neuropathy yang dikarakteristikan dengan kehilangan serabut syaraf optic yang didapat. Penyebab tersering kebutaan irreversible di dunia. Terjadi pada 2% >40 tahun, dan 4% >70 tahun. Di Indonesiapenyebab kebutaan yang ke-3 kronik dan progresif, Diagnosis dan penanganan segera Definisi Glaucoma merupakan penyakit multifaktorial optic neuropathy yang dikarakteristikan dengan kehilangan serabut syaraf optic yang didapat. kerusakan nervus optikus yang bersifat progresif dan kronis yang disebabkan karena peningkatan tekanan intraokular. terjadi gangguan lapang pandang dan bahkan kebutaan.
Epidemiologi 2% > 40 tahun, dan 4% >70 tahun. Amerika sekitar 3 juta orang terkena, 50% kasus tidak terdiagnosa. open angle primer Orang kulit hitam lebih memiliki risiko yg tinggi dari pada kulit putih, Angle closure glaucoma 10-15% kasus pada kulit putih. tinggi di daerah Asia. Glaucoma tensi normal paling sering terjadi di Jepang.
Etiologi & klasifikasi Glaucoma Classified According to Etiology Primary glaucoma Primary open angle glaucoma Angle-closure glaucoma Congenital glaucoma Primary congenital glaucoma Glaucoma associated with other developmental ocular abnormalities : anterior chamber cleavage syndrome Glaucoma associated with extraocular developmental abnormalities : Marphan Syndrome, congenital rubella Sencondary glaucoma Pigmentary glaucoma, exfoliatif syndrome, phacogenic, due to uveal tract change, iridoendotelial syndrome, trauma, post- operative, post operative, neovascular glaucoma, raised episcleral venous pressur, steroid induced. Absolute glaucoma The end result of any uncontrolled glaucoma is a hard, sightless, and often painful eye. Glaukoma primer faktor yang mengakibatkan obstruksi aliran keluar dan peningkatan tekanan intra ocular adalah sudut bilik mata depan atau aliran keluar jalur konvensional, tanpa peran serta kelainan okular atau sistemik lainnya.
Glaukoma sekunder Tipe ini adalah sekunder dari suatu penyakit mata atau sistemik.
Glaukoma kongenital Gangguan perkembangan yang timbul sejak lahir dan berhubungan dengan anomali sudut bilik mata depan
Glaukoma yang berhubungan dengan kelainan mata lainnya kejadian yang mengawalinya melibatkan kelainan dari struktur mata
Glaukoma sudut terbuka Pada glaukoma tipe ini struktur sudut bilik mata depan terlihat pada pemeriksaan gonioskopi. Obstruksi pretrabekular, trabekular, atau posttrabekular
Kombinasi Faktor risiko Glaukoma sudut terbuka primer Glaukoma sudut tertutup primer Faktor predisposisi : Hereditas : 10% terjadi pada saudara kandung yang memiliki glaucoma, 4% pada pada keturunan POAG. Umur : 50an sampai 70an. Ras : lebih banyak pada kulit hitam dibanding kulit putih Myopes : lebih predisiposisi dibanding orang normal Diabetes Merokok : meningkatkan risiko Tekanan darah tinggi Throtoxicosis
Faktor predisposisi : Faktor anatomi : hypermetropic eyes dengan anterior chamber yang dangkal, diagpragma iris lensa yang ditempatkan di depan, mata dengan sudut sempit di anterior chamber. Faktor genetic : usia, sex, personality, season, family history, race Faktor precipitating : Illuminasi gelap, emotional stress, penggunaan midriatic drugs.
Patogenesis Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah : 1. gangguan aliran keluar humor akueus akibat kelainan sistem drainase sudut kamera anterior (glaukoma sudut terbuka) 2. gangguan akses humor akueus ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup). Kerusakan syaraf Primer Mekanik Vaskular Genetik Metabolik Sekunder Eksitotoxicity Patofisiologi Faal sirkulasi aqueous humor
Aqueous humor diproduksi oleh badan siliar dan mengalir melalui : bilik mata belakang, melewati permukaan posterior dari iris, melewati batas pupil, memasuki bilik mata depan keluar menuju sudut bilik mata depan. Dua jalur aliran keluar aqueous humor jalur konvensional (trabekular) dan nonkonvensional (uveosklera)
Patofisiology Glaukoma sudut terbuka primer Glaukoma sudut tertutup primer Patofisiologi Perubahan structural pada glaukoma kerusakan pada sel ganglion retina, perubahan struktural pembentukan cekungan pada optic disc. Iris dan badan siliar juga menjadi atrofi, dan prosesus siliaris juga memperlihatkan degenerasi hialin.
Manifestasi klinis Kebanyakan tidak memberikan gejala pada mata kecuali bila sudah terjadi kerusakan pada saraf. lapang pandang dan buta Glaukoma sudut terbuka Primer (POAG) tunnel vision. Mata dapat terasa pegal disertai pusing, rasa tidak nyaman dan cepat lelah. Glaukoma sudut sempit TIO naik mendadak penglihatan kabur, rasa sakit yang berat pada mata, sakit kepala, halo, mual dan muntah gawat darurat Diagnosis Tekanan bola mata Papil syaraf optik Gonioskopi : pemeriksaan sudut bilik mata depan Lapang pandang
Normal optic disc. Note the distinct optic disc margins, the well- demarcated cup, and the healthy pink color of the neuroretinal rim.
The cup-to-disc ratio of this optic nerve is approximately 0.6. Clinical correlation with the patient's history and examination is required to decide if this optic nerve is abnormal.
Glaucomatous optic nerve cupping. The cup in this optic nerve is enlarged to 0.8, and there is typical thinning of the inferior neuroretinal rim, forming a "notch."
Diagnosis Provokasi Glaukoma sudut terbuka : test minum air, pressure congesti test, steroid test Glaukoma sudut tertutup : test kamar gelap, test membaca, test midriasis, test bersujud Treatment Glaukoma sudut terbuka Tujuan memperlancar pengeluaran humor aqueus atau usaha untuk menguranginya. Tindakan bedah laser trabeculoplasty akan dilakukan apabila setelah pengobatan medisinal yang maksimal, tetap terjadi kerusakan yang progresif.
Manajemen Farmakologi Single therapy Topical beta blocker Pilocarpin Latanopros Dorzolamide Adrenergic drugs Combination therapy Oral carbonic anhidrase acetazolamide dan methazolamide timolol maleat (0,25,0,5% : 1-2 kali per hari), betaxolol (0,25% : 2 kali per hari), levobunolol (0,25, 0,5% : 1-2 kali perhari), carteolol (1% : 1-2 kali per hari). Topikal beta bloker 1,2,4% : 3-4 kali/hari mekanik meningkatkan aqueous outflow Pilocarpine (0,005% sehari sekali) menurunkan IOP dnegan meningkatkan uveo-scleral outflow. Merupakan terapi adjunctive, Latanopros (2% : 2-3 kali per hari), menurunkan IOP dengan menurunkan sekresi aqueous humor Dorzolamide epineprine hydrocloride (0,5, 1,2% : 1-2 kali perhari), menurunkan IOP dengan meningkatkan aqueous outflow. Brimonidine (0,2% : 2 kali sehari) menurukan IOP dengan menurunkan produksi aqueous Adrenergic drug Manajemen Pembedahan Laser trabeculoplasty atau surgical trabeculectomy diindikasikan ketika: Target tekanan intra okular tidak dapat tercapai dengan pengobatan medisinal, Kerusakan saraf optik yang progresif walaupun target tekanan intra okular telah tercapai dengan pengobatan medisinal yang maksimal, Pasien tidak patuh terhadap pengobatan medisinal.
Trabeculotomy Glaucoma sudut tertutup primer Pada latent dan subacute primary angle- closure glaucoma, prophylactic laser iridotomy,
Acute primary angle-closure glaucoma Medical therapy : Systemic hyperosmotic agent, manitol 1gm/kg berat badan) Acetazolamide, 500 mg iv injection diikuti 250 mg tablet 3 kali sehari Analgetik dan antiemetic Pilocarpine eyedrop 2% setiap 30 menit selama 1-2 jam dan setiap enam jam berikutnya. Beta bloker eyedrop : 0,5 % timolol maleate dua kali sehari. Corticosteroid eyedrop : dexamethasone 3-4 kali untuk menurunkan inflamasi Surgical therapy : Peripheral iridotomy : mengadakan kembali hubungan antara anterior chamber dengan posterior chamber. Alternative laser iridotomy Filtration therapy : drainage dari aqueous humor di anterior chamber ke subconjungtival space. Clear lens extraction : dengan phacoemulsifikasi dengan implantasi intraocular lens biasa direkomendasikan