0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
272 tayangan14 halaman
1. GFR atau Ground Fault Relay merupakan alat proteksi yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengisolasi gangguan tanah pada sistem distribusi tenaga listrik.
2. GFR bekerja dengan mengukur besaran arus gangguan tanah dan membandingkannya dengan nilai setting, jika melebihi nilai setting maka GFR akan melakukan trip.
3. Penyetelan GFR dilakukan dengan mempertimbangkan besaran arus gangguan tanah maksimum yang mungkin ter
Deskripsi Asli:
Cara bekerjanya proteksi listrik untuk Ground fault relay, Yaitu Apabila ada gangguan Phasa listrik ke Grounging atau tanah.
1. GFR atau Ground Fault Relay merupakan alat proteksi yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengisolasi gangguan tanah pada sistem distribusi tenaga listrik.
2. GFR bekerja dengan mengukur besaran arus gangguan tanah dan membandingkannya dengan nilai setting, jika melebihi nilai setting maka GFR akan melakukan trip.
3. Penyetelan GFR dilakukan dengan mempertimbangkan besaran arus gangguan tanah maksimum yang mungkin ter
1. GFR atau Ground Fault Relay merupakan alat proteksi yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengisolasi gangguan tanah pada sistem distribusi tenaga listrik.
2. GFR bekerja dengan mengukur besaran arus gangguan tanah dan membandingkannya dengan nilai setting, jika melebihi nilai setting maka GFR akan melakukan trip.
3. Penyetelan GFR dilakukan dengan mempertimbangkan besaran arus gangguan tanah maksimum yang mungkin ter
Baca selengkapnya Diposkan oleh sutrisno_geyer GFR RE!" G!#GG$!# %!#!& ' GFR ( )!) 1* PE#+!&$$!# 1*1 !%!R )E!K!#G Penggunaan energi listrik memegang peranan penting dalam dunia modern baik, di dalam industri maupun di kalangan masyarakat. Energi listrik di abad ini sangat penting dan merupakan salah satu kebutuhan perekonomian yang berdasarkan atas tantangan yan g harus dihadapi oleh setiap manusia dalam meningkatkan derajat hidupnya. Persyaratan-persyaratan dasear dasar yang harus dipenuhi oleh pengadaan listrik juga mengalami perkembangan oleh sebab itu, pelayanan energi listrik terhadap konsumen diharapkan dapat berjalan dengan baik dalam arti dapat mencukupi energi listrik dengan kualitas yang memuaskan dan kontinuitas. Terutama negara indonesia, mengingat banyaknya sektor-sektor diluar tenaga listrik yang membutuhkan dana untuk pembangunan maka, pembangunan disektor tenaga listrik menjadi salah satu aktor penting yang harus dipertimbangakan. !leh karena itu pemakaian energi listrik disuatu negara harus dianggap sebagai tolak ukur kemajuan rakyatnya. "ntuk mencapai sasaran ini banyak aktor yang harus diperhatikan misalkan sistem distribusi, tegangan,rek#ensi dan tanpa adanya gangguan-gangguan pada sistem distribusi tersebut untuk kedepanya. Pada sistem distribusi $ asa gangguan merupakan hal yang sangat atal. %arena dengan timbulnya gangguan tersebut mengakibatkan dampak yang negati pada sistem itu sendiri maupun disisi beban ataupun lingkungan disekitar sistem. &angguan pada sistem distribusi $ asa meliputin' (. &angguan tiga asa tanpa ke tanah ). &angguan asa ke asa tanpa ke tanah $. &angguan satu asa ke tanah *. &angguan asa ke asa dan ke tanah "ntuk mengatasi gangguan yang mungkin dapat terjadi pada sistem penyaluran tenaga listrik perlu menggunakan proteksi-proteksi yang dapat bekerja dengan baik. Proteksi terhadap tenaga listrik merupakan sistem pengamanan yang dilakukan terhadap peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada sistem tenaga listrik tersebut. +isalnya' &enerator, Transormator, ,aringan transmisi-distribusi dan lain-lain terhadap kondisi operasi abnormal dari sistem itu sendiri. .dapun maksud dan tujuan dari sistem proteksi adalah untuk menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat gangguan /kondisi abnormal0, juga untuk mempercepat lokalisir daerah yang terganggu, disamping untuk dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi serta mutu yang baik pada konsumen. Tidak kalah penting juga ungsi dan tujuan sistem proteksi untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik. Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan, seperti' spesiikasi s#itchgear, rating circuit breaker /1B0 serta penetapan besaran-besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay /setting relay0 untuk keperluan proteksi. Besarnya hubung singkat yang mungkin terjadi didalam suatu sistem kelistrikan perlu diketahui sebelum gangguan yang sesungguhnya terjadi. 2al ini biasanya dipakai dalam perancangan peralatan instalasi tenaga, misalnya menentukan spesiikasi P+T.%onduktor yang digunakan, %apasitas thermal dari trao arus dan lain-lain. Dari segi pengusahaan, besarnya arus gangguan hubung singkat ditiap titik didalam jaringan juga diperlukan, diantaranya untuk menghitung penyetelan relei proteksi. "ntuk keperluan penyetelan relai proteksi, arus gangguan yang dihitung tidak hanya pada titik gangguan, tapi juga kontribusinya / .rus gangguan yang mengalir ditiap cabang dalam jaringan yang menuju ketitik gangguan 0. "ntuk itu diperlukan cara menghitung arus gangguan hubung singkat yang dapat segera membantu dalam perhitungan penyetelan relai proteksi. 1*2 %ujuan (. +engetahui alat pengaman-proteksi yaitu relai ground ault relay ). +engetahui cara kerja dari ground ault reley $. +enentukan penyetelan releai gangguan tanah 1*, Ru-usan -asala. .gar masalah yang dibahas menjadi jelas dan tidak banyak menyimpang, maka penulis menekankan, bah#a hal yang dibahas adalah' (. Pembahasan ungsi dari ground ault relay di dalam sistem distribusi )3 %4 ). Pembahasan cara kerja dari relai gangguan tanah $. Pembahasan cara menghitung settingan releai gangguan tanah )!) //* !#+!S!# %E0R/ 2*1*1 Siste- Prote1si +istribusi %ena2a istri1 5ecara umum pengertian sistem proteksi adalah mencegah atau membatasi kerusakan peralatan terhadap gangguan, sehingga kelangsungan penyaluran tenaga listrik dapat dipertahankan. 5istem proteksi penyulang tegangan menengah adalah pengamanan yang terdapat pada sel-sel tegangan menengah di &ardu induk dan pengaman yang terdapat pada jaringan tegangan menengah. Penyulang tegangan menengah adalahpenyulang tenaga listrik yang berungsi untuk mendistribusikan tenaga listrik tegangan menengah / 6-)3 %7 0, yang terdiri dari ' 5aluran udara tegangan menengah / 5"T+ 0 5aluran kabel tegangan menengah / 5%T+ 0 2*1*2 %ujuan siste- prote1si &angguan pada sistem distribusi tenaga listrik hampir seluruhnya merupakan gangguan hubung singkat, yang akan menimbulkan arus yang cukup besar. 5emakin besar sistemnya semakin besar pula gangguanya. .rus yang besar bila tidak segera dihilangkan akan merusak peralatan yang dilalui arus gangguan. "ntuk melepaskan daerah yang terganggu ini maka diperlukan suatu sistem proteksi, yang pada dasarnya adalah alat pengaman yang bertujuan untuk melepaskann atau membuka sistem yang terganggu, sehingga arus gangguan ini akan padam. .dapun tujuan sistem proteksi sebagai berikut ' "ntuk menghindari atau mengurangi kerusakan akibat gangguan pada peralatan yang terganggu atau peralatan yang dilalui oleh arus gangguan. "ntuk melokalisir / mengisolir 0 dareah gangguan menjadi sekecil mungkin "ntuk memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen. 5erta memperkecil bahaya bagi manusia. 2*2 Persyaratan Siste- Prote1si Tujuan utama sistem proteksi adalah ' +endeteksi kondisi abnormal / gangguan 0 +engisolir peralatan yang terganggu dari sistem. Persyaratan terpenting dari sistem proteksi adalah ' !* Kepe1aan ' sensiti3ity ( Pada prinsipnya relei harus cukup peka sehingga dapat mendeteksi gangguan di ka#asan pengamannya, termasuk ka#asan pengaman cadangan-jauhnya, meskipun dalam kondisi yang memberikan de7iasi yang minimum. "ntuk relei arus lebih hubung singkat yang bertugas pula sebagai pengaman cadangan jauh bagi seksi berikutnya, relei ini itu harus dapat mendeteksi arus gangguan hubung singkat dua asa yang terjadi diujung akhir seksi berikutnya dalam kondisi pembangkitan minimum. 5ebagai pengamamperalatan seperti motor, genertor ataupun trao, relei yang peka dapat mendeteksi gangguan pada tingkatan yang masih dini sehingga dapat membatasi kerusakan. Bagi peralatan tersebut diatas hal ini sangat penting karena jika gangguan itu sampai merusak nbesi laminasi stator atau inti trao, maka perbaikanya akan sangat sukar dan mahal. 5ebagai pengaman gangguan tanah pada 5"T+, relei yang kurang peka menyebabkan banyak gangguan tanah, dalam bentuk sentuhan dengan pohon yang tetiup angin, yang bisa terdeteksi. .kibatnya, busur apinya berlangsung lama dan dapat menyambar ke asa lain, maka relei hubung singkat yang akan bekerja. &angguan sedemikian bisa terjadi berulang kali ditempat yang sama yang dapat mengakibatkan ka#at cepat putus. 5ebalinya, jika terlalu peka, relei akan terlalu sering trip untuk gangguan yang sangat kecil yang mungkin bisa hilang sendiri atau resikonya dapat diabaikan atau dapat diterima. )* Keandalan ' Reliability ( .da $ aspek ' )*1 +ependability yaitu tingkat kepastian bekerjanya / keandalan kemampuan bekerjanya 0. Pada prinsipnya pengaman harus dapat diandalkan bekerjanya / dapat mendeteksi dan melepaskan bagian yang terganggu 0, tidak boleh gagal bekerja. Dengan kata lain perkataan dependability-nya harus tinggi. )*2 Se4urity yaitu tingkat kepastian untuk bekerja tidak salah kerja / keandalan untuk tidak salah kerja 0. 5alah adalah kerja yang semestinya tidak harus kerja, misalnya karena lokasi gangguan diluar ka#asan pengamannya atau sama sekali tidak ada gangguan atau kerja yang terlalu cepat atau terlalu lambat. 5alah kerja mengakibatkan pemadaman yang sebnarnya tidak perlu terjadi. ,adi pada prinsipnya pengaman tidak boleh salah kerja, dengan lain perkataanya security-nya tinggi. )*, !3ailabilty yaitu perbandingan antara #aktu di mana pengaman dalam keadaan berungsi- siap kerja dan #aktu total dalam operasinya. Dengan relei elektromekanis, jika rysak-tak berungsi, tidak diketahui segera. Baru diketahui diperbaiki atau diganti. Disamping itu sistemm proteksi yang baik juga dilengkapi dengan kemampuan mendeteksi terputusnya sirkit trip, sirkit sekunder arus, dan sirkit sekunder tegangan serta hilangnya tegangan searah / D1 7oltage 0, dan meberikan alarm sehingga bisa diperbaiki, sebelum kegagalan proteksi dalam gangguan yang sesungguhnya, benar-benar terjadi. ,adi a7ailability dan keandalanya tinggi. 5* Sele1tifitas ' Sele4ti3ity ( Pengaman harus dapat memisahkan bagian yang terganggu sekecil mungkin yaitu hanya seksi ataun peralatan yang terganggu saja yang termasuk dalam ka#asan pengaman utamanya. Pengaman sedemikian disebut pengaman selekti. ,adi relei harus dapat memebedakan apakah ' &angguan terletak dika#asan pengaman utamanya dimana ia harus bekerja cepat. &angguan terletak di seksi berikutnya dimana ia harus bekerja dengan #aktu tunda / sebagai pengaman cadangan 0 atau menahan diri untuk tidak trip. &angguanya diluar daerah pengamanannya, atau sama sekali tidak ada gangguan, dimana ia tidak harus bekerja sama sekali. "ntuk itu relei-relei, yang didalam sistem terletak secara seri, di koordinir dengan mengatur penignkatan #aktu / time grading 0 atau peningkatan setting arus / current grading 0., atau gabingan dari keduanya. "ntuk itulah relei dibuat dengan bermacam-macam jenis dan karakteristiknya. Dengan pemilihan jenis dan karakteristikrelei yang tepat, spesiikasi trao arus yang benar, serta penentuan setting relei yang terkoordinir dengan baik, selektiitas yang baik dapat diperoleh. Pengaman utama yang memerlukan kepekaan dan kecepatan yang tinggi, seperti pengaman transormator tenaga, generator, dan busbar pada sistem tegangan ekstra tinggi / TET 0 dibuat berdasarkan prinsip kerja yang mempunyai ka#asan pengaman yang batasnya sangat jelas dan pasti, dan tidak sensiti terhadap gangguan diluar ka#asanya, sehingga sangat selekti, tapi tidak bisa memberikan pengaman cadanga bagi seksi berikutnya. 1ontohnya pengaman dierensial. +* Ke4epatan ' speed ( "ntuk memperkecil kerugian atau kerusakan akibat gangguan, maka bagian yang terganggu harus dipisahkan secepat muungkin dari sistem lainya. 8aktu total pembebasan sistem dari gangguan sejak munculnya gangguan, sampai bagian yang terganggu benar- benar terpisah dari bagian sistem lainya. %ecepatan itu penting untuk ' +enghindari kerusakan secara thermis pada peralatan yang dilalui arus gangguan serta membatasi kerusakan pada alat yang terganggu. +empertahankan kestabilan sistem. +embatasi ionisasi / busur api 0 pada gangguan disaluran udar yang kana berarti memperbesar kemungkina berhasilnya penutupan balik P+T / reclosing 0 dan mempersingkat dead timenya / inter7al #aktu antara buka dan tutup 0. "ntuk menciptakan selektiitas yang baik, mungkin saja suatu pengaman terpaksa diberi #aktu tunda /td0 namun #aktu tunda tersebut harus sesingkat mungkin / seperlunya saja 0 dengan memperhitun&kan resikonya. 2*,* Gan22uan &ubun2 Sin21at &angguan hubung singkat yang mungkin terjadi dalam jaringan / sistem kelistrikan 0 yaitu ' (0 &angguan hubung singkat tiga asa )0 &angguan hubung singkat dua asa $0 &angguan bhubung singkat satu asa ke tanah 5emua gangguan hubung singkat diatas, arus gangguanya dihitung dengan menggunakan rumus dasar yaitu ' ................................................................................................................./(0 Dimana ' 9 : .rus yang mengalir pada hambatan ; /.0 4 : Tegangan sumber /40 ; : 9mpedansi jaringan, nilai eki7alen dari seluruh impedansi didalam jaringan dari sumber tegangan sampai titik gangguan / ohm 0. <ang membedakan gangguan hubung singkat tiga asa,dua asa, dan satu as ke tanah adalah ompedansi yang terbentuk sesuai dengan macam gangguan itu sendiri, dan tegangan yang memasok arus ketitik gangguan. 9mpedansi yang terbentuk dapat ditunjukan seperti berikut ini ' ; untuk gangguan tiga asa, ; : ;( ; untuk gangguan dua asa, ; : ;(=;) ; untuk gangguan dua asa, ; : ;(=;)=;3........................................................./)0 Dimana > ;( : 9mpedansi urutan positi / ohm 0 ;) : 9mpedansi urutan negati / ohm 0 ;$ : 9mpedansi urutan nol / ohm 0 )!) ///* PEM)!&!S!# ,*1 REE/ Relai adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor /saklar0 yang tersusun. %ontaktor akan tertutup /!n0 atau terbuka /!0 karena eek induksi magnet yang dihasilkan kumparan /induktor0ketika dialiri arus listrik. Relai prote1si adalah sebuah peralatan listrik yang dirancang untuk mendeteksi bila terjadi gangguan atau sistem tenaga listrik tidak normal. ?ele pengaman merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu sistem tenaga listrik, dimana gangguan segera dapat dilokalisir dan dihilangkan sebelum menimbulkan akibat yang lebih luas. ,*1*1 6enis 76enis Relei Prote1si (. Berdasarkan Besaran 9nput .rus @9A ' ?elai .rus lebih @!1?A ?elai .rus kurang @"1?A Tegangan @"A ' ?elai tegangan lebih ?elai tegangan kurang @"4?A Brekuensi @A ' ?elai rekuensi lebih C!B?A ?elai rekuensi kurang @"B?A Daya @P > D A ' ?elai daya +aE - +in ?elai arah - Directional ?elai Daya balik 9mpedansi @;A ' ?elai jarak @DistanceA Beda arus ' ?elai dierensial ). Berdasarkan %arakreristik 8aktu %erja 5eketika @?elai instant - +oment -high speed ,relei arus lebih yang tidak mempunyai #aktu tunda-#aktu kerja sesaat. ?elei bekerja pada gangguan yang paling dekat dengan lokasi dimana relei terpasang atau dibedakan berdasarkan le7el gangguan secara lokasi sistem Penundaan #aktu @ time delay A ' Deinite time relai,adalh relei dimana #aktu tundanya tetap, tidak tergantung pada besarnya gangguan telah melebihi arus settingannya berapun besarnya arus gangguan relei akan bekerja dengan #aktu yang telah tetap. 9n7erse time relay, adalah relei dimana #aktu tundanya mempunyai karakteristik tergantung pada besarnya arus gangguan. ,adi semakin besar arus gangguan maka #aktu kerja relei semakin cepat, arus gangguan berbanding terbalik dengan #aktu kerja relei %ombinasi instant dengan tunda #aktu $. Berdasarkan ,enis %ontak ?elai dengan kontak dalam keadaan normal terbuka @ normally open contactA ?elai dengan kontak dalam keadaan normal tertutup @ normally close contactA *. Berdasarkan Prinsip %erja *.(. Tipe Elektromekanis a. Tarikan magnit %ipe Plun2er bila kumparan diberi arus melebihi nilaipick upnya, maka plunger akan bergerak keatasdan terjadi penutupankontak. gaya yang yang ditimbulkansebanding dengan k#adratarus pada kumparan .relai ini mempunyai #aktukerja yang cepat , sehingga banyak digunakan sebagairelai instantaneous . %ipe .in2ed ar-ature bila kumparan diberi arus,maka lengan akan tertariksehingga ujung lengan yanglain akan menggerakan kontak .gaya elektromagnitik jugasebanding dengan k#adrat arus kumparan .tipe ini banyak digunakansebagai relai bantu, karenadapat mempunyai kontakyang banyak dan kontaknyamempunyai kapasitas pemutusan arus yang lebih besar . %ipe tuas sei-ban2 tipe ini terdiri dari dua kumparan yaitu kumparan kerja dan penahan. dalam keadaan seimbang dimana gaya pegas diabaikan maka i( - i) : k @ konstante A bila i( - i) lebih besar dari k maka relai akan menutup kontak bila i( - i) lebih kecil dari k maka relai akan buka kontak tipe ini banyak digunakan sebagai relai dierensial dan relai jarak . b. 9ndikasi %ipe s.aded pole terjadi beda sudut asa antara luk @)A dengan luk @(A kedua luk ini akan menginduksikan arus pusar pada piringan interaksi antara kedua luk tersebut akan menimbulakan torsi dan menggerakan piringan karena kontak gerak dipasng pada poros maka kontak akan menutup. Tipe K8& interaksi antara luk u dan terhadap luk yang diperoleh dari arus pusar yang diinduksikan pada piringan akan mengerakan piringan untuk berputar putaran ini akan menutup kontak umumnya karakteristi k tunda #aktunya adalah in7erse. %ipe -an21o1 9 /ndu4tion 5up : prinsipnya sama seperti motor induksi. terdapat rotor aluminium berbentuk silinder yang di tengahnya inti magnitik sehingga silinder tersebut dapat berputar pada silinder dipasang kontak gerak dan dapat menutup kontak ke kiri atau ke kanan . *.) Tipe Thermis ?ele Temperatur mendeteksi kenaikan temperatur belitan sisi primer-sekunder dan minyak, biasa disebut #inding temprature dan oil temprature. *.$ Tipe gas Relai bu44.ol; ?ele bucholF dipasang pada pipa dari maintank ke konser7ator. ?ele ini gunanya untuk mengamankan trao dari gangguan internal trao yang menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam trao atau akibat busur didalam trao. ,*2 REE/ !R$S E)/& ' 05R ( ?elei arus lebih dikenal dengan !1? /!7er 1urrent ?elay 0 meerupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat atau o7erload yang dapat merusak peralatan sistem tenaga yang berada dalam #ilayah proteksinya. ?elei arus lebih ini digunakan hampir pada seluruh pola pengaman sistem tenaga listrik, lebih lanjut relei ini dapat digunakan sebagai pengaman utama ataupun pengaman cadangan. Pada transormator, !1? hanya berungsi sebagai pengaman cadangan / back up protection 0 untuk gangguan eEternal atau sebagai back up bagi outgoing eeder. !1? dapat dipasang pada sisi tegangan tinggi saja, atau pada sisi tegangan menengah saja, atau pada tegangan tinggi dan tegangan menengah sekaligus. 5lanjutnya !1? dapat menjatuhkan P+T dikedua sisi transormator tenaga.!1? jenis deenite time ataupun in7ers time dapat dipakai untuk proteksi transormator trehadap arus lebih. Tujuan dipasang !1? pada transormator dan 5"TT antara lain ' +encegah kerusakan transormatro tenaga atau 5"TT dari gangguan hubung singkat. +embatasi luas daerah terganggu / pemadaman 0 sekali mungkin. 2anya bekerja bila pengaman utama transormator tenaga atau 5"TT tidak bekerja. .. P?9G59P %E?,. !1? Prinsip kerja !1? adalah berdasarkan adanya arus lebih yang dirasakan relay, baik disebabkan adanya gangguan hubung singkat atau o7erload / beban lebih 0 untuk kemudian memberikan perintah trip ke-P+T sesuai dengan karakteristik #aktunya. Ga-bar ,*1* Pen2a<atan relei arus lebi. ' 05R ( 1ara kerjanya dapat diuraikan sebagai berikut ' Pada kondisi normal arus lebih / 9b 0 mengalir pada 5"T+-5%T+ dan oleh trao arus besaran arus ini ditransormasikan ke besaran sekunder / 9r 0. .rus / 9r 0 mengalir pada kumparan relei tetepi karena arus ini masih lebih kecil dari pada suatu harga yang ditetapkan / setting 0, maka relei tidak bekerja. Bila terjadi gangguan singkat, arus /9b 0 akan naik dan menyebabkan arus / 9r 0 naik melebihi suatu harga yang telah ditetapkan / diatas setting 0, maka relei akan bekerja dan membuka P+T, sehingga 5"T+-5%T+ yang terganggu dipsahkan dari jaringan. B. 5ETT9G& !1? .rus setting !1? Penyetelan relei !1? pada sisi primer dan sisi sekunder transormator tenaga terlebih dahulu harus dihitung arus nominal transormator tenaga. .rus setting relei !1? baik pada sisi primer maupun sisi sekunder transormator tenaga adalah ' 9set / prim 0 : (,3H I 9 nominal trao Gilai tersebut adalah tersebut adalah nilai primer, untuk mendapatkan nilai setelan sekunder yang dapat disetkan pada relay !1?, maka harus dihitung dengan menggunakan ratio trao arus / 1T 0 yang terpasang pada sisi primer maupun sisi sekunder transormator tenaga. 9 set / sek 0 : 9set E . Disamping itu perlu juga dilakukan penyettingan #aktu atau / T+5 0 kerja relei. Penyettimgan T+5 bermacam-macam sesuai dari pembuat relei. ,*, Relei &ubun2 %ana. ' GFR ( ?elei hubung tanah yang lebih dikenal dengan &B? /ground ault relay 0 pada dasarnya mempunyai prinsip kerja sama dengan relei arus lebih / !1? 0 namun memiliki perbedaan dalam kegunaanya. Bila relei !1? mendeteksi adanya hubung singkat antara phasa, maka &B? mendeteksi adanya hubung singkat ke tanah. Diba#ah ini gambar rangkaian penga#atan &B?' Ga-bar ,*2* Ran21ain pen2a<atan relei GFR .. P?9G59P %E?,. &B? Pada kondisi normal beban seimbang 9r,9s,9t sama besar, sehingga pada ka#at netral tidak timbul arus dan relei tanah tidak akan teraliri arus. Bila terjadi ketidakseimbangan arus atau terjadi ganggunan hubung singkat ke tanah, maka akan timbul arus urutan nol pada ka#at netral, sehingga relei hubung tanah akan bekerja. B. 5etting &B? di !"T&!9G& Penyetelan relei &B? pada sisi primer dan sisi sekunder transormator tenaga terlebih dahulu harus dihitung arus nominal transormator tenaga. "ntuk menentukan 9set relei gangguan tanah biasanya dipilih (3J - )3J dari 9 set !1?nya/!7er 1urrent ?elay0 dimana untuk setelan arus !1? dihitung berdasarkan arus beban mengalir dipenyulangan atau incoming transormator ' "ntuk relei arus lebih yang terpasang dipenyulangtersebut. "ntuk relei arus lebih yang terpasang di incoming transormator dihitung berdasarkan arus nominal transormator tersebut. ?ele in7ers biasanya diset sebesar /(,3H K (,(0 I 9 beban sedangkan relai deenite diset sebesar /(,3) -(,$0 E 9 nominal. .rus setting untuk &B? baik pada sisi primer maupun sisi sekunder transormator tenaga adalah sebagai berikut ' Diketahui data sebagai berikut ' %apasitas Transormator : $3 +4. Tegangan : (H3-)3%4 ?asio 1T : /(333-H0 .mp. 9 beban :L$M . 5etting .rus !7er 1urrent ?elay 9 set / primer 0 : 9 set I 9 beban : (,3H I L$M .mp : LN$,NH .mp 9 set / sekunder 0 : : :3,N(LN .mp 5etting arus relei gangguan tanah 9set / primer 0 :(3J I LN$,NH .mp : LN,$NH .mp 9set / sekunder 0 : : : 3,N(LN .mp 1. 5ETT9G& .?"5 ?EOE9 &.G&&".G T.G.2 D9 9G1!+9G& T?.G5B!?+.T!? Diketahu data sebagai berikut ' %apasitas Transormatorn : $3 +4. Tegangan : (H3-)3 %7 ?asio 1T : (333-H. 5etting arus o7er current relay 9n : :
: N66,3H .mp 9set / primer 0 : (,3H I N66,3H .mp : L(3,* .mp 9 ault $ maks. : .mp : : *,HH .mp 5etting arus gangguan tanah / &B? 0 9set / primer 0 : $3JIL(3,* .mp : )M$,() .mp 9 set / sekunder 0 : .mp : : (,$6H .mp D.5etelan #aktu T+5 2asil perhitungan arus gangguan hubung singkat, selanjutnya digunakan untuk menetukan nilai setelan #aktu kerja relei / T+5 0. 5ama halnya dengan relei !1?, relei &B? menggunakan rumus penyettingan T+5 yang sama dengan relei !1?. Tetapi #aktu kerja yang diiinginkannya berbeda. ?elei &B? cenderung lebih sensiti dari pada relei !1?. "ntuk menetukan nilai T+5 yang akan disertakan pada relei &B? sisi incoming )3 k4 transormator tenaga diambil arus hubung singkat ( asa ke tanah. )!) /=* KES/MP$!# 1* Relei adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor /saklar0 yang tersusun. %ontaktor akan tertutup /!n0 atau terbuka /!0 karena eek induksi magnet yang dihasilkan kumparan /induktor0ketika dialiri arus listrik. Relai prote1si adalah sebuah peralatan listrik yang dirancang untuk mendeteksi bila terjadi gangguan atau sistem tenaga listrik tidak normal. ?ele pengaman merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu sistem tenaga listrik, dimana gangguan segera dapat dilokalisir dan dihilangkan sebelum menimbulkan akibat yang lebih luas. 2* ,enis-jenis relei proteksi berdasarkan besaran input antara lain ' .rus @9A ' ?elai .rus lebih @!1?A ?elai .rus kurang @"1?A Tegangan @"A ' ?elai tegangan lebih ?elai tegangan kurang @"4?A Brekuensi @A ' ?elai rekuensi lebih C!B?A ?elai rekuensi kurang @"B?A Daya @P > D A ' ?elai daya +aE - +in ?elai arah - Directional ?elai Daya balik 9mpedansi @;A ' ?elai jarak @DistanceA Beda arus ' ?elai dierensial ,* REE/ !R$S E)/&, ?elei arus lebih dikenal dengan !1? /!7er 1urrent ?elay 0 meerupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat atau o7erload yang dapat merusak peralatan sistem tenaga yang berada dalam #ilayah proteksinya. 4* Relei &ubun2 %ana. ' GFR (, ?elei hubung tanah yang lebih dikenal dengan &B? /ground ault relay 0 pada dasarnya mempunyai prinsip kerja sama dengan relei arus lebih / !1? 0 namun memiliki perbedaan dalam kegunaanya. Bila relei !1? mendeteksi adanya hubung singkat antara phasa, maka &B? mendeteksi adanya hubung singkat ke tanah >* P?9G59P %E?,. &B? Pada kondisi normal beban seimbang 9r,9s,9t sama besar, sehingga pada ka#at netral tidak timbul arus dan relei tanah tidak akan teraliri arus. Bila terjadi ketidakseimbangan arus atau terjadi ganggunan hubung singkat ke tanah, maka akan timbul arus urutan nol pada ka#at netral, sehingga relei hubung tanah akan bekerja.
)!) =* +!F%!R P$S%!K!? (. Budi "tomo, 2eri.9r.)33*.+odul Perkulihan ' Proteksi Penyulang Tegangan +enengah. Bandung > Politeknik Gegeri Bandung. ). ?asidin 2ardi, ?asiddin. )33H. Tugas .khir ' 5etting ?elei Proteksi Tegangan +enengah Di &ardu 9nduk 1ibadat Penyulang GT*..Bandung ' Politeknik Gegeri Bandung $. http'--repository.usu.ac.id-bitstream-()$*H6MNL-((N*H-(-3LE333)M.pd *. http'--id.scribd.com-doc-(36(63L3(-?ele-&angguan-%e-Tanah H. &onen , Turuan. (LN6.Electrical Po#er Distribution 5ystem Enginering. Ge# <ork ' +c-&ray- 2ill Book 1ompany
(PDF) Koordinasi Recloser Dengan FCO (Fuse Cut Out) Sebagai Pengaman Terhadap Gangguan Arus Lebih Pada Penyulang Dengan 1 Fasa Di Gardu Induk Sanggrahan Magelang