Anda di halaman 1dari 3

JADWAL PELAJARAN

SENIN
B INDONESI
IPA
MTK
B JAWA
SELASA
AGAMA
B INDONESIA
MTK
IPA

RABU
MTK
B INGGRIS
PRAKARYA
IPS
KAMIS
PENJAS
IPA
PKN
AGAMA
JUMAT
B INDONESIA
B INGGRIS
SABTU
SBK
IPS
BK

Cerita Anak Burung Merak dan Burung Gagak
Disebuah taman yang sangat luas dan indah, hiduplah sekawanan burung merak. Betapa
menakjubkan, dimana-mana terlihat ekor merak jantan yang indah mengembang. Apalagi jika musim
kawin tiba, para merak jantan mengembangkan ekor mereka sehingga terlihat seperti kipas nan cantik
untuk memikat betina. Burung-burung merak itu senang sekali tinggal di taman ini karena di samping
banyak buah juga banyak biji-bijian yang mereka gemari. Namun, keindahan bulu mereka tidak
membuat mereka sombong, mereka tetap rendah hati.
Suatu hari, saat burung-burung merak bermain, tiba-tiba seekor burung gagak betina. Burung Gagak
sangat iri melihat kecantikan Burung Merak. Setelah terbang kian kemari, akhirnya Burung Gagak ini
bisa mencuri sehalai bulu ekor Burung Merak yang indah, lalu ia tancapkan ke ekornya.
Kemudian Burung Gagak berkata, Hai Merak, bukankah aku sekarang yang tercantik di antara kalian?
Burung Merak pun terkejut melihat Burung Gagak dengan bulunya yang menancap di ekornya. Ia pun
menjawab dengan rendah hati, Oh, iya Burung Gagak. Kamu memang yang tercantik di antara kami.
Setelah mereka berbincang beberapa saat, kemudian Burung Gagak terbang berputar-putar
mengelilingi taman itu. Tanpa disadari, bulu ekor Burung Merak yang ditancapkan di ekornya
terjatuh. Burung Merak yang ada dibawah pun memanggil Burung Gagak, Hai Gagak, tahukah
engkau kalau bulu merak yang engkau tancapkan di ekormu terjatuh? Burung Gagak terkejut dan
sangat malu.
Tapi justru Burung Merak iba melihat burung gagak yang buruk rupa ini ingin menjadi burung yang
cantik. Kenudian Burung Merak berkata, Gagak temanku. Maukah kau ku beri beberapa ekor lembar
bulu ekorku dan aku akan bantu memasangkannya pada ekormu? Akhirnya Burung Gagak menyadari
apa yang telah dilakukannya. Oh Merak, betapa baiknya dirimu. Sekarang aku sadar bahwa Tuhan
pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Akupun harus mensyukurinya dan menerima apa
adanya.
Kedua burung itupun saling berpelukan dan burung Gagak pun berjanji akan selalu rendah hati,
karena Tuhan tidak membedakan perbedaan fisik makhluknya. Amal dan perbuatanlah yang
menentukan baik buruknya seorang makhluk di hadapan-Nya. Setelah itu Burung Gagak terbang
Jauh-jauh entah kemana, namun dalam benaknya ia berkata, Suatu saat nanti aku akan membawa
keluarga dan teman-temanku ketaman indah yang penghuninyacantik, ramah, dan rendah hati ini.

Anda mungkin juga menyukai