Definisi Lesi desak ruang (space occupying lesion/SOL) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak . Space occupying lesion (SOL) biasanya disebabkan oleh timbulnya massa yang baru di dalam karnium seperti neoplasma, timbulnya massa baru ini akan menggeser isi intracranial yang normal sebagai konskuensi (Tanti, 20). !arena cranium merupakan tempat yang kaku dengan "olume yang ter#iksasi maka lesi$lesi ini akan meningkatkan tekanan intracranial. (%iangelis, 200). Setiap penambahan "olume intracranial, harus dikompensasi dengan penurunan "olume konstituen lainnya (darah dan &SS) secara seimbang. T'! akan meningkat bila mekanisme kompensasi gagal (Tanti, 20). Suatu lesi yang meluas pertama kali diakomodasi dengan cara mengeluarkan cairan serebrospinal dari rongga cranium. (khirnya "ena mengalami kompresi, dan gangguan sirkulasi darah otak dan cairan serebrospinal mulai timbul dan tekanan intracranial mulai naik (%iangelis, 200). Space$Occupying Lesions pada otak umumnya berhubungan dengan malignansi namun keadaan patologi lain meliputi abses otak atau hematom. (danya SOL dalam otak akan memberikan gambaran seperti tumor, yang meliputi ge)ala umum yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial, perubahan tingkah laku, #alse locali*ing sign serta kelainan tergantung pada lokasi tumor (true locali*ing sign). Tumor )uga dapat menyebabkan in#iltrasi dan kerusakan pada struktur organ yang penting seperti ter)adinya obstruksi pada aliran L&S yang menyebabkan hidrose#alus atau menginduksi angiogenesis dan edem otak. Etiologi +enurut Sualman (200) penyebab dari Space occupying lesion (SOL) dapat berupa , +alignansi +eliputi metastase, glioma, meningioma, adenoma pituitary, dan neuroma akustik merupakan -./ dari seluruh tumor. 0ada de1asa 2/2 dari tumor primer terletak supratentorial, tetapi pada anak$anak 2/2 tumor terletak in#ratentorial. Tumor primer umumnya tidak melakukan metastasis dan sekitar 20/ tumor otak merupakan tumor metastasis dan .0/ diantaranya adalah tumor multipel. 2. 3ematoma , yang dapat disebabkan trauma. 2. (bses serebral. 4. (mubiasis serebral dan cystiserkosis. .. Lim#oma yang sering ter)adi akibat in#eksi 3'5. 6. 7ranuloma dan tuberkuloma. Gejala klinis 7e)ala tumor otak menyebabkan dis#ungsi neurologis yang progresi#. 0ada tumor yang )inak dengan pertumbuhan yang lambat, ge)ala klinis muncul perlahan$lahan. Sehingga kebanyakan tumor otak ditemukan sudah dalamukuran yang cukup besar. Tumor otak yang terletak didaerah otak "ital, atau dekat struktur yang pentig akan memberikan ge)ala klinis yang cepat meskipun ukurannya masih kecil. 7e)ala dari tumor otak tergantung kepada ukuran, kecepatan pertumbuhan dan lokasinya. Tumor di beberapa bagian otak bisa tumbuh sampai mencapai ukuran yang cukup besar sebelum timbulnya ge)ala8 sedangkan pada bagian otak lainnya, tumor yang berukuran kecilpun bisa menimbulkan e#ek yang #atal. 7e)ala umum akan di)umpai ganguan #ungsi akibat adanya pembengkakan otak dan peninggian tekanan dalam tengkorak kepala seperti , 9yeri kepala 7e)ala ini ber)alan progresi# dan dapat di)umpai pada 2/2 kasus. :iasanya terlokalisir, tapi bisa menyeluruh. :iasanya muncul pada pagi hari setelah bangun tidur dan berlangsung beberapa 1aktu, datang pergi (rekuren) dengan inter"al tak teratur beberapa menit sampai beberapa )am. +ula$mula rasa sakit bisa diatasi dengan analgetik biasa tetapi laam kelamaan obat tidak berkhasiat lagi. ;alaupun hampir seluruh penderita tumor otak mengalamin keluhan sakit kepala tetapi pada ge)ala a1al tidak terdeteksi disebabkan oleh banyaknya pre"alensi sakit kepala yang bukan sa)a hanya pada penderita tumor otak, hingga keluhan sakit kepala tidak termasuk sebagai ge)ala klinis )ika tidak di)umpai secara bersamaan dengan tanda atau ge)ala lain yang mengarah pada tumor otak. Serangan semakin lama semakin sering dengan inter"al semakin pendek. 9yeri kepala ini bertambah hebat pada 1aktu penderita batuk, bersin atau menge)an (misal saat buang air besar atau koitus). 9yeri kepala )uga bertambah berat 1aktu posisi berbaring, dan berkurang bila duduk. 0enyebab nyeri kepala ini diduga akibat tarikan (traksi) pada struktur sensiti"e seperti duramater, pembuluh darah atau serabut sara#. 9yeri kepala merupakan ge)ala permulaan dari tumor otak yang berlokasi di daerah lobus oksipitalis. +untah proyektil +untah di)umpai pada /2 penderita dengan ge)ala tumor otak dan biasanya disertai dengan nyeri kepala. +untah tersering adalah akibat tumor di #ossa posterior. +untah tersebut dapat bersi#at proyektil atau tidak dan sering tidak disertai dengan perasaan mual serta dapat hilang untuk sementara 1aktu. 7e)ala tekanan tinggi intrakranial :erupa keluhan nyeri kepala di daerah #rontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran. 0ada pemeriksaan diketemukan papil udem. !eadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi. Selain itu dapat di)umpai parese 9.5' akibat teregangnya 9.5' oleh TT'!. Tumor$tumor yang sering memberikan ge)ala TT'! tanpa ge)ala$ge)ala #okal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari "entrikel ''', haemangioblastoma serebelum dan craniopharingioma. !e)ang !e)ang dapat merupakan ge)ala a1al dari tumor otak pada 2. / kasus dan lebih dari 2. / kasus pada stadium lan)ut. %iperkirakan 2 / penyebab bangkitan ke)ang adalah tumor otak. 0erlu dicurigai penyeba bangkitan ke)ang adaalah tumor otak bila , :angkitan ke)ang pertama kali pada usia < 2. tahun +engalami post iktal paralisis +engalami status epilepsi :angkitan disertai dengan ge)ala TT'! lain :angkitan ke)ang ditemui pada =0 / tumor otak dikorteks, .0 / pasien dengan astrositoma, 40 / pada pasien meningioma, dan 2. / pada glioblastoma. Lokasi Tumor +ani#estasi !linis Lobus #rontalis !elemahan lengan dan tungkai kontra lateral. 0erubahan kepribadian, antisosialis, kehilangan kemampuan inhibisi, kehilangan inisiati#, peneurunan tingkat intelektual. Lobus temporalis (#asia sensorik 7angguan lapangan pandang Lobus parietalis 7angguan sensorik 7angguan lapangan pandang !abingungan menbedakan kanan kiri (tumor dilobus parietalis dominan) (praksia (tumor di lobus parietalis non dominan) Lobus oksipitalis 7angguan lapangan pandang (hemianopsia homonym) !orpus kalosum Sindrom diskoneksi 3ipotalamus 7angguan endokrin :atang otak 0enurunankesadaran Tremor !elainan gerak bola mata (bnormalitas pupil +untah, cegukan &erebellum (taksi ber)alan Tremor intensional %ismetria %isartria 9istagmus 7ambar. +ani#estasi !linis Tumor Otak (%e1anto, 200-) Klasifikasi T!o" Secara umum, tumor otak dapat dikelompokkan men)adi tumor intraksial, yaitu tumor yang berasal dari parenkimotak (sel sara# dan sel glia)dan yang berasal dari struktur ekstra serebral (Tanti, 20) !lasi#ikas tumor otak berdasarkan topis intracranialnya dibagi men)adi dua, yaitu, Tumor supratentorial 3emis#er serebral. +isalnya, meningioma, tumor metastase, glioma. Tumor midline. +isalnya, adenomapituitari,tumor pineal. Tumor in#ratentorial 0ada de1asa. +isalnya, sch1anoma akustik, tumor metastase, menigioma, hemangioma, glioma batang otak. 0ada anak$anak.+isalnya, astrositoma serebelar, medulobastoma, epndioma. 7angguan !eterangan Tremor intensional Tremor osilasi yang paling )elas pada akhir gerakan halus (sinergia !urangnya ker)asama antara otot$otot %ekomposisi gerakan 7erakan dilakukan secara terpisah$pisah bukan sebagai satu gerakan yang utuh %ismetria !esalahan dalam mengarahkan gerakan %e"iasi dari )alur gerakan Salah tu)uan gerakan %isdiadokokinesis Tidak dapat melakukan gerkan yang bergantian 9istagmus Osilasi mata yang cepat saat memandang atau meilah suatu benda 7ambar2. 7e)ala tumor otak yang spesi#ik Patofisiologi Tumor otak secara umum menyebabkan peningkatan intrakranial (T'!) melalui dua mekanisme dasar yaitu, 0enambahan "olume otak oleh )aringan tumor, sehingga ter)adi, Tekanan oleh massa neoplasma Tekanan oleh oeddema serebri +ekanisme obstruksi Obstruksi aliran &SS Obstruksi system "ena Obstruksi absorbs &SS (Tanti, 20) Diagnosis %iagnosis ditegakkan berdasarkan ge)ala dan hasil pemeriksaan #isik. >ontgen tulang tengkorak dan otak hanya memberikan sedikit gambaran mengenai tumor otak. &T scan kepala atau +>' kepala untuk kon#irmasi adanya tumor dan lokasi tumor. +>' lebih sensiti"e untuk mendeteksi adanya tumor metastasis berukuran kecil. 0ada pencitraan panting untuk menentukan apakah benar tumor atau menun)ukkan gamabran abses (%e1anto dkk, 200-). Penatalaksanaan :eberapa tu)uan terapi yaitu, +eredakan keluhan +emperbaiki #ungsi +emberikan kenyamanan Secara umum ada 2 pilihan panatalaksanaan tumor intracranial, yaitu, Terapi suporti# Terapi de#initi"e 0embedahan >adiosurgery Terapi radiasi !emoterapi Te"a#i s#o"tif Terapi suporti# ber#okus pada meringankan ge)ala dan meningkatkan #ungsi neuroligik pasien. Terapi suporti# yang utama digunakan adalah antikon"ulsan dan kortikosteroid. (ntikon"ulsan (ntikon"ulsan diberikan pada pasien yang menun)ukkan tanda$tanda sei*ure. 0henytoin (200$400mg/d) adalah yang paling umum digunakan, tapi carbama*epine (600$000mg/h). 0henobarbitol (-0$.0mg/h) dan "alproic acid (=.0$.00mg/h) )uga dapat digunakan. !ortikosteroid !ortikosteroid mengurangi udem peritumoral dan emngurangi tekanan intrakranial. ?#eknya mengurangi sakit kepala dengan cepat. %e@amethasone adalah kortikosteroid yang dipilih karena akti#itas mineralkortikoid yang minimal. %osisnya dapat diberikan mulai dari 6mg/h tetapi dosis ini dapat ditambah atau dikurangi untuk mencapai dosis yang yang dibutuhkan untuk mengontrol ge)ala neurologik. +anitol %igunakan untuk mengurangi peningkatan tekanan intrakranial. Te"a#i $efinitif 0embedahan :ertu)uan mengurangi e#ek massa dan edema, melindungi dan memperbaiki #ungsi neurologis, mengurangi ke)adian ke)ang, men)aga alirana cairan serebrospinalis, dan memperbaiki prognosis (%e1anto dkk, 200-). %asar terapi pembedahan, Sifat $an sta$i! t!o" #"i!e"% bila harapn hidup hanya selama tiga sampai enam minggu, terapi pembedahan terhadap tumor intracranial tidak dian)urkan. J!la& fo's t!o"% dilakukan pada kasus tumor metastasis tunggal, tumor$tumor yang dapat diangkat melalui kraniotomi tunggal (%e1anto dkk, 200-). (a$ios"ge") +enggunakan gamma kni#e, metastasis umor intracranial yang diameternya lebih dari satu inci biasanya, tidak cocok untuk radiosurgery. Te"a#i "a$iasi Terapi radiasi mengantarkan radiasi yang mengionisasi sel$sel tumor. 'onisasi ini merusak %9( seltumor dan menghentikan proses pembelahan sel tumor dan menghentikan proses pembelahan seltumor yang pada akhirnya mematikan sel tumor (%e1anto dkk, 200-). Terapi radiasi memainkan peran penting dalam pengobatan tumor otak pada orang de1asa. Terapi radiasi adalah terapi nonpembedahan yang paling e#ekti# untuk pasien dengan malignant glioma dan )uga sangat penting bagi pengobatan pasien dengan lo1$grade glioma. Ke!ote"a#i !emoterapi hanya sedikit berman#aat dalam pengobatan pasien dengan melignant glioma. !emoterapi tidak memperpan)ang rata$rata pertahanan semua pasien, tetapi sebuah subgroup tertentu nampaknya bertahan lebih lama dengan penambahan kemoterapi dan radioterapi. !emoterapi )uga tidak berperan banyak dalam pengobatan pasien dengan lo1$grade astrocytoma. Sebaliknya kemoterapi disarankan untuk pengobatan pasien dengan oligodendroglioma. P"ognosis >ata$rata masa harapan hidup pasien degan terapi yang adekuat kurang lebih hanya enam bulan. :ebrapa data menyatakan .$20/ pasien dapat hidup selama satu tahun, .$0/ dapat bertahan dalam dua tahun setelah terapi diberikan (%e1anto dkk, 200-). :eberapa #actor yang mempengaruhi prognosis pada kasustumor intrakarnial, Lokasidan )umlah metastasis tumor Tingkat dan tipe tumor primernya (da atau tidaknya metastasis ke organ tubuh lain Asia pasien Bumlah metastasis tumor yang dapat diangkat oleh dokter bedah sara#. DA*TA( PUSTAKA %iangelis L,+. 200. Brain Tumor. 9 ?ngl B +ed, 5ol.244, 9o 2 Banuary Bapardi S. 2002. Tekanan Tinggi Intrakranial. C! ASA digilab %e1anto, 7eorge, ;ita Su1ono, :udi >iyanto, Duda Turana, 200-, 0anduan 0raktis %iagnosis E Tata Laksana 0enyakit Sara#, 0enerbit :uku !edokteran ?7&, Bakarta. Tanti (, 20, Tesis, 3ubungan Topis dan 5olume 9eoplasma 'ntracrnial dengan Lokasi dan intensitas 9yeri !epala, C! A9%'0, Semarang. Sualman !, 200, Space$Occupying Lesions, C! A9>', 0ekanbaru