekerjaan dan kehidupan sosialnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
10 A. Diagnosis Aksis I Pada pemeriksaan internus dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan. Tida ada kecurigaan penyalahgunaan obat/zat adiktif, sehingga diagnosis gangguan mental organik (F00-F09) dan gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan. Dari pemeriksaan status mental didapatkan psikomotor pasien tampak hiperaktif dan cukup kooperatif ketika diajak berbicara. Kesadaran kuantitatif compos mentis, GCS E 4 V 5 M 6, kualitatif berubah. Pasien menjawab dengan volume cukup, serta intonasi dan artikulasi yang jelas. Didapatkan mood senang, afek meningkat, dan empati yang tidak dapat diraba rasakan. Didapatkan halusinasi auditorik maupun visual. Bentuk pikir: non realistik; isi pikir: waham kebesaran (+); arus pikir: assosiasi longgar. Berdasarkan data-data di atas, maka sesuai kriteria PPDGJ III, untuk aksis I, pada pasien memenuhi kriteria diagnosis gangguan skizoafektif tipe manik (F25.0).
B. Diagnosis Aksis II Ciri kepribadian skizoid. Pasien memiliki sikap menyendiri dan tidak terlalu terbuka. C. Diagnosis Aksis III Belum ada diagnosis. D. Diagnosis Aksis IV Masalah keluarga. E. Diagnosis Aksis V Skala GAF saat pemeriksaan : 60 51 (gejala sedang, disabilitas sedang)
VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL Axis I : F25.0 gangguan skizoafektif tipe manik Axis II : Ciri kepribadian skizoid Axis III : belum ada diagnosis Axis IV : Masalah keluarga
11 Axis V : GAF 60 51 Diagnosis Banding: F25.0 mania dengan gejala psikotik
VIII. DAFTAR MASALAH A. Organobiologik : Tidak ada B. Psikologik : 1. Gangguan perilaku 2. Gangguan alam perasaan (mood dan afek) 3. Gangguan proses pikir (isi pikir, bentuk pikir dan arus pikir) 4. Gangguan penilaian realita
IX. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP A. Medikamentosa 1. Haloperidol 3x5 mg 2. Trihexyphenidyl 3x2 mg 3. Chlorpromazine 2x100 mg B. Non Medikamentosa 1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik. a. Penjelasan tentang penyakitnya, cara, manfaat, dan efek samping dari pengobatan yang diterima pasien dan memotivasi pasien supaya minum obat secara teratur serta rajin kontrol. b. Mendorong pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari- hari secara bertahap dan membantu pasien untuk bisa menerima kenyataan dengan ikhlas, dan yakin bisa menghadapinya. c. Mengembangkan potensi diri yang dimiliki pasien. 2. Terhadap keluarga : a. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang gangguan jiwa yang dialami pasien. b. Menyarankan kepada keluarga pasien supaya berpartisipasi dalam pengobatan pasien dan memberikan suasana/lingkungan yang
12 kondusif bagi penyembuhan dan pemeliharaan pasien, mengingatkan pasien agar teratur minum obat, serta mengantar pasien saat pasien kontrol.
X. PROGNOSIS Good Prognosis No. Keterangan Check List 1. Onset lambat 2. Faktor pencetus jelas 3. Onset akut X 4. Riwayat sosial dan, pekerjaan premorbid yang baik X 5. Gangguan mood 6. Mempunyai pasangan 7. Riwayat keluarga gangguan mood 8. Sistem pendukung yang baik 9. Gejala positif
Poor Prognosis No. Keterangan Check List 1. Onset muda 2. Faktor pencetus tidak jelas X 3. Onset tidak jelas X 4. Riwayat sosial, seksual, pekerjaan premorbid jelek X 5. Perilaku menarik diri X 6. Tidak menikah, cerai/janda/duda 7. Riwayat keluarga skizofrenia X 8. Sistem pendukung yang buruk X
13 9. Gejala negative 10. Tanda dan gejala neurologis X 11. Tidak ada remisi dalam 3 tahun X 12. Banyak relaps 13. Riwayat trauma perinatal X 14. Riwayat penyerangan
Kesimpulan Prognosis - Ad vitam : dubia ad bonam - Ad sanam : dubia ad bonam - Ad fungsionam : dubia ad bonam