Anamnesis
Identitas
Menanyakan keluhan utama
Ruam
Lokasi
Penjalaran
Mulai kapan
Gejala lain
Riwayat Imunisasi
Pemeriksaan Fisik
Umum : TTV
Inspeksi : Ruam makulopapular di seluruh
tubuh
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin
Hari pertama : Leukositosis
Hari ke 3-4 : Leukopenia
Cairan serebrospinal : Normal
RRP : DNA HHV-6
Working Diagnosis
Roseola Infantum
Exantem Subitum
Usia : < 2 tahun (9-12 bulan)
Penegakan diagnosis Roseola
Anamnesis
Pemeriksaan fisik & penunjang
Etiologi Gejala klinis Penatalaksanaan
Roseola Infantum HHV-6 Diawali dengan
demam, demam
turun timbul ruam
Antipiretik,
antikonvulsan
Morbili Virus Morbili Pro : Demam, 3C,
koplik spot; Eru :
ruam, puncak
demam; kovalesens
Vit A, Antipiretik,
antikonvulsan;
Imunisasi Campak &
MMR
Rubella Virus Rubella Prodormal,
adenopati, ruam
(palatum molle,
muka, badan) mucul,
demam menetap
Antipiretik; Imunisasi
MMR
Hand, Foot and
Mouth Disease
CVA 16, HEV71 Prodormal, lesi
papulovesikuler di
mulut, telapak
tangan & kaki (oval,
elips)
Tatalaksana topikal &
sistemik
Etiologi
HHV-6
Diameter : 185-200 nm
Berselubung
Virus DNA
HHV-6 mempunyai 2 varian :
Human herpesvirus varian A
Human herpesvirus varian B
Virus ini menyebar melalui air ludah dan sekret
genital.
Epidemiologi
<2 tahun (puncak 9-12 bulan)
70-95% bayi baru lahir : seropositif HHV-6
Umur 1-2 tahun >90% bayi adalah seropositif.
Insidens Roseola infantum tidak dipengaruhi
oleh ras dan jenis kelamin.
Wabah kecil roseola terdokumentasi pada
populasi yang rapat, seperti panti asuhan.
Patofisiologi
Saliva manusia dan sekret genital
Viremia dideteksi pada 4-5 hari pertama demam
Terdapat respon imun kompleks yang tersusun dari
induksi berbagai sitokin, respon antibodi, dan
reaktivitas sel-T.
Hilangnya demam dan munculnya ruam dihubungkan
dengan munculnya antibodi anti-HHV-6.
Pelepasan virus dalam kelenjar ludah, sel
mononuklear darah perifer pada anak yang
seropositif dan orang dewasa mendukung
keadaan HHV-6 yang hidup lama.
Sifat reaktivasi penyakit dapat terjadi pada
mereka yang mempunyai defek pada imunitas
seluler, seperti pada penderita AIDS.
Gejala Klinis
Demam
Ruam
Tempat : leher, tangan, wajah, badan, tungkai
Tanda dan gejala terkait
Adenopati servikal : 30-35%
Diare ringan : 55-70%
Edema palpebra : 0-30%
Kejang : 5-35%
Pencembungan fontanella anterior : 26-30%
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Antikonvulsan
Antipiretik
Non Medikamentosa
Setelah demam turun, sebaiknya anak
dikompres.
Pencegahan
Menjaga daya tahan tubuh
Menghindari kontak
Upaya pencegahan penularan
Komplikasi
Kejang demam
Ensephalitis
Meningitis
Prognosis
Prognosis baik.