Anda di halaman 1dari 17

Reveinska Talahatu

102010067
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Kesadaran
Tekanan darah
Pemeriksaan neurovaskuler
Saraf otak
Motorik
Sensorik
Refleks fisiologis dan patologis
Fungsi luhur

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologi
- Pemeriksaan sinar X toraks
- Pemeriksaan lumbal
- Ultrasonografi karotis
- Angiografi serebrum
- Doppler transkranium
- Ekokardiogram transesofagus
Penyebab Gejala
Stroke iskemik etc trombosis : Sumbatan pembuluh darah
serebral oleh thrombus yang
kebanyakannya berasal dari
arterosklerotik
onset penyakit ini perlahan-
lahan, keluhan sering timbul
pada pagi hari saat bangun
tidur, biasanya didahului oleh
gejala prodromal berupa
vertigo, sakit kepala,
kesemutan, afasia serta
gangguan mental dan tidak
berasa pada ujung-ujung
ekstremitas
Stroke iskemik etc emboli Sumbatan pembuluh darah
serebral oleh embolus yang
berasal dari jantung. Atrium
fibrilasit (50%), gangguan atau
penyakit katub, kardiomiopati,
infark miokard, stenosis dan
regurgitasi katub mitral,
endocarditis infeksiosa dan lain-
lain
Onset serangan ini mendadak,
pada waktu menjalankan
aktivitas. Gangguan motorik
atau sensorik sesuai lesi.
Apabila emboli besar, bisa
menyebabkan delirium,
pingsan, gelisah, kejang dan
kesadaran menurun
Stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak yang
menyebabkan pengeluaran
darah ke parenkim otak, ruang
cairan cerebrospinal di otak,
atau keduanya
Gejala biasanya muncul tiba-
tiba, tanpa peringatan, dan
sering selama aktivitas,, nyeri
kepala yang sangat hebat,
kesadaran menurun, muntah
Eropa: 100-200 kasus stroke baru per 10.000
penduduk per tahun
Amerika :700.000 insiden stroke per tahun,
yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian
per tahun, dengan 4.8 juta penderita stroke
yang bertahan hidup
Rasio insiden :
- 1.25 pada kelompok usia 55-64 tahun
- 1.50 pada kelompok usia 65-74 tahun
- 1.07 pada kelompok usia 75-84 tahun
- 0.76 pada kelompok usia 85 tahun
Stoke Iskemik trombosis dan emboli
Trombosis : sumbatan pembuluh darah serebral
oleh thrombus yang kebanyakannya berasal
dari arterosklerotik
Oklusi akut daripada pembuluh darah
intrakranial aliran darah menuju daerah
otak yang diperdarahinya kematian jaringan
otak dalam waktu 4-10 menit
berkurangnya hingga <16 -18 mL/100gr
jaringan/menit infark dalam waktu satu jam
Berkurangnya hingga <20mL/100 gr
jaringan/menit iskemik tanpa infark
Infark serebral fokal:
- Neurotic pathway
- Apoptotic pathway

Iskemik nekrosis dengan membuat neuron
kekurangan glukosa dan oksigen kegagalan
mitokondria untuk menghasilkan ATP
pompa ion membran berhenti berfungsi dan
neuron mengalami depolarisasi ion
kalsium intrasel
Depolarisasi neuron pelepasan glutamat
dari sinaps terminal neurotoksisitas dengan
mengaktifkan reseptor glutamat post-sinaps
yang meningkatkan influks kalsium neuron
Arteri vertebralis :Hemiplegi alterna, Hemiplegi
ataksik
Arteri karotis interna :Buta mutlak sisi ipsilateral,
Hemiparese kontralateral
Arteri Basilaris: Tetraplegi, Gangguan kesadaran,
Gangguan pupil, Kebutaan, Vertigo
Arteria serebri anterior :perasaan kacau,
Kelemahan kontralateral pada tungkai, Gerakan
voluntar nya terganggu, Gangguan sensorik
kontralateral, Demensia, refleks mencengkeram
dan refleks patologis

Arteria serebri posterior: Koma, Hemiparesis
kontralateral, Afasia visual atau buta kata
(aleksia), Kelumpuhan saraf otak ketiga
hemianopsia, koreoatetosis
Arteria serebri media: Monoparesis atau
hemiparesis kontralateral, Kadang-kadang
hemianopsia kontralateral (kebutaan), Afasia,
Disfagia

Transformasi hemoragik dari infark
Hidrosefalus obstruktif
Peninggian tekanan darah
Emboli pulmonal
Abnormalitas jantung
Gangguan fungsi menelan, aspirasi dan
pneumonia
Infeksi traktus urinarius dan inkontinensia
Perdarahan gastrointestinal
Dehidrasi, hiponatremi, hiperglikemia,
hipoglikemia
Medika mentosa
Hipoglikemia diatasi segera dengan dekstrosa
40% iv
Hipertesi : natrium nitro- prusid, penyekat
reseptor alfa-beta, penyekat ACE, atau
antagonis kalsium
Kejang: diazepam 5-20 mg iv selama 3 menit,
maks 100 mg per hari; dilanjutkan pemberian
antikonvulsan peroral
tekanan intrakranial : manitol bolus intravena
0,25 sampai 1 g/kgBB per 30 menit

Non medika mentosa
rehabilitasi dilakukan sedini mungkin secara
bertahap baik secara pasif maupun aktif
Pasien dengan stroke harus dimobilisasi dan
dilakukan fisioterapi bila kondisi klinis neurologis
dan hemodinamik stabil
Untuk fisioterapi pada pasien yang belum boleh
bergerak, perubahan posisi badan dan ekstremitas
dilakukan setiap 2 jam untuk mencegah dekubitus.
Latihan gerakan sendi anggota badan secara pasif
4 kali sehari untuk mencegah kontraktur
1. Hentikan merokok
2. Hentikan kebiasaan minum alkohol
3. Periksa kadar kolesterol
4. Periksa dan kontrol penyakit diabetes
5. Berolahraga secara teratur
6. Kontrol konsumsi garam
7. Hindari stres dan depresi
8. Hindari obesitas

Prognosis setelah stroke iskemik sangat
bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan
stroke dan pada kondisi premorbid pasien,
usia, dan komplikasi poststroke

Anda mungkin juga menyukai