Anda di halaman 1dari 14

Filsafat Ilmu Pemerintahan

Caroline Paskarina

Materi Kuliah Metodologi Ilmu Pemerintahan

Sub Pokok Bahasan
Ontologi, epistemologi, dan metodologi dalam
memandang gejala pemerintahan, serta
saling keterkaitan di antara ketiganya
Klarifikasi mengenai apa yang dimaksud
dengan gejala pemerintahan
Perkembangan pemerintahan sebagai ilmu
dan sebagai sebuah studi/kajian
Implikasi metodologisnya dalam membentuk
kekhasan Ilmu Pemerintahan dibanding ilmu-
ilmu lain yang serumpun atau memiliki obyek
kajian sejenis
ONTOLOGI
EPISTEMOLOGI
METODOLOGI
METODE
TEKNIK
Aplikasi
Penelitian
Ontologi, Epistemologi & Metodologi
Ontologi Epistemologi Metodologi
Apa realitas yang ingin
diketahui?
(Apa hakikat dari realitas
pemerintahan?
Apa yang dapat kita
ketahui dari realitas
tsb?
(Apa kondisi yang
diperlukan untuk
memperoleh
pengetahuan tentang
realitas tsb?
Bagaimana cara
memperoleh
pengetahuan
tentang realitas
tsb?
Epistemologi
Walaupun kita punya konsepsi jelas ttg posisi teoritik kita
dan mungkin menganut suatu ontologi ttg eksistensi,
sebagian besar eksistensi itu tidak kita ketahui. Jadi, kita
perlu teori ttg bagaimana memperoleh pengetahuan ttg
dunia. Kita perlu epistemologi (teori ttg pengetahuan).
Epistemologi = teori umum tentang bagaimana mencari
pengetahuan.
Semua proyek penelitian didasarkan pada posisi
epistemologis dasar.
Epistemologi membimbing perumusan masalah,
penilaian teori, pemilihan teknik yang tepat untuk
penelitian empirik, dan terutama, interpretasi hasil
penelitian.

Metodologi
Agar bisa diterapkan dalam penelitian, suatu
epistemologi harus dirumuskan secara
konkret dalam bentuk model atau program.
Inilah metodologi
Metodologi memberi aturan ttg bgmn
penelitian dilakukan kalau ingin dianggap
valid.
Ini memungkinkan hasil penelitian utk dinilai atau
diulang oleh peneliti lain.
Dalam metodologi terkandung teori dan
metode yang melandasi penelitian, sesuai
dengan obyek dan subyek penelitian
Metodologi vs Metode
Metode:
Teknik untuk
mengumpulkan
bukti
Ragam cara untuk
mengumpulkan
informasi

(Sandra Harding)
Metodologi:
Landasan teori dan
analisis tentang
bagaimana
penelitian dilakukan
atau seharusnya
dilakukan
Seringkali
dipengaruhi oleh
disiplin ilmu ybs
Metode dan Teknik
Dalam setiap metodologi ada banyak metode yg bisa
diterapkan.
Dalam metode ada aturan, resep ttg bgmn
kumpulkan, analisis & sajikan data.
Suatu metode terdiri dari berbagai teknik ttg bgmn
melakukannya
Contoh: Metode penelitian kualitatif menerapkan
berbagai teknik pengumpulan data.
Setiap teknik atau metode yg dipakai harus
disesuaikan dg masalah penelitian & konteks yg
diteliti.
Gejala Pemerintahan
Abad 17-18 (Periode Klasik)
Penyelenggaraan pemerintahan secara formal
dalam lembaga-lembaga negara (bestuur /
kameral)
Abad 18-20 (Periode Modern)
Kewenangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan (government)
Abad 20-sekarang (Periode Kontemporer)
Pengelolaan urusan publik, oleh lembaga
negara maupun non negara (governance)

Pemerintahan sebagai Ilmu:
IPem sebagai Ilmu Mandiri
Sebagai ilmu mandiri, IPem punya obyek kajian
sendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain
yang serumpun
IPol dan IPem:
IPol mengkaji tentang kekuasaan (struktur & relasi)
IPem mengkaji tentang kewenangan
IPem dan Adm Negara:
IPem mengkaji penggunaan kewenangan dalam
pencaian tujuan publik
Adm Negara mengkaji ketertiban/keteraturan
(prosedur, mekanisme, dsj) dalam pencapaian
tujuan negara
Pemerintahan sebagai Studi/Kajian:
Menjadi bagian atau digabung dengan Ilmu lain
(dalam hal ini Ilmu Politik)
Di negara-negara Eropa Kontinental (Jerman, Austria, Perancis,
Belanda, dsj), IP lahir sebagai ilmu praktis untuk membentuk
aparat pemerintah yang siap bekerja di lembaga-lembaga
pemerintah (eksekutif/birokrasi)
Di negara-negara Anglo-Saxon (AS dan Inggris), IP yang
berkembang sudah dipengaruhi oleh ilmu politik dan
administrasi publik sehingga lebih sensitif terhadap aspek
dinamis pelaksanaan kewenangan. Tujuannya bukan untuk
menghasilkan aparat pemerintah siap kerja, tapi untuk
mengelola hubungan antara pemerintah dan masyarakat
IP yang masuk ke Indonesia adalah yang berasal dari Eropa
Kontinental, dibawa oleh Belanda dalam bentuk matakuliah
Indologie.
Tujuannya adalah untuk memberikan bekal pemahaman
ketatanegaraan pada para BB (Binnenland Bestuur)
Lanjutan
Setelah merdeka, IP menjadi ilmu terapan yang diberikan di sekolah
kedinasan bagi calon aparat pemerintah
Memasuki dekade 1980-an, IP mengalami percabangan, yakni
dikembangkan sebagai ilmu murni (di UGM, Unpad, dll dan sebagai ilmu
terapan (di APDN/STPDN/IPDN)
Banyaknya akademisi yang studi lanjut di negara-negara Anglo-Saxon
(terutama AS) membawa pandangan baru bahwa IP adalah bagian dari
Ilmu Politik. Jadi IP adalah studi yang menjadi bagian dari Ilmu Politik.
Di Unpad, hal yang mirip juga terjadi di mana Jurusan IP berawal dari
Jurusan Politikologi, sehingga secara historis IP yang dikembangkan di
Unpad menginduk pada Ilmu Politik.
Pandangan itu berbeda dengan yang dikembangkan di sekolah kedinasan
yang masih mengacu pada Indologie dan Bestuurkunde. Hal ini (mungkin)
disebabkan oleh faktor otoritas yang sangat kuat dalam menentukan
perkembangan kurikulum sekolah kedinasan, sehingga cenderung tidak
bergeser banyak dari masa ketika para ilmuwan seniornya belajar di
negara-negara Eropa, sebelum Orde Baru (Dwipayana, 2003)
Implikasi Metodologis Perkembangan IPem
No Pembanding Periode Klasik Periode Modern Periode Kontemporer
1 Ontologi (hakikat
fenomena
pemerintahan)
Institusi dan hubungan
antarlembaga formal
kenegaraan
Kewenangan dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Pengelolaan urusan
publik
Lokus: Negara Lokus: Negara dan
organisasi publik
Lokus: Negara dan non
negara (organisasi
publik, privat, dan
masyarakat)
2 Epistemologi
(teoreisasi
mainstream tentang
fenomena
pemerintahan)
Birokrasi, hukum tata
pemerintahan, lembaga
pemerintah, legalisme,
dst
Organisasi, manajemen,
sistem pemerintahan,
kebijakan/regulasi, dst
Pelayanan publik,
akuntabilitas,
kepercayaan publik,
network, ragulatory, dst
3 Metodologi
(cara memperoleh
pengetahuan/
theory building)
Filosofis, normatif,
parokial, kualitatif,
deskriptif
Empirik, obyektif,
positivistik, kuantitatif,
statistik
Fenomenologis,
subyektif,
antipositivistik, kualitatif,
interpretatif
4 Aksiologi
(kegunaan ilmu)
Deskriptif, value-based Eksplanatif, modeling,
generalisasi, prediktif,
value-free
Pemahaman
(verstehen/under-
standing), empowering,
membangun kesadaran
kritis, relevansi (context
and value-based)
Penutup
Perkembangan IPem merupakan
konsekuensi dari berkembangnya ontologi,
epistemologi, metodologi, dan aksiologi
dalam memandang gejala pemerintahan
Meskipun gejala pemerintahannya bersifat
dinamis (berubah-ubah), tapi filosofi dan
metodologi IPem tetap menunjukkan
kekhasan, yakni senantiasa mengkaji aspek
kewenangan dalam pengelolaan urusan
publik

Anda mungkin juga menyukai