Anda di halaman 1dari 2

1

KULIAH PENDAHULUAN
SISTEM DERMATOMUSKULOSKELETAL (DMS)


Program pendidikan terintegrasi semester IV/genap diawali dengan sistem
DMS (Blok 10) yang merupakan kesinambungan dari tahap integrasi 2B dan
berlangsung selama 6 minggu..
Dokter selalu menghadapi bukti medik relevan yang berkembang dengan
cepat dan bukti itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebesar mungkin pada
pelayanan pasiennya.
Telah terbukti bahwa dokter-dokter yang mendapatkan pendidikan secara
konvensional akan menurun pengetahuannya secara progresif dalam praktek klinik
setelah mereka lulus. Sebaliknya dokter yang lulus dengan melatih :
- Pembelajaran sepanjang hayat
- Mempraktekan ilmu kedokteran berbasis bukti (Evidence Base Medicine/E.B.M)
tetap dapat mengikuti perkembangan kemajuan ilmu sampai 15 tahun kedepan.
Paradigma baru kedokteran yang berorientasi pada student centered
learning, E.B.M merupakan salah satu metode pembelajaran. Dengan E.B.M
penggunaan bukti paling mutakhir yang diambil secara sadar, terbuka dan hati-hati,
untuk membuat keputusan dalam menangani pasien. Pendekatan keputusan klinik
dan pemecahan masalah diambil dengan menerapkan sumber informasi eksternal.
Kemudian dalam mempraktekannya perlu keterampilan mencari sumber literatur
secara efektif dan efisien, menilai secara kritis serta menerapkannya pada masalah
klinis.

Sistem DMS dibagi menjadi 2 modul :

Modul I : Sistem Dermato (2 minggu)

Pada sistem dermato akan dibahas berbagai aspek jaringan kulit, meliputi
anatomi, fisiologi, histopatologi, biokimia serta berbagai macam penyakit dan
penatalaksanaannya.
Kulit merupakan organ tubuh paling luar, membatasi tubuh dari lingkungan
hidup dengan luas pada orang dewasa kira-kira 1.5 m atau 15 % dari berat badan.
Jaringan kulit sangat kompleks, bervariasi tergantung ras, seks, umur, iklim
dan lokasi tubuh baik dalam ketebalan,kelembutan maupun elastisitas. Sebagai
peran dalam kelangsungan hidup, kulit dapat merupakan cermin kesehatan
seseorang sehingga dapat menunjang penampilan dan kepribadian dalam hal
estetik, indikator sistemik dan sarana komunikasi non verbal antara individu yang
satu dengan yang lainnya.
Jaringan kulit berfungsi sebagai proteksi, absorbsi, ekskresi, persepsi,
pengatur suhu tubuh (termoregulator), pembentukan pigmen, vitamin D dan keratin.
Selain itu permukaan kulit banyak mengandung bahan yang menyokong tumbuhnya
mikroorganisme seperti lemak dan mineral hasil keratinisasi sehingga kesehatan
kulit perlu dijaga.
Sejak penemuan PLENCK (1776) penyakit kulit mulai dipelajari secara
sistematis dengan timbulnya ruam pada kulit. Keadaan inilah yang sampai sekarang
dipakai sebagai dasar membuat diagnosis penyakit kulit secara klinis. Meskipun
berbagai kemajuan teknologi ilmu di bidang lain seperti mikrobiologi, histopatologi
2

dan imunologi. Untuk mempelajari ilmu penyakit kulit mutlak diperlukan pengetahuan
tentang ruam kulit (morfologi/lesi kulit).

Modul II : Sistem Muskuloskeletal (4 minggu)

Berbeda dengan kurikulum konvensional, kurikulum PBL bersifat sentral tidak
lagi departemental. Perbedaan pokok terletak pada aspek integrasi disiplin ilmu,
struktur unit dominan dan ciri-ciri tiap disiplin ilmu.
Ilmu bedah merupakan salah satu struktur unit dominan pada pembelajaran
sistem DMS, dengan tujuan terdiri dari :
- Tujuan instruksional umum, yaitu : mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar
ilmu bedah yang menjadi latar belakang peran dokter umum dalam pengelolaan
ilmu bedah.
- Tujuan instruksional khusus, yaitu : mahasiswa mampu menjelaskan tentang :
1. Perkembangan ilmu bedah.
2. Ilmu bedah berbasis bukti (E.B.M).
3. Pengelolaan pre operasi.
4. Prosedur kerja kamar bedah.
5. Reaksi tubuh terhadap cedera
6. Nutrisi bedah.

Perkembangan ilmu bedah sudah sangat maju, jaman prasejarah sangat
berbeda dengan masa kini terutama dalam hal pengelolaannya. Namun macam2
penyakit bedah tidak banyak berubah meliputi tumor, infeksi, trauma dan kelainan
kongenital.
Pembedahan dikenal sejak (10.000-5000) tahun S.M di Mesir kuno dan
pertamakali dipraktekan oleh bapak kedokteran HIPPOCRATES sebagai tahap
ketiga dari seni kedokteran dalam menyembuhkan pasien melalui karya tangan
disamping obat sebagai tahap pertama dan diet sebagai tahap kedua.
Ilmu bedah merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang
pengobatannya melalui tangan atau melalui tindakan mekanik (operasi) dalam
usaha menyembuhkan penyakit/cacat/cedera.
( Cheirourgia/Yunani : cheir = tangan, ergor = bekerja )
Pasien pertama kali akan datang ke dokter umum sehingga dokter umum
perlu memahami dasar-dasar ilmu bedah agar mampu mendiagnosis, memberi
pertolongan awal bila perlu dan merujuknya secara benar.
Disamping itu dokter umum perlu mengetahui kira-kira tindakan kedokteran
yang akan dilakukan oleh dokter bedah, demikian pula pengelolaan paska bedah
atas petunjuk dokter bedah (operator) sebagai tindakan kuratif, juga promotif,
preventif dan rehabilitatif pada kasus bedah elektif maupun kasus emergensi sesuai
tujuan kesehatan nasional.

Anda mungkin juga menyukai