OLEH : KELOMPOK III NURIA ACIS (F1F1 10 026) ERMANYANTO (F1F1 10 0) WAODE NISMA (F1F1 13 0)
JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2014 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Di alam bebas, kita sering menjumpai tanaman yang sehat dan subur padahal tanpa campur tangan manusia. Hal ini karena di alam telah disediakan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Meskipun tanah tempat tumbuh tanaman tidak kaya akan makanan namun sejumlah tanaman ada yang bisa bertahan karena tanah mengandung dua unsur utama bagi tumbuhan yaitu unsur makro dan mikro. Kedua unsur hara tersebut harus memiliki sejumlah unsur hara yang mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan yang disenut sebagai unsur hara esensial. Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolisme. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam makalah ini yaitu : a. Apa saja unsur-unsur hara yang termasuk dalam unsur hara mikro b. Apa peran dan fungsi unsur-unsur hara mikro dalam pertumbuhan tanaman. C. Tujuan Tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: a. Untuk mengetahui unsur-unsur hara yang termasuk dalam unsur hara mikro b. Untuk menjelaskan peran dan fungsi unsur-unsur hara mikro dalam pertumbuhan tanaman
II. PEMBAHASAN A. Unsur Hara Zat makanan (hara) merupakan unsur kimia yang digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan mempertahankan hidupnya. Tanaman yang tumbuh dan bertambah besar membutuhkan unsur hara yang cukup banyak. Proses pengambilan hara dari dalam tanah berlangsung secara terus-menerus. Unsure hara makro merupakan unsure hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak sementara unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Tanpa kehadiran kedua unsure ini, tanaman akan kesulitan bertahan hidup. Unsur hara makro meliputi Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) , Magnesium (Mg), Sulfur (S). Unsur hara mikro meliputi Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibden (Mo), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). B. Unsur Hara Mikro. Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi fungsinya penting dan tidak tergantikan. Unsur ini meliputi Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibden (Mo), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Ketujuh unsur hara mikro berbeda-beda reaksinya terhadap setiap jenis tanah. Ketersediaan unsur-unsur ini akan berkurang jika pH tanah dinaikkan menjadi 5 sampai 7. Namun pada unsur Mo akan meningkat jika pH ditingkatkan. Pada tanah yang berpH 5.5-6.2 jarang terjadi kekurangan unsur hara mikro. Tabel 1. Jumlah Unsur Mikro dalam tanah
Kekurangan unsur hara mikro sangat mungkin terjadi pada beberapa tipe tanah berikut : - Tanah berpasir, karena adanya proses pencucian - Tanah organik, misalnya tanah gambut - Tanah dengan pH sangat tinggi - Tanah yang ditanami dengan sangat intensif, tetapi pupuk yang diberikan hanya mngandung unsur makro Setiap unsur hara memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman. a. Besi (Fe) Besi diserap tanaman dalam bentuk ion Fe - . Fe adalah unsur pembentuk beberapa enzim tanaman. Unsur ini dibutuhkan untuk membetuk klorofil. Unsur besi berfungsi sebagai activator dalam proses biokimia tanaman seperti fotosintesis atau respirasi tanaman. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daun dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe.
b. Mangan (Mn) Mangan diserap dalam bentuk ion Mn 2+ . Unsur ini berfungsi sebgai aktifator berbagai enzim yang berperan dalam proses perombakan karbohidrat dan metabolism nitrogen. Mangan bersama Besi berperan dalam membantu terbentuknya sel-sel klorofil. Terkadang juga dalam sintesis vitamin. Mangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat. Gejala Kekurangan Mn yaitu daum muda akan berwarna kuning, tetapi tulang daun berwarna hijau.
c. Boron (B) Boron diserap dalam tanaman dalam bentuk ion BO 3 2- . Unsur ini dibutuhkan dalam proses diferensiasi (pembentukan) sel yang sedang tumbuh. Peran boron yaitu membantu sintesis protein, membantu metabolism karbohidrat, mengatur kebutuhan air di dalam tanaman, menbentuk serat dan biji, merangsang proses penuaan tanaman.
Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. d. Molibden (Mo) Molibden diserap dalam bentuk ion MoO 4 2- . Unsur ini berperan dalam penyerapan, pengikatan (Fiksasi) dan asimilasi N dan secara tidak langsung berperan pada produksi asam amino dan protein. Molibden juga berfungsi sebagai activator beberapa enzim. Gejala kekurangan Mo mirp dengan gejala kekurangan Nitrogen yang ditandai dengan munculnya warna kuning di antara tulang daun. e. Tembaga (Cu) Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu 2+ . Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Unsur ini adalah aktiivator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan. Peran Tembaga yaitu sebgai katalisator dalam proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, sebagai elemen dalam pembentukan klorofil. Kekurangan Cu antara lain pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, pucuk mengering serta batang dan tangkai daun lemah.
f. Seng (Zn) Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn 2+ . Seperti unsur mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadar Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Fungsi Zn yaitu sebagai katalisator dalam pembentukan protein, mengatur pembentukan asam indoleasetik (asam yang berfungsi sebagai pengatur tumbuh tanaman). Dan berperan aktif dalam transformasi karbohidrat. Unsur Zn tidak dapat dipindahkan dari jaringa tua ke jaringan yang muda. Karena itu, gejala defisiensi Zn akan terlihat lebih awal pada daun muda.
g. Klor (Cl) Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl - oleh akar tanaman dan dapat diserap berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain. Adapun defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
III. PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi fungsinya penting dan tidak tergantikan. Unsur ini meliputi Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibden (Mo), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Ketujuh unsur hara mikro berbeda-beda reaksinya terhadap setiap jenis tanah. Ketersediaan unsur-unsur ini akan berkurang jika pH tanah dinaikkan kecuali unsur Mo yang akan meningkat jika pH ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA Haryoto. 2006. Kreatif di Seputar Rumah : Bertanam Seledri secara Hidroponik. Jakarta kp4k.kulonprogokab.go.id/article-8-unsur-hara-dalam-tanah.html, diakses tanggal 24 Maret 2014 pukul 17.23 Novirzan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Argomedia Pustaka. Jakarta