Anda di halaman 1dari 20

Ekonomi lingkungan

Ekonomi adalah sebuah kata sifat yang


menunjukkan situasi kelangkaan. Kelangkaan
dalan arti ketika seseorang memerlukan
sesuata maka dia harus mengorbankan sesuatu
yang lain.
Sisi Ekonomi melihat Manusia dalam
kehidupan sehari-hari ,bekerja dalam rangka
memaksimumkan kesejahteraan . Sedangkan
seorang produsen mencari Efisiensi
lanjutan
Upaya manusia mengejar efisiensi dapat kita
lihat dari keinginannya untuk lebih.; Lebih
cepat, lebih besar, lebih murah sebagai contoh.
Manusia dijaman awal memenuhi kebutuhan
keluarga dengan cara menyediakan semua
kebutuhan oleh dirinya sendiri. Bila perlu
makan, keluarga tersebut harus menanam padi,
ketela, sagu, misalnya.
Lanjutan
Kebiasaan memenuhi kebutuhan sendiri dirasa
belum memberikan nilai kesejah-teraan yang
tinggi bagi masyarakat saat itu. Mereka mulai
melakukan spesiali-sasi, sebuah keluarga
hanya memprodu-ksi satu atau dua macam
barang. Jumlah yang diproduksi melebihi
kebutuhan keluarganya, sisanya ditukarkan
barang lain ( Barter )
lanjutan
Maka perekonomian Barter mulai eksis. Akan
tetapi masih ada kendala yaitu keadaan
kebetulan ada kebutuhan yang berkebalikan
diantara penduduk. Pada saat yang sama Kel A
butuh sepatu, memiliki beras, sebaliknya kelg
B memiliki sepatu tapi butuh beras. Maka
dalam sejarah timbulah uang sebagai sarana
pertukaran. Hal ini berlangsung
lanjutan
Sampai saat ini. Bahkan fungsi uang sudah
mulai digantikan dengan kartu(kredit).
Pasar adalah sarana pertemuan antara
Konsumen dan Produsen untuk mela-kukan
transaksi. Bila terjadi transaksi terjadilah
kesepakatan (keseimbangan) tentang harga dan
jumlah yang diperjual belikan. Keduanya
mendapatkan
Lanjutan Pasar
Kepuasan yang tinggi. Demikian terjadi setiap
hari disekitar kita.
Perilaku Konsumen. Seorang konsumen
cenderung mau membeli sesatu dengan harga
yang rendah (seperti keinginan dia). Akan
tetapi bagi banyak konsumen, misal baju, ada
orang yang sangat cinta pada baju, maka dia
memberi harga dalam hati yang tinggi.
Lanjutan perilaku konsumen
Di sisi lain ada konsumen yang kurang suka
pada baju maka dia memiliki harga dalam hati
yang rendah. Dalam ilmu ekonomi preferensi
banjak konsumen di Pasar dinyatakan dengan
garis / liku Permintaan. Hukum permintaan
bila harga Barang X naik maka akan terjadi
kecenderungan penurunan jumlah barang yang
dibeli dan sebaliknya bila harga turun.
lanjutan
Di dalam Pasar terdapat banyak Produsen
( Pemasok ). Tiap-tiap pemasok dengan
teknologi dan sumberdaya manusia yang
dimilikinya memiliki perilaku yang berbeda.
Ada produsen yang sangat efisien dan ada pula
produsen yang ku-rang efisien dalam proses
produksinya. Jadi ada produsen yang bisa
menjual output pada harga rendah, dan ada
pula menjual lebih tinggi
Lanjutan Perilaku Produsen
Produsen yang harus menjual dengan harga
yang tinggi. Didalam pasar dikenal garis ( liku)
pasokan,(=kurva supply) Hukum Penawaran
Bila harga naik maka jumlah barang yang di
pasok di pasar akan naik juga, dan sebaliknya
Di pasar Liku Permintaan bertemu dengan liku
penawaran, maka terjadilah kesepakatan
(keseimbangan) pasar.
lanjutan
Terdapat dua hal yang seimbang yaitu Harga
dan kuantita barang.
Transaksi pasar yang terjadi diberi nama :
Mekanisme Pasar.
Kegagalan (mekanisme) Pasar. Dalam
kehidupan kita sebagian besar ( hampir semua
kebutuhan pribadi kita tersedia di Pasar). Akan
tetapi tidak demikian bagi barang Publik (
barang untuk umum)
Lanjutan Kegagalan Pasar
Barang Publik adalah barang yang dipakai oleh
banyak orang ( umum), misal jalan umum. Hal
yang sangat khas bagi barang Publik adalah
pemakaiannya tidak perlu ijin terlebuh dulu.
Bagi barang Publik mekanisme pasar ( jual
beli) tidak bisa bekerja, kecuali ada campur
tangan pemerintah. Seorang yang sangat kaya
raya bila membangun
lanjutan
Raya, tapi dia berpikir: bila aku bangun jalan
yang baik, maka orang lain akan menikmati
tanpa membayar ( free rider). Akhirnya saat
itu jalan raya dalam keadaan seadanya, buruk.
Terjadilah kegagalan Pasar. Karena jalan raya
adalah sarana yang sangat berguna maka
Pemerintah memungut pajak. Dari pajak
tersebut dibangun jalan raya.
lanjutan
Hal yang mirip terjadi dalam kasus
pencemaran: Seorang pencemar yang baik hati
sangat ingin membangun instalasi pengolah
Limbah bagi pabriknya.Tapi dia berpikir
produsen lain tidak akan membangun IPAL.
Karena takut harga jual produk akan naik
akibat IPAL, produsen yang baik hati tersebut
membatalkan niat baiknya.
lanjutan
Externalitas. Produsen yang membuang limbah
ke Lingkungan, dalam jangka panjang akan
menimbulkan Pencemaran. Dampaknya
masyarakat sekitar menderita karena dampak
negatipnya. Masyarakat mengeluarkan biaya:
untuk kesehatan, : misal ikan pada mati. Kasus
ini dikenal dengan nama Externalitas negatip.
Lanjutan Externalitas
Karena masyarakat tidak memiliki akses
langsung ganti rugi maka terciptalah Biaya
Ekternal. Dampak pencemaran adalah
terjadinya kerusakan lingkungan dan
terjadinya ketidak adilan maka pencemaran
harus menghentikan/ menurunkan
pencemarannya. Bila hal ini terlaksana maka
terjadilah pergeseran beban biaya dari luar ke
dalam alias internalisasi Biaya Ekternal
Valuasi Ekonomi ( pengantar )
Agar biaya ekternal dapat dikuantifikasi maka
diperlukan sebuah cara bagai-mana
merupiahkan kerugian masyarakat akibat
pencemaran, atau berapa nilai kerusakan
Lingkungan.
Nilai adalah selisih kesejahteraan seseorang
dalam situasi dengan sesuatu dengan
Tanpa sesuatu. Hal ini disebut nilai
subyektip
Lanjutan Valuasi ekonomi.
Nilai Finansial. Konsep ini secara matematis
adalah = Harga x kuantitas. Nilai HP saya =
Rp 240 ribu x 1.
Nilai Ekonomi adalah metoda menemu-kan
nilai sesuatu didasarkan pada konsep
kesempatan terbaik yang hilang (
opportunity Cost ). Seorang Isteri Sarjana S1
memiliki peluang untuk menjadi Pegawai
Negeri, gaji 1,5 juta/bl,
Lanjutan opportunity Cost
Berprofesi sebagai penyanyi, gaji antara 4 -5
juta/ bl. Peluang yang lain adalah menjadi
Isteri yang baik, gaji nol rupiah /bl. Karena dia
memutuskan menjadi isteri / ibu yang baik
maka kesempatan alternatip yang ada menjadi
hilang. Nilai dia menjalankan fungsi Isteri
yang baik = Rp 4 5 juta/ bl. Konsep ini diberi
nama Nilai Ekonomi.
Lanjutan opportunity cost
Dalam menilai kerusakan lingkungan ke dua
konsep tersebut dipakai. Nilai Finansial
dipakai ketika kerusakan menimpa barang
yang memiliki Harga pasar, misal Ikan di
sungai mati karena Cr. Nilai kerusakan
lingkungan = Jumalah ikan yang mati x harga
pasar. Akan tetapi bila kerusakan menimpa
sesuatu yang tidak memiliki harga pasar
Lanjutan opportunity cost
Misal manusia sakit karena debu / asap
kebakaran hutan. Untuk menilai kerusakan
lingkungan dipakai konsep nilai produktivitas
yang hilang. Manusia ketika sakit ( ispa)
maka dia kehilangan gajinya, misal per hari
75.000 rupiah, sakit 2 minggu. Nilai
kehilangan produktivitas = 14 x 75.000 =
1.050.000,- Bila penduduk yang sakit adalah
1000, maka Nilai kerusakan bisa dihitung.

Anda mungkin juga menyukai