Anda di halaman 1dari 8

I.

INDIVIDUALISME, KOLEKTIFISME, DAN MARTABAT MANUSIA



A. Individualism
a. Pokok Pokok Pandangan Individualisme
Pandangan individualism menganggap bahwa nilai tertinggi manusia adalah
perkembangan dan kebahagiaan individu. Masyarakat hanya semata mata
merupakan sarana bagi individu untuk mencapai tujuannya. Atau istilahnya
masyarakat hanya melayani individu dan tidak masuk akal jika individu
mengorbankan kepentingan sendirinya demi kepentingan masyarakat. . dalam
pandangan yang positif bahwa pengertian individu yaitu sebagai pandangan bahwa
setiap masing masing orang hendaknya mengembangkan diri dan sesuai dengan
kepribadian, penilaian, dan tanggungjawabnya sendiri.
b. Liberalism
Liberalism berasal dari bahasa latin liber yang berarti bebas atau dengan kata lain
kebebasan individu adalah nilai tertinggi. Suatu kemajuan dan kesejahteraan
menurut liberlisme dilihat dari semakin maju dan semakin berkembang bakat
bakat secara bebas. Negara harus melindungi kebebasan individu individu dan
kelompok kelpmpok dalam masyarakat.
B. Kolektifitas
a. Pokok Pandangan Kolektivisme
Kolektiviseme menjelaskan bahwa masyarakat merupakan tujuan dari dirinya sendiri
dan individu tidak bernilai pasa dirinya sendiri melainkan hanya memajukan secara
kesluruhan. Kolektifitas menjelaskan bahwa individu dikorbankan demi tujuan
tujuan politik atau kepentingan ekonomi seluruh masyarakat atau Negara.
b. Totalirisme
Totalirisme menganggap bahwa system politik yang menganggap negara atau
pemerintah berwenang untuk menata dan menentukan semua segi kehidupan
masyarkat, kehidupan politik ditentukan oleh elit politik dan bidang ekonomi
keseluruhan dikuasai Negara, dan media massa serta seluruh kehidupan kebudayaan
dipegang secara eksklusif oleh Negara.

C. Martabat Manusia
Martabat dapat diartikan sebagai derajat atau pangkat. Sehingga martabat adalah derajat
atau pangkatan manusia dan martabat manusia memuat apa yang merupakan keluhuran
manusia yang membedakan dari makhluk makhluk lain di bumi ini.
a. Kekhasan Manusia
Ada dua hal yang merupakan keistimewaan manusia diantara semua makhluk lain di
bumi ini, yaitu :
Manusia itu berakal budi. Manusia adalah makhluk yang mampu untuk
mengerti dan mampu mengarahkan apa yang ia lakukan berdasarkan
pengertiannya. Pengertian ini mencakup semua realitas yang ada di bumi ini.
Jadi dasar martabat manusia terketak dalam kodratnya sebagai makhluk yang
berakal budi, berkehendak bebas, dan berkesadaran moral.
Dari agama agama kita mengetahui bahwa hanya manusia secara pribadi
dikehendaki dan diciptakan oleh Allah serta dipanggil ke keselamatan kekal.
Panggilan itu bersifat abadi dan panggilan itulah dasar paling dalam martabat
segenap orang sebagai manusia.
b. Martabat Manusia
Manusia dianggap oleh Allah sebagai seorang pribadi dan memiliki keistimewaan
dari makhluk lain. Maka dari itu, setiap orang wajib dihormati sebagai manusia.
Itulah yang terkandung dalam martabat manusia.

II. HAK HAK ASASI MANUSIA
A. Arti Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan
oleh masyarakat, melainkan berdasrkan martabatnya sebagai manusia dan makhluk
Tuhan. Hak asasi ini sudah dimiliki manusia sejak ia masih dalam kandungan dan
bahwa hak asasi manusia tidak bias dihilangkan oleh masyarakat maupun Negara.
B. Hak Hak Asasi Manusia dan Martabat Manusia
a. Hak hak kebebasan
Hak hak ini melindungi kebebasan dan otonomi manusia dalam kehidupan
pribadinya. Kehidupan pribadi manusia tidak boleh ada campur tangan Negara
maupun kekuasaan politik dan kekuatan social. Di sini termasuk hak atas hidup,
keutuhan jasmani, kebebasan bergerak, kebebasan dalam meilih jodoh, kebebasan
beragama, hak perlindungan hokum, dll.
b. Hak hak demokratis
Hak hak ini berdasrkan keyakinan akan kedaulatan rakyat. Rakyat berhak
mengurus dirinya sendiri dan Negara adalah hak urusan seluruh masyarakat.
Disini termasuk hak untuk memilih dengan bebas siapa pemimpin kita secara
langsung ataupun tidak langsung.
c. Hak hak social
Hak hak yang berdasarkan bahwa masyarakat dan Negara berkewajiban untuk
mengusahakan kesejahteraan pihak pihak yang lemah dalam masyarakat. Disini
termasuk hak atas jaminan jaminan social dasar, hak atas jenis dan temoat
pekerjaan, hak atas pendidikan, dll.
C. Hak Hak Manusia dalam Konteks Nilai Budaya
Hak hak manusia muncul muncul bersamaan dengan terbentuknya masyarakat
industry modern, maka semakin masyarakat mengalami modernisasi maka semakin
perlu hak hal itu ditegakkan dan diberi perlindungan hokum. Setiap masyarakat
harus merumuskan daftar hak asasinya dan bentuk pengakuannya dengan menurut
pada nilai nilai luhur budaya dan situasi sosialnya sendiri.

III. MASALAH LEGITIMASI KEKUASAAN NEGARA
Menurut Max weber Kekuasaan adalah kemampuan untuk dalam suatu hubungan
sosial melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apa pun
dasar kemampuan ini. Atau dengan kata lain kemampuan untuk membuat orang lain
berbuat sesuai keinginan saya. Adanya kekuasaan belum berarti keabsahannya.
Kekuasaan agar ditaati menuntut pembuktian yang disebut dengan legitimasi.
Penggunaan kekuasaan negara absah apabila beberapa syarat terpenuhi. Tidak ada
negara a hak atas kekuasaan mutlak tak terbatas. Tiga prasayarat legitimasi kekuasaan
negara menurut etika politik modern, yaitu, negara harus mengusahakan kesejahteraan
umum, negara harus bersifat demokratis, negara harus bersifat negara hukum. Setelah
ketiga syarat dipenuhi, maka kewajiban warfga negara untuk taat kepada
pemerintahannya.



A. Tujuan Negara
Sebelum membicarakan tujuan negara, perlu dibahas dulu dua prinsip kehidupan bersama
manusia yang sangat penting.
B. Prinsip Solidaritas
Prinsip solidaritas mengungkapkan bahwa, dalam sebuah masyarakat dan masing-masing
anggota saling bertanggung jawab senasib sepenanggungan. Masing-masing anggota
masyarakat bertanggungjawab atas kesejahteraan seluruh masyarakat, dilain pihak,
masyarakat bertanggung jaawab atas keselamatan dan kesejahteraan anggota-anggotanya.
Prinsip ini menjadi dasar tanggung jawab negara terhadap warganya.
C. Prinsip Subsidiritas
Prinsip Subsidiaritas (subsidium=bantuan), menyatakan bahwa masyarakat atau lembaga
yang lebih tinggi kedudukannya harus memberi bantuan kepada anggota-anggotanya atau
lembaga yang lebih terbatas, sejauh mereka sendiri tidak dapat menyelesaikan tugas mereka
sendiri secara memuaskan. Sedangkan yang bisa dikerjakan jangan diambil alih oleh satuan
mesyarakat yang lebih tinggi.
Ada dua kesimpulan jika prinsip ini diterapkan dalam negara, 1. Negara hendaknya
menunjang usaha warga-warganya, 2. Bantuan negara harus bersifat menunjabg, bukan
menggantikan usaha masyarakata sendiri. Peranan negara bukan untuk mematikan usaha dari
bawah, melainkan untuk mendukung dan seperlunya mengembangkannya
Prinsip subsidiaritas menutup jalan bagi totalitarisme negara yang mau mencampuri dan
menentukan segala bidang kehidupan masyarakat dan melayani kepentingan sebuah elit
ideologis yang ingin menentukan kehidupan masyarakat menurut ideologi mereka. Juga
menunjukan bahwa swasta mempunyai peranan yang wajar dalam kehidupan masyarakat dan
tidak sekedar sebagai pembantu pemerintah.
D. Kesejahteraan Umum
Dari kedua prinsip diatas, dapat disimpulkan tujuan negara yaiitu penyelenggaraan
kesejahteraan umum. Hal ini mengandung dua pengertian, pertama negara bukan pada
tujuannya sendiri melainkan adanya negara adalah demi kesejahteraan manusia dan
masyarakat.Tugas negara adalah melayani, kalaupun negara menuntut masyarakat dengan di
pungut pajak misalnya, maka hasilnya adalah kembali pada masyarakat juga, bukan karena
pemerintah minta imbalan. Kedua, negara tidak menyelenggarakan kesewjahteraan
masyarakat secara langsung.

E. Negara Demokrasi
Berikutnya dibas tentang bentuk negara. Tuntutan pertama adalah bahwa negara wajib
diselenggarakan secara demokratis.
1. Prinsip Kedaulatan rakyat
Mengatakan bahwa, rakyat sendiri berwenang untuk menentukan bagaimana
ia mau dipimpin dan oleh siapa. Berdasarkan prinsip ini, maka pemerintahan
oleh satu orang (diktator, monarkhi absolut dan oleh beberapa orang (sebuah
elit ideologi atau teknokratis dan lain sebagainya) tidak memilii legitimasi.
2. Prinsip Perwakilan
Rakyat menjalankan kedaulatanya menurut prinsip perwakilan, karena tidak
mungkin dipilih secara langsung olehnya. Melalui pemilihan umum yang
bebas berkala rakyat memilih wakil-wakilnya yang berhak untuk membuat
dan mencabut undang undang
3. Ciri-ciri negaara Demokratis
Sebuah negara belum dapat disebut demokratis hanya dengan mengadakan
pemilihan umum dan mempunyai lembaga-lembaga perwakilan rakyat saja.
Unsur-unsur lembaga itu harus demokratis secara nyata. Pemilihan umum
harus bebas. Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih. DPR
harus terisi oleh orang-orang yang betul-betul berkuasa untuk mengontrol
pemerintahan. Selain itu , masyarakat bersuasana demokratis. Ada jaminan
hak asasi seperti : hak menyarankan pendapat, kebebasan informasi,
kebebasan pers, kebebasan berkumpul dan berserikat, dll

F. Negara Hukum
Negara harus berwujud negara hukum dan bukan negara kekuasaan
1. Pemerintah taat pada hukum
Ciri pertama negara hukum adalah bahwa pemerintah selalu bertindak dalam
batas-batas hukum. Sebagai pegangan agar pemerintah tidak bertindak
sewenang-wenang. Negara yang tidak menghiraukan hukum dan bertindak
sewenang-wenang disebut negara kekuasaan. Tidak taat hukum berarti juga
tidak demokratis, karena meremehkan perundangan yang dibuat perwakilan
rakyat. Taat pada hukum berarti, negara selalu bergerak dalam batas-batas
hukum dan dikontrol oleh lembaga kehakiman.
2. Kebebasan hakim
Ciri kedua negara hukum adalah kebebasan kehakiman dalam menjatuhkan
keputusan dari tekanan eksekutif pemerintah. Hakim sepenuhnya bertanggung
jawab terhadap hukum nyang berlaku menurut suara hatinya. Kebebasan
hakim dari ancaman, tekanan dan paksaan pemerintah merupakan tanda peling
jelas sebuah negara yang betul-betul berwujud negara hukum.

G. Tanggung Jawab Warga Negara terhadap Negara
1. Kewajiban Untuk Taat pada Negara
Sebagaiman Negara berkewajiban menyelenggarakan kesejahteraan umum, begitupun
masyarakat dan masing-masing anggotanya berhak untuk menaati kepemimpinannya.
Warga negara wajib berkorban bagi masyarakat dan negara. Tidak adil bila
masyarakat menikmati seluruh perlindungan dan fasilitas negara tanpa mau
menyumbangkan sesuatu untuk negara.
2. Batas Kewajiban untuk taat pada negara
Kita tidak wajib taat pada negara atau pemerintah apabila negara atau pemerintah
memerintahkan kepada sesuatu yang jahat. Hak negara untuk menuntut ketaatan
bukan tidak terbatas dan mutlak. Ada prinsip kebebasan suara hati yaitu setiap orang
berhak menolak perintah atau peraturan negara apabila pelaksanaanya bertentangan
dengan suara hatinya. Tidak ada sikap perintah adalah perintah, sehingga menjadi
buta.

3. Sekitar masalah korupsi
Korupsi adalah tindakan memperkaya diri secara tidak sah artinya bertentangan
dengan hukum yang berlaku dengan menyalahgunakan kedudukan atau kekuasaan
yang dimiliki. Korupsi merupakan sikap tidak bertanggungjawab karena
menyalahgunakan kedudukan , korupsi berarti dosa terhadap tanggung jawab yang
diamanatkan padanya. Akibat korupsi bagi masyarakat : 1) Dana yang sudah kurang,
tidak dapat diterima oleh pihak yang berhak, yang merupakan pihak yang
membutuhkan. 2) menggerogoti rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan
negara. 3) lama kelamaan membuat negara semakin kurang berfungsi dan semakin
kurang hasilnya. 4) menggerogoti kepercayaan masyarakat kepada panutan mereka,
sehingga memberi angin kepada ketidakjujuran dalam masyarakat luas

P. Keadilan Sosial
1. Keadilan Sosial
Dalam bagian pertama bahasan ini, 1) dijelaskan sekedarnya apa yang dimaksud
keadilan, 2) dijelaskan kekhususan keadilan sosial, 3) dibahas bagaimana tuntutan
penciptaan keadilan sosial dapat dioperasionalisasikan.
2. Keadilan
Keadilan secara umum dan dasar ialah agar semua orang dipelakukan sama dalam
situasi yang sam, atau konkritnya, agar kepada siapa saja diberikan apa yang menjadi
haknya. Keadilan adalah norma dan keutamaan yang paling dasariah dalam hubungan
antarmanusia.
3. Keadilan individual dan sosial
Keadilan individual adalah keadilan yang tergantung dari keadilan pribadi seseorang .
Sedangkan keadilan sosial adalah keadilan yang tidak tergantung dari kehendak
individu yang bersangkutan melainkan dari struktur proses-proses ekonomis, politik,
sosial,budaya, dan ideologi dalam masyarakat. Maka keadilan sosial adalah keadilan
struktural. Keadilan sosial tercapai jika struktur-struktur dalam masyarakat itu
menghasilkan pembagian kekayaan masyarakat yang adil dan menjamin masyarakat
memperoleh haknya. Jadi keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaanya
tergantung dari struktur-struktur di atas tadi. Apakah sifat khas struktur-struktur tadi?
Struktur tersebut hakekatnya merupakan struktur kekuasaan. Struktur-struktur
kekuasaan itu yang menentukan kedudukan masing-masing golongan sosial dalam
proses kehidupan masyarakat.
4. Isi tuntutan keadilan sosial
Keadilan sosial diusahakan dengan membongkar struktur-struktur yang tidak adil.
Manemukan ketidakadilan dalam masyarakat tidaklah sulit, karena masyarakat sendiri
mengetahuinya. Dimulai dari membongkar ketidakadilan yang jelas terasa. Keadilan
yang seratus persen adil mungkin tidak ada, tapi kita dapat menghilangkan
ketidakadilan yang paling kasar dan semakin menciptakan situasi adil.
Ketidakadilan bersifat struktural apabila yang menjadi korbannya adalah sekelompok
atau golongan orang, atau kelas-kelas sosial tertentu. Struktur-struktur itu bersifat
sedemikian rupa, sehingga kelas-kelas tersebut betapapun anggota-anggotanya
berusaha, tetap memperoleh apa yang menjadi hak mereka.

5. Kemiskinan Struktural
a. Pengertian Kemiskinan Struktural
Seseorang dikatakan miskin apabila tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar dalam masyarakat. Kemiskinan bersifat struktural apabila tidak meruakan akibat
kemalasan, nasib buruk melainkan akibat kondisi objektif. Kemisikinan struktural
melekat pada anggota kelas sosial tertentu, golongan orang-orang dengan ciri-ciri
sosial yang sama atau pada penduduk daerah terrtentu. Kemiskinan sebuah kelas
sosial hanya dapat dijelaskan oleh kondisi objektif masyarakat tersebut. Sehingga
kemiskinan struktural tidak dapat diubah hanya dengan menturuh orang bekerja,
melainkan dengan mengubah kondisi obyetif itu.
b. Kemiskinan Struktural sebagai Ketidakadilan sosial
Kemisikinan struktural untuk bagian terbesar merupakan akibat ketidakadilan sosial
(struktur-struktur sosial yang tidak adil) dan bukan sekedar akibat kemiskinan
alamiah. Strukturstruktur kekuasaan yang pincang dan ketergantungan kelompok
manusia yang miskin itulah yang menyebabkan mereka tetap miskin. Mereka
tergantung dari orang orang yang beruntung dari ketergantungan mereka itu. Mereka
tidak berkuasa atas diri mereka sendiri.
c. Mengusahakan Keadilan Sosial
Kemisikinan struktural, tidak cukup diatasi hanya dengan memberikan alokasi dana
lebih banyak lagi bagi golongan miskin, meskipun itu perlu. Alokasi dana tidak
mengubah struktur-struktur yang tidak adil. Untuk mengubahnya, ketergantungan
yang melilit masyarakat harus dibuka. Masyarakat harus bisa berpartisipasi dalam
masyarakat, selain itu pendidikan penyuluhan dan media massa, masyarakat diberi
informasi dan wawasan tentang situasi mereka terutama, disatu pihak mereka harus
dapat mengorganisasikan diri dan diwakili dalam percaturan pollitik dari tingkkat
lokal sampai tingkat nasional. Kemisikinan diatasi dengan menciptakan struktur-
struktur demokratis disemua tingkat kehidupan masyarakat. Untuk mengatasi
kemiskinan struktural perlu tindakan dua arah, yaitu usaha dan alokasi dana dari
pemerintah, dan pemecahahn belenggu ketergantungan golongan miskin ke arah
partisipasi mereka dalam pengambilan keputusam.

Anda mungkin juga menyukai