Anda di halaman 1dari 34

Kelompok A7

POSYANDU
Merupakan..
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
Dengan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.



Penyelenggaraan Posyandu : dilaksanakan dalam satu bulan kegiatan.

Hari buka Posyandu sekurang-kurangya satu hari dalam sebulan.

Satu buah Posyandu mencangkup 100 anak balita.
Sasaran POSYANDU
Seluruh masyarakat, terutama:
Bayi
Anak Balita
Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu
menyusui
Pasangan Usia Subur (PUS)

Fungsi POSYANDU
Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
dalam alih informasi dan keterampilan dari
petugas kepada masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan AKI dan AKB.

Sebagai wadah untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.



1. PENDAFTARAN OLEH
KADER
2. PENIMBANGAN BALITA OLEH
KADER
3. PENGISIAN KMS
OLEH KADER
4. PENYULUHAN OLEH
KADER
5. PELAYANAN
KESEHATAN OLEH
PETUGAS
Kegiatan POSYANDU
Kegiatan utama
Kesehatan Ibu dan Anak
Keluarga Berencana
Imunisasi
Gizi
Pencegahan dan penanggulangan Diare

Kegiatan Pengembangan
1. Kesehatan Ibu dan Anak
Ibu Hamil
Penimbangan berat badan
Pemberian tablet besi (kader).
pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (petugas
Puskesmas).
Pengukuran tinggi fundus/usia kehamilan. (ruangan periksa)
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.


Kegiatan Kelompok Ibu Hamil antara lain sebagai berikut:
Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan,
persiapan menyusui, KB dan gizi
Perawatan payudara dan pemberian ASI
Peragaan pola makan ibu hamil
Peragaan perawatan bayi baru lahir
Senam ibu hamil

1. Kesehatan Ibu dan Anak
Ibu Nifas dan Menyusui
Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan
kebersihan jalan lahir (vagina).
Pemberian vitamin A dan tablet besi.
Perawatan payudara.
Senam ibu nifas.
pemerikasaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan
tinggi fundus dan pemeriksaan lochia. (petugas puskesmas)
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.



1. Kesehatan Ibu dan Anak
Bayi dan Anak Balita
Penimbangan berat badan.
Penentuan status pertumbuhan.
Penyuluhan.
pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh
kembang. (petugas puskesmas)
Apabila ditemukan kelainan, segera rujuk ke Puskesmas.

2. Keluarga Berencana
Kader : kondom dan pil ulangan.
Tenaga kesehatan Puskesmas : suntikan KB,
dan konseling KB.
Tersedia ruangan dan peralatan yang
menunjang : IUD.

3. Imunisasi
Hanya dilaksanakan apabila ada petugas
Puskesmas.
Sasaran imunisasi adalah bayi (0-11 bulan), ibu
hamil, anak dan calon pengantin wanita.
Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan
dengan program, baik terhadap bayi dan balita
maupun ibu hamil.



Tabel Imunisasi Wajib yang Diberikan pada
Bayi (0-11 bulan)
Vaksin Pemberian
Selang Waktu
Pemberian
(Minimal)
Umur Penyakit yang Bisa Dicegah
HB 0 1 kali - 0-7 hari
Mencegah kerusakan hati
BCG 1 kali - 0-11 bulan
Mencegah TBC
HB 1,2,3 3 kali 4 minggu 2-11 bulan
Mencegah kerusakan hati
DPT 1,2,3 3 kali 4 minggu 2-11 bulan
Mencegah:
Difteri (penyumbatan jalan napas)
Pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari)
Tetanus
Polio 1,2,3 3 kali 4 minggu 2-11 bulan
Mencegah polio (lumpuh layu pada
tungkai kaki & lengan tangan)
Campak 1 kali - 9-11 bulan
Mencegah campak (radang paru, radang
otak, & kebutaan)
Tabel Imunisasi pada Anak Sekolah Dasar Kelas I-VI,
Calon Pengantin dan Ibu Hamil
Vaksin Pemberian
Selang Waktu
Pemberian
(Minimal)
Umur Penyakit yang Bisa Dicegah
DT 2 kali 4 minggu
Anak SD
Kelas I
Mencegah:
Difteri (penyumbatan jalan
napas)
Tetanus
TT 2 kali 4 minggu
Anak SD
Kelas VI
(wanita)
Mencegah tetanus toksoid
TT (Calon
pengantin)
2 kali 4 minggu
Sebelum
menikah
Mencegah tetanus toksoid
TT (Ibu
hamil)
2 kali 4 minggu Mencegah tetanus toksoid
Imunitas/Kekebalan Kelompok
Dianggap sebagai resistensi yang dimiliki suatu populasi atau
kelompok (massa) terhadap invasi dan penyebaran penyakit
infeksius.

Imunisasi atau pengalaman sebelumnya dengan suatu
penyakit dapat mengurangi jumlah anggota yang rentan di
dalam populasi.

Salah satu sasaran program imunisasi kesehatan masyarakat :
Agar imunitas di dalam populasi mencapai 100 %
Sehingga tidak ada satu orang pun yang akan terkena
penyakit. (c/ polio)
Pemantauan Wilayah Setempat KIA
Alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA
di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.

Program KIA yang dimaksud :
Pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan,
keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi,
dan balita.

Dengan manajemen PWS KIA diharapkan :
Cakupan pelayanan dapat menjangkau seluruh sasaran di suatu
wilayah kerja sehingga kasus dengan risiko/komplikasi kebidanan dapat
ditemukan sedini mungkin untuk dapat memperoleh penanganan yang
memadai.

Cold Chain (Rantai Vaksin)
Pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin tersimpan pada
suhu dan kondisi yang telah ditetapkan.

Peralatan rantai vaksin
Lemari Es
Mini Freezer
Vaccine Carrier (cocok untuk ke daerah yang sulit dijangkau)
Thermos (Cold Box)
Freeze Tag/Freeze Cool Pack (kotak dingin cair)
Kotak dingin beku (Cold Pack)


Cakupan Imunisasi
Manfaat utama imunisasi : menurunkan angka kejadian penyakit,
kecacatan, maupun kematian akibat penyakit penyakit infeksi yang dapat
dicegah dengan imunisasi (vaccine-preventable disease).

Imunisasi memberikan perlindungan : individu, komunitas, terutama untuk
penyakit yang ditularkan melalui manusia (person to person).

Jika suatu komunitas memiliki angka cakupan imunisasi yang tinggi,
komunitas tersebut memiliki imunitas yang tinggi pula kemungkinan
terjadinya penyakit rendah.

Cakupan Imunisasi yang tinggi juga bermanfaat mencegah epidemi pada
generasi yang akan datang. (c/ cacar)


4. Gizi
Dilakukan oleh kader.
Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil, dan WUS.
Jenis pelayanan :
penimbangan berat badan,
deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan gizi, pemberian PMT,
pemberian vitamin A
pemberian sirup Fe.
pemberian tablet besi serta kapsul yodium (ibu hamil dan nifas)
Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan,
segera dirujuk ke Puskesmas.



Pemberian Makanan Tambahan
Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah
masih tingginya anak balita pendek (stunting). Banyak disebabkan oleh
rendahnya asupan gizi dan penyakit berulang yang didasari oleh
lingkungan yang tidak sehat.

Usia balita : periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dan rawan terhadap kekurangan gizi perhatian khusus.

Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok balita perlu
diselenggarakan PMT Pemulihan bagi anak usia 6-59 bulan guna sebagai
tambahan (bukan pengganti) makanan utama sehari-hari.
Sasaran PMT
Sasaran program ini meliputi balita gizi kurang atau kurus usia 6-59 bulan
termasuk balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) dan keluarga miskin.

Cara penentuan sasaran melalui hasil penimbangan bulanan di Posyandu
dengan urutan prioritas dan kriteria sebagai berikut
Balita dalam masa pemulihan pasca perawatan gizi buruk di TFC/Pusat
Pemulihan Gizi/ Puskesmas Perawatan atau RS
Balita kurus dan BB tidak naik 2x berturut-turut (2 T)
Balita kurus
Balita Bawah Garis Merah (BGM)


SKDN
Data untuk memantau pertumbuhan balita.

SKDN sendiri mempunyai singkatan yaitu sebagai berikut :


S= adalah jumlah balita yang ada diwilayah Posyandu
K =jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS
D= jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini
N= jumlah balita yang naik berat badannya

Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat kinerja output :
cakupan hasil program gizi di Posyandu (persentase cakupan yang berhasil
dicapai)
cakupan kegiatan penimbangan (K/S),
kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K),
tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S),
kecenderungan status gizi (N/D),
efektifitas kegiatan (N/S).
KMS (Kartu Menuju Sehat)
Suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak.
KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya
atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada
tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak
yang bersangkutan.
Fungsi KMS
Fungsi utama KMS : alat untuk pemantauan pertumbuhan anak,
catatan pelayanan kesehatan anak

Grafik pertumbuhan normal anak sesuai umurnya pada KMS dapat
digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal,
memiliki risiko gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi.

Bila grafik berat badan :
mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh
baik
Tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, anak kemungkinan
berisiko mengalami gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi

Promosi Kesehatan
Bayi
Air Susu ibu (ASI), Gizi/Nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, imunisasi,
keamanan, kebersihan.
Petugas harus memberikan promosi kesehatan bayi kepada ibu, ayah atau
keluarga bayi.
Pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu karena kolostrum
mengandung zar antibodi yang dapat mencegah infeksi pada bayi, sehingga
jarang mengalami gastroenteritis, lemak dan protein ASI mudah dicerna,
dapat mengeratkan hubungan ibu dan bayi
serta ASI merupakan susu buatan alam yang lebih baik, bersih, segar, murah,
tersedia setiap waktu.


Promosi Kesehatan
Anak Balita
ASI, gizi /nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, interaksi, imunisasi, sosialisasi dan
keamanan.
Puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, memiliki data tentang anak balita di
wilayah kerjanya.
Dengan promosi kesehatan pada balita, bidan diharapkan mampu memberikan
penyuluhan kepada orang tua menyangkut perbaikan gizi, perbaikan kesehatan
lingkungan, pengawasan tumbuh dan kembang anak.
Anggota keluarga, guru, taman kanak-kanak atau pengasuh anak diikutsertakan
dalam kegiatan pembinaan kesehatan.
Semua kegiatan dicatat dan dilaporkan ke puskesmas.
Kegiatan pelayanan dan pembinaan kesehatan anak balita akan berhasil dengan baik
jika didukung oleh pemerintah desa, pemimpin dan orang terkemuka di masyarakat,
termasuk dukun. Para ibu juga perlu didorong untuk memeriksakan kesehatan
anaknya.

Promosi kesehatan
Ibu Hamil
Lingkup fisik : gizi (Fe, asam folat, tinggi protein pada masa awal kehamilan),
oksigen, personal hygiene, pakaian, sexual, mobilisasi, exercise/senam hamil,
istirahat, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan persalinan dan
kelahiran, kesejahteraan janin, ketidaknyamanan, pendidikan kesehatan dan
pekerjaan.

Lingkup psikologis : support keluarga, support tenaga kesehatan, rasa aman
dan nyaman, persiapan menjadi orang tua.


Promosi Kesehatan

Ibu Menyusui
Pendidikan ibu menyusui lebih baik diberikan sebelum ibu bersalin, sehingga
ibu dapat melakukan persiapan-persiapan ibu menyusui.
Lingkup promosi kesehatan ibu menyusui : kebersihan diri, istirahat, sexual,
pemberian ASI, nutrisi bagi bayi, pendidikan kesehatan gizi (tinggi protein, Fe)
dan meyakinkan pada ibu menyusui bahwa tidak ada pantangan makan
selama menyusui.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai