Anda di halaman 1dari 5

Kurikulum sekolah yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sudah berlangsung enam tahun. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau KTSP ini
ditelaah ulah sesuai dengan perkembangan IPTEK dan realitas kehidupan masyarakat
. Pendidikan kita selama ini cenderung menekankan pada materi ajar, sehingga leb
ih banyak bersifat intelektualistik. Hal ini terkait juga dengan penerapan Stand
ar Isi, baik Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar dalam desain kurikulum a
tau KTSP yang masih tetap berorientasi pada materi. Penguasaan materi dinomorsat
ukan sementara sikap mental dan kepribadian peserta didik telah lama terabaikan.
Demikian pokok-pokok pemikiran yang mengemuka dalam Seminar Nasional dengan tem
a Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia. Seminar tersebut diselenggarakan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI) bekerjasama dengan Fakul
tas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (U
NY). Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, Sardiman AM, M.Pd., Prof.
Zamroni, Ph.D., dan Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A. ( Universitas Terbuka).
Dalam kesempatan tersebut Sardiman menjelaskan terdapat mismatch dan ketidaksink
ronan antara pengertian, maksud, dan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) sebagai studi integratif tentang kehidupan sosial masyarakat dengan dokum
en standar isi, baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran I
PS. Dalam dokumen Permen No. 22 tahun 2006 hal tersebut masih terpisah-pisah se
suai dengan displin keilmuannya. Kondisi itulah yang memunculkan problem besar d
i lapangan, utamanya bagi para guru yang secara psikologis terbebani dan menjadi
kebingungan. Akhirnya pembelajaran IPS tidak dapat berjalan sebagaimana mestiny
a. Harus disadari bahwa anak-anak Indonesia tidak dapat hanya dibangun dengan g
eografi, sosiologi, sejarah, ekonomi, teknik dan seterusnya secara terpisah-pisa
h. Semua secara bersama-sama memiliki andil mendewasakan peserta didik kita. Seb
agai mata pelajaran di sekolah, IPS mestinya lebih bersifat edukatif bukan semat
a-mata akademis. Dalam pembelajaran IPS seharusnya lebih menekankan hal-hal yang
bersifat kontekstual, penerapan, dan praktik yang relevan dengan realitas kehidu
pan sosial kemasyarakatan di Indonesia, dan tidak terfokus pada materi dan kajia
n teoritis, tegas Sardiman.
Menurut Zamroni, arah pendidikan ilmu-ilmu sosial di Indonesia memberikan kontri
busi maksimal dalam proses mempercepat pembangunan. Untuk tujuan, materi, dan or
ganisasi pelaksanaan pembelajaran ilmu-ilmu sosial perlu dirumuskan secara lebih
komprehensif. Tujuan itu dirumuskan dalam suatu bentuk kompetensi yang harus di
kuasai oleh siswa setelah mengikuti pendidikan pada jenjang tertentu. Untuk jenj
ang pendidikan dasar tujuan tersebut paling tidak mencakup empat aspek. Pertama,
memiliki kemampuan menjelaskan konsep-konsep dan teori-teori dalam ilmu-ilmu so
sial. Kedua, memiliki critical thinking dan kemampuan pengambilan keputusan yang
langsung mempengaruhi mereka, Ketiga, memiliki trust dan emphaty serta mengapli
kasikan etika dan norma dalam pengambilan keputusan, baik dalam arti substansi m
aupun prosedural. Keempat, memilki efikasi, kemampuan kontrol diri, kreativitas
dan kemampuan untuk melakukan inovasi, serta kemampuan berkerjasama, ucapnya.
Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si., saat membuka acara mengatakan, diambilnya
tema Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia ini mengingat Pendidikan IPS di Indone
sia saat ini, terutama Pendidikan IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih te
rjadi tarik ulur konsep yang tidak jelas. Akibatnya, kurikulum IPS di SMP juga m
enjadi tidak jelas keterpaduannya. Hal itu menjadi beban berat bagi para guru IP
S di SMP. Mereka mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan kurikulum IPS sec
ara terpadu dalam pembelajaran. Dari seminar ini diharapkan dapat memberikan has
il yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan IPS di Indonesia. Lebih khusus l
agi hasil seminar ini diharapkan dapat mewarnai kurikulum pendidikan IPS di Indo
nesia nantinya. (Isti/aw).
Label Berita:
SEMINAR
0 comments
Printer-friendly version
PDF version
Berita Terkait
KEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER, FISE GELAR SEMINAR NASIONAL
SEMINAR INTERNASIONAL EARLY CHILDHOOD EDUCATION IN AND FOR SOCIOCULTURAL DIVE
RSITY
INTERNATIONAL CONFERENCE: PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MEMAJUKAN NEGERI
PERANAN SEJARAH DAN BUDAYA DALAM PEMBINAAN JATI DIRI BANGSA
DEKAN FT UNY BERI KULIAH PADA SUMMER SCHOOL 2012 AUSTRIA
Fakultas
Fakultas Ilmu Pendidikan
Fakultas Matematika & IPA
Fakultas Bahasa dan Seni
Fakultas Ilmu Sosial
Fakultas Teknik
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Fakultas Ekonomi
Program Pascasarjana
UNY Kampus Wates
Lembaga & Badan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha
Resource
Blog Staff
Blog Student
Dinamika
E-Learning
Ejournal
Journal Student
Lumbung Pustaka
Staf Site
Webmail Staff
Webmail Student
Si Kumtala
Siakad
Siakad 2013
Kepegawaian
Sistem Registrasi
Unit Teknis
Layanan Kesehatan
Layanan Konsultasi dan Bantuan Hukum
Percetakan
Perpustakaan
Pusat Komputer
Kontak

Kantor Humas, Promosi dan Protokol
Jl. Colombo No.1 Yogyakarta 55281
Telepon : +62-274-586168
Humas : (0274) 542185,
Email Humas :humas[at]uny.ac.id
Email Webmaster : webmaster[at]uny.ac.id
za
Kurikulum sekolah yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sudah berlangsung enam tahun. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau KTSP ini
ditelaah ulah sesuai dengan perkembangan IPTEK dan realitas kehidupan masyarakat
. Pendidikan kita selama ini cenderung menekankan pada materi ajar, sehingga leb
ih banyak bersifat intelektualistik. Hal ini terkait juga dengan penerapan Stand
ar Isi, baik Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar dalam desain kurikulum a
tau KTSP yang masih tetap berorientasi pada materi. Penguasaan materi dinomorsat
ukan sementara sikap mental dan kepribadian peserta didik telah lama terabaikan.
Demikian pokok-pokok pemikiran yang mengemuka dalam Seminar Nasional dengan tem
a Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia. Seminar tersebut diselenggarakan Himpunan
Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI) bekerjasama dengan Fakul
tas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (U
NY). Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, Sardiman AM, M.Pd., Prof.
Zamroni, Ph.D., dan Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A. ( Universitas Terbuka).
Dalam kesempatan tersebut Sardiman menjelaskan terdapat mismatch dan ketidaksink
ronan antara pengertian, maksud, dan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) sebagai studi integratif tentang kehidupan sosial masyarakat dengan dokum
en standar isi, baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran I
PS. Dalam dokumen Permen No. 22 tahun 2006 hal tersebut masih terpisah-pisah se
suai dengan displin keilmuannya. Kondisi itulah yang memunculkan problem besar d
i lapangan, utamanya bagi para guru yang secara psikologis terbebani dan menjadi
kebingungan. Akhirnya pembelajaran IPS tidak dapat berjalan sebagaimana mestiny
a. Harus disadari bahwa anak-anak Indonesia tidak dapat hanya dibangun dengan g
eografi, sosiologi, sejarah, ekonomi, teknik dan seterusnya secara terpisah-pisa
h. Semua secara bersama-sama memiliki andil mendewasakan peserta didik kita. Seb
agai mata pelajaran di sekolah, IPS mestinya lebih bersifat edukatif bukan semat
a-mata akademis. Dalam pembelajaran IPS seharusnya lebih menekankan hal-hal yang
bersifat kontekstual, penerapan, dan praktik yang relevan dengan realitas kehidu
pan sosial kemasyarakatan di Indonesia, dan tidak terfokus pada materi dan kajia
n teoritis, tegas Sardiman.
Menurut Zamroni, arah pendidikan ilmu-ilmu sosial di Indonesia memberikan kontri
busi maksimal dalam proses mempercepat pembangunan. Untuk tujuan, materi, dan or
ganisasi pelaksanaan pembelajaran ilmu-ilmu sosial perlu dirumuskan secara lebih
komprehensif. Tujuan itu dirumuskan dalam suatu bentuk kompetensi yang harus di
kuasai oleh siswa setelah mengikuti pendidikan pada jenjang tertentu. Untuk jenj
ang pendidikan dasar tujuan tersebut paling tidak mencakup empat aspek. Pertama,
memiliki kemampuan menjelaskan konsep-konsep dan teori-teori dalam ilmu-ilmu so
sial. Kedua, memiliki critical thinking dan kemampuan pengambilan keputusan yang
langsung mempengaruhi mereka, Ketiga, memiliki trust dan emphaty serta mengapli
kasikan etika dan norma dalam pengambilan keputusan, baik dalam arti substansi m
aupun prosedural. Keempat, memilki efikasi, kemampuan kontrol diri, kreativitas
dan kemampuan untuk melakukan inovasi, serta kemampuan berkerjasama, ucapnya.
Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si., saat membuka acara mengatakan, diambilnya
tema Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia ini mengingat Pendidikan IPS di Indone
sia saat ini, terutama Pendidikan IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih te
rjadi tarik ulur konsep yang tidak jelas. Akibatnya, kurikulum IPS di SMP juga m
enjadi tidak jelas keterpaduannya. Hal itu menjadi beban berat bagi para guru IP
S di SMP. Mereka mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan kurikulum IPS sec
ara terpadu dalam pembelajaran. Dari seminar ini diharapkan dapat memberikan has
il yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan IPS di Indonesia. Lebih khusus l
agi hasil seminar ini diharapkan dapat mewarnai kurikulum pendidikan IPS di Indo
nesia nantinya. (Isti/aw).
Label Berita:
SEMINAR
0 comments
Printer-friendly version
PDF version
Berita Terkait
KEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER, FISE GELAR SEMINAR NASIONAL
SEMINAR INTERNASIONAL EARLY CHILDHOOD EDUCATION IN AND FOR SOCIOCULTURAL DIVE
RSITY
INTERNATIONAL CONFERENCE: PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MEMAJUKAN NEGERI
PERANAN SEJARAH DAN BUDAYA DALAM PEMBINAAN JATI DIRI BANGSA
DEKAN FT UNY BERI KULIAH PADA SUMMER SCHOOL 2012 AUSTRIA
Fakultas
Fakultas Ilmu Pendidikan
Fakultas Matematika & IPA
Fakultas Bahasa dan Seni
Fakultas Ilmu Sosial
Fakultas Teknik
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Fakultas Ekonomi
Program Pascasarjana
UNY Kampus Wates
Lembaga & Badan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha
Resource
Blog Staff
Blog Student
Dinamika
E-Learning
Ejournal
Journal Student
Lumbung Pustaka
Staf Site
Webmail Staff
Webmail Student
Si Kumtala
Siakad
Siakad 2013
Kepegawaian
Sistem Registrasi
Unit Teknis
Layanan Kesehatan
Layanan Konsultasi dan Bantuan Hukum
Percetakan
Perpustakaan
Pusat Komputer
Kontak

Kantor Humas, Promosi dan Protokol
Jl. Colombo No.1 Yogyakarta 55281
Telepon : +62-274-586168
Humas : (0274) 542185,
Email Humas :humas[at]uny.ac.id
Email Webmaster : webmaster[at]uny.ac.id
esweds

Anda mungkin juga menyukai