Anda di halaman 1dari 4

94

BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL


3.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.01/MEN/1981, Pasal 1 menyebutkan bahwa Penyakit akibat kerja adalah
setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Paparan
radiasi pengion yang ditimbulkan oleh pesawat sinar X di unit radiologi
merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan pada radiografer. Radiasi
sinar rontgen atau sinar radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam gangguan
kesehatan terutama gangguan pada sistem hematopoetik.
Penurunan jumlah komponen sel darah kurang karena konsumsi makanan
atau infeksi selalu dikembalikan ke dalam rentang jumlah yang normal melalui
aktivitas pembelahan sel stem pluripotensial yang berada dalam sumsum tulang.
Radiasi menghambat aktivitas sel stem tersebut, bahkan dapat menghentikannya
sama sekali, bergantung pada dosis radiasinya. Selain itu sel darah yang
bersirkulasi akan mengalami kematian interfase. Dengan demikian akan terjadi
penurunan jumlah sel darah secara cepat bergantung pada tingkat
radiosensitivitasnya. Sel limfosit diketahui sebagai sel darah yang paling
radiosensitif, yang diikuti oleh sel granulosit, trombosit, dan sel eritrosit sebagai
sel yang paling tahan terhadap radiasi. Kelebihan dari uji ini adalah bahwa sistem
ini berperan sekali terutama karena kinetika kehilangan sel darah perifer akan
memberikan petunjuk bagi seorang dokter mengenai informasi prognosa yang
95



penting dan pengobatan penderita. Karena hitung sel darah telah digunakan secara
rutim dan disamping itu sudah banyak personil telah terlatih dalam menanganinya
secara cepat (Lusiyanti, 2007).
Kondisi lingkungan memiliki konstribusi dalam terjadinya penyakit akibat
kerja. Kondisi yang memiliki potensi bahaya yang tinggi tentu saja akan memiliki
risiko yang besar bagi tenaga kerja yang berada di tempat kerja. Radiasi sinar X di
ruang roentgen merupakan salah satu bahaya yang ada di rumah sakit yang dapat
memberikan gangguan kesehatan bagi radiografer. Berdasarkan BAPETEN
(Badan Pengawas Tenaga Atom) semua penyinaran harus diusahakan serendah-
rendahnaya (As Low As Reasonable AchievableALARA) dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial dan dosis equivalent yang
diterima seseorang tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis ( NBD ) yang telah
ditetapkan. Adapun tindakan proteksi radiasi eksterna adalah tindakan untuk
mengupayakan agar tingkat paparan radiasi yang diterima pekerja radiasi
menjadi serendah mungkin. Untuk maksud tersebut perlu diperhatikan faktor-
faktor utama proteksi radiasi yaitu : Faktor Waktu, Besar Dosis atau tingkat
paparan radiasi yang diterima seseorang yang sedang bekerja dengan laju
dosis tertentu berbanding lurus dengan lama waktu ia berada ditempat itu. Faktor
Jarak Paparan radiasi berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber radiasi
Faktor Penahan Radiasi ( Perisai ) Proses atenuasi sinar-X terutama apabila
mempunyai berkas sinar sempit dalam bahan pelindung sebagai bahan penyerap
bersifat eksponensial.
96



Penelitian dilakukan dengan mencari data primer melalui kuesioner dan
pengukuran limfosit pada radiografer untuk menganalisis faktor yang
mempengaruhi kadar limfosit radiografer di Rumah Sakit ABCD.








Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian



3.2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Semkain besar paparan dosis sinar X yang diterima maka semakin
mempengaruhi kadar limfosit radiografer Rumah Sakit ABCD.
2. Semakin lama waktu paparan yang diterima maka semakin mempengaruhi
kadar limfosit radiografer Rumah Sakit ABCD.
3. Semakin dekat jarak kerja maka semakin mempengaruhi kadar limfosit
radiografer Rumah Sakit ABCD.
4. semakin usia bertambah maka semakin mempengarui kadar limfosit
radiografer Rumah Sakit ABCD.
Karakteristik individu :
1. Pendidikan
2. Masa kerja
3. Usia



Hitung jenis leukosit
(Kadar limfosit)
Radiasi Sinar X
1. Dosis
2. Jarak
3. Waktu paparan


Gangguan Kesehatan:
1. Kerusakan Hematopoetik
2. Aberasi Kromosom

97



5. Semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin mempengaruhi kadar
limfosit radiografer Rumah Sakit ABCD.
6. Semakin lama masa kerja maka semakin mempengaruhi kadar limfosit
radiografer Rumah Sakit ABCD.

Anda mungkin juga menyukai