Anda di halaman 1dari 6

Tugas Farmasi

KASUS FARMASI
DISENTRI BASILER













Disusun Oleh:

Niken Ayu Pratiwi (G99141101)
Dokter Muda Stase Farmasi
Periode 19-31 Mei 2014

Pembimbing :
Dyah Poerwohastuti, S.Farm., Apt


KEPANITERAAN KLINIK ILMU FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2014
DISENTRI BASILER

A. Definisi
Infeksi usus akut yang dapat sembuh sendiri yang disebabkan infeksi Shigella. Disentri
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron (usus), yang berarti radang usus
yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala buang air besar dengan tinja berdarah, diare
encer dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur lendir (mucus) dan nyeri
saat buang air besar (tenesmus).

B. Etiologi
Shigella adalah basil nonmotil, gram negatif, bersifat fakultatif anaerobik yang dengan
beberapa pengecualian tidak meragikan laktosa tetapi meragikan karbohidrat yang lainnya,
menghasilkan asam tetapi tidak menghasilkan gas. Habitat alamiah Shigella terbatas pada
saluran pencernaan manusia dan primata lainnya dimana sejumlah spesies menimbulkan
disentri basiler.
Tipe diare:
1) Disentri klasik (jarang, tinja banyak, bau busuk, dan berlendir) dengan tinja lembek
disertai darah, mucus dan pus.
2) Watery diarrhea
3) Kombinasi ketiganya

C. Patofisiologi
Sifat virulensi yang dimiliki bersama oleh semua Shigella adalah kemampuannya
menginvasi sel epitel kolon. Sifat ini dikodekan pada plasmid besar (120 140 MD) yang
menyebabkan sintesis kelompok polipeptida yang terlibat pada invasi dan pembunuhan sel.
Shigella yang kehilangan virulensi plasmidnya tidak lagi berperan sebagai patogen. Fase diare
berair shigellosis dapat disebabkan oleh enterotoksin unik; enterotoksin Shigella 1 (ShET-1),
dikode pada kromosom bakteri, dan ShET-2 dikode pada plasmid virulens. Shigella
memerlukan amat sedikit inokulum agar menimbulkan sakit. Penelanan sebanyak 10
organisme S. dysentriae serotip 1 dapat menyebabkan disentri pada beberapa individu yang
rentan.
D. Jenis obat:
1. Cotrimoxazol (antibiotik spektrum luas).
Kombinasi:
Sulfamethoxazole dan Trimethoprim.
Sediaan:
o Tablet 120 mg (Cotrimoxazole Pediatric), tiap tablet mengandung:
1) Trimethoprim 20 mg
2) Sulfamethoxazole 100 mg
o Sirup 240 mg, tiap 5 mL mengandung:
1) Trimethoprim 40 mg
2) Sulfamethoxazole 200 mg
o Tablet 480 mg, tiap tablet mengandung:
1) Trimethoprim 80 mg
2) Sulfamethoxazole 400 mg
o Tablet 960 mg (Kaplet Forte), tiap tablet mengandung:
1) Trimethoprim 160 mg
2) Sulfamethoxazole 800 mg
Bentuk sediaan
o Tablet
o Suspensi: 200 mg (s), 40 mg (t)/ 5 mL
o Sirup
Mekanisme
Cotrimoxazole adalah bakterisid yang merupakan kombinasi Sulfametoxazol dan
Trimethoprim dengan perbandingan 5 : 1. Kombinasi tersebut mempunyai aktivitas
bakterisid yang besar karena menghambat pada dua tahap biosintesa asam nukleat dan
protein yang sangat esensial untuk mikroorganisme.
Sulfametoxazole : menghambat PABA masuk ke molekul asam folat.
Trimethoprim : menghambat reaksi reduksi dari dihidrofolat menjadi tetra hidrofolat.
Indikasi
1) ISK akibat E. Coli, Klebsiella sp, Enterobacter sp, Proteus vulgaris, Proteus
mirabilis, dan Morganela morganii.
2) Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei.
3) Diare yang disebabkan oleh E. coli.
4) Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae.
5) Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
6) Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii.
Kontraindikasi
Gangguan fungsi ginjal dan hati yang parah, hipersensitif terhadap Sulfonamida, wanita
hamil dan menyusui, bayi berumur kurang dari 2 bulan.
Efek Samping
Gangguan saluran cerna, Steven Johnson Syndrome, dan Lyell.
Dosis
o 6 minggu 6 bulan : 120 mg, 2 kali sehari.
o 6 bulan 6 tahun : 240 mg, 2 kali sehari.
o 6 12 tahun : 480 mg, 2 kali sehari.
o Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 960 mg, 2 kali sehari.
Lama terapi 5-7 hari. Shigelosis: 5 hari.
Paten : Bactrim, Trizole, Yekaprim.

2. Neo Kaocitin
Kandungan
Kaolin dan Pektin
Mekanisme
Obat anti diare : mengeraskan tinja dan mengabsorsi zat toksik
Indikasi
Pengobatan simptomatik pada diare non spesifik
Kontra Indikasi
o Obstruksi intestinal
o Konstipasi
o Hipersensitif
Sediaan
Suspensi 60 mL
Dosis
o Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun: 2 sendok teh post defecatio (maksimal
12 sendok teh/hari).
o Anak usia 6-12 tahun: 1 sendok teh post defecatio (maksimal 6 sendok teh/hari).
3. Metochlopramid
Sediaan
o Tablet 10 mg
o Injeksi 10 mg/2 mL
Mekanisme
o Blokade reseptor dopamin di CTZ (chemoreceptor trigger zone)
o Memperkuat pergerakan dan pengosongan lambung
Indikasi
o Antiemetik
o Dispepsia pasca gastrektomi
Kontra Indikasi
o Penyumbatan usus
o Feokromositoma
o Epilepsi
Efek Samping
Sedasi dan gelisah
Dosis
Dewasa : 10 mg 3 kali sehari

4. Oralit (Sachet 200 mL)
Komposisi
o Kalium klorida 0,3 g
o NaCl 0,7 g
o Na sitrat 0,58 g
o Glukosa anhidrat 4 g
Indikasi
o Rehidrasi muntaber
o Diare
o Kolera
Dosis :
Dewasa : 2 jam pertama 6 gelas larutan, selanjutnya 2 gelas setiap buang air besar
Anak usia 1-5 tahun : 2 jam pertama 4 gelas larutan, selanjutnya 1 gelas
Anak usia kurang dari 1 tahun : 2 jam pertama 2 gelas larutan, selanjutnya gelas

E. Resep
R/ Cotrimoxazol tab mg 960 No. XIV
2 dd tab I
R/ Neo Kaocitin susp fl No. I
prn (1-12) dd cth II
R/ Metochlopramid tab mg 10 No. XXI
prn (1-3) dd tab I
R/ Oralit Sachet Granul No. XX
ad libitum Solve in aqua cc 200
Pro: Tn. L (25 tahun)

Anda mungkin juga menyukai