Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan
menggunakan desain cross sectional.
3.2 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 di Kecamatan Rumbai, Kota
Pekanbaru.
3.3 Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah masyarakat Kecamatan Rumbai Kota
Pekanbaru yang berjumlah 53.981 subjek.
Berdasarkan jumlah populasi, didapatkan jumlah sampel dengan
menggunakan rumus Slovin tahun 1960 yaitu:
n =


n=

= 397,06 ~ 398 subjek



Keterangan :
n = Jumlah sampel
N= jumlah populasi
d = derajat kepercayaan(0,05)
2
Jumlah sampel berdasarkan rumus diatas adalah 397,05 dan jumlah sampel
minimal yang diambil pada penelitian ini adalah 398 subjek. Pemilihan sampel
dilakukan secara simple random sampling.
3.4 Kriteria inklusi dan eksklusi
3.4.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah warga yang berusia lebih dari 45
tahun, belum pernah didiagnosis DM sebelumnya oleh dokter, dan bersedia
menjadi sampel dalam penelitian ini (mengisi inform consent).
3.4.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah warga yang sedang menderita
penyakit kronis parah seperti kanker dan TB aktif dan memiliki gangguan pada
fungsi kognitifnya.
3.5 Alat dan bahan
Pita ukur bahan fiberglass merk Butterfly
Glukosameter
Test strip
Lanset
Kapas alkohol
Kapas steril
Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai rasio lingkar pinggang-
pinggul adalah dengan pengukuran langsung hingga ketelitian 0,1 mm
menggunakan pita ukur. Adapun cara kerja pengukuran ini, sebagai berikut :
Sampel menggunakan pakaian yang tidak tebal.
Sampel berdiri tegak, kedua kaki rapat dan abdomen relaks, kedua
lengan tergantung bebas pada sisi tubuh. Berat badan ditanggung sama
besar pada kedua kaki.
Pemeriksa memberi tanda batas bawah kosta terendah (kosta 10) pada
garis midaksilaris.
Pemeriksa memberi tanda ujung krista iliaka pada garis midaksilaris.
Melingkarkan pita ukur tepat pada pertengahan antara batas bawah
kosta dan ujung krista iliaka pada garis midaksilaris. Pita ukur tidak
boleh sampai menekan kulit (mengukur lingkar pinggang).
Jika kosta terbawah sulit ditemukan, dapat melingkarkan pita ukur
setinggi umbilikal.
Pemeriksa melingkarkan pita ukur setinggi titik yang merupakan
penonjolan paling luar gluteal (mengukur lingkar pinggul)
Pasien tetap bernafas normal selama pengukuran.
Hasil pengukuran dibaca hingga 0,1 mm terdekat.
Pengukuran dilakukan tiga kali dan diambil rata-ratanya.

Menentukan rasio lingkar pinggang-pinggul dengan rumus :
Waist Hip Ratio (WHR) = Waist Circular (W Circ)
Hip Circular (H Circ)

Metode yang digunakan untuk memeriksa kadar gula darah sewaktu
sampel dilakukan dengan pengukuran langsung menggunakan glukosameter,
dengan langkah kerja sebagai berikut :
Pemeriksa melakukan teknik aseptik antiseptik pada ujung jari 2,3,
atau 4 pasien.
Pemeriksa menyalakan glukosameter dan memastikan alat
menunjukkan nomor kode yang sama dengan nomor kode strip
Pemeriksa menusuk ujung jari sampel dengan menggunakan lancet
pada bagian lateral ujung jari pasien, tetes darah pertama dibuang.
Menempelkan darah yang menetes pada ujung tes strip, tunggu hingga
window berwarna kuning di ujung tes strip terisi penuh oleh darah
Tunggu sekitar 5 detik, bacan dan catat hasil pengukuran.
3.6 Variabel penelitian
3.6.1 Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang-pinggul.
3.6.2 Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah masyarakat yang belum
didiagnosis diabetes melitus sebelumnya.


3.7 Definisi operasional
Variabel Definisi Alat ukur Satuan
Rasio
lingkar
pinggang-
pinggul
Merupakan perbandingan dari hasil
pengukuran lingkar pinggang dan
lingkar pinggul.
Lingkar pinggang diukur dengan
melingkarkan pita ukur pada
pertengahan batas bawah kosta
(kosta 10) dan ujung krista iliaka,
jika sampel yang obese atau batas
kosta terbawah sulit ditemukan,
dapat diukur setinggi umbilikal.
Lingkar pinggul diukur dengan
melingkarkan pita ukur setinggi
titik penonjolan paling luar dari
gluteal.
Pita ukur
fiberglass
Perbandingan
lingkar
pinggang (cm)
dengan lingkar
pinggul (cm)
DM yang
belum
terdiagnosis
(undiagnos
ed diabetes)
DM yang belum terdiagnosis
(undiagnosed diabetes) adalah
keadaan dimana sampel
sebelumnya tidak pernah
didiagnosis DM oleh dokter tapi
memiliki faktor resiko yang dapat
Glukosa
meter
mg/dl
memicu terjadinya DM dan sampel
baru mengetahui DM melalui
skrining yang dilakukan (kadar gula
darah >200 mg/dl)

3.8 Cara pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data
3.8.1 Pengumpulan data
Melakukan teknik pengambilan sampel kemudian dicatat keterangan nama
dan usia. Selanjutnya melakukan pengukuran rasio lingkar pinggang-pinggul dan
pemeriksaan kadar gula darah masyarakat Kecamatan Rumbai yang telah dipilih
sebagai subjek secara acak sederhana dengan mengambil secara acak dari daftar
hadir subjek.
3.8.2 Pengolahan data
Pengeditan
Langkah ini digunakan untuk memeriksa kembali data yang diperoleh
mencakup kelengkapan atau kesempurnaan data, kekeliruan
perhitungan, data subjek yang tidak sesuai atau tidak lengkap.
Pengkodean
Data yang diperoleh diberikan kode tertentu untuk mempermudah
pembacaan data.


Tabulasi
Setelah dilakukan pengeditan dan pengokodean, data yang terkumpul
dimasukkan dan diolah secara komputerisasi.
3.8.3 Penyajian data
Setelah data tersebut diolah, hasil penelitian ini akan disajikan dalam
bentuk tabel.
3.9 Etika penelitian
Penelitian ini akan dilakukan apabila sudah dinyatakan lolos kaji etik oleh
panitia tetap etik penelitian kedokteran atau kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai