Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGELASAN
A. Pengertian las
Definisi las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang
akan disambung dipanaskan terlebih dahulu sehingga meleleh, kemudian
baru disambung dengan bantuan perekat (filler). Selain itu las juga bisa
didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik
antara atom.
B. Jenis Proses Pengelasan
Pengelasan dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu :
1. Pengelasan lebur
Proses pengelasan lebur menggunakan panas untuk mencairkan logam
induk, beberapa operasi menggunakan logam pengisi dan yang lain tanpa
logam pengisi.
Pengelasan lebur dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pengelasan busur (arc welding, A); dalam proses pengelasan ini
penyambungan dilakukan dengan memanaskan logam pengisi dan
bagian sambungan dari logam induk sampai mencair dengan memakai
sumber panas busur listrik. Beberapa operasi pengelasan ini juga
menggunakan tekanan selama proses.
Gambar 1. Pengelasan lebur
1
b. Pengelasan resistansi listrik (resistance welding, !), dalam proses
pengelasan ini permukaan lembaran logam yang disambung ditekan
satu sama lain dan arus yang cukup besar dialirkan melalui
sambungan tersebut. Pada saat arus mengalir dalam logam, panas
tertinggi timbul di daera yang memiliki resistansi listrik terbesar,
yaitu pada permukaan kontak kedua logam (fayng surfaces);
c. !ukup besar dialirkan melalui sambungan tersebut. Pada saat arus
mengalir dalam logam, panas tertinggi timbul di daera yang memiliki
resistansi listrik terbesar, yaitu pada permukaan kontak kedua logam
(fayng surfaces);
d. Pengelasan gas (o"yfuel gas welding, #$); dalam pengelasan ini
sumber panas diperole dari asil pembakaran gas dengan oksigen
seingga menimbulkan nyala api dengan suu yang dapat mencairkan
logam induk dan logam pengisi. Gas yang la"im digunakan adala gas
alam, asetilen, dan idrogen. #ari ketiga gas ini yang paling sering
dipakai adala gas asetilen, seingga las gas diartikan sebagai las oksi
asetilen.
e. Proses pengelasan lebur yang lain; terdapat beberapa jenis pengelasan
lebur yang lain, untuk mengasilkan peleburan logam yang
disambung, seperti misalnya:
1. pengelasan berkas elektron (electron beam welding)
$. pengelasan berkas laser (laser beam welding).
$. Pengelasan padat
#alam pengelasan padat proses penyambungan logam diasilkan dengan
tekanan tanpa memberikan panas dari luar, atau tekanan dan memberikan
panas dari luar. Bila digunakan panas, maka temperatur dalam proses di
ba%a titik lebur logam yang dilas, seingga logam tersebut tidak
mengalami peleburan dan tetap dalam keadaan padat. #alam pengelasan
ini tidak digunakan logam pengisi. Pengelasan padat dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Pengelasan difusi (diffusion welding, D$); dua pemukaan logam
yang akan disambung disatukan, kemudian dipanaskan dengan
2
temperatur mendekati titik lebur logam seingga permukaan yang
akan disambung menjadi plastis dan dengan memberi tekanan
tertentu maka terbentuk sambungan logam;
b. Pengelasan gesek (friction welding, $); penyambungan terjadi
akibat panas yang ditimbulkan ole gesekan antara dua bagian
logam yang disambung. &e dua bagian logam yang akan
disambung disatukan diba%a pengaru tekanan aksial, kemudian
sala satu diputar seingga pada permukaan kontak akan timbul
panas (mendekati titik cair logam), maka setela putaran
dientikan akan terbentuk sambungan logam.
c. Pengelasan ultrasonik (ultrasonic welding, %); dilakukan dengan
menggunakan tekanan tertentu antara dua bagian logam yang akan
disambung, kemudian diberi getaran osilasi dengan frekuensi
ultrasonik dalam ara yang sejajar dengan permukaan kontak.
Gaya getar tersebut akan melepas lapisan tipis permukaan kontak
seingga diasilkan ikatan atomik antara ke dua permukaan
tersebut.
'. &engelasan 'ekan
&engelasan tekan yaitu dimana kedua logam yang disambung,
dipanaskan hingga meleleh,lalu keduanya ditekan hingga
menyambung. Adapun pengelasan tekan itu sendiri dibagi menjadi (
a. &engelasan tempa
)erupakan proses pengelasan yang diawali dengan proses
pemanasan pada logm yang diteruskan dengan penempaan (tekan)
sehingga terjadi penyambungan logam. *enis logam yang cocok pada
proses ini adalah baja karbon rendah dan besi, karena memiliki
daerah suhu pengelasan yang besar.
b. &engelasan tahanan
1) +as 'itik ((pot )elding)
3
&engelasan dilakukan dengan mengaliri benda kerja dengan arus
listrik melalui elektroda, karena terjadi hambatan diantara kedua
bahan yang disambung, maka timbul panas yang dapat melelehkan
permukaan bahan dan dengan tekanan akan terjadi sambungan.
$) +as ,elim ((eam )elding)
Ditinjau dari prinsip kerjanya, las kelim sama dengan las titik,
yang berbeda adalah bentuk elektrodanya. -lektroda las kelim
berbentuk silinder.
') +as .as atau +as ,arbit (*+y,acetylene %elding)
&engelasan dengan oksi / asetilin adalah proses pengelasan
secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan
dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin
melalui pembakaran 0121 dengan gas #1 dengan atau tanpa
logam pengisi.
-) +as Sinar +aser
&engelasan sinar laser adalah pengelasan yang memanfaaatkan
gelombang cahaya sinar laser yang dialirkan lurus kedepan tanpa
penyebaran terhadap benda kerja sehingga menghasilkan panas
dan melelehkan logam yang akan dilas.
.) +as Sinar -lektron
&rinsip kerjanya adalah adanya energi panas didapat dari energi
sebuah elektron yang di tumbukkan pada benda kerja, elektron
yang dipancarkan oleh katoda ke anoda difokuskan oleh lensa
elektrik ke sistim defleksi. Sistim defleksi meneruskan sinar
elektron yang sudah fokus ke benda kerja. Sinar yang sudah fokus
tersebut digunakan untuk melakukan pengelasan benda kerja.
4
&ada proses pengelasan, untuk lebih mempermudah dan
membantu mendapatkan hasil pengelasan yang baik, beberapa hal
yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut(
a) +as proyeksi
+as proyeksi merupakan proses pengelasan yang hasil
pengelasannya sangat dipengaruhi oleh distribusi arus dan
tekanan yang tepat. &rosesnya yaitu plat yang akan disambung,
dijepit dengan elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri
arus yang besar. +as titik prosesnya hampir sama dengan las
proyeksi, yaitu pelat yang akan disambung dijepit dahulu dengan
elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri arus listrik yang
besar,dan waktunya dapat diatur sesuai dengan ketebalan pelat
yang akan dilas.
b) +as ,ampuh
)erupakan proses pengelasan yang menghasilkan sambungan las
yang kontinyu pada dua lembar logam yang tertumpuh. Ada tiga
jenis las kampuh, yaitu las kampuh sudut, las kampuh tumpang
sederhana dan las kampuh penyelesaian.
-. /etode Penyambungan 0as Busur 0istrik
Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara baan dasar
yang dilas dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas.
1nergi masukan panas ini bersumber dari beberapa alternatif diantaranya
energi dari panas pembakaran gas, atau energi listrik. Panas yang
ditimbulkan dari asil proses pengelasan ini melebii dari titik lebur baan
dasar dan elektroda yang di las. &isaran temperatur yang dapat dicapai
pada proses pengelasan ini mencapai $222,'2223 !. Pada temperatur ini
daera yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi
suatu ikatan metalurgi logam lasan.
1. (kema Pengelasan
5
Gambar $. Posisi pengelasan
(kema pengelasan ini terdiri dari :
1) 4nti elektroda (electrode wire)
$) 5luks (electrode coating)
') Percikan logam lasan (metal droplets)
-) Busur nyala (arcus)
.) Gas pelindung (protecti3e gas from electrode coating)
6) 0ogam 0asan (mi"ten weld metal)
7) (lag (terak)
8) 9alur las yang terbentuk (soldered weld metal)
/engelas adala sala satu bidang keterampilan teknik
penyambungan logam yang sangat banyak dibutukan di 6actor6y.
&ebutuan di 6actor6y ini dapat diliat pada berbagai macam keperluan
seperti pada pembuatan: &onstruksi rangka baja, konstruksi bangunan
kapal, konstruksi kereta api dan sebagainya. !onto sederana dapat
diliat pada proses pembuatan kapal dengan bobot mati $2.222 #):
diperkirakan panjang jalur pengelasan mencapai -2 &m. &ebutuan akan
juru las di masa mendatang juga akan mengalami peningkatan yang
signifikan.
6
&eterampilan teknik mengelas dapat diperole dengan latian
terstruktur mulai dari grade dasar sampai mencapai grade yang lebi
tinggi. Beberapa pendekatan penelitian juga merekomendasikan ba%a
seorang juru las akan dapat terampil melakukan proses pengelasan dengan
melakukan latian yang terprogram, di samping itu 7actor bakat dari
dalam diri juru las juga sangat berpengaru teradap asil yang dicapai.
&eberasilan seorang juru las dapat dicapai apabila juru las suda dapat
mensinergikan apa yang ada dalam pikiran dengan apa yang arus
digerakan ole tangan se%aktu proses pengelasan berlangsung.
Gambar '. Polaritas arus dalam pengelasan
Pada prinsipnya beberapa teknik yang arus diketaui dan
dilakukan seorang juru las dalam melakukan proses pengelasan adala:
1. :eknik /engidupkan Busur ;yala
$. :eknik <yunan 1lektroda
'. Posisi,posisi Pengelasan
-. :eknik dan Prosedur Pengelasan pada berbagai &onstruksi sambungan.
7
Polaritas arus pada proses pengelasan las busur listrik dapat pada gambar
' di atas.
.. Pematrian
&ematrian adalah seperti pengelasan cair, akan tetapi bedanya
adalah penggunaan bahan tambahan yang mempunyai titik leleh di bawah
titik leleh logam induk. &engelasan fusion dapat dibedakan menjadi (
a. &engelasan +aser
&engelasan laser merupakan pengelasan yang lambat dan hanya
diterapkan pada las yang kecil, khususnya dalam industri elektronika.
b. &engelasan +istrik berkas electron
&engelasan jenis ini digunakan untuk pengelasan pada logam
biasa,logam tahan api, logam yang mudah teroksidasi dan beberapa
jenis paduan super yang tak mungkin dilas.
c. &engelasan thermit
)erupakan satu/satunya pengelasan yang menggunakan reaksi kimia
eksotermis sebagai sumber panas. 'hermit merupakan campuran
serbuk Al dan #ksida besi dengan perbandingan 4 ( 5.
+as cair dan pematrian termasuk ke dalam las fusion. Salah satu
las fusion adalah las termik. &ada las termik ini, panas yang dihasilkan
berasal dari reaksi eksotermis. +as termik adalah satu/satunya las yang
menggunakan reaksi kimia sebagai berikut (
&ada reaksi ini besi yang dihasilkan mencapai suhu 6temperatur 1788
8
0,
hingga ujung benda kerja yang dituangi besi itu akan meleleh dan
membentuk sambungan. &ada las tekan, benda kerja dipanaskan hingga
meleleh6membara. ,emudian ditempa hingga membentuk sambungan.
8
!. Klasifikasi Las
1. 0as 0istrik
Pada pengelasan dengan las listrik, panas yang diasikan berasal dari
busur listrik yang timbul dari menempelnya benda kerja dengan elektroda.
1lekttroda pengisian dipanaskan mencapai titik cair dan diendapkan pada
sambungan, ingga terbentuk sambungan las. Panas yang diasilkan ole
busur listrik mencapai ..22
2
!.Pada saat pengelasan menggunakan las listrik,
dilepaskan energi dalam jumla yang sangat besar dalam bentuk panas dan
caaya ultra=iolet.
a. Pembagian 0as 0istrik
0as listrik dapat digolongkan menjadi :
1. 0as listrik dengan elektroda logam, misalnya :
a. 0as listrik submerged
Busur elektroda (listrik) diantara ujung elektroda dan baan
dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk yang digunakan sebagai
pelindung dari pengaru luar (udara bebas) seingga tidak terjadi sinar
las keluar seperti pada las listrik lainnya. 0as ini umumnya otomatis
atau semi otomatis. 0as busur listrik mempunyai $ jenis yaitu :
1) 0as listrik <! ( menggunakan arus seara sebagai sumber listrik )
$) 0as listrik #! ( menggunakan arus listrik bolak,balik sebagai
sumber listrik )
$. 0as listrik dengan elektroda berselaput
9usur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan bahan dasar
(plat) akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian dasar selaput
elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elektroda kawat las, dan daerah las disekitar busur
listrik terhadap daerah udara luar.
'. 0as listrik :4G (:ungsten 4nert Gas) atau /4G
&ada las ':. ini menggunakan elektroda wolfram. 9usur yang
terjadi antara elektroda dan bahan dasar merupakan sumber panas
bentuk pengelasan. %ntuk melindungi hasil pengelasan digunakan gas
pelindung, seperti argon, helium atau campuran gas tersebut.
9
.ambar ;. &roses las ':.
-. 0as 0istrik /4G
0as listrik /4G adala juga las busur listrik dimana panas yang
ditimbulkan ole busur listrik antara ujung elektroda dan baan dasar,
karena adanya <rus 0istrik. 1lektrodanya adala merupakan gulungan
ka%at yang berbentuk rol yang gerakannya diatur ole pasangan roda gigi
yang digerakkan ole motorl listrik. &ecepatan gerakan elektroda dapat
diatur sesuai dengan keperluan. :angkai 4as dilengkapi dengan nosal
logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas
malalui selang gas.
Gas yang dipakai adala !2$ untuk pengelasan baja lunak dan
baja, argon atau campuran argon dan elium untuk pengelasan <luminium
dan baja taan karat. Proses pengelasan /4G ini dapat secara semi
otomatik atau otomatik. (emi otomatik dimaksudkan pengelasan secara
manual sedangkan otomatik adala pengelasan di mana seluru pekerjaan
4as dilaksanakan secara otomatis.
10
.ambar 7. &roses pengelasan
.. /acam,macam 1lektroda
a. 1lektroda >ydrogen renda
(elaput elektroda jenis ini mengandung ydrogen yang renda
(kurang dari 2,. ?), seingga deposit las juga dapat bebas dari
porositas. 1lektroda inidipakai untuk pengelasan yang memerlukan
mutu tinggi, bebas porositas,misalnya untuk pengelasan bejana dan
pipa yang akan mengalami tekanan. 9enis,jenis elektroda ydrogen
renda misalnya 1 721., 1 7216 dan 1 7218.
b. 1lektroda untuk besi tuang
c. 1lektroda baja
1lektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan
mengasilkan deposit las yang kuat seingga tidak dapat dikerjakan
dengan mesin. #engan demikian elektroda ini dipakai bila asil las
tidak dikerjakan lagi. @ntuk mengelas besi tuang dengan elektroda
baja dapat dipakai mesin las <! atau #! kutub terbalik.
d. 1lektroda ;ikel
1lektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila asil
las masi dikerjakan lagi dengan mesin. 1lektroda nikel dapat dipakai
dalam segala posisi pengelasan. 0as yang diasilkan elektroda ini pada
besi tuang adala rata dan alus bila dipakai pada mesin las #! kutub
terbalik. &arakteristik elektroda nikel dapat diliat pada tabel diba%a
ini.
e. 1lektroda Perunggu
>asil las dengan memakai elektroda ini taan teradap retak,
seingga panjang las dapat ditamba. &a%at inti dari elektroda dibuat
dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang mengasilkan busur
stabil.
f. 1lektroda untuk aluminium
<luminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat
dari logam yang sama. Pemilian elektroda aluminium yang sesuai
11
dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang
membuatnya. 1lektroda aluminium <)(,<(:/ <4,-' untuk las busur
listrik adala dengan mesin las.
g. 1lektroda untuk pelapis keras
1. 1lektroda taan kikisan
1lektroda jenis ini dibuat dari tabung crom karbida yang
diisi denganserbuk,serbuk karbida. 1lektroda dengan diameter ',$.
mm , 6,. mmdipakai peda pesa%at las <! atau #! kutub terbalik.
1lektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada
sisi potong yang tipis.
$. 1lektroda taan pukulan
1lektroda ini dapat dipakai pada mesin las <! atau #!
kutub terbalik. #ipakai untuk pelapis keras bagian pemeca dan
palu.
'. 1lektroda taan keausan
1lektroda ini dibuat dari paduan,paduan non ferro yang
mengandung !obalt, )olfram dan !rom. Biasanya dipakai untuk
pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana
temperatur dan keausan sangat tinggi.
6. /acam,macam gerakan elektroda
a. Gerakan ara turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini
dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap.
b. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur
lebar jalur las yang dikeendaki Gerakan elektroda
1) /elingkar
Gambar 6. <yunan melingkar
$) Aig,"ag
12
.ambar <. Ayunan =ig/=ag
') 'arpesium
.ambar >. Ayunan gipsum
b. &embagian +as +istrik berdasarkan bahan tambahnya dapat di bagi
menjadi(
4. +as ,ondisi 0air (+i?uid State elding)
a) +as 9usur +istrik (-lectric Arc elding)
4) +as $lash 9utt ($lash 9utt elding)
$lash butt merupakan metode pengelasan yang dilakukan
dengan menggabungkan antara loncatan electron dengan
tekanan, di mana benda kerja yang dilas dipanasi dengan
energi loncatan electron kemudian ditekan dengan alat
sehingga bahan yang dilas menyatu dengan baik.
1) +as -lektroda 'erumpan (0onsumable -lectrode)
!onsumable electrode (elektroda terumpan) adalah
pengelasan dimana elektroda las juga berfungsi sebagai bahan
tambah.
5) +as +istrik ((ielded /etal <rc )elding)
S)A ((ielded /etal <rc )elding) adalah proses
pengelasan dengan mencairkan material dasar yang
menggunakan panas dari listrik melalui ujung elektroda
13
dengan pelindung berupa flu+ atau slag yang ikut mencair
ketika pengelasan.&rinsip dari S)A adalah menggunakan
panas dari busur untuk mencairkan logam dasar dan ujung
sebuah consumable elektroda tertutup dengan tegangan listrik
yang dipakai 15/;7 @olt, dan untuk pencairan digunakan arus
listrik hingga 788 ampere yang umum digunakan berkisar
antara >8/188 ampere.
;) +as 9usur 'erpendam ((ubmerged <rc )elding)
&rinsip dasar pengelasan ini adalah menggunakan arus listrik
untuk menghasilkan busur (<rc) sehingga dapat melelehkan
kawat pengisi lasan (filler %ire), dalam pengelasan SA ini
cairan logam lasan terendam dalam flu" yang melindunginya
dari kontaminasi udara, yang kemudian flu" tersebut akan
membentuk terak las (slag) yang cukup kuat untuk melindungi
logam lasan hingga membeku.
7) +as -lektroda 'ak 'erumpan (;on !onsumable 1lectrode)
;on consumable electrode adalah pengelasan dengan
menggunakan elektroda, di mana elektroda tersebut tidak
berfungsi sebagai bahan tambah. -lektroda hanya berfungsi
sebagai pembangkit nyalah listrik, sedangkan bahan tambah
digunakan filler metal.
c. &eralatan dalam &engelasan +istrik
9erikut adalah macam/macam peralatan dalam las listrik (
4. &embangkit arus listrik
&embangkin arus listrik sebagai alat yang memasok atau yang
mengatur arus yang bekerja.
14
.ambar A. &embangkit Arus listrik
1. >older (&emegang elektroda)
9erfungsi untuk pemegang elektroda pada saat proses
pengelasan.
.ambar 48. &emegang elektroda
5. ,lem )assa
Di pasang pada meja kerja las pada saat proses pengelasan.
9iasanya klem masa ini di tempelkan pada benda kerja yang
akan dilakukan pengelasan.
.ambar 44. ,lem masa
;. )eja kerja lasDigunakan untuk menaruh benda kerja pada saat
proses pengelasan.
15
.ambar 41. )eja kerja las
7. -lektroda
Sebagai perekat atau bahan tambah pada proses pengelasan
yang dipasang atau dijepit pada pemegang elektroda.
.ambar 45. -lektroda
B. 'ang penjepit.
9erfungsi untuk menjepit atau memegang benda kerja yang telah
dilas,karena panas maka tidak dimungkinkan untuk dipegang
dengan tangan terbuka.
.ambar 47. 'ang &enjepit
<. &alu las
%ntuk membersihkan kotoran atau kerak pada hasil penegelasan
pada sambungan.
16
.ambar 4B. &alu las
>. Sikat baja
%ntuk membersihkan benda kerja dari kotoran pada hasil
pengelasan.
.ambar 4<. Sikat baja
d. +angkah/langkah &roses &engelasan
4. &astikan peralatan dan perlengkapan pengelasan sudah siap
semua.
1. Cyalakan generator las, dan atur amperenya sesuai dengan bahan
yang akan di las.
.ambar 4>. .enerator las
5. 'aruh benda yang akan di las di atas meja kerja las.
17
;. &osisikan badan yang benar untuk siap melakukan pengelasan,
dilanjutkan dengan pengelasan titik terlebih dahulu untuk
mengikat awal agar tidak terjadi deformasi pada saat proses
pengelasan berlangsung.
.ambar 4A. &osisi badan pada saat pengelasan
7. Setelah di las titik, benda kerja dibersihkan terlebih dahulu dari
kerak agar saat proses pengelasan nanti tidak terjadi cacat.
Gambar $2. 0as titik pada proses pengelasan
B. ,alau benda kerja sudah dipastikan bersih dari kerak, maka
selanjutnya lakukan proses pengelasan sampai selesai
18
.ambar 14. &roses pengelasan
<. ,emudian celupkan benda kerja yang habis di las tersebut ke
dalam air agar mempercepat proses pendinginan.
.ambar 11. &roses pendinginan pada pengelasan
>. 9ersihkan kerak yang menempel pada hasil pengelasan tersebut
dengan palu las.
Gambar $'. /embersikan kerak
A. Agar hasil pengelasan lebih kelihatan bersih, maka bersihkan
dengan sikat baja
19
.ambar 1;. )embersihkan hasil pengelasan
48. &roses pengelasan selesai, tinggal melihat hasilnya.
Gambar $.. /emeriksa asil pengelasan
44. 9ersihkan peralatan dan tata rapi lagi perlengkapan pengelasan
agar penggunaan berikutnya mudah
Gambar $6. /embersikan peralatan pengelasan
d. (eleksi &uat <rus dan 1lektroda
@ntuk membuat las yang bagus, diameter elektroda arus diseleksi
untuk tebal metal yang dilas dan kuat arus (ampere) yang digunakan arus
tepat untuk diameter elektroda. :abel 7.7 menunjukkan rekomendasi kuat
arus dan diameter elektroda untuk pekerjaan pengelasan dalam suatu
bengkel bodi automotif.
:abel 7.7 &uat arus dan :ebal baan dan dia elektrode
.
;o
:ipe logam dan tebal
(inci)
#iameter
elektroda
(inci)
&uat arus
(ampere)
20
1
.
Pelat logam tipis
(*uter seet metal,
etc; sampai tebal 7B6-
inci)
1B16
.B6-
'B'$
12 C '2
$. C -.
-2 C 72
$
.
Baja lunak tipis
((truktur bodi dalam,
dsbnya, tebal 7B6-
sampai 'B16 inci)
1B8
.B'$
'B16
.2 C 1'2
D2 C 182
1'2 C $'2
'
.
Baja lunak tebal
(Eangka, dsbnya, tebal
'B16 sampai .B16
inci)
1B8
.B'$
'B16
F
62 C 1$2
D2 C 162
1$2 C $22
1D2 C '22
$. 0as <ssetelin
Pengelasan dengan gas oksi,asetilen dilakukan membakar baan bakar
gas !
$
>
$
dengan *
$
seingga menimbulkan nyala api dengan suu yang dapat
mencair logam induk dan logam pengisi. (ebagai baan bakar dapat digunakan
gas,gas asetilen, propan atau idrogen. #iantara ketiga baan bakar ini yang
paling banyak digunakan adala asetilen, seingga las pada umumnya diartikan
sebagai las oksi,asetilen. &arena tidak memerlukan tenaga listrik, maka las
oksi,asetilen banyak dipakai di lapangan %alaupun pemakaiannya tidak
sebanyak las busur elektroda terbungkus.
21
Gambar $7. Posisi pengelasan asitelin
Pada skema las oksi asetilen diperliatkan sudut brander las
berskisar antara 62 C 72 3 dan sudut baan tamba (filler) berkisar '2 C -.3.
<ra pengelasan dari kiri kekanan dan posisi pengelasan di ba%a tangan.
1. Peralatan utama pada pengelasan *+y,<setilen
a. Generator <setilen
Generator asetilen merupakan alat yang digunakan untuk
memproduksi asetilen melalui proses reaksi kalsium karbida dengan air.
Proses kerja generator relatif sederana, yaitu dengan jalan
mempertemukan kalsium karbida dengan air secara proporsional yang
selanjutnya akan diikuti dengan terjadinya reaksi seingga mengasilkan
gas asetilen.
Pemakaian generator dalam memproduksi asetilen masi
terbilang banyak, terutama di daera yang jau dari industri asetilen atau
daera terpencil. &euntungan penggunaan generator dapat menekan
biaya operasional bila dibandingkan dengan pemakaian asetilen dalam
botol. ;amun kelemaan yang dimiliki iala tekanan asetilen lebi labil
dibandingkan dengan asetilen dalam botol.
1. 0angka Persiapan
/engecek kelengkapan dan kondisi peralatan, baik peralatan
utama maupun peralatan keamanan. Bila perlu dibersikan dari debu
dan kerak. Peralatan @tama :
a) 'abung oksigen
b) 'abung bahan baker (.as +&.)
c) !egulator
d) )i"er
e) Selang las
f) 9angku kerja
g) )eja kerja
22
h) ,orek api
i) 'ang
&eralatan ,eamanan (
4) Sarung tangan
1) Sepatu
5) 'abung pemadam
-) &aca mata
a) 0angka kerja
1. (aat peralatan tela siap semua letakkan tabung baan bakar
agak jau dari tempat kita mengelas, kemudian buka kran
tabung oksigen sampai terbuka penu.
$. Periksa tekanan kerja gas oksigen pada regulator tekanan kerja.
<tur tekanan kerja gas oksigen dengan memutar kran regulator
pengatur tekanan kerja,pengaturan ini dilakukan dengan
memutar keran pada mi+er sampai gas oksigen keluar. :ekanan
kerja gas oksigen antara -2 bar , 62 bar, biasanya digunakan
nilai tenga .2 bar.
Gambar $D. Penyetelan generator asitelin
'. )embuka kran gas bahan bakar
23
Gambar '2. Pembukaan kran gas
-. )empersiapkan benda kerja dan filler
.. )emakai peralatan keselamatan seperti google dan sarung
tangan
6. 0ek apakah kondisi slang aman ataukah terlipat atau tertekan.
+angkah &enyalaan +as .as
4. +etakkan benda kerja diatas meja kerja.
1. ,ita posisikan diri dengan duduk pada bangku kerja menghadap
meja kerja.
5. Arahkan ujung mi"er ke bawah buka sedikit kran gas bahan bakar
Gambar '1. Penyetelan las asitelin
;. Cyalakan korek api dan bakar ujung nosel hingga gas
terbakar
Gambar '$. Penyalaan las asitelin
7. 9uka sedikit demi sedikit kran gas oksigen hingga nyala api
menjadi bagus
24
Gambar ''. Pengaturan nyala las asitelin
B. Atur komposisi nyala api sesuai yang dikehendak
b. Cyala api karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan
maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut
nyala baru ber%arna biru. #i antara kerucut yang menyala dan
selubung luar akan terdapat kerucut antara yang ber%arna keputi,
putian,yang panjangnya ditentukan ole jumla kelebian asetilen.
>al ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair.
;yala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel,
berbagai jenis baja dan bermacam,macambaan pengerasan
permukaan non,ferous
Gambar ''. ;yala las
c. Cyala api normal
;yala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen
sekitar satu. ;yala terdiri atas kerucut dalam yang ber%arna puti
bersinar dan kerucut luar yang ber%arna biru bening. *ksigen yang
25
diperlukan nyala iniberasal dari udara. (uu maksimum setinggi ''22
sampai '.22
o
! tercapai pada ujung nyala kerucut
Gambar '-. ;yala mormal
d. Cyala api oksidasi
Bila gas oksigen lebi daripada yang dibutukan untuk
mengasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan %arna
kerucut dalam beruba menjadi ungu. ;yala ini akan menyebabkant
erjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. ;yala
yang bersifat oksidasi ini arus digunakan dalam pengelasan fusion
dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan
lainnya
Gambar '.. ;yala oksidasi
e. &roses pengelasan siap dilakukan
f. Atur posisi duduk kita, kedua kaki rapat dan melindungi kemaluan
kita
26
Gambar '6. Posisi pengelasan
g. &osisikan sudut api untuk pengelasan adalah B8o
Gambar '7. Posisi sudut pengelasan
'erhadap garis horisontal, danuntuk filler adalah 58
o
terhadap garis
horisontal, pegang filler dengan tangankiri seperti pada gambar.
. &roses )ematikan
a. ,etika kita telah selesai melakukan proses pengelasan maka
jauhkan ujung nosel dari benda kerja
b. 'utup kran gas oksigen perlahan/lahan namun jangan sampai
tertutup penuh.
27
Gambar '8. /enutup kran
c. Setelah api menyala kuning tutup perlahan kran gas bahan
bakar namun jangan sampai tertutup penuh
Gambar 'D. (etelan api las
d. 'utup kran gas oksigen hingga tertutup penuh
e. 'utup kran gas bahan bakar hingga tertutup penuh
f. 'iup api kecil yang masih menyala di ujung nosel.
g. 9iarkan benda kerja dan ujung nosel hingga dingin
h. Setelah dingin tutup kembali kran gas bahan bakar dan kran
gas oksigen
i. .ulung kembali selang
j. 9ersihkan sisa/sisa pengelasan
i. ,euntungan mengelas *ksi <setilin
a. Peralatan relatif mura dan memerlukan pemeliaraan
minimal.
b. !ara penggunaannya sangat muda, tidak memerlukan teknik,
teknik pengelasan yang tinggi seingga muda untuk dipelajari.
c. /uda diba%a dan dapat digunakan di lapangan maupun di
pabrik atau dibengkel,bengkel karena peralatannya kecil dan
sederana
28
d. #engan teknik pengelasan yang tepat ampir semua jenis
logam dapat dilas dan alat ini dapat digunakan untuk
pemotongan maupun penyambungan.
#. Alat Keselamatan Kerja Dalam Proses Pengelasan
4. Sarung 'angan
%ntuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan dan
percikan api pada waktu pengelasan.
.ambar ;8. Sarung tangan
1. 'openg las
%ntuk melindungi mata kita dari cahaya las yang sangat menyilaukan
mata.
.ambar ;4. 'openg las
5. ,ipas 9lower
9erfungsi sebagai penyedot asap pada saat proses pengelasan agar asap
dari pengelasan tidak terhirup ke kita.
29
.ambar ;1. ,ipas 9lower
-. Baju 0asB<pron
Baju lasB<pron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap
dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi
diatas kepala, arus memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan
posisi lainnya dapat dipakai apron.
30
.ambar ;5. 9aju kerja
.. >elm 0as
>elm 4as maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka
dan mata dari sinar las (sinar ultra =iolet dan ultra mera) yang dapat
merusak kulit maupun mata, (inar 4as yang sangat terangBkuat itu
tidak bole diliat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. >elm
las ini dilengkapi dengan kaca kusus yang dapat mengurangi sinar
ultra =iolet dan ultra mera tersebut. @kuran kaca 4as yang dipakai
tergantung pada pelaksanaan pengelasan. @ntuk melindungi kaca
penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi
dengan kaca puti.
31
Gambar --. elm
6. (epatu 0as
(epatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,
Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup selurunya dapat
juga dipakai.
Gambar -.. (epatu las
7. &amar 0as
&amar 4as dibuat dari baan taan.api. &amar las penting agar orang
yang ada disekitarnya tidak terganggu ole caaya las.
@ntuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dangan
sistim =entilasi: #idalam kamar las ditempatkan meja 4as. /eja las
arus bersi dari baan,baan yang muda terbakar agar terindar
dari kemungkinan terjadinya kebakaran ole percikan terak las dan
bunga api.
32
Gambar -6. &amar las
8. /asker 0as
9ika tidak memungkinkan adanya kamar las dan =entilasi yang baik,
maka gunakanla masker las, agar terindar dari asap dan debu las
yang beracun.
Gambar -7. /asker las
-. Beberapa Bentuk dan Teknik Dalam Pengelasannya
4. &osisi bawah tanga
Posisi ba%a tangan merupakan posisi pengelasan yang paling muda
dilakukan. *le sebab itu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan
pengelasan sedapat mungkin diusaakan pada posisi diba%a tangan.
&emiringan elektroda 12
o
C $2
o
teradap garis =ertical keara jalan
elektroda dan 72
o
,82
o
teradap benda kerja.
1. &osisi mendatar
33
/engelas dengan ori"ontal biasa disebut juga mengelas merata dimana
kedudukan benda kerja dibuat tegak dan ara elektroda mengikuti
ori"ontal. (e%aktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar .
o
C 12
o
teradap garis =ertical dan 72
o
C 82
o
keara benda kerja.
5. &osisi tegak
/engelas posisi tegak adala apabila dilakukan ara pengelasannya keatas
atau ke ba%a. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit
karena baan cair yang mengalir atau menumpuk diara ba%a dapat
diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 12
o
,1.
o
teradap=ertikal
dan72
o
,8.
o
teradap benda kerja.
;. &osisi atas kepala
Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbaaya karena baan cair
banyak berjatuan dapat mengenai juru las, ole karena itu diperlukan
perlengkapan yang serba lengkap. /engelas dengan posisi ini benda kerja
terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar .
o
C $2
o
teradap garis =ertical dan 7.
o
,8.
teradap benda kerja.
.. Pengelasan ara ke kanan ( mundur )
!ara pengelasan ini adala aranya kebalikan daripada ara pengelasan
ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang
tebalnya -,.mm ke atas.
6. *perasi Bran"ing ( 5lame Bra"ing )
Gang dimaksud dengan bran"ing disini adala proses penyambunngan
tanpa mencairkan logam induk yang disambung, anya logam pengisi
saja. /isalnya saja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan
ka%at las dari kuningan. 4ngat ba%a titik cair Baja ( H 1..2 I!) lebi
tinggi dari kuningan (sekitar 1282I!). dengan perbedaan titik car itu,
34
proses bran"ing, akan lebi muda dilaksanakan daripada proses
pengelasan.
7. *perasi Pemotongan 0ogam ( 5lame !ut )
&asus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Proses penggergajian (se%ing) dan menggunting (searing)
merupakan conto dari proses pemotongan logam dan lembaran logam.
Proses menggunting anya cocok diterapkan pada lembaran logam yang
ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang
lebi tebal tetapi memerlukan %aktu pemotongan yang lebi lama. @ntuk
dapat memotong pelat tebal dengan %aktu lebi singkat dari cara gergaji
maka digunakan las gas ini dengan peralatan kusus misalnya mengganti
torcnya ( dibengkel,bengkel menyebutnya brender ).
Gambar -8. Pemotongan plat dalam pengelasan
Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan
memberikan suplai gas *ksigen berlebi. Pemberian gas *ksigen lebi,
dapat diatur pada torc yang memang dibuat untuk keperluan memotong.
8. *perasi Perluasan ( 5lame Gauging )
*perasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada
produkBkomponen logam yang terdapat cacatBretak permukaannya. Eetak
(cacat) tadi sebelum ditambal kembali dengan pengelasan, terlebi daulu
dicukil atau diperluas untuk tujuan mengilangkan retak itu. (etela retak
diilangkan barula kemudian alur asil pencungkilan tadi diisi kembali
dengan logam las, tujuan mengilangkan retak itu. (etela retak
35
diilangkan barula kemudian alur asil pencungkilan tadi diisi kembali
denganlogam las.
Gambar -D. <lur dalam pengelasan
D. *perasi Pelurusan ( 5lame (traigtening )
*perasi pelurusan dilaksanakan dengan memberikan panas pada
komponen dengan bentuk pola pemanasan tertentu.4lustrasi diba%a ini
menunjukkan prinsip dasar pemuaian dan pengkerutan pada suatu logam
batang. Batang lurus dipanaskan dengan polapemanasan segitiga. 0ogam
cenderung memuai pada saat dipanaskan. #aera pemanasan tersebut
mengasilkan pemuaian yang besar. 0ogam mengkerut pada saat
didinginkan.
Gambar .2. Pemuaian dalam pengelasan
Dalam setiap proses pengelasan sering kali terjadi cacat pada benda kerja.
)acam/macam cacat yang timbul pada proses pengelasan yaitu (
1. 'erak yang tertimbun
0acat seperti ini dicegah dengan cara (
36
a. 'iap/tiap lapisan harus benar/benar dibersihkan
b. Ayunan elektroda jangan lebar
c. ,ecepatan pengelasan harus kontinyu
$. &orositas (gelembung gas)
0acat ini dapat dicegah dengan cara (
a. -lektroda gas harus dikeringkan
b. .unakan panjang busur yang tepat dan tetap
c. ,urangi kecepatan pengelasan
d. .unakan tipe elektroda yang lain
'. @ndercut
Dapat dicegah dengan (
a. )engurangi kuat arus pengelasan
b. &osisi elektroda arah longitudinal dan trans3ersal harus tepat
c. Ayunan elektroda jangan terlalu cepat
d. %sahakan benda kerja agak dingin pada tiap lapisan
-. >ot !racking
Yaitu retakan yang biasanya timbul pada saat cairan las mulai membeku
karena luas penampang yang terlalu kecil dibandingkan dengan besar
benda kerja yang akan dilas, sehingga terjadi pendinginan.
0ara mengatasi dengan menggunakan elektroda las low hidrogen yang
mempunyai sifat tegang yang relatif tinggi.
.. !old !racking
0ara mengatasinya dengan menggunakan elektroda las low
hidrogen,disamping pemanasan awal yang akan banyak membantu.
6. @nderbread !racking
'erjadi karena adanya hidrogen atau pun karena kuatnya konstruksi
penguat sampingan. Dapat ditanggulangi dengan menggunakan elektroda
las low hidrogen atau pemanasan awal benda kerja sampaisuhu 41
8
0.
7. 0ack of 5ussion
37
Adalah cacat yang antara bahan dasar dengan logam las tidak terjadi
ditanggulangi dengan menambah kuat arus, ayunan las dapat ditambah.
8. 0ack of Penetratic
0ara penanggulangannya yaitu dengan memilih dan mengganti elektroda
dengan diameter yang cocok serta menambah kuat arus pengelasan.
D. )earnig foult
Adalah timbunan las yang berlebihan diatasi dengan menjaga kontinuitas
kecepatan pengelasan.
12. Jeld (potter
Adalah percikan las yang terlalu banyak.
$. Sambungan +as
Sambungan las mempunyai beberapa jenis sambungan diantaranya
bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar .1. /acam,macam sambungan las
4. *enis Sambungan
38
'erdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan
dua bagian benda logam. +ima jenis sambungan yang biasa digunakan
dalam proses pengelasan.
.ambar 71. *enis sambungan dalam pengelasan
a. Sambungan tumpu (butt joint )D kedua bagian benda yang akan
disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung
pada kedua ujungnya
b. Sambungan sudut ( corner joint )D kedua bagian benda yang akan
disambung membentuk sudut siku/siku dan disambung pada ujung
sudut tersebut
c. Sambungan tumpang ( lap joint)D bagian benda yang akan
disambung saling menumpang (o3erlapping ) satu sama lainnya
d. Sambungan ' (tee joint )D satu bagian diletakkan tegak lurus pada
bagian yang lain dan membentuk huruf ' yang terbalik
e. Sambungan tekuk (edge joint )D sisi/sisi yang ditekuk dari ke dua
bagian yang akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada
kedua ujung bagian tekukan yang sejajar tersebut.
1. 9entuk las
Setiap jenis sambungan yang disebutkan di atas dapat dibuat
dengan pengelasan. &roses penyambungan yang lain dapat juga
digunakan, tetapi pengelasan merupakan metode penyambungan yang
paling uni3ersal. 9erdasarkan geometrinya, las dapat dikelompokkan
sebagai berikut (
a. +as jalur ( fillet weld)D digunakan untuk mengisi tepi pelat pada
sambungan sudut, sambungan tumpang, dan sambungan '.
39
+ogam pengisi digunakan untuk menyambung sisi melintang bagian
yang membentuk segitiga siku/siku
.ambar 71. 9eberapa bentuk jalur las
b. +as alur (groo3e welds)D ujung bagian yang akan disambung dibuat
alur dalam bentuk persegi, serong (be3el ), @, %, dan * pada sisi
tunggal atau ganda,seperti dapat dilihat dalam gambar ;. +ogam
pengisi digunakan untuk mengisi sambungan, yang biasanya
dilakukan dengan pengelasan busur dan pengelasan gas.
.ambar 75. (a) +as sumbat dan (b) las slot
c. +as titik dan las kampuh ( spot and seam welds) D digunakan
untuk sambungan tumpang. +as titik adalah manik las yang kecil
antara permukaan lembaran atau pelat. +as/an titik diperoleh dari
hasil pengelasan resistansi listrik. +as kampuh hampir sama dengan
las titik, tetapi las kampuh lebih kontinue dibandingkan dengan las
titik
40
Gambar .-. :itik,titik dalam pengelasan
d. +as lekuk dan las rata (flange and surfacing welds)
+as lekuk dibuat pada ujung dua atau lebih bagian yang akan
disambung, biasanyamerupakan lembaran logam atau pelat tipis,
paling sedikit satu bagian ditekuk. +as datar tidak digunakan untuk
menyambung bagian benda, tetapi merupakan lapisan penyakang
(ganjal) logam pada permukaan bagian dasar.
Gambar ... 0as lekuk dan las rata
5. 0iri/ciri &enyambungan &engelasan +ebur
&ada umumnya sambungan las diawali dengan meleburnya di daerah
sekitar pengelasan. Sambungan las yang didalamnya telah ditambahkan
logam pengisi terdiri dari beberapa daerah (=one) (
a. Daerah lebur (fusion =one)
'erdiri dari campuran antara logam pengisi dengan logam
dasar yang telah melebur secara keseluruhan. Daerah ini memiliki
derajat homogenitas yang paling tinggi diantara daerah daerah
lainnya. Struktur yang dihasilkan pada daerah ini berbentuk butir
kolumnar yang kasar.
41
.ambar 7B. &enampang melintang penyambungan pengelasan lebur
b. Daerah antarmuka las (weld inteface =one),
)erupakan daerah sempit berbentuk pita ( band ) yang memisahkan
antara daerah lebur dengan 2a=. Daerah ini terdiri dari logam
dasar yang melebur secara keseluruhan atau sebagian, yang segera
menjadi padat kembali sebelum terjadi proses pencampuran.
c. Daerah pengaruh panas ( heat effecti3e =one, 2AE ),
2a= D logam pada daerah ini mendapat pengaruh panas dengan suhu
di bawah titik lebur, tetapi cukup tinggi untuk merubah mikrostruktur
logam padat. ,omposisi kimia pada 2a= sama dengan logam dasar,
tetapi akibat panas yang dialami telah merubah mikro strukturnya,
sehingga sifat mekaniknya mengalami perubahan pula dan pada
umumnya merupakan pengaruh yang negatif karena pada daerah
inisering terjadi kerusakan.
d. Daerah logam dasar tanpa pengaruh panas (uneffecti3e base metal
=one)
Daerah logam dasar tanpa pengaruh panasD daerah ini tidak
menagalami perubahan metalurgi, tetapi karena dikelilingi oleh 2a=
maka daerah ini memiliki tegangan sisa yang besar akibat adanya
penyusutan dalam daerah lebur, sehingga mengurangi kekuatannya.
%ntuk menghilangkan tegangan sisa tersebut biasadi lakukan
perlakuan panas (heat treatment ) yaitu memanaskan kembali
daerahlas/an tersebut hingga temperatur tertentu.
BAB II
42
PROSES PRODUSI DENGAN PERAAS TANGAN
A. !engikir
1. /engikir
)engikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda
kerja hingga mencapai ukuran, kerataan, dan kehalusan tertentu dengan
menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam hal ini untuk
mendapatkan hasil pengikiran yang presisi dan maksimal diperlukan
pemahaman tentang jenisdan karakteristik kikir sebagai alat peraut6pengikis
dan teknik/teknik mengikir yang baik. Selain itu pekerjaan mengikir juga
diperlukan tenaga yang kuat dan harus telaten, ulet, dan teliti. Dengan
demikian pekerjaan mengikir dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan
untuk pembentukan seseorang menjadi praktisi pemesinan yang profesional
dan handal.
$. Pemilian ,ikir
,ikir yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan, baik dalam segi kualitas pekerjaan maupun dalam segi bentuk.
%ntuk kualitas pekerjaan, yang perlu diperhatikan adalah ketajaman dan
kemulusan kikir, seperti tidak bengkok dan tidak cacat. %ntuk kebutuhan
pekerjaan, kikir sudah dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran.
'. &ikir
a. 9agian/9agian %tama ,ikir
,ikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar
diperoleh permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan
tangan.
43
.ambar 7<. 9agian bagian utama kikir
b. Spesifikasi kikir
Spesifikasi kikir meliputi jenis gigi, kekasaran gigi, penampang,
dan panjang.
.ambar 7>. Spesifikasi kikir
.ambar 7A. Spesifikasi kikir berdasarkan penampangnya
c. &engelompokan ,ikir 9erdasarkan *enis .igi
&engelompokan kikir berdasarkan jenis gigi terbagi dalam
dua jenis yaitu single cut dan double cut. *enis single cut umumnya
digunakan untuk pekerjaan finishing sedangkan double cut digunakan
untuk pekerjaan awal.
44
.ambar 7A. ,ikir single cut dan kikir double cut
d. &engelompokan ,ikir 9erdasarkan ,ode ,ekasaran .igi
%ntuk dapat menghasilkan pengikiran yang
maksimal,pemilihan kikir harus sesuai dengan jenis pekerjaan dan
hasil pengikiran yang dikehendaki.
'abel 4. &engelompokan ,ikir 9erdasarkan ,ode ,ekasaran .igi dan
&enggunaannya
e. &engelompokan ,ikir 9erdasarkan &enampang
&emilihan penampang kikir hendaknya disesuaikan dengan
profil (bentuk) dari penampang benda kerja yang akan dibuat,
sehingga mudah mendapatkan bentuk yang diinginkan.
'abel 1. memperlihatkan pengelompokan kikir berdasarkan penampang
dan penggunaannya.
45
f. &engelompokan ,ikir 9erdasarkan %kuran &anjang
%kuran kikir yang banyak digunakan di indusri dan
lembagapendidikan berkisar antara panjang ; inchi sampai dengan
41 inchi. &enggunaan kikir berdasarkan ukuran panjangdisesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan, dalam hal initentunya pekerjaan yang
besar perlu menggunakan kikir yangpanjang
a. 0ara &enggunaan
46
Selama digunakan, kikir harus dipegang dengan kuat namun
tidak membuat jari dan pergelangan terasa pegal dan cepat lelah.
0ara pemegangan dan penekanan kikir disesuaikan dengan ukuran
kikir dan sifat pengerjaan.
'abel 5. &emegangan ,ikir untuk 9erbagai ,ebutuhan &engerjaan
b. .erakan 9adan dan Ayunan ,ikir
)engikir merupakan suatu pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan
anggota badan dan tenaga yang cukup besar serta berlangsung dalam
waktu yang cukup lama. ,ondisi ini tentunya perlu disertai dengan
kenyamanan kerja dalam arti antara gerakan badan, pengaturan tenaga
47
dan perasaan dapat berjalan secara serasi. *ika tidak bisa berakibat
fatal, cepat lelah, dan badan akan terasa sakit/sakit. Disadari bahwa
kondisi postur tubuh setiap orang tentunya berbeda tetapi bagaimana
mengikir dapat dilakukan dengan cara yang cocok dan nyaman. Camun
secara umum ketinggian ragum, posisi kaki, dan gerakan badan tidak
jauh berbeda, sebagai pendekatan kesesuaian itu dapat diilustrasikan
sebagai berikut.
.ambar B8. .erakan badan dan lutut
.ambar B4. &osisi kaki terhadap sumbu
c. &emakanan ,ikir
Deretan gigi kikir dibuat miring terhadap sumbu badan kikir.&ada
jenis double cut kedua alur tidak sama dalam, semua ini mempunyai
fungsi yang berbeda.Alur yang lebih dalam berfungsi untuk jalan keluar
tatal sedangkan alur yang dangkal berfungsi untuk mematahkan tatal
menjadi pendek/pendek sehingga mudah keluar. #leh karena itu dengan
arah pemakanan lurus searah sumbu kikir,maka tatal akan mudah keluar
dan dengan sendirinya bebanpengikiran menjadi ringan. Camun apabila
48
gerakan pemakanan seperti terlihat pada gambar berikut, maka beban
pengikiran menjadi berat karena tatal sulit keluar, kikir cepat tumpul serta
permukaan hasil pengikiran menjadi kasar
.ambar B1. ,ikir gigi tunggal arah pemakanan lurus dengan sumbu
kikir
.ambar B5. ,ikir gigi tunggal arah pemakanan tidak satu sumbu
dengan sumbu kikir
.ambar B;. ,ikir gigi ganda arah pemakanan pahat dalam
d. &engikiran +apisan ,eras ,ulit 9enda ,erja (+apisan'erak)
.igi kikir memenuhi semua badan kikir, ada gigi sampingdan ada
gigi muka. .igi/gigi ini dibuat dengan fungsi yangberbeda. .igi samping
atau bagian ujung kikir digunakan untukmembuang lapisan yang keras,
seperti lapisan terak6karbonpada kulit benda kerja sebagai akibat
pembentukan prosespanas, atau permukaan hasil pemotongan dengan las
49
karbit6asetilen. Sedangkan gigi muka digunakan untuk
pengkiranpermukaan yang lunak.
.ambar B7. )enghilangkan kulit yang keras dengan ujung
e. &engikiran 9idang Dasar 4
+angkah/langkah operasional yang perlu ditempuh untukmendapatkan
pengikiran yang efisien sebagai berikut.
4. Arah pengikiran lebih banyak memanjang dan diagonal
,eseimbangan tekanan kikir di atas benda kerja sangatdipengaruhi oleh
panjangnya tumpuan di mana kikir bekerja. Semakin panjang tumpuan
semakin stabilkeseimbangan tekanan kikir bekerja. #leh karena itu
untukmendapatkan hasil pengikiran yang rata dengan mudah,perlu
dipilih ke arah mana kikir bisa bekerja dengan baik.
1. &anjang langkah pengikiran
Di samping arah pengikiran, hal lain yang sangatberpengaruh terhadap
hasil pengikiran adalah panjang/pendeknya langkah pengikiran.
Semakin panjang langkahpengkiran, semakin labil kikir bekerja, dan
sebaliknyasemakin pendek langkah pengikiran semakin stabil
kikir bekerja.
5. &emeriksaan secara cermat dengan alat yang laik pakai
&emeriksaan kerataan permukaan hasil pengikirandipengaruhi oleh
kehandalan alat ukur yang digunakanserta cara dan teknik pengukuran
yang diterapkan.
50
.ambar BB. &emeriksaan kerataan hasil pengikiran dengan pisau perata
f. &engikiran 9idang Dasar 1 dan 5
&engikiran 9idang dasar 1 dan 5 dimulai jika bidang dasar 4sudah
betul/betul rata, jika tidak maka kesikuan bidang dasar 1 terhadap
bidang dasar 4 sulit diperoleh. Demikian puladengan kesikuan bidang
dasar 5 terhadap bidang dasar 1.Dalam pengikiran bidang dasar 1,
konsentrasi pengerjaan lebihsulit apalagi waktu pengikiran bidang
dasar 5. 2al ini dapatdipahami karena selain mengejar kerataan juga
mengejar kesikuan di mana keduanya harus dicapai secara stimultan
.ambar B<. 9idang dasar 4, 1, dan 5
g. )engikir )iring
&ada prinsipnya pengikiran miring sama saja denganpengikiran rata,
yang berbeda hanya terletak pada posisipemasangan benda kerja.
Demikian pula dengan jenis danspesifikasi kikir yang digunakan. &rinsip
51
pemeriksaan hasilpengikiran sama dengan prinsip pemeriksaan bidang
dasar 5
.ambar B<. &emeriksaan hasil pengikiran miring
h. )engikir !adius
Ada dua jenis pengikiran radius yaitu pengikiran radius luar dan radius
dalam. *enis kikir yang digunakan untuk mengikir radius dalam adalah
kikir bundar atau kikir setengah bundar, sedangkan untuk radius luar
adalah kikir pelat atau kikir yang mempunyai bidang rata.
.ambar B>. &engikiran radius dalam
&enggunaan kikir bundar atau setengah bundar, dalam pengikiran
radius dalam, selain kikir didorong makan ke depan juga sambil sedikit
diputar dengan tujuan untuk pemanfaatan semua gigi kikir selain tatal
mudah keluar.
52
.ambar BA. &engikiran radius luar
&rinsip pemeriksaan hasil pengikiran radius sama dengan prinsip
pemeriksaan hasil pengikiran miring.
.ambar <8. &emeriksaan hasil pengikiran radius
i. )enentukan 9idang Dasar
Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang dijadikan
acuan untuk pengambilan ukuran, kesikuan, dan kesejajaran terhadap
bidang lain.Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus
mempunyai 5 bidang dasar, di mana bidang dasar tersebut diambil dari
bidang yang berbatasan satu sama lain. ,arena fungsinya sebagai
acuan terhadap bidang yang lain, maka bidang dasar harus rata dan
menyiku satusama lain. 9idang dasar ditentukan secara berurutan,
mulai dari bidang yang paling luas hingga yang paling kecil serta
demikian pula dengan urutan pengerjaannya.
$. Ragum
!agum adalah alat untuk menjepit benda kerja. %ntuk membuka
rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai6tuas pemutar ke arah
kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik
landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk
pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan
(searah jarum jam).
53
Gambar 71. Bagian,bagian ragum
!ahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang
permukaannya pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitan
lebih kuat dan tidak licin. Dengan demikian apabila menjepit benda
kerja yang halus dan akan rusak permukaannya maka disarankan untuk
memberi lapisan pelindung berupa plat yang dapat menjaga permukaan
benda kerja tersebut. Camun ada juga jenis ragum kerja bangku yang
rahang penjepitnya dibuat rata dan halus (digerinda), di mana jenis
ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang sudah memiliki
permukaaan rata.
a. /engatur &etinggian Eagum
&etinggian ragum arus diatur sesuai dengan kebutuan pengerjaan.
@ntuk pengerjaan kasar, di mana tenaga pengerjaan diperlukan lebi
besar, tinggi ragum diatur lebi renda. @ntuk pengerjaan presisi,ragum
diatur lebi tinggi dan untuk pengerjaan yang umum, tinggi ragum diatur
setinggi siku pada lengan.
54
.ambar <1. ,etinggian ragum untuk pengerjaan umum kerja bangku
b. &encekaman 9enda ,erja pada !agum
9agian benda kerja yang terjepit pada ragum diusahakan semaksimal
mungkin. 2al ini perlu diperhatikan mengingat fungsi mulut ragum
selain dapat menjepit lebih kuat juga sebagai dasar kesikuan hasil
pekerjaan pengikiran. 2al lain yang sangat penting diperhatikan dalam
penjepitan benda kerja adalah kesejajaran permukaan benda kerja
dengan mulut ragum.
.ambar <5. &encekaman benda kerja.
55
B. Mengebor
4. )ata 9or ('wist Drill)
)ata bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur. )ata
bor diklasifikasikan menurut ukuran, satuan ukuran, simbol/simbol
ukuran,bahan dan penggunaannya. )enurut satuan ukuran, bor
dinyatakan dalam mm dan inchi dengan kenaikan bertambah 8,7 mm,
misalnya 7D7,7DBDB,7D< atau dalam inchi dengan pecahan,
misalnya 464BFD5651FD46>FD7651FD 564BF dan seterusnya, atau
bertanda dengan huruf A G E.
1. 9agian/9agian )ata 9or
)ata bor pilin dengan sudut puncak 44>H dan kisar sedang digunakan
untuk mengebor logam fero, besituang, baja tuang, dan besi tempa.
.ambar <;. 9agian/bagian mata bor
.ambar <7. )ata bor pilin kisar sedang
56
5. )acam/)acam )ata 9or
Selain mata bor pilin kisar sedang, ada jenis mata bor pilin lainnya
seperti dijelaskan di bawah ini.
a. )ata bor pilin dengan spiral kecil
)ata bor pilin dengan spiral kecil (.ambar BA), sudut penyayatnya
458H digunakan untuk mengebor aluminium,tembaga, timah, seng,
dan timbel.
.ambar <B. 9or pilin spiral kecil
b. )ata bor pilin spiral besar sudut penyayat 458H,9or pilin dengan
spiral besar, sudut penyayat458H digunakan untuk mengebor
kuningan dan perunggu.
.ambar <<. 9or pilin kisar besar
c. )ata bor pilin spiral besar sudut penyayat >8H)ata bor pilin dengan
spiral besar, sudut penyayat >8H digunakan untuk mengebor batu
pualam6marmer, batu tulis, fiber, ebonit, dan sebagainya.
.ambar <>. 9or pilin kisar besar sudut sayat kecil
d. )ata bor pilin spiral besar sudut penyayat 58H)ata bor pilin dengan
spiral besar sudut penyayat 58H digunakan untuk mengebor jenis
bahan karet yang keras (karet/karet bantalan).
57
.ambar <A. 9or pilin kisar besar sudut lancip
;. )acam/)acam )ata 9or &embenam
Selain jenis mata bor untuk mengebor lubang, juga termasuk jenis bor
yaitu bor pembenam (counterbor ). )ata bor pembenam ini digunakan
untuk membuat lubang 3ersing kepala sekrup bentuk tirus. %ntuk lubang
baut terbenam kepala lurus dan menyiku digunakan mata bor pembenam
.ambar >8. 9or pembenam
*enis mata bor pembenam lainnya yaitu
.ambar >4. )ata bor pembenam kepala baut
7. 9entuk ,epala )ata 9or
9entuk kepala mata bor ada beberapa macam, tetapi jenis yang banyak
digunakan adalah bentuk lurus dan bentuk tirus.
.ambar >1. 9entuk kepala mata bor
58
a. kepala segi empat pipih tirus (bit shank )
b. kepala lurus (straight shank )
c. kepala tirus (tapered shank )
d. kepala segi empat tirus (ratchet shank )
B. Sudut )ata 9or
Sudut mata bor dapat diukur menggunakan kaliber (mal) bor untuk
mengetahui apakah sudut yang dibentuk kedua sisinya sama, karena
apabila sudut tersebut tidak sama akan mempengaruhi hasil pengeboran,
tidak halus dan matabor cepat tumpul.
.ambar >5. ,aliber mata bor
9esarnya sudut mata bor untuk mengebor bahan baja lunak
.ambar >;. Sudut mata bor
59
,eterangan(
C Sudut puncak ( point angle) I 7AH J 7AH I 44>H
C Sudut beban potong (lip clearance)I > K 41H
C Sudut pemusat (dead center ) I 418 K 457
<. &engikatan )ata 9or
0ara pengikatan mata bor pada mesin bisanya dilakukan menggunakan
cekam bor uni3ersal untuk mata bor bertangkai lurus sampai diameter 45
mm, sedangkan untuk diameter yang lebih besar biasanya digunakan
sarung pengurang.
.ambar >7. &enjepit bor
>. )esin 9or
)esin bor yang digunakan pada kerja bangku ada dua jenis yaitu
mesinbor bangku untuk pekerjaan/pekerjaan yang kecil sampai sedang
dan mesin bor tiang untuk pekerjaan yang lebih besar.
.ambar >B. )esin bor bangku
60
.ambar ><. )esin bor tiang
%ntuk pekerjaan pengeboran diluar bengkel atau pekerjaan yang
diperlukan keluwesan. dengan bahan yang tetap (tidak berubah) dapat
digunakan bor pistol atau bor dada 9or pistol digerakkan oleh motor
listrik, sedangkan bor dada digerakkan secara manual dan biasanya
menggunakan mata bor paling besar 48 mm.
.ambar >>. 9or pistol
.ambar >A. 9or dada mekanik terbuka
61
.ambar A8. 9or dada mekanik tertutup
,eterangan(
4. 9adan
1. 'angkai pemegang
5. &emegang6penjepit bor
;. &elat bantalan dada
7. 'angkai pemutar
0. !ereamer
!eamer adalah alat untuk memperluas lubang. +ubang hasil pengeboran
kadang/kadang hasilnya masih kasar atau saat hendak dimasukkan batang
atau benda pasangannya tidak cukup longgar (sesak), maka untuk mengatasi
hal seperti ini diperlukan adanya perluasan lubang menggunakan alat
reamer. %ntuk mendapatkan ukuran yang pas maka pekerja sebaiknya
mengebor dengan ukuran 8,4 K 8,7 mm lebih kecil dari diameter lubang yang
telah ditentukan kemudian diperluas menggunakan reamer.
4. )acam/)acam !eamer
a. &eluas dengan bentuk alur spiral, digunakan untuk meluaskan dan
menghaluskan lubang, jenis ini memotong lebih halus dan ringan
serta tidak sering macet.
b. &eluas dengan alur lurus, digunakan untuk setiap pekerjaan
memperluas lubang
62
&eluas untuk pekerjaan kerja bangku pada umumnya disebut
reamer tangan yang memiliki tangkai lurus dan sebagian ujung mata
sayat tirus sebagai pengarah dan memperingan pemakanan pada saat
mereamer. %ntuk pekerjaan pemesinan disebut reamer mesin, ada yang
bertangkai lurus dan tirus serta bagian ujung mata sayatnya tidak tirus
(hanya sedikit diujung bagian mata sayatnya).
.ambar A4. !eamer (peluas)
%ntuk memperluas lubang berbentuk tirus maka dapat digunakan peluas
tirus (dengan alur lurus.
.ambar A1. &eluas tirus
c. &eluas yang dapat disetel (adjustable/hand/reamer ), yaitu jenis
peluas dilengkapi sejumlah pisau/pisau pemotong yang dapat disetel
sehingga peluasan lubang dapat diatur menurut ketentuan ukuran.
63
.ambar A5. &eluas yang dapat disetel
1. &enggunaan !eamer
&enggunaan reamer adalah ilustrasi penggunaan reamer tangkai lurus
dengan spiral lurus, di mana bila digunakan harus terpasang pada
tangkai tap sebagaimana mengetap. Camun yang perlu diperhatikan
dalam mereamer adalah dalam melakukan pemakanan hanya
diperbolehkan satu arah yaitu searah jarum jam.
.ambar A;. &enggunaan reamer
D. !enggerga"i
4. Daun .ergaji 'angan
Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang
sederhana, bagian sisinya terdapat gigi/gigi pemotong yang dikeraskan.
9ahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool
64
steel ), baja kecepatan tinggi (2SS6high speed steel ), dan baja tung/sten
(tungsten steel )
.ambar A7. .ergaji tangan
1. &emilihan Daun .ergaji 9erdasarkan Spesifikasi
Spesifikasi daun gergaji tangan meliputi jenis, bukaan gigi, jumlah
gigi tiap panjang 4 inchi, dan panjang daun gergaji ditentukan oleh jarak
sumbu lubang. )ata/mata gergaji boleh didapati dalam ukuran panjang
>F, 48F dan 41F. 9ilangan gigi untuk sesuatu jenis mata gergaji biasanya
dikira sebagai bilangan gigi per inci, yaitu antara 4; hingga 51 gigi.
9iasanya gergaji gigi kasar mempunyai 4; atau 4> gigi per inci (g.p.+)
dan digunakan bagi benda kerja yang tebal dan lembut. .ergaji halus
mempunyai 1; atau 51 g.p.i. dan digunakan bagi benda kerja yang tipis
seperti memotong kepingan logam.
*enis 9ukaan .igi .ergaji dan $ungsinya
65
*umlah .igi 'iap &anjang 4 :nchi 9erikut $ungsinya
*enis Daun .ergaji 9erikut $ungsinya
5. ,ecepatan +angkah )enggergaji
,ecepatan langkah menggergaji bisa dianggap sama dengan kecepatan
langkah mengikir untuk ukuran panjang yang sama. 2al ini dapat
dipahami karena jenis bahan daun gergaji sama dengan jenis bahan kikir,
yaitu dari baja karbon. *adi kecepatan langkah untuk menggergaji baja
lunak adalah sekitar ;8 langkah per menit.
;. &emasangan Daun .ergaji
Dalam pemakaiannya, daun gergaji dipasang pada sengkang. &osisi
pemasangan daun gergaji dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan.,etentuan pemasangan daun gergaji sebagai berikut.
a. .igi gergaji harus menghadap ke muka.
b. ,etegangannya harus cukup, sehingga tidak terjadi lekukan pada
waktu dipakai.
66
.ambar AB. &emasangan daun gergaji pada sengkang
7. &emegangan dan &enekanan .ergaji
0ara menggergaji hampir mirip dengan cara mengikir, yang berbeda
adalah cara pemegangan. %ntuk pemotongan yang berat,tekanan gergaji
cukup besar, namun untuk pemotongan yang perlu lurus hasilnya, tekanan
gergaji harus ringan.
.ambar A<. &emegangan sengkang gergaji
B. +angkah &enggergajian
%ntuk pemotongan yang tidak presisi, awal penggergajian dapat angsung
dengan gergaji itu sendiri. Adapun cara memotong dengan gergaji tangan
sebagai berikut.
a. )embuat Alur
'inggi mulut ragum sama seperti pada waktu mengikir,bagian yang
digergaji harus sedekat mungkin dengan mulut ragum. &ada
permulaan menggergaji, tahan sisi gergaji dengan ibu jari. %ntuk
pemotongan yang dianggap presisi, sebelum digergaji benda kerja
harus ditandai terlebih dahulu dengan kikir segitiga sebagai jalan
awal penggergajian.
67
.ambar A<. )embuat alur (permulaan menggergaji
b. Awal &enggergajian
Sebagai awal penggergajian kedudukan gergaji, menyudut L 58H,
selanjutnya gergajilah bagian sisi terlebih dahulu yang lambat laun
sudutnya makin kecil.
.ambar A>. Sudut awal penggergajian
c. &emotongan 9enda ,erja
&otonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan mulut
catok6ragum.
.ambar AA. &emotongan benda kerja
9ahan +ebih +ebar
9ila bahan yang akan digergaji melebihi lebar sengkang gergaji,maka
pemasangan daun gergaji harus diputar A8H.
68
.ambar 488. &osisi daun gergaji tegak lurus terhadap sengkang
gergaji
d. &emeliharaan .ergaji
4. 'ebal minimal bahan yang dipotong adalah 1 " pitch gigi (tiga gigi
harus selalu berada pada daerah pemotongan). 2al ini diperlukan
untuk menghindari gigi rontok.
1. &erhatikan pada waktu pemasangan, arah gigi harus menghadap
ke depan.
5. &engencangan tidak membuat sengkang menjadi bengkok namun
daun gergaji terikat dengan kuat dan aman.
;. Setelah digunakan, sengkang gergaji dikendorkan dengan
caramengendorkan mur pengencang.
7. %ntuk pemotongan yang dianggap presisi atau perlu
lurus,penekanan gergaji diatur cukup ringan dan diawali dengan
kikir segitiga.
69
Evaluasi
1. 9elaskan proses pengelasan listrik dengan baikK
$. 9elaskan proses pengelasan asitelin dengan baikK
'. 9elaskan posisi badan ketika mengelasa listrikK
-. jelaskan macam,macam keselamatan kerja dalam pengelasanK
.. jelaskan bagian,bagian ragumK
6. sebutkan pembagian kikir beserta fungsinyaK
7. sebutkan teknik pengeboran dengan baikK
8. sebutkan keselamatan kerja yang arus dilakukan di bengkelK
70