Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI


SISTEM BROADBAND



DISUSUN OLEH :
1. Arganata Dian Amarullah (121910201120)
2. Mahfud (121910201121)
3. Adial Muhsin Teguh P. (121910201122)




UNIVERSITAS JEMBER
2012/2013


BROADBAND
1. KONSEP DASAR BROADBAND
Definisi umum broadband adalah proses pengiriman dan penerimaan data
melalui sistem jaringan telekomunikasi dengan kecepatan tinggi.
Umumnya kecepatan mulai dari 256 kbps sampai dengan 100 Mbps yang
terhubung dengan perangkat pengguna/pelanggan disebut broadband.
Definisi broadband tidak ada yang spesifik, namun yang sama adalah
dalam penggunaan kata kecepatan tinggi (high speed). Menurut ITU-T,
kecepatan tinggi broadband melampai kecepatan ISDN-PRA (> 2 Mbps),
sementara di negara India kecepatan tinggi broadband adalah 128 Kbps.
Sesuai dengan perkembangan teknologi multimedia maka kebutuhan
bandwidth untuk satu pelanggan saat ini diperkirakan sekitar 14 Mbps
dengan alokasi internet 2 Mbps, data 4 Mbps, HDTV 8 Mbps. Saat ini, di
Indonesia, broadband provider hanya menyediakan infrastruktur
(broadband access) dengan kecepatan 64/384 Kbps s/d 128/512 Kbps.
Kecepatan pengiriman data dari pelanggan ke server (upload) selalui lebih
kecil dari penerimaan data dari server (download). Contoh 64/384 Kbps
artinya upload speed 64 Kbps dan download speed 384 Kbps.
Kenapa kecepatan upload < download, alasan utama bahwa pengguna
layanan internet pada umumnya melakukan hubungan ke dunia maya
(internet browsing) untuk mendapatkan informasi yang disimpan
diberbagai server. Bila informasi sesuai maka pengguna meminta server
mengrimkan informasi yang dikonversi kedalam bentuk data ke terminal
pengguna (komputer/laptop/smartphone/STB TV). Kapasitas data
tergantung pada informasi, sebagai contoh 1 lagu&musik dalam format
MP3 setara dengan 4-5 Mbytes, photo digital ukuran postcard dalam
format JPEG sekitar 600-700 Kbytes.
2. DEFINISI BROADBAND
Broadband merupakan istilah yang sudah lama dikenal, khususnya di
kalangan pengguna Internet. Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi
yang memungkinkan akses Internet secara cepat dan selalu terkoneksi atau
" always on ". Secara sederhana, broadband dapat diartikan sebagai jalan
yang lebar untuk koneksi Internet, sehingga memberikan akses yang jauh
lebih cepat dibandingkan yang didapatkan dari koneksi modem dial-up
biasa. Selain itu, broadband dikenal juga sebagai koneksi tanpa putus (
always on ). Kecepatannya 10-20 kali dibandingkan kecepatan modem
dial-up yang ada saat ini. Kalau modem dial-up bekerja antara 30 hingga
50 Kbps ( kilobits per second ), maka koneksi broadband bekerja antara
256 Kbps dan 10 Mbps, tergantung layanan yang dipilih.

3. SEJARAH BROADBAND
Sejarah broadband bermula dari ditemukannya kabel serat optik pada
tahun 1950, dimana sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum
dibutuhkan dalam kecepatan tinggi. Baru pada tahun 1990an muncul
kebutuhan yang besar terhadap transfer data kecepatan tinggi dan era
broadband dimulai. Saat itu, andalannya lebih pada kabel serat
optik. Tahun 1999, perkembangan transfer data kapasitas besar dan
kecepatan tinggi mulai banyak digunakan, utamanya dengan maraknya
layanan TV kabel yang membutuhkan kabel modem. Saat itu, tak kurang
dari 1,5 juta pelanggan TV kabel semakin menyemarakkan era baru,
broadband. Belakangan, meski TV kabel sudah banyak pelanggannya,
perkembangannya lebih banyak dipicu oleh munculnya teknologi ADSL
(asymmetric digital subscriber line).
ADSL sanggup melewatkan jutaan bit informasi dalam hitungan detik
pada jaringan telepon biasa. ADSL broadband bekerja pada dua kecepatan,
menerima dan mengirim data, sehingga sangat cocok digunakan untuk
browsing dan mengirim atau menerima e-mail.Kecepatan pengiriman
datanya, lebih lambat dibandingkan menerima data. ADSL standar
menerima data atau informasi pada kecepatan 2 Mbps (35 kali lebih cepat
dari modem standar) dan mengirim data pada kecepatan 256 Kbps ( lima
kali lebih cepat). Namun, umumnya rentang kapasitas broadband antara
256 Kbps dan 10 Mbps.
Selain ADSL, ada SHDSL Broadband (symmetric high bit rate DSL), yang
mampu mengirim dan menerima data pada kecepatan yang sama, yakni
hingga 2 Mbps. Karenanya, SHDSL ini sangat cocok digunakan untuk
berbagai bisnis yang membutuhkan data dalam jumlah besar dan
kecepatan tinggi, misalnya mengirim dan menerima e-mail dengan
lampiran yang besar, file audio dan video. Atau, digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang terhubung ke berbagai aplikasi virtual private
network (VPN).
Broadband semakin menunjukkan perkembangan pesat.Hingga akhir 2004
jumlah pelanggannya telah mencapai 140 juta dan pertumbuhannya sangat
cepat.Riset Yankee Group memperkirakan bahwa pada 2008 terdapat 325
juta pelanggan.Karenanya, broadband boleh dibilang merupakan teknologi
yang perkembangannya paling cepat dalam sejarah. Kalau telepon
bergerak (mobile phone) membutuhkan waktu 5,5 tahun untuk bertumbuh
dari 10 juta ke 100 juta pengguna di seluruh dunia, maka broadband
mencapainya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Pertumbuhan cepat tersebut
sebagian besar dipicu oleh perkembangan yang terjadi di kawasan Asia
Pasifik, terutama Jepang dan Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk
mencapai 48,6 juta jiwa, dimana 10 juta penduduknya bermukim di Seoul,
pada 2004 pengguna Internet Korea telah mencapai 35,7 juta. Pada saat
yang sama, dari jumlah itu, 84 persennya (30 juta) merupakan pelanggan
broadband, baik menggunakan DSL maupun cable modem .Tahun 2008,
Korea menargetkan untuk mencapai 100% pelanggan broadband.
Mulai tahun 2005 tampaknya telah menjadi era broadband, era yang akan
menandai berakhirnya periode awal Internet (dial-up), yang berkembang
sejak 20 tahun lalu. Ke depan, akses Internet akan semakin banyak
menggunakan broadband, sehingga tahun 2005 dianggap sebagai titik
balik perkembangan Internet dunia dengan digunakannya secara luas akses
Internet broadband.
Berbeda dengan era sebelumnya, dimana akses Internet, bukan saja tak
cepat, kapasitasnya juga relatif kecil, sehingga berbagai konten yang
berkembang juga masih terbatas. Namun, dalam era broadband, yang
justru akan banyak berkembang adalah aplikasi-aplikasi baru yang
membutuhkan bandwidth yang besar (new bandwidth-intensive
applications), seperti video dan music-on-demand, multi-player online
games, voice dan video communications, serta online shopping and
learning. Tetapi, di sisi lain, para ahli memperkirakan era tersebut tak akan
berlangsung lama, paling-paling sekitar 5 tahun dan kemudian akan
tergantikan dengan era yang lebih baru, yang disebut BOD (bandwidth-on-
demand).
Pada era baru itu, kebutuhan bandwidth akan semakin mudah didapat dan
berkapsitas jauh lebih besar. Ibarat air, bandwidth nantinya akan mengalir
seperti air yang keluar dari kran air. Tersedia kapan dibutuhkan dan biaya
sesuai dengan besarnya kapasitas yang digunakan. Dengan begitu,
semakin banyak konten yang akan berkembang dan, pada saat yang sama,
akan memicu ledakan informasi, kreasi dan berbagai inisiatif baru, dari
konten pengetahuan, bisnis hingga hiburan. Perkembangan broadband,
boleh dikata, berjalan sangat cepat. Jumlah pelanggannya di seluruh dunia
meningkat tajam, dari hanya sekitar 100 juta akhir 2003, pertengahan 2004
telah mencapai 123 juta dan akhir 2004 mencapai 145 juta.
Kemudian, pada tahun 2008, sebagaimana diprediksi Yankee Group,
jumlah akan meningkat hingga sekitar 325 juta pelanggan. Namun, dari
sisi teknologi, perkembangannya akan berjalan tanpa terjebak dalam
mempertentangkan antara DSL vs cable modems atau fixed-line vs wireless
.Meski, perkembangan nirkabel menuju layanan 3G atau 4G, juga tak
kalah seru. Ke depan, pilihan yang tersedia sangat banyak, mulai dari
sambungan kabel hingga nirkabel, mulai dari ADSL, ADSL2+, VDSL,
VDSL2, Ethernet, hingga Wi-Fi, 802.16 (WiMAX), dan FTTH atau
FTTB. Nantinya, juga akan berkembang ke MBWA. Selain WiMAX,
masih ada jalur lainnya, yang akan menjadi pesaingnya, yakni Flash-
OFDM.
Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk
menghantarkan koneksi Internet untuk Anda adalah teknologi DSL,
teknologi Cable, dan fixed wireless. Masing-masing media memiliki
kekurangan dan kelebihan tersendiri yang justru menjadikan opsi bagi
yang ingin menggunakannya. Semua akan dibahas satu per satu di sini.
1. Teknologi DSL (Digital Subscriber Line)
DSL merupakan kumpulan teknologi-teknologi yang memanfaatkan
bandwidth yang tidak digunakan pada jaringan telepon tembaga biasa
yang telah lama ada untuk menghantarkan data digital berkecepatan
tinggi. Koneksi DSL sangat mudah digunakan seperti halnya koneksi
dial-up biasa. Namun, sifat dan kecepatannya seperti halnya koneksi
leased line yang dapat selalu aktif selama koneksi ke sentral terminasi
DSL masih aktif.
Gambar dibawah contoh configuration.DSL digunakan untuk
menghubungkan tiap end connection ke local POP. Connection antar CO
perlu disediakan oleh teknologi lain seperti Frame Relay, T1, Vendor
Network dan lain-lain.
Teknologi DSL dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat bernama
DSLAM (DSL Access Multiplexer).Perangkat inilah yang membuat
media koneksi berjalan menggunakan teknologi DSL dan menjadi pusat
terminasi. DSL biasanya menggunakan sinyal frekuensi dengan range
yang cukup tinggi, yaitu hingga 1 MHz. Masing-masing tipe DSL
berbeda-beda dalam hal penggunaan frekuensi. Sebagai contoh teknologi
ADSL menggunakan frekuensi 20 KHz sampai 1 MHz.
Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal
suara yang juga dibawa dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap
dapat melakukan peneleponan sementara koneksi Internet juga tetap
berjalan. Lain halnya dengan DSL jenis Single-line DSL yang
menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal suara. Dengan
spesifikasi ini, maka pelanggan DSL jenis ini tidak akan dapat
melakukan peneleponan ketika ber-Internet.
Namun, teknologi DSL juga bukan tanpa kekurangan. Kekurangan
pertama, teknologi DSL pada keadaan normal memiliki area coverage
maksimal sebesar 5,5 km saja. Dengan adanya batasan ini, masih banyak
area yang belum bisa dijangkau. Selain itu, tidak semua kantor sentral
otomat (STO) dibuat untuk mendukung teknologi DSL, sehingga area-
area tertentu belum bisa menikmatinya sampai terpasangnya perangkat
DSLAM di STO tersebut.

Tipe-tipe DSL
Teknologi DSL memang berkembang cukup cepat.Dari perkembanganya
itu, teknologi DSL terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe.Semua tipe
tersebut memiliki ciri khas dan keunggulannya masing-masing. Berikut
ini adalah tipe-tipe koneksi broadband mengadopsi teknologi DSL yang
umum digunakan saat ini:
1. Asymmetric DSL (ADSL)
Yang dimaksud dengan kata Asymmetric DSL adalah teknologi ini
memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara proses
pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Karena
ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah Asymmetric untuk
teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar
daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya
untuk level pengguna akhir lebih banyak men-download.
Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna level perumahan, di mana traffic menerima data
lebih besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini
sangat cocok untuk aplikasiaplikasi level pengguna akhir seperti
misalnya melakukan download musik dan film, surfing, online
games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan
koneksi upstream yang relative lambat karena biasanya koneksi ini
hanya digunakan untuk melakukan permintaan data ke
Internet.Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga servis ADSL
bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna
rumahan.
1. Symmetric DSL (SDSL)
Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan
koneksi yang memiliki spesifikasi jalur upload dan download
yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi
seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi
komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki
kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke
Internet.SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti
pengiriman e-mail besarbesaran dengan attachment yang
besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web
server, FTP server, dan banyak lagi.Biasanya servis jenis ini
harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok
untuk keperluan perusahaan.

1. G.SHDSL
Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya
dengan fitur multi-rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda),
multi-service, dengan jarak jangkauan yang lebih panjang dari
teknologi DSL yang lainnya, dan dapat dikuatkan sinyalnya
sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL ini dapat
memberikan penggunanya kecepatan transfer mulai dari 192
Kbps sampai dengan 2,3 Mbps. Teknologi ini diklaim dapat
memberikan jarak jangkauan 30 persen lebih besar daripada
teknologi DSL lainnya yang ada saat ini. Teknologi ini
diharapkan nantinya dapat menggantikan implementasi dari
SDSL yang ada saat ini.
1. Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
Dari namanya saja, mungkin Anda sudah dapat menduga
bahwa teknologi DSL yang satu ini merupakan perpaduan fitur
antara teknologi ISDN dengan DSL. Seperti halnya ISDN,
IDSL menggunakan satu pair kabel untuk mentransmisikan
data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144 Kbps.
IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang
digunakan sebagai jalur leased line, dengan kata lain jalur
ISDN BRI yang tidak perlu di-switch penggunaannya. Jalur
IDSL ini tidak memiliki channel signaling seperti ISDN yang
sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan kecepatan
64 Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps.
IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja,
tidak seperti ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara.IDSL
sangat ideal untuk digunakan di kantor-kantor cabang karena
sinyalnya bisa dikuatkan persis seperti ISDN.Sistem billing-
nya juga tidak seperti ISDN karena IDSL biasanya dibanderol
dengan harga tetap (Flat price).
1. Very-high-data-rate DSL (VDSL)
VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai
dari 13 Mbps sampai dengan 52 Mbps downstream dan
1,5 hingga 2,3 Mbps upstream hanya dengan
menggunakan satu pasang kabel tembaga twisted. Jarak
jangkauan dari teknologi inilah yang menjadi
kelemahannya, karena jarak maksimalnya hanya sejauh
1,3 km saja.

2. High-data-rate DSL (HDSL)
Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang
sama dengan jaringan E1 saat ini. Maka dari itu, HDSL
memangtelah banyak digunkan oleh penyedia jasa
jaringan untuk menggantikan jalur-alur E1 mereka yang
relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL dapat
beroperasi melayani penggunanya dalam jarak 3,6 km
saja. Namun, repeater atau penguat dapat Anda pasang
untuk memperpanjang jangkauannya.
Istilah DSL secara actual menggabungkan beberapa
standar.Sering dikenal sebagai xDSL.Masing-masing
standard menggunakan huruf pertama berbeda.ADSL
standard yang paling banyak diimplementasikan, yang
terbaru adalah VDSL dan mulai populer.Tabel dinawah
menunjukkan daftar standard DSL yang populer dan
kecepatan transmisi yang didukungnya.













Tipe
xDSL
Arti Kecepatan
ADSL


HDSL.


IDSL


RADSL


SDSL


VDSL
Asymmetric DSL


High-speed DSL.


(AIX proprietary)


Rate-adaptive DSL.


Symmetric DSL


Very high bit-rate
DSL
Downstream: 1.5 - 6Mbps
Upstream: 64-384Kbps
Downstream:
l28KbpsrI.5MbpS
Upstream: same
Downstream: 1.1 Mbps
Upstream: same
Downstream: 6.1 Mbp
Upstream: 1.5Mbps
Downstream: 128Kbps -
1.5Mbps
Upstream: same
Downstream: 51Mbps
Upstream: 1.6 - 2.3Mbps


1. Sonet
SONET atau Synchronous Optical Network, tersedia pada bandwidth
64Kb sampai 2.4Gbps. SONET menggunakan Time Division (sama
halnya dengan T1) menggunakan fiber optic dan merupakan generasi
terbaru utnuk menggantikan T1. SONET mendukung secara langsung
ATM topologi.
Berikut adalah aplikasi yang sesuai untuk SONET:
Menghubungkan jaringan metropolitan yang besar
Menyediakan Internet connectivitas untuk perusahaan global
yang besar
Menyediakan jaringan backbone untuk Internet Service
Providers
Membawa data dan suara via ATM dari LAN to WAN to LAN
Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas
yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk
local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM
Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan
manajemen trafik
Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk
jaringan jarak jauh
1. CONTOH PENERAPAN BROADBAND
Di Indonesia layanan broadband dipelopori oleh PT Telkom Tbk, sebagai
penyelenggara jasa telekomunikasi terbesar, dimana setelah sukses
melakukan digitalisasi jaringan PSTN, Telkom memperkenalkan plaftform
ISDN ( integrated services digital network ), yang bernama Pasopati
(paduan solusi kecepatan tinggi). ISDN, semula ditujukan sebagai
terobosan layanan broadband yang dapat mengakomodasikan baik layanan
suara, data maupun video sekaligus.Namun, kurang berhasil dalam
penerapannya di lapangan.
Belakangan, Telkom mengembangkan layanan broadband yang disebut
Speedy, yang memiliki kecepatan downstream 384 Kbps dan upstream 64
Kbps. Meski belum pas dikatakan broadband sebagaimana definisi di atas,
namun layanan Speedy dan layanan broadband lainnya merupakan awal
pendorong perkembangan broadband di Indonesia. Namun, ke depan, tentu
kapasitas dan kecepatannya akan terus ditingkatkan.
2. KEAMANAN JARINGAN BROADBAND ( BROADBAND
NETWORK SECURITY )
Kemanan Jaringan / Network Security memiliki definisi tentang keamanan
jaringan dan perangkat keras yang bersangkutan.Perangkat keras seperti
computer, server dan perangkat jaringan merupakan satu kesatuan
komponen yang bekerja sama untuk menciptakan hubungan dan saling
terkoneksi untuk kebutuhan komunikasi data. Di salah satu sisi sejak
berkembangnya teknologi internet yang menyebabkan kebutuhan untuk
berhubungan dengan dunia luar dalam proses pertukaran data dengan
menggunakan teknologi internet semakin menjadi kebutuhan utama
dikarenakan proses tersebut mendukung kegiatan operasional dan
mempercepat proses transaksi di perusahaan. Untuk itu diperlukan adanya
infrastruktur perangkat jaringan yang memadai dan juga melakukan proses
monitoring terhadap kegiatan transaksi pertukaran data tersebut dengan
dunia luar (Internet).
Keamanan Jaringan / Network Security untuk keperluan pengamanan
jaringan intranet dan perangkat internet membutuhkan pengetahuan
tentang teknologi Jaringan yang cukup untuk menganalisa kejadian-
kejadian yang berkaitan dengan keamanan jaringan itu sendiri . Semakin
banyaknya aplikasi-aplikasi yang di publish atau ditampilkan melalui
internet menyebabkan aplikasi-aplikasi tersebut dapat dilihat oleh semua
orang yang dapat menggunakan internet, di lain sisi beberapa pihak yang
tidak bertanggung jawab berusaha mengakses data-data yang tersimpan di
server data aplikasi internet tersebut dengan cara yang tidak seharusnya
dengan menggunakan berbagai macam metode.
Belakangan ini, pencurian identitas pribadi melalui media internet semakin
marak.Yang diincar biasanya nomor kartu kredit, password akun bank
maupun informasi-informasi sensitif lainnya.Caranya bisa melalui
phishing, email scan atau menggunakan piranti yang sanggup melacak
gerak gerik kebiasaan user ketika mengakses situs situs web
nternet.Kemungkinan kebocoran informasi ini tidak saja bisa menimpa
kalangan personal, tapi juga korporat.Bahkan tidak tertutup kemungkinan
kebocoran itu datang dari orang dalam sendiri.Melihat data dari Computer
Security Institute, 71% serangan kedalam system jaringan computer terjadi
dari dalam (intranet).Artinya, yang menyebabkan orang luar dapat masuk
ke sistem adalah kelalaian dari dalam sendiri, baik karena tidak melakukan
pembaharuan sistem (patching) atau mengganti password secara
berkala.Kelalaian ini menjadi lebih besar dampaknya, manakala suatu
perusahaan memiliki jaringan komputer yang tersambung ke Internet,
karena perusahaan tersebut seolah-olah berada di satu lapangan terbuka
yang dapat diserang setiap saat dari berbagai arah.
Penggunaan Internet sebetulnya merupakan satu solusi untuk meringankan
biaya komunikasi, karena dengan metode sharing dalam satu jaringan,kita
dapat membiayai seluruh jaringan dengan nilai yang lebih rendah daripada
membangun sendiri sistemnya. Peningkatan penggunaan jaringan Internet
menyebabkan beragamnya pemakai di jaringan Internet, sehingga praktisi
lapangan serta teknologi yang dipakai tidak mampu melindungi sistem
dari serangan orang iseng atau yang memang punya niat negatif.Untuk
melindungi jaringan komputer di dalam jaringan, solusinya adalah dengan
mengimplementasikan peranti yang mampu melindungi sistem dengan
baik. Peranti tersebut tetap tidak akan bermanfaat jika tidak ada staf yang
selalu memantau jaringan dan secepat mungkin mencegah penyerangan
serta memperkecil resiko kerusakan jaringan komputer.

E. ARSITEKTUR KEAMANAN JARINGAN
Arsitektur keamanan jaringan memiliki beberapa komponen, yaitu:
kumpulan sumber daya yang tersentralisasi(centralized resource)
pengelolaan identitas (identity management)
sistem otorisasi (authorization system)
access control
pengelolaan kebijakan (policy management)
Internet yang aman(secure Internet).
1. kumpulan sumber daya yang tersentralisasi(centralized resource)
Sumber daya (resources) merupakan aset dari perusahaan yang ingin
dilindungi.Hal ini bisa berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan yang
lebih penting adalah data serta informasi yang berada di dalamnya. Di
beberapa perusahaan,sumber daya ini tersebar di beberapa tempat
sehingga menyulitkan pengamanannya.
Tren yang ada saat ini adalah secara fisik mengumpulkan server-server
(yang di dalamnya berisi aset) di sebuah pusat data (data center).Secara
logik pun server-server ini dikelompokkan dalam beberapa kumpulan.
Ada kumpulan server yang membutuhkantingkat keamanan sangat tinggi,
sementara itu ada jugakumpulan server yang pengamanannya tidak perlu
tinggi sekalikarena akan menjadi sangat mahal biaya operasionalnya.
Untuk layanan yang berhubungan dengan publik ( Internet )biasanya
kumpulan server tersebut dijadikan satuan di daerah DMZ
(demilitarizedzone), yang biasanya berada di belakang fi rewall.
1. Pengelolaan identitas (identity management)
Perlunya melakukan pengaturan identitas dengan memberikan
username/ id dan password dengan tingkat security tertentu
sehingga dapat mengakses data melalui aplikasi yang
dijalankannya dengan otorisasi yang sesuai . Penyimpanan data
terhadapat history kegiatan user ID tersebut terhadap aplikasi yang
telah dibuka dan transaksi apa saja yang dilakukan . Melakukan
update data terhadap data user ID yang tersimpan untuk
memperbaharui data-data pemakai aplikasi yang seharusnya perlu
di hapus atau yang tidak perlu untuk di hapus , dikarenakan
adanya user atau pemakai aplikasi yang dapat mengakses aplikasi
dengan menggunakan user id dan password orang lain . Salah satu
metode dengan menggunakan automatic-reset password terhadap
user-id dan password yang sudah tidak digunakan untuk jangka
waktu tertentu .
2. Sistem otorisasi (authorization system)
Otorisasi adalah proses pengecekan wewenang, mana saja hak-hak akses
yang diperbolahkan dan mana saja yang tidak. Proses ini dilakukan
dengan cara mengecek data user id dan password yang tersimpan di
server. Setelah diketahui hak aksesnya, maka server kemudian
menyerahkan hak itu kepada user. User yang telah menerima hak akses
kemudian dapat menggunakan aplikasi yang telah ditentukan level
aksesnya .Otentikasi dan Otorisasi pada umumnya ditangani sekaligus
oleh sebuah server. Proses ini diaplikasikan dalam bentuk suatu aplikasi
yang berfungsi untuk menangani proses otentikasi dan otorisasi terhadap
aplikasi-aplikasi yang terdapat di perusahaan .
3. Access Control
Access Control dapat diartikan juga sebagai security dengan jalan
membatasi akses user pengguna computer terhadap obyek atau computer,
server dan perangkat lain di dalam jaringan. User harus diberikan hak
akses secara jelas tetang operasi apa saja yang mungkin dilakukan. Selain
itu juga harus ditentukan syarat (requirement) apa saja yang harus
dipenuhi agar dapat mengakses obyek .
4. Pengelolaan kebijakan (policy management)
Perlunya pengelolaan kebijakan untuk perlindungan terhadap data.
Beberapa kategori kebijakan / policy yang dapat diterapkan:
User Policy
Kebijakan / policy ini mendefinisikan hak-hak apa saja yang user
dapatkan dalam mengakses data dan perangkat yang terdapat di dalam
jaringan perusahaan beberapa policy/kebijakan ini adalah :
1. Password Policies / Kebijakan Password, yaitu kebijakan / policy
ditujukan agar data pengguna computer/ aplikasi tetap aman.
Dengan menggunakan metode dimana user-user harus merubah
password mereka dalam jangka waktu terterntu dan juga
menggunakan aturan-aturan yang lebih kompleks terhadap karakter
untuk password menggunakan karakter, nomor, huruf kecil dan
huruf besar.
2. Pengggunaan Internet, yaitu user yang menggunakan internet
dibatasi terhadap orang-orang yang berhak menggunakan internet,
akses terhadap beberapa situs web yang di blokir tetap diterapkan
untuk keamanan computer dan pertukaran data melalui e-mail dapat
menggunakan data enkripsi untuk perlindungan data terhadap
pencurian data tersebut.
3. Penggunaan Sistem Operasi, tidak berhak melakukan instalasi
program-program yang tidak diperlukan untuk kegiatan dinas
.Tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas chatting dan file
sharing di internet seperti Napster, kazza dan lain-lain .Pembatasan
terhadap penggunaan account atau password untuk tidak diberikan
kepada orang lain yang tidak berhak untuk menggunakannya.
IT Policy / Kebijakan Sistem Informasi
Berkaitan dengan kebijakan/ policy yang diterapkan oleh divisi IT /
Sistem informasi baik terhadap data , software ataupun perangkat
keras yang bersangkutan dengan kegiatan komunikasi data . Proses ini
ditujukan agar jaringan / network untuk dapat bekerja dalam kondisi
stabil dan baik . Beberapa contoh penerapan kebijakan / policy yang
dilakukan oleh divisi IT / Sistem Informasi adalah :
1. Kebijakan tentang virus / Virus policy : melakukan proteksi
terhadap situs web yang mengandung virus dan memblokir situs
web tersebut yang umumnya merupakan awal tersebarnya virus
untuk sampai ke jaringan intranet . Melakukan update menyeluruh
untuk computer client sehingga computer tersebut memiliki update
antivirus terbaru . Melakukan Scan terhadap disket atau USB flash
disk data.
2. Backup Policy : Melakukan kegiatan untuk membackup data,
tempat penyimpanan backup data dan melakukan kegiatan backup
dalam jangka waktu tertentu sehingga data-data penting dapat di
kembalikan untuk digunakan kembali kalau saja terjadi kerusakan
data pada computer.
3. Konfigurasi Server : Melakukan pengecekan terhadap server, baik
perangkat kerasnya ataupun data yang tersimpan dalam server
tersebut. Melakukan update terhadap patch-patch yang diperlukan
untuk keperluan keamanan Operating System.
4. Firewall Policy / Kebijakan Firewall : Melakukan pengecekan
terhadap port-port yang harus diblok atau diperbolehkan,
memonitoring log terhadap akses yang melalui firewall tersebut.
5. Monitoring Policy / Kebijakan Pengawasan : Melakukan
monitoring terhadap log data akses aplikasi yang dilakukan oleh
user, monitoring akses terhadap situs web yang di akses oleh user
pengguna internet, monitoring aktivitas jaringan, monitoring log
terhadap server-server aplikasi, monitoring terhadap email server
yang merupakan tempat penyimpanan data-data email yang
tersimpan di email server.


1. Secure Internet / Internet yang aman
Untuk perangkat keras, computer ataupun server yang akan di publish di
internet sehingga public umum dapat mengakses informasi atau data yang
terdapat di server tersebut melakui media internet, diperlukan adanya suatu
pemisahan / segmentasi jaringan. Metode ini disebut perimeter defense /
Delimiterize Zone ( DMZ ). User menggunakan computer yang berada di
local area network tetap dapat mengakses data yang terdapat di zona DMZ
dan public umum pun dapat mengaksesnya. Tujuan utama dilakukan
segmentasi dengan perimeter defense / Zona DMZ ini dikarenakan untuk
menghindari serangan secara langsung terhadap server-server yang
memiliki IP Address Internet dimana IP Address Internet dari Server-
server tersebut akan ditranslasikan ke IPAdress lain yang sesuai dengan
konfigurasi IP Address untuk perimeter defense / Zona DMZ tersebut.
Metode ini akan mereduksi serangan secara langsung dari internet
dikarenakan penyerang tidak mengetahui alamat / IP Address Internet
server-server data tersebut secara langsung.
Metode ini membutuhkan sebuah perangkat seperti Firewall ataupun proxy
firewall yang memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan fungsi dari
perimeter defense / Zona DMZ termasuk didalamnya fungsi untuk routing,
filtering, block, network address transalation dan lain lain.
1. RESIKO DARI SUATU JARINGAN BROADBAND
Disamping manfaatnya, masih terdapat beberapa kekurangan dari jaringan
internet broadband ini..Masalah instalasi dan keadaan alam, keamanan
jaringan adalah isu yang sangat penting. Jalur lebar memperkenalkan dua
resiko keamanan baru:
1. meningkatnya serangan dari hacker.
2. keamanan koneksi ke jaringan yang lain melalui sebuah IP publik.
Serangan hacker adalah suatu isu yang lebih penting pada
pemasangan jaringan broadband:
3. Ini adalah koneksi " always-on", maksudnya dimana hacker dapat
mencoba untuk melanggar keamanan pada jam ketika tak
seorangpun mungkin untuk berpesan.
4. Lebih lanjut, koneksi ini sering menggunakan IP alamat statis,
tentunya hacker dapat secara konsisten kembali melanjutkan
serangan mereka.


1. Tips Keamanan Jaringan Broadband:
1. Firewall: Firewall menyelenggarakan suatu kebijakan kendali
akses antara dua jaringan. Firewalls bisa seperti Perangkat lunak
Pos pemeriksaan, Symantec, CA atau perangkat keras Peralatan
mendasarkan seperti Netscreen, Watchguard, Sonicwall, Nokia dan
lain lain. Para pemakai jaringan di rumah bisa menggunakan
seperti Jaringan ICE, Symantec dan lain lain
2. Anti-Virus: Anti-Virus dapat mendeteksi dan membersihkan
memori atau file dari suatu virus yang didikenalnya. Anti-Virus
seperti Norton, Mcafee, Trendmicro, CA dan lain lain yang
direkomendasikan untuk digunakan.
3. Encryption
4. Modem Keamanan
5. Sistem Keamanan
KESIMPULAN
Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki
kecepatan tinggi, kapasitas tinggi menggunakan DSL, Modem Kabel,
Ethernet, Wireless Access, Fiber Optik, W-LAN, V-SAT, dsb.
Faktor pendorong broadband dapat dilihat dari tingkat kepentingan dari
beberapa pihak, seperti : pemerintah, penyelenggara telekomunikasi, dan
konsumen.
Teknologi broadband meliputi pengembangan teknologi existing,
infrastruktur baru, maupun wireless.
Beberapa contoh teknologi broadband adalah SONET, ATM, xDSL, dsb.
Aplikasi broadband dapat berupa layanan personal, layanan publik,
layanan komersial, dan layanan hiburan.








DAFTAR PUSTAKA

http://mila-milajeyegg.blogspot.com/2011/01/makalah-broadband.html
http://amiruddin-duniainformasi.blogspot.com/2011/01/makalah-
broadband.html
http://ilmubroadband.wordpress.com/2008/.../definisi-broadband
www.beriklan.com/detail-artikel-25-mengenal-teknologi--broadband.html

Anda mungkin juga menyukai