Anda di halaman 1dari 2

Kualiatas Air Limbah

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang Baku
Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara serta Peraturan Daerah
Provinsi Kalimanatan Timur Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air, yang menetapkan parameter baku mutu kualitas air buangannya
dapat dilihat pada tabel berikut :


Sumber : Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011

Potentially Hydrogen
Derajat keasaman atau nilai pH suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain oleh
proses fotosintesis, biologis dan adanya berbagai jenis kation dan anion di perairan tersebut.
Keasaman air berperan penting baik dalam proses kimiawi maupun biologis yang kesemuanya dapat
menentukan kualitas perairan alami.
Dengan adanya perubahan nilai pH yang kecil atau rendah, maka akan mempengaruhi kelarutan
besi, tembaga, kalsium, mangan, dan logam logam lain, serta keseimbangan antara gas karbon
dioksida, bikarbonat, dan karbonat.

Total Suspended Solid (TSS)
Padatan Tersuspensi Total (Total Suspenden Solid atau TSS) adalah bahan-bahan tersuspensi
(diameter > 1 mikrometer) yang tertahan pada saringan Milipore dengan diameter pori pori 0,45
mikrometer. TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad renik, terutama disebabkan oleh
kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa badan air.

Mangan (Mn)
Mangan adalah kation logam yang memiiki karakteristik kimia serupa dengan besi. Mangan berada
dalam bentuk manganous (Mn2+) dan manganik (Mn4+). Pada perairan dengan kondisi anaerob
akibat dekomposisi bahan organik dengan kadar yang tinggi, Mn4+ pada senyawa mangan dioksida
mengalami reduksi menjadi Mn2+ yang bersifat larut. Jika perairan mendapat aerasi yang cukup
Mn2+ mengalami reoksidasi membentuk Mn4+ yang selanjutnya mengalami presipitasi dan
mengendap di dasar perairan.

Besi (Fe)
Besi merupakan unsur paling penting dalam air permukaan dan air tanah. Untuk keperluan rumah
tangga tidak diinginkan, karena dapat menimbulkan bekas karat pada pakaian. Pada perairan yang
diperuntukkan bagi kebutuhan domestik, konsentrasi Fe2+ tinggi dapat menimbulkan rasa tidak
enak pada air minum, endapannya mengakibatkan warna kemerahan pada pakaian, porselen dan
peralatan rumah tangga. Kelarutan besi meningkat dengan menurunnya pH.

Anda mungkin juga menyukai