Anda di halaman 1dari 16

Politeknik Negeri Bandung

Program Studi Teknik Perancangan Jalan


dan Jembatan
BAB V
Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 1
BAB V
JEMBATAN KOMPOSIT

Tujuan Pembelajaran Umum :
Mampu mengenal Jenis-jenis gambar Jembatan Baja Komposit dan mengidentifikasi
bagian-bagian struktur / komponen dari masing-masing jenis gambar
Tujuan Pembelajaran Khusus :
1. Mengidentifikasi spesifikasi dan karakteristik gambar konstruksi jembatan baja
komposit.
2. Menganalisa data perencanaan konstruksi dan menggambarkan sketsa pra
rencana.
3. Menggambar rencana serta detail konstruksi jembatan baja komposit dengan
mengaplikasikan software Auto CAD.
4. Dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan gambar dengan tepat dan benar.

5.1 Tinjauan Umum
Konstruksi Komposit merupakan gabungan dari 2 material yaitu baja struktural dan
beton bertulang yang memikul beban secara kompak sesuai porsinya. Dengan kata lain,
batang struktural yang dibentuk dari 2 atau lebih material disebut komposit. Pada
bangunan jembatan material komposit umumnya berupa baja struktural dan beton
bertulang yang biasanya dipakai pada elemen balok. Konstruksi jembatan komposit ini
bukan saja untuk bentang pendek maupun menengah, Jembatan bentang panjangpun
terdapat kopomen komposit seperti berikut ini :
5.1.1 Jembatan Gantung
Jembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan kabel sebagai
pemikul utama beban lalu lintas diatasnya, pada sistem ini kabelutama (main cable)
memikul beberapa kabel gantung (suspension cables) yangmenghubungkan antara
kabel utama dengan gelagar jembatan.Kabel utamadihubungkan pada kedua tower
jembatan dan memanjang disepanjang jembatanyang berakhir pada pengangkeran




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 2
pada kedua ujung jembatan untuk menahanpergerakan vertikal dan horisontal akibat
beban-beban yang bekerja.

Gambar 5.1, Jembatan Akashi, Jepang

Tipe ini sering digunakan untuk jembatan bentang panjang. Jembatan gantung terdiri
atas pelengkung penggantung dan batang penggantung (hanger) dari kabel baja, dan
bagian yang lurus berfungsi mendukung lalulintas (dek jembatan)

Gambar 5.2, Alat sambung kabel gantung ke kabel utama.

Berikut ini contoh gambar jembatan gantung standar Bina Marga yang
diperuntukan bagi kendaraan kelas B dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Panjang bentang (L1) : 30-120 meter
2. Lebar lantai kendaraan : 6,0 meter
3. Lebar trotoar : 0,5 meter + 0,5 meter
4. Sandaran : 0,25 meter + 0,25 meter
5. Total lebar Jembatan : 7,5 meter




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 3

Gambar 5.3, Denah Jembatan Gantung


Gambar 5.4, Tampak dan potongan memanjang


Gambar 5.5, Potongan melintang




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 4
5.1.2 Jembatan Cable Stayed
Jembatan cable-stayed adalah struktur yang mempunyai sederetan kabel linear dan
memikul elemen horisontal kaku (misalnya balok atau rangka batang). Pada umumnya
jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan
sebagai gelagar utama (Zarkasi dan Rosliansjah, 1995). Pemilihan bahan gelagar
tergantung pada ketersediaan bahan, metode pelaksanaan dan harga
konstruksi.Penilaian parameter tersebut tidak hanya tergantung pada perhitungan
semata melainkan masalah ekonomi dan estetika.
Pada dasarnya komponen utama jembatan cable stayed terdiri atas gelagar, menara
atau pylon, dan sistem kabel spserti penjelasan berikut ini :

1. Gelagar
Bentuk gelagar jembatan cable stayed sangat bervariasi namun yang paling sering
digunakan ada dua yaitu stiffening truss dan solid web (Podolny and Scalzi, 1976).
Stiffening truss digunakan untuk strukturbaja dan solid web digunakan untuk
struktur baja atau beton baik beton bertulang maupun beton prategang. Pada
awal perkembangan jembatan cable-stayed modern, stiffening truss banyak
digunakan tetapi sekarang sudah mulai ditinggalkan dan jarang digunakan
dalam desain karena mempunyai kekurangan, s alah satunya adalah
membutuhkan pabrikasi yang besar, perawatan yang relatif sulit, dan kurang
menarik dari segi estetika.


Gambar 5.6, Stiffening truss



Gambar 5.7, Solid web

Gelagar yang tersusundari solid web yang terbuat dari baja atau beton cenderung




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 5
terdiri dari dua tipe,yaitu:
a. Gelaga pelat(plategirder),dapat terdiri atas dua atau banyak gelagar,
b. Gelagar box ( box girder), dapat terdiri atas satu atau susunan box yang dapat
berbentuk persegi panjang atau trapesium.

2. Menara
Pemilihan menara sangat dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika dan kebutuhan
perencanaan serta pertimbangan biaya. Bentuk-bentuk menara dapat berupa rangka
portal tropezoidal, menara kembar, menara A, atau menara tunggal. Selain bentuk
menara yang telah disebutkan, masih banyak bentuk bentuk menara lain namun jarang
digunakan seperti menara Y, menara V, dan lain sebagainya

3. Sistem kabel
Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable
stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar di antara dua tumpuan dan
memindahkan beban tersebut ke menara. Pemilihan tatanan kabel didasarkan atas
berbagai hal karena akan memberikan pengaruh yang berlainan terhadap perilaku
struktur terutama pada bentuk menara dan penampang gelagar. Selain itu akan
berpengaruh pula pada metode pelaksanaan, biaya dan arsitektur jembatan.
Tatanan kabel transversal terhadap arah sumbu longitudinal jembatan dapat dibuat satu
atau dua bidang dan biasanya ditempatkan secara simetri.
a. Sistem Satu Bidang
Pada sistem satu bidang kabel ditempatkan ditengah-tengah dek dan membatasi dua
arah jalur lalulintas.Dari segi estetikaterlihat penampilan struktur yang indah karena
tidak terjadi kabel bersilangan yang terlihat oleh pandangan.Untuk jembatan
bentang panjang biasanya memerlukan menara yang tinggi menyebabkan lebar
menara di bawah dek sangat besar.




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 6

Gambar 5.8, Jembatan Millau Viaduct, Millau, Perancis.

b. Sistem Dua Bidang
Tatanan kabel sistem dua bidang dapat berupa dua bidang vertikal sejajar atau dua
bidang miring yang pada bagian atasnya lebih sempit. Keuntungan sistem ini
adalah torsinya yang lebih kecil dibandingkan sistem satu bidang.
Jembatan system kabel ini juga banyak terdapat di Indonesia seperti terlihat pada
gambar 5.9.


Gambar 5.9, Jembatan Barelang, Batam.






Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 7
5.2 Balok Jembatan Komposit
Balok komposit dapat direncanakan dalam beberapa bentuk, pada awalnya berupa
balok yang diselimuti beton (gambar 5.10). Alternatif praktis ketika keperluan utama
suatu struktur dimaksudkan untuk perlindungan baja dari api. Baja stuktural diselimuti
beton sedemikian rupa sehingga secara rasional beton dioptimalkan untuk kontribusi
kekuatan pada balok.

Gambar 5.10.Sistem Lantai Komposit

Metode yang lebih ekonomis, dan material yang lebih ringan dan untuk perlindungan
tahan api banyak tersedia di pasaran, sehingga komposit tipe ini baja diselimuti beton
jarang dipakai lagi. Sebagai bentuk lain adalah perilaku komposit dicapai dengan
sambungan atau konektor antara balok baja dengan pelat beton bertulang pada bagian
atasnya yang menjadi satu kesatuan elemen. Bagian dari pelat bekerja bersama dengan
setiap balok baja untuk membentuk balok komposit yang terdiri dari the rolled shape
dengan sayap beton di bagian atas baja (Gambar 5.11).

Gambar 5.11, Baja Struktur dan Pelat Lantai Beton




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 8

Penyatuan perilaku komposit dimungkinkan hanya jika slippage (geseran) horizontal
antara dua material (baja dan beton) tidak terjadi/bisa ditahan.Untuk menahan geseran
horizontal antar permukaan ini diatasi/dipasang sebuah komponen penghubung atau
penyambung yang disebut sebagai shear connectors. Tipe shear connectors ini bisa
berbentuk headed studs, spiral reinforced steels, or short lengths of small channel
shapes, yang dihubungkan dengan las sedemikian memiliki penjangkaran antara baja
dan beton. (lihat Gambar 5.12). Headed studs paling popular dan banyak dipakai
dilapangan.Pada tampang melintang lokasi profil baja boleh dipasang lebih dari satu
headed studs tergantung dari lebar sayap memadai atau tidak. Jumlah headed studs
tergantung pada jarak yang diijinkan (sesuai dengan hasil perencanaan). Pemasangan
headed studs lebih mudah, sehingga banyak dipakai pada konstruksi jembatan
komposit baja dan beton.

Gambar 5.12, Penghubung Geser (shear connectors)

Jumlah shear connectors disyaratkan untuk meyakinkan bahwa suatu balok benar-
benar komposit penuh. Jumlah konektor sedikit lebih kecil dari jumlah pasti sehingga
akan slippage kecil masih dibolehkan terjadi antara baja dan beton. Balok dalam
keadaan ini disebut balok komposit sebagian (partially composite beam).
Konstruksi komposit umumnya pada gedung menggunakan formed steel deck (tanpa
bekesting perancah) yang melayani sebagai lantai kerja (formwork) untuk pelat beton
dan formed steel deck ditinggalkan (tidak dilepas) setelah beton mengeras (28 hari).
Metal deckini juga berkontribusi pada kekuatan pada pelat lantai, pada perancangan hal
ini tidak akan diperhitungkan. Deck ini dapat digunakan dengan tujuan sebagai rusuk
(ribs) yang bekerja secara transversal atau parallel balok. Pada sistem lantai yang
umum, ribs dipasang tegak lurus terhadap balok lantai dan paralel untuk menopang
girder. Shears studs dilaskan pada balok dari atas sampai ke deck. Karena studs dapat




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 9
dipasang hanya pada ribs, spasi pada sepanjang studs batang balok dibatasi pada
perkalian jumlah spasi ribs. Bentuk pemasangan steel deck dengan ribs tegak lurus
pada sumbu arah melintang dan memanjang balok terlihat pada gambar 5.13 a, b.

(a) (b)
Gambar 5.13 (a), Penghubung geser dalam komposit dan
(b) Penghubung geser dengan dek baja

Belakangan ini umumnya jembatan jalan raya yang menggunakan balok baja adalah
konstruksi komposit dan balok komposit sebagai alternatif yang sebagian besar
ekonomis. Walaupun lebih kecil, lighter rolled steel beams dapat digunakan sebagai
konstruksi komposit.
5.3 Kolom Komposit
Selain profil balok baja dan plat beton bertulang komposit, pemakaian konstruksi
kolom kompositjuga sering ditemui dilapangan, dengan alasan; memperkuat kolom,
dan segi estetika.Bentuk konstruksi kolom komposit bisa berupa; pipa atau kotak
berongga yang diisi beton atau baja gilas (rolled) profil diselubungi beton dengan
tulangan memanjang dan lateral/sengkang.Gambar 5.14 mengilustrasikan dua tipe
tersebut.




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 10

Gambar 5.14, Ilustrasi Kolom Komposit

5.4 Tahapan Penggambaran
Proses pengerjaan gambar rencana Konstruksi Jembatan Komposit tidak berbeda jauh
dengan penggambaran jembatan rangka baja dan jemabatan beton lainnya.
Jika ditinjau urutan elemen gambar struktur atas konstruksi jembatan komposit bagian
bawah juga memerlukan elemen konstruksi yaitu bagian perletakan jembatan, kepala
jembatan (cap), abutment, pier, pile cap, dan pondasi dengan berbagai tipikal (sesuai
kebutuhan/perencanaan terpilih).
Tahapan Penggambaran sebagai berikut :
1. Pelajari konsep gambar dari prencana atau buat konsep gambar dalam bentuk
sketsa lengkap dengan dimensi dan jenis material yang dipakai sesuai dengan data
yang diberikan perencana.
2. Identifikasi tipikal konstruksi dan data perencanaan serta tentukan jenis gambar
yang dibutuhkan sesuai standar yang ditetapkan.
3. Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai setting format
kertas, dimensi, text style, dan layer. Nama-nana layer dianjurkan agar disesuaikan
dengan nama elemen-elemen garis gambar dengan tujuan untuk memudahkan
proses editing gambar.
4. Proses penggabaran dapat dilakukan terlebih dahulu dengan menggambar situasi,
gambar denah untuk mengetahui panjang dan lebar konstruksi tersebut.
5. Selanjutnya dengan memproyeksikan gambar denah dengan menggunakan garis
bantu dapat di buat tampak depan, tampak samping serta potongan memanjang
atau melintang.
6. Prose penggambaran denah maupun tampak dapat juga dengan cara mnggambar
elemen-elemen konstruksi, seperti girder, pilar, abutmen, dan elemen lainnya,




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 11
7. Elemen gambar dapat dirobah dalam bentuk polyline dan disesuaikan dengan
nama layernya, lalu dilanjutkan dengan merakit elemen tersebut
8. Sekiranya ada data gambar berupa ukuran dan atau notasi tidak terlihat, maka
gambar tersebut dibuatkan detailnya pada bagian-bagian yang dibutuhkan dengan
skala yang sesuai dengan standar.
9. Semua gambar dilengkapi dengan notasi/legenda, ukuran yang diperlukan.
10. Buat daftar material seperti; daftar baja, daftar penulangan, Bar Bending Diagram
yang merupakan kelengkapan dari Shop Drawing guna untuk memudahkan
perkerjaan estimasi biaya dan pelaksanaan konstruksi mengerjakan tugasnya.
11. Periksa semua kelengkapan dan kebenaran gambar setiap lembarnya, selanjutnya
sesuaikan dengan nama atau judul gambar, urutan penomoran, skala gambar serta
data-data yang dibutuhkan oleh gambar tersebut sesuai fungsinya.
12. Perlu diingat Kelebihan satu langkah atau perintah dalam memproses gambar
dengan program apapun akan butuh waktu, maka upayakan mengguanakan
perintah-perintah AutoCAD yang paling optimal untuk menyelesaikan pekerjaan
gambar.

5.5 Tugas Latihan Gambar Aplikasi CAD.
1. Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai setting format
kertas, dimensi, style text, dan layer. Nama-nana layer dianjurkan agar disesuaikan
dengan nama elemen-elemen garis gambar dengan tujuan untuk memudahkan
proses editing gambar.
2. Buat gambar konstruksi jembatan komposit sesuai dengan permintaan owner
mulai dari :
a. Denah dengan skala 1 : 100
b. Tampak Depan, skala 1 : 100
c. Tampak samping, skala 1 : 100
d. Potongan memanjang dan melintang, skala 1 : 100
e. Detail-detail sambungan rangka baja jembatan, sekala menyesuaikan
f. Detail penulangan beton lengkap dengan Bar Bending Diagram dan
kodefikasi serta notasi/legenda gambar sebagai kelengkapan dari Shop
Drawing guna untuk memudahkan perkerjaan pelaksanaan konstruksi.





Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 12
3. Data tugas dibedakan tiap kelompok mahasiswa, sebagai acuan pengerjaan dapat
diidentifikasi contoh gambar Konstruksi Jembatan Komposit pada halaman 12
sampai halaman 16 pada akhir bab buku ini
4. Semua tugas di print diatas kertas ukuran A
2




Daftar Pustaka

Pedoman no. 004-A/PU/2004.Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.
Pedoman Pemasangan Jembatan Gantung (1998), Bina Marga
Moeljono, 2009 Struktur Baja Jembatan, Bandung: Teknik Sipil-Politeknik Negeri
RSNI T-12-2004. Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan
SNI 2833.2008 Standar Perancanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan
SNI 7391-2008. Penerangan Jalan Beton Bertulang
Sumiyanto, Joko. Struktur Komposit. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta




Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 13






Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 14






Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 15






Jembatan Komposit

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

5 - 16

Anda mungkin juga menyukai