BAWAAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
RISKA ULIA 12171034
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA LAMPOH KEUDEE - ACEH BESAR 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kelainan kongenital adalah suatu kelainan yang telah ada sejak lahir (Indrasanto dan EfFendi, 2006). Hampir semua kelainan kongenital tidak diketahui etiologinya tetapi telah diketahui adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang berperan (Hull dan Johnston, 2008). Kelainan kongenital terlihat lebih banyak terjadi pada bayi yang lahir dari ibu muda (< 20 tahun) dan terjadi peningkatan risiko pada bayi yang lahir dari ibu dengan usia yang lebih tua (> 35 tahun) (Singh & Gupta, 2009). Salah satu jenis kelainan kongenital adalah Penyakit Jantung Bawaan (PJB) yaitu suatu kelainan struktur dan fungsi jantung karena perkembangan abnormal sebelum kelahiran (Bruneau, 2008). Secara umum PJB dapat dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada atau tidaknya sianosis yang dapat ditentukan dengan pemeriksaan fisik dan dibantu dengan oksimetri transkutan (Bernstain, 2005). Prevalensi PJB terjadi sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup (Bernstain, 2005). Di Amerika ada lebih dari 35.000 kasus PJB baru yang didiagnosa pada setiap tahunnya. Umumnya 30% gejala timbul pada minggu pertama kehidupan dan 50% meninggal pada bulan pertama kehidupan (Kang et al, 2010). Di Canada ada sekitar 11,89 dari 1000 anak lahir dengan PJB dimana Atria! Septa! Defect (ASD), Ventricular Septal Defect (VSD), dan Patent Ductus Arteriosus (PDA) merupakan jenis PJB yang umumnya terjadi dimana peningkatan kasus PJB dapat disebabkan oleh usia ibu dan konsumsi obat-obatan saat haniil di trimester pertama (Marelli et al, 2007). Penelitian yang dilakukan di Bangladesh pada tahun 2004-2006 melaporkan prevalensi PJB terjadi sekitar 25 dari 1000 kelahiran hidup (Fatema, Chowdhury, dan Chowdhury, 2008). Di Iran, prevalensi PJB adalah 4,53 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan 13,36 per 1000 pada tahun 2008 (Nikhyar et a!., 2011). " . Penelitian yang dilakukan di Cina menyatakan bahwa kelainan kongenital yang umumnya terjadi adalah PJB sebanyak 374 kasus (4,46%). Lesi pirau kiri ke kanan menyumbang untuk 70% kasus PJB dan kebanyakan dari mereka adalah VSD sebanyak 55,6% (Sun et al, 2011). Menurut Rahayoe (2008) di Indonesia setiap tahun sekitar 40.000 bayi yang dilahirkan mengidap PJB. Dapat diperkirakan apabila penduduk Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa maka angka PJB sekitar 30.000 bayi tiap tahun (Indriwanto, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Windarini (2010) di Medan menyatakan bahwa penderita PJB asianotik ada 79 kasus (60,3%) dengan jenis yang paling banyak ditemui adalah VSD, yaitu sebanyak 36 kasus (27,5%) sedangkan untuk jumlah PJB sianotik ada 26 kasus (19,8%) dengan Tetralogy of Fallot (TOP) sebagai jenis yang paling banyak dijumpai, yaitu sebanyak 24 kasus (18,3%). Pendapat yang sama dikemukakan oleh Blue et al. (2012) yang menyatakan PJB dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan dimana menurut Tandon et al. (2010) faktor lingkungan yang dimaksud ialah usia ibu saat hamil, hubungan kekerabatan, ibu dengan infeksi rubella dan cytomegalovirus, ibu dengan diabetes, ibu yang mengkonsumsi obat-obatan seperti antihipertensi dan antikonvulsan serta ibu yang mengkonsumsi alkohol dan merokok. Bassili et al. (2000) dalam penelitiannya mengatakan bahwa salah satu faktor risiko signifikan yang meningkatkan semua jenis penyakit jantung bawaan adalah usia ibu saat hamil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Salem & El-Feky (2011) mengenai usia ibu selania kehamilan, ditemukan bahwa 16,55% dari ibu dengan anak PJB berusia >35 tahun selama kehamilan. Secara umum teiah diterima bahwa wanita berusia >35 tahun pada saat persalinan dapat memberikan bayi dengan banyak kelainan bawaan termasuk PJB. Penelitian yang dilakukan di California pada tahun 1995 juga menyatakan bahwa usia ibu berkaitan dengan angka kejadian PJB untuk 10000 kelahiran dengan hasil usia < 18 tahun sebanyak 37%, 18-19 tahun 40%, 20-24 tahun 34%, 25-59 tahun 35%, 30-34 tahun 47% dan usia >35 tahun sebanyak 85% (Kohut & Rusen,2002). Sampai saat ini belum banyak penelitian dilakukan tentang hubungan usia ibu pada saat hamil dan faktor lingkungan dengan kejadian penyakit jantung bawaan. Oleh karenanya, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan antara usia ibu dan faktor lingkungan saat hamil terhadap kejadian penyakit jantung bawaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
1.2.Tujuan Penelitan 1.2.1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dan faktor lingkungan saat hamil dengan kejadian penyakit jantung bawaan di Rumah Sakit Umun Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
1.2.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui distribusi penyakit jantung bawaan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 2. Untuk mengetahui distribusi usia ibu yang mempunyai anak dengan penyakit jantung bawaan saat hamil di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 3. Untuk mengetahui distribusi faktor lingkungan ibu (riwayat penyakit ibu, riwayat konsumsi obat, riwayat merokok dan riwayat konsumsi asam folat) saat hamil yang mempengaruhi kejadian penyakit jantung bawaan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 4. Untuk mencari hubungan usia ibu saat hamil dengan kejadian penyakit jantung bawaan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 5. Untuk mencari hubungan faktor lingkungan ibu (riwayat penyakit ibu, riwayat konsumsi obat, riwayat merokok dan riwayat konsumsi asam folat) BAB II METODE PENELITIAN
2.1. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional survey.
2.2. Populasi & Sampel. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang membawa anak yang menderita PJB berobat ke poliklinik anak atau yang dirawat di Ruang Rawat Seruni di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel penelitian ini adalah ibu yang membawa anak yang menderita PJB berobat ke Poliklinik Anak atau dirawat di Ruang Rawat Seruni 1 RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh disertai memenuhi kriteria yang ditetapkan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling, yaitu semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro & Ismael,2011). Adapun kriteria inklusi dan ekslusi adalah: 1. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini, yaitu: a. Ibu yang memiliki anak kandung menderita penyakit jantung bawaan. b. Bersedia untuk mengikuti penelitian. 2. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu: a. Bukan ibu kandung saat membawa anak berobat ke rumah sakit. b. Ibu dengan anak PJB yang memiliki kelainan bawaan lain dan kelainan kromosom.
2.3. Cara Pengumpulan Data 2.3.1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari lembar wawancara yang dikembangkan sendiri oleh peneliti (terlampir) dan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. 2.3.2. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh dengan terlebih dahulu meminta persetujuan dari responden untuk menjadi responden setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada responden secara langsung dan melihat data pada rekam medik.
2.4. Alat Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan rekam medis yang dijelaskan sebagai berikut: a. Bagian I merupakan data karakteristik responden meliputi nama, usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan. b. Bagian II merupakan data karakteristik pasien meliputi nama, no. CM, Usia, TB, BB, Status gizi, dan tipe PJB yang diderita. c. Bagian III merupakan daftar pertanyaan untuk informasi mengenai usia ibu dan faktor lingkungan yang mengacu pada landasan dalam penelitian ini tentang usia ibu dan faktor lingkungan serta penyakit jantung bawaan. 2.5. Pengolahan dan Analisis Data 2.5.1. Pengolahan data 1. Coding, yaitu pemberian kode untuk memudahkan pengolahan data. 2. Editing, yaitu memeriksa kembali data untuk menghindari kesalahan, menjamin data sudahlengkap dan benar. 3. Tabulating, yaitu data yang diperoleh dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan ditampilkan dalam bentuk tabel. 4. Cleaning, yaitu mengevaluasi kembali data untuk menghindari kesalahan dalam pengolahan data. 2.5.2. Analisis data 1. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan frekuensi masing-masing variabel, baik variabel dependen maupun variabel independen. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pemeriksaan dicatat dan dikumpulkan, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. . 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara variabel independen dan variabel dependen, dalam analisis ini dapat dilakukan pengujian statisitik salah satunya dengan chi square melalui rumus DAFTAR PUSTAKA Abdoerrachman, et al, 2007. flmu Kesehatan Anak, Jilid 2, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, Jakarta.
Adjie, M. Yanuar dan A. Samik Wahab, 2009, 'Defek Sekat Atrium & Defek Bantalan Endokardium' dalam A. Samik Wahab, Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Kongenital yang Tidak Sianotik, EGC, Jakarta.
Adriana, Teti., Devi Kristiani dan A. Samik Wahab, 2009, 'Stenosis & Insuflsiensi Pulmonal' dalam A. Samik Wahab, Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Kongenital yang Tidak Sianotik, EGC, Jakarta.
AHA, 2011, Therapeutic Cardiac Catheterizations for Children with Congenital Heart Disease, [online] http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/Car eTreatmentforCongenitalHeartDefects/Cardiac- Catheterizations UCM 307730 Article.jsp [Diakses 8 Mi 2012].
Allamanda, Elvietha dan A. Samik Wahab, 2009, 'Stenosis Aorta & Insuflsiensi Aorta Kongenital' dalam A. Samik Wahab, Kardiologi Anak : Penyakit Jantung Kongenital yang Tidak Sianotik, EGC, Jakarta.
Alwi H, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Bassili, A., Mokhtar S., Zaher S and Dabous A, 2000, Congenital Heart Disease among School Children in Alexandria, Egypt. An Over View on Prevalence and Relative Frequencies,./. Trop. Pediatr, 46 (6): 357 - 362.
Beynum. Ingrid M. Van., Livia Kapusta, Marian K. Bakker, Martin den Heijer, Henk J. Bloni dan Hermien E.K. de Walle, Protective effect of periconceptional folic acid supplements on the risk of congenital heart defects: a registry-based casecontrol study in the northern Netherlands, European Heart Journal (2010) 31, 464-471. KUESIONER Saya yang bertanda tangan di bawah ini No. Sampel : Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan bersedia/tidak bersedia* mengikuti penelitian serta mengisi lembaran pertanyaan yang hasilnya akan dijadikan data dalam penelitian yang berjudul "HUBUNGAN USIA IBU DAN FAKTOR LINGKUNGAN SAAT HAMIL DENGAN KEJAD1AN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH" yang dilakukan oleh Pretty Puspitasari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan seperlunya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Banda Aceh, 2014 Tanda Tangan Responden LEMBAR WAWANCARA HUBUNGAN USIA IBU DAN FAKTOR LINGKUNGAN SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH No unit Tanggal pengumpulan data : Pewawancara_________: Peneliti________________________
I. IDENTITAS UMUM RESPONDEN 1. Nama 2. Usia 3. Jenis kelamin 4. Alamat 5. Pekerjaan
II. IDENTITAS ANAK 1. Nama 2. No. CM 3. Usia 4. TB 5. BB 6. Status gizi 7. Tipe PJB
III. PERTANYAAN
1. Pada usia berapakah Ibu saat mengandung anak dengan penyakit jantung bawaan ini ? a. < 20 tahun b. 20-35 tahun c. > 3 5 tahun
2. Apakah sebelumnya Ibu pernah menderita penyakit diabetes melitus? Atau terdiagnosa diabetes gestasional selama kehamilan? a. Ya b. Tidak
3. Apakah sebelumnya Ibu pernah keguguran? a. Ya b. Tidak
4. Apakah selama hamil Ibu pernah mengalami cacar? a. Ya b. Tidak
5. Apakah selama hamil Ibu pernah mengalami campak? a. Ya b. Tidak
6. Apakah selama hamil Ibu mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan seperti Asam Folat? a. Ya b. Tidak
7. Apakah selama hamil Ibu mengkonsumsi obat-obatan? a. Ya b. Tidak (Jika ya, tanyakan jenis obatnya)
8. Apakah selama hamil Ibu merokok? a. Ya b. Tidak
9. Apakah dalam keluarga Ibu ada yang menderita PJB sebelumnya? a. Ya b. Tidak
10. Apakah Ibu dan suami memiliki hubungan kekerabatan/ kekeluargaan yang dekat ? a. Ya b. Tidak