Oleh: Muhammad lazuardi 08700279 Adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Penyabab infeksi malaria ialah plasmodium. Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit (sel darah merah) dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina. Fase seksual eksogen (sporogoni) dalam tubuh nyamuk Fase aseksual (skizogoni) dalam tubuh hospes perantara/manusia 1. Fase seksual darah (skozogoni eritrosit) 2. Daur dalam sel parenkim hati/stadium jaringan (skozogoni ekso eritrosit) Cara penularan Malaria ada 2, yaitu : 1. Penularan secara alamiah (natural infection) Penularan secara alamiah terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi oleh Plasmodium. Setelah nyamuk Anopheles betina mengisap darah yang mengandung parasit pada stadium seksual (gametosit), gamet jantan dan betina bersatu membentuk ookinet di perut nyamuk yang kemudian menembus di dinding perut nyamuk dan membentuk kista pada lapisan luar dimana ribuan sporozoit dibentuk. Sporozoit-sporozoit tersebut siap untuk ditularkan. Pada saat menggigit manusia, parasit malaria yang ada dalam tubuh nyamuk masuk ke dalam darah manusia sehingga manusia tersebut terinfeksi lalu menjadi sakit 2. Penularan tidak alamiah (not natural infection) 1. Malaria bawaan Terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya menderita malaria. Penularannya terjadi melalui tali pusat atau plasenta (transplasental) 2. Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah melalui jarum suntik. Plasmodium falciparum Malaria tropicana masa inkubasi 7-14 hari Plasmodium vivax Malaria tertiana masa inkubasi 8-14 hari Plamodium ovale Malaria ovale masa inkubasi 8-14 hari Plamodium malariae Malaria quartana masa inkubasi 7-30 hari Melalui gigitan nyamuk anopheles sporozoit masuk dalam darah selama -1jam menuju hati untuk berkembang biak merozoit masuk kedalam eritrosit berkembang biak jadi tropozoit Skizon eritrosit pecah (disebut sporulasi) Sebagian sporozoit yang tertinggal di hepar membantuk hipnozoid dan mengakibatkan malaria relaps (berulang).
Demam timbul saat pecahnya scizon darah yg nenegeluarkan bermacam-macam antigen. Antigen akan merangsang makrofag, monosit, atau limfosit yg mengeluarkan berbagai sitokin (al: tumor nekrosis faktor-TNF). TNF akan dibawa ke hipotalamus (pusat pengatur suhu) dan terjadi demam
Anemi terjadi karena pecahnya sel darah merah yg terinfeksi maupun yg tidak terinfeksi. 1. P. falciparum menginfeksi semua jenis sel darah merah sehingga anemi dpt terjadi pada infeksi akut maupun kronis. 2. P. vivax/ovale: menginfeksi sel darah merah yg masih muda (2%), sehingga anemi terjadi pada infeksi kronis Splenomegali: Limfa merupakan organ retikuloendotelial, dimana plasmodium dihancurkan oleh sel-sel makrofag dan limfosit. Penambahan sel-sel radang ini menyebabkan limfa membesar
Biasanya disebabkan oleh P. Falciparum dan sering disebut pernicious manifestations. Sering terjadi secara mendadak. Perhatian utama pada kasus malaria berat adalah eritrosit yang berisi parasit stadium matang masuk ke dalam mikrovaskuler organ-organ vital. Faktor lain induksi sitokin TNF-a dan sitokin sitokin lainnya oleh toksin parasit malaria. Anamnesa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang (pemeriksaan darah tepi) Demam tinggi (intermiten) Pasien dari daerah endemis Lemah, mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri punggung, nyeri daerah perut, pucat, mialgia, dan atralgia
Periode dingin Mulai dari menggigil, kulit dingin dan kering, penderita sering membungkus diri dengan selimut dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur. Periode panas Penderita berwajah merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi dapat mencapai 40C atau lebih, respirasi meningkat, nyeri kepala, terkadang muntah-muntah, dan syok. Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai dua jam atau lebih diikuti dengan keadaan berkeringat. Periode berkeringat Mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah, temperatur turun, lelah, dan sering tertidur. Bila penderita bangun akan merasa sehat dan dapat melaksanakan pekerjaan seperti biasa. Hiperparasitemia, bila eritrosit dihinggapi parasit terlalu banyak Malaria serebral dengan kesadaran menurun Anemia berat kadar HB <7 g/dl Perdarahan gusi, hidungm saluran pencernaan Black water fever (kencing berwarna hitam) Demam >37C Pembesaran hepar (hepatomegali) Pembesaran limfa (splenomegali) Konjungtiva tampak pucat Penurunan kesadaran Hepatomegali Splenomegali Anemia berat Perdeahan (espiktasis, pteqiae, purpura) Kencing warna hitam (black water fever) Suhu 40C rectal Pemeriksaan hapusan darah tepi: 1. Tebal: ada tidaknya plasmodium 2. Tipis : identifikasi spesies plasmodium/tingkat parasitemia
Bila pemeriksaan darah pertama negatif, maka bisa dilakukan pemeriksaan tiap 6 jam selama 3 hari berturut turut. Dan apabila hasilnya negatif maka diagnosa malaria bisa dikesampingkan Pemeriksaan dengan rapid test yaitu untuk mendeteksi antigen parasit malaria.
Darah lengkap Urinalisis Foto toraks Gds, Serum bilirubin, SGOT/SGPT, Alkali posfatase, Albumin/globulin, ureum/kreatinin, Na, K, analisa gas darah Biakan darah dan uji serologi Analisa cairan cerebrospinal
Demam tifoid Demam dengue ISPA Leptospirosis Infeksi virus lain Radang otak (meningoencephalitis) Tifoid encefalopati Hepatitis Leptospirosis berat Sepsis Demam berdarah dengue Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi Malaria Falciparum - Lini Pertama: Artesunat + Amodiakuin + Primakuin - Lini Kedua : Kina + Doksisilin / tetrasiklin + Primakuin Malaria Vivaks, Ovale, Malariae - Lini Pertama: Klorokuin + Primakui - Lini Kedua : Kina + Primakuin - Malaria Vivaks relaps Klorokuin + Primakuin Pengobatan Malaria dengan Komplikasi: Pilihan Utama: Derivat artemisin parenteral (Artesunat intravena atau intramuskuler; Artemeter intramuskuler) Obat Alternatif: Kina dihidroklorida parenteral
Klorokuin : - Sizontosid darah - anti gametosid, P.vivax dan P.malarie Kina : - Sizontosid darah - Anti gametosid, P.vivax dan P.malarie Primaquin : - Anti gametosid - Anti hipnosoit, Artesunat : - Sizontosid darah, Amodiakuin : - Struktur dan aktivitas sama dgn klorokuin Tetracyclin : - Sizontosid darah