Anda di halaman 1dari 2

Kawan-kawan, numpang share siaran pers dari AJI Padang:

Siaran Pers dan Pernyataan Sikap AJI Padang Memperingati May Day 2014
"Tak Peduli Kesejahteraan Jurnalis, Awal Kemunduran Perusahaan Media"

Dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) 1 Mei 2014, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang
kembali mengingatkan perusahaan media untuk memperhatikan kesejahteraan jurnalis dan pekerja media.

Perkembangan pesat media dan jejaring sosial dalam beberapa tahun terakhir ini, mestinya membuka mata, bahwa
media mainstream tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi bagi masyarakat. Ini adalah tantangan untuk
memperbaiki perusahaan media sekaligus juga ancaman bagi media yang tak ingin berubah.

Sementara, AJI Padang memandang tidak ada kemajuan berarti dari mayoritas perusahaan media untuk memperbaiki
kesejahteraan jurnalis. Sebagian besar jurnalis masih dibayar dengan gaji tak layak, bahkan di bawah upah minimum
provinsi (UMP). Pelakunya bahkan adalah perusahaan media besar dan mapan. Berbagai media yang berpusat di
Jakarta misalnya, masih menggaji koresponden, kontributor dan stringer di daerah dengan tidak layak dan menyalahi
aturan UU Ketenagakerjaan.

Kondisi ini masih terjadi saat upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi jurnalis gencar dilakukan, antara lain
dengan uji kompetensi wartawan (UKW) atau uji kompetensi jurnalis (UKJ). Meski ribuan jurnalis sudah lulus uji
kompetensi tersebut, namun hal itu belum sepenuhnya berpengaruh bagi peningkatan kesejahteraan mereka.
Kompetensi jurnalis belum berbanding lurus dengan kesejahteraan.

Perusahaan media yang tidak ingin berubah dan terus tak peduli pada kesejahteraan jurnalis akan ditinggalkan.
Jurnalis berkualitas akan memilih perusahaan media yang peduli pada kesejahteraan dan bahkan akan mendirikan
perusahan sendiri, mengingat begitu luasnya peluang mengembangkan bisnis media di tengah pesatnya
perkembangan media online.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, AJI Padang menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Mengimbau perusahaan media agar meningkatkan kesejahteraan jurnalis dan pekerja medianya dengan membayar
upah layak sesuai dengan kebutuhan hidup serta memenuhi segala hak jurnalis dan pekerja media sebagaimana
dijamin UU Ketenagakerjaan. Besar upah layak jurnalis bisa dengan mempedomani standar upah layak yang
dikeluarkan AJI Kota di tiap daerah. Upah layak jurnalis di Sumbar sesuai hitungan AJI Padang adalah Rp2,9 juta.

2. Meminta perusahaan media cetak, online, radio dan televisi swasta nasional dan daerah yang belum memperjelas
hubungan kerja dengan koresponden, kontributor dan stringer di daerah agar membuat kontrak kerja dan
memberikan honor basis yang layak serta jaminan asuransi kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Meminta perusahaan media tidak menghalang-halangi keinginan jurnalis dan pekerja media yang ingin mendirikan
serikat pekerja media, karena pendirian serikat pekerja merupakan hak pekerja yang dijamin UU Ketenagakerjaan.

4. Mengimbau kawan-kawan jurnalis untuk mendirikan serikat pekerja media di media masing-masing untuk
memperjuangkan hak-hak jurnalis dan pekerja media sehingga mendapatkan kesejahteraan yang layak sesuai upah
layak jurnalis.

5. Meminta Dewan Pers dan organisasi perusahaan pers menindaklanjuti program Standar Kompetensi Wartawan
(SKW), dengan mendesak perusahaan media membayar upah jurnalis dan pekerja medianya dengan upah layak yang
disesuaikan dengan kategori kompentensi yang diikuti oleh jurnalis.



Padang, 1 Mei 2014





Hendra Makmur (Ketua)
Rus Akbar (Sekretaris/ Pj.Kordiv Serikat Pekerja)

Anda mungkin juga menyukai