Penyusun : Yuliana sarti susanty (08700240) Identitas Nama : Ny.H Umur : 19 tahun Alamat : Pakisaji Malang Pekerjaan : pengamen Jenis Kelamin : Perempuan Status Marital : Menikah Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SD Agama : Islam No.RM :201411 Tanggal MRS : 11 Mei 2014 Tanggal Pemeriksaan : 12 Mei 2014
Anamnesa Keluhan Utama : Nyeri abdomen Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh nyeri abdomen yang selalu disertai dengan timbul bintik-bintik merah dan nyeri pada ekstermitas bawahnya (dari pergelangan kaki sampai ke paha), serta bengkak pada ekstremitas bawah. Bintik merah tersebut nyeri bila disentuh dan Pasien mengeluh BAB sering berdarah dan bercampur lendir serta konsistensinya cair.Nyeri perut sering hilang timbul dan tidak berkurang walaupun dengan istirahat.sejak seminggu pasien mengaku tidak mau makan karena setiap kali makan pasien selalu muntah dan muntah berisi cairan dan makanan yang baru dimakan pasien.flatus (+) . Demam (-),mual (+),pusing cekot-cekot serta lemas.pasien juga mengeluh nyeri di seluruh persendian kaki dan tangan,atrofi (-),deformitas (-) nyeri pada persendian muncul bila pasien kelelahan dan berkurang jika istirahat. Berkeringat dingin (+) saat malam hari, sesak (-)nyeri dada (-), dada berdebar debar (-), nafsu makan menurun, tidur tidak nyenyak karena kesakitan, BAK lancar warna kuning jernih Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sebelumnya sering masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut, bengkak pada ekstremitas, dan bintik kemerahan pada kulit .asma (+),alergi makanan dan obat disangkal pasien,kejang (-) Riwayat Penyakit Keluarga : Dikeluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit seperti pasien Riwayat Pengobatan : pasien minum antibiotik dan paracetamol tapi tidak ada perubahan. Riwayat Sosial : pasien mengaku rokok (-), jamu (+)tetapi jarang 1minggu sekali, alkohol (-), kopi (-),KB (+) jenis IUD
Riwayat Status Gizi : pasien makan 3x sehari dengan lauk tahu ,tempe, ikan , telur , sayur dan buah jarang Riwayat sosial ekonomi : Pasien dan suami berprofesi sebagai pengamen di bus dan penghasilan perbulan kurang lebih 800 ribu untuk menghidupi 2 orang anak,dirinya dan suami Riwayat Lingkungan :pasien tinggal dengan kakak laki-lakinya,tinggal di rumah dengan 4 kamar tidur,jendela 2 buah, dinding pemanen dari tembok, lantai semen,atap genteng, ventilasi dan pencahayaan baik, sumber air minum dari sumur umum tetapi dimasak terlebih dahulu sebelum dibuat minum, kamar mandi/WC di rumah. Kesan : sosial ekonomi kurang dan lingkungan cukup baik
Pemeriksaan fisik Keadaan Umum Kesadaran : composmentis Tampak Sakit : berat GCS : 15 Tensi : 120/70 mmHg Nadi : 90 x/menit, reguler,kuat angkat Pernapasan : 20 x/menit Temperatur : 36,3 C axilla
Kepala Dahi : turgor kulit <2 detik Mata : eksoftalmus (-), edema palpebra (-), strabismus (-), pupil isokor kanan kiri 3mm, reflek cahaya (+) kanan kiri, conjungtiva palpebra inferior pucat, kornea jernih, sklera putih, iris bulat dengan tepi rata. Hidung : napas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), septum nasi ditengah. Mulut : bibir pucat (+), bibir sianosis (-), gusi berdarah (-), uvula ditengah. Telinga : nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran berkurang (-). Tenggorokan : tonsil T 1 T 1 , tanda radang (-). Leher Simetris , trakea ditengah, peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar getah bening (-), nyeri (-), struma (-), tumor (-), kaku kuduk (-) Thorax Bentuk flat normal, simetris, retraksi intercostalis (-), penyempitan ICS (-), pernapasan cepat , tumor (-).
Pemeriksaan Fisik Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba Perkusi :Batas Kiri ICS V midclavicular line sinistra Batas Kanan ICS V parasternal line dextra Pinggang Jantung ICS III parasternal line sinistra Kesan Jantung dalam batas normal Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, bising (-), gallop (-). Pemeriksaan Fisik Paru Inspeksi : simetris kanan kiri, penonjolan (-), penggunaan otot bantu nafas (-), penyempitan ICS (-). Palpasi : gerak napas simetris kanan kiri, stem fremitus sama kanan kiri,ICS normal Perkusi : sonor kanan kiri Auskultasi : vesikuler, wheezing (-),rhonky (-)
Pemeriksaan fisik Abdomen Inspeksi : datar, umbilikus tidak menonjol,jaringan parut (-) Auskultasi : BU (+) normal, Bruit (-) Palpasi : Dinding perut supel,nyeri tekan (+) diseluruh regio abdomen, pembesaran organ (-) Perkusi : meteorismus (+), shifting dulness (-)
Ekstremitas Superior : Akral Hangat +/+ odem -/- CRT : <2 Inferior : Akral hangat +/+ odem -/- CRT :<2 tampak purpura,nodul dan eritema di kedua ekstremitas bawah sampai ke pangkal paha,nyeri tekan (+),panas (- ),gatal (-),bau (-),swelling (+)
Pemeriksaan Penunjang 14 mei 2014 di R.Seruni Parameter hemoglobin leukosit trombosit PCV gula darah sesaat/reduksi kreatinin
Pasien wanita usia 19 tahun dengan keluhan BAB sedikit bercampur lendir dan darah, nyeri abdomen,timbul purpura pada seluruh ekstremitas bawah sampai ke pangkal paha,artritis,vomiting,nausea,anorexia,sleep disturbance,cephalgia,malaise Pasien sering masuk keluar RS dengan keluhan yang sama Riwayat sosial ekonomi kurang dan riwayat sanitasi lingkungan baik
Kesimpulan Dari pemeriksaan fisik Keadaan umum : cukup Tanda-tanda utama : nadi normal, pernapasan normal, dan suhu normal Pemeriksaan dada :dalam batas normal Ekstremitas bawah : ditemukan purpura, nodul, eritema dan nyeri tekan (+)
Henoch-Schonlein Purpura adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai dengan lesi spesifik berupa purpura Non-trombositopenik, artritis atau atralgia, nyeri abdomen atau perdarahan gastrointestinalis, dan kadang kadang nefritis atau hematuria Etiologi -Mononukleosis - Infeksi parvovirus B19 - Infeksi Streptokokus grup A - Infeksi Yersinia - Sirosis karena Hepatitis-C - Hepatitis - Infeksi Mikoplasma - Infeksi Shigella - Virus Epstein-Barr - Infeksi Salmonella -Infeksi viral Varizella-zoster - Enteritis Campylobacter - Alergen - Obat (ampisillin, eritromisin, penisilin, kuinidin, kuinin) - Makanan - Gigitan serangga - Paparan terhadap dingin - Penyakit idiopatik : Glomerulocystic kidney disease Manifestasi klinis Trias HSP Disertai dengan adanya : infeksi saluran napas atas yang muncul 1-3 minggu sebelumnya berupa demam ringan dan nyeri kepala. kelainan ginjal, meliputi hematuria, proteinuria (<2g/d), sindrom nefrotik (proteinuria >40mg/m2/jam) atau nefritis Pemeriksaan penunjang Jumlah trombosit normal atau meningkat, membedakan purpura yang disebabkan oleh trombositopenia Dapat terjadi leukositosis moderat dan anemia normokromik,biasanya berhubungan dengan perdarahan gastrointestinal Pemeriksaan kadar IgA dalam darah mungkin meningkat, demikian pula limfosit yang mengandung IgA Analisis urin dapat menunjukkan hematuria, proteinuria maupun penurunan kreatinin klirens menandakan mulai adanya kerusakan ginjal atau karena dehidrasi, demikian pula pada feses dapat ditemukan darah Diagnosa KRITERIA
Purpura non trombositopenia (palpable purpura)
Usia onset 20 tahun
Gejala abdominal / gangguan saluran cerna (Bowel angina
Granulosit dinding pada biopsi DEFINISI
Lesi kulit hemoragik yang dapat diraba, terdapat elevasi kulit, tidak berhubungan dengan trombositopenia
Onset gejala pertama 20 tahun
Nyeri abdominal difus, memberat setelah makan atau diagnosis iskemia usus, biasanya termasuk BAB berdarah
Perubahan histologi menunjukkan granulosit pada dinding arteriol atau venula Kriteria Diagnosis HSP Kriteria diagnosis menurut American College of Rheumatology 1990: Bila memenuhi minimal 2 dari 4 gejala, yaitu: (1) Palpable purpura,non trombositopenia; (2) Onset gejala pertama < 20 tahun; (3) Bowel angina; (4) Pada biopsi ditemukan granulosit pada dinding arteriol atau venula Terapi Tidak ada pengobatan definitif pada penderita HSP. Pengobatan adalah suportif dan simtomatis, meliputi pemeliharaan hidrasi, nutrisi, keseimbangan elektrolit dan mengatasi nyeri dengan analgesik Untuk keluhan artritis ringan dan demam dapat digunakan OAINS seperti ibuprofen dosis 10mg/kgBB/6jam Bila terdapat kelainan ginjal progresif dapat diberi kortikosteroid yang dikombinasi dengan imunosupresan,metilprednisolon250 750 mg/hr IV selama 3 7 hari dikombinasi dengan siklofosfamid 100 200 mg/hr untuk fase akut HSP yang berat
Prognosis Pada umumnya prognosis adalah baik, dapat sembuh secara spontan dalam beberapa hari atau minggu (biasanya dalam 4 minggu setelah onset). Rekurensi dapat terjadi pada 50% kasus. Pada beberapa kasus terjadi nefritis kronik, bahkan sampai menderita gagal ginjal. Bila manifestasi awalnya berupa kelainan ginjal yang berat, maka perlu dilakukan pemantauan fungsi ginjal setiap 6 bulan hingga 2 tahun pasca sakit Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik ditemukan gejala dan tanda yang mendukung diagnosis Henoch Schonlein Purpura menurut American College of Rheumatology 1990 yaitu : purpura palpabel,bowel angina,onset <20 tahun, Pada biopsi ditemukan granulosit pada dinding arteriol atau venula Diagnosa HSP dapat ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 kriteria diatas Sedangkan pada pasien ini ditemukan 3 kriteria yaitu purpura palpabel,bowel angina dan onset <20 tahun disertai dengan arthritis.