Anda di halaman 1dari 15

1

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Rabu / 23 Januari 2013 / Demam Berdarah Dengue
RS. PANTI WILASA Dr. Cipto, SEMARANG


Nama : Sovani Lia Chandra Tanda Tangan
Nim : 11 2011 063
..

Dokter pembimbing : dr. Sedyo Wahyudi, SpA

A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. Dea Jenis kelamin : perempuan
Tempat, tanggal lahir : Semarang,1 Agustus
2008
Umur : 4 tahun 6 bulan
Suku Bangsa : Indonesia Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah Alamat : Peterongan Timur , Semarang
Hubungan dengan orangtua : anak kandung Masuk RS : 7 Januari 2013
Keluar RS : 11 Januari 2013

IDENTITAS ORANG TUA
Ayah : Tn. Agus Ibu : Ny. Sri
Usia : 27 tahun Usia : 24 tahun
Suku Bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Peterongan Timur, semarang Alamat : Peterongan Timur, semarang
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan : Rp 2 000 000,- Penghasilan : -




2

B. ANAMNESIS
Diambil secara autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap orang tua pasien Ny. Sri 7 Januari
2013 pukul 14:00

Keluhan Utama : Demam 4 hari SMRS.
Keluhan Tambahan : batuk, mual, muntah, nafsu makan menurun, lemas

Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dibawa oleh orangtuanya ke TPPRI pada pukul 07:30 dengan keluhan demam 4 hari
SMRS, demam terus menerus, sudah diberi paracetamol namun masih tetap panas. Pasien juga batuk
kering, batuk muncul bersamaan dengan hari pertama demam. Batuk tidak disertai nyeri menelan.
Pasien tidak ada pilek. Pasien merasakan mual dan muntah baru pagi ini, muntah 1x, muntah berisi
susu sebanyak kurang lebih gelas aqua. Pasien juga nafsu makan nya menurun pesat. Sebelum
sakit pasien banyak makan namun setelah sakit menurut ibu pasien, pasien semakin rewel dan sulit
makan bahkan hingga tidak mau makan sama sekali sejak siang kemarin hingga pagi ini, tetapi
pasien minum terus menerus, kondisi tubuh pasien pun melemah, tangan dan kaki pasien dingin, dan
pasien tidur terus sehingga keluarga memutuskan membawa pasien berobat ke RS Panti Wilasa
Dr.Cipto.
Menurut Ibu pasien, pasien masih buang air kecil 3x berwarna kuning kurang lebih gelas
aqua sekali BAK dan BAB 1x berbentuk berwarna kuning kecoklatan. Pasien tidak ada bintik merah
di seluruh tubuh, tidak ada mimisan, dan gusi tidak berdarah seusai gosok gigi.

Riwayat Penyakit Dahulu :
(- ) Sepsis (-) Meningoencephalitis (-) Kejang Demam
(-) Tuberkulosis (-) Pnemonia (-) P.JantungBawaan
(-) Asma (-) Alergic Rhinitis (-) Alergi lainnya
(+) Diare akut usia 2 tahun (-) Diare kronis (-) Gastriris
(-) Disentri (-) DHF (-) ISK
(-) Cacar air (-) Campak (-) Difteri
(-) Batuk rejan (-) Tetanus (-) Polio
(-) Demam Rematik Akut (-) Penyakit Jantung Rematk (-) Operasi
(-) Glomerulonephritis (-) Sindrom Nefrotik (-) Kecelakaan
Pasien tidak memiliki riwayat rawat di RS sebelumnya, pasien baru pertama kali di rawat di
RS.
3

Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi + - Ayah (alergi debu dan dingin)
Asma - -
Tuberkulosis - -
Hipertensi - -
Diabetes - -
Kejang Demam - -
Demam berdarah - -
Orang tua, saudara, tetangga atau lingkungan sekitar tidak ada yang sakit seperti ini.
(pernyataan ini disangkal ibu pasien).

Silsilah Keluarga ( Familys Tree )
Keterangan :
: ayah
: ibu
: pasien



Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Perawatan antenatal : Teratur
Penyakit kehamilan : Ibu pasien mengaku tidak menderita penyakit apapun selama
kehamilan.
Tempat kelahiran : Rumah Bersalin
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Masa gestasi : Cukup bulan, 39 minggu
Keadaan bayi : Berat badan lahir : 2700 gr
27 tahun 24 tahun
4,6 tahun








4

Panjang badan lahir : 49 cm
Langsung menangis : Ya, anak tampak aktif
Pucat : (-) Tampak kemerahan pada seluruh tubuh
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Kesan : Neonatus cukup bulan dan berat badan lahir sesuai untuk masa kehamilan.

Riwayat Imunisasi
VAKSIN Dasar (Umur) Booster (Umur)
BCG 1 bulan - - - - - -
DPT / DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan - - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
Campak 9 bulan - - - - - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - - -
Kesan : Imunisasi dasar lengkap, namun booster belum dilakukan

Riwayat Nutrisi :
Susu : Sejak lahir pasien mendapat ASI hingga umur 1 tahun
Makanan padat : Sejak usia 7 bulan, pasien sudah mulai memakan bubur 2-3x sehari.
Makanan sekarang : Saat ini, pasien makan seperti orang dewasa dengan porsi 3 kali sehari.
Makanan terdiri dari :
1. Pagi : (nasi+sayur) / Roti + susu
2. Siang : nasi + sayur + daging
3. Malam : nasi + sayur + daging
Kesan: Kualitas cukup, kuantitas cukup



5

Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental history)

Sektor Personal Sosial : Membalas senyum dan memandang muka, tersenyum
Ibu pasien lupa.
Sektor Motor Halus-Adaptif: Gerakan tangan bersentuhan, memandang manik-
Manik dan meraih benda ibu pasien lupa.
Sektor Bahasa : tertawa, memekik, mengoceh 6 bulan
memanggil ibu dan ayah pada usia 12 bulan.
Sektor Motor Kasar
Psikomotor
Tengkurap : 4 bulan
Gigi pertama : 8 bulan
Duduk : 6 bulan
Bicara : 1 tahun
Jalan sendiri : 1 tahun
Membaca dan menulis : 4 tahun
Gangguan perkembangan mental / emosi: Tidak ada
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.

C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal pemeriksaan : 7 Desember 2012
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Somnolen
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah + rumple leed : tidak dilakukan
Denyut nadi : 160 kali / menit, lemah, teratur.
Suhu : 37,9 C
Laju nafas : 37 kali / menit
6

Data Antropometri Anak Perempuan, 4,6 tahun (54 bulan), dengan berat badan 13kg dan
tinggi badan 93 cm

BB / U = 13 16,8
1,80

= - 2,11 SD ( BB Rendah, Gizi Kurang)


TB / U = 93 105,1
4,20

= -2,89 SD ( Pendek )


BB / TB = 13 13,6 _
1,2

= - 0,5 SD ( Normal )

Kesan : Anak Baik, pernah kurang gizi, dan pendek.





7

Pemeriksaan Sistematis
Kepala : Bentuk normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak mudah patah, tidak ada benjolan. Ubun-ubun besar sudah
menutup.
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat 3 mm, isokor,
refleks cahaya +/+.
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, membran timpani utuh, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, septum nasal tidak ada deviasi
Mulut : Bentuk normal, lidah tidak kotor, bibir kering, tonsil T1 T1
tenang, faring tidak hiperemis
Leher : Bentuk normal, kaku kuduk (-), pembesaran limfonudi (-)
Thorax :
Paru-paru
Inspeksi : Tampak simetris dalam keadaan diam dan pergerakan napas. Tidak
ada retraksi suprasternal, supraclavicula, epigastrium, intercostal.
Palpasi : Stem fremitus paru kanan dan kiri sama kuat ( pada saat menangis)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di sela iga IV MCL sinistra
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur(-), gallop(-)
8

Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak tampak benjolan dan tidak ada gambaran pelebaran vena
Palpasi : Supel, Hepar teraba membesar 5 cm dibawah BAC, tepi tumpul,
konsistensi kenyal, permukaan rata, nyeri tekan (+), lien tidak
teraba membesar.
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bising usus (+) N
Ekstremitas : Akral dingin, nadi teraba cepat & lemah, capillary refill > 2 detik
Kulit : Berwarna sawo matang, Turgor kulit baik, sianosis (-), ikterik (-),
kutis marmorata (-)
Pemeriksaan Alat Kelamin
Tidak dilakukan

Colok Dubur
Tidak dilakukan

Lain-lain: tidak ada

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi tanggal 7 Januari 2013. Pukul 08:21
HEMATOLOGI
Paket Darah Lengkap
Hemoglobin :14,0 g/dL ( 10,7 14,7 )
Leukosit : 4000 10
3
/ uL ( 5000 14500 ) L
Diff count:
Eusinofil : 0,20 % ( 2,00 4,00 ) L
Basofil : 2,20 % ( 0 - 1 ) H
Neutrofil : 45,30 % ( 50 - 70 ) L
Limfosit : 44,80 % ( 25 40 ) H
Monosit : 7,50 % ( 2 8 )
9

Eritrosit : 5,2 juta ( 3,70 5,70 )
Hematokrit : 41 % ( 31 43 )
Trombosit : 45 000 10
3
/ uL (150 000 400 000 ) L
*Duplo
MCV : 79 fl ( 72 88 )
MCH : 27 pg ( 23 31 )
MCHC : 34 gr/dl ( 32-36 )
LED 1 jam : 7 mm/jam ( 0 20 )
LED 2 jam : 16 mm/jam ( 0 20 )
Gol. Darah : O

Sero Imunologi
Widal
S. typhi O Negatif (Negatif)
S. typhi H 1/80 (Negatif)
S. paratyphi A Negatif (Negatif)
S. paratyphi B 1/ 80 (Negatif)
S. paratyphi C Negatif (Negatif)

E. RESUME
An. Dea, usia 4 tahun, demam 4 hari SMRS, demam terus menerus, sudah diberi paracetamol
namun masih tetap panas. Pasien juga batuk kering, batuk muncul bersamaan dengan hari pertama
demam. Pasien merasakan mual, muntah satu hari ini 1x, muntah susu kurang lebih sebanyak
gelas. Pasien juga nafsu makan nya menurun, pasien semakin rewel dan tidak mau makan sama
sekali tetapi pasien minum terus menerus, kondisi tubuh pasien melemah, tangan dan kaki pasien
dingin, dan pasien tidur terus. BAK banyak nya urine yang dikeluarkan berkurang disbanding hari
sebelumnya dan BAB normal. Pasien tidak ada tanda-tanda perdarahan. Pasien tidak memiliki
riwayat dirawat di RS sebelumnya, ibu pasien menyangkal ada sakit yang sama dalam keluarga dan
lingkungan. Dalam silsilah keluarga pasien merupakan anak tunggal. Riwayat kehamilan dan
kelahiran normal, riwayat imunisasi dasar terpenuhi, nutrisi sehari-hari tercukupi, dan riwayat
tumbuh kembang baik sesuai usianya.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nadi 160 x/menit cepat dan lemah, suhu 37,9
0
C, nafas 37
x/menit. Bibir kering, hepar teraba membesar 5cm bawah arcus costae, terdapat nyeri tekan
epigastrium, dan akral dingin. Pada status gizi didapatkan anak baik, pernah kurang gizi, dan pendek.
10

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Leukosit: 4000 10
3
/ uL, Eusinofil: 0,20 %, Basofil: 2,20 %,
Neutrofil: 45,30 %, Limfosit: 44,80 %, Trombosit: 45 000 10
3
/ uL *Duplo, dan pada uji Widal S.
typhi H 1/80, S. paratyphi B 1/ 80.

F. DIAGNOSIS KERJA
1. Demam berdarah dengue derajat 3 ( WHO 1997) / dengue dengan tanda bahaya (WHO 2009)
Dasar diagnosis :
Febris 4 hari
Cough 4 hari, batuk kering
Nausea, vomitus satu hari ini, 1x
Fatique
Anoreksia
Denyut nadi : 160 kali / menit, cepat dan lemah
Suhu : 37,9 C
Bibir kering, hepatomegali, akral dingin
Hasil laboratorium:
Leukosit : 4000 / uL
Trombosit : 45000/ uL

G. DIAGNOSIS DEFERENSIAL
1. Demam tifoid
2. Cikungunya
3. ITP ( Idiopatic Trombositopeni Purpura )
4. Morbili

H. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
IVFD RL 20tpm
Ranitidin 2 x 25mg
Ondansentron 2 x 1/3 amp IV
Inspepsa 3 x 1 Cth (Sukralfat)
Sanmol syr 1 Cth k/p (paracetamol)

11

Non-medikamentosa:
1. Tirah baring
2. Banyak minum

I. USUL:
- Monitoring kesadaran, tanda vital, distress respirasi, diuresis, tanda perdarahan, dan
laboratorium ( hb, leu, ht, trom )
- Rontgen toraks posisi Right Lateral Decubitus

J. KOMPLIKASI
Komplikasi pada DBD biasanya merupakan suatu manifestasi yang tidak lazim, yaitu :
Asidosis metabolik prognosis
Perdarahan saluran cerna buruk
Perdarahan intraserebral kejang, koma
Ensefalopati dengue
Terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga
terjadi pada DBD yang tidak disertai syok.
Gangguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia atau pendarahan dapat menjadi
penyebab terjadinya ensefalopati.
Kelainan ginjal
Gagal ginjal akut pada umumnya terjadi pada fase terminal sebagai akibat dari syok yang
tidak teratasi dengan baik.
Udem paru
Udem adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat pemberian cairan yang
berlebihan




12

K. PENCEGAHAN
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang
cukup
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan
3M plus, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan
mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik
nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat
menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang,
plus memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu
tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang
obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate
akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai
perkembangbiakan nyamuk
4. Segera berikan obat penurun panas apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.
5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit atau puskesmas apabila
sewaktu-waktu dijumpai tanda kegawatan yaitu:
1. Anak tampak lemas
2. Badan dingin, terutama tangan dan kaki
3. Muntah terus menerus
4. Kejang
5. Mimisan
6. Pendarahan lain
6. Lengkapi imunisasi








13

L. FOLLOW UP

7/1/2013
J 16.30
8/1/2013
J 14.00
9/1/2013
J 17.00
10/1/2013
J 16.35
11/1/201
3
J 11.00
S Lemas, makan
sedikit, tanda
perdarahan (-), BAK
dan BAB dbn, tidur
baik
Idem, panas (+) Idem
Sakit perut,
rewel, sesak,
tidur kurang
Idem, Sesak
nafas, tanda
perdarahan (-)
ada bercak
pedarahan
pada ketiak
kanan setelah
pasang temp
Mulai
mau
makan,
sesak (-),
tanda
perdaraha
n (-),
BAK dan
BAB
normal

O Kes : CM;
nadi 140x/menit, RR
32x/menit, Bibir
kering, nyeri ulu hati
(+), Hepatomegali
5cm, akral hangat
Idem
Nadi : 125x/mnt,
RR 28x/mnt
Bibir kering (-)
Idem
Nadi: 120 x/mnt,
RR 39x/mnt
Bibir kering (-)
Idem, Nadi:
124 x/mnt,
RR: 60 x/mnt,
Nafas cuping
hidung
Bibir kering (-
), ronki +/+
Idem,
Nadi:
100
x/mnt;
RR: 28
x/mnt
Bibir
kering (-)
LAB 7/1/2013
Jam 17.25
8/1/201
3 jam
6.44
8/1/201
3 jam
17.14
9/1/201
3 jam
06.39
9/1/201
3 jam
17.29
10/1/2013
jam 6.00
11/1/201
3 jam
6.55
Hb 12,9 13,8 13,5 13,7 12,5 12,4 12,0
Leu 4,0 7,1 11,1 10,5 9,5 8,3 7,7
Ht 38 42 40 42 38 39 36
Tromb 19 18 21 14 17 27 55
SUHU 37,9 39 35,9 36,9 36 36,4 36

14

Kesan foto
thorax: Cor
normal, pulmo
bronchitis-
bronkopnemon
ia, efusi pleura
dextra,IE: 42,4

A DHF DHF

DHF

DHF dengan
efusi pleura
DHF
P IVFD RL 20 tpm
Ranitidin 2 x
25mg
Ondansentro
n 2 x 1/3
amp IV

Inspepsa 3 x
1 Cth
(Sukralfat)
Sanmol syr 1
Cth k/p
(paracetamol
)



RL 20 tpm
idem
RL 15 tpm
idem
O2 2 liter
RL 15 tpm
Inj lasix 10 mg
Inj kalium
3mg/jam
idem
RL 8 tpm
idem
USUL Observasi tanda-
tanda perdarahan,
ttv, hb,ht, trom, leu
per 12 jam
idem idem
Foto thorax AP,
RLD
idem idem



15

M. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai