Anda di halaman 1dari 46

OBAT ANTI ARITMIA

OLEH

Dr. SITI KEMALA SARI
1
Elektrofisiologis Jantung
SUATU SIRKUIT KONDUKSI YANG MENIMBULKAN
EKSITASI KEMBALI (REEXCITE) JARINGAN TANPA
INTERVAL DIASTOLIK
REENTRY
6
ARITMIA
KELAINAN DARI KECEPATAN, IRAMA, TEMPAT ASAL
DARI IMPULS ATAU GANGGUAN KONDUKSI
YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
DALAM URUTAN AKTIVASI ATRIUM DAN VENTRIKEL
MENURUNKAN CURAH JANTUNG
Menurunkan aktivitas pacemaker ektopik
Memodifikasi konduksi atau kerefrakteran
pada sirkuit reentry untuk menggagalkan
terjadinya gerakan sirkus

8
Tujuan Terapi Aritmia
PEMBAGIAN ANTIARRITMIA MENURUT MEKANISME KERJA
MENURUT Vaughan-Williams
Cl
as
s
Basic Mechanism Comments
I
sodium-channel
blockade
Reduce phase 0 slope and peak of action potential.
IA - moderate
Moderate reduction in phase 0 slope; increase APD;
increase ERP.
IB - weak
Small reduction in phase 0 slope; reduce APD; decrease
ERP.
IC - strong
Pronounced reduction in phase 0 slope; no effect on APD
or ERP.
II beta-blockade Block sympathetic activity; reduce rate and conduction.
III
potassium-
channel blockade
Delay repolarization (phase 3) and thereby increase
action potential duration and effective refractory period.
IV
calcium-channel
blockade
Block L-type calcium-channels; most effective at SA and
AV nodes; reduce rate and conduction.
SODIUM CHANNEL BLOKADE
Class I A: atrial fibrillation, flutter; supraventricular & ventricular tachyarrhythmias
Quinidine* anticholinergic (moderate)
cinchonism (blurred vision, tinnitus,
headache, psychosis); cramping and
nausea; enhances digitalis toxicity
Procainamide
anticholinergic (weak);
relatively short half-life
lupus-like syndrome in 25-30% of
patients
Disopryamide anticholinergic (strong) negative inotropic effect
Class I B: ventricular tachyarrhythmias (VT)
Lidocaine* IV only; VT and PVCs good efficacy in ischemic myocardium
Tocainide orally active lidocaine analog can cause pulmonary fibrosis
Mexiletine orally active lidocaine analog good efficacy in ischemic myocardium
Phenytoin digitalis-induced arrhythmias
Class I C: life-threatening supraventricular tachyarrhythmias (SVT) and ventricular tachyarrhythmias (VT)
Flecainide* SVT can induce life-threatening VT
Propafenone SVT & VT;
-blocking and Ca
++
-channel blocking
activity can worsen heart failure
Moricizine VT; IB activity
PENYAKAT KANAL NATRIUM
QUINIDIN
CARA KERJA :
- Menekan kecepatan pacemaker (terutama
pacemaker ektopik)
- menekan konduksi dan eksitabilitas ( terutama
pada jaringan yang terdepolarisasi)
- memperlambat repolarisasi
- memperpanjang masa potensial aksi

12
EFEK QUINIDIN DILUAR JANTUNG:
- Menyakat adrenoreseptor alfa
vasodilatasi dan timbulnya reflek
peningkatan kecepatan suatu nodus
sinoatrial.

13
TOKSISITAS QUINIDIN
JANTUNG
Efek antimuskarinik menghambat efek vagal
peningkatan kecepatan sinus dan peningkatan konduksi
atrioventrikuler.
Quinidin syncope rasa nyeri kepala ringan yang
berulang dan episode pingsan.
LUAR JANTUNG
gangguan saluran cerna : diare, mual, muntah;
cinchonisme (nyeri kepala, pusing dan tinitus).
14
Farmakokinetika dan Dosis
Pemberian peroral dalam bentuk garam sulfat, glukonat, atau
poligalakturonat cepat diabsorpsi dari saluran cerna.
Terikat pada protein plasma sebesar 80%.
Mengalami metabolisme di hati
Sebanyak 20% diekskresi tanpa perubahan ke urine.
t1/2 6 jam (lebih lama pada gagal jantung,hati dan ginjal)
Ekskresi meningkat pada urine asam
Dosis quinidin sulfat 0,2-0,6gr 2-4x sehari.
Konsentrasi teraupetik dalam plasma 3-5g/ml
Jarang diberikan secara parenteral resiko hipotensi

15
PROCAINAMIDE
Efek elektrofisiologisnya serupa dengan
quinidine
Kurang efektif menekan aktifitas pacemaker
ektopik tidak normal
Efek antimuskariniknya lebih kecil daripada
quinidin.
Efek diluar jantung: penyakat ganglion
menurunkan resistensi vaskular perifer dan
dapat menyebabkan hipotensi terutama bila
diberikan secara parenteral.
16
Toksisitas Procainamide
JANTUNG
Efek kardiotoksiknya serupa dengan Quinidin.
Efek penekanan langsung dan antimuskarinik dapat terjadi.
Dapat terjadi aritmia baru.
LUAR JANTUNG
Timbulnya sindroma yang menyerupai SLE berupa artralgia
dan artritis. Dapat terjadi pleuritis, perikarditis dan penyakit
parenkim paru. Ketidaknormalan serologis (peningkatan titer
ANA), mual, diare, ruam, demam, hepatitis, dan
agranulositosis.
17
Farmakokinetika dan Dosis
Dapat diberikan secara IV dan IM secara aman.
Absorpsi bagus dengan pemberian peroral
Availabilitas sistemiknya 75%
Metabolit utamanya N-acetylprocainamide (NAPA)
Akumulasi NAPA yang berlebihan dapat menyebabkan torsade de pointes
selama terapi
Metabolisme di hati
Ekskresi melalui ginjal
t1/2 hanya 3-4 jam diperlukan pemberian frekuen
Untuk efek cepat dosis IV 12mg/kgBB dengan kecepatan 0,3mg/kg/menit
Dosis pemeliharaan 2-5mg/menit dengan pemantauan kadar plasma.
18
DISOPYRAMIDE
Efek sangat menyerupai Quinidin
Efek antimuskariniknya pada jantung lebih besar
dibanding Quinidin


19
Toksisitas Disopyramide
JANTUNG
Konsentrasi toksik memicu terjadinya semua gangguan
elektrofisiologis.
Meningkatnya resiko efek inotropik negatif pada pasien
yang memiliki gangguan fungsi ventrikel kiri.
Dapat terjadi gagal jantung pada pasien tanpa gangguan
miokardial sebelumnya.
LUAR JANTUNG
Atropine like efek : retensi urine, mulut kering,
penglihatan kabur, konstipasi, memburuknya glaukoma
hentikan obat
20
Farmakokinetika dan Dosis
Sediaan oral dengan bioavailabilitas 50%
Terikat dengan protein plasma dalam jumlah besar.
Ekskresi melalui ginjal
t1/2 6-8 jam
Dosis lazim 150mg 3x sehari
Dengan peningkatan dosis ikatan dengan protein plasma
akan jenuh sehingga kadar obat bebas akan meningkat.
Pada pasien dengan gangguan ginjal dosis harus
diturunkan.

21
LIDOCAINE
Hanya digunakan secara IV
Suatu suppresor kuat terhadap aktivitas jantung abnormal
Cara kerja menyakat kanal natrium baik yang teraktivasi
maupun yang terinaktivasi.
Dapat memperpendek masa potensial aksi terjadi
perpanjangan diastole
Menekan aktivitas listrik dari jaringan aritmogenik yang
terdepolarisasi (iskemia,toksisitas digitalis)
Efek elektrofisiologis sedikit saja pada jantung yang normal.
22
Toksisitas Lidocaine :
JANTUNG :
- eksaserbasi aritmia ventrikuler
- memicu penghentian nodal sinoatrial
- atau memperburuk hambatan konduksi
- hipotensi pada dosis besar ok penekanan kontraktilitas
miokardium
LUAR JANTUNG :
- gangguan neurologis : parestesia,tremor, gangguan
pendengaran, gangguan bicara, kejang tu pd lansia
atau pada bolus cepat
23
Farmakokinetika dan Dosis
Lidocaine
Bioavailabilitas oral rendah ; 3%
Metabolisme lintas pertama sangat besar
Hanya diberikan parenteral
T
1/2
satu-dua jam
Dosis beban 150-200mg selama sekitar
15 menit
Diikuti dosis pemeliharaan 2-4mg/menit
24
TOCAINIDE dan MEXILETINE
Merupakan turunan lidocaine yang resisten thd
efek metabolisme lintas pertama hepatis.
Bisa digunakan peroral
Efek elektrofisiologis dan antiaritmianya sama
dengan lidocaine
Digunakan pada antiaritmiaventrikuler
Waktu paruh eleminasi 8-20 jam
Diberikan 2-3x sehari


25
Farmakokinetika dan Dosis
Dosis Mexiletine : 600-1200mg/hari
Dosis Tocainide : 800-2400mg/hari
Efek samping berhubungan dengan dosis
ES : tremor, penglihatan kabur, letargi,
mual, ruam, demam, dan agranulositosis.
Mexiletine : efektif menghilangkan nyeri
kronis tu nyeri neuropati diabetik dan jejas
pada saraf.
26
FLECAINIDE
Penyakat kanal natrium dan kalium yang kuat
Digunakan pada aritmia supraventrikuler
Tidak mempunyai efek antimuskarinik
Efektif menekan kontraksiventrikuler dini.
Bisa menyebabkan eksaserbasi aritmia
Absorpsi baik
T1/2 : 20 jam
Eleminasi di hati
Metabolisme di ginjal
Dosis : 100-200 mg 2x sehari.
27
PEHAMBAT ADRENOSEPTOR
OBAT PENGHAMBAT
ADRENOSEPTOR

Efek antiaritmia : disebabkan efek
menyakat reseptor beta
Efek langsung pada membran
29
PROPRANOLOL
SOTALOL
Penyakat beta non selektif
Melambatkan repolarisasi
Memperpanjang masa potensial aksi
Efektif pada aritmia ventrikuler dan
supraventrikuler
Dosis 80-320 mg dua kali sehari
Efek samping torsade de pointes > maka
digunakan dosis lebih rendah (80-160 mg)
Ekskresi secara utuh oleh ginjal.

30
PRINSIP PENGGUNAAN KLINIS
OBAT ANTI ARITMIA
Faktor yang diduga dapat memicu
terjadinya aritmia harus dieliminasi
Diagnosis aritmia harus tegas ditetapkan
Pertimbangkan efikasi dari berbagai
intervensi aritmia yang akan dilakukan

31
Kegunaan dan resiko
Penurunan gejala yang dikaitkan dengan
aritmia seperti palpitasi, sinkop atau henti
jantung dalam jangka panjang, penurunan
kematian pada pasien yang tanpa gejala.
32
Potassium-Channel Blockers
(Memanjangkan repolarisasi)
Drug Therapeutic Uses Comments
Amiodarone
severe supraventricular and ventricular
arrhythmias
very long half-life (25-60 days); Class I, II, III
& IV actions and therefore decreases phase 4
slope and conduction velocity; potentially
serious side effects (e.g., pulmonary fibrosis;
hypothyroidism)
Dronedarone
atrial fibrillation and flutter
structurally related to amiodarone, but has a
much smaller volume of distribution and
shorter elimination half-life (13-19 hr); Class
I, II, III & IV actions; it is a safer alternative
than amiodarone for atrial fibrillation/flutter;
containdicated in severe or recently
decompensated, symptomatic heart failure
Bretylium
life-threatening ventricular tachycardia and
fibrillation
IV only; initial sympathomimetic effect
(norepinephrine release) followed by
inhibition, which can lead to hypotension
Sotalol
ventricular arrhythmias; atrial flutter and
fibrillation
also has Class II activity
Ibutilide
supraventricular arrhythmias; atrial flutter and
fibrillation conversion
slow inward Na+ activator, which delays
repolarization; inhibits Na+-channel
inactivation, which increases ERP; IV only
Dofetilide
supraventricular arrhythmias; atrial flutter and
fibrillation conversion
very selective K+-channel blocker
AMIODARON
Hanya untuk aritmia ventrikuler yang serius.
Sangat efektif untuk berbagai jenis aritmia.
Efek pada jantung: mempunyai afinitas yang rendah terhadap kanal
yang teraktivasi
Efek penyakatan kanal natriumnya paling nyata pada jaringan yang
mempunyai potensial aksi yang panjang.
Secara nyata memperpanjang potensial aksi dengan menyekat
kanal kalium.
Penyakat kanal kalsium yang rendah.
Mempunyai efek anti angina.
Efek diluar jantung : dilatasi pembuluh darah perifer melalui
penyakatan adrenoreseptor-alfa dan penghambatan kanal kalsium.

35
Toksisitas
Pada pasien dengan penyakit nodal sinus atau
atriovetrikuler, amiodaron dapat menyebabkan gejala
bradikardi, atau penyakatan jantung dan memicu
terjadinya gagal jantung pada pasien yang peka.
Luar jantung : fibrosis paru,amiodaron
dikonsentrasikan ke dalam jaringan ;kornea (terlihat
sebagai kristal mikro berwarna kuning-coklat
terlihat adanya halo pada lapangan pandang perifer
pada malam hari penurunan dosis sampai
penghentian obat)

36
Efek samping Amiodaron:
Neurologis : parestesia, ataksia, tremor
dan nyeri kepala.
Gangguan tiroid ; hipo dan hipertiroidisme
Gangguan saluran cerna ; konstipasi
Nekrosis hepatoseluler
Inflamasi dan fibrosis paru

37
Farmakokinetika dan Dosis
T
1/2
panjang ; 13-103 hari
Konsentrasi plasma yang efektif 1-2 g/ml
Konsentrasi pada jaringan jantung 30x
Dibutuhkan waktu 15-30 hari untuk memenuhi
penyimpanan di dalam tubuh.
Dosis beban : 0,8-1,2 g/hari sekitar 2 mgg
Dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan : 200-
400 mg/hari.
Pemberian 1x sehari.
38
Penggunaan :
Aritmia ventrikuler dan supraventrikuler
Untuk fibrilasi atrial dosis pemeliharaan
100-200mg/hari.
Pada takikardi ventrikuler dan fibrilasi
berulang amiodaron IV 150mg dalam
30 menit
39
Obat yang dapat memperpanjang
periode refrakter efektif dengan cara
memperpanjang potensial aksi
Dapat memperpanjang potensial aksi
Cara kerja : menyakat kanal kalium pada
otot jantung atau meningkatkan arus
masuk
Perpanjangan potensial aksi reverse
use dependent
Faktor resiko torsade de pointes

40
BRETILIUM
Dapat mempengaruhi rilis katekolamin efek
inotropik positif dapat memicu aritmia
ventrikuler
Mempunyai efek antiaritmia langsung
Memperpanjang periode refrakter efektif dan
masa potensial aksi ventrikuler
Efek paling nyata pada sel iskemia yang
mengalami pemendekan masa potensial aksi
41
Efek samping :
Hipotensi postural dicegah dengan anti
depresan trisiklik
Mual
Muntah


42
Farmakokinetika dan dosis
Hanya tersedia untuk pengguanaan IV
Dosis bretilium tosylate 5mg/kgBB dalam
periode 10 menit
Dosis dapat diulang setelah 30 menit
Terapi pemeliharaan dengan bolus yang sama
setiap 4-6 jam atau infus konstan 0,5-2mg/menit.
Lazim untuk kadaruratan, resusitasi dari fibrilasi
ventrikuler.
43
PENYAKAT KANAL KALSIUM :
VERAPAMIL

Menyakat kanal kalsium baik pada
keadaan aktivasi dan inaktivasi
Melambatkan nodus sinoatrial
Dapat menekan early dan delayed
afterdepolarisation
Dapat menyebabkan dilatasi perifer
bermanfaat pada hipertensi dan kelainan
vasospastik perifer

44
TOKSISITAS VERAPAMIL
Jantung
Tergantung pada dosis dan biasanya
dapat dihindarkan
Efek inotropik negatifnya dapat membatasi
kegunaan klinisnya pada jantung
Luar Jantung
Konstipasi,kelelahan, kegelisahan dan
edema perifer.

45
TERIMA KASIH
46

Anda mungkin juga menyukai