rumah sakit dan sebelum keluar dari rumah sakit pada penderita hepatitis di rumah sakit ibnu sinasina PERIODE JULI-DESEMBER 2012 PENDAHULUAN BAB I 1.1.Latar Belakang
Hepatosit memproduksi protein dan enzim intraselular termasuk transaminase yaitu Alanine Aminotransferase (ALT) atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), dan Aspartate Aminotransferase (AST) atau Serum Glutamic Oksaloasetat Transaminase (SGOT). SGOT-SGPT adalah dua enzim transaminase yang dihasilkan terutama oleh sel-sel lever. Bila sel-sel lever rusak, misalnya pada hepatitis atau sirosis, kadar kedua enzim ini meningkat
enzim transminase meningkat karena adanya gangguan fungsi hati, dan penanda kerusakan sel lainnya, yang salah satu penyebabnya adalah proses infeksi yang disebabkan oleh virus Penyakit Hepatitis umumnya ditandai dengan peningkatan SGOT-SGPT 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ingin diteliti adalah Gambaran hasil laboratorium SGOT-SGPT saat perawatan hari pertama dan sebelum keluar dari perawatan pada penderita Hepatitis-B dan Hepatitis C di Rumah Sakit Ibnu Sina periode Juli-Desember 2012
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil laboratorium SGOT-SGPT saat perawatan hari pertama dan sebelum keluar dari perawatan antara penderita Hepatitis-B dan Hepatitis C di Rumah Sakit Ibnu Sina.
1.3.2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui gambaran hasil laboratorium SGOT-SGPT saat perawatan hari pertama penderita Hepatitis-B dan Hepatitis C di Rumah Sakit Ibnu Sina Untuk mengetahui gambaran hasil laboratorium SGOT-SGPT sebelum keluar dari perawatan penderita Hepatitis-B dan Hepatitis C di Rumah Sakit Ibnu Sina
TINJAUAN PUSTAKA BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. HATI 2.1.1 ANATOMI DAN HISTOLOGI Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis.
Hati terdiri atas bermacam-macam sel. Hepatosit meliputi kurang lebih 60% sel hati, sedangkan sisanya terdiri dari sel-sel epithelial system empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel parenkimal yang termasuk di dalamnya endotelium, sel kuffper dan sel stellata yang berbentuk seperti bintang. Sel-sel lain yang terdapat dalam dinding sinusoid adalah sel fagositik. Sel Kupffer yang merupakan bagian penting sistem retikuloendothellial dan sel stellata disebut sel itu, limfosit atau perisit. 2.1.2 FISIOLOGI fungsi hepatosit: 1. Sintesis protein 2. Penyimpanan protein 3. Metabolisme karbohidrat 4. Sintesis kolesterol, garam empedu dan fosfolipid 5. Detoksifikasi, modifikasi, dan ekskresi substansi endogen dan eksogen Hepatosit memproduksi protein dan enzim intraselular termasuk transaminase. Enzim yang dihasilkan oleh hepatosit yaitu Alanine Aminotransferase (ALT) atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), dan Aspartate Aminotransferase (AST) atau Serum Glutamic Oksaloasetat Transaminase (SGOT).
2.1.3 Mekanisme Kerusakan Hati Infeksi Virus Kerusakan hepatosit Peradangan Peningkatan kadar SGOT-SGPT 2.2. Virus kompleks yang terdiri dari protein dan genom RNA dan DNA. Virus tidak mempunyai proses metabolisme sendiri, dimana virus akan masuk ke dalam sel dan bereplikasi di sel tersebut melalui informasi genetik yaitu asam nukleat 2.3. Hepatitis 2.3.1 Defenisi Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. 2.3.2 Etiologi virus hepatitis A --- (HAV) virus hepatitis B --- (HBV) virus hepatitis C --- (HCV) virus hepatitis D --- (HDV) virus hepatitis E --- (HEV). 2.4. SGOT-SGPT (ALT-AST) Sgot (serum glutamik oksoloasetik transaminase) Merupakan enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serum menunjukkan adanya kerusakan pada jaringan jantung dan hati. Nilai normal : Pria s.d.37 U/L Wanita s.d. 31 U/L
SGPT (serum glutamik pyruvik transaminase) Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. Peningkatan dalam serum darah menunjukkan adanya trauma atau kerusakan hati. Nilai normal : Pria sampai dengan 42 U/L Wanita sampai dengan 32 U/L
Kerangka Konsep dan Defenisi Operasional BAB III 3.1. Kerangka Konsep 3.2. Defenisi operasional Hepatitis B Hepatitis virus yang disebabkan oleh. virus hepatitis B (HBV), ditandai dengan anti HBV positif dalam darah Hepatitis C Hepatitis virus yang disebabkan oleh. virus hepatitis C (HCV), ditandai dengan anti HCV positif dalam darah SGOT (AST) SGOT (serum glutamik oksoloasetik transaminase) Merupakan enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serum menunjukkan adanya kerusakan pada jaringan jantung dan hati. SGPT (ALT) SGPT (serum glutamik pyruvik transaminase) Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. Peningkatan dalam serum darah menunjukkan adanya trauma atau kerusakan hati
METODOLOGI PENELITIAN BAB IV 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui peranan antara variabel independent dengan variabel dependent
4.2. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh pasien Hepatitis B dan hepatitis C yang dirawat selama periode Juli-Desember 2012, sampel penelitian adalah medical record dari seluruh pasien Hepatitis B dan hepatitis C yang dirawat selama periode Juli-Desember 2012.
kriteria sampel adalah antara lain : Hasil laboratorium SGOT-SGPT Hepatitis B dan hepatitis C yang dirawat selama periode Juli- Desember 2012 Medical record pasien Hepatitis B dan hepatitis C dengan data laboratorium yang lengkap selama perawatan, yang dirawat selama periode Juli- Desember 2012.
4.3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data diambil dari data sekunder yang diperoleh dari ruang admininstrasi/rekam medik RS IBNU SINA Juli-Desember 2012.
4.4. Pengolahan Data Data yang diperoleh diolah melalui: Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data medical record pasien ibu hamil dengan hepatitis B di RS. Wahidin Sudirohusodo. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada tiap-tiap medical record agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Entry data Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk dianalisis.
4.5. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan setelah diolah dengan menggunakan program SPSS 18.0.
4.6. Penyajian data Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan tabulasi silang disertai dengan penjelasan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB VI 6.1. Hasil Penelitian Dari tabel 1 diperoleh data sebanyak 31 kasus hepatitis virus beserta hasil laboratorium SGOT- SGPT berdasarkan rekam medik Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2012
Dari tabel 6.2. diperoleh kadar SGOT normal saat masuk sebanyak 2 kasus atau sebesar 6.45% dan meningkat sebanyak 29 kasus atau sebesar 93.33% serta kadar SGOT normal saat keluar sebanyak 12 kasus atau sebesar 38.71% dan meningkat sebanyak 19 kasus atau sebesar 61.29% pada penderita hepatitis di Rumah Sakit Ibnu Sina tahun 2012.
Dari tabel 6.3. diperoleh kadar SGPT normal saat masuk sebanyak 2 kasus atau sebesar 6.45% dan meningkat sebanyak 29 kasus atau sebesar 93.55% serta kadar SGPT normal keluar sebanyak 16 kasus atau sebesar 51.61% dan meningkat sebanyak 15 kasus atau sebesar 48.39% pada penderita hepatitis di Rumah Sakit Ibnu Sina tahun 2012
Dari tabel 6.4. diperoleh kadar SGOT pada saat masuk dan setelah keluar menurun sebanyak 27 kasus atau sebesar 87.10% dan meningkat sebanyak 4 kasus atau sebesar 12.90 %.
Dari tabel 6.5. diperoleh kadar SGOT pada saat masuk dan setelah keluar menurun sebanyak 30 kasus atau sebesar 96.77 % dan meningkat sebanyak 1 kasus atau sebesar 3.23 %.
KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII 7.1. Kesimpulan Dari penelitian gambaran kadar SGOT-SGPT saat masuk rumah sakit dan sebelum keluar dari rumah sakit pada penderita Hepatitis di Rumah Sakit Ibnu Sina tahun 2012. : Terjadi peningkatan kadar SGOT saat masuk masuk sebanyak 29 kasus atau sebesar 93.33% di Rumah Sakit Ibnu Sina Terjadi peningkatan kadar SGPT saat masuk sebanyak 29 kasus atau sebesar 93.33% di Rumah Sakit Ibnu Sina Terjadi penurunan kadar SGOT yaitu sebanyak 27 (87.10 %) kasus dan penurunan kadar SGPT yaitu sebanyak 30 (96.77 %) kasus selama perawatan di Rumah Sakit Ibnu Sina
7.2. Saran Setelah melakukan penelitian gambaran kadar SGOT-SGPT saat masuk rumah sakit dan sebelum keluar dari rumah sakit pada penderita Hepatitis di Rumah Sakit Ibnu Sina tahun 2012.maka dapat diberikan saran berupa : Bagi Rumah Sakit Ibnu Sina, perlumya sistem penyimpanan medical record yang lebih memudahkan dalam mencari data untuk penelitian Bagi mahasiswa, perlunya melakukan penelitian yang lebih spesifik mengenai kadar SGOT SGPT pada pasien hepatitis virus melihat penelitian ini masih jauh dari sempurna.