Anda di halaman 1dari 6

ASKEP CONDYLOMATA ACUMINATA

A. Pengertian.
Condylomata Acuminata merupakan salah satu dari empat kategori utama
penyakit kulitdan kelamin yang disebabkan oleh oleh virus kutil. Ini
merupakan kategori yang terjadisecara primer pada genitalia atau perinium.
Kutil nampak single (tunggal) atau multiple(berkelompok), pink lembut
hingga coklat, memperpanjang lesi, biasanya berkelompok dan kadang-kadang
besar seperti bunga kol, yang bisa menimbulkan luka.
B. Etiologi.
Penyakit ini disebabkan oleh papilomavirus.
C. Patofisiologi
Virus penyakit ini menyerang lapisan superfisial epidermis, dan menginfeksi
sel epitelialtunggal; serta merangsang pemecahan sel stratum spinosum;
merupakan penyebabterbesar kutil.Pada tes mikroskopik pada sel yang
terinfeksi menunjukan sejumlah partikel virus. Kutilgenitalia dapat ditemukan
pada vagina dan serviks wanita serta ureter anterior pada pria.Kutil perineal
dan anal wanita secara umum di sebabkan oleh penyebaran. Sedangkankutil
anal pada pria berhubungan dengan koitus anal. Kutil genitalia menyerupai
kutilkulit sehingga dapat memberi kesan bahwa terjadi transmisi dari tangan
ke genital yangmerupakan kategori lain kutil kulit. Transmisi : Kontak
langsung seksual.
Periode penularan : 1-2 bulan (biasanya 4 bulan).
Kerentanan dan daya tahan : belum diketahui : mungkin bersamaan dengan
lesi.

D. Komplikasi
Infeksi sekunder dan perdarahan kutil.. Transformasi malignant (perubahan
yang berbahaya). Kutil laringeal pada neonatus.

E. Test diagnostik
Byopsi : menunjukan adanya malignancy.
Serologi : menunjukan adanya sifilis kondilomata.

F. Menajemen Medik
1. Terapi obat. Tidak ada terapi yang tersedia untuk mengatasi infeksi
2. Pembedahan
Terapi alternatif dilakukan untuk menghilangkan kutil exophytic termasuk
cryoterapi, dan electrodesikasi/elektrocautery ; laser karbon dioksida dan
pembedahan yang konfensional untuk kutil yang meluas. Tidak ada
pengobatan yang tersedia untuk kutil serviks hinga mengakibatkan
keluarnya cairan papanicolaon agenkeratolitik untuk menyembuhkan
condylomata acuminata podophillin, 10%-25% dalam persenyawaan
larutan benzoin untuk kutil; menghilangkan selama 1-4 jam; sampai
pengobatan 4 mingguan (tidak di anjurkan selama kehamilan atau pada
kutil uretral, oral, cervikal, atau anorektal).

G. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Riwayat Pernah kontak seksual dengan orang yang terinfeksi : multiple
dan patner sex yang tidak diketahui.
Daerah Anogenital Condylomata (kutil) : kutil ganda atau tunggal,
berwarna merah muda kecoklatan, lesi yang lama, selalu berkelompok
kadang terdapat massa yang luas dan tanpa nyeri yang berlebihan.
2. Diagnosa
a. Potensial infeksi (pasien kontak) b.d adanya kuman patogen pada luka
atau sekresi /eksudat dari serviks, uretra, mata, faring, atau anus.
DS : Riwayat kurang terlindungnya aktifitas seksual atau STD.
DO : Tes laboratorium, ada eksudat positif mengandung patogen. Tes
serologi; positif mengandung antibodi.ditemukan lesi nonulserasi. lesi
yang tidak bernanah (molluscum, condylomata (kutil)).
b. Potensial infeksi (pasien komplikasi) b.d perluasan atau penyebaran
dari penyakit jika tidak di obati secara adekuat.
DS : Ada riwayat gonarrhea, clamydia, sifilis, LV, condylomata,
chancroid.
DO : Mengalami kerusakan jaringanakibat pengobatan yang salah dan
atau pengobatan yang tidak adekuat.
c. Kurang pengetahuan b.d kurang terpapar terhadap informasi tentang
penyakit candylomata.
DS : Pasien mengatakan ia tidak mengetahui tentang metode
pencegahan dan pengobatan yang tepat.
DO : Sering bertanya pada perawat tentang penyakitnya.
3. Perencanaan
Tujuan :
1) Pasien tidak menularkan infeksi kepada orang lain, dan tidak kambuh
setelah pengobatan.
2) Pasien bebas infeksi sebelum infeksi tersebut meluas atau menyebar
3) Pasien akan meningkatkan pengetahuan yang cukup tentang
candylomata (penyebab dan pengobatannya).
4. Implementasi
Diagnosa I.
Intervensi dan rasional :
Ambil spesimen untuk lab. Darah dan serum sifilis, herpes, atau
clamydia.
R/ Untuk menentukan diagnosa dan perawatannya.
Gunakan tindakan pencegahan secara umum ketika mengambil
spesimen dan selama pemeriksaan pasien
R/ Terdapat infeksi pada lesi dan eksudat pada mukosa membran.
Amati dan perhatikan selama kontak dengan pasien.
R/ Untuk mencegah reinfeksi pasien.
Periksa serum pada wanita hamil untuk sifilis, paling sedikit satu kali
selama kehamilan, pemeriksaan pada trimester III dan sekali lagi (tes
darah ibu), beri anti infeksi sesuai order.
R/ Sifilis ditransmisikan ke fetus. Perawatan yang adekuat pada ibu
sebelum 15 minggu, untuk mencegah akan adanya bahaya pada fetus,
dan bayi baru lahir dapat terinfeksi dari ibunya.
Periksa kembali dan rawat wanita hamil dengan riwayat STDs sebelum
melahirkan. Beri profilaksis untuk mata.
R/ Untuk mencegah transmisi selama hamil.

Diagnosa II.
Intervensi dan rasional :
Beri anti infeksi sesuai order.
R/ Pemberian obat bisa mencegah komplikasi dan transmisi STDs
Dukung pasien untuk mulai melaksanakan/mengikuti anjuran perawat.
R/ Untuk memastikan pengobatannya.
Monitor penurunan daya imun pasienyang mempunyai gejala
munculnya infeksi.
R/ Penurunan daya tahan imun dapat mempengaruhi timbulnya infeksi
serius yang sistemik.
Monitor suhu tubuh dan gejala-gejala menyebarnya infeksi.
R/ Deteksi dini adanya infeksi dan perawatan dengan pemberian agen
anti infeksi dapat mencegah penyebaran patogen, beberapa penyakit,
dan masalah keperawatan.
Monitor tanda-tanda munculnya infeksi sekunder.
R/ Untuk mempersiapkan pengobatan yang dibutuhkan sehingga
mendukung penyembuhannya. (tidak terjadi infeksi lagi).

Diagnosa III
Intervensi dan rasional :
Anjurkan pada pasien untuk menghindari aktivitas seksual sampai
tidak ditemukan komplikasi atau pengobatan terakhir dan sampai
ditemukan hasil yang negatif pada pemeriksaan serviks.
Jelaskan pada pasien tentang tanda dan gejala dan mengenalinya agar
segera mendapatkan pengobatan
Jelaskan pada pasien tentang kegunaan dari penggunaan antiinfeksi
untuk mencegah komplikasi. Gagalnya pengobatan infeksi kronik dan
komplikasinya.
Jelaskan pada pasien tentang penggunaan tetrasiklin sesuai aturan
selama satu jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan cegah
pemberian cairan yang berlebihan, antasida, zat besi atau mineral
lainnya. Cegah paparan langsung terhadap sinar matahari.
Anjurkan pada pasien untuk menghindari infeksi yang berkelanjutan
dengan selalu menyiapkan kondom.
Dukung dan anjurkan pada pasien dan pasangan untuk melakukan tes
HIV.
Anjurkan pada pasien untuk memriksa keadaannya 1 bulan setelah
pengobatan untuk mencegah timbulnya atau munculnya luka-luka
baru. Pemeriksaan lanjutan dibutuhkan setiap minggu sampai seluruh
kutil benar-benar hilang. Informasikan pada pasien tentang keadaan
yang dialami saat ini.

5. Evaluasi

a. Setelah pengobatan infeksi tidak tertular pada orang lain, pasien tidak
kambuh lagi setelah mendapat pengobatan.
Data indikasi :
Pasien membatasi kontak langsung dengan orang lain.
b. Tidak ada tanda-tanda peradangan : tidak ditemukan tanda-tanda
infeksi sekunder : CSF normal.
c. Pasien memiliki pengetahuan tentang cara pencegahan infeksi sebelum
perluasan atau penyebaran virus : pasien dapat mengetahui tentang
cara pengobatan dan tujuan dari penggunaan antiinfeksi dalam jangka
waktu yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai