Anda di halaman 1dari 45

DRA.

SHABIHA RAMADLANI J, APT


Yaitu sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral , mengandung satu atau lebih
zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis atau pewarna yang larut dalam air
atau campuran kosolven-air.
1. Potiones (obat minum)
Adalah solutio yang dimaksudkan untuk
pemakaian dalam ( per oral ). Selain
berbentuk larutan potio dapat juga
berbentuk emulsi atau suspensi.
SEDIAAN OBAT CAIR DENGAN RASA MANIS
MENGANDUNG ALKOHOL KURANG LEBIH 3%
DIBANDINGKAN DENGAN SIRUPELIXIR KURANG
MANIS &KURANG KENTAL.
KARENA MENGANDUNG GULA LEBIH SEDIKIT
DIBANDING DENGAN SIRUPKURANG EFEKTIF
SEBAGAI PENUTUP RASA OBAT YANG TIDAK ENAK.
HIDRO ALKOHOLDAPAT MENJAGA STABILITAS
OBATMAMPU MEMPERTAHANKAN KOMPONEN
LARUTAN YANG LARUT DALAM AIR & YANG LARUT
DALAM ALKOHOL DARIPADA SIRUP.
KEMUDAHAN DALAM PEMBUATANNYA(DENGAN
MELARUTKAN BIASA)LEBIH DISUKAI DARIPADA
SIRUP
PERBANDINGAN ALKOHOL SEDIAAN ELIKSIR BERBEDA-
BEDATERGANTUNG SIFAT KELARUTA& AIR YANG BERBEDA.
JIKA SUATU KOMPONEN MEMPUNYAI SIFAT KELARUTAN DALAM
AIR YANG JELEK ALKOHOL YANG DIBUTUHKAN > DARIPADA
ELIKSIR DENGAN KOMPONEN YANG KELARUTANNYA DALAM AIR
BAIK.
DISAMPING ALKOHOL DAN AIRPROPILEN GLIKOL & GLISERIN
SERING DIGUNAKAN JUGA SEBAGAI PELARUT PEMBANTU.
ELIKSIR DENGAN KADAR ALKOHOL TINGGI LEBIH DISUKAI
MENGGUNAKAN PEMANIS BUATAN (SAKARIN)?DENGAN
KEMANISAN YANG SAMA BUTUH JUMLAH<< DIBANDINGKAN
SUKROSA >> & SEDIKT LARUT DALAM ALKOHOL.
ELIKSIR DENGAN KADAR ALKOHOL 10-12% BERSIFAT SEBAGAI
PENGAWET SENDIRITIDAK BUTUH ANTI MIKROBA.
KADAR ETANOL TINGGIEFEK FARMAKOLOGIUNTUK
MENGURANGINYADAPAT DIGUNAKAN KOSOLVEN LAIN SEPERTI
GLISERIN & PROPILEN GLIKOL.
SPIRITUS FORTIOR 96% v/v ETANOL
SPIRITUS 90% v/v ETANOL
SPIRITUS DILUTUS 70% v/v ETANOL
ALCOHOL ABSOLUTUS 98% ETANOL
DALAM F.I.
AETHANOL ABSOLUT99,4% - 100% v/v
AETHANOL 94,7% - 95,2% v/v
AETHANOL DILUTUM 69,1% - 71% v/v
MENGANDUNG 75 % ALKOHOL & METIL ALKOHOL
BERI WARNA BIRU METIL ALKOHOL BERACUN.
CAMPURAN PELARUT LAIN
1. AETHER CUM SPIRITUCAMPURAN AQUA &
SPIRITUS SAMA BANYAK.
2. SOLUTIO PETITCAMPURAN AQUA,GLYCERIN &
SPIRITUS FORTIOR.
DEFINISILARUTAN YANG MENGANDUNG
SACCHAROSA DENGAN KADAR 64-66%.
DALAM SEDIAAN FARMASIDISEBUT MEDICATED SIRUP
SIRUP YANG MENGANDUNG BAHAN PEMBERI RASA
TAPI TIDAK MENGANDUNG ZAT-ZAT
OBATDINAMAKAN PEMBAWA BUKAN OBAT.
DIBUATUNTUK MEMBERI RASA YANG ENAK SUATU
OBAT.
sirup simplex mengandung 65 % gula dalam
larutan nipagin 0,25 % b/v
sirup obat mengandung satu atau lebih jenis
obat dengan atau tanpa zat tambahan
digunakan untuk pengobatan
sirup pewangi tidak mengandung obat tetapi
mengandung zat pewangi atau penyedap
lain. Penambahan sirup ini bertujuan untuk
menutup rasa atau bau obat yang tidak enak.
DISAMPING AIR MURNI, SIRUP MENGANDUNG
KOMPONEN:
1. GULAUMUMNYA SACHAROSA ATAU PENGGANTI
GULA YANG BERGUNA UNTUK MEMBERI RASA
MANIS & KENTAL.
2. PENGAWET ANTI MIKROBA
3. PEMBAU
4. PEWARNA
5. LAIN-LAINPELARUT KHUSUS, PEMBANTU
KELARUTAN, PENGENTAL & STABILISATOR.
SUKROSAGULA YANG PALING SERING DIGUNAKAN.
DAPAT DIGANTI SELURUHNYA ATAU SEBAGIAN
DENGAN GULA LAIN DEXTROSE, ATAU BUKAN
GULASORBITOL, GLISERIN & PROPILEN GLIKOL.
UNTUK PASIEN DIABETESZAT GLIKOGINETIK
(SENYAWA YANG DIUBAH GLUKOSA DALAM TUBUH)
DIGANTI DENGAN ZAT LAINMETIL
SELULOSA/HIDROKSIMETILSELULOSATIDAK
DIHIDROLISIS & DIABSORBSI KEDALAM ALIRA DARAH.
DITAMBAH PEMANIS BUATAN.
PENGGUNAAN SUKROSA 60-80% RASA MANIS,
VISKOSITAS, STABILITAS
LARUTAN ENCER SUKROSAMEDIA PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME.
SIRUP85% SUKROSE (PEKAT)DENGAN PEMBUATAN &
PENYIMPANAN YANG BAIKSTABIL & RESISTEN
TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME TIDAK
MEMBUTUHKAN PENGAWET.
PENAMBAHAN SUKROSA JENUH PENYIMPANAN
PADA SUHU RENDAHMENGKRISTALSIRUP MENJADI
TIDAK JENUHMIKROBA!!
JUMLAH PENGAWET YANG DIBUTUHKAN MENJAGA
SIRUP DARI PERTUMBUHAN BAKTERIDISESUAIKAN
DENGAN VOLUME AIR,SIFAT DAN AKTIVITASNYA
SEBAGAI PENGAWET.
CONTOHBEBERAPA MINYAK PEMBERI RASA BERSIFAT
STERIL & MEMPUNYAI AKTIVITAS ANTI MIKROBA.
UMUM DIGUNAKANASAM BENZOAT(0,1-0,2%), NA
BENZOAT(0.1-0,2%) & CAMPURAN METIL, PROPIL
DAN BUTIL PARABEN (O,1%).
DENGAN BANTUAN PANASGULA CEPAT LARUT
1. DIBUTUHKAN SECEPATNYA
2. KOMPONEN SIRUP TIDAK RUSAK /MENGUAP
3. JIKA ADA KOMPONEN LAIN YANG TIDAK TAHAN PANASTAMBAHKAN
SETELAH DINGIN.
PANAS BERLEBIH INVERSI SUKROSA TERURAI DEXTROSA +
FRUKTOSA (GULA INVERT)
ADANYA ASAMKECEPATAN INVERSI MENINGKAT
GULA INVERTLEBIH MANIS, WARNA BERTAMBAH GELAP (KUNING
KECOKLATAN) LEBIH RENTAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA.
PENGGUNAAN AIR MURNI YANG TELAH DIDIHKAN & PENAMBAHAN
ZAT PENGAWET MENINGKATKAN STABILITAS
SIMPAN DALAM WADAH YANG TERTUTUP RAPAT
UNTUK MEMBUAT SIRUP SEDAP RASANYA.
CONTOH: MINYAK MENGUAP (MINYAK JERUK) ,
VANILI,DLL.
LARUT DALAM AIR. UNTUK ZAT YANG KELARUTAN
DALAM AIR BURUKTAMBAHKAN ALKOHOL
UNTUK MENAMBAH DAYA TARIK SIRUP.
UMUMNYA DIGUNAKAN ZAT PEWARNADISESUAIKAN
DENGAN PEMBERI RASA YANG DIGUNAKANMISAL:
HIJAU..RASA PERMEN, COKLAT..RASA COKLAT, DLL.
PEWARNALARUT DALAM AIR,TIDAK BEREAKSI
DENGAN KOMPONEN LAIN DARI SIRUP, STABIL PADA
PENYIMPANAN.
DENGAN BANTUAN PANASGULA CEPAT LARUT
1. DIBUTUHKAN SECEPATNYA
2. KOMPONEN SIRUP TIDAK RUSAK /MENGUAP
3. JIKA ADA KOMPONEN LAIN YANG TIDAK TAHAN PANASTAMBAHKAN
SETELAH DINGIN.
PANAS BERLEBIH INVERSI SUKROSA TERURAI DEXTROSA +
FRUKTOSA (GULA INVERT)
ADANYA ASAMKECEPATAN INVERSI MENINGKAT
GULA INVERTLEBIH MANIS, WARNA BERTAMBAH GELAP (KUNING
KECOKLATAN) LEBIH RENTAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA.
PENGGUNAAN AIR MURNI YANG TELAH DIDIHKAN & PENAMBAHAN
ZAT PENGAWET MENINGKATKAN STABILITAS
SIMPAN DALAM WADAH YANG TERTUTUP RAPAT
A. Netralisasi adalah obat minum yang dibuat
dengan mencampurkan bagian asam dan
bagian basa sampai reaksi selesai dan
larutan bersifat netral Contoh : Solutio
Citratis Magnesici, Amygdalas Ammonicus
Pembuatan : Seluruh bagian asam
direaksikan dengan bagian basanya bila perlu
reaksi dipercepat dengan pemanasan.
ASCAL (CALCII ACETYLSALICYLAS)
DALAM PH. BELANDA
CARA MEMBUAT 1,2 g ASCAL 1g ACID
ACETYLSALICYLAS DIGERUS HALUS
CAMPUR DENGAN 1/3 g CALCII CARBONAS
DALAM MORTIR CAMPURAN TERSEBUT
DIGERUS DENGAN 10 g AIRSETELAH GAS
CO2 KELUARSARING LARUTAN
obat minum yang dibuat dengan mereaksikan
asam dengan basa tetapi gas yang terjadi
ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh
dengan gas.
Pembuatan :
Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air
yang tersedia. Misalnya NaHCO
3
digerus tuang
kemudian masuk botol.
Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air
yang tersedia.
2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang
seluruhnya. Sisa asam dituang hati-hati lewat
tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop
sehingga gas yang terjadi tertahan.
Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak.
Pengobatan
CO2 mempercepat absorbsi
Merangsang keluarnya getah pencernaan yang
banyak
Sebagai carminativum atau laxans
Untuk antioxydant
untuk menyegarkan rasa minuman ( corrigensia).
Memberi efek psiokologi bahwa obat tersebut
kuat
menjaga stabilitas obat
adalah saturatio yang CO
2
nya lewat jenuh
Pembuatan :
Langkah 1 dan 2 sama dengan pada
saturatio.
Langkah ke 3 Seluruh bagian asam
dimasukkan kedalam basa dengan hati-hati,
segera tutup dengan sampagne knop.
diberikan dalam botol yang kuat , berisi kira-
kira 8/10 bagian dan tertutup kedap dengan
tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian
diikat dengan sampagne knop.
Tidak boleh mengandung bahan obat yang
tidak larut , karena tidak boleh dikocok.
Pengocokan menyebabkan botol pecah
karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
1. Zat zat yang dilarutkan dalam bagian
asam
a. Zat netral dalam jumlah kecil.
Bila jumlahnya banyak, sebagian dilarutkan
dalam asam sebagian dilarutkan dalam basa,
berdasarkan perbandingan jumlah airnya.
b. Zat-zat mudah menguap.
c. Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid
a. Garam dari asam yang sukar larut .
misalnya natrii benzoas, natrii salisilas.
b. Bila saturasi mengandung asam tartrat maka
garam-garam kalium dan ammonium harus
ditambahkan kedalam bagian basanya, bila
tidak, akan terbentuk endapan kalium atau
ammonium dari asam tartrat.
c. SENYAWA YANG BEREAKSI ALKALIS NATRII BENZOAS,
NATRII SALICYLASLARUTKAN DALAM BAGIAN
BASANATRII BICARBONAS
d. ZAT YANG TIDAK DAPAT LARUT DALAM POTIO RIVERI TIDAK
BOLEH DILARUTKAN DIPISAH DAN DIBUAT SERBUK
e. ZAT-ZAT SEPERTI LUMINAL NA, DIURETIN,
AMINOPHYLINMESKI DAPAT LARUT DALAM BAGIAN BASA,
TETAPI PADA PENAMBAHAN ASAMENDAPAN
f. ZAT-ZAT TERSEBUT TIDAK BOLEH DICAMPUR DALAM POTIO
RIVERIDIPISAH DAN DIBUAT SERBUK.
g. PADA PEMBUATAN LARUTAN TERJADI GAS CO2DAPAT
DIBUAT NETRALISASI ATAU SATURASI (SEPERTI POTIO
RIVERI)
UNTUK MELIHAT BERAPA BAGIAN ASAM ATAU BASA YANG
DIPERLUKAN DAPAT MELIHAT TABEL PENJENUHAN (
SATURASI DAN NETRALISASI ) DALAM FARMAKOPE
BELANDA EDISI V BERIKUT INI :
Untuk 10
bagian
Asam
Amygdalat
Asam Asetat
Encer
Asam
Sitrat
Asam
Salisilat
Asam
Tartrat
Ammonia 8,9 58,8 4,1 8,1 4,41
Kalium
Karbonat
- 144,7 10,1 20,0 10,9
Natrium
Karbonat
- 69,9 4,9 9,7 5,2
Natrium
Bikarbonat
18,1 119,0 8,3 16,4 8,9
Ammonia Kalium
Karbonat
Natrium
karbonat
Natrium
Bikarbonat

Asam
Amygdalat
11,2 - - 5,5
Asam
Asetat (e)
1,7 0,7 1,43 0,84
Asam
Sitrat
24,0 9,9 20,4 12,0
Asam
Salisilat
12,3 5,0 10,4 6,1
Asam
Tartrat
22,7 9,2 19,1 11,2

R/ Natrii Bicarbonas 3
Acid Citric qs
Belladon Tinct 2
Luminal Na 1
Aqua ad 200
m.f. Potio Riferi
S.4.d.d. C
LARUTKAN 3 g NATRII BICARBONAS
DALAM 55g AIR
LARUTKAN ACID CITRICLIHAT TABEL
(10 BAGIAN NATRII BICARBONAS: 8,3
BAGIAN ACID CITRIC)2,5 g ACID
CITRIC DALAM 25 ml AIR
TINCTUR BELLADONAELARUTKAN
DALAM LARUTAN ACID CITRIC
BUAT POTIO RIVERI
LUMINAL NA SERBUKDIPISAH
Guttae atau obat tetes adalah sediaan cair berupa
larutan, emulsi atau suspensi , apabila tidak
dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat dalam.
Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan
penetes yang menghasilkan tetesan yang setara
dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang
disebutkan oleh Farmakope Indonesia. Biasanya obat
diteteskan ke dalam makanan atau minuman atau
dapat diteteskan langsung kedalam mulut.
Dalam perdagangan dikenal pediatric drop yaitu obat
tetes yang digunakan untuk anak-anak atau bayi .
Obat tetes sebagai obat luar, biasanya disebutkan
tujuan pemakaiannya misalnya : eye drop untuk
mata, ear drop untuk telinga.
Larutan topikal ialah larutan yang biasanya
mengandung air tetapi seringkali juga pelarut
lain, misalnya etanol untuk penggunaan
topikal pada kulit dan untuk penggunaan
topikal pada mukosa mulut. Larutan topikal
yang berupa suspensi disebut lotio
1. Collyrium
Adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing,
isotonus, digunakan untuk membersihkan mata.dapat
ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.
Kolirium dibuat dengan melarutkan obat dalam air, saring hingga
jernih,masukkan kedalam wadah, tutup dan sterilkan.
Penyimpanan : Dalam wadah kaca atau plastik tertutup kedap.
Catatan :
Pada etiket harus tertera :
Masa penggunaan setelah tutup dibuka.
Obat cuci mata
Kolirium yang tidak mengandung zat pengawet hanya boleh
digunakan paling lama 24 jam setelah botol dibuka tutupnya.
Kolirium yang mengandung pengawet dapat digunakan paling
lama tujuh hari setelah botol dibuka tutupnya.
Tetes mata adalah larutan steril bebas
partikel asing merupakan sediaan yang
dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga
sesuai digunakan pada mata. Tetes mata
juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel
halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak
menimbulkan iritasi atau goresan pada
kornea.
a. Nilai isotonisitas.
Secara ideal obat tetes mata harus
memiliki nilai isotonis sama dengan
larutan NaCl 0,9 % b/v. Tetapi mata
masih dapat tahan terhadap nilai
isotonis rendah yang setara dengan
larutan NaCl 0,6 % b/v dan tertinggi
yang setara dengan larutan NaCl 2, 0 %
b/v.
Salah satu maksud pendaparan larutan obat mata adalah untuk
mencegah kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion
hidroksil oleh wadah kaca. Hal tersebut dapat mengganggu kelarutan
dan stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan
untuk menjaga stabilitas obat tertentu misalnya : garam garam
alkaloid.
Air mata normal memiliki pH 7,4 secara ideal obat tetes mata
memiliki pH seperti pada air mata, tetapi karena beberapa bahan
obat tidak stabil (tidak larut/ rusak/ mengendap) pada pH tersebut
maka sebaiknya obat tetes mata di dapar pada pH sedekat mungkin
dengan pH air mata supaya tidak terlalu merangsang mata.
Pada larutan yang digunakan pada mata, terlebih pada mata yang
luka sterilitas adalah yang paling penting, untuk mencegah terjadinya
infeksi lebih lanjut.
Wadah larutan obat mata harus tertutup rapat dan disegel
untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan
harus mengandung zat atau campuran zat yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang
mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.
Pengawet yang dianjurkan :
o nipagin dan nipasol
o fenil merkuri nitrat, timerosol
o benzalkonium klorid
o klorbutanol, fenil etil alcohol
Untuk penggunaan pada pembedahan , selain steril larutan obat
mata tidak boleh mengandung antibakteri karena dapat
menimbulkan iritasi pada jaringan mata.
Ditambahkan untuk meningkatkan
kekentalan sehingga obat lebih lama kontak
dengan jaringan. Larutan obat mata yang
dikentalkan harus bebas dari partikel yang
dapat terlihat. Contoh : metil selulosa,
hidroksi propil selulosa, polivinil alcohol
Obat dilarutkan kedalam sal;ah satu zat pembawa yang
mengandung salah satu zat pengawet , dijernihkan dengan
cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup wadah
dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 115-116
o
C
selama 30 menit.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang
mengandung salah satu zat pengawet dan disterilkan
menggunakan bakteri filter masukkan kedalam wadah
secara tehnik aseptis dan tutup rapat
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang
mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan
cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup rapat
dan sterilkan dengan penambahan bakterisid , dipanaskan
pada suhu 98- 100
o
C selama 30 menit.
Gargarisma atau obat kumur mulut adalah
sediaan berupa larutan umumnya dalam
keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu
sebelum digunakan. Dimaksudkan untuk
digunakan sebagai pencegahan atau
pengobatan infeksi tenggorokan.
Penandaan.
1. Petunjuk pengenceran sebelum digunakan
2. Hanya untuk kumur, tidak ditelan
Contoh : Betadin Gargle
Tetes mulut adalah obat tetes yang
digunakan untuk mulut dengan cara
mengencerkan lebih dahulu dengan air untuk
dikumur-kumurkan, tidak untuk ditelan.
Tetes hidung adalah obat yang digunakan
untuk hidung dengan cara meneteskan obat
ke dalam rongga hidung, dapat mengandung
zat pensuspensi, pendapar dan pengawet.
Minyak lemak atau minyak mineral tidak
boleh digunakan sebagai cairan pembawa.
Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot
hidung atau mulut, atau disemprotkan dalam
bentuk kabut kedalam saluran pernafasan .
Tetesan butiran kabut harus seragam dan
sangat halus sehingga dapat mencapai
bronkhioli. Inhalasi merupakan larutan
dalam air atau gas. ( akan dibahas lebih
lanjut dikelas III)
Penandaan : Jika mengandung bahan yang
tidak larut pada etiket harus tertera
Kocok dahulu
Cairan yang pemakaiannya per rectum/colon yang
gunanya untuk membersihkan atau menghasilkan
efek terapi setempat atau sistemik Enema yang
digunakan untuk membersihkan atau penolong pada
sembelit atau pembersih faeces sebelum operasi,
tidak boleh mengandung zat lendir. Selain untuk
membersihkan enema juga berfungsi sebagai
karminativa, emolient, diagnostic, sedative,
anthelmintic dan lain-lain. Dalam hal ini untuk
mengurangi kerja obat yang bersifat merangsang
terhadap usus , dipakai basis berlendir misalnya
mucilago amyli. Pada pemakaian per rectal berlaku
dosis maksimal.
Enema diberikan dalam jumlah variasi tergantung
pada umur dan keadaan penderita. Umumnya 0,5
sampai 1 liter, tetapi ada juga yang diperpekat dan
diberikan sebanyak 100 200 ml.
Adalah larutan dalam air yang dimasukkan
dengan suatu alat ke dalam vagina, baik
untuk pengobatan maupun untuk
membersihkan. Karenanya larutan ini
mengandung bahan obat atau antiseptik.
Untuk memudahkan, kebanyakan douche ini
dibuat dalam bentuk kering/padat (serbuk,
tablet yang kalau hendak digunakan
dilarutkan dalam sejumlah air tertentu,
dapat juga diberikan larutan kental yang
nantinya diencerkan seperlunya. Contoh
Betadin Vaginal Douche (dikemas beserta
aplikatornya)
Adalah cairan yang dipakai untuk
mendatangkan rasa dingin pada tempat
tempat yang sakit dan panas karena radang
atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan
osmose digunakan untuk mengeringkan luka
bernanah. Contoh : Liquor Burowi, Solutio
Rivanol, campuran Borwater - Rivanol.

Anda mungkin juga menyukai