Anda di halaman 1dari 17

5.a.

TOKSIKOLOGI KIMIA dan KARSINOGENSIS


PENDAHULUAN
Toksikologi adalah studi mengenai efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia
terhadap organisme hidup.
Toksikologi meliputi penelitian toksisitas ahan-ahan kimia yang digunakan!
misalnya"
1. Di idang kedokteran! untuk tu#uan diagnostik! pen$egahan! dan
terapeutik.
%.Di idang industri makanan seagai zat tamahan langsung maupun tidak
langsung.
&.Di idang pertanian seagai pestisida! zat pengatur pertumuhan! penyeruk
uatan.
'.Di idang industri kimia seagai pelarut! reagen dan seagainya.
Pen$egahan kera$unan memerlukan perhitungan terhadap toxicity (toksisitas)!
hazard (ahaya)! risk (resiko)! dan safety (keamanan).
Hazard suatu ahan kimia erarti " *kemungkinan zat kimia terseut untuk
menimulkan $idera+! sedangkan dalam ahasa ,ndonesia Hazard diter#emahkan
seagai *ahaya-.
Hazard ereda pengertiannya dengan toksisitas! yang erarti *deskripsi dan
kuantifikasi sifat-sifat toksis suatu zat kimia-. Hazard dapat ereda tergantung $ara
pemaparan zat kimia terseut.
.isk didefinisikan seagai *esarnya kemungkinan suatu zat kimia untuk
menimulkan kera$unan-. Hal ini terutama tergantung dari esarnya dosis yang
masuk ke dalam tuuh. Penigkatan dosis ditentukan oleh tingginya konsentrasi! lama
dan seringnya pemaparan serta $ara masuknya zat terseut ke dalam tuuh. /emakin
esar pemaparan terhadap zat kimia semakin esar pula resiko kera$unan.
Keamanan suatu xenobiotik perhitungannya sukar dipahami. Hal ini disebabkan perlu
memperhitungkan keamanan dengan menerapkan factor keamanan, yang kadang kala
merupakan estimasi yang sering berlebihan. Manusia tidak dapat dijadikan hewan
percobaan, oleh karena itu terpaksa perhitungan harus didasari estimasi toksisitas dan
bahaya terhadap suatu at kimia melalui data yang diperoleh dari hewan percobaan. Karena
ada perbedaan antara sifat manusia dengan hewan percobaan maka harus diperhitungkan
factor keamanan yang menurut konsensus ilmiah sebesar !"".
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 1
Hal ini menyebabkan diterimanya standar pemaparan seperti# $cceptable %aily
&ntake '$%&(, )olerable *eekly &ntake ')*&(, Maximal $llowable +oncentration, )olerance
le,el, dan sebagainya.
0LA/,1,0A/, 2AHAN T30/,/
2ahan-ahan toksis dapat diklasifikasikan dalam eragai $ara! tergantung dari
minat dan tu#uan pengelompokannya.
/eagai $ontoh pengklasifikaan erdasarkan"
4. 3rgan targetnya" hati! gin#al! sistem hematopotik! dan lain-lain.
%. Penggunaannya" pestisida! pelarut! aditif makanan! dan lain-lain.
&. /umernya" toksik tumuhan dan inatang.
'. Efeknya" kanker! mutasi! kerusakan hati! dan seagainya.
5. 1isiknya" gas! deu! $air.
6. /ifatnya" mudak meledak.
7. 0andungan kimianya" amina aromatik! hidrokaron halogen! dan lain-lain.
Meskipun klasifikasi yang mempertimbangkan komposisi kimiawi dan biologis dari
bahan serta karakteristik pemaparan akan lebih bermanfaat untuk tujuan pengendalian dan
pengaturan dari pemakaian at-at toksik.
0A.A0TE.,/T,0 PE8APA.AN
Efek toksis atau efek yang tidak diinginkan dalam sistem iologis! tidak akan
dihasilkan oleh ahan kimia ke$uali ahan kimia terseut atau produk
iotransformasinya men$apai tempat yang sesuai di dalam tuuh pada konsentrasi
dan lama 9aktu yang $ukup untuk menghasilkan manifestasi toksik.Ter#adi tidaknya
respon toksik tergantung pada sifat kimia dan fisik dari ahan terseut! situasi
pemaparan ! dan kerentanan system iologis dari su#ek. 3leh karena itu dapat
mengetahui karakteristik lengkap tentang ahaya potensial dan toksisitas dari suatu
ahan kimia tertentu perlu diketahui tidak hanya tife efek yang dihasilkan dan dosis
yang diperlukan untuk menghasilkan efek terseut! tetapi #uga informasi mengenai
sifat ahan kimia sendiri! pemaparannya! dan su#ek. 1aktor utama yang
mempengaruhi toksisitas yang erhuungan dengan situasi pemaparan terhadap
ahan kimia tertentu adalah #alur masuk ke dalam tuuh! #angka 9aktu dan frekuensi
pemaparan.
:ALU. 8A/U0 DAN TE8PAT PE8APA.AN
.alur utama bahan toksik untuk dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui
saluran pencernaan atau gastro intestinal 'menelan/ingesti(, paru-paru 'inhalasi(, kulit
'topical(, dan jalur lainnya.0erkiraan efekti,itas melalui jalur lainnya secara menurun adalah#
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 2
,nhalasi ,ntraperitoneal /ukutan ,ntramuskular ,ntradermal oral
Topikal
:ALU. ;A0TU DAN 1.E0UEN/, PE8APA.AN
Pemaparan ahan kimia terhadap inatang iasanya diagi dalam '
kategoriyaitu" akut! suakut! sukronik! dan kronik.
Pemaparan akut adalah pemaparan terhadap suatu ahan kimia selama kurang
dari %' #am. Pemaparan akut iasanya erhuungan dengan pemerian tunggal
sedangkan suakut! sukronik! dan kronik merupakan pemaparan yang erulang.
Pemaparan subakut adalah pemaparan erulang terhadap suatu ahan kimia
untuk #angka 9aktu satu ulan atau kurang! pemaparan subkronik untuk satu sampai
tiga ulan ! dan pemaparan kronik untuk leih dari tiga ulan.
1aktor penting lainnya yang berhubungan dengan waktu dalam menjelaskan
karakteristik pemaparan adalah frekuensi pemberian. 2fek toksis kronik terjadi bila bahan
kimia terakumulasi di dalam system biologis 'absorbsi melebihi biotrasformasi ekskresi(, atau
bila menghasilkan efek toksik yang tidak pulih kembali, atau bila tidak cukup dari system
biologis untuk melakukan pemulihan dari kerusakan dalam inter,al frekuensi pemaparan.
3ila tingkat eliminasi lebih kecil dari pada tingkat absopsi, bahan toksik biasanya tidak
terakumulasi secara tetap, namun mencapai suatu keadaan keseimbangan bila tingkat
eliminasi sama dengan tingkat pemberian.
,NTE.A0/, 2AHAN 0,8,A
&nteraksi bahan kimia dapat terjadi melalui sejumlah mekanisme seperti perubahan
dalam absorpsi, pengikatan protein, dan biotransformasi atau ekskresi dari satu atau dua at
toksik yang berinteraksi.
Efek aditif adalah suatu siatu dimana efek gaungan dari dua ahan kimia sama
dengan #umlah dari efek masing-masing ahan ila dierikn sendiri-sendiri( 8isalnya "
% < & = 5).
Efek /inergistik adalah situasi dimana efek gaungan dari dua ahan kimia
#auh melampaui pen#umlahan dari tiap-tiap ahan kimia ila dierikan se$ara sendiri-
sendiri (misalnya " % < & = %>).
Potensial adalah keadaan dimana suatu senya9a kimia tidak mempunyai efek
toksik terhadap sistem atau organ tertentu! tetapi ila ditamahkan ke ahan kimia
lain akan memuat ahan terseut men#adi #auh leih toksik (misalnya > < % = 4>).
Antagonistis adalah situasi dimana dua ahan kimia ila dierikan se$ara
ersamaan efeknya saling mempengaruhi dalam arti saling meniadakan efek toksik
(misalnya " ' < 6 = ? atau ' < > = 4).
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 3
D3/,/ .E/P3N
Karakreristik pemaparan dan spektrum efek secara bersamaan membentuk
hubungan korelasi yang dikenal sebagai hubungan dosis respon.
Ada eerapa asumsi yang harus dipertimangkan seelum huungan dosis
respon dapat sesuai digunakan seagai erikut @
4. .espon timul karena adanya ahan kimia yang dierikan.
%. .espon pada kenyataannya erhuungan dengan dosis.
&. Dalam penggunaan dosis respon harus ada metode kuantitatif untuk
mengukur dan mengemukakan se$ara tepat toksisitas dari suatu ahan
kimia.
A2/3.2/,! D,/T.,2U/,! DAN E0/.E/, T30/,0AN
Agar dapat diserap! didistriusikan! dan akhirnya dieksresikan! suatu toksikan
harus harus mele9ati se#umlah memrane sel. /uatu toksikan mele9ati eerapa
memrane sel melalui empat mekanisme@yang terpenting diantaranya adalah difusi
pasif le9at memran.
4ebagian besar toksikan melewati membran sel secara difusi pasif sederhana. 5aju
difusi berhubungan langsung dengan perbedaan kadar yang dibatasi oleh membran itu dan
daya larutnya dalam lipid.
3anyak toksikan bersifat mampu mengion. 3entuk ion sering tidak dapat menembus
membran sel karena daya lipidnya yang rendah. 4ebaliknya bentuk ion-ion cukup larut
dalam lipid sehingga dapat menembus membran dengan laju menetrasi yang bergantung
pada daya larut lipidnya.
Asorsi
:alur utama agi penyerapan toksikan adalah saluran pen$ernaan! paru-paru!
dan kulit.
4. /aluran Aerna
2anyak toksikan dapat masuk ke saluran $erna ersama makanan
dan air minum! atau sendiri seagai oat dan zat kimia! ke$uali zat yang
kaustik atau amat merangsang mukosa.
Lamung merupakan tempat penyerapan yang penting. Terutama
untuk asam-asam lemak yang akan erada dalam entuk ion-ion yang larut
dalam lipid dan mudah erdifusi. /ealiknya asa-asa lemah akan sangat
mudsah diserap. Peredaan dalam asorpsi ini diperesar lagi oleh adanya
plasma yang eredar.
6. /aluran Napas
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 4
Tempat utama agi asorsi di saluran napas adalah alBeoli pori-
pori. Hal ini erlaku terutama pada A3! N
%
3 dan /3
%
#uga erlaku pada uap
$airan misalnya" enzene!karon tetraklorida.
5aju absorbsi bergantung pada daya larut gas dalam darah, semakin
mudah larut semakin cepat absorpsinya. 7amun, keseimbangan antara udara
dan darah ini lebih lambat tercapai untuk at kimia yang mudah larut, misalnya
kloroform, dibandingkan dengan at kimia yang kurang larut misalnya# etilin. Hal
ini terjadi karena suatu at kiimia yang mudah larut dalam air akan mudah larut
dalam darah.
8. Kulit
Pada umumnya! kulit relatiBe impermeable dan karenanya
merupakan barrier (penghalang) yang aik untuk memisahkan organisme
itu dari lingkungannya. Tetapi eerapa zat kimia dapat diserap le9at kulit
dalam #umlah $ukup anyak sehingga menimulkan efek sistemik.
Distriusi
/etelah suatu zat kimia memasuki darah! zat kimia terseut didistriusikan
dengan $epat ke seluruh tuuh. 5aju distribusi ke tiap-tiap organ tubuh berhubungan
dengan aliran darah di alat tersebut, mudah tidaknya at kimia melewati dinding kapiler dan
membran sel serta afnitas komponen alat tubuh terhadap at kimia itu.
!. Barrier
Barrrier darahCotak terletak di dinding kapiler. Disana sel-sel
endothelial kapiler ertaut rapat sehingga hanya sedikit atau tidak ada pori-
pori di antara sel-sel itu.:adi! toksikan-toksikan harus mele9ati endothelium
kapiler itu sendiri.
/e$ara anatomi barrier plasenta ereda di antara eragai spesies
he9an. 2arrrier plasenta ternyata dapat menghalangi transfer toksikan ke
#anin sehingga sampai atas tertentu dapat melindungi si #anin.
6. 0engikatan dan 0enyimpanan
Pengikatan suatu zat kimia dalam #aringan dapat menyeakan leih
tinggginya kadar dalam #aringan itu. Ada % #enis ikatan yaitu" pertama ikatan
#enis koBalen (ersifat tidak reBersile dan umumnya erhuungan dengan
efek toksik yang penting)! kedua ikatan non koBalen (ion) iasanya
merupakan yang teranyak ersifat reBersile. $da beberapa jenis ikatan non
ko,alen yang terbentuk, di antaranya #
9( 0rotein plasma dapat mengikat komponen fisiologik normal dalam tubuh di
samping banyak senyawa asing lainnya.
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 5
9( Hati dan ginjal memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk mengikat at :at kimia.
Hal ini mungkin berhubungan dengan fungsi metabolik dan ekskretorik hati dan
ginjal.
Ekskresi
/etelah asorsi dan distriusi dalam tuuh! toksikan dapat dikeluarkan
se$ara perlahanatau $epat. Toksikan dikeluarkan dalam entuk asal! seagai
metaolit!dan atau seagai kon#ugat.#alur utama ekskresi adalah urine! tetapi hati dan
paru-paru #uga merupakan alat ekskresi penting untuk zat kimia #enis tertentu.
!. Ekskresi Urine
Din#al memuang toksikan dari tuuh dengan mekanisme yang sama dengan
mekanisme yang digunakan untuk memuang hasil akhir metaolisme faali! yaitu
dengan filtrasi glomerulus! difusi tuuler! dan sekresi tuuler.
6. Ekskresi Empedu
Hati #uga merupakan alat tuuh yang penting untuk ekskresi toksikan!
terutama uuntuk senya9a yang polaritasnya tinggi ( anion dan kation ).Pentingnya
#alur empedu untuk ekskresi eerapa zat kimia telah diperlihatkan dengan #elas
dalam per$oaan yang menun#ukan ertamahnya toksistas akut eerapa kalilipat
pada he9an yang saluran empedunya diikat.
8. 0aru-paru
Eat yang erentuk gas pada suhu adan terutama diekskresikan le9at paru-
paru. Aairan yang mudah menguap #uga dengan mudah dikeluarkan le9at udara
ekspirasi. +airan yang mudah larut misalnya# kloroform dan halotan mungkin diekskresikan
dengan lambat karena ditimbun dalam jaringan lemak dank arena terbatasnya ,olume
,entilasi. 2kskresi paru-paru terjadi karena difusi sederhana lewat membrane sel.
;. .alur 5ain
/aluran $erna ukan #alur utama untuk ekskresi toksikan. 3leh karena
lamung dan usus manusia masing-masing mesekresi kurang leih & liter $airan
setiap hari! maka eerapa toksikan dikeluarkan ersama $airan terseut.Hal ini
terutama ter#adi le9at difusi sehingga la#unya ergantung pada p0a toksikan dan pH
lamung dan usus.
<mumnya kadar bahan kimia di dalam organ sasaran merupakan fungsi kadar
darah. 0engiklatan toksikan dalam jaringan akan menambahkadarnya, sementara barrier
jaringan cenderung mengurangi kadarnya. =leh karena itu kadar dalam darah dapat diukur,
terutama pada jangka waktu tertentu.
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 6
2,3T.AN/13.8A/, T30/,0AN
3anyak at kimia yang menjalani biotransformasi atau transformasi matebolit di
dalam tubuh.Tempat yang terpenting untuk proses ini adalah "hati! paru-paru! lamung!
usus! kulit! dan gin#al.
Arosy (4FF?) memagi mekanisme iotransformasi toksikan ke dalam % #enis
utama yaitu "
4. .eaksi fase ,! yang meliatkan reaksi oksidasi! reduksi dan hidrolisis
%. .eaksi fase ,,! merupakan produksi suatu senya9a melalui kon#ugasi toksikan atau
metaolitnya dengan suatu metaolit endogen.
Karena itu, biotransformasi adalah suatu proses mengubah senyawa asal menjadi
metabolit, kemudian menjadi konyugat.
=leh karena itu biotransformasi dapat dianggap sebagai mekanisme detoksifikasi
organisme penjamu. )etapi perlu diingat bahwa dalam kasus tertentu metabolit dapat lebih
toksik daripada senyawa asalnya. >eaksi semacam ini dikenal dengan ioaktiBasi.
E1E0 T30/,0AN
Efek toksik dari ahan-ahan kimia sangat erBariasi dalam sifat! organ
sasaran! maupun mekanisme ker#anya.2eerapa ahan kimia dapat menyeakan
$idera pada tempat yang kena ahan terseut (efek lokal)! isa #uga efek sistemik
setelah ahan kimia diserap dan tersear ke agian organ lainnya.
Efek toksik dapat ersifat reBersiel artinya dapat menghilang dengan
sendirinya! diantaranya ila tuuh tepa#an dengan kadar rendah dan untuk 9aktu yang
singkat atau ireBersiel (efek Nirpulih)yaitu akan menetap atau ertamah parah
setelah pa#anan toksikan dihentikan diantaranya karsinoma! mutasi! kerusakan saraf!
dan sirosis hati atau ila pe#anan ter#adi dengan kadar yang tinggi dan dalam 9aktu
yang lama.
2AHAN 0A./,N3DEN,0 ............ 8ANA GGGGGGGGGGG
5.. PP 4FH4FF'! PENDEL3LAAN L,82AH 2E.2AHAIA DAN 2E.AAUN........
Lingkungan hidup perlu di#aga kelestariannya sehingga tetap mampu
menun#ang pelaksanaan pemangunan yang erkelan#utan. Dengan semakin
meningkatnya pemangunan di segala idang! khususnya pemangunan di idang
industri! semakin meningkat pula #umlah limah yang dihasilkan termasuk yang
erahaya dan era$un yang dapat memahayakan lingkungan dan kesehatan
manusia. Untuk men$egah timulnya pen$emaran lingkungan dan ahaya terhadap
kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya! limah ahan erahaya dan
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 7
era$un harus dikelola se$ara khusus agar dapat dihilangkan atau dikurangi sifat
ahayanya.
Limah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan 'rumah tangga, industri,
pertambangan dan kegiatan lain( dan/atau proses produksi. Limah ahan erahaya dan
era$un! disingkat limah 2&! adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan
hidup dan/atau dapat membahayakan kesehatan manusia.
Pengelolaan limah 2& men$akup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pengelolaan limbah 38 serta penimbunan hasil pengolahan tersebut.
Penghasil limah 2& adalah setiap orang atau badan usaha yang menghasilkan
limbah 38 dan menyimpan sementara limbah tersebut di dalam lokasi kegiatannya sebelum
limbah 38 tersebut diserahkan kepada pengumpul atau pengolah limbah 38. Pengumpul
limah 2& adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengumpulan limbah 38 dari
penghasil limbah 38 dengan maksud menyimpan untuk diserahkan kepada pengolah limbah
38. Pengolah limah 2& adalah badan usaha yang mengoperasikan sarana pengolahan
limbah 38 termasuk penimbunan akhir hasil pengolahannya.
Pengolahan limah 2& adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi
limbah 38 menjadi tidak berbahaya dan/atau tidak beracun, atau memungkinkan agar limbah
38 dimurnikan dan/atau didaur ulang.
0roses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sesuai,
seperti stabilisasi dan solidifikasi, insinerasi, penimbunan 'landfill( netralisasi. $pabila
teknologi tersebut tidak dapat diterapkan, maka harus digunakan teknologi terbaik yang
tersedia yang dapat mengolah limbah tersebut, seperti pertukaran ion dan ?sel membrane?.
%alam pengertian daur ulang 'recycling( meliputi proses pengolahan dengan cara perolehan
kembali 'reco,ery( dan penggunaan kembali 'reuse(.
Pengangkut limah 2& adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pengangkutan limbah 38. Pengangkutan limah 2& adalah proses pemindahan limbah 38
dari penghasil ke pengumpul dan/atau ke pengolah termasuk ke tempat penimbunan akhir
dengan menggunakan alat angkut.
Pengelolaan limah 2& ertu#uan untuk menghilangkan atau mengurangi sifat
bahaya dan beracun limbah 38 agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan untuk
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karakteristik limbah 38# 'berikan contoh(
a. mudah meledak@
b. mudah terbakar@
c. bersifat reaktif@
d. beracun@
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 8
e. menyebabkan infeksi@
f. bersifat korosif, dan
g.limbah lain yang apabila diuji dengan metode toksikologi dapat diketahui termasuk dalam
jenis limbah 38.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pengelolaan limah 2& adalah
mengklasifikasikan limbah dari penghasil tersebut apakah termasuk limbah 38 atau tidak.
0engklasifikasian ini akan memudahkan proses pengolahan. <ntuk mengklasifikasi limbah,
maka karakteristik limah harus diidentifikasi melalui tahap-tahap erikut ini"
a.identifikasi jenis limbah yang dihasilkan@
b.mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah 38, dan apabila cocok dengan daftar
jenis limbah 38, maka limbah tersebut termasuk limbah 38@
c.apabila tidak cocok dengan daftar jenis limbah 38, maka periksa apakah limbah tersebut
memiliki karakteristik # mudah meledak atau mudah terbakar atau beracun atau bersifat
reaktif atau menyebabkan infeksi atau bersifat korosif. $pabila tidak memiliki karakteristik
sebagaimana tersebut huruf c, maka dilakukan uji toksikologi.
:enis limah 2& meliputi"
a.5imbah 38 dari sumber tidak spesifik, yaitu limbah 38 yang berasal bukan dari proses
utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, inhibitor korosi,
pelarutan kerak, pengemasan, dan lain-lain.
b.5imbah 38 dari sumber spesifik, yaitu limbah 38 sisa proses suatu industri atau kegiatan
tertentu.
c.5imbah 38 dari bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan, dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi karena tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau
tidak dapat dimanfaatkan kembali.
/etiap orang atau adan usaha dilarang memuang limah 2& se$ara langsung
ke dalam air! tanah atau udara. Pemuangan limah 2& ke dalam tanah! air atau udara
setelah pengolahan harus memenuhi persyaratan pengolahan dan penimunan limah
2&.
Penghasil limah 2& 9a#i melakukan pengolahan limbah 38 baik dilakukan sendiri
ataupun diserahkan langsung kepada pengolahan limbah 38 atau melalui pengumpul limbah
38. 0engumpul dilarang melakukan kegiatan pengumpulan apabila pengolah limbah 38
belum tersedia.
Pengelolaan limah radio aktif dilakukan oleh instansi yang bertanggungjawab
atas pengelolaan radio aktif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
0enghasil limbah 38 dapat menyimpan limbah 38 yang dihasilkannya paling lama
sembilan puluh hari sebelum menyerahkannya kepada pengumpul atau pengolah limbah 38.
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 9
0enyimpanan dilakukan di tempat penyimpanan yang dibuat khusus, dirancang
sesuai dengan karakteristik dan kapasitas yang sesuai dengan jumlah limbah 38 yang akan
disimpan sementara dan memenuhi syarat sebagai berikut#
a.lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir, secara geologi dinyatakan stabil@
b.perancangan bangunan disesuaikan dengan karekteristik limbah dan upaya pengendalian
pencemaran.
Misalnya limbah 38 yang reaktif 'reduktor kuat( tidak dapat dicampur dengan asam mineral
pengoksidasi karena dapat menimbulkan panas, gas beracun, dan api.(
Penghasil limah 2& 9a#i memuat dan menyimpan $atatan tentang"
a. jenis, karakteristik, jumlah dan waktu dihasilkannya limbah 38@
b. jenis, karakteristik, jumlah, dan waktu penyerahan limbah 38@
c. nama pengangkut limbah 38 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau
pengolah limbah 38.
Aatatan di atas digunakan untuk"
a.&n,entarisasi jumlah limbah 38 yang dihasilkan@
b.4ebagai bahan e,aluasi di dalam rangka penetapan kebijakan pengelolaan limbah 38.
0enghasil limbah 38 dapat bertindak sebagai pengumpul limbah 38.
Pengumpul limah 2& 9a#i memenuhi persyaratan"
a. memperhatikan karekateristik limbah 38@
b.mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah 38@
c. mempunyai lokasi minimum satu hektar@
d. memiliki fasilitas untuk penanggulangan terjadinya kecelakaan@
e.konstruksi dan bahan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah 38@
f.lokasi tempat pengumpulan yang bebas banjir, secara geologi dinyatakan stabil, jauh dari
sumber air, tidak merupakan daerah tangkapan air dan jauh dari pemukiman atau fasilitas
umum lainnya.
Pengumpul limah 2& 9a#i memuat $atatan tentang"
a.jenis, karakteristik, jumlah limbah 38 dan waktu diterimanya limbah 38 dari penghasil
limbah 38@
b.jenis, karakteristik, jumlah, dan waktu penyerahan limbah 38 kepada pengolah limbah 38@
c.nama pengangkut limbah 38 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul dan
kepada pengolah limbah 38.
0enghasil dan pengumpul limbah 38 wajib menyampaikan catatan di atas minimal
sekali dalam enam bulan kepada 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan.
0engumpul limbah 38 dapat menyimpan limbah 38 yang dikumpulkannya selama
sembilan puluh hari sebelum diserahkan kepada pengolah limbah 38.
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 10
Pengumpul limah 2&! ertanggung#a9a terhadap limbah 38 yang dikumpulkan
dan disimpannya. 0engangkutan limbah 38 dapat dilakukan badan usaha yang melakukan
kegiatan pengangkutan limbah 38.
0enghasil limbah 38 dapat bertindak sebagai pengangkut limbah 38. 0enyerahan
limbah 38 oleh penghasil atau pengumpul kepada pengangkut wajib disertai dokumen
limbah 38. 0engangkut limbah 38 wajib memiliki dokumen limbah 38 untuk setiap kali
mengangkut limbah 38.
3entuk dokumen yang dimaksud ditetapkan oleh 3adan 0engendalian %ampak
5ingkungan dengan memperhatikan pertimbangan Menteri 0erhubungan. 0engangkut
limbah 38 wajib menyerahkan limbah 38 dan dokumen limbah 38 kepada pengumpul atau
pengolah limbah 38 yang ditunjuk oleh penghasil limbah 38.
0engangkutan limbah 38 dilakukan dengan alat angkut khusus yang memenuhi
persyaratan dan tata cara pengangkutan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 0engolah limbah 38 wajib membuat analisis dampak lingkungan,
rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan untuk
menyelenggarakan kegiatannya baik secara sendiri maupun secara terintegrasi dengan
kegiatan utamanya.
Pengolah limah 2& yang mengoperasikan insinerator 9a#i mempunyai"
a( insnerator dengan spesifikasi sesuai dengan karakteristik dan jumlah limbah yang diolah@
b( alat pencegahan pencemaran udara untuk memenuhi standar emisi cerobong, efisiensi
pembakaran yaitu AA,AAB dan efisiensi penghancuran dan penghilangan sebagai
berikut#
!.efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk 0olyorganic hydrocarbons '0=H+4(
AA.AAB
6.efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk 0olychiorinated biphenyl '0+34(
AA.AAAAB
8.efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk 0olychiorinated dibenofurans
AA.AAAAB
;.efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk 0olychiorinated dibeno-p-dioxins
AA.AAAAB
c( >esidu dari proses pembakaran pada abu insinerator harus ditimbun dengan mengikuti
ketentuan tentang stabilisasi dan solidifikasi atau penimbunan 'landfill(
Pengolah limah 2& yang melakukan pengolahan stailisasi dan solidifikasi 9a#i
memenuhi ketentuan "
a( bahan pencampur harus dapat mengikat bahan berbahaya dan beracun sehingga
menurunkan sifat racun dan/atau sifat bahayanya sampai nilai ambang batas yang
telah ditetapkan@
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 11
b( hasil stabilisasi dan solidifikasi harus dianalisa dengan prosedur ekstraksi untuk
menentukan mobilitas senyawa organik dan anorganik ')oxicity +haracteristic
5eaching 0rocedure(
Pengolah limah 2& yang melakukan pengolahan se$ara fisika dan kimia yang
menghasilkan "
a. limbah cair, maka limbah cair tersebut wajib memenuhi 0eraturan 0emerintah 7omor
6" )ahun !AA" tentang 0engendalian 0encemaran $ir@
b. limbah gas dan debu, maka limbah gas dan debu tersebut wajib memenuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku tentang pengendalian pencemaran udara dan
keselamatan kerja@
c. limbah padat, harus mengikuti ketentuan tentang stabilisasi dan sollidifikasi, dan/atau
penimbunan, dan/atau insinerator
Pengolah limah 2& yang melakukan pengolahan dengan $ara penimunan 9a#i
memenuhi ketentuan #
a. pemilihan lokasi untuk penimbunan harus memenuhi syarat #
!. bebas dari banjir@
6. permeabilitas tanah maksimum !" pangkat negatif C cm per detik@
8. merupakan lokasi yang ditetapkan sebagai lokasi pembuangan limbah atau lokasi
industri berdasarkan rencana penataan ruang@
;. merupakan daerah yang secara geologi dinyatakan stabil@
D. tidak merupakan daerah resapan air tanah yang khususnya digunakan untuk air
minum@
b. penimbunan harus dibangun dengan menggunakan sistem pelapisan rangkap dua
yang dilengkapi dengan saluran untuk pengaturan aliran air permukaan, pengumpulan
air lindi dan pengolahannya, sumur pantau dan lapisan penutup akhir yang telah
disetujui 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan
c. penimbunan yang sudah penuh harus ditutup dengan tanah, dan selanjutnya
peruntukan tempat tersebut tidak dapat dijadikan pemukiman atau fasilitas lainnya
Terhadap lokasi ekas pengolahan dan ekas penimunan limah 2&! pengolah
termasuk penimun 9a#i melaksanakan hal-hal seagai erikut "
a. lokasi tersebut dilapisi pada bagian paling atas dengan cara menutup dengan tanah
yang mempunyai ketebalan minimum ",E" meter@
b. dipagar dan diberi tanda tempat penimbunan limbah 38@
c. melakukan pemantauan air bawah tanah dan menanggulangi dampak lainnya yang
mungkin timbul akibat keluarnya limbah 38 ke lingkungan, selama minimum tiga
puluh tahun terhitung sejak ditutupnya seluruh fasilitas pengolahan dan penimbunan
limbah 38@
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 12
/etiap adan usaha yang melakukan kegiatan pengumpulan! pengangkutan!
pengolahan termasuk penimunan akhir limah 2& 9a#i memiliki izin seagai
erikut "
a. %ari 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan untuk kegiatan pengumpulan atau
pengolahan termasuk penimbunan akhir@
b. %ari Menteri 0erhubungan untuk kegiatan pengangkutan setelah mendapat
pertimbangan 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan.
Kegiatan pengolahan limbah 38 yang terintegrasi dengan kegiatan pokok wajib
memperoleh iin operasi alat pengolahan dan penyimpanan limbah 38 yang dikeluarkan
oleh 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan
0eraturan 0emerintah ini.
Persyaratan untuk memperoleh izin seagaimana dimaksud adalah seagai erikut "
a. memiliki akte pendirian sebagai badan usaha yang berbentuk badan hukum, yang
telah disahkan oleh instansi yang berwenang@
b. nama dan alamat badan usaha yang memohon iin@
c. kegiatan yang dilakukan@
d. lokasi tempat kegiatan@
e. nama dan alamat penanggung jawab kegiatan@
f. bahan baku dan proses kegiatan yang digunakan@
g. spesifikasi alat pengolah limbah 38@
h. jumiah dan karakteristik limbah 38 yang dikumpulkan, diangkut atau diolah@
i. tata letak saluran limbah, pengolahan limbah, dan tempat penampungan
sementara limbah 38 sebeium diolah dan tempat penimbunan setelah diolah@
j. alat pencegahan pencemaran untuk limbah cair, emisi, dan pengolahan limbah 38@
lin lokasi pengolahan limbah 38 diberikan oleh Kepala Kantor 0ertanahan
Kabupaten/Kotamadya sesuai rencana tata ruang setelah mendapat rekomendasi dari
3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan.
>ekomendasi didasarkan pada hasil penelitian tentang dampak lingkungan dan
kelayakan teknis seperti geohidrologi dari lokasi yang diusulkan.
<ntuk kegiatan pengolahan limbah 38 wajib dibuatkan analisis dampak lingkungan,
rencana pengelolaan lingkungan, dan rencana pemantauan lingkungan.
%okumen analisis dampak lingkungan, rencana pengelolaan lingkungan, dan rencana
pemantauan lingkungan diajukan bersama dengan permohonan iin operasi sebagaimana
dimaksud dalam 0asal 6! kepada 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan.
Keputusan mengenai permohonan iin diberikan selambat-lambatnya tiga puluh hari
kerja terhitung sejak disetujuinya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan
lingkungan oleh instansi yang bertanggung jawab.
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 13
4yarat dan kewajiban tersebut dalan rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan lingkungan yang telah disetujui oleh instansi yang bertanggung jawab
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari iin
$pabila penghasil limbah 38 juga bertindak sebagai pengolah limbah 38 dan lokasi
pengoiahannya sama dengan lokasi kegiatan utamanya, maka analisis dampak iingkungan
untuk kegiatan pengolahan limbah 38 dibuat secara terintegrasi dengan analisis dampak
lingkungan untuk kegiatan utamanya.
$pabila pengolahan limbah 38 dilakukan oleh penghasil limbah.38 di lokasi kegiatan
utamanya, maka hanya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan
lingkungan yang telah disetujui oleh instansi yang bertanggung jawab yang diajukan kepada
3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan bersama dengan permohonan iin
Keputusan mengenai permohonan iin diberikan oleh 3adan 0engendalian %ampak
5ingkungan selambat-lambatnya tiga puluh hari kerja terhitung sejak diterimanya rencana
pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan yang telah di setujui oleh
instansi yang bertanggung jawab di bidangnya.
4yarat dan kewajiban tersebut dalam rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan lingkungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari iin
$pabila penghasil limbah 38 juga bertindak sebagai pengolah limbah 38 dan lokasi
pengolahannya berbeda dengan lokasi kegiatan utamanya, maka terhadap kegiatan
pengolahan limbah 38 tersebut beriaku ketentuan mengenai pengolahan limbah 38 dalam
0eraturan 0emerintah ini.
4etiap orang atau badan usaha dilarang memasukkan limbah 38 dari luar negeri ke
dalam wilayah 7egara >epublik &ndonesia
0engangkutan limbah 38 dari luar negeri melalui wilayah 7egara >epublik &ndonesia wajib
dilakukan dengan memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada 0emerintah
>epublik &ndonesia
0engiriman limbah 38 ke luar negeri dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari pemerintah negara penerima dan mendapatkan iin tertulis dari 0emerintah >epublik
&ndonesia
4etiap badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan termasuk penimbunan limbah 38 dilarang melakukan
pengenceran untuk maksud menurunkan daya racun limbah 38.
4etiap kemasan limbah 38 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik
dan jenis limbah 38
3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan menetapkan simbol dan label
0engawasan pengelolaan limbah 38 dilakukan oleh 3adan 0engendalian %ampak
5ingkungan dengan memperhatikan ketentuan
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 14
Penga9asan meliputi pemantauan penaataan persyaratan serta ketentuan teknis dan
administratif oleh penghasil, pengumpul, pengangkut, pengolah termasuk penimbun limbah
38
0engawas dalam melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah 38 dilengkapi tanda
pengenal dan surat tugas yang dikeluarkan oleh 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan
Penga9as er9enang
a. memasuki areal lokasi penghasil, pengumpulan, pengolahan termasuk penimbunan
akhir limbah 38@
b. mengambil contoh limbah 38 untuk diperiksa di laboratorium@
c. meminta keterangan yang berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan limbah
38@
d. melakukan pemotretan sebagai kelengkapan laporan pengawasan
0enghasil, pengumpul, pengangkut, pengolah termasuk penimbun limbah 38 wajib
membantu petugas pengawas dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam 0asal
8!.
3adan 0engendaiian %ampak 5ingkungan menyampaikan laporan pelaksanaan
pengelolaan limbah 38 secara berkala sekurangkurangnya satu kaii dalam satu tahun
kepada 0residen dengan tembusan kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pengelolaan lingkungan hidup
Menteri yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup menge,aluasi
laporan tersebut guna menyusun kebijaksanaan pengelolaan limbah 38
'!(<ntuk menjaga kesehatan pekerja dan pengawas yang bekerja di bidang pengelolaan
limbah 38, dilakukan uji kesehatan secara berkala
'6(<ji kesehatan pekerja diselenggarakan oleh pengelola limbah 38
'8( <ji kesehatan bagi pengawas pengelolaan limbah 38 diselenggarakan oleh instansi yang
bertanggung jawab di bidang kesehatan tenaga kerja
0enghasil, pengumpul, pengangkut, dan pengolah limbah 38 bertanggung jawab atas
penanggulangan kecelakaan dan pencemaran lingkungan akibat lepas atau tumpahnya
limbah 38, yang menjadi tanggung jawabnya
Ketentuan lebih lanjut mengenai penanggulangan kecelakaan dan pencemaran ditetapkan
dengan 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan
0enghasil, pengumpul, pengangkut, dan pengolah limbah 38 wajib segera
menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat kegiatannya
$pabila penghasil, pengumpul, pengangkut, dan pengolah limbah 38 tidak melakukan
penanggulangan atau menanggulangi tetapi tidak sebagaimana mestinya, maka 3adan
0engendalian %ampak 5ingkungan atau pihak ketiga dengan permintaan 3adan
0engendalian %ampak 5ingkungan dapat melakukan penanggulangan dengan biaya yang
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 15
dibebankan kepada penghasil, pengumpul, pengangkut, dan/atau pengolah limbah 38 yang
bersangkutan
0engangkut limbah 38 yang melanggar ketentuan 0asal !C dikenakan sanksi
menurut ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perhubungan.
$pabila pada saat mulai berlakunya 0eraturan 0emerintah ini telah dilakukan
pembuangan dan/atau penimbunan limbah 38 yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam 0eraturan 0emerintah ini, maka setiap orang atau badan
usaha yang menghasilkan, mengumpulkan, mengangkut, atau mengolah limbah 38 baik
masing-masing maupun bersama-sama secara proporsional wajib melakukan pembersihan
dan/atau pemulihan lingkungan dalam jangka selambat-lambatnya lima tahun
$pabila orang atau badan usaha menghasilkan, mengumpulkan, mengangkut, atau
mengolah limbah 38 sebagaimana dimaksud dalam ayat '!(, tidak melakukan pembersihan
dan pemulihan lingkungan, maka 3adan 0engendalian %ampak 5ingkungan dapat
melakukan atau meminta pihak ketiga melakukan pembersihan dan pemulihan lingkungan
dengan biaya yang dibebankan kepada orang atau badan usaha yang menghasilkan,
mengumpulkan, mengangkut dan mengolah limbah 38 baik secara sendiri maupun
bersama-sama secara proporsional
4etiap orang atau badan usaha yang sudah melakukan kegiatan pengumpulan,
ataupun pengolahan pada saat berlakunya 0eraturan 0emerintah ini, wajib meminta iin
sebagaimana dimaksud dalam 0asal 6! selambat-lambatnya dalam waktu satu tahun
terhitung sejak saat berlakunya 0eraturan 0emerintah ini.
Bogor, Juli 2014
Guru Mata Pelajaran,
(Sulitio!ati"
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 16
*awancara # dg Furu $05 yi &bu +ici
!. 0engertian 5imbah 38 dan Karsinogenik
6. 0engolahan, 0enyimpanan dan penanganan pertama
8. +ontoh 5ogam 38
;. M4%s
D. .ika terjadi tumpahan, dg penambahan basa jk H+l tumpah
Toksikologi kimia, karsinogenesis dan B3/Kiling-Sulis Page 17

Anda mungkin juga menyukai