Menurut (Asmadi, 2008), derajat suhu air untuk pengompresan di klasifikasikan sebagai berikut: 1) Dingin sekali : Dibawah 13C (55F) 2) Dingin : 10 18C (50 65F) 3) Sejuk : 18 26C (65 80F) 4) Hangat kuku : 26 34C (80 93F) 5) Hangat : 34 37C (93 98F) 6) Panas : 37 41C (98 105F) 7) Sangat panas : 41 46C (105 115F)
Kompres hangat yang digunakan berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, menstimulasi sirkulasi darah, dan mengurangi kekakuan. Selain itu, kompres hangat juga berfungsi menghilangkan sensasi rasa sakit. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, terapi kompres hangat dilakukan selama 20 menit dengan 1 kali pemberian dan pengukuran dilakukan dari menit ke 15-20 selama tindakan (Yuni Kusmiati, 2009). Kompres air hangat mempengaruhi suhu tubuh dengan cara memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi), member tambahan nutrisi dan oksigen untuk sel dan membuang sampah-sampah tubuh, meningkatkan suplai darah ke area-area tubuh, mempercepat penyembuhan dan dapat menyejukkan. Selain itu, pemberian kompres hangat akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang, system efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata pada tangkai otak, di bawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan atau kehilangan energy atau panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali. Efektifitas kompres air hangat, bahwa penurunan suhu pada kelompok intervensi sebesar 0,97 0 C, dimana pada penelitian dengan menggunakan antipiretik plus tepid sponge (kompres air hangat), sedangkan penelitian ini hanya menggunakan kompres air hangat saja tanpa ada tambahan antipiretik, yang menunjukann bahwa ada penurunan suhu sebanyak 0,71 0 C
Sediaan obat penurun panas 1. Paracetamol (asetaminofen, para-aminofenol). Mengurangi rasa nyeri kepala, demam. Dosis dewasa 325-600 mg, setiap 4-6 jam, PO 2. Asetosal (aspirin). Mengurangi rasa nyeri kepala, demam, antiradang. Dosis dewasa 500-650 mg tiap 4 jam. Maksimal 4g /hari. 3. Ibuprofen - Dosisnya sama dengan paracetamo - lebih cepat menurunkan panas - kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan. - kelebihannya dibanding paracetamol, ibuprofen mempunyai efek antinyeri yang lebih kuat 4. Metamizol/antalgin - dosisnya 3-4 x sehari - kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan. - kelebihannya dibanding yang lain, antalgin mempunyai efek antinyeri yang paling kuat. Sehingga sering dipakai sebagai antinyeri
5. Sistenol Indikasi : Meringankan batuk berdahak dan menurunkan demam yang menyertai influenza. Dosis dan cara pemberian :Dewasa dan anak >11 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari. Anak 6-11 tahun: -1 tablet, 3 kali sehari. Anak 1-5 tahun: - tablet, 3 kali sehari. 6. Proris 125 mg suppositoria Meredakan demam, mengurangi rasa nyeri pada sakit gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri pasca operasi setelah cabut gigi dan penyakit reumatik Dosis: Dewasa : 3-4 kali sehari 200 mg. Anak 1-12 tahun : Mengurangi demam suhu < 39C : 5 mg/kg BB. Demam suhu > 39C : 10 mg/kg BB. Diberikan 3-4 kali sehari 7. Farmadol tablet Indikasi: Sakit kepala, demam, nyeri otot, dan sakit gigi. Dosis: Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 3-4 kali sehari 1 tablet. Anak berusia 6-12 tahun : 3-4 kali sehari Anak berusia 3-5 tahun : 3-4 kali sehari