Anda di halaman 1dari 14

Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM

51

BAB IV
KOPERASI




A. Koperasi Menurut Undang-Undang Perkoperasian
Koperasi di Indonesia harus didasarkan pada Undang-undang nomer 17 tahun 2012
tentang perkoperasian. Undang-undang ini terdiri 17 bab dan 126 pasal, disyahkan tanggal
29 Oktober tahun 2012, diundangkan melalui lembaran negara RI nomer 212 tanggal 30
Oktober 2012.
Menurut UU No 17 tahun 2012 pasal 1: Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh
orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
koperasi.
Prinsip Koperasi menurut UU perkoperasian nomor 17 tahun 2012 pasal 6 sebagai berikut :
1. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas,
Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang
jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi,
dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan
internasional
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
Landasan koperasi (UU perkoperasian pasal 2) :
1. Pancasila
2. UUD 1945
Azas koperasi (UU perkoperasian pasal 3) :
Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan
Tujuan koperasi (UU perkoperasian pasal 4) :
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
J enis koperasi (pasal 82, 83, dan 84)
Setiap Koperasi harus mencantumkan jenis Koperasi dalam Anggaran Dasar yang
didasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan/atau kepentingan ekonomi Anggota.
J enisjenis Koperasi terdiri dari:
1. Koperasi konsumen
2. Koperasi produsen
3. Koperasi jasa
4. Koperasi Simpan Pinjam.


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
52
(1) Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang
penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.
(2) Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan
sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan Anggota kepada Anggota
dan non-Anggota.
(3) Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-simpan pinjam
yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota.
(4) Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya
usaha yang melayani Anggota.
Tingkatan koperasi :
Koperasi dapat dibedakan menjadi :
1. Koperasi primer
Koperasi primer merupakan koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
perseorangan.
Koperasi primer dibentuk oleh paling sedikit 20 orang (pasal 7 ayat 1)
2. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan
hukum koperasi.
Koperasi sekunder dibentuk oleh paling sedikit 3 koperasi primer (pasal 7 ayat 2).
Pada pasal 86 UU No 17 thun 2012 disebutkan bahwa :
1. Untuk meningkatkan usaha Anggota dan menyatukan potensi usaha, Koperasi dapat
membentuk dan/atau menjadi Anggota Koperasi Sekunder.
2. Tingkatan dan penggunaan nama pada Koperasi Sekunder diatur oleh Koperasi yang
bersangkutan.
Tingkatan Koperasi sekunder yang umum di mayarakat terdiri :
a. Pusat koperasi
Pusat koperasi merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan koperasi primer,
umumnya berada di tingkat kota / kabupaten
b. Gabungan koperasi
Gabungan koperasi merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan pusat
koperasi, umumnya berada di tingkat propinsi
c. Induk koperasi
Induk koperasi merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan gabungan
koperasi, umumnya berada di tingkat nasional.
Perangkat organisasi koperasi (pasal 31)
Koperasi mempunyai perangkat organisasi Koperasi yang terdiri atas :
1. Rapat anggota
2. Pengawas
3. Pengurus

Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi (pasal 32)
Wewenang Rapat anggota (pasal 33)
Rapat Anggota berwenang :
1. menetapkan kebijakan umum Koperasi
2. mengubah Anggaran Dasar
3. memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus
4. menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi
5. menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan
atas nama Koperasi
6. meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus
dalam pelaksanaan tugas masing-masing


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
53
7. menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha
8. memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran Koperasi
9. menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-Undang No 17
tahun 2012.

Pengawas :
Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota pada Rapat Anggota. (pasal 48 ayat 1)
Tugas dan wewenang pangawas (pasal 50)
1. Pengawas bertugas:
a. mengusulkan calon Pengurus
b. memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi
yang dilakukan oleh Pengurus
d. melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.
2. Pengawas berwenang:
a. menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian Anggota
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
b. meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan
pihak lain yang terkait
c. mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari
Pengurus
d. memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
e. dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan
alasannya.

Pengurus
Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik Anggota maupun non-Anggota (pasal 55
ayat 1)
Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul Pengawas. (pasal 56 ayat 1)
Tugas dan wewenang pengurus (pasal 58)
1. Pengurus bertugas
a. mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar
b. mendorong dan memajukan usaha Anggota
c. menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota
d. menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk
diajukan kepada Rapat Anggota
e. menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi Koperasi untuk diajukan
kepada Rapat Anggota
f. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
g. menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien
h. memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar Pengurus,
Buku Daftar Pemegang Sertifikat Modal Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan
i. melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan Koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota.
2. Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan.

Modal koperasi (pasal 66)
1. Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi sebagai modal
awal (pasal 66 ayat 1)
Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan
permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan (pasal 67 ayat 1)


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
54
Setiap Anggota Koperasi harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlah
minimumnya ditetapkan dalam Anggaran Dasar (pasal 68 ayat 1)
Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal Koperasi dengan nilai nominal per lembar
maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok (pasal 68 ayat2)
2. Selain modal sebagaimana dimaksud pada pasal 66 ayat 1 modal Koperasi dapat
berasal dari: (pasal 66 ayat 2)
a. Hibah
b. Modal Penyertaan
c. Modal pinjaman yang berasal dari:
1. Anggota
2. Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya
3. bank dan lembaga keuangan lainnya
4. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
d. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Undang Undang nomer 17 tahun 2012 tentang perkoperasian terdiri 17 bab sebagai
berikut :
Bab I : tentang ketentuan umum
Bab II : tentang landasan, asas, dan tujuan
Bab III : tentang nilai dan prinsip
Bab IV : tentang pendirian, anggaran dasar, perubahan anggaran dasar, dan
pengumuman
Bab V : tentang keanggotaan
Bab VI : tentang perangkat organisasi
Bab VII : tentang modal
Bab VIII : tentang selisih hasil usaha dan dana cadangan.
Bab IX : tentang jenis, tingkatan, dan usaha
Bab X : tentang koperasi simpan pinjam
Bab XI : tentang pengawasan dan pemeriksaan
Bab XII : tentang penggabungan dan peleburan
Bab XIII : tentang pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum
Bab XIV : tentang pemberdayaan
Bab XV : tentang sanksi administratif
Bab XVI : tentang ketentuan peralihan
Bab XVII : tentang ketentuan penutup

B. Koperasi Sekolah (Koperasi Siswa)
Koperasi sekolah merupakan koperasi yang anggota-anggotanya siswa suatu
sekoilah. Koperasi sekolah lebih dikenal sebagai koperasi siswa.
Fungsi koperasi siswa, sebagai berikut :
1. Kegiatan kesiswaan dalam rangka menanamkan jiwa berkoperasi dan kewirausahaan.
2. Sebagai alat praktek pelajaran ekonomi, khususnya dibidang usaha dagang (koperasi
konsumsen) dan akuntansi

Tujuan koperasi siswa
Tujuan utama koperasi siswa bukan untuk mencari keuntungan. Koperasi siswa
bertujuan mendidik menanamkan dan menumbuhkan kemampuan berkoperasi pada siswa.
Manajemen (pengelolaan) koperasi sekolah
Koperasi siswa dikelola oleh pengurus yang berasal dari siswa sekolah yang bersangkutan,
dibina oleh guru pembina yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengurus bertanggungjawab
kepada rapat anggota dan kepala sekolah melalui dewan pembina (guru yang ditunjuk).


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
55
Rapat aanggota koperasi siswa tidak harus dihadiri semua siswa sekolah tersebut
melainkan cukup dihadiri perwakilan kelas, pengurus OSIS bidang kewirausahaan/koperasi
dan guru pembina yang ditunjuk kepala sekolah. Pengawas koperasi siswa biasanya
dipegang oleh pengurus OSIS bidang kewirausahaan / koperasi.
Koperasi sekolah yang modal dan kegiatan usahanya telah berkembang besar dapat
mengangkat karyawan. Karyawan koperasi dipimpin manager yang bertanggungjawab
kepada pengurus.
Koperasi sekolah tidak perlu berbadan hukum, namun cukup terdaftar pada Sub Dinas
Koperasi Dinas Perekonomian Pemerintah Kota / Kabupaten.
J enis usaha koperasi sekolah umumnya merupakan koperasi konsumsi yang menyediakan
barang-barang yang dibutuhkan siswa.
Cara Pengembangan Koperasi Siswa :
1. Koperasi sekolah harus dibina oleh guru pembina yang sangat mengerti tentang
koperasi. Kepala sekolah harus menunjuk guru pembina yang tepat.
2. Pengurus dan dewan pembina koperasi sekolah harus memiliki kejujuran terutama di
bidang keuangan. Setiap tahun kepala sekolah harus meminta pertanggungjawaban
pengurus dan dewan pembina.
3. Pengurus dan dewan pembina harus memiliki semangat untuk memajukan koperasi
siswa
4. Pengurus harus memiliki pengetahuan yang luas tentang koperasi termasuk
pengetahuan pembukuan/akuntansi koperasi.
5. Dana koperasi sekoah yang ditarik dari siswa harus digunakan untuk pengembangan
koperasi siswa. Bagi sekolah yang menyelewengkan dana koperasi siswa untuk
keperluan lain misal untuk menambah beaya rekreasu guru, untuk kegiatan OSIS yang
tidak ada hubungannya dengan koperasi dan sebagainya harus dihentikan.
6. Pihak sekolah harus menyediakan tempat yang strategis untuk usaha koperasi siswa
7. Koperasi siswa harus menyediakan barang-arang yang dibutuhkan siswa
8. Pengurus dan karyawan (jika ada) harus berusaha memberikan pelayanan yang
memuaskan pelanggan.
9. Siswa-siswa sekolah yang bersangkutan harus bersedia melakukan pembelian barang
yang dibutuhkan ke koperasi siswa
10. Pengurus harus membuat pembukuan dan laporan keuangan dengan baik
11. Pengurus mendapatkan jasa pengurus pada saat pembagian SHU. Hal ini dapat
memotivasi pengurus untuk memajukan koperasi siswa
12. Sebagian SHU digunakan untuk menambah modal koperasi siswa.

C. Pembagian Selisih Hasil Usaha
1. Tahap pelaporan akuntansi koperasi
Siklus akuntansi setelah sampai pada neraca saldo disesuaikan dapat disusun
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban
pengurus kepada anggota koperasi yang disampaikan dan disyahkan melalui rapat
anggota tahunan (RAT). Laporan keuangan koperasi dapat dimanfaatkan pula oleh
pihak-pihak lain yang berkepentingan, misal bank Bukopin, koperasi lain, pemerintah
dan sebagainya.
Menurut undang-undang perkoperasian negara Indonesia yang sekarang berlaku
yaitu UU nomer 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi
sekurang-kurangnya harus memuat sebagai berikut :
a. Neraca akhir
b. Perhitungan hasil usaha (laporan laba rugi) tahun buku yang bersangkutan
beserta penjelasannya
1). Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan keadaan harta, kewajiban
(utang) dan modal koperasi pada saat tertentu.


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
56
Neraca disajikan paling awal, tetapi teknis penyusunannya dibuat setelah laporan
laba rugi.
Neraca dapat disusun dalam bentuk staffel (laporan) dan bentuk scontro. Bentuk
staffel disusun dari atas kebawah (vertikal), sedangkan bentuk sontro disusun
sebelah kiri untuk kelompok harta (aktiva) dan sebelah kanan untuk kelompok utang
dan modal.
Komponen neraca sebagai berkut :
a). Harta/aktiva
Harta dapat dikelompokkan sebagai berikut :
(1). Harta lancar
Akun/rekening yang termasuk harta lancar antara lain kas, piutang anggota,
surat berharga, persediaan barang, perlengkapan, beaya yang dibayar
dimuka, pendapatan yang masih akan diterima dan sebagainya.
(2). Investasi jangka panjang
Akun/rekening yang termasuk investasi jangka panjang antara lain investasi
dalam saham (perusahaan lain), investasi dalam obligasi dsb.
(3). Harta tetap
Akun/rekening yang termasuk harta tetap antara lain peralatan, kendaraan,
mesin, tanah, gedung dsb.
(4). Harta tak berwujud
Akun/rekening yang termasuk harta tak berwujud antara lain : hak patent, hak
merk, hak copyright, franchise, good will dsb.
(5). Harta lain-lain
Akun/rekening yang termasuk harta lain-lain antara lain nilai residu harta
tetap
b). Utang/kewajiban
Utang dapat dikelompokkan sebagai berikut :
(1). Utang lancar
Akun/rekening yang termasuk utang lancar antara lain : simpanan sukarela,
utang usaha, utang bank, utang pendapatan (pendapatan diterima dimuka),
utang beaya ( beaya yang masih harus dibayar) dsb.
(2). Utang jangka panjang
Akun/rekening yang termasuk utang jangka panjang antara lain : utang
hipotik, utang obligasi dsb.
c). Modal
Akun/rekening yang termasuk kelompok modal untuk koperasi antara lain :
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, modal donasi (modal hibah)
dsb.
2). Laporan laba-rugi (Perhitungan hasil usaha )
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
beban (beaya) koperasi selama periode tertentu.
Laporan laba rugi dapat disusun dalam bentuk laporan (staffel) dan bentuk scontro,
namun pada umumnya dibuat dalam bentuk laporan (staffel).
Komponen laporan laba rugi sebagai berkut :
a). Pendapatan
Pendapatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
(1). Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang diterima koperasi dari usaha
pokok koperasi.
(2). Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak langsung berkaitan
dengan usaha pokok koperasi, misalnya pendapatan sewa, laba penjualan
aktiva tetap, dsb.
b). Beban / beaya
Beban dapat dikelompokkan sebagai berikut :


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
57
(1). Beban usaha, yaitu beban yang harus dibayar oleh koperasi berkaitan
langsung dengan usaha pokok koperasi, misal gaji karyawan, beban listrik,
dsb.
(2). Beban di luar usaha, yaitu beban yang tidak langsung berkaitan dengan
usaha pokok koperasi.

Berikut contoh laporan neraca dan laporan rugi laba :

KOPERASI
NERACA
Per .
NO AKTIVA J UMLAH NO PASIVA J UMLAH

1
2
3

4

5

6
7
8
9
10
Harta Lancar
Kas
Piutang anggota
Pendapatan yang
masih akan diterima
Beban dibayar
dimuka
Perlengkapan
Harta Tetap
Tanah
Gedung Rp.
AP.Gedung Rp.
Peralatan Rp.
AP.PeralatanRp.
J umlah




Rp ..
Rp ..

Rp ..

Rp ..
Rp ..

Rp ..

Rp ..

Rp ..
Rp ..

1
2
3

4


5
6

7
8
9
10
Utang :
Simpanan sukarela
Utang usaha
Beban yang masih
akan dibayar
Pendapatan diterima
dimuka
Modal :
Setoran pokok
Sertifikat modal
koperasi
Dana cadangan
Modal Donasi/Hibah
SHU
J umlah




Rp ..
Rp ..

Rp ..

Rp ..

Rp ..

Rp ..
Rp ..
Rp ..
Rp ..
Rp ..



KOPERASI SIMPAN PINJ AM.
LAPORAN HASIL USAHA
(LAPORAN RUGI LABA)
Periode yang berakhir .
Pendapatan :
- Pendapatan jasa Rp
- Pendapatan lain-lain Rp +
J umlah pendapatan Rp .
Beban-beban :
- Beban gaji Rp .
- Beban bunga untuk simpanan sukarela Rp .
- Beban perlengkapan Rp .
- Beban listrik dan telpon Rp .
- Beban penyusutan gedung Rp ..
- Beban penyusutan peralatan Rp ..
- Beban lain-lain Rp ..+
J umlah beban Rp .. -
Selisih Hasil Usaha (SHU) Rp ..



Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
58

2. Perhitungan pembagian sisa hasil usaha
Keuntungan yang diperoleh koperasi disebut selisih hasil usaha. Selisih hasil usaha
koperasi dibagi untuk :
1. Dana cadangan
2. J asa usaha anggota
3. J asa sertifikat modal koperasi
4. J asa pengawas, pengurus, dan karyawan
5. Dana pembangunan
6. Lain-lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar
Pembagian selisih hasil usaha disesuaikan dengan anggaran dasar koperasi.

Perhitungan J asa Usaha Anggota :
1. Persentase jasa usaha anggota
Untuk koperasi kredit/simpan pinjam :
Persentase J UA =Bag SHU untuk J UA x 100 %
Pinjaman anggota
Masing-masing anggota memperoleh persentase jasa usaha anggota dikalikan
jumlah pinjamannya.

Untuk koperasi konsumen :
Persentase J UA =Bag SHU untuk J UA x 100 %
Penjualan
Masing-masing anggota memperoleh persentase jasa usaha anggota dikalikan
jumlah pembeliannya.

2. Persentase jasa sertifikat modal koperasi :
Persentase J SMK = Bag SHU untuk J asa Sertifikat Modal Koperasi x 100 %
Sertifikat Modal Koperasi
J asa sertifikat modal koperasi per lembar =Persentase J SMK x Nominal Sertifikat
Modal Koperasi
Masing-masing anggota memperoleh jasa sertifikat modal koperasi per lembar
dikalikan jumlah sertifikat modal koperasi yang dimiliki.


Contoh 1:
Koperasi Mekar Teratai pada periode tahun 2012 memperoleh selisih hasil usaha (SHU) Rp
24.000.000,00. Menurut anggaran dasar koperasi tersebut SHU dibagi untuk :
Dana cadangan 10 %, J asa anggota 25 %, jasa sertifikat modal koperasi 30 %, jasa
pengawas dan pengurus 15 %, dana pendidikan 8 %, dana sosial 7%, dan dana
pembangunan 5 %.
Tentukan :
1. Pembagian / pengalokasian SHU
2. Apabila periode tahun 2012 koperasi tersebut jumlah penjualannya Rp 60.000.000,00
dan Tn J ono melakukan pembelian di koperasi sebanyak Rp 1.400.000,00, tentukan :
a. Persentase jasa anggota
b. Besarnya jasa usaha anggota untuk Tn J ono
3. Apabila periode tahun 2012 koperasi tersebut memiliki 3600 lembar sertifikat modal
koperasi dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000,00 sedangkan Tn J ono memiliki
sertifikat modal koperasi sebanyak 45 lembar, tentukan :
a. Persentase jasa sertifikat modal koperasi
b. Besarnya jasa modal untuk Tn J ono
c. SHU Tn J ono apabila bunga simpanan sukarelanya Rp 18 ribu


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
59

J awab :
1.) Pembagian / pengalokasian SHU :
2.) - Dana cadangan =10 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 2.400.000,00
- J asa anggota =25 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 6.000.000,00
- J asa sertifikat modal koperasi =30 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 7.200.000,00
- J asa pengurus =15 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 3.600.000,00
- Dana pendidikan = 8 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 1.920.000,00
- Dana sosial = 7 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 1.680.000,00
- Dana pembangunan = 5 % x Rp 24.000.000,00 =Rp 1.200.000,00
2a.) Persentase J UA =Bag SHU utk J UA X 100%
Penjualan
= 6.000.000 x 100 %
60.000.000
=10 %
2b.) J asa usaha anggota untuk Tn J ono =10 % x Rp 1.400.000,00
=Rp 140.000,00
3a.) Persentase J SMK =Bag SHU utk jasa sertifikat modal koperasi X 100%
Sertifikat Modal Koperasi
=7.200.000 x 100 %
36.000.000
=20 %
J asa sertifikat modal koperasi per lembar =20 % x Rp 10.000,00 =Rp 2.000,00
3b.) J asa sertifikat modal koperasi untuk Tn J ono =45 x Rp 2.000,00 =Rp 90.000,00
3c.) SHU Tn J ono =Rp 140.000,00 +Rp 90.000,00 +Rp 18.000,00
=Rp 248.000,00



D. Perkembangan Koperasi
Di Indonesia
Th 1896 Aria Wiria Atmaja mendirikan Hulp Spaar Bank.
Hulp Spaar Bank merupakan cikal bakal BRI sehingga Aria Wiria Atmaja diangkat sebagai
Bapak BRI.
Hulp spaar bank merupakan koperasi kredit pertama di Indonesia
Th 1908 Budi Utomo mendirikan Koperasi Konsumsi, tetapi koperasi yang didirikan ini
tidak dapat berkembang.
Th 1912 H.Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI), salah satu kegiatannya
adalah mendirikan Koperasi Industri Kecil
Th 1942 J epang mendirikan Koperasi Kumiai
Tanggal 12 J uli 1947 diadakan Konggres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya
Hasil Konggres antara lain sebagai berikut :
1. Menetapkan 12 J uli sebagai hari Koperasi
2. Didirikan SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia )
Tanggal 12 J uli 1953 diadakan Konggres Koperasi kedua di Bandung
Hasil konggres antara lain sebagai berikut :
1. Menetapkan Dr. M. Hatta sebagai Bapak Koperasi
2. SOKRI diganti Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)
Bulan September 1956 diadakan Konggres Koperasi ketiga di J akarta
Hasil konggres antara lain :
Mendesak pemerintah dan DPR untuk membuat UU Perkoperasian
Undang Undang Perkoperasian yang pernah berlaku di Indonesia sebagai berikut :
1. UU No 79 th 1958
2. UU No 14 th 1965


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
60
3. UU No 12 th 1967
4. UU No 25 th 1992
5. UU No 17 th 2012
Th 1971 Prof. Sudarsono mendirikan BUUD ( Badan Usaha Unit Desa )
BUUD yang pilot proyeknya di Yogyakarta kemudian dikembangkan untuk seluruh daerah di
Indonesia yaitu dengan dikeluarkannya Inpres No 4 th 1973.
Berdasarkan Inpres No 2 th 1978 BUUD namanya diganti Koperasi Unit Desa (KUD)

Di J erman
J erman dikenal sebagai perintis koperasi kredit
Th 1848 didirikan Koperasi Kredit pada dua tempat yang berbeda di J erman.
Pelopornya: Schulze Delitzh dan FW. Reiffeisen
Perbedaan prinsip kerjanya sbb.:
Perbedaan prinsip kerjanya sbb.:
Model Reiffeisen Model Schulze Delitzh
1. Daerah kerja dipedesaan
2. Tanggung jawab anggota tidak
terbatas
3. Pengurus tidak digaji
4. Keuntungan tidak dibagi untuk
anggota

1. Daerah kerja diperkotaan
2. Tanggung jawab anggota terbatas
3. Pengurus mendapat gaji/jasa
pengurus
4. Keuntungan : sebagian besar dibagi
untuk anggota

Di Inggris
Inggris dikenal sebagai perintis Koperasi Konsumsi
Th 1848 didirikan Koperasi Rochdale
Pelopornya: Robert Owen, William King, Charles Howard
Perancis
Perancis dikenal sebagai perintis Koperasi Produksi
Pelopornya : Charles Fourier, Louis Blanc, Saint Simon, Charles Gilde

Denmark
Sebelum Perang Dunia kedua Denmark dikenal sebagai Negara Koperasi karena semua
jenis koperasi dapat berkembang dengan baik di negara tersebut, bahkan koperasi menjadi
tiang utama perekonomian negara teresebut.

E. Kewirausahaan
1. Pengertian Wirausaha/Wiraswasta
Istilah wirausaha atau wiraswasta merupakan terjemahan dari istilah
entrepreneurship. Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh Richard
Cantillon, orang Irlandia yang berdiam di Prancis, dalam bukunya yang berjudul
Essai sur la Nature du Commerceen, tahun 1755.
Dilihat dari segi etimologis, wiraswasta berasal dari kata-kata wira dan swasta.
Wira berarti berani, utama, atau perkasa. Swasta merupakan paduan dari dua kata:
swa dan sta. Swa artinya sendiri, sedangkan sta berarti berdiri. Swasta dapat
diartikan sebagai berdiri sendiri. J adi yang dimaksud dengan wiraswasta adalah
orang yang berani berusaha dengan kekuatan sendiri.

2. Ciri-ciri Manusia Wirausaha/Wiraswasta
Seseorang dikatakan manusia wirausaha apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Mempunyai Kepribadian yang Kuat


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
61
Tanda manusia yang mempunyai berkepribadian kuat adalah manusia yang
memiliki moral yang tinggi. Manusia yang bermoral tinggi, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Memiliki Sikap Mental Wirausaha.
Manusia yang bermental wiraswasta mempunyai kemauan keras untuk
mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya.
3) Memiliki Kepekaan Terhadap Arti Lingkungan.
Manusia tercipta dengan kondisi dan perlengkapan yang sempurna,
sehingga kekuatannya diharapkan dapat mengenal, mengolah dan menikmati
alam semesta secara bertanggung jawab. Manusia wirausaha harus dapat
mengenal lingkungannya. Dengan pengenalan terhadap lingkungan,
memungkinkan manusia dapat mendayagunakan secara efisien untuk
kepentingan hidupnya.
4) Memiliki Ketrampilan Wiraswasta.
Untuk dapat menjadi manusia wirausaha diperlukan beberapa ketrampilan
seperti: ketrampilan berfikir kreatif, ketrampilan dalam kepemimpinan,
ketrampilan manajerial, dan ketrampilan dalam bergaul antar manusia.
5) Memiliki Kemampuan untuk Mencari Informasi
Dalam realita seringkali terjadi kekurang berhasilan dalam berwirausaha
disebabkan karena enggan untuk mencari informasi tentang beberapa hal
yang menyebabkan kenapa suatu usaha dapat berhasil. Banyak wirausaha
yang dalam menjalankan usaha hanya apa adanya. Mereka pada umumnya
hanya menjalankan apa yang sudah ada walaupun dalam kenyataan tusaha
tersebut tidak mengalami perkembangan.

Menurut Meredith ciri-ciri wirausaha (entrepeneur) sebagai berikut :
1) percaya diri
2) berorientasi tugas dan hasil
3) berani mengambil risiko
4) berjiwa kepemimpinan
5) berorientasi ke depan
6) keorisinil.

3. Manajemen Usaha Wiraswasta
Manajemen(management) merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya yang ada pada suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan.
1) Perencanaan
Perencanaan dalam perusahaan merupakan kegiatan menetapkan apa yang
harus dilakukan dalam suatu perusahaan dan bagaimana sebaiknya
melakukan hal tersebut. Perencanaan pada umumnya memiliki tiga komponen
yaitu penetapan tujuan perusahaan, mengembangkan strategi untuk mencapai
tujuan dan merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk
menjalankan perusahaan.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses manajemen yang menetapkan cara
terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu usaha/bisnis menjadi
suatu struktur yang saling berkaitan.
3) Pengarahan
Pengarahan adalah merupakan proses manajemen dalam memandu dan
memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran suatu organisasi. Dalam
memberikan pengarahan manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi
para karyawan untuk mencapai sasaran perusahaan.
4) Pengawasan


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
62
Pengawasan merupakan proses manajemen dalam memonitor kinerja suatu
organisasi untuk menjamin bahwa tujuannya dapat tercapai.

4. Peran Wirausaha Terhadap Perekonomian
Kebanyakan negara-negara yang telah maju kemampuan ekonomi
negaranya sebagian besar ditunjang peran para wiraswasta.
Di Indonesia untuk memajukan perekonomian peran swasta telah dilibatkan
secara maksimal. Kewirausahaan dikampanyekan dengan berbagai penekanan
antara lain bahwa lowongan kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan
kerja yang dari tahun ketahun terus bertambah. Para pengusaha kecil dibina
dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi dimasa yang
akan datang. Pengusaha besar diberi kemudahan untuk mengembangkan
usahanya yang secara nyata telah menyumbang pajak yang besar kepada negara.











UJ I KOMPETENSI






A. Pilih satu jawaban yang paling tepat



01. Undang-undang koperasi yang
sekarang berlaku di Indonesia
adalah
A. UU no 14 tahun1965
B. UU no 12 tahun 1967
C. UU no 25 tahun 1992
D. UU no 14 tahun 2012
E. UU no 17 tahun2012

02. Berikut ini modal koperasi
berdasarkan undang-undang
koperasi yang sekarang berlaku di
Indonesia kecuali ...
A. Sertifikat Modal Koperasi
B. Modal hibah/donasi
C. Simpanan sukarela
D. Simpanan wajib
E. Setoran wajib

03. Berdasarkan pasal 2 undang-undang
perkoperasian yang sekarang berlaku
di Indonesia, landasan koperasi
adalah .
A. Pancasila dan UU perkoperasian
B. UUD 1945 dan UU perkoperasian
C. Pancasila dan UUD 1945
D. Solidaritas dan kekeluargaan
E. Solidaritas dan Individualitas

04. Prinsip koperasi tercantum dalam UU
perkoperasian yang sekarang berlaku
pasal .
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7



Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
63
05. Perintis berdirinya koperasi kredit
yang juga dikenal sebagai pelopor
BRI adalah .
A. Dr. Muhammad Hatta
B. Aria Wiria Atmaja
C. H. Samanhudi
D. Prof. Sumitro
E. Prof. Wijoyo Nitisastro

06. Tanggal 12 J uli ditetapkan sebagai
hari koperasi, hal ini ditetapkan pada
.
A. konggres koperasi pertama
B. konggres koperasi kedua
C. konggres koperasi ketiga
D. sidang Dekopin
E. keputusan presiden

07. Dr. Muhammad Hatta ditetapkan
sebagai bapak koperasi Indonesia
pada .
A. konggres koperasi pertama
B. konggres koperasi kedua
C. konggres koperasi ketiga
D. sidang Dekopin
E. keputusan presiden

08. Menurut UU koperasi yang sekarang
berlaku, untuk koperasi sekunder
pada saat berdirinya minimal
beranggotakan .
A. 2 badan hukum koperasi
B. 3 badan hukum koperasi
C. 4 badan hukum koperasi
D. 5 badan hukum koperasi
E. 20 badan hukum koperasi

09. Koperasi yang menyelenggarakan
kegiatan usaha pelayanan di bidang
penyediaan barang kebutuhan
Anggota dan non-Anggota disebut ...
A. Koperasi konsumen
B. Koperasi produsen
C. Koperasi jasa
D. Koperasi simpan pinjam
E. Koperasi kredit

10. Berikut ini tugas pengurus dan
pengawas :
1) mengelola Koperasi
berdasarkan Anggaran Dasar
2) melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan Koperasi
3) menyusun rancangan rencana
kerja serta rencana anggaran
pendapatan dan belanja Koperasi
4) memberi nasehat
5) menyelenggarakan pembukuan
keuangan dan inventaris secara
tertib
Berdasarkan data diatas yang
termasuk tugas pengurus adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5

11. Data Koperasi Maju tahun 2012 sbb. :
- SHU Rp 40.000.000,00
- Pendapatan bunga Rp 150.000.000
- Sertifikat modal koperasi
Rp 65.000.000,00
- Bag SHU untuk jasa anggot 30 %
- Bag SHU untuk jasa modal 35 %
- J asa pengurus 10 %
- Dana cadangan 5 %
- Dana pendidikan 9 %
- Dana Sosial 6 %
- Dana pembangunan 5 %
Tahun 2012 Tn Wijaya memiliki
sertifikat modal koperasi 900 lembar
@ Rp 10.000,00 dan jumlah bunga
yang telah dibayarkan pada koperasi
sebesar Rp 1.500.000,00.
Berdasarkan data diatas bagian SHU
untuk dana sosial adalah .
A. Rp 2.400.000,00
B. Rp 2.500.000,00
C. Rp 2.800.000,00
D. Rp 3.200.000,00
E. Rp 3.500.000,00

12. Berdasarkan data diatas persentase
jasa anggota adalah .
A. 6 % D. 9 %
B. 7 % E. 10 %
C. 8 %

13. Berdasarkan data diatas persentase
jasa sertifikat modal koperasi adalah
.
A. 20,1285 %
B. 21,5385 %
C. 23,7589 %
D. 25, 5000 %
E. 29,6750 %


Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
64
14. Berdasarkan data diatas besarnya
jasa sertifikat modal koperasi per
lembar adalah adalah .
A. Rp 2.153,85
B. Rp 2.500,00
C. Rp 2.753,50
D. Rp 3.158,35
E. Rp 3.500,00

15. Berdasarkan data diatas SHU Tn
Wijaya adalah .
A. Rp 1.058.500,00
B. Rp 1.313.485,00
C. Rp 1.815.425,00
D. Rp 2.000.350,00
E. Rp 2.058.465,00









B. J awablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas

01. Sebutkan prinsip-prinsip koperasi berdasarkan UU nomer 17 tahun 2012 !
02. J elaskan yang dimaksud dengan koperasi produsen !
03. J elaskan cara mengembangkan koperasi sekolah menurut anda !
04. Koperasi Mekar tahun 2012 memperoleh SHU Rp 60 juta, Sertifikat modal koperasi
4.000 lembar @ Rp 20.000,00, jumlah pinjaman anggota kepada koperasi Rp 100 juta.
Menurut AD/ART SHU dibagi untuk : cadangan koperasi 15 %, jasa anggota 50 %, jasa
sertifikat modal koperasi 25 %, jasa pengawas dan pengurus 10 %,
Tentukan :
a. Persentase jasa modal
b. Persentase jasa anggota
c. Bagian SHU untuk Tn J oni apabila dia memiliki sertifikat modal koperasi 50 lembar
dan jumlah pinjamannya Rp 5 juta
05. Sebutkan ciri-ciri entepreneur !

Anda mungkin juga menyukai